Sword Art Online Bahasa Indonesia:ME 9

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

ME9: Bab Pertama Concerto dari Hitam dan Putih[edit]

Lantai Ketiga Aincrad, 14 Desember 2022

SAO ME09.jpg

Part 1[edit]

Di lantai pertama Aincrad tidak ada tema, jika kita benar-benar harus menyebutnya, itu akan menjadi «semuanya termasuk». Padang rumput, hutan, padang gurun, lembah, semua itu kaya akan ragam medan. Di luar kota utama, ada banyak desa-desa kecil, fantasi RPG memiliki banyak atmosfer yang menarik untuk menyambut para pemain yang tiba—tapi, di bawah kondisi «Pemainan Kematian», hanya beberapa orang santai yang menikmati pemandangan ini.

Lalu selanjutnya lantai dua, yang memecahkan beragam fantasi dan membentuk sebuah tema. Seluruh lantai berubah menjadi pegunungan yang tertutup dengan rumput hijau. Monster-monster yang muncul kini berbasis hewan. Mungkin itu karena lantai pertama sulit, tingkat kesulitannya di lantai kedua tidak meningkat, malah memberikan perasaan santai, seperti berada di padang rumput. Tapi mayoritas pemain menyebutnya «Lantai Sapi». Seharusnya tidak perlu menjelaskan alasan untuk ini.

Dan sekarang—yang belum terjamah, lantai ketiga.

Saat aku menaiki tangga spiral yang menghubungkan boss area lantai kedua ke kota utama lantai tiga, aku berbicara pada diriku sendiri dengan mengepalkan tangan kananku.

"Di satu sisi, hal ini bisa dianggap dimana SAO benar-benar dimulai......"

Meskipun itu hanya perkataan untuk mengatur suasana hatiku, sebuah suara bisikan terdengar.

"Benarkah? Mengapa kau mengatakan itu?"

Setelah mendengar pertanyaan itu, aku menggaruk kepalaku, dan menjawab.

"Well......dari lantai tiga, gerombolan humanoid yang sebenarnya akan mulai muncul. Kobold dan Taurus di lantai pertama hanya setengah manusia atau disebut kelas «Demi-Human», hanya mampu menggunakan skill pedang yang sederhana, tapi penampilan luarnya berwujud monster, kan? Bagaimanapun, mulai dari sekarang, akan banyak musuh yang penampilan luarnya tidak berbeda dengan manusia. Jika tidak ada kursor warna, itu akan benar-benar mustahil untuk membedakan mereka. Tentu saja, mereka mampu melakukan pembicaraan seperti NPC, dan skill pedang mereka juga pada tingkat yang sangat tinggi. Dengan kata lain......"

Aku menoleh, dan melihat melalui pundakku untuk menatap pengguna rapier Asuna, dan berkata.

"......Mulai dari sekarang, dimana prolog dari Sword Art Online berakhir. Seseorang yang mengurung kita disini, Kayaba Akihiko, telah berkata seperti apa yang ada di Majalah Wawancara Edisi Spesial SAO, '«Sword Art Online» tempat dimana pedang dan skill pedang terjalin bersama, menulis sebuah melodi cahaya dan suara, sebuah concerto hidup dan mati'......"

".........Oh........."

Meskipun dia sedang mendengarkan kalimat yang telah membuatku gembira tahun lalu, Asuna tidak terlihat tersentuh. Dia menggunakan kecepatan yang sama untuk menaiki tangga, dan dengan lembut mengangkat bahu, dan mengatakan sesuatu yang tak kuharapkan.

"......Sejak wawancara itu, Kayaba sudah merencanakan kejahatan......"

"Eh......aa, yaaa, tentu saja......itulah kasusnya."

Pada suatu hari sebulan dan seminggu lalu, di depan sepuluh ribu pemain yang dipaksa untuk berkumpul di tengah plaza, Kayaba lalu mengatakan ini,

"Untuk membuat dan melihat dunia ini adalah satu-satunya alasanku membuat Nerve Gear dan SAO. Dan sekarang, semuanya sudah terwujud."

Seandainya kata-kata itu benar, bahkan sebelum Kayaba Akihiko merencanakan SAO, dan sebelum merencanakan Nerve Gear, dia telah merencanakan kejahatan yang mengerikan ini. Berhasil membuat kagum hati mudaku (lebih akuratnya, setahun lalu), di dalam beberapa wawancara yang dia berikan, kata-katanya memiliki dua makna. Menghadapiku, yang baru saja belajar kenyataan itu, Asuna berkata dengan lembut.

"Sebuah concerto dari...hidup dan mati. Apakah itu benar-benar hanya mengacu pada pemain yang menebas pedangnya dan skill pedangnya melawan monster humanoid?"

"Eh......apa maksudmu......?"

Aku menyusutkan leherku. Mempertahankan posturku melihat kebelakang, saat aku menaiki 'tangga antara area labirin dan lantai atas'. Karena desain tangga ini sebagian besar sama, termasuk selama beta test, aku telah menaiki tangga ini sekitar sepuluh kali. Hanya relief di dinding hitam yang berbeda. Setelah diamati lebih dekat, tersirat tema dan pemandangan lantai berikutnya, tapi aku terlalu sibuk berfokus pada Asuna saat ini.

