Mahouka Koukou no Rettousei (Indonesia):Volume3

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Ilustrasi[edit]


Ten Master Clans[edit]


Ini adalah keluarga penyihir terkuat di Jepang.

Kepercayaan dasar mereka adalah untuk mempertahankan pengaruh pemerintahan tersembunyi yang tak tergoyahkan dan tidak dapat diganggu gugat, dalam pertukaran mengingkari suatu kekuatan politik terbuka. Dari dua puluh delapan keluarga (Ichijou, Ichinokura, Isshiki, Futatsugi, Nikaidou, Nihei, Mitsuya, Mikadzuki, Yotsuba, Itsuwa, Godou, Itsumi, Mutsuzuka, Rokkaku, Rokugou, Roppongi, Saegusa, Shippou, Tanabata, Nanase, Yatsushiro, Hassaku, Hachiman, Kudou, Kuki, Kuzumi, Juumonji, Tooyama), sepuluh di antaranya dipilih setiap empat tahun sekali dalam [Ten Master Clan Selection Session] untuk melanjutkan nama [Ten Master Clan]. Kedelapan belas keluarga yang tidak terpilih disebut [Supporter Eighteen] dan bertindak sebagai penasihat untuk masing-masing sepuluh keluarga yang dipilih. Saat ini keluarga Ichijou, Futatsugi, Mitsuya, Yotsuba, Itsuwa, Mutsuzuka, Saegusa, Yatsushiro, Kudou, dan Juumonji menjadi anggota Ten Master Clans. Kebetulan nomor satu sampai sepuluh lengkap, tapi ini adalah pertama kali yang terjadi sejak peringkat Ten Master Clan diterapkan; sampai sekarang nomor yang mengulangi dan/atau menghilang adalah norma.

Numbers[edit]


Sama halnya dengan Ten Master Clans yang nama panggilannya berisi nomor satu sampai sepuluh, mereka yang menjadi anggota Hundred Families mendapati nomor sebelas dan seterusnya dalam nama panggilan seperti 1000Chiyoda, 50Isori, and 1000Chiba. Nilai setiap nomor tidak mengindikasikan kekuatan, tetapi benar tidaknya sebuah nomor dalam nama panggilan itu berarti segalanya, dan merupakan salah satu tolak ukur untuk menerka bakat seorang penyihir. Sehingga keluarga penyihir dengan nama panggilan nomor yang melekat pada mereka, Ten Master Clans dan Hundred Families bersama, adalah termasuk [Numbers].

Missing Numbers (Extra Numbers)[edit]


Keluarga penyihir tersebut dengan [Number] yang dihilangkan disebut Extra Numbers, Alias [Extra]. Hal ini merupakan identitas bagi penyihir, pada waktu ketika mereka pernah menjadi senjata kelinci percobaan dan Numbers diberikan contoh [Success], yang tidak layak. Sekarang istilah [Extra Number] sendiri secara formal beralih dari penggunaan umum. Dan komunitas penyihir mempertimbangkan diskriminasi karena menjadi seorang [Extra Number] adalah tindak pidana kejahatan.


Chapter 0[edit]

Saat ini ada 9 Universitas Sihir Nasional yang terhubung langsung dengan SMA Sihir di seluruh bagian Negara ini.

SMA Satu di Kanto (Tokyo). SMA Dua di Kinki (Hyougo). SMA Tiga di Hokuriku (Ishikawa). SMA Empat di Tokai (Shizuoka). SMA Lima di Tohoku (Miyagi). SMA Enam di San'in (Shimane). SMA Tujuh di Shikoku (Kochi). SMA Delapan di Hokkaido. SMA Sembilan di Kyushu (Kumamoto).

9 SMA itu adalah satu-satunya SMA Sihir yang ada di negeri ini. Ini tidak mengacu pada fakta bahwa hanya ada 9 SMA Sihir yang terikat dengan 9 Universitas Sihir Negeri, melainkan karena hanya ada 9 SMA yang mengajarkan Sihir sebagai kurikulum utama.

Sejujurnya, pemerintah lebih dari tertarik untuk meningkatkan jumlah SMA Sihir yang ada di Negara ini. Namun mereka tidak mampu melakukannya karena kekurangan jumlah penyihir yang bisa menjadi guru.

SMA Satu, SMA Dua dan SMA Tiga menerima 200 siswa baru setiap tahun. 6 sekolah lainnya hanya mampu menerima 100 orang siswa setiap tahunnya.

Totalnya, ada 1200 pendatang baru setiap tahun. Ini adalah batas jumlah penyihir baru yang dapat diproduksi per tahun. Kurang lebih sama dengan jumlah pemuda dengan kemampuan sihir yang muncul dalam masyarakat.

Tetapi pada saat yang sama mereka berpikir bahwa jika kesempatan pendidikan yang lebih luas dapat diberikan, cukup besar kemungkinan bahwa akan lebih banyak pemuda dengan bakat sihir yang terlambat dapat ditemukan.

Kenyataannya, bagaimanapun juga hanya menjalankan 9 SMA Sihir saja sudah memaksimalkan sumber daya manusia di negeri ini yang mampu menjadi guru sihir. Oleh karena itu satu-satunya cara untuk mengatasi defisit ini adalah dengan mengambil dan mendidik 1.200 siswa baru setiap tahun, melatih mereka sebanyak mungkin, dan meningkatkan kemampuan mereka sampai ke level maksimum. Dengan demikian jumlah penyihir secara bertahap akan meningkat, dan di masa depan diharapkan hal positif ini pada akhirnya akan memperbaiki kelangkaan guru.

Salah satu langkah yang diambil untuk mendapatkan bibit unggul itu adalah kompetisi di tingkat sekolah antara 9 SMA sihir, sebagai bahan bakar untuk menyemangati siswa. Kompetisi yang terbesar akan diselenggarakan pada musim panas ini yang dikenal sebagai Kompetisi Sembilan Sekolah.

Ini adalah turnamen sihir SMA tingkat nasional.

Setiap tahun siswa SMA sihir terpilih dari seluruh negeri bertemu, mempertaruhkan kebanggaan mereka, yang melahirkan baik cerita frustrasi ataupun kejayaan.

Dengan antusiasme yang besar yang tidak hanya dimiliki oleh kalangan pejabat pemerintah dan mereka yang tertarik pada sihir tetapi juga dari kalangan bisnis, perusahaan asing, peneliti dan pencari bakat, ini adalah kesempatan terbesar bagi murid SMA sihir untuk bersinar.

Tahun ini juga, dalam waktu dekat, tirai kompetisi penting itu akan segera dibuka kembali.


  1. REDIRECT Nama halaman tujuan

Chapter 1[edit]

Pada tahun 2095 Masehi, pertengahan bulan Juli.

Seminggu setelah ujian final semester pertama berakhir di SMA Satu yang berafiliasi dengan Universitas Sihir Negeri, murid-murid mulai mencurahkan seluruh energi mereka untuk persiapan Kompetisi Sembilan Sekolah selama musim panas. Namun, sikap Shiba Tatsuya, benar-benar tidak selaras dengan semangat sekolah tersebut. Hal ini sebagian disebabkan pada kenyataan kalau pemikiran logisnya yang mengesampingkan emosinya. Sedangkan, alasan utama keberadaannya di sekolah hari ini adalah karena fakultas telah memanggilnya untuk membicarakan mengenai nilai ujiannya.

"Tatsuya."

"Leo ...... Mengapa kalian semua ada di sini?"

Setelah akhirnya bisa lolos dari Ruang Fakultas, Tatsuya menemukan teman-teman sekelasnya Saijou Leonhart, Chiba Erika, dan Shibata Mizuki menunggunya di luar.

Adik perempuan Tatsuya, Miyuki adalah bagian dari OSIS, yang saat ini sedang di tengah persiapan untuk Kompetisi Sembilan Sekolah di ruang OSIS, jadi dia tidak ada di sini.

Seolah-olah untuk menggantikan Miyuki, teman sekelas Miyuki, Mitsui Honoka dan Kitayama Shizuku berada di sana dengan ekspresi khawatir.

Ruangan Fakultas itu terletak di lantai tempat kantor guru berada, yang terpisah dari lantai ruang kelas siswa.

Namun, bukan berarti murid-murid tidak pernah melewati tempat itu.

Terlepas dari apakah orang yang melewati tempat itu berasal dari kelas yang sama atau bahkan kakak kelas, kelima orang yang sedang mengelilinginya melirik ke arah Tatsuya.

Walaupun hal itu wajar saja.

Mereka semua tampak penasaran.

Kali ini bukan masalah pembedaan antara siswa jalur 1 atau jalur 2 dalam situasi saat ini, walaupun hal ini selalu terjadi.

Tatsuya telah ditunjuk menjadi anggota Komite Disiplin walaupun dia adalah siswa jalur 2 dan dengan berbagai prestasinya selama pekan penerimaan, telah membuktikan kalau dia terseleksi bukanlah karena suatu kebetulan, yang pada akhirnya menyebabkan ketenarannya menyebar sampai ke seluruh sekolah. Sementara pemusnahan organisasi teroris oleh dirinya sendiri tidak pernah dipublikasikan, sukses luar biasa selama pekan penerimaan sudah cukup untuk mengumpulkan banyak perhatian dari teman-teman sekelasnya dan bahkan kakak kelas perempuan.

Erika yang kecantikannya diakui publik.

Karena sering bersama-sama dengan Miyuki dan Erika, penampilan Mizuki tampak kurang mempesona dibandingkan keduanya. Tapi bisa dikatakan, kecantikannya yang elegan dan sopan dinilai cukup tinggi di antara kakak kelas laki-laki.

Meskipun terus-menerus diejek oleh Erika (atau mungkin lebih cocok disebut "terus-menerus bertengkar"), sosok Jermanik Leo dan kemampuan atletiknya yang luar biasa diidentifikasi sebagai "seseorang yang pantas dilirik" di antara populasi wanita ("gaya Jepang murni " yang Leo katakan mengacu pada berambut hitam dan bermata hitam).

Adapun Honoka dan Shizuku, mereka berdua siswi yang luar biasa bahkan di antara murid jalur 1 kelas satu. Penampilan mereka akan dengan mudah dikualifikasikan sebagai ‘imut‘ (dan kalau membahas masalah penampilan, Tatsuya akan menjadi yang paling biasa di antara teman-temannya).

Apakah mereka memang menginginkannya atau tidak, kelompok yang tidak memedulikan batasan antara murid jalur 1 atau jalur 2 dan sering bersosialisasi bersama itu secara alami menarik perhatian ekstra dari orang di sekitarnya.

Meski begitu, mungkin karena perwakilan murid kelas satu, anggota OSIS dan siswi yang sangat terkenal kecantikannya, Miyuki, tidak ada di sini, menyebabkan penonton secara signifikan lebih sedikit dari biasanya.

Namun, orang-orang yang tetap melirik tanpa mengindahkan apapun ternyata berada cukup dekat di antara mereka.

Sebagai contoh, pria yang sedang berdiri di sini.

"Seharusnya kami yang bertanya apa yang kau lakukan, 'kan? Mengapa kau sampai dipanggil ke Ruang Fakultas?"

Mendengar pertanyaan Leo, Tatsuya langsung mengerti.

Ternyata temannya memang perhatian pada dirinya. Untuk sesaat, Tatsuya bermaksud mencari alasan untuk mengalihkan perhatian mereka, tapi ia berubah pikiran setelah merasa bahwa mereka layak memperoleh kejujurannya.

"Guru-guru menginterogasiku tentang hasil ujian keterampilan teknis."

Mendengar ini, Leo menyipitkan matanya menunjukkan keraguan.

"...... Menginterogasi terdengar mencurigakan. Jadi mereka bertanya tentang apa?"

"Singkat cerita, mereka ingin tahu apakah aku sengaja membuat kesalahan saat tes."

Erika adalah orang yang pertama kali mengekspresikan kemarahannya setelah mendengar jawaban Tatsuya.

"Tidak masuk akal, Tatsuya-kun tidak mendapat keuntungan sedikit pun kalau melakukan itu. Hanya orang tolol yang menanyakan hal seperti itu."

Tidak ada yang salah dari pengamatan Erika, sehingga Tatsuya hanya bisa tersenyum kecut mendengar kata-katanya. Akan jadi cerita yang berbeda jika seseorang mencontek untuk mendapatkan skor yang lebih tinggi, tapi tidak ada gunanya sengaja untuk mendapatkan skor yang lebih rendah. Kecurigaan ini adalah sesuatu yang konyol seperti pemikiran Erika.

"Namun, aku bisa mengerti mengapa para guru berpikir seperti itu."

"Kenapa?"

Kata-kata lembut Shizuku membuat Mizuki bingung.

"Skor Tatsuya-kun terlalu mengejutkan."

Tatsuya tidak membanggakan diri atas jawaban Honoka, tapi kalau terlalu rendah hati mungkin menimbulkan reaksi negatif juga. Karena tidak dapat memutuskan antara kedua hal itu, Tatsuya hanya bisa tersenyum kecut lagi.

Bagi SMA Satu, ujian akhir dalam SMA sihir termasuk ujian teori sihir didasarkan pada yang dipelajari di kelas dan ujian keterampilan teknis.

Di sisi lain, seni bahasa, matematika, sains, sosiologi dan mata pelajaran umum lainnya dinilai berdasarkan pekerjaan rumah sehari-hari. Ini adalah sebuah lembaga yang berfokus pada pelatihan yang berkualitas tinggi untuk penyihir, sehingga dari perspektif sekolah, memiliki siswa yang terlalu fokus pada banyak mata pelajaran selain sihir dianggap berlebihan (Tatsuya dan teman-temannya membuat pembedaan antara penyihir dan magic artificers hanya karena pelatihan mereka secara alami bercabang menjadi dua arah. Biasanya, masyarakat akan memasukkan magic artificers ke dalam kategori yang sama dengan penyihir, tetapi tidak akan menggunakan istilah "magic artificers" untuk merujuk pada peneliti sihir yang tidak bisa menggunakan sihir).

Dalam hal teori sihir, kelas wajib meliputi dasar-dasar belajar sihir dan teori sihir dalam ujian, dua topik tambahan pilihan diambil dari geometri sihir, bahasa sihir, botani sihir, dan arsitektur sihir, serta satu topik yang dipilih antara sejarah sihir dan teori sistem sihir, sehingga totalnya ada lima topik.

Keterampilan teknis sihir diukur melalui kemampuan aplikasi (kecepatan desain sihir), toleransi sihir (skala dari rangkaian Sihir), kemampuan interferensi (kekuatan menulis ulang Eidos) serta gabungan kekuatan sihir sebagai puncak dari ketiganya, sehingga menghasilkan nilai akhir.

Siswa dengan nilai tertinggi, nama dan peringkatnya akan diumumkan di website kampus mereka.

Hasil ujian murid kelas satu sudah diumumkan.

Mereka yang mendapatkan skor tertinggi gabungan antara teori sihir dan keterampilan teknis ternyata seperti yang diperkirakan.

Tempat Pertama: Shiba Miyuki.

Tempat kedua : Mitsui Honoka.

Tempat Ketiga: Kitayama Shizuku yang hanya beberapa poin di belakang Honoka.

Tiga nama pertama adalah semuanya berasal dari Kelas A, dan sampai tempat Keempat muncul seorang siswa laki-laki bernama "Tomitsuka" dari Kelas B. Selain itu, nama yang akrab terdengar termasuk di dalamnya Morisaki di tempat kesembilan. Dua puluh tempat teratas dikuasai oleh murid jalur 1.

Kalau melirik bagian keahlian teknis maka akan terlihat hasil yang sama. Sementara penempatannya bertukar sedikit, dua puluh tempat teratas masih diduduki oleh murid jalur 1.

Tepatnya, tempat pertama adalah Miyuki, tempat kedua adalah Shizuku, tempat ketiga adalah Morisaki, Keempat adalah Honoka. Kalau melihat skor gabungan, Kelas A mendominasi porsi keahlian teknis sejauh itu dan menyebabkan guru-guru mereka sakit kepala (distribusi kelas seharusnya dibagi secara merata melalui A sampai D, jadi persoalan akademik semacam ini menunjukkan dengan jelas bahwa Kelas A memahami bahan-bahan untuk semester pertama jauh lebih baik daripada tiga lainnya).

Namun, jika hanya berdasarkan pada bagian Teori sihir, gambaran yang sepenuhnya berbeda dan mengejutkan akan terungkap dengan sendirinya.

Tempat Pertama: Kelas E Shiba Tatsuya.

Tempat kedua : Kelas A Shiba Miyuki.

Tempat Ketiga: Kelas E Yoshida Mikihiko.

Honoka ada di tempat keempat, Shizuku di kesepuluh, Mizuki di ketujuh belas, Erika di kedua puluh, sementara Leo dan Morisaki jauh dari peringkat.

Kalau memisahkan murid jalur 1 dan jalur 2, perbedaan keterampilan teknis memainkan peran penting. Namun, dari konsensus umum diketahui kalau murid yang memperoleh nilai buruk untuk keterampilan teknis juga akan mengalami kesulitan menguasai teori juga. Karena semua konsep yang kompleks, itu sangat sulit untuk memahami teori tanpa merasakannya langsung.

Meskipun demikian, dua dari tiga orang teratas adalah murid jalur 2.

Itu sendiri saja sudah menjadi situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, namun prestasi Tatsuya itu bahkan lebih menakjubkan. Nilai rata-ratanya dari bagian teori - bukan totalnya - dengan mudah selusin poin lebih tinggi daripada nilai tempat kedua, meninggalkan dia sendirian untuk tempat pertama.

"Meski teori dan keterampilan teknis adalah dua hal yang berbeda, tetap harus ada batasnya."

"Tapi aku sama sekali tidak percaya Tatsuya-kun akan sengaja melakukan kesalahan dalam ujiannya."

Setelah Shizuku secara obyektif mengutarakan pendapatnya, Mizuki membalas kembali dengan nada senang.

"Tentu saja Shizuku tahu itu."

"Tapi guru-guru tidak seperti kita, karena kita tahu orang macam apa Tatsuya-kun."

Honoka dan Erika berdua mulai berspekulasi tentang hal-hal di atas.

"Ya, mereka hanya mengenal kita dari sisi lain layar terminal ......"

Sama seperti yang dikatakan oleh Leo, ini adalah kekurangan utama dalam pendidikan modern. Walau guru modern yang secara pribadi datang ke ruang kelas seperti guru dari abad sebelumnya, tetap saja tidak akan menjamin kalau mereka sepenuhnya bisa memahami murid mereka. Untuk mengatasi masalah ini, sekolah telah menciptakan kotak pendapat untuk menggantikan sistem jam kantor abad lalu.

"...... Bagaimana kalau bertanya pada Haruka-chan?"

Konselor menangani situasi di mana murid yang tidak puas dengan sekolah atau insiden lainnya di kampus. kesampingkan apakah label "Haruka-chan" sudah tepat, saran itu sendiri sebenarnya memberikan sedikit harapan, tapi Tatsuya langsung menggelengkan kepalanya.

"Aku berbicara dengan Ono-sensei kemarin. Sebenarnya, dia memberitahuku secara garis besar semua pertanyaan yang akan mereka tanyakan hari ini."

"Ternyata guru yang tidak dapat diandalkan."

"Jangan seperti itu. Bagaimanapun juga konselor baru tidak memiliki banyak kewenangan."

Sekarang giliran Tatsuya yang tersenyum lembut dan menghibur Erika yang kesal.

"...... Tatsuya-kun sudah melewati kejadian yang lebih sulit dariku, 'kan?"

Seperti yang Erika duga, kata-kata Tatsuya itu yang jauh lebih konfrontatif.

"Whoa?"

Bantahan Erika yang tepat menyebabkan Leo mengeluarkan suara aneh.

"...... Apa itu?"

Erika menyipitkan mata ketika dia bertanya.

"Wanita ini ternyata sebenarnya mampu mengatakan sesuatu yang serius."

Leo membelalakkan matanya saat ia bergumam dengan lembut pada dirinya sendiri.

"Diam!"

Erika memukulnya dengan sebuah buku catatan yang digulung.

Faktanya, bahkan di zaman di mana informasi digital begitu umum, buku catatan masih lazim digunakan. Khusus untuk sekolah berbasis sihir, selama pengajaran bahasa sihir, kecepatan "tulisan" tersebut merupakan sebuah tindakan yang penting. Karena guru pada umumnya menggunakan gambar dan diagram dalam geometri sihir, menggunakan buku catatan untuk mencatat gambar-gambar itu jauh lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan terminal, jadi pelajar SMA sihir lebih cenderung untuk membawa buku catatan dibanding murid dari sekolah normal. Walaupun alasan mengapa Erika berkeliling membawa buku catatan meskipun sedang tidak berada di kelas memang menjadi misteri.

"Ow ......"

Leo tidak dapat menghindari pukulan yang datang dari buku catatan sehingga berjongkok memegang kepalanya yang sakit. Bukan berarti Leo hanya duduk di sana menerima pukulan tanpa berusaha melawan, namun saat ini,kecepatan serangan Erika jauh lebih cepat daripada kecepatan hindaran Leo, jadi dalam situasi ini, setiap kali Leo secara sepihak memutuskan untuk mengganggu, dia akan secara sepihak juga dipukul.

"...... Dasar pecandu kekerasan, kepalaku bukan drum!"

Leo mengajukan protes serius, yang diabaikan dengan santai oleh Erika.

Mungkin karena fakta bahwa adegan ini telah berulang tanpa henti selama tiga bulan terakhir, Mizuki tersenyum tak berdaya dan meninggalkan mereka untuk itu, daripada panik seperti pada awalnya. Untuk itu, dia menggunakan ini untuk mengarahkan pembicaraan kembali ke topik semula, dan menghindari kemungkinan eskalasi konflik.

"Tatsuya-kun, kamu menyelesaikan kesalahpahaman para guru?"

"Ya, sampai tingkat tertentu."

"Sampai tingkat tertentu?"

Mendengar pertanyaan singkat Mizuki, Tatsuya memberikan rincian lebih lanjut dengan ekspresi yang enggan di wajahnya.

"Guru-guru memahami kalau aku tidak sengaja membuat kesalahan, tapi mereka masih menyarankanku untuk pindah sekolah."

"Pindah sekolah?"

"Kenapa? Mengapa mereka melakukan itu?"

Mizuki dan Honoka, keduanya berteriak dengan wajah yang pucat sekali, sedangkan tiga yang lainnya berekspresi yang sama.

"Di antara Sembilan Sekolah, SMA Empat terkenal karena spesialisasi mereka dalam penelitian sihir, sehingga guru menyarankan aku untuk pindah ke sana. Aku menolak, tentu saja."

Dua orang menghela nafas lega, sementara dua lainnya tampak marah.

Dua orang pertama adalah Mizuki dan Honoka, yang terakhir Leo dan Erika.

Anggota terakhir dari percakapan ini memakai wajah poker yang tak terbaca.

"...... Jadi, jika seseorang yang tidak unggul dalam keterampilan teknis, maka mereka harus bergabung dengan sekolah yang tidak menekankan keterampilan teknis sama sekali, bukankah hal ini benar-benar kontradiktif dengan tujuan sekolah? Aku bisa mengerti jika nilai seseorang yang buruk dan mereka yang tidak bisa mengikuti ajaran di kelas, tapi itu jelas tidak terjadi dengan Tatsuya."

"Mungkin karena Tatsuya dianggap merusak pemandangan. Mungkin Tatsuya-kun tahu lebih banyak tentang sihir dari pada guru itu sendiri."

"Tenanglah, kalian berdua."

Jika dibiarkan saja, Leo dan Erika hanya akan memancing amarah satu sama lain, sehingga Tatsuya melangkah untuk menenangkan mereka.

"Seperti yang Leo katakan, melewati batas walaupun hanya sedikit saja tetap akan dianggap lewat, jadi tidak ada alasan untuk pindah. Ada kemungkinan kalau para guru hanya memikirkan hal terbaik yang bisa dilakukan untuk Tatsuya. Apapun itu, meski itu alasannya, kepentingan-kepentingan ini tidak memiliki empati, dan semata-mata untuk melindungi diri mereka sendiri."

Nada lembut Tatsuya tidak mampu untuk menutupi penilaiannya yang menyakitkan, menyebabkan pasangan yang awalnya marah itu menyusut dan menghilang. Inilah tepatnya efek pendinginan yang Tatsuya bidik dari tadi, dan walaupun metode itu dapat disebut keji, tapi sayang, hasilnya bukanlah yang paling ideal.

"Pada akhirnya, aku berpikir bahwa guru seharusnya tidak boleh keliru sejak awal."

Ketika semua orang ragu-ragu apa yang harus dikatakan selanjutnya, Shizuku berbicara sendiri dan tidak mendukung atau mengkritisi. Komentarnya yang santai menurunkan ketegangan yang disebabkan oleh kata-kata Tatsuya yang mencemooh, efeknya secara keseluruhan mungkin dapat dikategorikan sebagai mendukung.

"SMA Empat tidak meremehkan keterampilan teknis, tapi bila dibandingkan dengan sihir yang mengutamakan pertempuran yang akan dipertunjukkan dalam Kompetisi Sembilan Sekolah, mereka lebih tertarik pada teknik lebih lanjut yang rumit, semakin kompleks prosedurnya semakin baik."

"Apakah benar begitu? Shizuku-chan, kamu tahu cukup banyak tentang hal ini."

"Itu karena sepupuku sekolah di SMA Empat."

Mendengar jawaban Shizuku untuk Mizuki, Honoka dan empat orang lainnya berkata "Jadi itu alasannya" selagi mereka mengangguk. Mengingat bahwa ini datang dari seorang murid yang sekolah di SMA Empat, seharusnya ini menjadi sumber informasi yang dapat dipercaya.

