Mushoku Tensei (Indonesia):Volume 1 Chapter 4

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 4 – Guru[edit]

Umur 3 tahun.


Baru-baru ini, akhirnya aku tahu nama orang tuaku.


Nama ayahku adalah Paul Greyrat.


Dan nama ibuku adalah Zenith Greyrat.


Namaku sendiri adalah Rudeus Greyrat.


Putra tertua dari keluarga Greyrat.


Meskipun aku bernama Rudeus, orang tuaku selalu menyingkat nama panggilan mereka setiap kali mereka saling memanggil, dan memperpendek namaku menjadi Rudi. Jadi, aku hanya tahu nama lengkapku sendiri setelah waktu yang sangat lama.


"Oh, Rudi benar-benar menyukai buku."


Karena aku selalu berjalan berkeliling sambil mwmbawa sebuah buku, Zenith tertawa.


Mereka tidak pernah memarahiku atau mencoba untuk mengambil buku itu.


Aku selalu memiliki buku yang terselip di bawah ketiakku bahkan ketika aku makan. Namun, aku tidak akan membaca buku sihir di depan keluargaku.


Ini bukan untuk menyembunyikan bakat. Hanya saja aku tidak tahu secara tepat bagaimana pandangan orang-orang terhadap sihir didalam dunia ini.


Dalam duniaku sebelumnya, penyihir dihukum selama Abad Pertengahan.


Itu ketika salah satu perapal mantra diperlakukan sebagai bidah dan dibakar.


Ada buku-buku praktis seperti ini di dunia ini, sehingga penggunaan sihir mungkin tidak akan dianggap sebagai ajaran sesat, tetapi belum tentu hal ini dilihat dalam sikap yang positif.


Mungkin dalam pemahaman umum adalah bahwa sihir hanya dapat digunakan setelah menjadi dewasa.


Karena hal itu adalah tindakan berbahaya yang dapat menyebabkan kehilangan kesadaran setelah dilakukan secara berlebihan.


Beberapa orang mungkin berpikir itu sebagai kerugian bagi pertumbuhan.


Dan dengan pikiran itu, aku memutuskan untuk tetap merahasiakan pengetahuanku tentang sihir dari keluargaku.


Mungkin fakta itu sudah lama terungkap ketika aku menembak mantra sihir ke arah jendela.


Dan aku tidak punya pilihan saat itu. Aku ingin melihat seberapa cepat aku bisa menembakkan sihirku.


Si Pelayan (Aku pikir namanya Lilia) sesekali menatapku dengan ekspresi yang berbahaya, tapi orang tua saya tetap bersikap biasa, jadi aku merasa itu masih baik-baik saja.


Jika aku berhenti di sini, tapi apa boleh buat, aku tidak ingin kehilangan masa pertumbuhanku.


Bakat akan tumpul jika tidak diasah ketika itu perlu untuk dikembangkan.


Aku harus memanfaatkan periode ini sebanyak yang aku bisa.


Namun, aku harus menyudahi pelatihan sihir rahasia ini.


Itu ketika saat sore hari di hari tertentu.


Kapasitas mana milikku telah tumbuh cukup banyak, jadi aku mulai mencoba beberapa mantra tingkat intermediate, membaca mantra water cannon dengan tujuan untuk hanya mencobanya.


Ukuran: 1, kecepacatan: 0.


Seperti biasa, aku hanya ingin melakukannya untuk botol dengan air.


Aku hanya berpikir, paling tidak itu akan berakhir dengan air yang meluap.


Tapi tiba-tiba, sejumlah air yang sangat banyak dilepaskan, menghantam dinding dan membuat lubang besar.


Terkejut, aku tidak dapat memikirkan apa yang harus dilakukan karena terkejut.


Sebuah lubang terbuka di dinding adalah bukti yang tidak diragukan lagi bahwa aku telah menggunakan sihir.


Dan tidak ada yang bisa aku lakukan tentang hal itu.


Aku dengan cepat menyerah.


"Apa yang terjadi!? Whoa ........ "


Pada awalnya, adalah Paul yang bergegas.


Dan kemudian dia menatap dinding dengan mulut ternganga.


"Ada ap-hei,.......... Rudi, kau baik-baik saja......?"


Paul benar-benar pria yang baik.


Tidak peduli bagaimana seseorang melihat itu, aku pastilah orang yang melakukan ini. Namun, dia khawatir tentang tubuhku.


"Monster...? Tapi di sekitar ini?" Bahkan sekarang, dia bergumam hal-hal seperti itu, sambil melihat sekeliling dengan hati-hati.


"Astaga..."


Dan Zenith mengikutinya ke ruangan.


Dia lebih tenang dari Ayah.


Setelah melihat dinding yang hancur dan genangan air di lantai,


"Oh ...?"


Matanya berubah tajam saat ia menatap halaman buku sihir di mana aku telah meninggalkannya terbuka.


Setelah melihat aku dan buku, ia berjongkok di depanku, dan menatap mataku dengan ekspresi lembut.


Mengerikan.


Tidak ada senyum di matanya.


Dan aku terus mefokuskan tatapan goyahku pada Zenith dengan sekuat tenaga.


Aku belajar sesuatu ketika aku masih menjadi NEET. Itu Ketika kau melakukan sesuatu yang salah, sikap keras kepala hanya akan membuat hal-hal menjadi buruk.


Oleh karena itu, aku tidak boleh menghindari tatapan matanya.


Ini adalah saat ketika sikap tulus diperlukan.


Aku tidak boleh mengalihkan pandanganku dari mata seseorang, dan aku harus menghadap mereka secara langsung. Ini akan membuat aku terlihat lebih tulus.


Tidak peduli apa yang orang lain pikir. Tujuan utama adalah untuk tampil tulus.


"Rudi, kau membaca apa yang tertulis di buku ini?"


"Maafkan aku"


Aku mengangguk, dan meminta maaf.


Ketika sesuatu yang salah dilakukan, yang terbaik adalah untuk meminta maaf.


Lagi pula, hanya ada aku, tidak ada orang lain, yang bisa melakukan ini.


Jika aku mengatakan kebohongan yang buruk, kepercayaan terhadapku akan menurun.


Aku berbohong sebanyak yang aku inginkan di masa lalu, dan menjadi tidak dapat dipercaya sebagai hasilnya.


Aku tidak akan membuat kesalahan yang sama lagi.


"Tidak, tunggu, ini adalah tingkat intermediate......"

"Kyaa! Kau dengar itu, Sayang!? Anak kita memang jenius!!"


Kata-kata Paul kalah oleh jeritan Zenith.


Dia meraih tangan Paul dan melompat dengan gembira.


Sangat energik.


Apakah permintaan maafku diabaikan?


"Tidak, Kau, erm, aku belum mengajari dia kata-kata lho!"


"Mari kita menyewa guru privat sekarang!! Anak ini akan menjadi penyihir yang luar biasa di masa depan!!"