Ekspresi pengguna rapier itu menjadi lebih serius, dan berbicara pada dirinya sendiri dengan suara tenang.

"Mungkin aku berpikir terlalu keras......Concerto ini, tidak benar-benar musik yang dimainkan oleh sepasang alat musik. Jika itu dimainkan secara berpasangan, itu lebih tepat disebut 'Duet'."

"Jadi......makna sesungguhnya dari Concerto adalah......?"

"Seiring waktu berjalan, maknanya berubah sedikit demi sedikit, tapi pada dasarnya itu adalah musik dari sebuah orkestra, atau banyak instrumen yang menyertai satu pemimpin yaitu alat musik tunggal......Dengan kata lain, itu bukan satu lawan satu, tapi satu lawan banyak, atau harus kukatakan itu adalah musik dari kelompok kecil melawan satu besar."

"Satu melawan......banyak......"

Aku mengulangi kata yang kurenungkan secara diam-diam, dan mempertimbangkan untuk berkata, "Jika seperti ini, bukankah berarti tidak seimbang untuk seorang pemain melawan segerombolan monster?" —tapi, saat aku membuka mulutku untuk mengatakan itu, aku menutupnya lagi.

Di dalam dunia ini, satu melawan banyak, adegan dalam pertarungan, contohnya, melawan sepuluh mosnter atau lebih, itu mustahil. Itu karena, disini tidak ada efek sihir yang menghancurkan area, dan skill berpedang hanya bisa menyerang sejauh panjang senjata, oleh karena itu, di SAO, dikelilingi oleh monster berarti kematian instan.

Tentu saja, game ini didesain sebaliknya, karena hampir semua monster sendiri, atau paling tidak dua atau tiga bisa muncul bersamaan. Kecuali jika mereka sengaja dibersamakan, atau pemain tidak sengaja menginjak perangkap, sebuah situasi dimana satu pemain melawan banyak tidak akan pernah terjadi......terlebih lagi, jika mereka masuk dalam situasi itu, mereka akan berusaha melarikan diri dengan sekuat tenaga.

"......Jika seperti itu masalahnya, sebuah Concerto seperti pertarungan tidak akan pernah terjadi di dunia ini. Jika kau tetap memaksa, itu hanya sebatas pertarungan melawan boss......tapi, jika itu pertarungan melawan boss, itu hanya dimaksudkan untuk kelompok penyerang."

Saat Asuna menatapku dengan mengangkat bahunya dan tersenyum dengan terpaksa, dia terlihat ingin mengatakan sesuatu, tapi dia tidak mengatakannya. Setelah beberapa saat, dia menyerah dengan senyum dan mengangguk.

"Ya, aku mungkin memikirkannya terlalu berlebihan......kita seharusnya tidak membicarakan topik ini kan, Kirito-kun?"

"Eh? Apa?"

"......Tidak, itu sudah berakhir."

Setelah mendengarkan itu, kepalaku yang masih menghadap kebelakang, membentur bagian atas pintu batu yang tebal.

"Ouch......"

Membuat suara yang orang tidak akan berpikir bahwa aku yang membuatnya, aku melambaikan tanganku pada saat yang sama untuk mencegah jatuh karena salah langkah, seperti aku melangkah pada anak tangga yang tidak ada. Namun, aku tidak mendapatkan kembali keseimbanganku, dan pada saat ini, daripada jatuh ke depan dan menabrak Asuna, mengapa tidak jatuh ke kebelakang?

Pada saat itu, aku mencoba bersandar ke pintu yang telah dibuka tanpa kuketahui, aku berteriak "waaaa" saat aku keluar dari pintu besar itu, dan dengan indah jatuh ke lumut yang menutupi lantai batu dengan pantatku. Ini menjadi jejak pertama yang terkenang di lantai itu.


Aincrad, Lantai Tiga.

Tema lantai ini adalah «Hutan». Namun, ini tidak seperti sekitar Desa Horunka di lantai pertama dan hutan di wilayah selatan lantai dua, skalanya benar-benar berbeda. Itu karena pohon terkecil memiliki diameter batang satu meter dan pohon-pohon terpendek adalah tiga puluh meter. Menggunakan pohon-pohon besar untuk menggambarkan mereka itu tidak tepat, seperti pohon-pohon kuno yang bisa dilihat menjulang tinggi ke langit tanpa batas. Sinar emas datang dari antara daun dan cabang-cabang lalu menyinari daratan, itu terlihat seperti negeri khayalan.

"Woah......!"

Di sampingku, dengan menahan rasa sakit di tulang ekorku, Asuna bersorak dengan nada senang dan bergegas keluar dari pintu. Aku berbalik delapan puluh derajat saat terduduk di tanah, bersama dengan mataku mengikutinya. Asuna berhenti di tempat yang tidak terlalu jauh, dan berputar-putar di bawah sinar matahari yang tipis, tampak seolah-olah dia sangat menyukai pemandangan hutan ini yang sepertinya akan ada selamanya.

"Ini hebat...... Hanya dengan melihat pemandangan ini membuatku merasa seolah-olah kerja keras untuk naik kesini tidak sia-sia."

