Oregairu (Indonesia):Jilid 10 Second Memorandum

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Ada sesuatu yang kusadari sembari aku terus membaca.

Yaitu aku telah kembali ke awal.

Novel-novel ini benar-benar terasa mirip denganku.

Mereka bahkan membuatku berfikir bahwa mereka sangatlah dekat dengan sifat asliku, atau mungkin, watakku yang bisa dikatakan jahat atau penuh dendam.

Tetapi, itu tidaklah benar.

Buku demi buku, aku terus mencari, tanpa mengenal lelah, tak mampu menyerah. Terus dan terus lagi, aku melewati "Bukan Lagi Manusia" dan "Larilah, Melos!"

Namun, walaupun begitu, ada sesuatu yang jelas berbeda.

Tidak peduli siapa penulisnya, tidak peduli apa mahakarya-nya, mereka tidaklah sama sedikitpun.

Karena mendapati pihak lain yang telah menunjukmu, bersimpati kepadamu, ternyata adalah sesuatu yang berbeda sama sekali tidaklah lain dari sebuah kesengsaraan.

Kemiripan dan kesamaan adalah sesuatu yang membuat kesenjangan menjadi terlihat. Mereka menjadi berbeda. Untuk menjadi identik berarti semua perbedaan itu tidak dapat ditolerir.

Aku tidak dapat memaafkan diriku untuk telah memiliki harapan, untuk berfikir aku telah mengerti, untuk berfikir bahwa aku telah dimengerti.

Dibandingkan dengan eksistensi yang dijelaskan di "Bukan Lagi Manusia", aku jauh lebih kerdil, pengecut, dan kasar.

Dazai tidak menyadari bahwa ia terganggu dengan masalah yang sangat sepele.

Lalu, tidakkah itu membuatku lebih rendah dari manusia? Tidakkah itu membuatku jauh lebih kesepian dan khawatir daripada raja tiran?

Lebih jauh.

Untuk berpikir aku memanfaatkan literatur yang sangat berpengaruh hanya untuk mendapatkan jawaban-jawaban untuk masalahku sendiri dan untuk sesuatu yang sangat egois dan pribadi membuatku merasa jijik dengan diriku sendiri.

Betapa dangkal, tolol, dan menjijikkannya diriku ini. Alasan mengapa aku memilih buku-buku ini bukanlah untuk pensucian atau pertumbuhanku.

Yang kuinginkan hanyalah untuk menyalahkan diriku dengan kenyataan.

Aku ingin sandiwara ketidakpamrihan yang berdasarkan pada keinginan pribadi ini untuk dapat dibongkar.

Dengan mata yang terlihat seperti ini dari luar.

Itulah mengapa aku memiliki harapan.

Bahwa mungkin jika itu adalah buku atau orang yang lebih sensitif terhadap sifat-sifat jahat orang lain, kupikir, mungkin, mereka dapat menemukanku. Mungkin mereka dapat memahami sandiwaraku.

Namun, walaupun mereka melihat hal-hal yang sangatlah mirip denganku, walaupun mereka dapat memahami semua hal itu, hanya akulah yang tidak mereka lihat.

Hal itu jauh lebih menyakitkan daripada dimaki dan diremehkan.


Mundur ke Bab 6 Kembali ke Halaman Utama Lanjut ke Bab 7

Catatan Tranlasi[edit]

<references>