Paul masih bingung, sementara Zenith benar-benar senang.


Sepertinya kegembiaraan Zenith ini atas fakta bahwa aku dapat menggunakan sihir.


Dan mungkin aku terlalu khawatir, berpikir bahwa anak-anak tidak boleh menggunakan sihir.


Lilia tetap tenang saat ia dengan tenang membersihkan kamar.


Pelayan ini mungkin tahu aku menggunakan sihir untuk beberapa waktu, atau dia sudah punya perasaan bahwa aku entah bagaimana bisa melakukannya.


Mungkin dia tidak berpikir itu hal yang buruk, sehingga dia tidak menanggapinya dengan biasa.


Atau mungkin dia hanya ingin melihat wajah bahagia dari orang tuaku.


"Hei sayang, pergi ke Roa besok dan segera pasang permintaan pekerjaan!! Bakat ini harus segera dilatih dengan baik!!"


Zenith terlihat begitu bersemangat, membuat keributan tentang jenius dan bakat.


Apakah aku dianggap jenius karena tiba-tiba mampu mengaktifkan sihir?


Apakah orang tuaku terlalu memanjakan aku? Atau menggunakan mantra sihir tingkat intermediate dianggap menakjubkan? Aku tidak dapat mengetahuinya.


Tidak, mungkin memang orang tuaku terlalu memanjakan aku.


Aku tidak pernah menggunakan sihir di depan Zenith sebelumnya.


"Aku kira itu benar." Tapi karena dia mengucapkan kata-kata itu, mungkin dia sudah berpikir aku adalah seorang jenius.


Ini tak berdasar .......


Ah, tidak.


Aku tiba-tiba teringat.


Karena aku selalu sendirian.


Ketika aku sedang membaca, aku kadang-kadang akan membaca atau mengulangi frase yang aku suka.


Dan sejak aku datang ke dunia ini, aku akan bergumam pada diri sendiri saat membaca buku.

Awalnya bahasa Jepang, tapi setelah aku belajar bagaimana berbicara, aku tanpa sadar menggunakan bahasa dunia ini.


Dan kemudian, ketika aku bergumam pada diri sendiri, "Rudi, ini -----" Zenith akan mengajariku arti dari kata-kata tersebut.


Karena itu, aku ingat cukup banyak tentang terminologi dari dunia ini. Yah, lupakan tentang itu.


Aku tidak pernah mengatakan apa-apa kepada siapa pun, tapi aku belajar huruf dari dunia ini sendiri.


Orang tuaku bahkan tidak mengajari aku bagaimana cara berbicara.


Dari sudut pandang orang tuaku, itu akan tampak seperti "Anak kita bisa membaca kata-kata yang tidak pernah kita ajari, dan dapat membaca isi buku.”


Itu pasti jenius.


Jika itu anakku, aku juga akan berpikir bahwa dia jenius.


Di masa lalu, hal yang sama terjadi ketika adikku lahir.


Dia tumbuh dengan cepat, dan melakukan segala sesuatu lebih cepat dari aku dan kakak-kakakku.


Mengucapkan kata-kata, berjalan di atas kakinya sendiri.


Orang tuaku juga optimis; setiap kali anak-anak mereka melakukan sesuatu, bahkan jika itu tidak terlalu besar, mereka akan mengatakan "Anak itu pasti jenius"


Yah, aku adalah NEET terkutuk yang putus SMA, dan usia mentalku berusia lebih dari 30 tahun.


Tanpa banyak pengalaman, aku akan menjadi celaka dan sengsara.


Itu 10 kali! 10 Kali!


"Sayang, cari seorang guru!! Kaita pasti akan menemukan guru sihir yang baik di Roa!!"


Dan kemudian, ketika mereka menemukan seseorang yang berbakat, satu hal yang semua orang tua akan lakukan adalah membuatnya mendapatkan pendidikan yang terbaik baginya.


Dalam kehidupanku sebelumnya, orang tuaku memuji bakat adikku, dan membiarkan dia belajar segala macam hal.


Dan kemudian, Zenith menyarankan untuk menyewa seorang penyihir untuk menjadi guru privat.


Tapi Paul keberatan dengan ide ini.


"Tunggu, bukankah kita telah memutuskan bahwa jika dia laki-laki, kita akan membuat dia menjadi pendekar pedang bukan?"


Jika itu seorang pria, dia akan berlatih pedang. Jika itu seorang gadis, dia akan belajar sihir.


Tampaknya itu diputuskan sebelum aku lahir.


"Tapi dia bisa mengaktifkan mantra tingkat intermediate pada usia ini!! Jika dia mulai berlatih sejak sekarang, dia akan menjadi penyihir yang luar biasa!!"


"Tapi janji adalah janji, kan!?"


"Janji apanya!? Bukankah kau yang selalu melanggar janji!?"


"Hal-hal itu tidak ada hubungannya dengan ini sekarang, kan!?"


Dan, sepasangan suami istri ini mulai bertengkar pada saat itu.


Lilia dengan tenang membersihkan kamar.


"Biarkan dia belajar sihir di pagi hari, dan belajar ilmu pedang di sore hari. bagaimana?"


Setelah pertengkaran itu masih berlangsung, Lilia selesai membersihkan ruangan, mendesah, dan menyarankan hal itu, mengakhiri argumen.


Dan, kedua orang tua bodoh ini menyuruhku untuk belajar, mengabaikan apa yang anak mereka inginkan.


Oh, baiklah. Aku kira itu bagus karena aku telah memutuskan untuk hidup dengan serius.


Dan karena alasan tersebut, keluargaku memutuskan untuk menyewa seorang guru privat.


Tampaknya pendapatan sebagai guru untuk anak bangsawan cukup baik.


Paul adalah salah satu dari beberapa ksatria di daerah ini, dan masih memiliki status sebagai bangsawan kelas bawah. Dengan demikian, dia mampu memberikan gaji yang sesuai untuk statusnya.


Tapi ini adalah wilayah desa jauh dari ibukota.


Dengan demikian, ini cocok disebut perbatasan, sangat jarang untuk mendapatkan bakat luar biasa lahir di sini, bahkan penyihir.


Apakah mereka dapat mempekerjakan seseorang hanya dengan mengirim permintaan ke Magic guild dan Adventurer guild?


Meskipun aku memiliki kekhawatiran seperti itu, hal yang tak terduga adalah bahwa kami dengan cepat dapat menemukan seorang guru, dan guru itu akan datang besok.


Desa ini tidak memiliki penginapan, sehingga tawaran pekerjaan termasuk akomodasinya juga.


Menurut dugaan orang tuaku, yang tiba mungkin seorang petualang yang telah pensiun.


Orang-orang muda tidak akan datang ke pedesaan, dan seorang penyihir istana dapat dengan mudah menemukan pekerjaan di ibukota.


Di dunia ini, hanya penyihir tingkat advance dan di atasnya yang memenuhi syarat untuk menjadi guru sihir.