Pengguna rapier yang biasanya menggunakan tudungnya itu kini menurunkan tudung miliknya, sehingga sinar matahari terpantul dari rambut chestnutnya yang indah, mengkilap, panjang, halus, dan tipis kemataku. Tubuhnya yang ramping, sebagai tambahan kecantikannya, membuat pemain berpikir bahwa dia bukan pemain, melainkan peri yang ada di hutan.

"......Ini benar-benar tidak sia-sia."

Setelah dengan pelan mengatakan kata-kata itu, aku bangkit dari dudukku. Melepas mantel kulitku, dan dengan malas meregang. Aku tidak tahu apakah ini ilusi atau tidak, tapi udara dipenuhi dengan aroma manis. Esensi dari sejumlah besar tanaman......mungkin itu penyebabnya.

Melirik kebelakangku, ada struktur batu yang dilingkari oleh akar pohon raksasa. Kami baru saja keluar dari pintu hitam. Para penjarah yang lain mungkin akan datang ke sini dalam waktu sekitar sepuluh menit.

"......Selanjutnya......"

Meskipun kami berada di lantai tiga—tindakan kita dari sini belum ditentukan. Tentu saja, di lantai baru kita masih melakukan hal-hal yang kita lakukan di lantai sebelumnya, yaitu pergi ke kota utama untuk berbelanja barang-barang, mengambil quest, dan berjuang untuk menaikkan level. Namun, sebelum itu, aku memiliki masalah untuk dikonfirmasi.

Setelah menentukan itu, aku berpindah ke sisi Asuna, dan karena dia masih menikmati pemandangan, aku berdeham untuk memberitahu keberadaanku dan membuka mulutku.

"Hei, maaf karena mengganggu suasana hatimu......"

"......? Apa?"

Pengguna rapier itu memberikanku senyuman yang langka, jadi aku mengangkat tangan kananku dan memperpanjang telunjukku untuk membimbing penglihatannya ke arah utara. Setelah struktur batu di balik kita adalah jalan kuno, yang memiliki persimpangan Y di tengah jalan sekitar dua puluh meter dari sini.

"Pergi sepanjang jalan ke kanan akan dengan cepat membawamu ke kota utama. Pergi ke kiri adalah hutan, yang setelah beberapa waktu akan mencapai ke labirin pertama lantai ini."

"......Um."

"Pada umumnya, kita harus menuju kota utama untuk mengaktifkan gerbang transisi, tapi mari kita serahkan tugas itu ke kelompok Lynd dan Kibaou yang ada di belakang kita."

"............Um."

"Alasannya adalah, aku tak mau bertemu dengan mereka, serta aku memiliki quest yang harus kuselesaikan di hutan ke arah kiri. Namun, kedua hal ini adalah alasan pribadi......"

Pada titik ini, senyum pengguna rapier itu secara bertahap memudar. Sebaliknya, pupil matanya memberikan sinar cahaya yang berbahaya. Dari titik ini, jika aku mengatakan hal yang salah, suasana hati Asuna akan muram, dan meskipun aku mengetahuinya, aku tidak bisa mendapatkan teori untuk menghindarinya.

"............Jadi?"

Karena desakan suara yang kuat itu, aku melanjutkan dengan menghadap ke bawah dalam rasa takut dan ragu-ragu.

"...Itu...Kita mungkin perlu untuk memasok dan memelihara senjata kita, jika Asuna ingin bertujuan ke kota utama, aku pikir kita bisa membubarkan party kita......Tentu saja, jika kau bersedia untuk ikut denganku dan menyelesaikan apa yang harus kulakukan di hutan, aku tidak......keberatan......"

"Tidak-ma-u, aku tidak memiliki niatan untuk membubarkan party. Kau dan aku adalah solo player, kan?"

"Y-Ya."

"Namun, hal yang baru saja kau katakan, harusnya «orang yang selesai pertama mendapat keuntungan», kan? Jadi aku akan pergi denganmu, karena aku benci efisiensi rendah. Tentu saja, jika kau mau membubarkan party ini dan meninggalkanku, dan memonopoli semua keuntungan untuk dirimu sendiri, aku hanya bisa setuju denganmu."

"A-Aku tidak akan, aku tidak pernah berpikir untuk memonopoli, tidak sedikitpun. Kenyataannya, lebih banyak orang akan lebih efisien."

"Kalau begitu mari kita bergegas. Itu tidak akan menjadi masalah jika kita memasok dan memelihara peralatan kita nanti."

"Ya, ok."

Pengguna rapier itu berbalik, dan membuat suara patapata saat dia mulai berjalan, aku mengikutinya untuk mengejarnya, merasakan perasaan «hampir tidak lulus» yang misterius di hatiku. Aku bahkan tidak memahami persyaratan untuk «lulus».

Sungguh, jika aku tahu ini akan terjadi, aku akan lebih banyak berinteraksi dengan gadis di kelasku......seperti yang kupikir sampai saat ini, aku mendengus dalam sangkalan. Jika aku mempunyai kemampuan seperti itu saat sekolah menengah, aku tidak akan menyelinap ke dalam SAO 5 detik setelah peluncuran resmi game ini. Dengan kata lain, situasi seperti ini, berjalan bersama dengan pengguna rapier yang temperamental, tidak akan terjadi, aku beralasan.

—Karena itu, tiba-tiba aku punya pikiran ini.

