Difference between revisions of "Tate no Yuusha Vol 2 Chapter 34 (Indonesia)"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
m
m
 
Line 311: Line 311:
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;"
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;"
 
|-
 
|-
| Sebelumnya [[Tate_no_Yuusha_Vol_2_Chapter_31_(Indonesia)|Chapter 31]]
+
| Sebelumnya [[Tate_no_Yuusha_Vol_2_Chapter_33_(Indonesia)|Chapter 33]]
 
| Kembali ke [[Tate_no_Yuusha_no_Nariagari_(Indonesia)|Halaman Awal]]
 
| Kembali ke [[Tate_no_Yuusha_no_Nariagari_(Indonesia)|Halaman Awal]]
| Selanjutnya [[Tate_no_Yuusha_Vol_2_Chapter_33_(Indonesia)|Chapter 33]]
+
| Selanjutnya [[Tate_no_Yuusha_Vol_2_Chapter_35_(Indonesia)|Chapter 35]]
 
|-
 
|-
 
|}
 
|}

Latest revision as of 16:48, 24 March 2016

Hrmm...


Raphtalia: "Uuu, Apakah kita sudah sampai?"


Setelah kami tiba di tujuan, Aku melirik Raphtalia yang kelihatannya seperti akan pingsan dan Aku mengeluarkan sedikit erangan iba.

Dia masih terlihat sehat tadi, tetapi sepertinya Firo yang berlari kesetanan mungkin terasa keterlaluan.


Firo: "Apakah kita sudah sampai di pondok?"


Sepertinya Firo belum puas, bahkan setelah dia berhenti menarik kereta, dia terlihat masih berlari-lari dan bermain-main.

Raphtalia terlihat kelelahan selagi dia terlihat terhuyung-huyung saat berdiri.


Naofumi: " Ok, Ayo kita naikan kayu-kayu tersebut."


Aku membantu pemotong kayu yang keluar dari pondok dan membantunya memasukan kayu ke kereta.

Aku juka membantu saat menumbangkan pohon-pohon. Karena skill Perisaiku, kualitas kayu-kayu tersebut meningkat.

Selagi aku memotong pohon, Aku meminta Raphtalia untuk melanjutkan latihannya untuk mengendarai kereta. Selain itu, Aku mendapat reaksi dari kayu, sehingga aku membiarkan perisaiku menyerapnya.


Syarat untuk Pembukaan Perisai Pohon Kino telah dipenuhi.

Syarat untuk Pembukaan Perisai Pohon Les telah dipenuhi.


Perisai Pohon Kino

Kemampuan tetap terkunci...Bonus Alat - Pengerjaan Kayu I


Perisai Pohon Les

Kemampuan tetap terkunci...Bonus Alat - Resep Pengerjaan Kayu Level Rendah.


Perisai tersebut adalah cabang dari Perisai Kayu. Kedua pohon ini kelihatannya merupakan tipe yang paling sering dipakai untuk pengerjaan kayu. Pohon Kino terlihat seperti Hinoki (Cemara Jepang) dari duniaku, tetapi dengan sedikit wangi aromatik. Pohon Les memiliki kemiripan dengan Sugi (Cedar Jepang), tetapi uratnya kelihatan berbeda-beda tergantung lokasinya. Pohon Les adalah pohon yang cukup aneg.

Yah, Itu semua tidak terlalu penting sih.


Beberapa hari kemudian.

Buk, buk, buk

Dengan palu kayu di tangan, aku bekerja keras untuk memodifikasi kereta kami menjadi kereta kuda sesungguhnya. [1]

Sepertinya skillku telah berkembang cukup pesat yang aku curigai berasal dari Skill Pengerjaan Kayu I yang aku buka kemarin.

Aku mulai menaruh kerangka kereta di atas kereta kami. Setelah itu, aku perlu menutup atapnya dengan kain yang tebal.

Rekonstruksi Desa Ryuuto berjalan lancar dan itu terlihat akan selesai tanpa bantuan kami.