Selagi semua orang sepakat dengan kata-katanya, hal itu juga menumbuhkan sedikit ketidakpercayaan terhadap guru yang memanggil Tatsuya.

Namun, kelompok individu ini tidak akan memfokuskan perhatian mereka pada orang asing (guru) yang tidak bersama mereka pada saat itu.

"Omong-omong, sudah hampir waktunya dimulai Kompetisi Sembilan Sekolah, 'kan?"

Leo mungkin ingat apa yang Shizuku katakan sebelumnya, di mana Tatsuya mengangguk setuju pada pernyataannya.

"Miyuki sudah mengeluh. Ada banyak hal yang harus diurus, termasuk kendaraan, peralatan, dan seragam."

"Bukankah Miyuki-chan juga berpartisipasi dalam kompetisi tersebut? Kedengarannya sulit."

Mizuki tidak menjadi terlalu sopan, tapi dia secara jujur prihatin atas nama Miyuki.

"Namun, Miyuki harus mampu untuk berpartisipasi dalam kompetisi pendatang baru', sehingga pekerjaan persiapan harus lebih intensif."

Erika menjawab dengan cara yang setengah mendukung dan setengah membantah sentimen sebelumnya.

"Jangan terlalu percaya diri. Penerus dari Keluarga Ichijou mulai masuk SMA Tiga tahun ini."

Bantahan Shizuku sedikit melenceng. Kompetisi resmi dan kompetisi pendatang baru pada Kompetisi Sembilan Sekolah dipisahkan menurut jenis kelamin, sehingga tidak mungkin Miyuki akan melawan tuan muda dari keluarga Ichijou.

Seperti yang diperkirakan, tidak ada yang sengaja membalas pernyataannya.

"Begitukah ......"

"Kamu mengatakan Ichijou, apakah dia Ichijou dari Ten Master Clan?"

Dari ekspresi mereka yang terkejut, ini tampaknya menjadi yang pertama kalinya bagi Erika dan Leo menyadari kalau ada seseorang di tahun mereka yang berasal dari keturunan Ten Master Clan. Mizuki tampaknya tidak terlalu terkejut, mungkin dia tahu sesuatu tentang "Penerus dari keluarga Ichijou".

"Dia mungkin akan menjadi lawan yang tangguh. Seperti yang diperkirakan, Shizuku kamu memang tahu banyak."

"Shizuku adalah penggemar berat dari 'Monolith Code', jadi dia menyaksikan Kompetisi Sembilan Sekolah setiap tahun, 'kan?"

Honoka, yang mengenal Shizuku sebaik ia mengenal dirinya sendiri, menjawab pertanyaan Erika.

"...... Hm, ya."

Mendengar jawaban Honoka untuknya, Wajah tanpa ekspresi Shizuku mengangguk sedikit malu. Honoka berhutang bantuan dari Tatsuya, sehingga tidak mengherankan baginya untuk tertarik pada Tatsuya. Namun, Shizuku berbeda, dia hanya tahu Tatsuya karena sahabatnya Honoka tertarik padanya, serta fakta bahwa ia adalah kakak Miyuki. Awalnya, Shizuku hanya berkomentar dari pinggiran, namun secara bertahap ia menurunkan penjagaan dan mulai mengekspresikan dirinya secara terbuka.

"Kebetulan kamu menyebutkan itu, selain kompetisi seluruh Jepang dan Intramural Universitas Internasional, 'Monolith Code' hanya dapat disaksikan di Kompetisi Sembilan Sekolah."

Berdiri diagonal dari Shizuku yang tersipu malu, Tatsuya mengangguk setelah mendengar jawaban Honoka itu, dengan ekspresi yang menandakan bahwa ia mengerti sentimen itu.

Kompetisi Sembilan Sekolah adalah kompetisi antar SMA yang berafiliasi dengan universitas sihir. Dengan kata lain, itu adalah kompetisi internal yang kebetulan terbuka untuk umum.

Itu karena Kompetisi Sembilan Sekolah adalah salah satu dari beberapa kompetisi yang menyajikan kompetisi sihir sebagai hiburan.

Setiap tahun, sebanyak 1.200 siswa memasuki tahun pertama mereka dari 9 sekolah sihir.

Sebagai perbandingan, ada sekitar 1200 sampai 1500 pria dan gadis usia 15 tahun dalam setiap tahun yang mengembangkan bakat sihir yang pantas untuk dapat diterima SMA sihir.

Dengan kata lain, bagi pemuda yang memiliki bakat sihir, jika mereka bertujuan untuk menjadi penyihir atau magic artificers, hampir setiap orang akan masuk ke salah satu dari 9 SMA sihir yang ada.

Jadi kompetisi sihir di tingkat SMA, selain kenjutsu, seni bela diri, dan beberapa yang lain, benar-benar dimonopoli oleh 9 SMA sihir.

Demi memungkinkan masyarakat umum untuk lebih memahami dan tertarik dalam kompetisi sihir, serta pengakuan masyarakat lebih lanjut tentang sihir, Kompetisi Sembilan Sekolah telah menjadi salah satu peristiwa besar demi mengimplementasikan ide-ide ini.

"Lawan terberat kita tahun ini adalah SMA Tiga, 'kan?"

"Mungkin."

Mengetahui kalau hal ini adalah bidang keahlian Shizuku, Erika secara khusus meminta pendapatnya. Sebagai tanggapan, Shizuku hanya mengangguk gembira.

"Dan tahun ini kamu tidak di bangku penonton, tapi sebagai salah satu kontestan, benar?"

Shizuku menempati tempat kedua dalam keterampilan teknis untuk tahun mereka, meski daftar resmi belum dipublikasikan, Shizuku seperti halnya Miyuki yang sudah dijamin untuk dipilih.

"Ya ......"

Mendengar pertanyaan Mizuki, Shizuku diam-diam mengangguk sebagai jawaban, wajahnya diterangi dengan motivasi.


◊ ◊ ◊


Setelah ujian final selesai, Tatsuya menghabiskan hampir setiap sore di markas Komite Disiplin.

Segera setelah liburan musim panas berakhir, pemilihan Ketua OSIS baru akan diselenggarakan.

Setelah Ketua baru terpilih, Komite Disiplin juga akan dipilih, bersama dengan Kepala baru yang sesuai berdasarkan pada pemilihan baru.

Menurut tradisi ...... yang lebih kelihatan seperti kebiasaan buruk, tidak pernah ada perpindahan yang lancar antara Kepala Komite. Lebih sering terjadi rekam jejak kegiatan yang tidak terorganisir dan anggota saat ini dilemparkan kepada Kepala berikutnya untuk ditangani.

Dapat dikatakan, ketika Mari mengambil alih sebagai Kepala Komite selama tahun pertamanya, tidak ada masalah dengan perpindahan di tahun itu.

Namun, murid kelas 2 di Komite Disiplin tidak memiliki pengalaman yang cukup, sehingga Mari berharap untuk meminimalkan kebingungan selama perpindahan kekuasaan antar kepala komite.

Mengenai semua dokumen yang diperlukan untuk perpindahan, Mari melemparkan tanggung jawab itu kepada Tatsuya.

"Aku mulai berpikir kalau aku seperti orang yang melakukan sesuatu supaya mendapat perhatian lebih dari orang lain ......"

"Orang yang begitu buruk sampai ke akar-akarnya? Mungkin ini sifat standar ganda dalam dirimu yang cukup menarik."

"............"

Komentar ini terlalu relevan, sampai Tatsuya tidak dapat membalas lagi.

"Namun, kali ini aku sangat berterima kasih atas sisi baikmu, karena tanpa bantuanmu, kita hanya akan mengulang bencana masa lalu."

Mari menghiburnya dengan cara ini mungkin karena dia merasa sedikit bersalah melihat Tatsuya diam-diam tetap berusaha menyelesaikan tugas tugasnya.

Namun, Tatsuya tidak memiliki kepribadian ganda, ia juga tidak hanya membantu untuk mengatur materi. Tapi dia memang satu-satunya yang mengatur materi.

Kata-kata Mari tidak menghiburnya sedikitpun.

"Meski begitu, kamu sudah mulai mempersiapkan untuk transfer begitu awal?"

Tatsuya mengajukan pertanyaan menusuk tanpa menghentikan tangannya dari pekerjaan mereka.

Dokumen yang sedang dia persiapkan akan selesai dalam seminggu.

Jika tidak ada masukan lebih lanjut dari rincian tambahan yang dibutuhkan, hal ini akan menciptakan zona kosong selama dua bulan.

Selain itu, tidak ada jaminan bahwa peristiwa besar atau insiden tidak akan terjadi selama periode ini.

Ini bukan jenis material yang harus dibuat sesegera mungkin.

"Begitu kita mulai mempersiapkan diri untuk berpartisipasi dalam Kompetisi Sembilan Sekolah, kita tidak akan punya waktu untuk menyusun ini. Ada gunungan pekerjaan yang harus dilakukan, dari verifikasi daftar, pelatihan, menyesuaikan peralatan, mengumpulkan dan menganalisis data, sampai merumuskan strategi."

Semua hal ini tidak ada hubungannya dengan Tatsuya.

"...... Kapan Kompetisi Sembilan Sekolah akan diselenggarakan?"

Kalau memotong pembicaraan di sini akan menjadi canggung, sehingga Tatsuya memusatkan seluruh perhatiannya kembali melakukan organisasi data saat ia menanyakan hal ini.

"Diselenggarakan selama 10 hari, mulai 3 Agustus sampai 12 Agustus."

"Itu waktu yang cukup lama."

"Hm? Kamu belum pernah menontonnya?"

"Ya, karena aku selalu sibuk dengan tugas selama liburan musim panas."

Jawaban Tatsuya itu membuat Mari bingung.

"Tetapi menurut Mayumi, adikmu pergi menontonnya setiap tahun, sampai ke titik bahwa ia bahkan ingat pada acara apa di mana kami ikut berkompetisi ....."

Tatsuya hampir tertawa terbahak-bahak.

"Tidak, bukan berarti kami selalu bersama di manapun selama 365 hari setahun ...... Kadang kami bergerak secara terpisah."

"Eh? ...... ah tidak, kamu benar. Hanya saja setiap kali kami melihat kalian berdua, seakan-akan kalian selalu bersama-sama."

"Omong-omong, kami juga biasanya sendiri-sendiri saat di sekolah."

Setelah Tatsuya secara obyektif mengatakan hal ini, meski ekspresi Mari mengungkapkan ketidakpahamannya, dia tetap mencoba menerima penjelasan.

"Jika itu yang terjadi, tidak mengherankan kalau kamu benar-benar tidak tahu ketika aku mulai berbicara tentang persiapan untuk Kompetisi Sembilan Sekolah."

"Ya, jujur saja, aku bahkan tidak tahu kontes apa saja yang diadakan. Aku hanya tahu tentang 'Monolith Code' dan 'Mirage Bat'."

Memang benar kalau ia sedang melakukan antara mengikuti percakapan dan menciptakan file data, ini hanya sebagai penyegaran bagi Tatsuya. Dan untuk Mari, yang saat ini menganggur atau lebih seperti orang yang tidak ingin melakukan apa-apa. Ini adalah cara yang baik untuk melewatkan waktu, jadi Tatsuya lebih banyak bicara daripada biasanya.

"Itu karena kedua kontes itu yang paling terkenal ......"

Mari memiringkan kepala, seolah-olah dia tidak tahu di mana harus memulainya. Dia mengepalkan tangannya di mulutnya, seolah-olah dia hendak batuk (tapi tidak benar-benar membuat suara batuk).

"Kontes di Kompetisi Sembilan Sekolah fokus pada pertandingan atletik sihir yang membutuhkan lebih kekuatan sihir."

"Aku tahu itu."

Tatsuya menjawab tanpa menghentikan jari-jarinya ketika bekerja.

"Dulu, mereka akan mengubah pertandingan setiap kontes, namun dalam beberapa tahun terakhir kita selalu melihat kontes yang sama setiap tahun. Ada enam kontes: 'Monolith Code', 'Mirage Bat', 'Icicle Destruction', 'Speed Shooting', 'Crowd Ball', dan ‘Battle Board’. Kenjutsu, seni bela diri sihir dari Cina dan kontes terkait kekuatan tempur lain, serta kompetisi atletik seperti senam dan basket diadakan di acara yang berbeda."

"Bukankah 'Crowd Ball' dan ‘Battle Board’ juga sangat bergantung pada kemampuan fisik?"

"Ya. Penyihir juga manusia, jadi tidak ada alasan untuk meremehkan kemampuan fisik. Bahkan dalam duel satu lawan satu antara penyihir, ada kasus di mana individu dengan kemampuan fisik yang superior telah menang. Aku yakin tidak perlu untuk menguraikan poin ini."

"Itu benar."

Tatsuya tahu hal ini dengan sangat baik, sehingga kesepakatannya dengan kata-kata Mari benar-benar tulus.

"Dari enam kontes, hanya 'Monolith Code' yang berupa pertandingan beregu, lima lainnya adalah pertandingan solo."

"Bukankah 'Crowd Ball’ terdiri dari 2 orang?"

"Di sinilah Kompetisi Sembilan Sekolah kelihatan jahat. Demi untuk menekankan pentingnya kekuatan sihir, kontes ini memiliki aturan pertandingan solo. Aku punya buku yang merangkum aturan, kamu ingin melihatnya?"

"Tentu, aku akan melihatnya nanti."

Tatsuya berhenti mengetik dan menerima sebuah buku kecil dari Mari.

"Huh, sebuah hard copy. Jarang sekali."

"Apapun yang berhubungan dengan Kompetisi Sembilan Sekolah tidak akan mengejutkan. Terminal virtual akan merugikan yayasan konseptual kekuatan sihir. Di sisi lain, selain penyihir, ada sangat sedikit orang yang benar-benar menggunakan perangkat terminal besar, dan jumlah penyihir yang menggunakan terminal virtual juga meningkat."

"Ternyata begitu, jadi itu sebabnya Kompetisi Sembilan Sekolah menggunakan hard copy, bukan perangkat terminal."

"Eh? Jadi Tatsuya-kun lebih menyukai penggunaan terminal virtual?"

Dia mungkin mendengar unsur-unsur penting dalam nada Tatsuya itu.

Dengan cara Mari yang seperti biasanya yang kurang sopan dan cenderung lucu yang "lemah dalam urusan pengorganisasian", itu mudah untuk melupakan bahwa dia adalah individu yang sangat perseptif.

Tatsuya menerima hal ini di bawah pertimbangan dan memilih kata-katanya tanpa menghentikan gerakan mengetiknya dengan lebih hati-hati.

"Ada beberapa dasar bahwa terminal virtual berdampak negatif terhadap penyihir yang belum mencapai kedewasaan. Khususnya untuk murid berumur di bawah 20 tahun yang masih mengembangkan kekuatan mereka, aku pikir mereka harus menghindari penggunaan model virtual. Tapi bagi penyihir dewasa yang daya sihirnya telah sepenuhnya berkembang, aku tidak merasa kalau ada alasan untuk melarang mereka menggunakan model virtual."

"...... Itulah cara lain untuk melihat hal itu. Memaksa orang dewasa untuk meninggalkan efisiensi yang diperoleh dari model virtual hanya karena menimbulkan bahaya bagi anak-anak mereka tampaknya sedikit berlebihan."

Ada jeda singkat dalam percakapan mereka. Tatsuya sibuk meninjau informasi yang dimasukkan pada layar, sehingga ia tidak mungkin melihat ekspresi cerdas Mari saat ini, tapi ia menduga bahwa Mari akan mempertimbangkan komentar Tatsuya sebelumnya.

Tidak peduli seberapa anehnya Mari biasanya bertindak, tidak mungkin baginya untuk menyamarkan rasa kebenaran dalam batinnya.

Untuk beberapa alasan, fakta itu menyebabkan Tatsuya untuk tersenyum sedikit.

"...... Kita telah melenceng jauh dari topik."

Mari tampaknya telah tiba sampai ke beberapa kesimpulan sendiri sebelum dia mengalihkan pembicaraan kembali ke Kompetisi Sembilan Sekolah tanpa peringatan apapun.

"Kompetisi ini dipisahkan ke dalam Divisi Resmi dan pendatang baru, masing-masing terdiri dari 10 pria dan wanita, dan untuk keseluruhannya 40. Hanya siswa kelas satu yang dapat berpartisipasi dalam divisi pendatang baru sementara divisi resmi tidak memiliki batasan. Bisa dikatakan, masing-masing kontestan dapat berpartisipasi hanya dalam dua kontes, sehingga tidak ada murid kelas satu yang pernah berlaga di divisi Resmi. Meskipun itu tidak dalam aturan, tidak ada kemungkinan bagi murid kelas satu untuk berdiri melawan kekuatan dari seorang murid kelas dua atau ketiga.

Sampai tahun lalu, divisi pendatang baru tidak dipisahkan menurut jenis kelamin, tetapi dari tahun ini dan seterusnya, baik resmi dan divisi pendatang baru akan dipisahkan menurut jenis kelamin. Juga sampai tahun lalu, tidak ada siswi kelas satu yang ikut dalam beberapa kontes, tapi itu mungkin tidak dapat dihindari pada tahun ini."

Kata-kata Mari dapat dianggap kepedulian terhadap Miyuki, yang cukup jelas walaupun tanpa menyebut namanya dengan keras.

Terus berpartisipasi dalam kompetisi sihir akan sangat membebankan tubuh perempuan. Meskipun Miyuki telah menjalani pelatihan di luar itu dibanding orang normal, perawakan fisiknya lebih lemah. Mungkin akan lebih baik kalau dia bisa memberikan bantuan sebanyak yang dia bisa, pikir Tatsuya.

"Dari enam kontes, empat di antaranya tidak dibatasi jenis kelamin. 'Monolith Code' hanya untuk laki-laki dan 'Mirage Bat' hanya perempuan saja ...... Karena 'Monolith Code' adalah satu-satunya pertandingan di mana pertempuran langsung pasti terjadi, itu tidak mengejutkan bahwa kontes ini hanya untuk laki-laki saja."

Mari mungkin telah mengatakan hal ini, tapi ekspresi wajahnya jelas tidak setuju.

Menurut informasi yang dikumpulkan Tatsuya dari Komite Disiplin, Mari menguasai sihir yang spesialisasi dalam pertempuran anti-personil, jadi dia pasti kecewa dikucilkan dari kontes ini.

"Jumlah maksimum peserta per pertandingan adalah tiga orang dari setiap sekolah, dengan laki-laki dan perempuan dihitung secara terpisah. Jadi termasuk divisi resmi dan pendatang baru, 5 laki-laki dan perempuan harus memilih dua dari lima kontes sedangkan lima lainnya dapat berpartisipasi hanya dalam satu kontes. Untuk memutuskan siapa yang bertanding di kontes tersebut, maka didasarkan pada apakah kontestan terampil hanya harus fokus untuk memenangkan satu kontes saja, atau memaksimalkan keuntungan dengan mengikuti 2 kontes, dan kemudian jika mengingat di mana kartu As lawan yang akan bertanding, dan siapa yang akan menghadapinya...... Karena ini adalah kompetisi berbasis tim, semua rincian ini sangat penting."

"Tentu saja."

"Selain kontestan, Kompetisi Sembilan Sekolah memungkinkan setiap sekolah untuk membawa empat orang sebagai penasihat taktis, tapi tidak setiap sekolah mengambil keuntungan dari pilihan ini. Sekolah kita selalu membawa jumlah maksimum personil setiap tahun, tetapi sekolah seperti SMA Tiga mengesampingkan dukungan taktis saat berlaga, dan hanya mengandalkan kemampuan kontestan mereka untuk memutuskan taktik mereka."

"Namun, ironisnya, mereka adalah lawan terberat kita."

"Kita hanya kalah dua kali dari mereka, yaitu tiga tahun lalu dan tujuh tahun yang lalu. Kompetisi Sembilan Sekolah beralih ke format musim panas 10 tahun yang lalu. Sejak itu, telah diselenggarakan 9 kali kompetisi. Sekolah kita adalah juara 5 kali, SMA Tiga sebanyak dua kali, dan SMA Dua dan SMA Sembilan masing-masing menang sekali."

"Aku percaya tujuan tahun ini adalah untuk juara 3 kali berturut-turut?"

"Itu benar. Bagi kami murid kelas 3, mengamankan kejuaraan adalah kemenangan sejati."

Saat ini, murid kelas 3 di SMA Satu yang dikenal secara kolektif sebagai "era terkuat".

Saegusa Mayumi, Juumonji Katsuto, Watanabe Mari.

Dua dari mereka langsung terhubung pada Ten Master Clan, sementara orang yang ketiga memiliki bakat yang sama.

Fakta bahwa mereka bertiga berada di tahun yang sama di sekolah yang sama adalah kebetulan yang luar biasa. Selain itu, sekolah juga membual kalau beberapa murid mereka memenuhi syarat untuk Peringkat A di SMA (mereka tidak dapat mendapatkan lisensi karena pengalaman yang terbatas, tetapi kemampuan dasarnya saja sudah cukup untuk peringkat mereka didasarkan pada standar internasional).

Bahkan sebelum daftar resmi untuk Kompetisi Sembilan Sekolah diumumkan, SMA Satu sudah dianggap sebagai favorit untuk juara kembali.

Meski para penjudi bawah tanah menggunakan Kompetisi Sembilan Sekolah sebagai latar, tidak ada yang mengambil peluang untuk SMA Satu. itulah sebagaimana kuatnya kelompok mereka.

"Aku mendengar kalau jika semuanya berjalan sesuai rencana, kemenangan sekolah kita sudah dapat dipastikan?"

"Mungkin. tidak ada kekhawatiran dari para kontestan'. Bahkan kalau melihat dari divisi pendatang baru sebagai pertimbangan, asalkan tidak ada kecelakaan besar, kita seharusnya bisa memenangkan poin-poin dari divisi resmi. Namun jika ada kekhawatiran yang nyata, aku akan mengatakan masalah engineer."

"Engineer? Maksudmu orang yang bertanggung jawab untuk penyetelan CAD?"

"Tepat, kecuali istilah resmi dari Kompetisi Sembilan Sekolah adalah Teknisi. CAD yang digunakan di Kompetisi Sembilan Sekolah harus dapat digunakan secara universal, sehingga hanya model yang sesuai dengan kriteria yang diizinkan. Di sisi lain, pembatasan hanya pada hardware sendiri, tidak ada pembatasan pada penggunaan software. Bagaimana sebuah CAD individu dapat disinkronkan dengan kontestan yang tepat dan apakah pemeliharaan dapat mengeluarkan potensi maksimum dari kontestan benar-benar penting dalam menentukan kemenangan."

Seberapa cepat sebuah Rangkaian Aktivasi menginisialisasi sepenuhnya bergantung pada hardware CAD, tetapi efisiensi Rangkaian Sihir sangat dipengaruhi oleh desain dari software CAD itu sendiri. Mengingat bahwa satu detik bisa menyebabkan perbedaan antara kemenangan dan kekalahan dalam kompetisi atletik, sebuah program software yang dirancang dengan baik adalah sangat penting.

Walaupun hal ini tidak berarti kalau semakin rumit desain itu atau lebih banyak proses yang digunakan, semakin baik jadinya sebuah software. Software yang melampaui kekuatan pemrosesan akan menyebabkan lebih banyak bahaya daripada hasil yang baik karena akan merusak hardware itu sendiri.

Mengingat kalau ada langit-langit kaca untuk hardware, pemilihan dan alokasi software menjadi lebih penting.

Tatsuya percaya bahwa, di bawah kondisi ini, hasil kompetisi bisa berubah secara dramatis berbasis pada keterampilan para teknisi'.

"Saat ini, ada kelangkaan teknisi berbakat pada murid kelas 3 bila dibandingkan dengan kontestan yang berkualitas. Mayumi dan Juumonji mampu memelihara CAD mereka sendiri sehingga mereka tidak akan memiliki masalah selama kompetisi, tapi ......"

"......"

Dengan kata lain, Mari tidak unggul dalam kategori ini.

Tatsuya dengan akurat membaca kesimpulan di balik kata-kata samar Mari tetapi, justru karena ia mengerti, ia memilih untuk tidak mengatakan apa-apa.

Dia membiarkan perhatiannya untuk menjauh dari pembicaraan kecil Mari dan fokus kembali ke file data.


◊ ◊ ◊


Perbaikan pada kontrol pusat dari angkutan umum telah menyebabkan perombakan total dari sistem troli, karena mobil troli menjadi kendaraan utama pada transportasi umum dalam kota yang tepat. Mobil-mobil di trek yang benar-benar dikontrol oleh ruang operasi pusat demi untuk memastikan keamanan, kemudahan akses dan kemampuan untuk memenuhi tuntutan volume pemakaian angkutan yang tinggi.

Di sisi lain, kemajuan sistem transportasi publik tidak berjalan seperti yang direncanakan. Program untuk menghubungkan semua jalan raya sudah dimasukkan ke dalam sistem, tetapi sebagian besar jalan normal dan hambatan dalam batas kota yang masih dikuasai oleh pemerintah kota dan belum mencapai tingkat nasional.

Sebagai perbandingan, AI ( kecerdasan buatan ) untuk bantuan pengendara telah meningkat secara dramatis.

Selama mereka tidak dimodifikasi secara ilegal, mobil modern tidak akan menyebabkan kecelakaan meski mereka mencobanya (pengecualian untuk mobil Katsuto yang bisa langsung menabrak markas Blanche karena itu model militer).