Berpikir kembali tentang sebulan terakhir dipenjara dalam game ini, Untuk bertahan hidup.......yaitu, untuk terus menerus bergegas dan memperkuat diri sendiri, apakah aku pernah menyesal berada di VRMMO ini yang disebut SAO?

Kebanyakan orang akan menyesal, tidak menyesali itu adalah kemampuan yang abnormal. Namun, tidak peduli bagaimana aku mencari perasaan lamaku, meskipun aku sering menemukan ketakutan dan kerinduan, aku tidak dapat menemukan penyesalan.

Mungkin aku memang orang yang abnormal, atau mungkin aku berada di situasi yang begitu suram sehingga tidak ada waktu untuk menyesal. Jika itu karena yang terakhir, penyebab keadaan ini tanpa diragukan lagi adalah pengguna rapier yang gagah berani berjalan tiga meter di depanku. Itu karena pengguna pedang ini selalu membuat raket yang bisa kurasakan sebagai penyesalan, jadi semua emosi negatif lainnya didorong ke belakang pikiranku......

—Tidak-tidak-tidak, bahkan dalam pikiranku, aku tidak akan berterima kasih padanya.

Setelah menetapkan itu dengan tegas, aku meningkatkan kecepatanku untuk mengejar anggota partyku, dan berjalan disisinya.


Part 2[edit]

Berdasarkan pengalaman beta testku, setelah pemain mengalahkan boss lantai, menaiki tangga ke lantai baru dan membuka area baru, butuh 30 menit untuk mengaktifkan gerbang teleport, kemunculan monster diatur ke nilai yang rendah.

Itu mungkin diatur agar para pemain yang telah datang ke lantai baru dan baru saja kelelahan dari bertarung dengan boss tidak dibasmi oleh monster lemah, tapi sayangnya anugrah ini hanya sebatas pada sekitar dekat kota.

Hanya berjalan sepanjang hutan selama lima menit, kami harus meningkatkan kecepatan kami dalam rangka untuk bersaing dengan kemampuan pencarian musuh kita. Aku bisa merasakan perubahan pada udara sekitar. Hutan fantasi yang riang dan indah, langkah demi langkah berubah menjadi perasaan dingin dan permusuhan «asing».

"Asuna, musuh yang keluar disini memiliki kekuatan yang hampir sama dengan musuh yang ada di labirin lantai dua. Karena mayoritas dari mereka adalah monster hewan dan tumbuhan, mereka tidak akan menggunakan sword skill."

Setelah mendengarkan kata-kataku, pengguna rapier itu mengangguk tanpa suara.

"Namun, berdasarkan gerakan pertempuran umum monster yang telah ditulis, mereka tak akan berhenti membawa kita lebih dalam ke hutan. Begitu monster mengetahui apapun kesalahan yang kita buat, mereka akan menyerang kita, dan meskipun kita berhasil mengalahkannya, kita mungkin akan berakhir tersesat."

"Bagaimanapun, selama kita melihat peta, kita bisa menemukan jalan keluar, kan?"

"Tentang itu............"

Aku mengayunkan tangan kananku ke depan, dan dengan cepat membuka jendela peta, lalu memasukkan perintah untuk beralih ke mode tampilan publik, dan kemudian menunjukkan kepada Asuna.

"Ah.....Warnanya sangat samar."

Seperti yang dia katakan, sebagian besar pada peta yang muncul itu seperti berkabut abu, dan menurut situasi umum, tempat-tempat yang telah kita jelajahi akan muncul dalam tampilan 3D, namun, karena peta untuk tempat ini sangat pudar, meskipun kita sudah teliti kita tetap tidak dapat melihat jalan.

"Wilayah ini disebut «Hutan Berkabut», warna peta menjadi samar karena kabut yang tebal, yang akan menyebabkan orang-orang untuk tersesat. Oleh karena itu, bahkan jika kita berada di tengah-tengah pertempuran. Kau benar-benar tak boleh meninggalkan partymu atau keluar dari jalan. Hal ini sangat penting."

"Aku mengerti....... Kalau begitu kau harus secepatnya menunjukkan demonstrasinya."

"Eh?"

"Apa, lihatlah dengan teliti. Tepat di belakangmu."

Di akhir kata-katanya, aku dengan hati-hati melihat ke belakang, dan sedikit jauh dari jalan batuan hutan...... Bisa dikatakan ada pohon layu yang tumbuh di sana. Batang pucatnya yang berwarna kuning memiliki diameter limabelas sentimeter, dan tingginya hanya dua meter, jauh lebih kecil dari pohon-pohon yang mengelilinginya. Namun, ada dua lubang terletak di sisi tiga batang, memancarkan cahaya seperti mata. Di kiri dan kanannya adalah cakar yang seperti ranting yang bergoyang terus menerus.

Meskipun itu pohon mati dan aku bertukar pandangan beberapa detik, akarnya pada sisi kanan mulai mengeluarkan suara berderit, karena meninggalkan tanah, mengambil langkah maju. Hal ini diikuti oleh akar kiri. Saat bergerak maju dan bergoyang tidak menentu, tiba-tiba pohon itu berubah menjadi lari kencang. Lubang ketiga terbuka di bawah dua lainnya, dan dari itu gemuruh "Moroooooo!" dikeluarkan.