Akibatnya, peringkat seorang petualang adalah mungkin di atas intermediate.


Yang datang mungkin seorang pria paruh baya atau orang tua yang menghabiskan hidupnya yang ditujukan untuk meneliti tentang sihir.


Orang itu mungkin memiliki jenggot, memberikan kesan bijak.


"Aku Roxy. Mohon kerjasamanya."

Mushoku1 07.jpg


Tapi bertentangan dengan dugaanku, seorang gadis muda datang sebagai gantinya.


Dia mungkin berada pada usia yang sama dengan siswi SMP.


Dia mengenakan jubah penyihir coklat, rambutnya biru muda di kepang, dan tubuh pendeknya terlihat proporsional.


Kulit putih, tanpa warna coklat karena sinar matahari, disertai dengan mata setengah terbuka yang mengantuk. Dia memiliki bibir singkat yang tampak, dan meskipun dia tidak memakai kacamata, dia memberikan gambaran seorang gadis yang rajin ysng selalu bekerja di perpustakaan.


Dia memegang tas di satu tangan, tangan lainnya memegang tongkat yang biasa penyihir gunakan.


Dan dengan demikian, ia bertemu dengan kami bertiga di rumah ini.


"......"


"......"


Orang tuaku tidak mampu berkata-kata saat mereka melihat ke arahnya.


Itu sangat maklum.


Itu melampaui apa yang kami harapkan.


Kami membayangkan guru tersebut adalah seseorang yang sudah tua.


Tetapi orang yang datang adalah orang mungil seperti ini.


Bagiku, yang telah memainkan banyak pertandingan, penyihir loli seperti itu bukan sesuatu yang luar biasa.


Loli, setengah mata yang terbuka, kasar.


Dengan 3 kualitas ini, dia sempurna.


Tolong jadilah istriku.


"Ah-ah, kau, guru privat itu?"


"Ah, itu, benar-benar ---"


Dengan orang tuaku yang tergagap, aku cepat-cepat menambahkan,


"Kau benar-benar kecil."


"Aku tidak ingin mendengar itu darimu."


Aku segera dibantah.


Mungkin dia memiliki masalah tentang hal itu.


Meskipun aku tidak mengacu pada dadanya.


Roxy mendesah.


"Hah. Pokoknya, mana murid yang akan aku ajari?"


Dia melihat sekeliling saat ia bertanya,


"Ah, itu anak ini."


Zenith memperkenalkanku, yang berada di pelukannya.


Aku memberinya kedipan mata. (ゝω・)


Dan ia segera melebarkan matanya, mengeluarkan sebuah desahan,


"Haaa. Aku kira itu yang terjadi dari waktu ke waktu, ya, memang ada orang tua idiot yang berpikir anak mereka memiliki bakat setelah hanya berkembang sedikit... "


Dia diam-diam menggerutu.


Aku mendengar itu!! Nona Roxy!!


Yah, aku tidak bisa setuju dengan itu.


"Ada apa?"


"Tidak ada. Namun, aku pikir anak kalian tidak memahami konsep sihir, benar?"


"Tidak apa-apa. Rudi kami ini sangat berbakat!!"


Zenith mengatakan sesuatu seperti setiap orang tua bodoh akan katakan.


Roxy mendesah lagi.


"Haa, aku mengerti. Aku akan mencoba yang terbaik."


Dia mungkin mengira itu tidak berguna untuk mengatakan apa-apa lagi.


Dan dengan itu, diputuskan bahwa di pagi hari, aku akan belajar sihir dengan Roxy, dan di sore hari, aku akan berlatih ilmu pedang di bawah arahan Paul.


"Nah, mari kita mulai dari buku sihir ...... Tidak, sebelum itu, mari kita uji seberapa banyak sihir yang dapat kau gunakan, Rudi."


Untuk pelajaran pertama, Roxy membawaku ke halaman.


Pelajaran sihir sebagian besar dilakukan di luar ruangan.


Dia juga mengerti apa yang akan terjadi jika sihir digunakan di dalam rumah.


Dan dia tidak akan merusak dinding seperti yang kulakukan.


"Biarkan aku tunjukkan. Melimpahkan perlindungan air ke tempat dimana engkau minta, biarkan aliran jernih muncul di sini, 「Water Ball.」 "


Ketika Roxy membacakan mantra, peluru air berukuran bola basket terbentuk di tangannya.


Bola air itu terbang menuju salah satu pohon dengan kecepatan tinggi.


Crash….. (sfx pohon jatuh)


Cabang-cabang patah dengan mudah, dan pagar menjadi basah.


Ukuran 3, kecepatan 4. Sekitar itu, aku kira.


"Bagaimana dengan itu?"


"Ya. Pohon yang satu itu Ibu besarkan dengan perawatan khusus. Aku kira Ibu akan marah."


"Eh!? Yang benar?"


"Pasti."


Satu kali ketika Paul mengayunkan pedangnya dan memotong cabang. Kemarahan Zenith tidak hanya sebatas level horror biasa, sangat mengerikan.


"Bukankah ini buruk? Harus memikirkan sesuatu ..... !!"


Roxy dengan panik berlari ke pohon, dan mengambil cabang yang jatuh.


Dan dengan wajah yang merah, dia mengambil cabang.


"Uu .... biarkan kuasa dewa dikonversi menjadi tanaman melimpah, dan berikan pada seseorang yang telah kehilangan kekuatan mereka untuk berdiri sekali lagi, 「 Healing 」"


Ini sebuah mantera yang berbeda.


Dan cabang-cabang kembali ke bagaimana bentuk mereka sebelumnya.


"Fiuh."


Wow. Menakjubkan.


Pokoknya, aku harus memuji dia.


"Fiuh."


"Guru, kau tahu bagaimana cara menggunakan healing magic!!?"


"Eh, ya. Aku tidak memiliki masalah sampai ke tingkat intermediate."


"Luar biasa!! Itu luar biasa!!"


"Tidak, jika kau berlatih dengan benar siapa pun bisa melakukan hal-hal sejauh itu."


Tapi meskipun tanggapannya agak sinis, sudut-sudut di bibirnya menunjukkan hal sebaliknya dengan membentuk sebuah senyuman, dan hidungnya tampak berkedut sedikit, dengan bangga. Dia merasa bahagia.


Aku hanya berteriak "Menakjubkan" dua kali, dan dia sudah sesenang ini. Itu terlalu mudah.


"Nah, Rudi. Coba itu."


"Baik."


Aku mencoba mengangkat tanganku.......


Ups, aku belum pernah menggunakan mantera pada water bullet selama hampir satu tahun. Sekarang aku tidak dapat mengingatnya.


Mari kita coba apa yang baru saja dikatakan Roxy, Erm, erm,


"Mm, bagaimana kau mengatakan mantra tadi?"


"Melimpahkan perlindungan air ke tempat dimana engkau minta, biarkan aliran jernih muncul di sini."