Kendaraan yang diekspor ke negara-negara lain juga memiliki sistem AI yang sama, yang memungkinkan negara-negara kecil juga mendapatkan keuntungan dari sistem ini meskipun mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkannya sendiri, yang pada gilirannya menurunkan frekuensi kecelakaan cukup signifikan. Dari sudut pandang internasional, sistem kontrol individu merupakan imitasi dari sistem kontrol pusat.

Meskipun demikian, masih ada harga yang harus dibayar. Pengendara baru atau secara terus terang, pengendara yang buruk, tidak akan mengambil risiko yang menyebabkan kecelakaan, tapi akan lebih memungkinkan bagi mereka untuk menyebabkan kemacetan lalu lintas. Meski tabrakan beruntun dapat dihindari, tidak mungkin menghindari situasi di mana semua orang menginjak rem, jadi hasil ini cukup wajar.

Untuk mencegah hal ini, setidaknya di luar atau meski tidak ada kebutuhan mendesak untuk keselamatan, Surat ijin mengemudi masih wajib dimiliki.

Di sebelah motor listrik barunya, Tatsuya sedang menunggu adiknya tiba.

Tatsuya telah membeli motor ini setelah mendapat SIM di awal April. Meskipun pembelian itu cukup ketat untuk pemakaian di jalan daripada berkendara untuk kesenangan biasa , motor itu masih menjalani jarak tempuh yang sedikit. Meski begitu, Tatsuya secara berkala merawat motornya setiap hari, sehingga bahkan setelah dua bulan, motor itu masih dalam kondisi prima.

"Onii-sama, maaf sudah membuatmu menunggu."

Setelah mendengar suara itu, Tatsuya mengalihkan pandangannya layaknya lampu utama yang menerangi tubuh langsing adiknya.

Rambut panjang Miyuki disanggul saat dia mengenakan setelan biker dalam cara yang sama seperti Tatsuya sendiri. Setelan pakaian itu membentuk lekuk tubuhnya, mengisyaratkan pada pesona femininnya yang hampir tumbuh sempurna.

Ketika Tatsuya menaruh helm di kepala Miyuki, Miyuki langsung mengangkat dagu. Adiknya yang tampaknya bergerak secara alami menyebabkan Tatsuya untuk tersenyum kecut, tapi ia masih memasangkan tali pengaman di dagu untuknya.

Miyuki menurunkan lehernya seakan itu menggelitik, yang Tatsuya jawab dengan senyum saat ia mengenakan helmnya sendiri sebelum menaiki motor.

Tatsuya mengambil kacamata, lalu memberi isyarat Miyuki untuk memegang erat-erat tubuhnya.

Tatsuya memastikan kalau Miyuki sudah berpegangan pada pinggangnya dan bahwa dia menekan punggungnya sebelum menyesuaikan kacamata dan meningkatkan output dari perangkat bergerak terus menerus (setara dengan pedal gas pada kendaraan bermotor).

Motor listrik yang dinaiki kedua bersaudara itu melesat jauh di bawah langit malam.


◊ ◊ ◊


Tujuan mereka adalah kuil Yakumo.

Namun, pelatihan malam ini untuk Miyuki bukan Tatsuya.

Miyuki sudah terpilih sebagai peserta dalam Kompetisi Sembilan Sekolah, sehingga ada persiapan tambahan yang diperlukan.

Pertandingan Kompetisi Sembilan Sekolah sangat menekankan perlunya bakat sihir, tapi pada saat yang sama tidak sepenuhnya mengabaikan karakteristik fisik. Dalam kontes "Battle Board", kontestan dengan refleks cepat dan keseimbangan yang lebih baik mendapat keuntungan, sedangkan kontes "Crowd Ball" diperlukan keseimbangan yang baik antara taktik dan stamina.

Untuk Miyuki, yang unggul dalam Kecepatan dan Sihir Pembekuan, "Icicle Destruction" seakan-akan dirancang khusus untuk memamerkan bakatnya. Jangankan divisi pendatang baru, dia mungkin bisa mendapatkan kemenangan bahkan di divisi resmi.

Namun, karena kontes individu dibagi berdasarkan gender menyebabkan jumlah kontes meningkat, Miyuki juga akan berpartisipasi dalam kontes "Mirage Bat", di mana dia harus "menggunakan pemukul untuk membelah bola yang melayang di udara".

Miyuki juga menerima pelatihan bela diri dari Yakumo bersama Tatsuya, sehingga penampilannya yang lemah menyembunyikan status fisik yang luar biasa. Meski begitu, mengingat kalau tidak ada banyak kesempatan akhir-akhir baginya untuk berolahraga, pelatihan ini penting untuk berjaga-jaga menjelang kontes utama.

Tatsuya mematikan mesin di dekat pintu masuk sebelum mendorong kendaraan ke dalam Kuil. Setelah meninggalkan kendaraan di garasi kuil, mereka berdua pergi untuk menyapa Yakumo.

Pada jam ini, Yakumo seharusnya sedang melakukan pelatihan malam hari dengan murid-muridnya.

Sama seperti yang mereka harapkan, ketika mereka mendekati dojo yang semakin gelap, mereka bisa mendeteksi kehadiran yang tersembunyi, serta langkah kaki sesekali yang tidak bisa sepenuhnya teredam dan suara tubuh memukul lantai.

Tatsuya perlahan membuka pintu kuno untuk menghindari mengganggu murid-murid yang sedang berlatih.

Meskipun pintu terbuka tanpa suara, sebuah kunai masih terbang ke arah mereka. Tatsuya menggunakan jaket anti pisau dan anti peluru untuk menangkisnya sebelum menarik keluar bola kecil yang tersembunyi di jaket bikernya dan membalas tembakan.

Namun, “Kelereng“ Tatsuya itu (sejenis senjata rahasia yang meluncur menggunakan kekuatan jari saja, dengan sistem yang sama seperti "bola pembidik ") tampaknya tidak mencapai target.

"Tatsuya, sepertinya teknik kelerengmu belum berkembang banyak. Jangan berpikir kalau sihir cukup untuk memotongnya, kamu perlu berlatih dengan senjata proyektilmu juga. Namun, kau membuat keputusan yang tepat dengan membelokkan kunai daripada menangkapnya."

Tidak ada kehadiran yang terdeteksi, hanya suara.

Tatsuya tidak membidik tepat di depannya di mana suara itu berasal, melainkan menembakkan kelereng kedua menuju dinding paling kanan.

"Oh ho?"

Bersamaan dengan suara terkejut yang terdengar, kekuatan bergelombang keluar dari titik yang Tatsuya bidik.

Tatsuya cepat memeluk Miyuki dan melompat mundur.

Beberapa detik kemudian, sebuah pedang hitam pekat diayunkan memotong ke bawah secara vertikal dari langit-langit di atas, nyaris saja punggung Tatsuya terkena pedang yang jaraknya hanya setipis rambut ketika dia melindungi adiknya.

Tatsuya dengan cepat melangkah maju dengan satu kaki.

Sebuah bokken ( pedang kayu ) dicat hitam sepenuhnya sudah dihentikan dengan utuh bersamaan dengan Tatsuya yang menginjak pedang itu.

Yakumo melupakan ide untuk menyerang kedua kalinya saat dia melepaskan senjatanya yang sudah terhenti.

"...... Sensei, anda memiliki cara yang menarik untuk menyambut orang lain."

"...... Seharusnya aku yang mengatakan itu. Bukankah kelerengmu itu dipenuhi dengan niat membunuh?"

Guru dan murid berhadap-hadapan satu sama lain dalam kegelapan, sebelum secara bersamaan pecah dalam tawa jahat.

Terselip di dalam dada Tatsuya itu, Miyuki yang wajahnya merah padam. Untungnya, itu sulit untuk diketahui dalam kegelapan sekitarnya - setidaknya itulah yang dipikirkan Miyuki, tapi Tatsuya sudah menyadarinya karena kontak dengan tubuh Miyuki yang kaku, sementara Yakumo telah mendeteksi ini melalui pernapasan Miyuki yang tidak menentu.


◊ ◊ ◊


Di suatu tempat di dalam kuil yang diterangi oleh obor di empat penjuru, di tempat yang biasanya disediakan untuk homa upacara (kuil ini seharusnya di bawah yurisdiksi Hisayama, tapi Tatsuya dan Miyuki belum pernah melihat Yakumo menyanyikan sutra atau berdoa kepada Buddha), daerah itu diterangi samar-samar oleh cahaya biru, dengan bola yang bersinar dengan cahaya merah redup lembut menari di langit.

Karena ini adalah sebuah kuil, setiap orang yang lewat mungkin salah mengira ini adalah kehadiran roh, tapi untungnya tidak ada orang lain di sekitar.

Sebuah sosok ramping, bayangan panjang melewati lampu biru, dan sebuah bola cahaya lenyap.

Dua bola, tiga bola, perbedaan warna mulai meningkat.

Sosok yang memikat mengejar bola yang melayang dengan kecepatan energik dan tak terduga, kemudian dengan cepat membagi dua mereka dengan tongkat pendek di tangannya.

Setelah membelah tiga puluh bola, Tatsuya mengisyaratkan Miyuki untuk istirahat.

Di dalam, interior hanya berisi penghalang persegi yang berukuran sekitar 11 meter di sisi yang digambar dengan kapur. kekuatan dasar yang diperlukan untuk menggambar empat garis putih untuk membentuk penghalang bukanlah sesuatu yang menakjubkan. Tatsuya membawa secangkir teh yang besar ke tempat Yakumo berdiri saat ia menurunkan segel.

Biasanya, Miyuki adalah orang yang bertanggung jawab untuk membawa teh kepada Yakumo yang terengah-engah, tapi Tatsuya mengambil alih tugas itu hari ini.

Itu karena malam ini Miyuki berada dalam keadaan yang sama sambil berdiri di sisi lain garis putih.

"Sensei, terima kasih. Tidak hanya untuk meminjamkan lokasi, tetapi juga untuk melatih adik saya juga."

Setelah menyerahkan teh untuk Yakumo, Tatsuya membungkuk dalam-dalam sebagai rasa terima kasih, yang Yakumo balas dengan murah hati mengangguk.

"Ada perbedaan kolosal antara menyerang ilusi dan menyerang target sebenarnya. Miyuki juga merupakan salah satu muridku yang imut, jadi tidak mungkin aku akan menolak membantu."

Ada mungkin terlalu banyak penekanan pada kata "imut", tapi Tatsuya memutuskan untuk membiarkannya sampai Kompetisi Sembilan Sekolah berlalu.

Sihir ilusi adalah salah satu kelebihan dalam "ninjutsu", sampai ke tahap di mana kecepatan, akurasi, dan gerakan ilusi melampaui yang mampu diciptakan oleh sihir modern. Sihir modern memiliki keunggulan dalam hal kecepatan aktivasi dan berbagai mantra yang tersedia, tetapi dalam parameter khusus, ada banyak daerah yang tidak bisa dibandingkan dengan sihir kuno.

Tatsuya hanya memiliki akses ke beberapa sihir, sehingga ia tidak bisa menggunakan ilusi Yakumo "Will O'wisp" untuk menggantikan proyektor.

"Miyuki, haruskah kita berhenti di sini?"

Tatsuya bertanya sambil menyerahkan minuman untuk adiknya yang masih terengah-engah, tapi Miyuki menggeleng dan meneguk teh untuk membasahi tenggorokannya.

"Jika sensei tidak apa-apa, aku ingin melanjutkan."

"Saya tidak keberatan, meskipun bukankah Tatsuya seharusnya juga mencoba 'Will O'wisp'?"

"Tidak, aku ..... akan melewatkan kesempatan ini."

Tatsuya sepertinya bisa menebak alasan di balik seringai Yakumo.

Tatsuya terlintas dengan gagasan untuk merusak kesenangan Yakumo, tapi menahan diri setelah mempertimbangkan bahwa pelatihan Miyuki harus didahulukan.

"Oh begitu rupanya, eh, oh baiklah.“

Yakumo mengungkapkan ekspresi yang benar-benar menyesal, tapi itu tidak cukup untuk menyembunyikan seringai nakalnya.

Melihat ini, Tatsuya yakin kalau penolakan atas tawaran sebelumnya adalah pilihan yang tepat.

Yakumo mengubah seringai jahatnya menjadi baik dan senyum yang halus saat ia berbalik kembali untuk menghadapi Miyuki.

"Kalau begitu, mari kita mulai."

"Ya, sensei."

Miyuki membungkuk untuk memberi sinyal bahwa dia siap untuk melanjutkan.

Tatsuya sudah lama mengisi cangkir teh masing-masing.

Ketika Miyuki berdiri di tengah area persegi dengan api unggun dan Yakumo hendak memulai merapal ilusi ......

"Siapa di sana?"

Kehadiran orang lain memasuki tempat itu.

Orang yang memanggil dan bertanya adalah Tatsuya.

Tidak, mungkin lebih cocok disebut perintah.

Demi ketenangan selama pelatihan, Tatsuya mengaitkan kemampuan sensoriknya menuju dimensi informasi, sehingga dia dengan cepat menangkap angin dari unsur asing yang terasa di daerah itu. Saat Tatsuya menantang langkah sunyi dalam kegelapan itu, kehadiran orang lain tiba-tiba muncul.

"Ah, Haruka."

Yakumo menyambut kehadirannya dengan sikap yang santai.

Tatsuya dan Miyuki, mereka berdua akrab dengan nama ini.

Sosok yang masuk ke lampu berkedip-kedip memiliki aura yang jauh lebih dewasa dari Miyuki.

Dia adalah konselor dari Universitas sihir yang berafiliasi dengan SMA Satu - Ono Haruka.

Mungkin karena fakta kalau dia mengenakan bodysuit hitam yang sama dengan Miyuki kenakan, tampak bahwa kurva di dada dan pinggangnya lebih menonjol daripada biasanya.

Ketika Miyuki mengikuti arah tatapan Tatsuya, sebuah jejak kekhawatiran melintas di wajahnya. Namun, sebelum ia akan menyenggol kakaknya dengan sikunya, ia melihat Tatapan sedingin baja di mata kakaknya dan dengan cepat mengembalikan ketenangannya.

Alasan mengapa Tatsuya hati-hati meneliti tubuh Haruka adalah untuk memastikan kemampuan fisik Haruka.

"Tatsuya, kamu tidak perlu begitu waspada, Haruka juga salah satu dari murid-muridku."

"Tapi kamu tidak sebaik itu selama pelatihan saya dibandingkan dengan Shiba-kun."

Suara Haruka sedikit mengejek, yang tersentak terhadap penampilan berbahayanya yang dapat dengan mudah ditelan dalam kegelapan.

"Bisa dikatakan, saya tahu kalau sensei tidak bisa disamakan dengan yang lain, tetapi sampai berpikir kalau saya ditemukan oleh Shiba-kun, ternyata kemampuan saya telah mengalami kemunduran begitu banyak?"

"Haruka, membohongi diri sendiri bukanlah kebiasaan yang baik. Jika kamu berbohong terlalu sering, kamu akan kehilangan jejak pikiranmu sendiri juga."

"Shiba-kun mengatakan hal yang sama kepada saya."

"Oh, sepertinya aku mengatakan sesuatu yang tidak perlu. Ngomong-ngomong, mari kita kesampingkan dulu untuk saat ini. Sihir Pengintaian Haruka itu hampir sempurna, sehingga tidak perlu terlalu stres karena hal ini. Jika kamu benar-benar berpikir bahwa kemampuanmu mengalami kemunduran."

Haruka tersenyum ala kadarnya dan menerima isyarat dari tatapan Yakumo.

Haruka tidak bisa semudah itu menerimanya, atau seharusnya dia tidak merencanakan untuk melakukannya sejak awal.

Melihat ekspresi Yakumo yang menyeringai, ini mungkin bagaimana cara mereka berdua biasanya berinteraksi.

"Tatsuya tidak mendeteksi kehadiranmu secara normal. Dia memiliki sepasang 'mata' khusus yang berbeda dari kita, jadi jika kamu ingin menipu dirinya, kamu perlu untuk menyamarkan kehadiranmu daripada mencoba untuk menyembunyikannya."

"Jadi begitu ...... aku akan mengikuti nasihat anda."

"Sekarang giliranmu untuk menjawab pertanyaan saya."

Keduanya bertindak di luar master dan murid yang berdiskusi menggunakan Tatsuya sebagai subyek. Tidak dapat menahan kejengkelannya, Tatsuya sengaja mengganggu diskusi dengan nada yang tidak menyenangkan.

"Hm ...... Ini tidak adil kalau hanya memberikan informasi pada Haruka. Anda tidak keberatan, 'kan, Haruka?"

Yakumo sengaja mengembuskan suara "Hm ......" untuk menciptakan sebuah pembuka, tetapi mengingat sikapnya saat ini, jelas kalau ia menghitung kapan Tatsuya akan mengganggu mereka. Dalam menanggapi Yakumo yang mengubah percakapan ke arahnya, Haruka segera mengangkat bahu dan menjawab:

"Walau aku bilang tidak, kalian mungkin akan membicarakan hal ini saat aku tidak di sini, 'kan?"

Pada dasarnya, Haruka sudah menyerah untuk terus bersembunyi.

"Karena orang tersebut telah memberikan persetujuannya, maka saya akan terus terang ...... Haruka merupakan penyidik dari Komisi Keselamatan Publik."

Penjelasan Yakumo sangat sederhana, seakan hanya ini saja akan cukup. Meski begitu, Tatsuya berharap Yakumo akan menjelaskan lebih lanjut.

"Hm? Kau tidak terlihat begitu terkejut."

Namun, Yakumo mengajukan pertanyaan pada dirinya sendiri.

Ternyata ia mengharapkan kalau kedua bersaudara Shiba itu akan terheran-heran karena terkejut.

Bukan hanya Tatsuya, tapi bahkan Miyuki menerima identitas asli Haruka tanpa mengedipkan kelopak mata, yang cukup mengejutkan Yakumo, atau mungkin akan lebih tepat untuk mengatakan bahwa Yakumo cukup kecewa.

"Saya memiliki jaringan informasi sendiri, jadi saya tahu kalau Ono-sensei bukan dari militer. Kesampingkan kemungkinan itu, maka satu-satunya kemungkinan adalah Keselamatan Publik (Departemen Polisi Keamanan Publik), Pegawai Negeri (Agen Kabinet Data Pengawasan), atau mata-mata asing."

Jawaban Tatsuya itu menyebabkan Yakumo menaikkan alisnya.

"Daripada mengatakan jaringan informasi, itu lebih seperti 'dia' yang menyediakanmu dengan informasi tersebut. Apakah itu oke? ...... Mengingat posisinya, ia dapat diberhentikan dengan tidak hormat karena membocorkan informasi rahasia kepada seorang siswa SMA."

Dapat dikatakan, ekspresi Yakumo sangat tenang ini jelas menunjukkan kalau dia tidak terlalu khawatir.

"Dari segi posisi, sensei juga kira-kira sama ...... Jadi, Ono-sensei adalah agen rahasia Keselamatan Publik dalam kedok seorang konselor untuk menyelidiki kegiatan anti-pemerintah yang berpusat di sekitar Blanche dalam kampus SMA Satu, apakah saya cukup benar sejauh ini?"

"Tidak"

Tatsuya menanyakan hal ini untuk memastikan hipotesis mengenai Haruka.

Tapi Haruka menjawab dengan negatif.

"Memang benar bahwa saya agen rahasia Keselamatan Publik, tapi saya tidak menyamar sebagai konselor. Secara kronologis, atasan saya saat itu mendekati saya ketika aku sedang berpikir untuk menjadi seorang konselor, dan saya menjadi seorang penyelidik khusus untuk Keselamatan Publik setelah saya tiba di SMA Satu. Dua tahun lalu, saya menghabiskan satu tahun di bawah pelatihan Yakumo-sensei, jadi Tatsuya-kun sebenarnya senior saya."

"Meskipun Anda hanya belajar selama satu tahun, kemampuan pengintaian Anda cukup mahir."

"Itu adalah spesialisasi sihir saya, meskipun saya tidak dapat menggunakan sihir lainnya. Ini juga merupakan alasan mengapa atasan saya menilai saya cukup tinggi."

"...... Jadi begitu, anda adalah Penyihir BS (Born Specialized)?"

"Saya tidak suka istilah itu."

Haruka cemberut dan berbalik kepalanya seperti seorang gadis muda sekolah pembuat ulah, menyebabkan Tatsuya tersenyum.

Penyihir BS, juga dikenal sebagai pengguna kemampuan BS, juga bisa disebut pengguna kemampuan bawaan atau spesialis sihir bawaan. Ini karena mereka unggul pada kemampuan tertentu, tetapi karena spesialisasi ekstrim ini, mereka tidak dapat menggunakan teknik sihir seperti penyihir lain pada tingkat yang sama.

Seperti yang bisa dilihat dari label kejam seperti "101 trik pengguna BS", penyihir BS menempati strata sosial yang lebih rendah dari penyihir normal, tetapi mereka memiliki kemampuan yang unik dan hampir mustahil bagi orang lain untuk ditiru. Meski seseorang bisa mencapai hal ini, mereka tidak dapat meniru tingkat kualitas yang sama dengan kemampuan pengguna BS. Jika benar-benar cocok dengan spesialisasi mereka, mereka sering mengungguli penyihir “ tangguh “ pada umumnya.

"Alih-alih menjadi “ orang yang serba tahu “, aku lebih suka menjadi master dari satu hal. Namun, itu adalah masalah perspektif Haruka-sensei."

Begitu Tatsuya mengatakan hal ini, ia menyadari bahwa posisi siswa dan konselor telah terbalik. Namun, mengingat kalau ini adalah di luar kampus dan mereka pasti tidak di kelas pada jam sekarang, ini seharusnya tidak menjadi masalah.

Mungkin menyadari hal yang sama, Haruka berhenti mengamuk, tapi dia masih tidak senang dengan situasi itu.

"Shiba-kun, ini adalah kondisi khusus, tetapi identitas saya sebagai penyidik rahasia tetap sangat rahasia, jadi tolong jangan memberitahu orang lain."

Reaksi langsung Tatsuya adalah kalau hanya ada sedikit makna dalam melakukannya.

Jika dia hanya seorang agen rahasia untuk Keselamatan Publik, bagaimanapun juga Ten Master Clan juga akan tahu.

Erika, yang keluarganya memiliki hubungan dekat dengan polisi, mungkin sudah tahu.

Demikian juga, Tatsuya sudah lama mengetahui fakta bahwa Haruka adalah agen dari suatu organisasi, dia hanya belum tahu organisasi yang dimana dia berafiliasi.

Sangat mungkin kalau Haruka adalah satu-satunya yang percaya identitasnya masih rahasia, tapi Tatsuya tidak mengungkapkannya ini.

Dia hanya menjawab permintaannya dengan cara ini:

"Saya mengerti, saya akan merahasiakannya. Meskipun mungkin agak berandai-andai jika meminta ini sebagai imbalan, tetapi jika sesuatu yang mirip dengan apa yang terjadi pada bulan April terjadi, bisakah kamu memberitahuku rincian lebih awal?"

"...... Baiklah. Mari kita lakukan dengan hubungan yang saling menguntungkan."

Keduanya saling berjabat tangan, masing-masing mengurus agenda mereka sendiri.


◊ ◊ ◊


Sering kali dilupakan kalau selain mata pelajaran sihir, SMA sihir juga masih mengajarkan kurikulum penuh.

Termasuk pendidikan jasmani, yang dilakukan dengan kompetisi untuk mengobarkan api semangat anak muda sampai ke tingkat tertinggi, adegan yang sampai sekarang belum berubah.

Aktivitas kelas hari ini adalah sepak bola.

Entri dalam ensiklopedia itu adalah sebagai berikut: Ini adalah olahraga yang berasal dari sepak bola, dengan peraturan yang sama, yang dimainkan di lapangan yang dibatasi oleh sebuah kotak persegi besar dengan banyak lubang kecil di dalamnya. Satu-satunya perbedaan penting adalah bahwa pemain memakai pelindung kepala, dan kontak kepala dan tangan dilarang (selain itu, format kompetisi di mana pemain "bersaing dalam sebuah kotak transparan" adalah salah satu yang mendefinisikan karakteristik atletik pasca-2080 Masehi.)

Kadang-kadang, pertandingan seperti ini juga diadakan dan sihir terlibat di dalamnya, tetapi umumnya sihir dikesampingkan, dan hari ini tidak terkecuali.

Sepakbola dimainkan dengan bola yang ringan dan memantul di dinding dan langit-langit. Bola terpantul ke kiri dan kanan dalam kecepatan tinggi, seperti bola pingpong, ketika pemain mengejar bola demi untuk melakukan tembakan ke gawang lawan. Itu adalah olahraga yang membutuhkan kelincahan yang luar biasa dan kekuatan yang cukup. Selain itu, latihan yang sangat merangsang itu adalah olahraga yang populer sebagai "hiburan".

Para murid dari tahun pertama Kelas E dan F saat ini sedang istirahat dan, benar-benar mengabaikan kurikulum pelajaran mereka sendiri, sibuk bersorak pada siswa laki-laki.

"Minggir, minggir, menyingkir dari jalanku!"

Leo menerobos dengan bola dan tidak ada yang menghalanginya.

Bola yang digunakan dalam sepak bola itu sangat dinamis, jadi sangat sulit untuk menggiring bola itu, sehingga aksi Leo itu adalah sesuatu yang jarang terlihat. Umumnya, lima pemain di tim memanfaatkan dinding atau langit-langit untuk mengoper bola pada temannya, sehingga energi yang dikeluarkan dengan menerima bola sering menentukan kemenangan atau kekalahan.

"Tatsuya!"

Melintasi seluruh lapangan, Leo mengoper bola ke Tatsuya di lini tengah dengan tembakan yang kuat.