Pohon layu itu berubah menjadi monster jenis tanaman «Treant Sapling», yang memiliki banyak kemampuan khusus, salah satunya adalah, saat tertanam di dalam tanah, kemampuan mencari musuh tidak akan mendapatkan reaksi dari itu. Sepertinya Treant telah berjalan di sampingku ketika aku sedang tenggelam dalam memberikan penjelasan.

Tidak boleh ceroboh! Aku berkata pada diriku sendiri, pada saat yang sama tangan kananku mencapai punggungku dan menarik keluar «Anneal Blade+7»ku, dan membuat suara keras.

Saat cabang kiri dan kanan dipotong, dan mulutnya yang terbuka ditusuk oleh «Wind Fleuret+5» Asuna, dan Treant memberikan tangisan sedih "Moroooo!" saat dia hancur menjadi poligon dengan suara kaca pecah. Pertempuran itu hanya berlangsung tiga menit.

Asuna dan aku dengan perlahan mempertemukan kepalan tangan kiri kami untuk merayakan kemenangan kami, menyarungkan pedang kami pada waktu yang sama. Meskipun kami berhati-hati, skill Treant «Mengubah arah depan dan belakang tubuh» dimaksudkan untuk membingungkan kita, dan kita telah berjalan sejauh lima meter dari jalanan hutan. Pada tingkat ini masih mudah untuk kembali ke jalan. Dalam kabut yang tebal, menjauh sepuluh meter dari jalan akan menjadi masalah.

Sementara bergerak menyusuri jalan, Asuna berkata.

"Aku terus merasakan......perasaan yang sangat jahat."

"Eh?"

"Karena, pohon hantu yang tadi, itu pohon muda yang masih berkembang, kan? Memotongnya membuatku merasa tidak ramah lingkungan."

"Ini, seperti, well, ini begitu......tapi, aku pikir jika ada orang yang telah melihat monster «Elder Treant», akan berpikir 'Harus menghancurkannya ketika sedang dalam tahap berkembang'."

"......Tidak perlu berbicara seperti itu. Satu Kibaou sudah cukup."

Ketika kami sedang bercanda, kita kembali menuju jalan, dan menghela napas panjang. Sinar emas yang berasal dari atas kepala kita turun di sudut yang sangat berbeda, sepertinya malam akan segera datang.

"......Selanjutnya. Apa yang kita lakukan sampai datang ke sini......"

"Untuk melakukan.....maksudku, itu. Itu yang Kirito-kun katakan sebelumnya, 'Aku memiliki quest yang harus kuselesaikan.'."

"Memang itu. Yang berkata, itu hanya kemungkinan untuk terjadi ke quest.......NPC pemulai quest ada di tempat yang acak. Asuna, apakah kau percaya diri dengan telingamu?"

Seperti yang kukatakan, aku dengan tenang membuang muka, seolah-olah tidak ada yang terjadi di masa lalu, dan melihat pengguna rapier menutup telinganya yang memerah dengan tangan dan mundur beberapa langkah untuk beberapa alasan.

"......Kirito-kun, apakah kau memiliki ketertarikan dalam aspek itu? Apakah kau memiliki fetish telinga?"

"Te-te-tentu saja tidak! Dalam situasi ini, aku jelas tidak berbicara tentang bentuk, tetapi tentang kemampuan pendengaran......"

"Aku hanya bercanda. Selain itu, tidak peduli seberapa baik pendengaran kita. Kita tidak mendengarkan suara menggunakan getaran membran, ini hanya stimulasi otak."

"......Begitu, itu seperti ini. Kalau begitu mari kita cari bersama-sama. Jika kita mengandalkan kemampuan pendengaran kita akan jauh lebih mudah......"

Aku meluruskan punggungku, meskipun tahu bahwa itu membuat sedikit arti, aku masih menaruh tanganku di belakang telingaku, dan Asuna mengikutiku, mengatakan.

"Mencari bersama-sama itu tak apa, tapi jenis suara apa itu? Jangan bilang itu suara daun jatuh."

"Tentu saja aku tak akan. Ini bukan suara alam, tapi suara metalik......Lebih detailnya, suara pedang bertabrakan dengan satu sama lain."

Mendengar kata-kata ini, Asuna memberikan ekspresi ragu, tapi dengan cepat berkata "paham".

Berdiri di tengah jalan, Asuna dan aku menyandarkan punggung kami bersama, dengan menggunakan total empat telinga untuk melakukan pencarian. Secara umum, para pemain akan melewatkannya, tetapi karena ini adalah virtual reality, ada berbagai keterampilan yang ada untuk mendeteksi berbagai suara di sekitarnya. Suara angin, daun terusap satu sama lain, jejak hewan di belakang kami, panggilan burung......aku mengambil semua suara ini dan menyaring mereka di dalam pikiranku, mencari kualitas yang kaku dari manusia yang membuat suara......

"............!"

Asuna dan aku yang bersandar pada satu sama lain, gemetar pada waktu yang sama. Aku menghadap ke kanan, sementara Asuna menghadap ke kiri, untuk melihat ke arah yang sama...... arah barat daya. Meskipun itu cukup halus, memang ada suara skill pedang yang datang dari arah itu.

"Ayo pergi."

Asuna menarik mantelku dan aku mulai melangkah maju.

"Tapi, kupikir sebaiknya kita tidak masuk ke hutan?"