Roxy menjawab acuh tak acuh. Mungkin dia sudah menduga ini.


Tetapi bahkan jika kau menjawab begitu acuh tak acuh, aku tidak dapat mengingatnya dalam satu kali percobaan.


"Melimpahkan perlindungan air ke tempat di mana engkau meminta....... water ball."


Aku benar-benar tidak bisa mengingatnya, jadi aku hanya mempersingkatnya.


Aku membuatnya sedikit lebih kecil dan lebih lambat dibandingkan dengan peluru air yang dibuat Roxy.


Jika aku membuatnya lebih besar daripada miliknya, dia mungkin berakhir cemberut.


Aku sangat murah hati ketika menyangkut perihal gadis-gadis muda.


Peluru air berukuran bola basket terbang dengan kekuatan besar dan Whoosshhh.


Dan pohon itu terjatuh dengan suara keras.


Roxy menatapku dengan wajah yang rumit.


"Kau mempersingkat mantera?"


"Ya."


Apakah itu buruk?


Kalau dipikir-pikir, voiceless incantation tidak pernah tercatat dalam buku sihir.


Aku sudah menggunakannya dengan santai, tapi mungkin aku menyentuh sesuatu yang tabu, aku kira?


Atau dia marah karena itu 10 tahun terlalu dini bagiku untuk menggunakan voiceless incantation......


Di bawah skenario itu, adalah lebih baik bagiku untuk menolak dengan mengatakan, Apa ada masalah tentang hal itu, siapa coba yang mau menggunakan menggunakan pelafalan mantera yang norak seperti itu?


"Apa kau biasanya mempersingkat perapalan manteramu?"


"Biasanya ...... Aku tidak merapalkan mantera."


Aku tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan itu, jadi aku hanya mengatakan yang sebenarnya.


Ini akan ketahuan juga ketika aku menghadiri pelajarannya dari sekarang.


"Voiceless Incantation!?"


Roxy melebarkan matanya, menatapku dengan tatapan skeptis.


"......Aku mengerti. Jadi kau biasanya menggunakan voiceless incantation. Aku mengerti. Apakah kau merasa lelah?"


Namun, ia segera kembali ke ekspresi normalnya.


"Ya. Aku baik-baik saja. "


"Apakah begitu? Tidak ada keluhan tentang ukuran dan kekuatan water bullet di sini."


"Terima kasih banyak."


Roxy akhirnya memberi senyum.


Sebuah senyuman lebar lebih tepatnya.


Dan dia bergumam,


"...... Sepertinya dia terlihat layak untuk diajari, ya?"


Seperti yang ku katakan, aku mendengar apa yang kau katakan.


"Nah, mari kita bergegas ke mantra berikutnya ..."


Roxy tampak agak bersemangat, dan hanya ketika dia hendak membuka buku sihir,


"AHHHH!!!"


Sebuah teriakan berdering di belakangku.


Itu Zenith, yang datang untuk memeriksa kami.


Minuman di atas nampan yang dia pegang jatuh ke tanah, tangannya menutupi mulutnya saat ia menatap pohon yang patah.


Sebuah ekspresi sedih.


Diganti dengan warna kemarahan berikutnya.


Ah, ini buruk.


Zenith menyerbu ke arah kami dan mendekati Roxy.


"Nona Roxy!! Tolong jangan memperlakukan rumah kami sebagai tempat eksperimen!!"


"Ehh!! Tapi ini dilakukan oleh Rudi...... "


"Bahkan jika Rudi melakukan ini, kaulah yang mengijinkan dia, kan!?"


Roxy tampak seperti tersambar petir, benar-benar terkejut, matanya kosong sambil menunduk.


Yah, kau tidak bisa melimpahkan kesalahan pada anak berumur 3 tahun.


"Ya……. kau benar."


"Aku harap ini tidak akan terjadi lagi!!!"


"Ya, aku sangat menyesal, Nyonya......"


Dan dengan itu, Zenith melafalkan healing magic untuk memperbaiki pohon, dan kembali ke dalam rumah.


"Tak disangka aku membuat kesalahan begitu cepat......"


"Sensei..."

"Haha, aku mungkin akan dipecat besok."


Roxy duduk di tanah dan mulai menggambar .


Dia benar-benar tidak bisa menyikapi kegagalan apapun.


Aku menepuk bahunya.


"........."


"Rudi?"


Meskipun aku menepuk bahunya, aku tidak tahu harus berkata apa untuk menghiburnya, karena aku belum bisa berkomunikasi dengan baik dengan siapa pun selama hampir 20 tahun.


Maaf, aku benar-benar tidak tahu apa yang harus aku katakan saat ini...


Tidak, tenanglah.


Pikirkan tentang hal ini dengan hati-hati. Bagaimana seorang protagonis dalam ero-game akan coba lakukan untuk menghiburnya dalam situasi seperti ini.


Hmm, aku yakin itu adalah sesuatu seperti ini.


"Kau tidak gagal barusan, sensei."


"Ru-Rudi...?"


"Kau mengumpulkan pengalamanmu."


Roxy menatapku dengan heran.


"It-itu benar. Terima kasih."


"Iya. Silakan lanjutkan pelajarannya."


Dan, dari hari pertama dan seterusnya, aku berhasil mengakrabkan diri dengan Roxy.


Sore hari saat pelatihan dengan Paul.


Tidak ada pedang kayu yang pas dengan ukuran tubuhku, jadi pelatihan hanya berupa latihan fisik.


Jogging, push-up, sit-up, dan sebagainya.


Pokoknya, tampaknya rencana Paul didasarkan untuk menmbuatku bergerak terlebih dulu.


Pada hari-hari ketika Paul tidak dapat melatihku karena pekerjaan, dapat dikatakan bahwa pelatihan dasar tubuh adalah sesuatu yang tidak bisa dilewatkan setiap hari.


Itu sama tidak peduli d idunia manapun.


Aku akan mencoba yang terbaik.


Sebagai seorang anak kecil, tubuh fisikku tidak bisa bertahan dalam latihan selama siang hari, sehingga latihan pedang akan berakhir pada sore hari.


Karena itu, aku akan mengeluarkan manaku sampai waktu makan malam tiba.


Mana yang dibutuhkan untuk mantra sihir jumlahnya berbeda tergantung dari 'perubahan ukuran'.


Sebagai contoh, jika standarnya adalah 1 untuk voiceless incantation, mana tambahan akan dikeluarkan semakin banyak saat aku mengembangkan mantra dan meningkatkan kecepatannya.


Hukum kekekalan massa bekerja dalam hal ini.


Tapi sebaliknya, untuk beberapa alasan, semakin kecil aku membuatnya, semakin banyak mana yang harus aku gunakan.


Aku benar-benar tidak mengerti logikanya.


Membuat setetes air mengharuskan aku untuk menggunakan lebih banyak mana daripada menciptakan water bullet berukuran kepalan tangan.