Jika ia mencoba untuk menerima bola dengan dadanya atau perut, ia mungkin akan jatuh ke lantai, sehingga Tatsuya menendang bola langsung ke atas, memungkinkan bola untuk kehilangan sebagian energinya dari pantulan di langit-langit sebelum menangkapnya dengan rapi di bawah kakinya.

Setelah menerima operan ini dengan efisiensi seperti mesin, Tatsuya mengirim bola meluncur dari dinding, menggunakan pantulan untuk mengoper bola.

Sepanjang garis dari pantulan bola, berdiri seorang pemuda lain yang ramping. Daripada memanggilnya ramping, dia mungkin telah lebih tepat disebut memiliki tubuh yang terbentuk dengan baik. Saat ini, ia dengan berani menerima operan kecepatan tinggi dari Tatsuya dalam satu gerakan.

Dan langsung menendang ke gawang musuh.

Peluit berbunyi mengisyaratkan gol, disertai dengan sorak-sorai dari siswi perempuan yang menonton.

"Orang itu lumayan juga."

Leo terus terang memuji pemuda itu saat ia berdiri di samping Tatsuya.

"Ya, prediksi yang akurat dari jalur tembakannya, dan penampilannya memungkiri kelincahan yang dimilikinya."

Tatsuya agak terkejut dengan kemampuan fisik anak itu, yang melampaui perkiraannya. Mereka telah berada di kelas yang sama selama 3 bulan, jadi hari ini bukan pertama kalinya mereka berada dalam pendidikan jasmani bersama-sama. Tatsuya sebelumnya meyakini kalau ia memiliki pemahaman yang akurat tentang kemampuan anak itu sampai tingkat tertentu, dan operannya sebelumnya telah disesuaikan, tapi orang ini, aksi dari Yoshida Mikihiko menunjukkan kalau yang ia ketahui tidak lebih dari penampilan depannya saja.

Hanya ada 25 murid di kelas, sehingga biasa saja jika semua orang tahu nama teman sekelasnya satu sama lain.

Walaupun, Tatsuya tahu lebih dari sekedar nama.

Yoshida Mikihiko berasal dari keluarga bergengsi yang terkenal karena sihir kuno. Dia adalah keturunan langsung dari keluarga Yoshida.

Keluarga Yoshida memiliki sebuah sihir kuno di luar Sistematik yang disebut " Roh Sihir ", dan menurut kabarnya kalau mereka menurunkan metode pelatihan tradisionalnya juga. Mengingat itu adalah praktek metode tradisional, kerja keras sangat mungkin diperlukan ketika sedang melakukan latihan. Jika demikian, anggota keluarga secara alami akan memiliki spesifikasi fisik tubuh yang cukup kuat.

Penyebab Tatsuya terkejut adalah bahwa penampilan Mikihiko tidak memberikan petunjuk tentang hal ini sedikit pun.

Spesialis yang unggul dalam menyembunyikan kekuatan mereka selalu muncul di tempat yang paling tak terduga ......

Dengan itu dalam pikirannya, Tatsuya menembakkan operan yang diterimanya secara spiral menuju gawang musuh.

Tatsuya dan kawan-kawan mendominasi pertandingan, tim mereka dengan mudah meraih kemenangan telak.

Tatsuya kembali ke daerah observasi dan duduk dengan Leo di dekat Yoshida Mikihiko.

"Bagus sekali."

Pada saat Tatsuya berbicara, napasnya sudah kembali teratur.

"Kalian juga."

Sama seperti Tatsuya, napas Yoshida Mikihiko juga tidak terburu-buru.

Tatsuya tidak membentuk hubungan sosial dengan setiap teman sekelas, mungkin karena kepribadiannya adalah tipe yang biasanya diabaikan orang lain. Sehingga menyebabkan sebagian dari rekan-rekan sekelasnya melihat dia sebagai pribadi yang dingin. Jadi hanya sekitar setengah dari murid tahun pertama Kelas E yang bersedia untuk berkomunikasi dengan dia. Namun, Mikihiko pun lebih ekstrim dalam sikap acuh tak acuhnya dan, termasuk dirinya sendiri, Tatsuya belum pernah melihat dia berbicara dengan rekan-rekan sekelasnya. Pada hari penerimaan murid baru, dia adalah orang pertama yang meninggalkan kelas sendiri. Bahkan Leo, yang terlibat di kalangan sosial yang jauh lebih luas daripada yang Tatsuya lakukan, hanya mengangguk pada Mikihiko ketika melewatinya sampai sekarang.

"Yoshida, kamu lumayan juga. Jangan menganggap kata-kataku dari sudut pandang yang buruk, tapi sebenarnya aku cukup terkejut."

Sifat Mikihiko tampaknya telah mengingatkan Leo akan sesuatu, maka dia meminta Tatsuya - Tatsuya menyapanya lebih dulu, tapi itu karena Leo yang telah menyarankannya - untuk duduk di dekat Mikihiko.

Nada sambutan Leo mungkin menyebabkan beberapa orang untuk berpikir dia bersikap terlalu akrab.

"Mikihiko."

Seperti yang diperkirakan, tampaknya Mikihiko senang dengan sikap terus terang Leo.

"Aku tidak suka kalau orang memanggilku dengan nama keluargaku, jadi silakan memanggil dengan nama depan saja."

Sebelumnya, dia tidak pernah menjawab dalam cara yang ramah.

"Oke, kalau begitu panggil aku Leo."

Meskipun jumlah kegiatan kelas dari generasi sebelumnya mengalami penurunan, itu masih aneh untuk melakukan percakapan semacam ini setelah 3 bulan berlalu sejak tahun ajaran sekolah dimulai.

Kehidupan sekolah Mikihiko mungkin hanya seperti itu, disebabkan oleh dinding menjulang tinggi yang dia dirikan antara dirinya dan seluruh kelas.

Mungkin ini hanya disebabkan oleh kegembiraan setelah latihan berat, menyebabkan dia berada dalam suasana hati yang lebih murah hati, tapi jelas sekali kalau sekarang adalah kesempatan yang sangat baik.

"Bolehkah aku memanggilmu Mikihiko juga? Kamu tentu boleh memanggilku Tatsuya."

"Oke, Tatsuya."

Mikihiko menjawab dengan nada yang nyaman, namun ekspresinya sedikit malu.

"Sebenarnya, aku ingin berbicara denganmu sejak dulu."

Kesan adalah hal yang membuat penasaran. Kadang-kadang kesan pertama tidak dapat diubah terlepas dari apa yang anda lakukan, tapi di lain waktu satu kalimat sudah cukup untuk mengubah suatu kesan yang berlangsung hingga saat ini.

Dalam pikiran Tatsuya, kesan Mikihiko berubah dari "anti-sosial" menjadi "pemalu".

"Sungguh suatu kebetulan, di antara kita berdua."

Mereka memasuki sekolah sebagai siswa jalur 2 - cadangan, tetapi masih mampu mengamankan top skor dan peringkat ketiga di tahun ajaran yang sama dengan mereka. Jika pun sekolah menekankan keterampilan teknis, tidak mungkin bagi mereka berdua untuk tidak tertarik satu sama lain.

"...... Entah bagaimana, aku merasa tersisih."

Masalahnya adalah, pertama kesampingkan fakta kalau Mikihiko tidak mengenal mereka dengan sangat baik, Leo tidak pernah berpikir Tatsuya akan tertarik dengan teman sekelas ini semata-mata pada kekuatan skornya. Sebaliknya, Leo melihat bahwa ada sesuatu yang aneh antara mereka berdua, sehingga mengarah ke perasaan disisihkan.

Namun, kalimat Mikihiko berikutnya dengan cepat menghilangkan anggapan itu.

"Leo, kau terlalu khawatir, aku ingin bicara denganmu juga."

Alasannya bukan karena percakapan yang serius, tetapi karena Mikihiko juga orang yang baik, seperti yang bisa dilihat dari kata-katanya yang menghibur.

"Tidak peduli bagaimana kamu memikirkannya, tetapi siapa saja yang punya kesabaran untuk berurusan dengan Erika sangat langka ditemukan."

Sekarang giliran Mikihiko untuk mengekspresikan dirinya secara emosional.

"...... Itu agak sulit untuk diterima."

Wajah Leo bertambah panjang saat ia mendengar Mikihiko berbicara tentang Erika seakan-akan mereka adalah pasangan, yang menyebabkan Tatsuya dan Mikihiko tertawa terbahak-bahak. Namun, Tatsuya merasa ada beberapa kejanggalan tentang komentar Mikihiko saat ia memikirkan alasan mengapa Mikihiko menarik perhatiannya sejak awal.

"Jadi Mikihiko, kamu sudah mengenal Erika?"

Tidak ada motif tersembunyi di balik pertanyaan ini. Jadi ketika Tatsuya melihat ekspresi Mikihiko "Uh oh!", ia dengan cepat mengubah topik pembicaraan.

"Sedikit, kayaknya kami bisa disebut sebagai teman masa kecil?"

"Erika, mengapa kamu malah bertanya balik?"

Menyadari bahwa orang yang sedang dibicarakan hadir, kekhawatiran Tatsuya dengan cepat memudar.

"Kami bertemu ketika berumur 10 tahun, sehingga secara teknis kami bukan teman masa kecil. Bahkan, bukan hanya karena dia telah menghindariku di kelas, kami belum bertemu satu sama lain di luar kampus selama enam bulan terakhir."

Erika menjawab pertanyaan Mizuki dan tiba-tiba menyodorkan dirinya ke tengah-tengah percakapan Tatsuya dan kawan-kawan.

"Hei, Tatsuya-kun, bagaimana menurutmu?"

Setelah itu, tiba-tiba Erika meminta pendapat Tatsuya dengan sikapnya yang seenak hati.

"Ini seharusnya dianggap sebagai teman masa kecil, 'kan?"

Pada tingkat tertentu, mengingat cara Tatsuya yang menjawab tanpa ragu-ragu itu, tuduhan yang sama juga dapat ditujukan pada dirinya.

Namun, alasan mengapa Leo dan Mikihiko tidak dapat mengucapkan satu kata pun itu bukan karena mereka dikejutkan tanpa bisa berkata-kata oleh Erika yang menyerobot masuk obrolan orang lain tanpa pertimbangan. Tetapi mata mereka melebar karena hal yang lain.

Pada 2095 Masehi, fashion dan kesopanan di depan umum menuntut kalau setiap bagian tubuh tertutup di depan umum. Karena sekolah dianggap lingkungan publik, meskipun itu di musim panas, wanita masih diwajibkan untuk mengenakan jaket dan celana ketat atau legging tidak berwarna, dan tidak tembus pandang di bawah baju mereka.

Bisa dikatakan, aturan ini tidak berlaku untuk seragam atletik, jadi klub atletik tidak menerima hukuman atau kritik karena mempertunjukkan tangan atau kaki mereka dengan seragam, dan kelas pendidikan jasmani juga tidak terikat oleh aturan ini. Misalnya, Tatsuya dan siswa laki-laki lain saat ini memakai celana pendek yang tidak melewati batas lutut sementara Mizuki mengenakan sepasang celana panjang untuk senam irama, yang merupakan seragam standar untuk pendidikan jasmani.

Di sisi lain, Erika ........

Kedua kakinya benar-benar tersingkap.

Dari paha ke bawah, semuanya tersinggkap ke udara musim panas yang terik. Celananya tidak memiliki panjang yang cukup untuk menutupi bagian tubuhnya. Akhirnya, kaos lengan pendek yang dipakainya sepanjang sampai hampir menutupi celana, memberikan kesan kalau dia hanya mengenakan celana dalamnya.

Pahanya tidak menunjukkan tanda-tanda otot kasar, warna kemerahan yang disebabkan oleh matahari hanya memperindah dan menonjolkan warna kulit aslinya yang putih.

"Erika, mengapa kamu berpakaian seperti itu!"

Mikihiko akhirnya kehilangan akalnya dan suaranya melonjak, meskipun pipinya yang memerah di wajahnya itu tidak ada hubungannya dengan sinar UV matahari. Ada banyak kesempatan untuk melihat sepasang kaki indah di luar sekolah, sehingga bukan berarti Mikihiko adalah pemalu yang berlebihan, tetapi atmosfir "centil" yang kaki Erika tunjukkan sudah cukup untuk menyebabkan hampir semua rekan-rekan laki-lakinya untuk kehilangan ketenangan.

"Kenapa? Ini kan seragam atletik perempuan tradisional."

Dapat dilihat dengan jelas dalam sekejap di mana pikiran Mikihiko saat ini sedang berada, kecuali Erika tidak pernah menyebutkan sama sekali karena dia memiringkan kepalanya ke samping dan menjawab kembali dengan ekspresi terkejut di wajahnya. Jelas tidak terlihat seakan-akan dia berpakaian seperti itu hanya untuk menggoda teman masa kecilnya.

"Itu.. tradisional?"

Seperti yang diperkirakan, orang orang mungkin berpikir semua ini dia lakukan untuk menggodanya, sebagaimana bisa dilihat dari wajah Mikihiko yang berwarna lebih merah.

MKnR v03 15.jpg

"Apakah benar begitu? Kupikir ini desain yang unik untuk celana senam."

Tatsuya menyela untuk mengubah obrolan dan untuk mencegah Erika dari secara tidak sengaja menuangkan lebih banyak bahan bakar di atas api.

"Ini bukan sepasang celana senam."

Berkata seperti itu hanya akan mengubah korban dari Mikihiko ke Tatsuya, tapi dilihat sekilas pada wajah tabah Tatsuya itu, cukup untuk mengatakan kalau ia jauh melampaui Mikihiko dalam ketenangan dan kesabaran. Tidak, mungkin akan lebih tepat mengatakan bahwa Tatsuya itu tidak cukup sensitif untuk jatuh ke dalam provokasi Erika.

"Tapi, ini juga bukan celana tenis, 'kan?"

"Walaupun aku tidak tertarik kalau hanya mengenakan celana pendek dan bukan rok. Tapi ini disebut bloomers."

"Bloomers? Kedengarannya seperti sapu ( broom ), apakah mereka menggunakannya saat bersih bersih?"

"Jangan bodoh! Bukankah aku hanya mengatakan ini adalah seragam atletik bagi perempuan!"

Sulit untuk mengetahui apakah Tatsuya sengaja berpura-pura bodoh, yang menempatkan Erika dalam posisi canggung.

"Berbicara tentang bloomers, apakah itu yang kamu pakai?"

Leo akhirnya ikut percakapan.

"Ketika jaman sudah tak bermoral, ketika siswi SMA mulai menerima uang jajan dari laki-laki paruh baya untuk ......"

...... Namun, terlepas dari apakah itu Leo atau Erika, ini tidak diragukan lagi merupakan waktu yang tidak tepat baginya untuk bicara.

"Idiot, diam!"

Wajahnya merah, Erika meledak dalam kemarahan. Pada saat yang sama, dia mengangkat satu kaki dan dengan marah menendang Leo di tulang kering.

Leo membungkuk dan memegang tulang keringnya yang kesakitan, sementara Erika berjingkrak-jingkrak sambil memegang satu kaki.

Pertukaran verbal dan fisik tampak telah berakhir pada kekalahan bersama (?).

Dibandingkan dengan sebelumnya, yang dilihat Tatsuya dan kawan-kawan adalah kejadian yang terjadi berulang kali.

Kedua belah pihak berulang kali mengklaim untuk memimpin dari yang lain.

Kedua tim yang sama kuat, tetapi terbatas untuk kaliber murid SMA.

Ada beberapa siswi yang menonton, namun karena mereka memiliki pelajaran mereka sendiri dan hanya bisa bolos tidak begitu lama. Selain itu, kelas pendidikan jasmani berbeda dari kelas keterampilan teknis sihir di mana kelas pendidikan fisik yang paling banyak memiliki instruktur yang tersedia (perbedaan dalam jumlah guru yang tersedia antara kelas sihir dan kelas normal bisa dilihat di sini).

"Aku tidak percaya pada kata-katamu. Apakah otakmu memang hanya diisi dengan omong kosong?"

Sekarang, hanya ada Erika dan Mizuki yang hadir untuk menonton kompetisi anak laki-laki'.

"Tutup Mulutmu, itulah yang dikatakan dalam buku."

Melihat pandangan mengejek Erika, Leo menyadari bahwa posisinya agak suram, jadi dia menjawab dengan agak sembrono dan tidak berani melihat matanya.

Tidak menyerang seseorang ketika mereka kalah adalah salah satu prinsip Erika.

"Aku tidak tahu buku apa yang kau baca ...... Omong-omong, Miki juga menatapku dengan cara yang sama. Apakah ini benar-benar membangkitkan gairah?"

Mungkin dia hanya mudah terganggu.

"Erika ...... kayaknya akan lebih baik kalau kamu memakai celana senam juga."

Mendengar nada enggan Mizuki, dia mungkin termasuk kategori yang "Dapat berpikir, tapi tidak bisa mengatakannya secara langsung".

"Mungkin kamu benar ...... Ini tidak fleksibel seperti yang aku bayangkan, dan sedikit terlalu ketat juga."

Pada saat itu, dua siswa laki-laki dengan cepat berbalik, tapi untungnya (?) Erika tidak melihat.

"Hm ~. Ketika aku mengambilnya di kabinet, saya berpikir kalau tidak ada yang memakai ini dan ukurannya juga sempurna, tapi mungkin aku akan mengikuti saran Mizuki dan menggantinya dengan celana senam."

"Ya, aku pikir itu yang terbaik."

Tidak persis seperti apa yang Mizuki harapkan, tapi dia mengangguk tanpa paksaan.

"Hm?"

Mizuki yang sedikit terlambat mengambil tindakan, tapi dari perspektif tertentu yang cocok sekali dengan kepribadiannya.

"Omong-omong, Erika, Siapa 'Miki'?"

Dengan kepalanya yang masih berpaling, bahu Mikihiko menjadi tegang, tapi Erika tidak melihatnya saat dia dengan santai menunjuk punggungnya (Walaupun dia mengetahuinya, akankah dia memilih untuk melakukan tindakan yang berbeda? Ini tetap menjadi misteri yang mendalam).

"Karena dia Mikihiko, maka kupanggil Miki."

Mikihiko berputar hampir pada saat yang sama ketika Erika mengucapkan kata-katanya.

"Apa maksudmu ' maka kupanggil '?"

Sepertinya Mikihiko tidak dapat mengabaikan "nama panggilan" yang diberikan padanya.

"Kenapa kamu bertanya? Miki adalah singkatan Mikihiko."

"Aku sudah mengatakan hal ini berkali-kali! Jangan panggil aku dengan nama feminin itu!"

Sayangnya, Erika tampak terbiasa dengan omelan tersebut kalau melihat caranya membalas.

"Eh? Jadi kamu lebih suka Hiko-kun?"

Wajah Erika seakan berkata "Kenapa kamu tidak bilang begitu dari tadi?" terlihat saat dia di sekitar Mikihiko.

"Mengapa hal ini harus terjadi! Jangan secara sepihak memutuskan untuk mempersingkat nama orang lain!"

"Jadi kau ingin aku memanggilmu Mikihiko? Eh ~ ...... Mikihiko Mikihiko Mikihiko Mikihiko ...... Itu terlalu panjang, aku tidak ingin memanggilmu itu."

Mikihiko bukan satu-satunya yang berpikir itu konyol.

"Apakah kau merasa malu dengan hal itu?"

"Apa maksudmu malu?"

Erika tiba-tiba membungkuk sampai ke pinggang.

"Mikihiko ......"

Erika mendekatkan wajahnya tepat di depan Mikihiko yang duduk dan bergumam pelan namanya dengan suara merdu.

Amarahnya dipaksa ditimpa oleh emosi lainnya, Mikihiko terpana tanpa bisa berkata-kata.

"...... Siapa itu?"

Bukan hanya orang yang bersangkutan, bahkan Leo juga ragu-ragu. Kekuatan destruktif yang cukup mengesankan.

"Yah? Bukankah itu memalukan?"

Rambut Erika tampak tumbuh cukup cepat, ia masuk sekolah dengan rambut dipotong pendek, tapi setelah tiga bulan berlalu rambutnya sudah tumbuh sebahu. Dia menyelipkan rambutnya ke belakang satu telinga dan menunjukkan senyum senang.

Tidak peduli seberapa keras kepala Mikihiko itu, bahkan dia tidak mampu untuk memadamkan hati bimbangnya.

"karena...... karena hal itu ......"

"Ah, gagap ......"

Mizuki berbisik lembut. Kepribadiannya mungkin yang lebih kejam.

Untungnya, Mikihiko tidak memiliki kelebihan kapasitas mental untuk mendengar kata-kata Mizuki.

"Panggil saja aku dengan nama keluargaku!"

"Eh? Kupikir Miki membenci orang lain yang memanggilnya dengan itu?"

Komentar yang dibuat terlalu gegabah.

Wajah Mikihiko menegang.

Merah, wajah panik dan sikap yang sama seperti sebelumnya.

Selain itu, ada perasaan malu yang mendalam terselip di bawah kemarahan.

Namun, Tatsuya merasa bahwa Mikihiko saat ini menyembunyikan emosi gelap yang berbatasan dengan kebencian.

"Erika, bukankah sudah saatnya bagimu untuk pergi?"

Dengan risiko menjadi pengacau, Tatsuya menyela pembicaraan ini dan mengarahkan perhatian Erika ke dirinya sendiri. Tatsuya diam-diam menunjuk belakangnya di mana pelatih (guru pendidikan jasmani) melotot ke arah mereka.

"Shit..! Tatsuya-kun, sampai jumpa lagi!"

"Eh? Erika, tunggu aku!"

Erika buru-buru pergi, dengan Mizuki dengan cepat mengikutinya.

Tatsuya melambaikan tangan saat mereka pergi dengan senyum mengembang di wajahnya.

Setelah beberapa saat periode yang canggung......

"Maaf sudah menyeretmu dalam masalah ini."

Mikihiko berbicara dengan nada lembut dengan kepala tertunduk. Dia tampaknya memiliki masalah yang berakar mendalam dengan keluarganya dan, sementara dia sadar dan tahu kalau hal itu ada, masih ada penyimpangan sesaat ketika mengendalikan dirinya.

"Mungkin campur tanganku tidak diperlukan."

Kata-kata Tatsuya itu tidak semata-mata untuk membuatnya nyaman, tapi yang terucap dari hati. Dari apa yang baru saja terjadi, hal ini jelas bukan pertama kali ini terjadi, dan tindakan Erika mungkin telah sengaja memprovokasi Mikihiko. Membiarkan frustrasi yang terkubur dan emosi batin untuk segera dilampiaskan mungkin cara terbaik untuk mencegah luka emosional.

"Tidak, itu tidak akan terjadi, terutama karena kita masih mengikuti pelajaran."

Namun, alasan Mikihiko berbicara adalah persis seperti alasan mengapa Tatsuya ikut campur. Setiap tindakan memiliki waktu dan tempat yang tepat, terutama karena Tatsuya tidak ingin terperosok bersama Mikihiko ...... Atau mungkin dalam masalah Erika dan Mikihiko yang sedang berlangsung.

"Seperti yang terlihat, Tatsuya memang orang yang tenang."

Mikihiko tiba-tiba mengubah topik, mungkin karena dia dengan cerdik mendeteksi Tatsuya yang suasana hatinya "tidak tertarik untuk terjerat lebih jauh'.

"Kenapa kamu bisa bilang begitu?"

Menyadari percakapan sudah sampai titik ini, Tatsuya mengerti kalau Mikihiko mungkin menggambarkan sikap tertentu di kelas, tapi dia sebenarnya sangat sensitif terhadap suasana hati dan emosi orang lain. Itu hanya, perubahan ini terlalu tiba-tiba, sampai ke titik yang setiap rasa logika hilang.

"Apa maksudmu ...kenapa ......"

Mikihiko tidak benar merumuskan pikirannya sebelum berbicara, sehingga ia tidak bisa benar-benar menyampaikan maksudnya.

"Yah ...... Maksudku, kamu melihat apa yang Erika kenakan, namun kamu tidak terpengaruh sama sekali."

Meski begitu, contohnya masih terlalu samar, atau cukup renggang.

"...... Aku agak terkejut melihat pakaiannya, tapi pasti itu tidak terlalu terbuka sehingga memenuhi syarat untuk bereaksi berlebihan? Aku berpikir kalau itu pasti lebih konservatif daripada baju renang atau pakaian senam."

Pikiran nyata Tatsuya itu terkesan sepanjang baris "apa sih yang orang ini sedang bicarakan", tapi mengingat hari ini adalah pertama kalinya mereka secara resmi memperkenalkan diri kepada Mikihiko, dan karena sifat konfrontatif dari kata-katanya, Tatsuya memilih untuk merespon tentang busana yang lebih netral. Siapapun yang mendengar percakapan ini pasti akan berpikir kalau Tatsuya tidak nyambung dengan pembicaraan.

"Kamu tidak peduli karena itu kurang provokatif daripada pakaian renang atau pakaian senam? Entah bagaimana tapi itu seperti menyerangku dengan cara yang salah."

Dari perspektif muda, kritik Leo tepat pada sasaran. Meskipun Mikihiko mengangkat pertanyaan awalnya, bahkan Leo juga memberikan pendapat abrasif sendiri.

"...... Tatsuya, kamu lesu sekali. Kamu tidak lagi memiliki ciri khas pemuda pada umumnya."

Mungkin karena mereka berdua menderita karena digoda Erika, Mereka berdua menjadikan Tatsuya sebagai target selanjutnya.

"Tatsuya bukannya lesu, tetapi parameternya diatur terlalu tinggi baginya. Dengan adik perempuannya yang cantik, sebagian besar gadis-gadis normal tidak akan mampu menarik perhatiannya."