Penduduk Desa menyadari Aku sedang bekerja untuk meningkatkan keretaku menjadi kereta kuda sesungguhnya. [2]


Naofumi: "Oke, ini terlihat cukup baik."

Penduduk Desa: " Sepertinya ini sudah jadi."


Aku -bersama dengan penduduk desa yang membantuku- bersorak girang saat keretaku selesai.

Ini adalah kereta yang ditarik kuda, tetapi yang akan menariknya adalah Philo Rial... Yah, Sudahlah.


Naofumi: "Semuanya, Terima kasih banyak karena membantuku."

Penduduk Desa: "Oh tidak apa-apa. Hero-sama telah banyak membantu kami, jadi paling tidak kami bisa melakukan ini."


Semua penduduk membantuku denagn senyuman tulus.

Mereka memperlakukanku dengan baik karena aku telah menyelamatkan nyawa mereka, tetapi Aku tidak boleh memanjakan diriku disini. Tetap, Aku sangat berterima kasih dengan tulus kepada orang-orang disini.


Naofumi: "Aku merasa terhormat kalian merasa seperti itu."

Penduduk Desa: "Anda masih akan berjualan barang-barang lagi?"

Naofumi: "Aku akan menjadi ornag yang melakukan pekerjaan sambilan. Berkelana dari desa ke desa, kotak ke kota membawa barang-barang, menjual komoditas apapun yang aku temui, dan mengantar orang."

Penduduk Desa: "Begitu..."


Ya, sepertinya penduduk desa tidak mengerti apa yang kumaksud.

Yah, tindakanku bukanlah perilaku pahlawan biasa seperti apa yang Motoyasu lakukan.


Aku belum melihat jalan yang jelas menuju kesuksesan sekarang ini, tapi aku memiliki Firo sekarang dan itu adalah pikiran rasional untuk menggunakan apa yang bisa dilakukan oleh Firo.


Firo: "Hm, Woah...Kereta menjadi Kereta Kuda!"[3]


Firo, yang ada dalam wujud manusianya dan bermain-main, terlihat terkejut saat dia menyadari betapa kereta kami telah bertambah besar.


Firo: "Apakah Firo akan menarik kereta ini?"


Firo bertanya sambil matanya terlihat berkelip positif.


Naofumi: "Yeah, itu benar. Mulai sekarang, kamu akan menarik kereta ini saat kita berkelana mengelilingi negeri."

Firo: "Benarkah!?"


Firo bersorak, terlihat penuh sukacita.

Yah, ika itu aku, Aku akan menolak dengan tegas untuk melakukan pekerjaan fisik sebanyak itu...


Raphtalia: "Apakah itu benar?"


Raphtalia bergumam dengan muram.

Raphtalia tidak terlihat terlalu bersemangat mungkin karena ia belum sepenuhnya mengatasi mabuk daratnya.


Naofumi: "Kamu akan mengatasinya suatu saat. Tolong bertahanlah sampai kamu bisa mengatasinya."

Raphtalia: "Baik."


Akupun menghadap Firo dan berkata kepadanya berulang kali.


Naofumi: "Firo, Apakah tugasmu?"

Firo: "Uhmm..Tugas Firo adalah menarik kereta kemanapun Master mau."

Naofumi: "Benar"

Firo" "Dan menendang pria bertombak itu jika aku melihatnya."

Naofumi: "Tepat sekali."

Raphtalia: "Salah satu dari tugas itu tidak benar!! Apa yang anda ingin dia lakukan?"


Raphtalia tidak setuju dengan kata-kataku dalam kebingungannya.


Naofumi: "Kenapa.. Kamu melihatku seperti aku berkata sesuatu yang gila."


Jika kamu melihat Motoyasu, tendang dia. Aku tidak melihat ada yang salah dengan hal ini.

Ya ampun, Kita tidak akan pergi-pergi jika aku harus mengatur setiap hal-hal kecil yang mereka berdua lakukan.


Naofumi: "Baiklah, kami berjualan barang-barang kami dulu. Aku akan bersembunyi dalam kereta. Raphtalia, saat kita sampai di suatu desa atau kota, coba jual barang yang kita punya."