Ini benar-benar aneh.


Aku bertanya pada Roxy pertanyaan yang selalu aku miliki, tapi satu-satunya jawaban yang aku dapatkan adalah "Memang begitulah biasanya".


Sepertinya itu masih belum terpecahkan.


Aku masih tidak mengerti alasannya.


Tapi ini bukan metode yang buruk untuk pelatihanku.


Kapasitas mana milikku telah sedikit meningkat baru-baru ini. Jika aku tidak menggunakan beberapa mantra besar, aku tidak akan bisa menghabiskan semua mana ku.


Jika aku hanya ingin menghaiskan pasokan manaku, aku hanya perlu menggunakan output maksimum sampai mana ku habis.


Tapi sekarang saatnya untuk mencoba melatih ketangkasanku.


Jadi, aku memutuskan untuk melakukan beberapa pekerjaan yang sangat halus.


Menggunakan sihir untuk melakukan pekerjaan kecil, halus dan lembut.


Misalnya, menciptakan patung es, menyalakan api pada ujung jari, atau menulis kata-kata di papan tulis.


Aku mencoba membelah tanah yang aku peroleh dari halaman menjadi bagian-bagian kecil...


Dan bahkan hal-hal seperti menggantung kunci di depan kenop.


Sihir tanah tidak mempengaruhi logam dan mineral sampai batas tertentu.


Tapi semakin banyak kandungan logam suatu benda, semakin banyak mana yang harus dikeluarkan.


Aku kira itu benar-benar sulit untuk mengubah hal-hal yang lebih kokoh.


Semakin kecil target kontrol, lebih halus, rumit, dan lebih akurat dan efisien pekerjaan itu, semakin banyak mana yang harus dikeluarkan.


Melempar bola bisbol dengan segenap kekuatanku.


Perlahan memasukan benang melalui lubang jarum.


Jumlah mana yang diperlukan untuk dua tindakan ini kira-kira sama.


Juga, aku mencoba menggunakan berbagai jenis sihir pada waktu yang sama.


Aku perlu menggunakan setidaknya 3 kali lebih banyak mana.


Jadi jika aku menggunakan 2 sistem sihir yang berbeda pada saat yang sama, dan mengaktifkan mereka dengan lembut, tepat, dan dengan cepat pada saat yang sama, aku bisa dengan mudah menguras semua manaku.


Dan setelah melanjutkan pelatihan tersebut setiap hari ------


Aku berakhir tidak dapat menguras semua manaku bahkan setelah mengaktifkan mantra-mantra selama setengah hari atau lebih.


Aku kira ini harusnya cukup. hatiku mulai goyah.


Kemalasanku mulai untuk memberitahuku bahwa ini harusnya sudah cukup, kan?


Setiap kali, aku berteriak dan memaki diriku sendiri.


Otot akan kebas jika seseorang bermalas-malasan saat berlatih.


Tentunya mana bekerja dengan cara yang sama. Aku tidak bisa mengabaikan pelatihan hanya karena aku punya beberapa peningkatan kapasitas.


Saat mengaktifkan sihir di tengah malam, aku bisa mendengar beberapa suara teriakan menjengkelkan.


Dari mana suara itu berasal? Tentu saja itu dari kamar Paul dan Zenith.


Sibuk "bekerja".


Mungkin dalam waktu yang tidak terlalu jauh, adik laki-laki atau perempuanku akan lahir, aku kira.


Aku pikir itu baik untuk memiliki adik perempuan.


Yup, aku tidak ingin adik laki-laki.


Bayangan adik laki-laki ku menghancurkan komputerku dengan tongkat dengan semua kekuatannya masih teringat jelas.


Aku tidak ingin adik laki-laki.


Seorang adik perempuan yang imut lebih baik.


"Aduh, ya tuhan..."


Dalam kehidupan masa laluku, jika aku mendengar sesuatu yang mengganggu, aku akan segera menggedor dinding dan lantai untuk menutup mulut mereka.


Karena itu, kakak perempuanku tidak pernah membawa seorang pria ke rumah lagi.


Sangat nostalgia.


Pada saat itu, aku selalu berpikir orang-orang yang melakukan itu adalah kebencian yang telah mewarnai duniaku.


Aku selalu berpikir para pengganggu mengejekku dari tempat yang tidak bisa kujangkau. Jadi, aku selalu memiliki beberapa kemarahan dalam diriku yang tidak bisa aku lampiaskan.


Orang-orang yang mendorongku ke dalam ruang kegelapan yang tidak menyenangkan, namun memandang rendah padaku, mengatakan: Kenapa kau masih di tempat itu?


Tidak ada yang lebih memalukan daripada itu.


Namun baru-baru ini, aku mengubah pemikiranku.


Aku tidak yakin apakah itu karena tubuhku yang menjadi seorang anak kecil, karena orang tuaku, atau karena aku bekerja keras untuk masa depanku sendiri.


Tapi aku akan menguping tindakan mereka dengan sikap murah hati dan mendukung mereka.


Hmph, aku juga orang dewasa......


Aku bisa lebih atau kurang menebak apa yang terjadi hanya dari mendengarkan suara-suara.


Tampaknya Paul sangat pandai dalam hal ini.


Adapun Zenith, dia akan roboh setelah beberapa saat, menjadi terengah-engah dan semacamnya, tapi Paul akan mengatakan sesuatu seperti "Ini masih terlalu awal~", dan terus menyerang.


Sama seperti protagonis di beberapa ero-game.


Jumlah stamina yang tak terkira.....


Hah, karena aku anak Paul, mungkin aku memiliki energi semacam itu!?


Bangkitlah.


Untuk para Heroine!!


Berilah aku perkembangan romantis!!


Yah, antusiasme yang terlalu awal ini layu akhir-akhir ini, dan aku bisa dengan tenang berjalan ke arah toilet saat melewati koridor yang berderit.


Asal tahu saja, deritan akan berhenti setiap kali aku lewat kamar mereka. Ini benar-benar menarik.


Hari itu, aku berjalan ke toilet untuk menunjukkan kehadiranku, anak mereka yang mampu berjalan.


Baiklah, haruskah aku menyapa mereka hari ini?


Papa, mama, apa yang kalian lakukan dengan telanjang begitu? Itulah yang akan aku tanyakan.


Aku tak sabar untuk mendengar alasan mereka. Kukuku...


Dengan pikiran itu, aku diam-diam keluar dari ruangan.


Tapi tamu lain sudah ada di sana.


Seorang gadis berambut biru sedang berjongkok di koridor gelap, mengintip ke dalam kamar melalui celah pintu.


Wajahnya memerah dan dia menahan napasnya yang bertambah cepat, tapi matanya terpaku ke bagian dalam kamar.


Aku bisa melihat tangannya menggapai bagian bawah jubahnya, melakukan beberapa gerakan “mengundang”.