"Itu tidak masalah, selama kau menerima questnya kau bisa kembali ke jalan."

"......Dan jika kau tidak menerima?"

"Itu benar-benar tidak masalah, peralatan berkemah sudah disiapkan! Ayo cepat!"

Maju menuju target kami di dalam hutan dengan kecepatan tinggi, aku mendegar suara "Yaa......!", tapi itu dengan cepat tertutup dengan suara langkah kaki di belakangku.

Meninggalkan jalan bebatuan, aku mengabaikan lumut yang menutupi tanah yang memberi sensasi santai pada telapak kakiku. Menghindari cabang kering pohon raksasa, kami berlari menuju sumber suara. Jika kita bertemu dengan monster itu akan merepotkan, jadi aku mengambil keuntungan dalam kemampuan mencari monster untuk mencari kursor warna. Menemukan Treant yang tumbuh di tanah akan sulit, tapi untungnya aku tidak menemukan satupun.

Setelah lima menit, suara besi menjadi lebih keras, dan ditemani dengan suara teriakan di saat yang sama. Di tengah pandangan kami, dua kursor NPC muncul, dan kemudian aku melihat efek pantulan cahaya dari sebuah batang pohon.

Memutari pohon itu akan memungkinkan untuk kita mencapai medan perang yang kita tuju—saat ini aku memberhentikan langkahku, dan mengulurkan tangan kananku untuk menghentikan Asuna. Aku memberi isyarat dengan jari telunjuk untuk menyuruhnya diam, lalu kami berdua bersembunyi di balik batang pohon, menyelinap dan mengintip melewati tepi pohon, ke medan perang.

Dalam pengelihatan yang lebih jelas, dua siluet dalam pertempuran sengit terlihat.

Salah satunya adalah seorang pria tinggi dengan armor emas bersinar dan hijau. Di tangan kanannya mempunyai pedang panjang, sementara tangan kirinya memegang perisai bulat, dan dengan sekilas kau akan mengetahui bahwa itu adalah barang kelas tinggi. Rambut di kepalanya berwarna platinum yang indah, dan penampilan luarnya membuat orang berpikir tentang aktor tampan Skandinavia dari Hollywood.

Orang yang lainnya, menggunakan armor yang kontras dengan yang pertama, karena itu berwarna ungu dan hitam. Saber yang sedikit melengkung dan perisa berbentuk layang-layang kecil di gunakan dengan warna gelap muram, tapi kualitasnya sama bagus dengan apa yang dipakai orang pertama tadi. Rambut ungu gelap pendek, dan wajah berkulit gelap terlihat memiliki penampilan baik tingkat tinggi. Bibir merah yang indah dan dada yang agak menonjol menunjukkan bahwa pendekar pedang hitam ini adalah perempuan.

"Haa!"

Laki-laki berambut platinum memberi raungan keras, pada saat yang sama mengayunkan turun pedang di tangan kanannya.

"Yaa!"

Perempuan berambut ungu membalas dengan pedangnya. *Clang* suara metalik yang tajam terdengar, dan menciptakan cahaya terang yang menerangi gelap hutan.

"......Apakah, apakah ini benar-benar NPC......?"

Di balikku, Asuna tidak berani percaya kata-kata itu. Aku mengerti perasaannya. Gerakan tubuh mereka dan ekspresi hidup mereka benar-benar tidak tampak seolah-olah mereka dikendalikan oleh sistem, seperti tubuh virtual tidak bernyawa. Namun—

"Lihatlah telinga mereka."

"Ei......Ah! Keduanya......tajam. Ini......"

"Laki-laki itu adalah «Forest Elf», sedangkan yang perempuan adalah «Dark Elf». Satu hal lagi, lihat di bagian atas kepala mereka."

Pada kata-kataku, pengelihatan Asuna ditarik sedikit ke atas. Dia sekali lagi memberi sebuah suara "ah".

Kedua ksatria yang sedang bertarung dengan sengit itu memiliki tanda «!» di atas kepalanya. Itu adalah bukti bahwa mereka adalah point dimulainya quest NPC. Biasanya, jika kau mendekat ke mereka dan berbicara, questnya akan dimulai dengan segera. Namun—

"Keduanya memiliki quest, dan mereka berdua sedang bertarung, apa masalahnya di sini?"

"Singkatnya, kau hanya bisa menerima satu quest. —Aku akan serahkan keputusan penting ini kepadamu, Asuna."

Mendengar kata-kataku, pengelihatan pengguna rapier itu terlihat meninggalkan para elf, lalu mengangkat kepalanya untuk melihatku.

"Keputusan......?"

"Yup. Quest yang mereka berikan, bukan tipe quest yang tunggal dan berturut-turut. Ini adalah quest tipe misi yang berskala besar pertama. Ini akan dimulai dari lantai ini sampai lantai sembilan."

"Sembilan......"

Lantai sembilan!? Asuna dengan cepat menutupi mulutnya sebelum mengatakan itu, tapi mata coklatnya membesar karena terkejut. Melihatnya seperti ini membuatku sangat senang, dan aku bahkan menambahkan beberapa informasi yang lebih mencengangkan.