"Hm ...... Mungkin kamu benar, mengingat kalau ini adalah Miyuki-san yang kita bicarakan? Ketika aku melihatnya untuk pertama kalinya selama upacara pendaftaran, aku tidak hanya menatap bengong, sejujurnya aku sangat terkejut. Aku tidak percaya seseorang yang begitu cantik benar-benar ada di dunia."

"Ho? Tatsuya, dia sepertinya punya maksud pada adik perempuanmu yang cantik. Sebagai kakaknya, apa yang akan kamu katakan?"

Leo tersenyum nakal saat dia menginterogasi Tatsuya, tetapi orang yang menjawab itu bukan Tatsuya, tapi Mikihiko, yang baru saja dikhianati oleh temannya.

"Jangan seperti itu, kamu terlalu berlebihan mengatakannya. Aku hanya berbicara tentang hal itu dan aku tidak punya rencana untuk mengambil langkah berikutnya, karena hanya berpikir tentang hal itu saja sudah membuat kakiku gemetar dalam sepatu. Jika aku sedang mencari pacar, aku berharap bisa menemukan pasangan yang lebih nyaman dan santai."

Kata-kata Mikihiko mambuat Leo mengangguk mendalam setuju - mengangguk begitu dalam sampai tindakannya tampak sengaja dibesar-besarkan.

"Kamu benar. Tidak hanya itu, hardcore bro-con cukup sulit, tapi untuk bisa melewati kakaknya yang Siscon tak terkalahkan ...... Hambatan itu terlalu tinggi."

"Leo ...... Sepertinya kita perlu melanjutkan percakapan lain yang lebih mendalam lagi."

"Eh, tidak. Itu akan terlalu menakutkan. Aku tidak ingin mempertaruhkan hidupku untuk hal seperti ini."

Tatapan berat Tatsuya yang menyebabkan Leo bergetar berlebihan.

Siapa pun bisa mengatakan bahwa Leo hanya berakting, tapi sebagian dari gemetarnya tampaknya asli, titik yang membangkitkan minat besar dari Mikihiko saat ia menatap keduanya.

Leo lebih tinggi dari Tatsuya hampir satu margin.

Anggota tubuhnya juga lebih tebal dan lebih kuat.

Dari penampilannya selama kompetisi tim mereka, kelincahan mereka harusnya kira-kira sama.

Tatsuya dikabarkan telah belajar di bawah ninjutsu sensei terkenal, tapi apakah dia benar-benar mampu dalam berkelahi?

Cukup untuk mengatasi defisitnya dalam kekuatan Sihir?

Mikihiko tidak menyadari mengapa dia menarik perhatian Tatsuya, tapi dia tahu dari beberapa hal mengapa dia tertarik pada Tatsuya.

Mikihiko tertarik alasan di balik kehebatan Tatsuya itu. Dia adalah seorang siswa baru jalur 2 yang bisa berhadapan dengan siswa jalur 1 dan menang. Mikihiko ingin tahu bagaimana Tatsuya memperoleh kekuatan tersebut.

Bagi Mikihiko, dia sungguh-sungguh ingin menemukan cara baginya untuk menjembatani kesenjangan dalam kekuatan Sihir.

Sebuah pengganti untuk "kekuatannya" yang hilang tahun lalu.

Sampai satu tahun yang lalu, Mikihiko dianggap anak ajaib, bintang hari esok di mana keluarga Yoshida titipkan harapan dan impian mereka.

Di antara berbagai sihir keluarga Yoshida yang telah diturunkan, salah satu teknik inti terletak pada " Sihir Summoning ", keterampilan yang dimiliki Mikihiko dengan bakat yang cukup dalam bahkan melebihi kakaknya yang telah mewarisi mantel keluarga.

Dari awal masa remaja sampai kecelakaan itu terjadi, Mikihiko selalu melihat dirinya sebagai salah satu yang kuat, dan dengan demikian tidak dapat menerima kejatuhannya dari kemuliaan itu.

Dia mengetahui dirinya sedang sangat cemas, dan dia juga menyadari bahwa dia menarik dirinya sendiri. Perasaan menjadi tidak berdaya itu menguras energinya, memojokkan dirinya lebih dalam dan lebih dalam sampai ke sudut.

Tahun terakhir ini, Mikihiko telah terus-menerus mengejar pengetahuan tentang rahasia tersebut.

Dia juga berlatih seni bela diri yang sampai sekarang sudah dikuasai.

Meski begitu, dia masih tidak dapat mengisi rasa kehilangannya.

Jadi setelah dia mengetahui kalau Tatsuya juga seorang siswa dengan keterampilan teknis rendah dan kemampuan sihir yang tidak sempurna, namun masih mampu mengatasi kakak kelas yang membual besar kekuatan sihirnya, tidak mungkin Mikihiko tidak tertarik dengan Tatsuya.

Sebuah teknik pertempuran jarak dekat mampu mengatasi kekurangan dalam kekuatan sihir?

Mikihiko ingin membiarkan Tatsuya dan Leo bersaing satu sama lain sehingga dia bisa melihat dengan matanya sendiri.

Tanpa sadar, dia juga ingin menantang Tatsuya pada titik ini.

"Mikihiko?"

"Ah?"

Itu mungkin alasannya.

Mendengar namanya tiba-tiba dipanggil, Mikihiko sampai memasang kuda kuda bertempur.

Melihat reaksinya, baik Tatsuya dan Leo terpaksa tersenyum.

"Astaga, apakah perlu memasang reaksi membunuh?"

"Apa itu? Aku akan bertanya kenapa kamu tiba-tiba terdiam, kemudian kamu malah tiba-tiba memasang sikap itu?"

"Ah, tidak ...... aku minta maaf, itu bukan apa-apa."

Mikihiko hanya bisa meminta maaf malu-malu. Dia memang awalnya tidak mahir dalam interaksi sosial.

Suasana yang ramah berubah tegang dan, meskipun Tatsuya dan Leo berdua mencoba untuk meringankan suasana hati, suasana riang tadi tidak pernah kembali bahkan ketika kelas berakhir.


◊ ◊ ◊


Bagi SMA yang berafiliasi dengan universitas sihir, Kompetisi Sembilan Sekolah diselenggarakan pada musim panas dan Kompetisi Tesis yang diselenggarakan pada musim gugur adalah Kompetisi Utama. Pemborosan saat Kompetisi Sembilan Sekolah sebagian besar dibayangi Kompetisi Tesis, menjadikannya kompetisi tunggal terbesar pada kalender.

Kompetisi Sembilan Sekolah adalah kontes intramural berdasarkan kompetisi sihir atletik (Selain kompetisi sihir, ada kompetisi teka-teki, permainan meja yang terkenal, tantangan labirin waktu, dan bahkan berburu harta karun). SMA Satu juga memiliki klub untuk setiap kegiatan, tapi karena Kompetisi adalah yang paling sengit pada Kompetisi Sembilan Sekolah itu sendiri, sehingga peserta tidak hanya dipilih dari klub, tapi siapa pun yang dianggap mampu unggul akan terpilih sebagai peserta.

Berkat hal ini, persiapan untuk Kompetisi Sembilan Sekolah dioper dari Grup Direksi Klub ke OSIS.

"Meski begitu, bukan berarti kita dapat mengabaikan peserta resmi dari klub. Hanya memutuskan siapa yang akan masuk pada daftar akhir saja akan menjadi sakit kepala besar ......"

Bahkan Mayumi, yang biasanya memesona semua orang dengan senyum berseri-serinya, tampak sedikit lesu hari ini.

Jari-jari yang memegang sumpit di bekalnya juga terlihat seakan-akan tanpa tulang.

Baru-baru ini, Miyuki juga sangat sibuk, tapi Pemimpin tidak hanya harus menangani tugas-tugas eksekutif, tetapi tugas membosankan lainnya tidak ada yang memberinya suasana cerah seperti biasanya.

"Syukurlah karena bantuan Juumonji yang luar biasa dalam hal ini, akhirnya kita memiliki daftar peserta yang terseleksi."

Makan siang dan acara hari ini adalah melihat Mayumi tanpa henti mengeluh tentang ini dan itu, tapi tampak sepertinya tirai akhirnya turun.

Perut Tatsuya bukannya cukup lemah untuk kaget oleh hal-hal sepele seperti itu, tapi selalu makan siang dengan ini sebagai latar belakang musik akan memiliki efek buruk pada saraf, sehingga Tatsuya menghela napas kecil lega ketika Mayumi berhenti mengomel.

"Namun, masalah teknisi masih jauh lebih berat dari masalah peserta ......"

...... Atau tidak.

"Kita masih tidak memiliki jumlah yang cukup?"

Mayumi tanpa daya mengangguk atas penyelidikan Mari.

"Sebagian besar murid kita bertujuan untuk menjadi penyihir, jadi personil berbakat umumnya tertarik pada keterampilan teknis ...... murid kelas 3 kita sangat mengkhawatirkan, dengan jumlah kita di departemen magic artificer mencapai posisi yang sedemikian bahaya rendahnya. Di kelas 2 kita miliki orang yang mampu seperti A-chan dan Isori-kun, tapi jumlah kita masih tidak cukup ...... "

"Isori, eh ...... Orang itu mengkhususkan diri dalam geometri, jadi dia lebih kuat dalam teori daripada penyetelan, 'kan?"

"Kami pun sudah lama tidak mempedulikan tentang hal ini."

Sangat jarang untuk melihat keduanya baik Mayumi dan Mari menghela napas, yang menjelaskan betapa seriusnya hal-hal yang sedang dihadapi - meskipun menggunakan ini untuk mengevaluasi seberapa seriusnya situasi akan sedikit salah.

"Meski Juumonji dan aku membantu, ada batas untuk berapa banyak yang bisa kita lakukan ......"

"Bukankah kalian berdua juga peserta utama kita? Jika kalian terlalu sibuk mengkhawatirkan CAD orang lain dan membiarkan itu mempengaruhi kontes kalian sendiri, itu bukan sesuatu yang bisa dianggap candaan."

"...... Kalau Mari bisa mempertahankan CAD sendiri, itu akan mengurangi banyak beban."

"...... Ya, kita berada dalam kesulitan."

Mungkin karena kelelahan atau alasan lain, Mari menghindari tatapan sungguh-sungguh Mayumi dan melihat di tempat lain.

Suasana di ruang OSIS itu berada pada perbatasan berbahaya untuk kesehatan psikologis.

Untuk kembali ke kelas - yaitu, mengevakuasi diri ke tempat aman, Tatsuya mengisyaratkan Miyuki dengan tatapan sekilas, kemudian mencari pembuka yang tepat.

"Rin-chan, dapatkah kamu membantu sebagai teknisi?"

Bahkan dengan kekacauan seputar persiapan Kompetisi Sembilan Sekolah, Suzune masih berada di sekitar di Ruang OSIS saat makan siang dan orang yang Mayumi tidak pernah gagal untuk diundang.

"Itu tidak mungkin. Keterampilan saya hanya akan menghambat Nakajou dan yang lainnya."

Tapi dengan dingin ditolak setiap kali.

Dengan permintaan maaf kepada Mayumi yang sedang depresi, tapi ini adalah kesempatan yang sempurna untuk mundur.

Tatsuya melirik penuh arti Miyuki, kemudian berdiri-

"Lalu ...... Bagaimana kalau kita meminta Shiba-kun?"

Tepat saat Tatsuya berdiri, rencana pelariannya yang kejam tergelincir oleh serangan tak terduga Azusa.

"Hoh?"

Mayumi, yang awalnya kepalanya terkulai lemah di atas meja, tiba-tiba mengangkat kepalanya dan mengeluarkan suara yang tidak dapat dimengerti.

Azusa, yang sampai saat ini telah melampiaskan kejengkelannya di terminal flatscreen besar di depannya - mungkin jauh di tengah-tengah pekerjaan rumahnya - lembut mendesah sambil menekan tombol power pada terminal dan mengangkat kepalanya.

"Saya mendengar bahwa CAD milik Miyuki-chan disetel oleh Shiba-kun. Aku pernah melihat itu sebelumnya, dan spesifikasinya menyaingi seorang teknisi perusahaan kelas atas."

Mayumi melompat dari kursinya.

Wajahnya diliputi dengan vitalitas, seolah-olah itu adegan sedih sebelumnya yang tidak pernah terjadi.

"Sudut mati ......!"

Tatapan Mayumi yang diarahkan pada Tatsuya seperti elang mengincar mangsa yang baru ditemukan.

Itu saja sudah cukup untuk Tatsuya menyerah setengah jalan.

"Kamu benar ...... Aku tidak percaya tidak memikirkan itu, kenapa aku bisa begitu ceroboh."

Sekarang Mari ikut bergabung, Tatsuya seakan naik sebuah perahu tanpa dayung.

"Omong-omong, dia juga menangani cadangan CAD yang dimiliki komite ...... Tapi karena dia satu-satunya yang menggunakannya, aku tidak pernah memikirkan tentang hal itu."

Perlawanan adalah sia-sia. Tatsuya sudah sekitar 90% siap untuk menyerah pada titik ini, namun menyerah tanpa perlawanan itu menentang prinsip-prinsipnya, sehingga Tatsuya berusaha bertahan - lebih mirip perlawanan yang tidak akan membuahkan hasil.

"Tadi saya mendengar Ketua bicara tentang pentingnya Teknisi CAD, tetapi tidak ada preseden untuk teknisi tahun pertama, benar 'kan?"

"Semuanya harus dimulai di suatu tempat."

"Tradisi dibuat untuk dilanggar."

Mayumi dan Mari segera membalas dengan tembakan pada tingkat marah.

"Kalian berdua mungkin 'pemikir progresif', tetapi bukankah akan ada peserta lain yang menolak dengan ini? Saya siswa kelas satu jalur 2, ini akan meninggalkan kesan negatif pada banyak orang."

Ini adalah sedikit merendahkan diri karena datang dari Tatsuya, tapi bukan berarti itu tidak benar.

"Untuk pemeliharaan CAD, rasa saling percaya antara penyihir dan artificer sangat penting. Kinerja maksimum sebuah CAD yang ditentukan oleh tingkat kondisi mental pengguna. Menggunakan orang seperti saya untuk mempertahankan CAD akan menyebabkan reaksi peserta sebaliknya, jadi saya tidak berpikir adalah calon yang baik ...... "

Logika Tatsuya juga memiliki arti sendiri, menyebabkan Mayumi dan Mari bertukar tatapan sekilas.

Namun, terlepas dari apa yang Tatsuya katakan, mereka berdua sudah melihat melalui padangannya.

Demi memberikan pukulan terakhir untuk adik kelas yang malas itu yang tidak ingin mengambil kentang panas dan memaksa dia untuk bergabung, keduanya secara visual mengkonfirmasi rangkaian serangan (persuasi verbal).

Pada saat ini, mereka menerima bala bantuan tak terduga.

"Aku berharap kalau Onii-sama bisa menyetel CAD milikku ketika berpartisipasi dalam Kompetisi Sembilan Sekolah ...... Apakah itu oke?"

Tatsuya membeku pada pengkhianatan yang sama sekali tak terduga dari Miyuki.

Dalam drama Shakespeare, perasaan Tatsuya itu pasti seperti ketika Caesar yang dibunuh: "Et tu, Miyuki (Brutus) ......!"

"Tepat! Memiliki teknisi yang dapat dipercaya dan kompeten di dekatnya benar-benar bagian tak terpisahkan bagi peserta untuk diandalkan. Bagus sekali, Miyuki-chan!"

Mayumi segera menindaklanjuti serangan Miyuki.

"Ya, kalau Onii-sama bergabung dengan Tim Teknisi, tidak hanya saya, tapi Mitsui-san dan Kitayama-san bisa berpikir dengan tenang."

Ini adalah pertama kalinya bahwa Tatsuya mengetahui kedua orang itu berpartisipasi pada divisi pendatang baru sebagai peserta, tapi ia menganggap mereka sebagai kandidat yang diharapkan.

Dia mencoba untuk melarikan diri dari kenyataan.

Jelas, hasil pertempuran telah diputuskan.


Rapat persiapan diselenggarakan setelah pulang sekolah di markas Grup Direksi Klub di mana akan diputuskan apakah Tatsuya resmi bergabung dalam daftar peserta.

Mungkin masih ada sinar kecil harapan, tapi Tatsuya sudah lama menyerah.

Saat Miyuki mengiyakan, Tatsuya tidak punya tempat untuk lari lagi. Berdasarkan asumsi bahwa konfirmasinya dalam bahaya serius, ia benar-benar harus bekerja keras untuk memastikan ia dinominasikan dan diterima – semuanya sudah masuk dalam perhitungannya.

Tidak peduli apa, situasinya benar-benar merepotkan.

Pada saat-saat seperti ini, orang-orang cenderung untuk mundur ke daerah di mana mereka unggul.

Meskipun ia memiliki kesempatan di luar untuk dicalonkan, Tatsuya masih mengambil waktu untuk merenungkan apa yang bisa ia lakukan, di area mana ia unggul, dan memeriksa kembali pendirian yang layak untuk mengembalikan keseimbangan internal sebagai kompensasi untuk diri sendiri.

Mungkin karena stres yang semakin menumpuk, jarang sekali melihat Tatsuya jatuh ke dalam semacam perangkap kompensasi diri ini.

Dua-pertiga dari waktu makan siang sudah lewat. Miyuki asyik dalam berurusan dengan tumpukan dokumen dan pekerjaan rumah, sementara Tatsuya, yang saat ini menganggur sambil menunggu Miyuki, mengeluarkan CAD perak dari sarung bahu dan mulai memeriksa modul dalam cartridge, tombol untuk mangatur Rangkaian Aktivasi, dan bagian bergerak lainnya.

"Ah, hari ini kamu membawa Silver Horn juga."

Sampai saat ini, Azusa benar-benar terfokus pada pekerjaan rumahnya, tapi matanya dengan tajam menangkap gerakan Tatsuya saat ia beringsut maju.

Tatsuya perlahan mengalihkan pandangannya, bukan terhadap Mayumi atau Mari, tapi Suzune.

Suzune secara akurat menafsirkan Tatsuya yang diam saat Suzune dengan cekatan menggunakan alisnya dan mengangkat bahunya untuk mengekspresikan emosi yang tidak berdaya. Dengan kata lain, Azusa saat ini telah benar-benar kehilangan minat dalam pekerjaan rumahnya.

"Ya, saya membeli sarung baru, jadi saya ingin bisa menggunakan ini segera mungkin."

Apakah ini yang dimaksud dengan " marah karena menerima tiga di pagi hari, kemudian bahagia saat menerima empat di malam hari "? Tatsuya secara mental mengingat ini secara objektif, tetapi juga rentetan pemikiran saat ia mengalihkan pandangannya kembali ke Azusa dan menanggapi dengan cara yang lembut (Untuk melengkapi, Tatsuya sedang memikirkan apa artinya bermain tarik ulur).

Mata Azusa bersinar cemerlang saat ia mendekatinya. Sepertinya dia tidak hanya tertarik pada CAD itu sendiri, tetapi peralatan tambahannya juga.

"Eh, tidak apa-apa jika aku melihat-lihat?"

Berbicara sejujurnya, Azusa umumnya menghindari atau bahkan lebih seakan takut akan Tatsuya. Justru karena kesan ini, Tatsuya ingin tersenyum kecut. Namun, mengingat cara Azusa bergerak mengelilinginya seperti hewan kecil dan tidak mampu menenangkan diri, dia mungkin seharusnya tidak memperlakukannya terlalu buruk.

Ini mungkin merupakan bentuk popularitas - Tatsuya berpikir seperti itu ketika ia melepas jaket yang dikenakannya bahkan di musim panas ini. Tentu saja dengan sistem pendingin di dalamnya, dan melepas sarung bahu sebelum menyerahkannya ke Azusa.

"Wow, Ini adalah model asli untuk seri Silver. Potongan yang menakjubkan akan membentuk garis luar biasa ketika menariknya dari sarung dan menembak. Sesuatu yang tidak hanya memenuhi keterampilan teknis yang tinggi, tetapi juga desain yang mendukung keterampilan pengguna khususnya. Ah, aku memuja kejeniusan Anda, Silver-sama ...... "

Setelah dia menerima holster, Azusa cukup senang dan hampir menggosok wajahnya ke sarungnya.

Tatsuya nyaris tidak bisa mempertahankan wajah pokernya.

Setelah Azusa dengan cermat memerika setiap sentimeter holster - atau mungkin akhirnya memuaskan dirinya - dia mengembalikan pada Tatsuya dengan senyum senang di wajahnya.

"Shiba-kun juga penggemar seri Silver? Jika hanya didasarkan pada harga dan spesifikasi, Maximilian Speed Shooter, Russ Type-F, ataupun seri Sagitarius yang dikembangkan oleh FLT (Four Leaves Technology) seharusnya lebih bagus, tetapi penyesuaian individu dari seri Silver begitu bagus bahkan sampai tidak ada yang peduli lagi dengan harganya!"

Tatsuya ingat kalau Mari pernah menggambarkan Azusa sebagai "Device-taku".

Pada saat itu, Tatsuya cukup perhatian untuk mempertimbangkan mungkin Mari sedikit berlebihan, tapi setelah menyaksikan perilaku Azusa hari ini, Tatsuya merasa bahwa julukan seperti itu mungkin tidak terelakkan.

Dari sudut pandang Tatsuya, secara kontras antara harga dan kinerja - efisiensi, dengan kata lain, jika kinerja terlalu rendah, maka kepuasan juga akan menurun. Walaupun itu terjadi, kinerja sebenarnya mungkin berbeda dari dokumentasi resmi. Sederhananya, kinerja kualitatif yang tidak dapat dikonversi menjadi format numerik juga sangat penting. Jika seseorang bisa "puas" tanpa membuat analisis semacam ini, Tatsuya menganggap bahwa itu mungkin tidak lebih dari loyalitas mereka belaka.

Dapat dikatakan, itu soal penilaian pribadi, jadi jika dia bilang dia puas, Tatsuya tidak punya alasan untuk menghujaninya dengan berbagai pertanyaan.

"Tidak, saya sebenarnya memiliki beberapa koneksi, jadi saya bisa membeli Seri Silver dengan harga diskon berkat pekerjaan saya sebagai beta tester."

Saat Tatsuya mengatakan hal ini, bahu Miyuki tampak bergetar sedikit saat ia menghadap ke arah lain menuju terminal, tapi tidak ada yang menyadari.

"Eh! Benarkah?"

Kata "iri" terlihat di seluruh wajah Azusa.

Kali ini, bahkan ekspresi Tatsuya mengungkapkan sedikit ketegangan.

"...... Lain kali saat aku menguji model baru, apakah kamu ingin aku ambilkan satu juga?"

"Eh? Benarkah? Benarkah, kamu serius?, serius 'kan? Terima kasih! "

Tidak ada kesempatan baginya untuk merespon.

Setelah Tatsuya akhirnya bisa mengangguk setuju, Azusa meraih tangan kiri Tatsuya dengan kedua tanganya dan mengangkatnya ke atas dan ke bawah.

"...... A-chan, tenang sedikit."

Mayumi tidak bisa menonton lebih lama lagi, sementara menghentikan pekerjaannya pada tumpukan dokumen untuk berbicara dengan Azusa.

Azusa tiba-tiba berhenti.

Dipenuhi dengan keraguan, Azusa menatap tangannya.

Tangannya memegang erat di sekitar tangan Tatsuya itu. Azusa tidak hanya memastikan dengan indera sentuhannya, tapi menegaskan hal itu secara visual juga.

Dia perlahan-lahan mengangkat kepalanya menuju Tatsuya, lalu cepat-cepat menghindari tatapan Tatsuya yang tanpa ekspresi dan kembali menatap tangannya.

Azusa melepaskannya dan melompat ke belakang seolah-olah tangannya telah memegang api.

"Maaf, maaf, maaf ......!"

"Wajah memerah" tidak cukup untuk menjelaskan keadaan Azusa saat ini, karena wajahnya memerah sampai ke akar telinganya. Dia berulang kali membungkuk ke arah Tatsuya sebagai permintaan maaf.

Tatsuya sudah mulai benar-benar khawatir kalau Azusa akan terus membungkuk sampai dia pusing, dan melirik ke arah Mayumi meminta bantuan.

"...... A-chan, kamu bisa berhenti sekarang. Tatsuya-kun sudah sedikit kewalahan sekarang."

Mayumi mungkin berpikir hal yang sama seperti Tatsuya, jadi dia tidak menambah kekacauan (bukan tanpa sebab) dan terfokus untuk menghibur Azusa.

Azusa menarik napas dalam-dalam saat ia diperintahkan dan akhirnya berhasil untuk tenang.

Mayumi menghela napas tak berdaya sebelum kembali ke pekerjaannya.

Azusa berbalik tersenyum malu terhadap Tatsuya dan dengan cepat berubah serius.

"Kemudian, apakah Shiba-kun tidak pernah mengenal Taurus Silver secara pribadi?"

Dia bertanya dengan sikap ini.

Dia berlalu tanpa mengatakan kalau Azusa melakukannya untuk menutupi rasa malunya.

Sayangnya, pertanyaan ini adalah salah satu yang sangat sulit dijawab untuk Tatsuya.

"...... Tidak, saya tidak sepenuhnya yakin."

Alarm listrik terdengar dari dekat dinding.

Tempat kerja yang Miyuki gunakan mengaktifkan alarm tanpa sengaja.

Semua orang mungkin bisa ceroboh sekali-sekali, tapi itu sangat jarang bagi Miyuki untuk keliru mengaktifkan alarm.

Mayumi dan Suzune berekpresi "Eh?" sambil melihat Miyuki yang menghadap dinding, tapi Miyuki bekerja terus seolah-olah tidak ada yang terjadi, sehingga mereka berdua tidak bertanya lagi dan kembali ke tumpukan pekerjaan masing-masing.