Aku diam-diam kembali ke kamarku.


Roxy adalah seorang wanita pada usia yang tepat.


Aku cukup murah hati untuk berpura-pura tidak melihat dia terlibat dalam hal semacam ini.


...... Hanya bercanda.


Yah.., aku kira melihat sesuatu yang bagus. \( ‘<’)/


4 bulan telah berlalu.


Dan aku dapat menggunakan semua mantra tingkat intermediate.


Dan, aku mulai mengambil kelas malam dari Roxy.


Ups, tidak ada hal erotis yang diajarkan selama kelas malam.


Isi dari studi sebagian besar berisi pengetahuan yang bermacam-macam.


Roxy adalah guru yang baik.


Dia tidak terlalu kaku mengikuti pada kurikulum.


Dia mengajarkanku sesuai dengan perkembanganku.


Dia sangat mudah beradaptasi dengan pemahaman muridya.


Dia mengambil sebuah pertanyaan dari buku teks untuk mengujiku; jika aku bisa menjawabnya dengan benar, dia akan beralih ke pertanyaan berikutnya.


Jika aku tidak mengerti, dia akan mengajariku dengan sabar.


Dan dari hal ini saja membuat aku merasa seperti pandanganku terhadap dunia ini telah diperluas.


Dalam kehidupan masa laluku, ada waktu di mana guru privat disewa, ketika kakak laki-lakiku menghadapi ujian.


Ada sekali ketika aku merasa tertarik, dan mendengarkan pelajaran.


Namun, itu tidak berbeda dari apa yang diajarkan di sekolah.


Dibandingkan dengan itu, kelas Roxy lebih mudah untuk dipahami, dan menarik.


Sebuah kelas di mana aku yakin untuk mendapatkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyanlu.


Terlebih lagi, seorang guru seusia siswa SMP mengajar aku, mengembangkan hasrat seksualku.


Skenario itu adalah yang terbaik bagiku.


Jika itu diriku yang dulu, khayalan seperti itu akan dapat menyebabkanku untuk masturbasi sebanyak 3 kali.


"Guru, mengapa sihir hanya digunakan dalam pertempuran?"


"Sebenarnya, kau tidak bisa mengatakan itu hanya digunakan untuk pertempuran saja..."


Roxy akan selalu menjawab setiap pertanyaan yang tiba-tiba aku katakan dengan serius.


"Hmm, memang, di mana aku harus mulai ......? Pertama-tama, sihir dikatakan telah datang dari makhluk kuno ras kuping-panjang <High Elves>."


WHOA, elf!!


Apakah mereka benar-benar ada!?


Rambut emas, baju hijau, memegang busur, dan selalu terikat oleh tentakel!!


Ups, tenang.


Mereka mungkin berbeda dari apa yang aku tahu......


Seperti yang tersiratkan, mereka memiliki telinga panjang......


"Apa itu Elf kuping-panjang?”


"Hmm, <Elf> kuping panjang adalah ras yang hidup di Utara benua Millis."


Menurut kata-kata Roxy,


Dulu sekali, sebelum perang antara manusia dan demon pecah, dunia masih dalam kekacauan, dan perang muncul di mana-mana. Selama waktu itu, ras kuno <High Elves> mampu berkomunikasi dengan roh-roh hutan, memanipulasi tanah dan angin untuk melawan penjajah. Dikatakan bahwa itu adalah sihir tertua di dunia ini.


"Heh? Itu tercatat dalam sejarah juga?"


"Tentu saja."


Roxy mengangguk pada kata-kata mengejekku.


"Sihir yang sekarang berasal dari ras manusia meniru sihir kuno <high Elves> selama perang saat itu, dan mengembangkannya. Manusia sangat baik dalam hal-hal seperti itu."


"Ras manusia sangat baik pada hal-hal seperti itu?"


"Ya, ras manusia selalu menciptakan hal-hal baru."


Tampaknya ras manusia suka menciptakan sesuatu.


"Alasan mengapa sihir hanya digunakan dalam pertempuran adalah karena pada dasarnya hanya digunakan dalam situasi tersebut. Bahkan jika sihir tidak diandalkan, ada benda-benda di sekitar kita yang bisa kita gunakan untuk melakukan apa yang kita inginkan."


"Benda-benda di sekitar kita?"


"Misalnya, jika kau membutuhkan cahaya, kau dapat menggunakan lilin atau lentera, kan?"


Aku mengerti, itu adalah sesuatu yang sangat umum.


Dibandingkan dengan menggunakan sihir, menggunakan alat pasti lebih sederhana.


Itu semacam hal yang logis.


Meskipun jika itu voiceless incantation, itu bahkan lebih sederhana daripada menggunakan alat.

"Juga, tidak setiap jenis sihir cocok untuk pertempuran. Misalnya, dengan summon magic, kau dapat memanggil binatang sihir atau roh dengan peringkat yang sama."


"Summon magic!! Bisakah kau mengajariku suatu hari nanti?"


"Tidak, aku juga tidak bisa menggunakannya. Juga, diantara peralatan, ada peralatan sihir juga."


Peralatan sihir.


Aku bisa membayangkan itu dari namanya.


[Peralatan sihir adalah?]


[Benda yang mengandung efek khusus. Bagian dalam diukir dengan formasi sihir, sehingga seseorang dapat menggunakannya bahkan jika dia bukan seorang penyihir. Namun, peralatan sihir ini memerlukan banyak mana.]


[Aku mengerti.]


Pada dasarnya sama seperti yang aku bayangkan.


Kalau dipikir-pikir, sangat disayangkan bahwa Roxy tidak dapat menggunakan summon magic.


Sihir serangan dan penyembuhan merupakan konsep magic yang masih bisa dipahami, tapi aku tidak tahu bagaimana summon magic bekerja.

Juga, ada banyak kosa kata yang tiba-tiba muncul.


Perang manusia-demon, familiar, roh......


"Sensei, apa perbedaan antara magic beast dan magic creature?"


"Tidak banyak perbedaan."


Pada dasarnya magic creature adalah makhluk yang mengalami beberapa perubahan.


Dan sekali magical creature meningkat jumlahnya secara kebetulan dan menjadi sebuah ras, setelah beberapa generasi mereka akan memiliki sejumlah kecerdasan dan menjadi magical beast.


Hanya saja bahkan jika mereka memiliki kecerdasan, mereka masih disebut magical creature jika mereka menyerang ras manusia.


Dalam tinjauan ulang, mengenai magical beast yang menjadi ganas dari generasi ke generasi, ada contoh di mana mereka kembali berubah menjadi magical creature.


Tidak ada garis yang jelas.


Magical Creature = Menyerang manusia.


Magical Beast = Tidak menyerang manusia.


Garis pemikiran ini harusnya tidak masalah.


"Artinya, ras demon berevolusi dari magical creature?"


"Tidak. Ras demon telah diberi nama seperti itu sejak dulu selama perang manusia-demon."