"Selain itu, jika kau membuat kesalahan kau tidak bisa mengulangi dari awal. Tentu saja, kau tidak bisa mengambil rute yang berlawanan juga. Rute yang dipilih di sini, harus dilanjutkan sampai lantai sembilan."

"Maksudmu......Kau harusnya memberitahuku tentang hal ini sebelumnya......"

Ekspresi marah yang Asuna punya, tiba-tiba menjadi ekspresi mencurigai.

"......Rute berlawanan? Dengan kata lain, kedua elf itu......"

"Aku tahu. Siapa yang dibantu, dan siapa yang dilawan. Hitam atau putih, mana yang kau pilih?"

Mendengar pertanyaan yang kutanyakan, untuk beberapa alasan Asuna menatapku.

"......Ini, tidak ada pilihan alternatif kan? Itu tak apa bila dalam permainan biasa, tapi sekarang kita ada di SAO. Ini tidak seperti kau tidak bisa memilih rute yang kau pilih sebagai beta tester dulu. Itu......aku, memiliki keyakinan penuh pada apapun pilihanmu."

Uuu. Sekarang giliranku untuk terdiam. Mata Asuna menjadi acuh tak acuh, dan dia menggunakan nada tegas untuk menegaskan.

"—Wanita Dark Elf. Didn't you?"

"Y-Yes, I doい、イエスアイドゥー[1]......Tapi, tapi bukan karena dia adalah seorang wanita, melainkan karena dia berkulit gelap."

—Alasan seperti itu jelas tidak akan berkerja, dan aku hanya melihat Asuna berdiri diam, kepalanya berpaling ke sisi lain.

"Well, itu tak apa. Lagipula aku tak ingin bergabung dengan laki-laki untuk menebas satu perempuan. Mari bergabung dengan elf hitam dan mengalahkan yang putih. Mari kita pergi."

Setelah mengatakan kata-kata itu dengan sangat cepat, Asuna bersiap-siap untuk keluar dari tempat persembunyian, dan aku dengan cepat memegang tudungnya.

"Tunggu, tunggu. Ada hal penting lainnya."

"Apa itu?"

"Itu....Bagaimana aku mengatakannya, meskipun kau memilih untuk membantu sisi hitam, kita tidak dapat mengalahkan elf putih, dengan menyesal."

"Eh......Eeeeh!?"

Dalam rangka menjaga mata lebar Asuna tetap tenang, aku mengistirahatkan tanganku di bahu rampingku sebelum melanjutkan.

"Aku bisa melihat dari peralatan gagah mereka, elf putih adalah Forest Elf, elf hitam adalah Dark Elf, dan mereka berasal dari lantai tujuh, dan kenyataannya gerombolan elite ada di sana. Tidak peduli metode apa yang digunakan untuk memastikan keselamatan kita saat kita bertarung, mereka bukanlah lawan bagi orang seperti kita yang baru saja datang ke lantai tiga bisa hadapi."

"La-Lalu......Apa yang harus kita lakukan? Setelah semuanya......Jika kita mati......"

"Tenang, meskipun kita kalah kita tidak mati. Saat bar HP kita berkurang setengah, kita bisa bergabung dengan partynya dan dia akan menggunakan skill yang kuat, itu akan menjadi waktu kita bisa mengalahkan lawan. Apa yang kita harus lakukan adalah, jangan panik saat kita berlindung sebisa kita, dan menunggu untuk bantuan. Bahaya terbesar adalah jika kita panik dan kabur, monster lain akan keluar dan membuat masalah."

"............Aku mengerti."

"Bagus."

Aku menepuk punggung Asuna, kemudian mengalihkan tanganku.

"Selanjutnya, lari keluar saat aku menghitung sampai tiga. Quest akan mulai dengan sendirinya saat kita sudah dekat, jadi kau hanya perlu tetap di sampingku."

Pengguna rapier mengangguk sambil berjalan ke sisiku, dan ketika aku menghitung mundur mulai dari tiga, dalam hatiku meminta maaf dengan singkat.

Sebenarnya, aku menyembunyikan beberapa informasi yang tidak kukatakan ke Asuna. Itu adalah, seseorang yang akan kita bantu......wanita Dark Elf bernama «Kizmer», dalam rangka untuk membantu kita menekan Forest Elf, setelah menggunakan skill terlarangnya dia akan mengorbankan dirinya untuk mengalahkan musuhnya bersama dengan dirinya. Meskipun kita mengambil jalan lain, yaitu bergabung dengan Forest Elf untuk bertarung dengan Dark Elf, hasil akhirnya sama saja. Tidak peduli jalan mana yang kita pilih, dua elf itu akan mati disini, dan akan diikuti dengan kampanye militer yang panjang...... Tidak, itu adalah cerita yang segera terungkap.

"......Dua, Satu, Nol!"

Saat aku selesai menghitung mundur dengan keras, Asuna dan aku melompat ke ruang terbuka. Kedua elf yang sedang bertarung menatap kami di waktu yang sama, dan dengan cepat melompat kebelakang untuk memberi jarak diantara mereka. Pada waktu yang sama, simbol «!» diatas kepala mereka berubah menjadi «?».

"Apa yang kau manusia lakukan di dalam hutan ini?" Forest Elf berkata.

"Jangan datang ke sini dan mengganggu kami! Tinggalkan kami dengan segera!" Kata-kata itu dikatakan oleh nyonya Dark Elf.