Raphtalia: "Okay..Aku akan melakukannya."


Di luar Desa Ryuuto, Aku masih memiliki reputasi yang cukup buruk. Jika aku keluar dan mencoba bernegosiasi, tindakan apapun akan menjadi masalah dan aku tidak akan menjual satu barangpun.

Oleh karena itu aku menyuruh Raphtalia dengan tugas menjual dan tawar-menawar barang-barang kami.

Dia memiliki penampilan yang cukup menarik dan tidak terlalu pemalu. Dia mungkin cocok dalam menangani klien.


Naofumi: "Mari, kita pergi."


Persiapan kami sudah selesai, kamipun mengisi kereta kami dengan barang-barang kami dan meminta Firo untuk menarik kami.


Penduduk Desa: "Ah, Hero-sama."

Naofumi: "Hm, Ada apa?"


Diantara kerumunan penduduk desa, seorang pria melangkah maju hingga di depanku dan ia terlihat berpakaian beberapa tingkat di atas orang-orang lain.


Penguasa: "Saya adalah penguasa yang bertanggung jawab atas daerah dimana desa Ryuuto berada. Shield Hero-sama, Saya berterima kasih atas segala yang telah anda lakukan."

Naofumi: "Tidak apa-apa. Tempat ini adalah tempat yang bagus untukku mendirikan basis."

Penguasa: "Silahkan ambil ini."


Penguasa berkata begitu sambil memberikan kepadaku selembar perkamen.


Naofumi: "Apa ini?"

Penguasa: "Karena anda akan berjualan barang-barang, saya yakin ini akan berguna. Ini adalah Surat Amnesti Perdagangan."

Naofumi: "Amnesti Perdagangan?"

Penguasa: "Ya. Di negara ini, jika anda ingin menjual barang, di setiap kota, anda harus membayar jumlah yang sudah ditentukan kepada penguasa daerah itu."


...Begitukah. Yah, jika aku memamerkan kekuasaanku sebagai pahlawan, maka... Hah, karena aku punya reputasi yang buruk, hal itu akan menadi senjata makan tuan.


Penguasa: "Dan saat itulah anda bisa memperlihatkan Surat Amnesti Perdagangan dengan cap saya ini. Jika kamu punnya ini, maka kamu akan dibebaskan dari membayar kepada penguasa daerah tersebut. Saya berharap ini berguna."

Naofumi: "Uhmm...Apakah itu benar tidak apa-apa?"

Penguasa: "Tidak apa-apa. Saya tidak akan bisa bertemu dengan rakyat saya jika saya tidak memberikan upah yang sesuai dengan apa yang ia lakukan."


Jika dipikir-pikir, tempat ini adalah region pertanian di Merlomark. Tempat ini memiliki cukup banyak lalu lintas perdagangan, sehingga penguasa daerah ini haruslah memiliki pengaruh dan kehormatan yang setara dengan kekayaan daerah ini.

Hal ini pasti menarik perhatiannya karena aku meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi kepada desa Ryuuto saat Gelombang.[4]

Dengan reputasi burukku yang telah tersebar kemana-mana, Raja akan mengejek bangsawan manapun yang menolongku. Jadi untuk rakyatnya, ia bersedia untuk menanggung penghinaan seperti ini... Tapi malah yang kulihat adalah senyuman riang.


Penguasa: "...Saya memberikan ini kepadamu dari kekhawatiran bahwa reputasi buruk anda akan mengganggu bisnismu di masa depan."


Dia memberikan ini kepadaku dengan niat yang baik dan tulus. Maka, aku bisa merespon hal ini dengan mengucapkan terima kasih secara tulus.


Naofumi: "Terima kasih. Aku akan menggunakannya dengan baik."

Penguasa: "Semoga perjalananmu tetap aman."

Naofumi: "...Yeah, Selamat tinggal."

Penguasa: "Jika ada sesuatu yang bisa kami lakukan untuk Hero-sama, biarkan kami membantu anda."