"Apakah itu perang manusia-demon yang baru saja kau sebutkan?"


"Ya. Perang yang pertama sekitar 7000 tahun yang lalu."


"Itu sudah sangat lama."


Sejarah dunia ini benar-benar panjang.


"Itu tidak dianggap sangat panjang. Manusia masih beperang sampai 400 tahun yang lalu. Dari 7000 tahun yang lalu, ras manusia dan ras demon terus bertarung satu sama lain."


Aku pikir 400 tahun dianggap waktu yang lama, tapi itu benar-benar bertahan selama hampir 7000 tahun.


Apa hubungan mereka seburuk itu?


"Hah, aku mengerti. Jadi kesimpulannya, apa ciri-ciri dari ras demon?"


"Untuk menentukan ras demon cukup merepotkan ...... Jika itu benar-benar diperlukan, [Ras yang berdiri di sisi ras demon selama perang sebelumnya] harusnya paling mudah untuk dipahami. Tentu saja, ada beberapa pengecualian."


"Ah, sebagai tambahkan, aku juga berasal dari ras demon."


"Oh, aku mengerti."


Seorang demon ada di sini sebagai guru privat.


Apakah itu berarti tidak ada perang yang sedang berlangsung saat ini?


Hal terbaik adalah ketika kita damai.


"Ya. Secara formalnya, itu adalah ras Migurd dari daerah Bigoya di benua demon. Bukankah orang tua Rudi terlihat terkejut ketika mereka melihat aku?”


"Aku pikir alasannya adalah karena Sensei terlihat kecil."


"Aku tidak kecil."


Roxy membantahku. Dia tampak seperti dia menganggapi hal ini dengan sangat serius.


"Mereka menjadi terkejut ketika mereka melihat rambutku."


"Rambut?"


Aku pikir rambut berwarna birunya cantik.


"Rumor yang beredar adalah bahwa jika rambut ras demon lebih berwarna hijau, mereka lebih ganas dan berbahaya. Terutama ketika rambutku terlihat seperti berwarna hijau di bawah pencahayaan yang berbeda....."


Hijau.


Adalah warna peringatan di dunia ini.


Rambut roxy adalah hijau cantik yang membuat mata orang-orang terbangun.


Dia memainkan rambutnya saat ia menjelaskan.


Tindakannya yang benar-benar imut.


Jika ada rambut biru di Jepang, itu pasti seorang preman atau nenek-nenek.


Tidak peduli jenis apa itu, warna tidak alami itu membuatku merasa jijik.


Tapi rambut Roxy tidak memiliki perasaan tidak wajar dan itu tidak membuatku merasa jijik sedikitpun.


Bisa dikatakan bahwa itu cocok dengan ekspresi mengantuk Roxy.


Jika dia adalah seorang pemeran utama wanita dalam ero-game, dia pasti sangat cocok untuk ditaklukkan pertama kali.


"Rambutmu benar-benar cantik."


"...... Terima kasih atas pujiannya, tapi kau harus meninggalkan pembicaraan seperti itu untuk gadis yang kau sukai di masa depan."


"Tapi aku suka Sensei."


Aku mengatakannya tanpa ragu-ragu.


Aku bukan orang yang ragu-ragu.

Aku akan mengungkapkan kasih sayangku kepada semua gadis-gadis manis.


"Baik. Jika kau tidak berubah pikiran dalam 10 tahun kemudian, kita akan berbicara tentang hal itu sekali lagi."


"Oke, Sensei."


Meskipun itu terlihat singkat, aku tidak melewatkan ekspresi dari Roxy yang sedikit senang.


Meskipun aku tidak tahu seberapa sering sifat orang baik di ero-game dapat digunakan oleh ku dalam dunia yang berbeda ini.


Tapi itu tidak bisa dikatakan benar-benar tidak berarti.


Sesuatu seperti kalimat Dokidoki <Perasaan berdebar-debar> ini mungkin lelucon klise di Jepang, tapi mungkin jejak yang berapi-api menuju cinta romantis.


Yup, apa sih yang aku bicarakan?


Roxy imut dan H (erotis). Jika aku bisa menaikkan flagnya.


Tapi perbedaan usia cukup besar.


Apa yang akan terjadi di masa depan?


"Kembali ke topik tadi, 'semakin cerah warna hijau rambutnya, semakin berbahaya ' hanyalah sebuah takhayul."


"Ah, itu cuma takhayul toh."


Aku benar-benar berpikir itu adalah warna peringatan.


"Ya, ras Supard dari daerah Babinos adalah ras dengan rambut hijau, dan mereka melakukan banyak kekejaman selama perang 400 tahun yang lalu. Itu sebabnya mereka memiliki rumor ini, sehingga benar-benar tidak ada hubungannya dengan warna rambut."


"Banyak kekejaman?"


"Ya. Selama 10+ tahun peperangan terjadi, kejahatan mereka membuat kedua belah pihak merasa ketakutan dan kebencian meluas. ras mereka sangat berbahaya, dan setelah perang, mereka dihukum dan diusir dari benua demon."


Diusir setelah perang berakhir?


Itu luar biasa.


"Apakah mereka begitu dibenci ....."


"Begitulah."


"Apa yang mereka lakukan?"


"Yah, aku hanya mengira-ngira ...... hanya saja, aku mendengar hal ini di masa kecil. Aku mendengar mereka menyerang lokasi sekutu ras demon mereka dan membunuh semua wanita dan anak-anak, atau mereka memusnahkan setiap musuh dan kemudian membunuh sekutu mereka. Ada juga cerita tentang jika kau tidak tidur di malam hari, ras Supard akan datang memakanmu, dan hal-hal seperti itu.”


Shimaachau oji-san? [Referensi Anime Bonobono]


"Ras Migurd adalah salah satu yang mirip dengan ras Supard, sehingga mereka juga terlibat di masa lalu. Meskipun orang tuamu akan memberitahumu hal ini cepat atau lambat ........"


"Ingat ini."


Roxy menekankan.


"Jika kau melihat seseorang yang memiliki warna rambut zamrud dan batu ruby di dahi mereka, jangan mendekati mereka. Jika kau tidak punya pilihan selain untuk berbicara dengan mereka, kau jangan membuat marah mereka."


Rambut Zambrud, batu ruby di dahi.


Ini tampaknya menjadi sifat khusus ras supard.


"Apa yang terjadi jika kau membuat mereka marah?"


"Dia mungkin akan membunuh seluruh keluargamu."


"Rambut berwarna zambrud dan batu ruby di dahi, kan?"


"Ya, benda di dahi mereka bisa melihat gerakan mana. Ini merupakan mata ke-3 mereka."


"Apakah hanya ada perempuan dalam ras supard?"


"Eh? Tidak? Ada laki-laki juga?"


"Akankah batu di dahi mereka berubah menjadi biru setelah melakukan sesuatu?"