Tentu saja, kami juga bisa pergi saat ini. Tapi questnya tidak akan dimulai. Asuna dan aku bertukar pandang, lalu mengeluarkan pedang kami bersama-sama—dan menunjuk ujungnya ke pelindung dada mengkilap milik Forest Elf.

Wajah tampan perlahan menjadi ganas. Kursor kuning NPC, mulai berkedip dan berada di ambang menjadi merah.

"Kau sangat bodoh......Kau ingin bergabung dengan Dark Elf, jadi kau ingin menjadi karat di pedangku?"

"Ya......"

"Ya, tapi yang akan menghilang adalah laki-laki DV ini!"

Setelah mengatakan kata-kata teguhnya, di depanku, yang tidak tahu kenapa dia menyebutku sebagai DV, kursor Forest Elf berubah. Dari kuning muda—itu menjadi merah terang. Woah sangat kuat, dan pada momen ini, senyum yang indah dan kejam muncul di wajahnya yang tampan.

"Baiklah, kalau begitu aku akan menghancurkanmu, manusia."

Shalaa! Aku berkonsentrasi pada posisi pedang panjangku, dan pada waktu yang sama memberitahu Asuna,

"Itu bagus, fokus pada pertahanan."

—Walaupun ini adalah tujuannya, kita masih perlu bertahan selama tiga menit. Aku menambahkan dalam hatiku, dari sisi wajah Asuna, aku melihat ekspresi yakin, dan perasaan yang mengganggu menghilang. Karena ekspresi itu—hanya pengguna rapier Asuna dalam mode serius akan menunjukkannya, aku melihat ekspresi ini beberapa kali saat sedang berpetualang dengannya.

"Maka, bertahan......fokus......"

"Aku mengerti."

Dia membisikkan itu, tapi pergerakannya adalah sebaliknya, rapier milik pengguna rapier yang ada di tangan kanannya mengeluarkan sebuah cahaya ganas.


Dua puluh menit kemudian

"B......Bagaimana mungkin............"

Meninggalkan kata-kata itu, Forest Elf jatuh dengan *pa* di lantai, dan aku terus melihat situasi di depan mataku, aku mengatakan hal yang sama.

"B......Bagaimana mungkin............"

Tidak peduli berapa kali kita mengecek bar HP musuh, itu benar-benar berada di nol. Di hadapannya, Asuna dan aku keduanya kehilangan setengah dari HP kita, memasuki zona kuning. Selama periode beta, party beranggotakan empat orang termasuk diriku berjuang melawan Forest Elf, tapi kita dikalahkan dalam dua menit.

"......Apa, selama kau menaruh pikiranmu untuk itu, kau bisa melakukannya!"

Mendengar kata-kata itu aku menoleh, dan dengan padangan sangat lelah mencari namun dibantu tangan di atas akhirnya mata Asuna bertemu dengan mataku. Kemudian mata kita beralih sekitar satu meter ke kiri. Berdiri di sana dan memegang saber hitam, Dark Elf menatap lantai.

Nyonya, bukankah ini saatnya kau mati, perkataan yang tidak jelas ini muncul di pikiranku. Melihat pada ksatria Dark Elf Kizmer, aku melihatnya menaikkan kepalanya dengan pelan, menatapku.

Mata permatanya penuh dengan kejutan dan keraguan, ekspresi di matanya tampak seolah-olah bertanya padaku, "Apa yang harus kulakukan sekarang?". Namun, ini harusnya menjadi imajinasiku.

Aku berharap bahwa itu adalah imajinasiku.


(Bersambung)

Akhirkata[edit]

Halo semua, aku Kunori Fumio. Terima kasih telah membaca «Material Edition 9».

Doujinshi ini berisi bab pertama dari «Sword Art Online seragan lantai tiga». Namun...... di Januari 2012, bagian pertama dari «chapter serangan lantai kedua» telah berakhir, dan nama boss lantai kedua bahkan tidak muncul......(berkeringat). Tentang kalian yang membaca seri serial ini, kau mungkin merasa ada kesalahan berkaitan dengan waktu, tetapi kau dapat membaca cerita ini secara independen. Jika buku ini kurang dari tiga puluh halaman tipis dan kecil mampu membawa sukacita bagi kalian semua, maka aku benar-benar merasa terhormat.

Tahun ini ada suatu hal penting, yaitu «Sword Art Online» dan «Accel world» akan menjadi animasi dan ditayangkan di televisi. Aku akan menempatkan upaya besar dalam setiap aspek (tentu saja termasuk rekan-rekanku), jadi aku berharap bahwa setiap orang juga dapat mendukung dua karya itu juga!


Catatan Hak Cipta

Nama Majalah: Sword Art Online Material Edition 9

Tanggal Penerbitan: 5 Februari 2012

Penerbit: WordGear

References[edit]

  1. Pertanyaan Asuna "didn't you?" ditulis dalam Bahasa Inggris dalam Light Novel Jepang, sedangkan jawaban Kirito ditulid dalam Katakana meskipun artinya juga Bahasa Inggris (dengan kesalahan tata bahasa). Mungkin ini mengisyaratkan bahwa Asuna fasih dalam berbahasa Inggris sedangkan Kirito tidak.
Kembali ke Halaman Utama