"...... Miyuki-chan benar-benar membuat kesalahan, aneh juga."

"Kadang-kadang, ya."

Sebagai perbandingan, respon Tatsuya terlalu singkat, tapi Azusa tidak menyadari saat dia kembali ke percakapan terakhir mereka.

"Tidak peduli seberapa banyak dia menyembunyikan dirinya sendiri, orang-orang di laboratorium yang sama harusnya tahu sesuatu, 'kan? Kecuali, dia menciptakan segala sesuatu dengan dirinya sendiri?"

"...... Tidak, saya yakin itu mustahil."

"Saya pikir juga begitu. Oh yah, Shiba-kun, kamu tidak bisa menggunakan 'koneksi' di laboratorium untuk mendapatkan beberapa informasi lebih lanjut?"

"...... Tidak, koneksi yang saya bicarakan tadi tidak termasuk dalam kategori itu ...... Selain itu, FLT menyimpan sebagian besar rahasia perusahaan mereka dengan ketat, jadi saya pikir itu sangat tidak mungkin untuk mendapatkan sesuatu yang di luar teknisi laboratorium."

"Oh benar juga......"

"...... Saya yakin senpai sudah tahu, tetapi menggunakan sihir di luar sistematik jenis manipulatif informasi untuk mengungkap rahasia adalah kejahatan."

"Ah? Nah ...... Tidak mungkin, kenapa aku bisa berpikir ...... tentang hal semacam itu ......"

Tatsuya menatap Azusa dengan mata setengah tertutup, menyebabkan tubuh mungil Azusa menyusut lebih jauh.

"...... Tidak apa-apa, asalkan senpai sudah jelas tentang hal itu, saya hanya ingin mengingatkan saja."

"Tentu ...... jangan khawatir tentang hal itu, tentu saja aku tahu tentang sesuatu seperti itu, Ah, ha ha ha ......"

Melihat kalau Azusa tidak membuat metafora dan benar-benar keluar keringat dingin, Tatsuya mengangkat kakinya dari pedal gas.

"Omong-omong, mengapa Nakajou-senpai begitu tertarik pada identitas asli Taurus Silver?"

CAD yang Azusa gunakan pun bukan merek FLT. Meskipun dia jelas bukan pengguna Seri Silver, mengapa dia peduli begitu banyak tentang identitas pengembang?

Menurut Tatsuya, ini adalah pertanyaan yang wajar-wajar saja.

"Ah?"

Dari ekspresi Azusa, dia benar-benar tercengang kalau Tatsuya akan memberi pertanyaan ini.

"Tentu saja aku peduli, Tatsuya-kun, maksudku, apakah kamu tidak? Ini adalah Taurus Silver. Orang pertama di dunia untuk mengembangkan ' sistem Loop Cast ', meningkatkan kecepatan Rangkaian Aktivasi untuk CAD khusus sampai dua puluh persen, dia juga mengurangi variabilitas model nirkabel dari 3 persen menjadi kurang dari 1 persen. Taurus Silver memang menakjubkan. Selain itu, daripada menjaga rahasianya untuk keuntungan pribadi, dia secara terbuka mempublikasikan temuannya untuk kemajuan masyarakat sihir secara keseluruhan, yang membuat Taurus Silver bahkan lebih luar biasa. Dia disebut insinyur jenius yang mengembangkan teknologi software CAD yang umumnya butuh sepuluh tahun dengan hanya satu tahun saja, jadi aku berpikir kalau tidak ada orang yang bertujuan untuk menjadi magic artificer tidak akan tertarik pada dirinya."

Tekanan yang berlebihan itu hampir identik dengan cacian yang memaksa Tatsuya mundur ke belakang. Dia benar-benar tertangkap basah oleh betapa dunia telah dibangun "Taurus Silver".

"Maafkan ketidaktahuan saya. Sebagai pengguna, saya bukannya tidak puas dengan seri Silver, aku hanya tidak menyadari kalau itu memiliki review yang begitu berkilau......"

"Ah ...... Itu masuk akal, Shiba-kun adalah tester, jadi untukmu, Silver seri tidak selangka itu...... Oleh karena itu mengapa kamu memiliki pandangan yang berbeda daripada yang aku lakukan."

Azusa tidak sepenuhnya mengerti, tapi membiarkan dirinya diyakinkan.

MKnR v03 16.jpg

"Hei, hei, Shiba-kun, aku ingin minta pendapatmu, orang seperti apa Taurus Silver itu menurutmu?"

Sebuah tatapan yang murni ingin tahu.

Ingin mengubah topik pembicaraan, Tatsuya menjawab kembali mencoba untuk mengulur waktu.

"Yah ...... Saya bertanya-tanya bagaimana mengejutkannya jika dia ternyata seorang remaja Jepang seperti kita."

Sekali lagi, alarm listrik terdengar dari dekat dinding.

Miyuki terus dalam sikap duduk dengan punggung benar-benar lurus saat dia bekerja keras lagi.

Tapi dia tidak mengizinkan siapa pun untuk melihat ekspresi wajahnya saat ini.

"Omong-omong, A-chan."

"Ya, Pemimpin, apa itu?"

Pada akhirnya, Mayumi akhirnya mengulurkan bantuan pada Tatsuya, yang hampir tidak dapat menangani Azusa. Ini mungkin sedikit bias, tapi ini adalah pertama kalinya Tatsuya merasa seperti Mayumi adalah seseorang yang bisa diandalkan. Bagaimanapun, sikap Mayumi adalah kalau dia ingin Azusa untuk segera kembali ke pekerjaannya di OSIS.

"Bukankah kamu seharusnya menyelesaikan pekerjaanmu sebelum waktu makan siang berakhir?"

Namun, meski ini untuk memberikan bantuan pada Tatsuya, ini tidak diragukan lagi lonceng kiamat untuk Azusa ...... Deskripsi itu mungkin hiperbola, tapi ekspresi Azusa menunjukkan begitu. Kenyataan bahwa dia asyik berbicara tentang Taurus Silver adalah kemungkinan cara baginya untuk melarikan diri dari kenyataan.

"Pemimpin"

Dari cara Azusa sambil menangis memohon bantuan Mayumi, seakan dia mungkin dikutuk.

"Jangan membuat suara yang memalukan seperti itu."

Mayumi tersenyum kecut dan mengalihkan tatapannya dari tumpukan pekerjaan yang harus diselesaikan kepada Azusa.

"Aku bisa membantu sedikit, jadi apa tugasmu?"

Mari mengarahkan tatapan terhadap Mayumi yang mengesankan "Kamu memanjakannya terlalu banyak", namun kemudian segera mengabaikannya - lebih seperti pura-pura tidak melihatnya saat dia tersenyum kepada Azusa.

"Maafkan aku ...... Ini adalah laporan tentang 'Tiga Puzzle Besar Sihir Sistematik Beban......"

Mendengar ini, Suzune, Mari, dan Tatsuya segera berbalik menatap mereka pada wajah murung Azusa.

"...... A-apa?"

Seperti rusa yang disorot sinar lampu, Azusa menyusut menjadi bola dalam teror. Mata berkaca-kaca dan gerakan ketakutan memberi kesan kalau semua orang sedang melakukan pembullian padanya, sehingga Tatsuya mengalihkan matanya menjauh, dan Suzune memikirkan kembali tindakannya.

Hanya Mari yang masih menatap Azusa.

"Ho ho ......"

Mari melihat Azusa dengan ketertarikan yang mendalam, meskipun dia lebih terfokus pada layar datar terminal di tangan Azusa.

"Aku bertanya-tanya apa yang membingungkan Nakajou yang merupakan siswa yang selalu masuk dalam 5 besar setiap tahunnya dan ternyata hal itu adalah ini."

"Bukankah ini topik yang mereka minta setiap tahun?"

Setelah Mari berbicara, Mayumi melanjutkan dengan ekspresi tidak mengerti.

"A-chan, apa topik untuk tahun ini?"

Karena topik yang rutin, sudah ada cukup topik di mana sekolah tidak mampu untuk menciptakan ide-ide baru. Ini bukan hanya pekerjaan rumah, itu juga salah satu topik esai utama untuk ujian masuk universitas sihir. Sebuah pencarian sepintas akan mendapatkan panen yang melimpah dari model jawaban atas topik ini.

"Subyek dari pekerjaan rumah melibatkan bagaimana memecahkan kemacetan dari 'Tiga Puzzle Besar'. Dua yang pertama aku tahu, tapi aku tidak dapat menjelaskan alasan mengapa Sihir umum jenis terbang belum berhasil dikembangkan .... .. "

Mendengar ini, Suzune mengangguk dengan ekspresi " aku mengerti " di wajahnya.

"Dengan kata lain, Azusa-kun tidak dapat menerima konsep yang diusulkan saat ini."

"Tepat!"

Kepada Suzune yang mampu mengungkapkan pikiran dalam dirinya, Azusa mengangguk penuh semangat.

"Landasan untuk sihir yang dapat melawan gravitasi dan memungkinkan tubuh fisik melayang ke udara telah ditetapkan oleh Empat sistemik besar dan Delapan Jenis utama dari sihir modern dan telah memasuki tahap praktek."

"Ya, meskipun cedera yang disebabkan oleh jatuh bebas tetap menjadi salah satu bahaya besar bagi penyihir."

Azusa mengalihkan tatapannya ke Mayumi, yang mendukung argumennya.

"Penyihir yang mahir dalam Sihir Kecepatan dan Sihir Beban sudah mampu melompat puluhan meter dalam satu waktu, dan rekor dunia dipegang oleh penyihir yang melompat lebih dari 100 meter dalam sekali mencoba. Rekor untuk mendarat pun lebih besar, dengan beberapa penyihir yang mampu untuk mendarat dari ketinggian 2000 meter tanpa peralatan apapun."

"Jika itu yang terjadi, mengapa Sihir jenis terbang ...... bergerak bebas di langit masih sulit dipahami ...... Benar?"

"Tepatnya, Sihir umum tipe terbang yang bisa digunakan tetap sulit dipahami. Ada beberapa pengguna sihir kuno yang bisa terbang dengan bebas di langit."

Suzune menambahkan beberapa rincian atas penjelasan Mayumi itu.

Mendengar ini, Azusa menggeleng, meskipun ini mungkin tindakan disengaja.

"Itu jenis sihir yang mendekati kemampuan unik penyihir BS. Karena tidak dapat dibagi, tidak bisa benar-benar disebut teknik.

Secara teori, kamu dapat menggunakan sihir sistem Kecepatan dan Beban untuk meniadakan pengaruh gravitasi dan melambung ke langit. Pada kenyataannya, lompat jauh dan sihir mengambang telah dikembangkan, jadi mengapa kita tidak bisa terbang ...... "

"Apakah referensi buku-buku tingkat yang lebih tinggi berisi jawaban atas pertanyaan ini?"

Mayumi secara visual menginterogasi Azusa seperti mengapa dia tidak bisa menerima jawaban yang tercatat dalam buku-buku.

"Rangkaian sihir harus mencakup titik akhir, sebagai dampak dari menimpa realitas yang ditopang sampai kondisi akhir terpenuhi. Sementara obyek target berada di bawah pengaruh sihir, jika kamu ingin menjalankan berbagai jenis sihir untuk mewujudkannya pada target, kamu perlu menggunakan sihir yang lebih superior daripada kemampuan gangguan fenomena. Bila menggunakan sihir tipe terbang, setiap kali kamu menyesuaikan kecepatan atau tinggi, kamu tidak hanya menimpa sihir asli dengan yang baru, kamu juga membutuhkan kemampuan gangguan fenomena yang lebih kuat. Seorang penyihir hanya mampu memisahkan kemampuan menulis ulang fenomena menjadi sepuluh segmen, sehingga dia hanya bisa mengatur status terbang sepuluh kali sebelum mencapai batas mereka. ...... Ini adalah rintangan yang diakui secara terbuka mengapa tidak ada solusi praktis untuk sihir tipe terbang, 'kan?"

Mayumi tidak memikirkannya sangat lama sebelum mengangguk setuju untuk penjelasan Azusa yang bertele-tele.

"Jadi bagaimana, A-chan? Kamu sudah melakukan riset. Kamu juga telah mengatur semua argumenmu, jadi apa masalahnya?"

"Menurut alur pemikiran ini, masalahnya terletak pada kenyataan bahwa sihir baru perlu terus menimpa sihir yang sedang aktif, benar? Jika itu terjadi, aku berpikir kalau itu akan lebih mudah untuk membatalkan sihir saat ini daripada mengaktifkan sihir baru ."

Sekarang, Azusa telah benar-benar terbebas dari ekspresi menangis sebelumnya, dan sekarang terjun ke depan dengan kecepatan tinggi. Suzune dengan tenang memberi Azusa pertanyaan berikutnya:

"Teorinya masuk akal, tapi dari sudut pandang praktek bagaimana kamu akan membatalkan sihir aktif?"

"Mengapa kau tidak memasukkan kondisi untuk mengakhiri sihir selama desain rangkaian Sihir? Dengan kata lain, dengan memasuki rangkaian sihir kecil ke rangkaian sihir aktif, hal ini dapat berubah menjadi kondisi akhir untuk sihir."

Azusa terendam dengan teori sementara Suzune, sebaliknya, Suzune dengan tenang menyatakan argumen kontranya.

"Sayangnya, rangkaian sihir tidak dapat mempengaruhi rangkaian sihir lainnya. Rangkaian sihir hanya dapat digunakan untuk mempengaruhi Information Body, meski dua jenis sihir itu berusaha mempengaruhi Information Body yang sama, hanya satu dengan kemampuan gangguan yang lebih kuat yang akan menjadi nyata, terutama ketika Rangkaian Sihir tidak memiliki hubungan yang kuat terhadap yang lemah. Sihir Counter yang dapat melarutkan rangkaian sihir memang ada, tapi itu sihir tingkat tinggi yang secara langsung mempengaruhi Information Body. Ini akan baik-baik saja pada tingkat eksperimental, saat ini tidak ada penyihir yang dapat dengan bebas menggunakan Sihir Counter pada level praktikal."

"Begitukah ......"

Pada saat murid masuk semester kedua di tahun kedua mereka, Dasar-dasar dalam kelas sihir akan beralih ke Aplikasi sihir. Kelas ini dimulai dengan konsep mengenai "Sihir Counter" – sihir yang membatalkan sihir lawan yaitu apa yang Suzune sedang jelaskan sekarang. Biasanya, ini adalah sesuatu yang diajarkan selama semester pertama tahun ke-3, itulah mengapa Azusa tidak akrab dengan subyek itu. Dapat dikatakan, setelah mendengar istilah " Sihir Counter " dan tidak sepenuhnya bingung, ternyata pengetahuan Azusa memang cukup luas.

"Namun, ini masih sebuah teori yang berharga."

Emosi Azusa melambung antara bersemangat dan suram. Suzune tersenyum padanya dengan cara yang lembut dan nyaman.

"Untuk membatalkan sihir tepat pada saat efeknya mulai terlihat, aku percaya ini adalah pendekatan yang benar."

"Itu benar. Karena kebutuhan untuk menulis ulang sihir yang aktif, kekuatan gangguan yang diperlukan menjadi lingkaran setan."

Setelah Suzune, Mayumi juga mendukung teori Azusa.

"Tidak ada yang mengusulkan ini sampai titik ini, tetapi jika sihir baru dapat diaktifkan saat sihir yang sedang aktif dihentikan dari mempengaruhi fenomena tersebut, maka seharusnya tidak ada kebutuhan untuk kekuatan gangguan kuat ...... Mengingat kalau target terbang di udara, penundaan antara sihir harus dikurangi menjadi nol, jadi jika CAD khusus digunakan, maka secara teori sihir berikutnya harus diaktifkan sebelum target mulai terjatuh ...... "

Mayumi tampak bergumam pada dirinya sendiri, lalu tiba-tiba membuat "Eh?" terdengar saat dia menoleh.

"Tapi jika itu hanya menghilangkan efek sihir, seharusnya seseorang juga telah berusaha melakukannya sejak lama? Pada akhirnya, faktanya ini seperti bekerja dengan 'Zona Interferensi'."

Mendengar pertanyaan itu Mayumi, Suzune menggunakan fungsi pencarian pada workstation umum yang terletak di Ruang OSIS.

"Beri aku waktu sebentar ...... Tahun lalu, Inggris mencoba sebuah eksperimen besar didasarkan pada desain konseptual yang sama dengan yang Pemimpin bicarakan. Mereka ingin menggunakan 'Zona Interferensi setelah kejadian' untuk menciptakan prakter sihir tipe terbang."

Suzune dengan cepat menemukan artikel berita tentang sihir yang berisi informasi yang dia inginkan.

"Kemudian, hasilnya?"

Suara bertanya yang bernada sedikit tinggi - kemungkinan disebabkan oleh kegembiraan menggelegak keluar dari dirinya, yang membuktikan kalau Mayumi masih seorang siswi SMA yang di atas rata-rata.

"Gagal total. Menurut laporan itu, dibandingkan dengan situasi normal di mana sihir berulang kali digunakan, metode ini hanya akan meningkatkan permintaan untuk kekuatan gangguan pada tingkat geometris."

"...... Begitukah ......"

Mendengar laporan Suzune yang terkesan begitu mengkhianati harapannya, Mayumi terkulai dalam kekecewaan.

"Apakah mereka memberi alasan?"

"Tidak, artikel itu tidak terlalu rinci. Pemimpin, mengapa kamu pikir itu bisa terjadi?"

Ketika ditanya oleh Suzune, Mayumi menunjuk jari telunjuknya di dagu dan menghela "Hm!" terdengar saat dia menanggapi ini.

"Sihir sebelumnya harus sudah berhenti berfungsi saat itu ...... Tatsuya-kun, bagaimana menurutmu?"

Alasan Mayumi meminta pendapat Tatsuya adalah untuk mengulur waktu baginya untuk mengatur pendapatnya.

Dia tidak benar-benar mengharapkan Tatsuya untuk menjawab.

"Percobaan Inggris yang diberikan oleh Ichihara-senpai memiliki kesalahan konseptual dasar."

Walaupun demikian, jawaban langsung dari Tatsuya benar-benar membuat Mayumi terkejut.

"...... Di mana kesalahannya?"

Terkejut, Mayumi nyaris tidak bisa mengajukan pertanyaannya. Tanpa bermaksud sombong atau bangga, Tatsuya dengan tenang memulai penjelasannya.

"Rangkaian Sihir yang belum memenuhi persyaratan mereka berakhir secara alami akan memudar dengan waktu, namun akan tetap berada dalam Body Information dari target. Ketika sihir baru membatalkan efek sihir sebelumnya, sihir sebelumnya terlihat dibatalkan, namun pada kenyataannya hanya sedang ditimpa."

Mayumi, Suzune, Azusa, dan bahkan Mari kini menatap Tatsuya langsung, tapi Tatsuya tetap tidak bergeming oleh tekanan dari pandangan mereka. Tatsuya tetap tanpa ekspresi dan nadanya tidak berubah sedikit pun.

"Kita asumsikan sihir sebelumnya disebut Rangkaian sihir A, sedangkan Rangkaian sihir B digunakan untuk meniadakan yang lain. Dengan aktivasi Rangkaian Sihir B, Rangkaian Sihir A kehilangan kemampuan efek fenomenanya. Namun, meski rangkaian sihir A kehilangan efeknya, itu masih tetap berada pada Information Body target.

Baik Rangkaian sihir A dan B masih bekerja pada Information Body target, hanya saja hanya efek Rangkaian sihir B yang terlihat. Sama seperti kata Ichihara-senpai, Rangkaian sihir hanya dapat mempengaruhi Information Body dan tidak dapat mempengaruhi satu sama lain. Hal ini berlaku bahkan dalam Zona Interferensi. Kecuali rangkaian sihir yang asli sendiri dibatalkan, menggunakan Sihir Counter akan menghasilkan hasil yang sama. "

"...... Jadi percobaan Inggris menggunakan sihir yang tidak perlu yang bukan bagian dari Sihir tipe terbang?"

Tatsuya mengangguk setuju atas pertanyaan Mayumi, lalu melanjutkan penjelasannya.

"Dengan kata lain, setiap kali kamu membuat penyesuaian dalam penerbangan, kamu akan menulis ulang rangkaian sihir lagi. Demi mempertahankan keadaan terbang, tambahan penulisan ulang akan menumpuk, sehingga tentu saja kamu akan dengan cepat mencapai batas atas untuk kemampuan gangguan fenomena. Sarjana inggris yang merancang percobaan ini pasti telah keliru pada sifat Sihir Counter."

Terminal portabel yang Tatsuya masukkan di saku dadanya memilih saat ini untuk mulai bergetar, menandakan bel peringatan pertama kalau periode makan siang sudah berakhir.

"Miyuki, ayo kita kembali ke kelas."

"Ya, Onii-sama."

Miyuki, yang membelakangi mereka sepanjang waktu, segera berdiri setelah dipanggil.

Suaranya, ekspresi dan gerakannya lembut dan anggun seperti biasanya.

Namun Mayumi, Suzune, Mari dan Azusa tidak menyadarinya.

Tidak bisa menyadarinya.

Ketika Miyuki telah duduk di tempat kerja, punggungnya tegak lurus dengan bangga, dan jari-jarinya menari-nari di keyboard dalam kenikmatan.


◊ ◊ ◊


Pertemuan persiapan untuk Kompetisi Sembilan Sekolah diadakan di markas direksi klub dan diliputi dengan atmosfir yang gugup sejak awal.

Murid dengan kinerja yang luar biasa dalam kompetisi ini akan menerima kredit tambahan untuk kelas mereka. Hanya dengan menjadi salah satu peserta resmi, mereka tidak perlu mengerjakan pekerjaan rumah, mendapat tambahan hari libur dan dijamin mendapat nilai A.

Bukan hanya berlaku bagi peserta saja, tapi kepada murid yang terpilih sebagai teknisi juga.

Berkat sekolah yang menempatkan harapan yang tinggi pada Kompetisi Sembilan Sekolah, murid yang dipilih sebagai wakil untuk Kompetisi Sembilan Sekolah akan menerima hadiah yang luar biasa. Dengan demikian, itu tidak mengherankan bahwa ada persaingan sengit terutama untuk beberapa slot terakhir pada daftar resmi dalam pertemuan ini.

Jika Tatsuya hanya menjadi pengamat, dia mungkin akan melihat perasaan campur aduk dari murid sekitarnya dalam cahaya yang penuh harapan. Namun, ia ada di sana sebagai calon dengan target yang besar sekali di punggungnya, sehingga ia hanya bisa depresi menjaga dirinya dari menghela napas keras sambil berdoa semoga sirkus ini berakhir dengan cepat.

Ini bukan berarti kalau ia sepenuhnya tidak tertarik pada Kompetisi Sembilan Sekolah.

Keinginan untuk mengukur keterampilan pribadi seseorang terhadap penyihir lain (anak remaja) dari usia yang sama, sangat berbeda dari ‘ rasa lapar ’ yang ia alami saat berada di laboratorium ayahnya dan keinginan berikutnya untuk menciptakan peningkatan praktikal untuk CAD, tapi Tatsuya masih memiliki banyak harapan yang tersisa dalam dirinya.

Tatsuya "dibangun" dengan emosi yang jauh lebih sedikit dari rata-rata orang, tapi ia masih pada usia keras kepala, jadi tidak peduli apa penilaian dari teman-temannya yang diberikan kepadanya, ia tidak cukup tabah untuk benar-benar tidak peduli.

Namun, pada saat yang sama ia harus berurusan dengan kebanggaan, kecemburuan, kesombongan, perasaan jijik, dan emosi terkait lainnya dalam pertemuan ini. Itulah yang benar-benar memenuhinya dengan perasaan campur aduk.

Kesampingkan dari pikirannya - tentu saja - kursi di ruang konferensi secara bertahap diisi. Ketika kursi terakhir diduduki, Mayumi berdiri di depan podium ketua.

"Kalau begitu, mari kita mulai pertemuan untuk seleksi daftar peserta Kompetisi Sembilan Sekolah."

Pertemuan untuk kakak kelas, pemimpin klub untuk berbagai klub yang berpartisipasi, anggota OSIS (Miyuki tetap di stasiun di Ruang OSIS) dan anggota Grup Direksi Klub yang menerima pemberitahuan internal bahwa mereka adalah kandidat untuk masuk slot peserta atau teknisi resmi mulai.

Tatsuya duduk dengan berbagai calon peserta di bagian pengunjung ke samping,

Setiap organisasi yang melebihi ukuran tertentu secara alami akan fanatik dan dengan cepat mengidentifikasi Tatsuya sebagai orang luar.

Seperti yang dibanyangkan, tidak lama setelah pertemuan dimulai, seseorang bertanya apa yang sedang dilakukan siswa jalur 2 di sini.

Itu tentu saja tidak berarti kalau tidak ada yang memandang Tatsuya dengan ramah.

Sebenarnya ada jumlah yang mengejutkan dari berbagai pendapat yang menarik.

Para kakak kelas berbeda dari murid kelas satu di mana mereka tahu Tatsuya adalah murid jalur 2 khusus yang menjadi aset penting Komite Disiplin.

Meskipun demikian, masih ada lebih banyak orang yang menolak daripada mendukung, seringkali dalam bentuk emosi negatif daripada logika obyektif, yang menyebabkan pertemuan akan mengalami kebuntuan dan lebih banyak membuang waktu yang berharga.

"Singkatnya ......"

Tiba-tiba, sebuah suara serius mendominasi ruang konferensi.

Suara itu tidak terlalu keras, namun semua kericuhan dengan cepat mereda karena semua orang terfokus pada pembicara.