Naofumi: "Jika kalian semua dapat berumur panjang dan makmur, itu sudah cukup."

Penguasa: "Baik!"


Dan perjalanan kamipun sebagai orang serba bisa yang melakukan pekerjaan sambilan pun dimulai.


Awalnya kami menjual obat-obatan.

Kami tidak mempunyai stok yang banyak, tapi kami bisa menjualnya dengan harga di bawah harga pasar.

Komoditas utama kami adalah obat tertentu dan suplemen nutrisi. Itu semua adalah obat yang khusus yang aku bisa buat dengan kualitas yang lebih tinggi dan kami bisa menjualnya dengan harga yang cukup tinggi.

Dan dimanapun kami berhenti di satu desa, Aku akan membeli tanaman obat yang aku tahu dan memsintesis itu semua menjadi obat-obatan selama di perjalanan.

Firo cukup cepat, sehingga hampir setiap waktu kami tiba di desa lain dalam 1 hari, tetapi dalam beberapa kesempatan, kami harus berkemah di luar.

Saat itu terjadi, kami memberhentikan kereta, membuat api unggun, dan makan malam.


Firo: "Master! Ada tempat di samping Firo! Ayo kita tidur bersama!"


Pat,pat, Firo (dalam wujud Demon) memanggilku untuk duduk di sampingnya.


Firo: "Terlalu sesak jika aku berada di sampingmu..."


Kelihatannya, Firo sangat ingin tidur di sampingku. Di penginapan, aku memerintahkan Firo untuk tidak pernah berubah menjadi bentuk Demonnya, jadi selama kami berkemah seperti ini, dia bisa memanjakan dirinya sendiri sedikit lebih mana daripada sebelumnya.

Yah, jika kami berkemah di luar, tidak ada orang di sekitar sehingga tidak akan ada masalah. Aku pikir itu tidak apa-apa jika sekali-sekali memberikan kelonggaran untuknya..


Raphtalia: "Firo, kamu benar-benar menyukai Naofumi-sama, ya."

Firo: "Iya! Aku tidak akan kalah denganmu, Raphtalia-oneechan!"

Raphtalia: "Bagaimana bisa kamu berkesimpulan seperti itu!"


Saat Raphtalia dan Firo berdebat, mereka ada di sebuah garis dimana aku tidak tahu apakah mereka rukun atau tidak.

Firo tetaplah anak kecil, jadi dia bisa saja mengamuk tentang segala hal.

Tunggu dulu, Raphtalia sebenarnya juga anak-anak kan. Jadi mereka seumuran secara mental.


Naofumi: "Iya,iya. Cepatlah tidur kalian berdua. Aku akan membangunkan kalian ketika waktunya bergantian berjaga."

Firo: "Ahh- Master menganggap Firo anak kecil lagiii-!"

Raphtalia: "Aku setuju! Tolong berhenti memperlakukanku seperti anak kecil!!"

Naofumi: "Oh benar sekali~! Raphtalia dan Firo adalah orang dewasa ya~"

Raphtalia: "Anda tidak berpikir itu sama sekalii!!"

Firo: "Ya!! Master, kamu jahaatttǃǃ"


Dan dengan percakapan konyol seperti itu, hari-hari kami berdagang berlanjut.


Translator's Note̝[edit]

  1. (TLN: Kata kereta yang pertama adalah wagon yang bentuknya seperti gerobak. Kata kereta kedua adalah carriage, yang berarti kereta kuda yang beratap dan lebih besar )
  2. (TLN: Kata kereta yang pertama adalah wagon yang bentuknya seperti gerobak. Kata kereta kedua adalah carriage, yang berarti kereta kuda yang beratap dan lebih besar )
  3. (TLN: Kata kereta yang pertama adalah wagon yang bentuknya seperti gerobak. Kata kereta kedua adalah carriage, yang berarti kereta kuda yang beratap dan lebih besar )
  4. Wave
Sebelumnya Chapter 33 Kembali ke Halaman Awal Selanjutnya Chapter 35