"Hah? Ti-tidak? Setidaknya aku belum pernah mendengar tentang itu sebelumnya."


Apa sih yang kau katakan? Roxy memiringkan kepalanya, bingung.


Aku hanya ingin bertanya untuk kepuasanku sendiri. [Referensi Ras dari Alicesoft's Rance Universe]


"Tapi itu jenis sifat yang mudah dikenali kan?"


"Ya. Jika kau melihat mereka, segera berpura-pura seperti 'Aku harus pergi sekarang' dan hindari mereka. Tiba-tiba melarikan diri bisa menimbulkan amarah mereka."


Seperti lari dari preman hanya akan membuat mereka mengejarmu.


Aku punya pengalaman seperti itu.


"Berdasarkan hal-hal yang kau katakan padaku, itu akan baik-baik saja jika kau menghormati mereka?"


"Aku pikir itu baik-baik saja jika kau tidak menghina mereka secara terbuka. Hanya saja karena ada banyak perbedaan akal sehat antara ras manusia dan ras demon, kau mungkin membuat mereka marah atas beberapa hal. Sebaiknya jangan mengatakan komentar sinis."


Hm.


Mereka tampaknya mudah terprovokasi.


Namun, bukannya mengatakan kita terluka, lebih baik untuk mengatakan bahwa kita takut.


Perasaan seperti, 'oh orang itu akan menjadi menakutkan ketika dia marah, lebih baik menghindarinya.' Sesuatu seperti itu.


Menakutkan, menakutkan.


Aku tidak berpikir aku bisa bereinkarnasi lagi setelah dibunuh.


Lebih baik untuk menghindari mereka sebisaku.


Ras supard, jangan main-main dengan mereka.


Aku mengukir hal itu ke dalam hati.


Kelas sihir berkembang lancar.


Baru-baru ini aku bisa menggunakan semua sihir tingkat advance.


Tentu saja itu menggunakan voiceless incantation.


Dibandingkan dengan pelatihan biasa yang aku lakukan, itu semudah mengupil ketika aku menggunakan sihir tingkat advance.


Meskipun sihir advance sebagian besar AOE (Area of Effect = area efek), penggunaan sihir tersebut sangat ketat.


Hujan di wilayah yang luas - apa yang bisa aku lakukan dengan itu?


Aku benar-benar memiliki pemikiran ini, tapi sepertinya Roxy membuat hujan ketika dia datang ke sini dan menerima pujian untuk itu.


Aku mendengar ini dari Paul ketika aku tinggal di rumah.


Selain itu, Roxy menerima beberapa permintaan dari warga desa dan menggunakan sihir untuk memecahkan berbagai masalah.


"Aku menemukan sebuah batu besar ketika aku menggali tanah, tolong bantu aku Rokaemon*!" [Gabungan dari Roxy dan Doraemon, Konyol haha.]


"Serahkan padaku, Dan*Rako."


"Sihir apa itu?"


"Sihir ini membasahi tanah di sekitar batu, dan kemudian aku akan mengubahnya menjadi lumpur dengan sihir tanah, sehingga menghasilkan kombinasi sihir."


"Woah, itu luar biasa, batu itu tenggelam !!!"


"Hmphhhh."


Perasaan semacam itu!! (mungkin)


"Sensei memang hebat. Kau membantu orang lain."


"Membantu orang lain? Tidak, ini namanya mencari uang saku."


"Kau meminta mereka membayarmu?"


"Tentu saja."


Dasar pelit!


Meskipun aku berpikir seperti itu, tampaknya itu hal normal bagi penduduk desa.


Karena tidak ada orang lain yang bisa melakukan ini di desa, mereka terus memuji Roxy.


Memberi dan menerima.


Hanya persepsiku yang salah.


Membantu orang lain tanpa kompensasi adalah suatu keharusan.


Ini adalah perasaan orang Jepang.


Di dunia ini, hal yang normal untuk meminta uang untuk pekerjaan itu.


Inilah norma disini (untuk meminta imbalan uang). Akal sehat.


Yah, karena aku adalah NEET yang bahkan tidak berbicara tentang membantu orang yang kurang beruntung lainnya, aku diperlakukan sebagai orang yang bermasalah oleh keluargaku.


Ha ha ha.


Suatu hari, aku bertanya.


"Haruskah aku memanggil Sensei Shishou*?" [Panggilan dalam bahasa jepang yang merajuk lebih banyak rasa hormat daripada 'Sensei'.]


Pada akhirnya, Roxy menunjukkan ekspresi jijik.


"Tidak, Kau kemungkinan besar akan mudah melampaui aku. Lebih baik untuk tidak memanggil aku seperti itu."


Sepertinya aku memiliki potensi untuk melampaui Roxy.


Aku merasa sedikit malu ketika dia memujiku seperti itu.


"Kau tidak akan memanggil seseorang yang lebih lemah darimu Shishou, kan?"


"Tidak juga."


"Aku membencinya. Seseorang yang lebih baik dariku memanggil aku Shishou - tidakkah itu mempermalukan diri sendiri?"


Apakah seperti itu?


"Apakah ini karena Sensei lebih kuat dari guru Sensei sehingga kau mengatakan ini?"


"Dengarkan aku, Rudi. Shishou, hal ini, adalah seseorang yang tidak bisa mengajarkan kau sesuatu yang lebih tapi masih mengharapkan sesuatu darimu ----- eksistensi yang merepotkan."


"Tapi Roxy tidak akan melakukan itu, kan?"


"Mungkin aku akan melakukan itu."


"Bahkan jika itu yang terjadi, aku masih akan menghormati sensei."


Bahkan jika Roxy meminta aku untuk melakukan hal-hal seperti itu.


Aku akan tetap tersenyum dan menghormatinya.


"Tidak, aku mungkin akan cemburu pada potensi muridku dan mengatakan sesuatu yang buruk."


"Seperti?"


"Dasar setan kotor, atau sesuatu seperti itu, jangan pergi ke desa itu lagi, dll."


Apakah kau dikritik seperti itu?


Kasihan...


Diskriminasi adalah hal yang buruk.


Tapi hubungan atasan-bawahan selalu seperti ini.


"Tidak apa-apa, itu hanya hal kecil."


"Hanya karena seseorang sedikit lebih tua tidak berarti itu baik-baik saja!! Sebuah hubungan guru-murid tanpa kekuatan tertentu tidak akan membuat satu sama lain bahagia!!"


Perkataanku disanggah.


Tampaknya hubungannya dengan gurunya jauh lebih buruk daripada yang aku bayangkan.


Karena itu, aku tidak pernah memanggil Roxy 'Shishou'.


Tapi aku memutuskan untuk selalu memanggilnya begitu dalam hati.


Gadis ini yang masih memiliki sedikit sifat kekanak-kanakannya mengajarkan aku berbagai hal yang tidak ada dalam buku.


Sebelumnya Chapter 03 Kembali Ke Halaman Utama Selanjutnya Chapter 05