Juumonji Katsuto, yang sampai sekarang tetap diam, melemparkan tatapannya ke seluruh ruangan sebelum mulai berbicara:

"Menurut pendapat saya, masalahnya terletak pada ketidak tahuan sebagian orang dengan tingkat keterampilan yang Shiba miliki. Jika demikian, solusi yang paling efisien adalah dengan melakukan tes secara langsung."

Ruangan yang luas itu terdiam.

Hal ini akan membawa hasil yang sederhana dan efektif yang tidak akan bisa dibantah lagi, tetapi karena risiko yang ada di dalamnya, tidak ada yang berani untuk mengusulkan tindakan ini.

"...... Itu bukan saran yang buruk, tapi bagaimana cara kita akan melakukan prakteknya?"

"Cukup meminta dia melakukan penyetelan CAD sekarang juga dan itu sudah cukup."

Mari memecah kesunyian dengan pertanyaannya, kemudian Katsuto memberikan jawaban sederhana.

"Izinkan saya untuk menjadi kelinci percobaan."

CAD yang saat ini beredar di pasaran cukup rumit disinkronkan dengan pengguna masing-masing setelah penyetelan.

Meskipun sepuluh penyihir menggunakan model yang sama, ada sepuluh metode yang berbeda untuk menyesuaikan CAD mereka.

Rangkaian Aktivasi yang disediakan oleh CAD akan langsung diserap ke dalam domain alam bawah sadar penyihir.

Dengan kata lain, kondisi mental penyihir benar-benar tidak berdaya melawan CAD mereka sendiri.

CAD model terbaru yang dilengkapi dengan fungsi yang meningkatkan pengolahan rangkaian aktivasi, tapi pada saat yang sama membuat CAD itu lebih mudah mempengaruhi kondisi mental pengguna.

Jika ada masalah selama penyetelan, tidak hanya akan menurunkan efisiensi sihir, efek samping lain akan mencakup ketidaknyamanan, sakit kepala, pusing, muntah, atau bahkan luka besar seperti halusinasi mental atau ketakutan mental. Dengan demikian, semakin tinggi kemampuan CAD, semakin terampil penyetelan yang diperlukan.

Bagi penyihir, dengan sukarela menyerahkan CAD mereka disetel oleh teknisi yang kemampuannya tidak diketahui akan menimbulkan risiko yang besar.

Meski itu adalah saran dari Katsuto sendiri, kesediaannya untuk menawarkan dirinya sebagai subyek tes menunjukkan keberanian yang cukup besar.

"Tidak, aku adalah orang yang merekomendasikan dia, jadi biarkan saya yang mengambil peran itu."

Mayumi segera meminta untuk mengambil tanggung jawab karena merasa ini kewajibannya, tetapi dari perspektif lain, ini tersirat kemungkinan bahwa dia tidak sepenuhnya percaya pada Tatsuya, yang adalah sesuatu yang Tatsuya mudah baca dalam kata-katanya yang menyebabkan ketidaknyamanannya.

"Tunggu, tolong biarkan saya melakukannya."

Dapat dikatakan, fakta kalau Kirihara bersedia untuk menjadi kelinci percobaan menyebabkan Tatsuya cukup terkejut. Keberanian yang dipertunjukkan oleh orang ini membuatnya nyaman.

Fasilitas penyetelan CAD di sekolah terbuka untuk dosen dan murid yang berada di Gedung Keterampilan Teknis.

Namun, kali ini mereka tidak menggunakan perangkat penyetelan yang berada dalam Gedung Keterampilan Praktek, tapi hanya membawa perangkat penyetelan mobile yang akan digunakan dalam Kompetisi Sembilan Sekolah ke ruang konferensi untuk melakukan tes mereka. CAD tersebut juga salah satu yang memenuhi syarat menurut peraturan dari Kompetisi Sembilan Sekolah.

Melihat bagaimana persiapan pra-kompetisi berjalan begitu lancar baik dalam perlengkapan dan prosedur, proses seleksi yang terus tertunda menjadi masalah yang sangat mencolok.

Tatsuya duduk di depan perangkat penyetelan dengan Kirihara berada di sisi lain - tetapi mereka berdua tidak bisa melihat satu sama lain. Para anggota OSIS dan berbagai pemimpin klub berkerumun di sekitar Kirihara.

Langkah pertama adalah mengaktifkan perangkat sekolah itu, suatu proses di mana banyak tatapan berbahaya difokuskan pada gerakan tangan Tatsuya itu, tetapi Tatsuya sudah lama terbiasa bekerja dengan perangkat yang lebih kompleks daripada perangkat sekolah itu, jadi ini adalah prosedur yang bahkan bisa diselesaikan dengan sempurna sambil tidur. Tatsuya dengan cekatan menyelesaikan persiapan dan memakai wajah pokernya untuk menangkal tatapan-tatapan mencemooh itu.

"Tugas saya adalah menyalin skema dari CAD milik Kirihara-senpai ke CAD yang digunakan untuk kompetisi, membuat penyesuaian yang diperlukan tanpa mengubah rangkaian aktivasi, apakah aku benar?"

Tatsuya sekali lagi memastikan isi tes itu.

"Ya, maaf sudah merepotkanmu."

Tatsuya melihat Mayumi menganggukan kepalanya sedikit. Sepertinya tidak mengangguk, tapi gemetar.

"...... Apa itu?"

"Saya tidak akan menyarankan secara langsung untuk menyalin skema ke model CAD yang berbeda...... Tapi tidak untuk itu, jadi mari kita menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama."

"?"

Mayumi bukan satu-satunya yang tercengang. "Menyalin skema CAD" adalah tugas sederhana yang terjadi ketika pengguna mengubah mesin, begitu banyak orang juga bertanya-tanya mengapa Tatsuya melihat hal ini sebagai masalah.

Namun, Tim Teknisi yang berpusat di sekitar Azusa tahu persis mengapa Tatsuya mengajukan pertanyaan ini. Anggota-anggota tim mengangguk sedikit tanda setuju atau menyeringai ketika mereka bersiap untuk menikmati kinerja Tatsuya itu.

Tatsuya tidak mengatakan apa-apa lagi dan terjun ke penyetelan.

Pertama, ia tmenghubungkan CAD milik Kirihara ke perangkat penyetelan.

Proses replikasi skema itu semi-otomatis, sehingga tidak ada cara untuk mengukur perbedaan dalam keterampilan di sini.

Namun, Tatsuya tidak hanya membuang skema replika langsung ke perangkat perhitungan dari CAD yang digunakan pada kompetisi, tetapi disimpan ke dalam wilayah pemrosesan dari perangkat penyetelan, sebuah langkah yang menyebabkan beberapa orang untuk mengangkat alis mereka.

Selanjutnya ia mengukur sifat pribadi dari Osilasi Psion milik Kirihara.

Mengikuti instruksi Tatsuya itu, Kirihara menempatkan headset di kepalanya, kemudian menempatkan kedua tangan pada papan pemeriksaan.

Ini juga prosedur normal, jika ini adalah perangkat penyetelan otomatis, langkah yang diperlukan adalah menghubungkan CAD kemudian membaca gelombang psion dan proses itu sendiri akan selesai secara otomatis.

Umumnya, siswa yang menggunakan perangkat sekolah untuk penyetelan pribadi akan mengadopsi prosedur yang sama.

Di sisi lain, tidak bergantung pada penyetelan otomatis dan secara manual membuat penyesuaian untuk OS CAD yang menunjukkan kemampuan sejati seorang teknisi.

"Terima kasih senpai, kamu dapat melepasnya sekarang."

Tatsuya menunjukkan kalau pengukuran sudah selesai dan Kirihara dapat melepas headset.

Biasanya, langkah berikutnya adalah menghubungkan CAD yang perlu diubah, kemudian membuat penyesuaian di luar rekomendasi otomatis. Ini memerlukan CAD yang belum disetting untuk dipersiapkan selanjutnya, kemudian menyalin semua data ke CAD yang dituju.

Hampir semua orang yang menonton berpikir bahwa Tatsuya mengacaukan prosedur.

Seolah ingin membuktikan hal ini, Tatsuya menatap monitor tanpa bergerak sedikit pun.

Namun, ia tidak mengeluarkan atmosfir dari orang yang putus asa karena salah langkah.

Tatapannya difokuskan ke tingkat yang mengerikan tanpa memberikan sedikitpun perasaan goyah.

Tidak dapat menahan rasa ingin tahunya, Azusa menjulurkan kepalanya ke sekitar tubuh Tatsuya untuk melirik monitor.

"Uh?"

Azusa mengeluarkan suara canggung yang sepenuhnya tidak sesuai dengan citranya sebagai anak muda.

Tatsuya benar-benar tidak terpengaruh oleh gangguan ini.

Mayumi dan Mari tidak berani untuk bertanya apa yang sedang terjadi, sehingga mereka berdua datang ke sisi Azusa untuk melihat monitor - dan hampir tidak bisa menahan napas mereka.

Monitor tidak menampilkan hasil pengukuran dan grafik yang diharapkan, tetapi penuh dengan rentetan karakter yang bergulir pada kecepatan tinggi.

Keduanya hanya mampu melihat beberapa angka di sana-sini, tapi mata mereka sepenuhnya tidak mampu bersaing dengan kecepatan bergulir.

Angka-angka tiba-tiba terhenti.

Kira-kira beberapa puluh detik telah berlalu, yang kurang dari 5 menit sejak Tatsuya mulai menatap layar.

Setelah rentetan karakter berhenti bergulir, Tatsuya segera memasang perangkat perhitungan yang digunakan pada kompetisi dan dengan cepat mulai mengetik pada keyboard.

Banyak window yang mulai membuka dan menutup.

Hanya Azusa yang melihat kalau salah satu window yang dibuka adalah dokumen asli dengan hasil rekaman pengukuran, sementara window lain adalah dokumen asli yang berisi skema CAD hasil replikasi pada perangkat penyetelan.

Sangat sedikit orang yang menyadari betapa gilanya kemajuan prosedur yang ada di depan mata mereka, karena mayoritas penonton hanya terpesona pada kecepatan luar biasa yang ditunjukkan Tatsuya saat mengetik pada keyboard. Meski begitu, Azusa percaya kalau bagian yang benar-benar mencengangkan adalah teknik yang ditampilkan Tatsuya ketika ia langsung membaca sifat osilasi psion dari dokumen asli.

Dengan metode itu, teknisi bisa dengan sempurna mengalokasikan sumber daya dalam parameter perangkat perhitungan untuk penyesuaian terbaik dengan hasil pengukuran yang tercermin dalam perangkat penyetelan. Ini adalah proses yang sepenuhnya manual dan sepenuhnya tidak bergantung dari proses otomatis yang disediakan oleh sistem.

Dalam penglihatan Azusa, pengaturan disimpan sementara di area kerja yang terus yang ditulis ulang dalam sekejap.

Dokumen asli masih tetap pada layar utama, tapi Azusa nyaris tak bisa mendeteksi pengaturan yang sudah dimodifikasi.

Ini pasti tetap berada dalam batas keselamatan. Dia benar-benar berpegang pada prinsip "keamanan adalah prioritas utama".

Dengan cara ini, akan menurunkan resiko pengguna karena terlalu mengandalkan penyetelan otomatis, dan memberikan Rangkaian Aktivasi dengan efisien lebih baik dari penyetelan otomatis.

Benar-benar tidak perlu tes praktek lagi.

Keterampilan siswa kelas satu ini jauh melampaui siapa pun di Tim Teknisi.

Azusa membulatkan tekad di sana bahwa dia akan menyeret Tatsuya ke tim tidak peduli apa pun yang terjadi, keberatan akan dikutuk.

Dalam kondisi "tanpa mengubah Rangkaian Aktivasi" penyetelan akhirnya berakhir.

Dia begitu cepat sehingga penonton tidak benar-benar terhibur.

Bagian berikutnya adalah tes langsung yang sebenarnya.

Diperhatikan oleh orang lain, ekspresi Kirihara terlihat sedikit gugup dan tegang, tetapi masih dalam batas-batas yang wajar.

Pada kenyataannya, tidak ada insiden, juga tidak ada sesuatu yang bahkan bisa disebut kecelakaan.

CAD yang dimodifikasi Tatsuya "benar-benar sama" seperti CAD tercinta milik Kirihara.

"Kirihara, bagaimana perasaanmu?"

"Tidak ada masalah sama sekali, seakan-akan kalau aku menggunakan CAD milikku sendiri, tidak ada perasaan tidak cocok sama sekali."

Kirihara segera menjawab pertanyaan Katsuto.

Setiap orang sudah sangat jelas bahwa ini bukan evaluasi yang sengaja dilebih-lebihkan karena persahabatan. Mengingat sejarah masa lalu Kirihara dan Tatsuya. Kirihara dipaksa bertekuk lutut oleh Tatsuya ketika pertunjukan klub kenjutsu selama pekan penerimaan pada bulan April. Orang yang mengetahui fakta-fakta ini menyadari kalau tidak mungkin Kirihara akan melindungi Tatsuya. Namun, bahkan tanpa "kesalahpahaman" itu, setiap orang yang melihat sihir yang dirapal itu tahu bahwa CAD berfungsi dengan lancar dan sempurna.

Sudah dikatakan, " bisa dengan lancar merapal sihir " adalah kriteria yang cukup rendah dan sulit untuk melihat hasil lebih lanjut.

"...... Sepertinya dia mengerti dasar-dasar penyetelan, tapi ini tidak cukup untuk memenuhi syarat kalau dia akan menjadi salah satu perwakilan sekolah."

"Waktu yang dihabiskan termasuk rata-rata, tidak ada yang istimewa."

"Dia tidak mengikuti prosedur yang tepat, tapi mungkin ada beberapa alasan di balik itu ......"

Tidak mengherankan, peserta kelas dua adalah yang pertama kali bereaksi negatif terhadap hasil yang tampaknya normal ini.

Penolakan itu bukan semata-mata karena nominasi Tatsuya yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi juga karena ia secara khusus dipilih oleh Pemimpin, semua orang berpikir kalau ia akan merendahkan mereka semua dengan beberapa teknik yang luar biasa, jadi harapan alami yang lebih tinggi menyebabkan kekecewaan besar.

"Saya mendukung sepenuhnya Shiba-kun ke dalam tim!"

Meninggalkan ekspresinya yang biasanya ketakutan, Azusa membalas dengan marah.

"Apa yang dia ditampilkan di depan mata kita adalah sebuah teknik yang jauh melampaui impian terliar kita sebagai murid SMA. Hanya karena kenyataan kalau dia tidak perlu menggunakan penyetelan otomatis dan mampu melakukan hal ini sepenuhnya dengan manual saja sudah sebuah prestasi yang tidak bisa dicapai oleh saya sendiri. "

"...... Bahkan walaupun tekniknya menakjubkan, tapi apa gunanya jika itu akan menyebabkan hasil yang biasa saja ......?"

"Ini hanya terlihat biasa, tetapi isinya sama sekali berbeda! Untuk dapat benar-benar tetap berada di dalam parameter keamanan tanpa kehilangan efisiensi adalah sebuah prestasi yang luar biasa!"

"Nakajou, santai sedikit ...... Daripada bertahan dalam parameter keamanan, bukankah akan lebih baik untuk mengambil beberapa peluang untuk meningkatkan tingkat efisiensi?"

"Itu ...... karena mereka tiba-tiba ingin menguji ......"

Debat bukanlah salah satu kekuatannya, jadi semangatnya dengan cepat berkurang.

Saat Azusa terkulai, seorang siswa laki-laki mengangkat tangannya untuk dikenali, yang dengan cepat membawa perhatian semua orang kepadanya.

"Model pribadi Kirihara yang menawarkan kinerja yang lebih unggul daripada model yang digunakan dalam kompetisi, tetapi dengan perbedaan ini pun, pengguna masih tidak dapat mendeteksi perbedaan, jadi saya percaya teknik ini layak mendapat pujian yang tinggi."

"Eh? ...... Hattori-kun?"

Tiba-tiba, orang yang datang untuk menyelamatkannya adalah Hattori.

"Pemimpin, saya juga mendukung Shiba bergabung dengan Tim Teknisi."

"Hanzou-kun?"

Mayumi tidak mampu sepenuhnya menutupi ekspresi wajahnya yang kaget.

Bahkan dihadapkan dengan reaksi agak negatif sebagai bagian dari Pemimpin tercintanya dan termasuk pikiran pribadinya, Hattori terus tanpa rasa takut (di luar) dan dengan anggun mengutarakan pendapatnya.

"Kompetisi Sembilan Sekolah adalah suatu kompetisi yang sangat mempengaruhi reputasi sekolah kita, jadi kita harus mengirim yang calon terbaik dan terkuat, tanpa menempatkan terlalu banyak penekanan pada siapa mereka. Pekerjaan teknisi adalah untuk mendukung para peserta sehingga mereka dapat fokus secara sepenuhnya pada kompetisi itu sendiri. Sama seperti kata Nakajou, bahkan Kirihara mengatakan 'tidak ada perasaan tidak sesuai', saya harus mengakui itu adalah pekerjaan yang dilakukan dengan mengagumkan. Dengan kurangnya jumlah teknisi kita, ini bukan waktunya untuk meratapi apakah 'dia siswa tahun pertama ‘ atau 'ini belum pernah terjadi sebelumnya'."

Kata-kata Hattori terisi dengan kata-kata verbal berduri, tapi dia gigih mempertahankan posisi keyakinan hatinya.

Namun, kenyataan bahwa Hattori berdiri di sisi Tatsuya merupakan pukulan yang cukup besar pada kebuntuan pertemuan itu.

"Saya juga berpikir kalau pendapat Hattori ada benarnya. Bakat yang Shiba tunjukkan lebih dari cukup untuk memenuhi syarat sebagai salah satu perwakilan sekolah. Saya juga mendukung Shiba bergabung dengan Tim Teknisi."

Dengan pihak oposisi tertegun dan terdiam dan pernyataan publik Katsuto tentang dukungannya, nominasi Tatsuya sudah ditentukan.


Chapter 2[edit]

Setelah kakak beradik menikmati makan malam mereka seperti biasanya, telephone memilih tepat pada saat ini untuk mulai berdering.

Cerita punya cerita, seperti yang semua ketahui, hampir seluruh telephone modern dilengkapi dengan “web cam”, detail yang tidak pernah gagal diolok-olok oleh komentator sosial tingkat tiga, mengatakan itu bukan lagi tele”phones” tetapi tele”screens”. Walaupun fungsi proyeksi sudah berhasil diperoleh, itu tetap disebut sebagai “telephones”.

— Kembali ke topik —

Miyuki sedang berada di dapur untuk bersih-bersih.

Miyuki bukannya bersikeras membersihkan piring karena dia bisa saja menyerahkannya pada HAR, tetapi rumah mereka tidak dilengkapi dengan 3H (Humanoid Home Helper, atau robot “rumah tangga”) yang baru saja sukses di pasaran untuk konsumsi massal. Keduanya sepakat bahwa memiliki lengan robot yang terpasang di langit-langit hanya akan menambah rumit, jadi lebih baik mereka sendiri yang membersihkannya.

— Miyuki mengatakan kalau mereka terlalu malas untuk sekedar melakukan ini, kebugaran mereka akan cepat menurun.

— Sekali lagi, kembali ke topik —

Singkatnya, inilah alasan mengapa Tatsuya yang mengangkat telephone, walaupun jarang — tapi inilah keadaannya.

“Lama tidak bertemu...... Apa anda bermaksud melakukannya?”

“...... tunggu sebentar, aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan...... Lama tak jumpa, Special Lieutenant.”

Pada layar wajah yang dikenal dengan ekspresi yang sangat kaget

“Sudah dua bulan sejak kita terakhir berbicara, tapi...... kalau anda menggunakan gelar tadi, berarti ini transmisi yang sudah terenkripsi? Saya tak menyangka anda bisa masuk ke jaringan warga sipil setiap saat.”

“Tidak semudah itu, Special Lieutenant. Dibandingkan dengan standar rumah tangga biasa, bukankah keamanan di sekitar rumahmu sedikit lebih ketat.”

“Ini karena banyaknya hacker yang aktif belakangan ini, dan server ini mempunyai informasi yang cukup sensitif.”

“Tidak heran, kami juga hampir terlacak.”

“Anda layak mendapatkannya. Selama anda tidak mengorek terlalu dalam ke dalam database, defense system seharusnya tidak aktif.”

“Kukira ini cocok sebagai tembakan peringatan untuk swithcboard terbaruku.”

Pada layar, wajah yang telah dibaptis dalam kulit kasar oleh sinar matahari dan bubuk mesiu menampilkan senyuman jahat.

Saat melihat senyum ini, Tatsuya membayangkan kalau pria ini belum bertambah tua seharipun sejak tiga tahun lalu.

Berdasarkan pangkat dan departemen, dia harus berurusan dengan segudang detail setiap hari, tapi dia tidak pernah memperlihatkan jejak kelelahan. Karena pemikiran ini mengejar satu sama lain di pikirannya, Tatsuya tiba-tiba teringat kalau pria diseberang telephone — Komandan pasukan 101 Independent Magic-Equipped Battalion Kazama Harunobu tidak suka membuang waktu untuk percakapan yang tidak perlu.

“Mayor, apa agenda untuk hari ini?”

“Benar, kita sudahi dulu basa basi-nya, saatnya membicarakan pekerjaan.”

“Silahkan.”

“Hari ini kita menyelesaikan modifikasi pada “Third Eye”. Kita meng-upgrade beberapa komponen dengan model terbaru dan software yang lebih update, jadi aku ingin kau untuk mencobanya.”

101 disebutkan sebagai “satu kosong satu”, bukan “seratus satu”

Merupakan detasemen percobaan berbasis sihir yang terpisah dari komando biasa. Sebagai tambahan, Independent Magic-Equipped Battalion juga bertanggung jawab untuk pengembangan peralatan dengan teknologi terkini.

Dibandingkan dengan klasifikasi militer pada umumnya, keamanan pada detasemen ini lima atau enam kali lebih ketat. Karenanya, murid SMA biasa tidak ada urusan dengan divisi tersebut, sampai pada situasi di mana eksistensi mereka sama sekali tidak dianggap. Hanya saja, karena rahasia tertentu, Tatsuya sebenarnya anggota resmi dari divisi Kazama.

“Dimengerti, saya akan melapor besok pagi.”

“...... Tunggu dulu, ini tidak sepenting itu sampai kau harus absen dari sekolah.”

“Tidak juga, minggu depan saya berencana mengunjungi lab untuk mencoba kalkulasi device terbaru.”

“Walaupun aku tak terlalu yakin mengatakannya...... Tapi sejak masuk SMA, kau sudah terbiasa dengan pola hidup yang tidak sesuai dengan murid SMA.”

“Saya tidak terlalu suka dengan kesan anda, tapi tidak ada yang bisa kulakukan soal itu.”

“Benar juga...... tidak peduli sesibuk apa kita, tak ada yang bisa kita lakukan soal itu. Kalau begitu, datang ke tempat biasa besok pagi. Maaf aku tak bisa kesana, tapi aku akan menghubungi Sanada sebelumnya.”

“Mengerti.”

Tatsuya memberi hormat, sementara Kazama membalas hormat tersebut diseberang layar.

Hormat seperti ini sebenarnya tidak sesuai dengan peraturan, tapi karena Tatsuya merupakan pengecualian, standarnya sedikit lebih santai.

“Selanjutnya. Special Lieutenant, rumornya kamu mengikuti Kompetisi Sembilan Sekolah musim panas ini?”

“...... Benar.”

Tatsuya agak ragu untuk sesaat, tapi melihat situasinya, kenyataan bahwa ia hanya ragu untuk “sesaat” sudah merupakan pencapaian.

Masih kurang dari tiga jam sejak ia ditetapkan sebagai anggota Tim Teknisi.

Yakin bertanya juga tidak ada hasilnya, Tatsuya menutup rasa penasarannya dan menahan diri untuk bertanya darimana Mayor bisa tahu.

“Tempat perhelatannya berada di sektor tenggara dari markas pelatihan Fuji, ini sudah kebiasaannya...... Walau begitu, tetap waspada.”

Dia tidak menyapa Tatsuya dengan peringkat, nama keluarga, atau alias, tetapi memanggilnya langsung dengan namanya, menandakan kalau dia memperingatkan Tatsuya sebagai teman lama daripada sebagai atasan. Setelah mendapatkan informasi yang ditangkap dari jaringan intel militer, dia tidak memberitahukan kepada pihak kepolisian atau rakyat umum, tapi kepada murid SMA tanpa status sosial. Ini saja sudah aneh.

Tatsuya memusatkan perhatiannya sambil terus mendengarkan.

“Ada suasana mencurigakan di sekitar area, pertanda kalau kita punya orang asing di area tersebut.”

“Apa seseorang berhasil menyusup di markas pelatihan militer?”

“Sangat disayangkan memang. Dan beberapa saksi mata menyatakan melihat anggota East Asian dari sindikat kriminal internasional di area tersebut, kejadian seperti ini tidak terjadi tahun lalu. Dilihat berdasarkan waktunya, besar kemungkinan mereka merencanakan sesuatu pada Kompetisi Sembilan Sekolah.”

Ini hanya kompetisi antar sekolah...... Tatsuya hampir mengatakan ini, sebelum beralih ke strategi lain.

Walaupun mereka hanya murid SMA biasa, tapi penyihir muda elite negeri ini akan berkompetisi satu sama lain.

Ambil contoh, jika ada serangan teroris dengan menggunakan bahan peledak pada saat upacara penghargaan, maka akan berdampak pada talenta-talenta berbakat negeri ini.

“Anda bilang sindikat kriminal internasional?”

Berbeda dengan organisasi seperti Blance (berkedok sebagai organisasi politik anti-magic) yang Tatsuya hadapi pada bulan April. Kalau ini organisasi kriminal, mereka seharusya tidak tertarik dengan pengrusakan yang tidak perlu. Terorisme merupakan hal yang sama sekali berbeda. Kazama adalah prajurit, seharusnya dia tidak memiliki pengalaman berurusan dengan sindikat kriminal internasional.

Darimana dia mengetahui identitas mereka?

“Aku meminta bantuan kepada Mibu, kau mungkin kenal dengannya.”

“Ayah dari Murid kelas dua, SMA 1, Mibu Sayaka?”

“Tepat, setelah mengundurkan diri dari militer, dia dipindahkan ke bagian Internal Affairs (Kabinet Pengawasan Data). Saat ini dia kepala dari Foreign Affairs, khusus sindikat kriminal internasional.”

“...... mengagetkan.”

Tatsuya bukannya meniru, dia benar-benar terkejut.

Tatsuya takjub karena Mayor dengan mudahnya mengungkapkan identitas salah seorang intelnya melalui telephone. Kabinet Pengawasan Data umumnya netral di antara politik dan militer jadi mereka tidak terlalu dekat dengan pihak militer, walau begitu Mayor terang-terangan meminta bantuan kepada mereka, yang juga membuat takjub Tatsuya. Hanya saja, yang paling membingungkan Tatsuya adalah putri dari pakar intel luar negeri menjadi antek organisasi teroris yang berafiliasi dengan luar negeri dan sang ayah yang menjadi kepala untuk urusan luar negeri pura-pura tidak melihat situasi. Kelalaian yang menyehatkan, sangat?

“Sindikat kriminal dan sel teroris bawah tanah ditangani oleh departemen lain. Pandangan sempit terhadap permasalahan mereka sendiri merupakan kekeliruan umum dalam instansi pemerintah.”

Alasan mengapa Kazama bisa dengan tepat membayangkan pikiran Tatsuya, daripada mengatakan karena persahabatan mereka, lebih karena Kazama bisa menganalisa Tatsuya.

“Hanya saja, informasi dari seorang pakar sepertinya dapat dipercaya. Berdasarkan perkiraan Mibu, ini mungkin anggota dari sindikat kriminal yang berbasis di Hong Kong, “No Head Dragon”. Sampai sekarang, tujuan mereka masih belum diketahui dan kami akan memberitahukan perkembangannya kepadamu.”

“Terima Kasih, Mayor.”

“Aku tidak menemuimu besok, tapi mungkin kita bertemu di Fuji.”

“Saya menantikan pertemuan tersebut.”

“Begitu juga aku...... Ho, kita berbicara terlalu lama. Anak baru sudah mulai panik, sudah saatnya menutup telephone.”

Jaringan polisi mungkin mendeteksi gangguan network, berdasarkan asumsi ini, terlalu ambigu untuk Tatsuya apa dia harus memuji jaringan polisi atau meratapi kemampuan bawahan Kazama.

“Sampaikan salamku pada sensei.”

“Mengerti.”

“Sampai jumpa.”

Tatsuya belum sempat menjawab sebelum layar menjadi kosong.

“Itu mungkin isyarat kalau aku harus menghubungi sensei......”

Kalau begitu, berapa banyak yang harus ia ungkapkan? Wajah sensei Tatsuya yang juga memiliki gelar sebagai kepala biksu, tapi mungkin lebih cocok dideskripsikan sebagai “penipu” melayang dalam pikiran Tatsuya di saat ia sedikit menghela nafas.


◊ ◊ ◊


“Onii-sama, kalau kamu keberatan, apakah ingin minum teh......?”

Setelah menutup pintu yang menghubungkan ruang tamu, suara Miyuki terhanyut masuk.

Dia sepertinya menghindari untuk menguping percakapan tadi, jadi dia menunggu di dapur sampai Tatsuya selesai.

Sebenarnya, Miyuki menempati posisi yang lebih istimewa dibandingkan Tatsuya dan memiliki hak untuk mendengarkan rahasia luar negeri atau rahasia militer apapun. Tapi si adik tidak pernah menggunakan hak itu di hadapan kakaknya.

Tatsuya melangkah ke dapur dengan senyap dan membuka pintu sebelum Miyuki bertanya lagi.

Seperti yang sudah diduga, Miyuki berdiri kaku di sana dengan mata terbelalak, dengan ceret teh dan beberapa peralatan makan serta cemilan di atas talam.

“...... Onii-sama, jangan menakuti Miyuki seperti itu, seharusnya Onii-sama mengatakan sesuatu...... Miyuki tak percaya Onii-sama bergerak diam-diam hanya untuk menertawakan ekspresi Miyuki yang ketakutan, Onii-sama sedang menggerjai Miyuki.”

“Maaf, maaf.”

Miyuki mengalihkan pandangannya dengan sedikit gusar. Tatsuya tersenyum dan mengambil talam dari tangan Miyuki sembari meminta maaf di setiap langkah.

“Bukannya aku bermaksud menggerjaimu, aku hanya berpikir kalau Miyuki membawa sesuatu yang berat makanya aku bergegas ke sana. Aku pasti tidak ingin adikku yang manis membawa sesuatu yang berat.”

“...... Miyuki paham kalau ini pura-pura...... tapi sekali ini Miyuki biarkan Onii-sama memperdayaiku.”

Walaupun dia masih memasang ekspresi tidak puas, senyum di bibirnya sedikit santai.

Hanya perlu satu kata dari Onii-sama untuk menenangkannya.

Tapi Miyuki benar-benar bersedia.

“Teh merah untuk hari ini?”

“Ya, Miyuki membeli beberapa summer sari bagus dan Miyuki pikir sesekali meminum teh menyenangkan juga.”

Tatsuya mengangguk setuju dengan Miyuki dan kembali ke meja sebelum mencicipi teh.

“Muscatel? Cukup langka...... Pasti memakan waktu dan usaha mendapatkannya, 'kan?”

“Tidak, ini benar-benar kebetulan...... Selama Onii-sama bahagia, maka itu merupakan pujian tertinggi untuk Miyuki.”

Tatsuya meminum dengan perlahan dan tersenyum puas. Melihat ini, Miyuki tersenyum bahagia dari lubuk hatinya yang dalam.

“Hmm, tehnya sangat nikmat dan biskuitnya kelihatannya lezat, apa Miyuki yang membuatnya?”

“Iya, walaupun...... kelihatannya tidak terlalu bagus.”

“Aneh, aku sama sekali tidak peduli, rasanya sangat enak.”

Miyuki menundukkan wajahnya karena malu, tapi pemandangan kakaknya yang sedang mengambil biskuit dan menikmatinya cukup bagi Miyuki untuk mengangkat wajahnya dan tersenyum bahagia.

Tatsuya tidak mengangkat topik pembicaraannya dengan Kazama, dan Miyuki tidak bertanya.

Tatsuya asyik mencicipi cemilan lezat yang disiapkan adiknya dan teh yang dibeli secara cermat. Bagi Miyuki, ekspresi kepuasan kakaknya sudah lebih dari cukup sebagai kompensasi pekerjaan sesulit apapun.


◊ ◊ ◊


Tidak perlu mengulangi ini, tapi Miyuki merupakan murid teladan yang diakui semua orang.

Tak hanya talenta yang melampaui akal sehat, tapi juga murid yang sangat tekun.

Di samping mengurus kehidupan kakaknya sehari-hari, dia juga belajar sampai larut malam.

Hari ini juga, dia belajar sampai hampir tengah malam sampai akhirnya mematikan monitor elektrik dan menyimpannya ke dalam meja.

Dia belum terlalu lelah.

Berdasarkan pengalamannya, sulit untuk tidur dalam keadaan bergairah seperti ini. Masalah ini sebenarnya bisa diatasi dengan sleeping device, tetapi Onii-sama tidak menyukai menggunakan teknologi yang digunakan hampir 70% penduduk negeri ini. Karena Tatsuya menolak teknologi ini, Miyuki juga tidak punya alasan untuk menggunakannya.

Kalau begitu mari membuat secangkir teh lagi untuk mengganti suasana, pikir Miyuki.

Benar-benar layak berburu Muscatel kualitas terbaik, sebagai bukti Onii-sama senang dengan tehnya. Dengan mengingat senyum Onii-sama sudah lebih dari cukup baginya untuk mimpi indah, atau jika dia bisa melihatnya sekali lagi, atau bahkan membiarkan Onii-sama mengusap rambutnya, maka akan lebih baik lagi.

Miyuki baru saja pergi ke dapur, pemikiran tadi terlintas dipikirannya ketika dia berhenti di depan cermin.

Miyuki mengangguk sedikit, dan senyuman yang sedikit nakal terbentuk di wajahnya.


◊ ◊ ◊


“Onii-sama, Miyuki datang dengan secangkir teh.”

“Kebetulan, masuklah.”

Miyuki membawa teh atau kopi di saat seperti ini setiap malam dan Tatsuya biasanya mengucapkan terima kasih dengan sedikit menyesal, tapi malam ini kelihatannya Tatsuya menunggu Miyuki untuk datang, ini sedikit membingungkan Miyuki.

Apapun itu, seandainya Onii-sama menunggunya, sudah pasti hal yang menyenangkan Miyuki.

“Aku baru saja akan menemuimu —“

— dia hanya bicara sejauh itu sebelum hening karena menelan kata selanjutnya dengan paksa.

Ketika dia melihat kakaknya berbalik dari kursi dan memandang terpesona kearahnya, Miyuki merasakan sedikit getaran kepuasan melintasinya. Dia membawa talam dengan satu tangan sementara tangan yang lainnya dengan memegang ujung roknya dengan lembut dan memberi hormat dengan membungkukkan badannya.

“...... Ah, bukankah ini seragam untuk “Tarian Peri”?”

“Tentu, Onii-sama tahu saja.”

Rok mini dibentuk oleh lapisan demi lapisan dari warna yang mempesona dan serasi dengan blus yang menutupi kakinya yang indah ditambah dengan sepatu kulit cerah.

Bagian luar yang terbuka di daerah punggung, terbuat dari bahan tembus cahaya di mana ketebalannya sangat sukar ditebak. Garisnya tidak disulam, tetapi terbentuk sendiri dari kain, menyempurnakan bagian dada.

Dibalik bagian luar merupakan baju dengan bahan yang sama dengan blus. Tunggu, mungkin itu bukan baju, melainkan spandex lengan panjang. Kalau tidak ada bagian luar, mungkin sulit membedakannya dengan seragam atlet ice skating.

Sepasang hiasan rambut dengan sayap dikedua sisinya menahan rambutnya yang selembut sutra, dihubungkan dengan pita tebal yang terlihat seperti penutup telinga.

Mempertimbangkan air-resistance dan pelindung di bagian dada, seragam cantik ini tidak salah lagi merupakan seragam yang dipakai untuk “Mirage Bat” — juga dikenal dengan “Tarian Peri”, salah satu pertandingan yang ditunggu dalam Kompetisi Sembilan Sekolah.

“Bagaimana penampilanku?”

Miyuki meletakkan talam di atas meja terdekat sebelum berputar sambil tersenyum.

Walaupun rok mini yang sangat pendek melambai lembut, ketika dipadukan dengan rambutnya yang menari di udara seakan menciptakan aura anggun yang tiada tara.

“Manis sekali, meluluhkan hati, cocok sekali denganmu, dan waktumu tepat sekali.”

Miyuki berhenti berputar ketika dia menghadapi Tatsuya dengan kedua tangan menggenggam ujung roknya dan membungkuk memberi hormat dengan elegan tatkala Tatsuya memujinya.

“Terima kasih atas sanjungannya, Onii-sama......?”

Miyuki 100% yakin kalau kakaknya akan memujinya, jadi dia hanya menyiapkan satu balasan, hanya satu jawaban yang dibutuhkan.

Hanya saja, dia tidak mengerti maksud ucapan terakhir Tatsuya, jadi dia mengubah responnya dengan memasukkan tanda tanya pada akhir kalimat. Miyuki meluruskan kaki dan pinggangnya sebelum “menengadahi” Tatsuya yang sedang duduk.

Di saat dia mengarahkan pandangannya pada ketinggian yang biasa untuk menanyakan maksud dari “waktumu tepat sekali”, Miyuki dengan cepat menyadari ada yang salah.

Dia dengan cepat mengerti alasannya.

Walaupun Tatsuya sedang duduk, tapi tatapannya masih setinggi pada saat dia berdiri.

Miyuki perlahan melihat ke bawah, kemudian menelan ludahnya.

Kursi yang seharusnya di bawah Tatsuya — hilang.

Kaki kanan Tatsuya menyilang di atas kaki kiri dengan meletakkan siku kanan tegak lurus di atas lutut kanan, seakan sedang meregangkan tubuh bagian atas...... Dia duduk di udara.

“Aku juga ingin Miyuki mencoba kalkulasi device ini.”

Tatsuya mempertahankan posisi seperti ini sambil meluncur ke arah Miyuki sampai kira-kira berjarak satu hasta sebelum berhenti. Dia kemudian meluruskan kembali kakinya seperti akan berdiri dari kursi.

Setelah rangkaian gerakan ini, tubuhnya perlahan kembali ke bumi.

“...... Flying-Type Magic...... Sustained Gravity-Control Type Magic sudah selesai!”

Dia hanya bingung sesaat.

Miyuki hampir saja menyambar Tatsuya saat dia menggenggam tangannya dalam kegembiraan.

“Onii-sama, selamat ya!”

Ini salah satu sihir yang diteliti Tatsuya untuk waktu lama.

Di antara empat klasifikasi besar/delapan golongan utama dalam sihir modern, kategori pertama adalah sistem “Percepatan/Berat”. Inilah metamorfosis dari Super Power yang sederhana, secara umum dikenal sebagai sihir yang paling dasar dalam klasifikasi sihir modern. Walau begitu, meskipun Flying-Type Magic secara teori memungkinkan menurut sistem “Percepatan/Berat” — Sihir Perpanjangan Pengendalian Gravitasi, walaupun gagasan dasarnya sudah ada sejak ditemukannya sihir modern, tetapi belum pernah berhasil dikembangkan secara resmi sebelum hari ini.

Di saat jam makan siang tadi, Flying-Type Magic menjadi bahan perdebatan hangat. Menurut pandangan umum sihir modern, walaupun secara teori memungkinkan, pada penerapannya mustahil.

Meskipun demikian, salah satu fondasi dalam sihir modern berhasil dibalikkan di hadapan Miyuki.

“Sekali lagi Onii-sama berhasil mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin! Dapat menyaksikan titik balik dalam sejarah, dan fakta kalau orang yang berhasil mencapai kesuksesan ini adalah kakak kandungku sendiri, Miyuki benar-benar bangga disebut sebagai adikmu!”

Tangan Miyuki menggenggam erat tangan kanan Tatsuya, Miyuki tampak siap untuk memeluk kakaknya, sementara Tatsuya dengan tangan kirinya memegang tangan adiknya dengan lembut.

“Terima kasih Miyuki. Walaupun tujuannya bukan hanya digunakan untuk terbang, sihir tradisional sudah berhasil mencapai kemampuan terbang seperti ini, tapi hari ini kita mengambil langkah besar untuk mewujudkan cita-cita kita.”

“Kemampuan terbang sihir tradisional hanya bisa digunakan oleh sebagian kecil penyihir, dan juga diperlukan kemampuan istimewa untuk melakukannya, 'kan? Tetapi bukankah Flying-Type Magic yang Onii-sama kembangkan bisa digunakan siapa saja yang memiliki kekuatan sihir yang mencukupi?”

Untuk saat ini, aku menetapkan itu sebagai tujuan utama. Aku harap Miyuki bersedia membantuku untuk mencobanya.”

“Dengan senang hati.”

Matanya berbinar sembari dengan cepat menganggukkan kepalanya.

Setelah mendengarkan instruksi, Miyuki menatap CAD yang baru selesai di tangan kirinya.

Sama seperti yang biasa digunakan Miyuki, CAD ini juga berbentuk seperti smartphone.

Hanya saja, dimensinya jauh lebih kecil dari model mini yang biasa digunakan Miyuki dan bisa disamarkan dengan mudah dengan tangannya yang ramping.

Persamaan terletak pada bentuknya yang secara umum seperti sebuah smartphone.

CAD ini merupakan alat dengan kalkulasi khusus.

Miyuki tidak terlalu familiar dengan model spesial, tapi cara kerjanya cukup sederhana.

Hanya ada power switch, sekali diaktifkan, CAD secara otomatis menyerap psion dari pengguna untuk memenuhi Rangkaian Aktifasi secara terus menerus sampai tenaga habis. Pada tingkatan tertentu, ini alat yang cukup kejam.

Meski demikian, tingkat konsumsi psion pada alat ini sudah diturunkan seminimal mungkin.

Rancangan ini bertujuan untuk meminimalisir tekanan yang diterima pengguna.

“Tes dimulai.”

Tenggorokannya sedikit menggigil karena rasa gugup yang luar biasa besar dirasakannya.

Kenyataan bahwa tangannya tidak bergetar sama sekali cukup bagi Miyuki untuk mengucapkan selamat pada dirinya sendiri.

Walaupun tes ini gagal, Onii-sama tidak akan menyalahkannya.

Sebaliknya, Onii-sama mungkin akan merancang ulang “Flying Calculation Device” dari awal.

Tetapi dia menolak ketidakmampuannya menambah beban kakaknya.

Miyuki menghidupkan power switch pada CAD.

Dia tahu tanpa perlu melihat kalau alat ini sedang menyerap psions dari dalam tubuhnnya.

Walau begitu, jumlahnya sangat sedikit sampai dia harus memberikan perhatian extra untuk merasakannya.

Hanya sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan kehilangan biasa dari kelebihan psion.

Pada saat dia menyadari ini, Rangkaian Aktifasi sudah tersimpan di dalam Magic Calculation Area.

Kendati dia sudah diberitahu oleh instruksi Tatsuya sebelumnya, Rangkaian Aktifasi dalam jumlah yang sangat kecil tetap saja membuatnya terkejut.

Dengan kemampuan Miyuki, dia mampu menyalin beberapa Rangkaian Aktifasi yang sama dengan mudah.

Miyuki merasakan kalau Rangkaian Aktifasi ini benar-benar melucuti sesuatu yang tidak perlu untuk meningkatkan efisiensi sampai maksimal. Variabel yang masuk ke dalam Rangkaian Aktifasi, mulai menyusun Rangkaian Sihir.

Biasanya, penyihir tidak terlalu peduli dengan fase ini.

Penyihir biasanya menggunakan bahasa, formula, gambaran untuk merumuskan dengan tepat perubahan fenomena yang diinginkannya, kemudian menyelam ke alam bawah sadar.

Tugas Magic Calculation Area adalah mengubah bayangan kenyataan ke dalam data untuk Rangkaian Sihir. Variabel pada Rangkaian Aktifasi mengacu pada bagian yang harus dibuat dari imajinasi penyihir.

Penyihir dapat merasakan Rangkaian Aktifasi yang diserap ke dalam tubuhnya, seperti mereka yang bisa merasakan Rangkaian Sihir yang sedang disusun dalam dirinya. Hanya saja proses penyusunan Rangkaian Sihir secara tidak sengaja dan bukan bagian yang bisa dimasuki secara sadar.

Jika bukan karena ini, berdasarkan keterbatasan manusia dalam mengerti dan pemahaman mengenai data, maka tidak mungkin untuk menciptakan Information Bodies yang dapat mempengaruhi kenyataan.

Miyuki membayangkan dirinya melayang ke atas langit-langit.

Tiba-tiba, ikatan dari gravitasi menghilang.

Kelima inderanya kehilangan sentuhan terhadap sekitarnya seakan tubuhnya di luar kenyataan, menyebabkan Miyuki sedikit panik.

Walaupun begitu, jiwa Miyuki dipenuhi dengan perasaan senang yang jauh melebihi perasaan panik yang tak seberapa.

Dia tidak pernah tahu kalau melayang merupakan pengalaman yang sangat bebas.

Dia hampir cemburu dengan astronot yang menyeberangi bintang dengan 80% dari perasaan ini.

Dia juga mengasihani mereka karena harus menggunakan pakaian yang sangat menyusahkan untuk menikmati kesenangan ini.

Miyuki sungguh berharap keluar dari basement yang sempit ini dan dengan lepas menari di angkasa.

“Bagaimana? Apa Loop System ini terlalu memberatkan?”

Suara kakaknya dengan cepat menarik pikiran Miyuki kembali ke bumi.

Miyuki malu sekali karena dia sangat terpikat dengan perasaan terbang pada masa eksperimen yang genting seperti ini.

Biar begitu, sekarang bukan saatnya untuk membenci diri sendiri.

Miyuki, kamu harus maju — Miyuki memarahi dirinya di dalam hati sebelum menjawab pertanyaan kakaknya.

“Tidak ada masalah apapun. Tidak merasakan pusing atau tanda-tanda kelelahan.”

“Bagus, selanjutnya gerakan paralel bertingkat, biasakan untuk melaju secara perlahan, dan terbanglah.”

“Siap.”

Miyuki mengikuti instruksi kakaknya dan membayangkan dirinya perlahan-lahan melayang sejajar dari bawah.

Rangkaian Aktifasi dalam jumlah kecil menyebar secara otomatis dan tersalin sendiri, menyusun Rangkaian Sihir yang mengubah arah gravitasi menjadi gerakan paralel.

Rancangan dibalik Flying-Type Magic berkisar pada penggunaan Loop System untuk terus menerus mengaktifkan sihir.

Menurut proses ini, selama ide konseptual tidak diperkenalkan ke dalam Calculation Area, variabel-variabel ini akan terus menerus mengikuti nilai asalnya.

Rangkaian Aktifasi yang ditambahkan dengan Sihir Non-Sistematis yang mereplikasi sendiri pada saat mendekati tahap akhir proses penyusunan Rangkaian Sihir dan membebaskan Rangkaian Aktifasi untuk diterapkan dengan Magic Calculation Area, walaupun CAD tidak sedang beroperasi, Rangkaian Sihir yang sama tetap bisa diaktifkan — dengan Loop System, begitulah ceritanya. Jadi, Rangkaian Aktifasi yang sama, penyusunan Rangkaian Sihir, dan data variabel yang lainnya bisa diisi secara terus-menerus. Inilah kenyataan dibalik Flying-Type Magic.

Taurus Silver Magnum Opus — “Loop System”, pasangan sempurna untuk Flight Calculation Device yang dikembangkan Tatsuya.

“Apa sihirnya terputus-putus?”

“Sama sekali tidak, Onii-sama hebat, timing-nya benar-benar sempurna.”

Kunci dari sistem ini terletak pada pencatatan yang sama pada saat sihir diaktifkan.

Manusia tidak cocok untuk mengelola angka yang sama persis, maka teknologi benar-benar diperlukan untuk mengisi kesenjangan ini.

Jika rancangannya terus-menerus menolak semuanya selain sihir ke dalam catatan, maka sistemnya akan menjadi mustahil.

Miyuki masih mengikuti instruksi Tatsuya dan menaikkan kecepatan spiral dengan perlahan.

Dia menggunakan basement yang sempit semaksimal mungkin, berputar, bermanuver, berbalik sembari menari di udara.

Rok yang melambai lembut, dan rambut lembut bagai sutra yang mengikuti tubuh untuk memamerkan lekukan tubuh sepenuhnya.

Pada titik tertentu, Tatsuya melupakan untuk menganalisa keadaan dan hanya berdiri terpesona dengan tarian peri yang tidak terduga.


◊ ◊ ◊


Four Leaves Technology (terjemahan secara harafiah, “Four Leaves Technology”, tetapi nama resmi perusahaan dan merek hanya ditulis “Four Leaves”) — biasa disingkat FLT, pusat pengembangan CAD yang terletak di daerah terpencil, berjarak hampir dua jam dari rumah Tatsuya dengan transportasi umum (satu setengah jam jika menggunakan motor listrik, tapi karena hujan mereka memilih menggunakan transportasi umum). Tatsuya sudah sangat akrab dengan jalur ini, dan karena terlalu akrab, perjalanan panjang dan sulit membuatnya jengkel.

“Miyuki......?”

“Ya, Onii-sama, ada apa?

“...... Tidak jadi, maaf, bukan apa-apa?”

Tidak seperti laboratorium yang berada di dekat kantor pusat, setiap Tatsuya mengunjungi laboratorium ini, Miyuki biasanya mengikuti kakaknya, jadi dia mungkin juga sangat akrab dengan rute ini. Meskipun cuaca cukup suram, penampilannya tetap seperti sedang piknik, menyebabkan Tatsuya ingin menanyakan alasan dibalik itu.

Alasan mengapa Tatsuya tidak jadi menanyakannya karena ia pikir, ini pertanyaan yang cukup aneh.

Tentu saja Miyuki sedikit bingung, tapi suasana hatinya yang berseri-seri segera kembali, bahkan sampai bersenandung karena kegirangan.

Hanya saja, mereka berdua sudah memasuki laboratorium, jadi dia tidak benar-benar mengeluarkan suara.

Di sinilah pusat yang berhubungan dengan penelitian teknis, jantung dari FLT itu sendiri, dengan semua pengamanan yang menyertainya. Tidak hanya kamera yang mengamati di setiap sudut, tetapi personel keamanan yang disebarkan juga cukup mencengangkan.

Walau begitu, tidak ada yang menghentikan Tatsuya dan Miyuki.

Mereka pun tidak perlu repot melapor ke counter sebelum berjalan di koridor tak berjendela dari langit-langit hingga lantai.

Akhirnya, mereka tiba di sebuah ruangan dengan satu sisi dinding yang ditutupi jendela dari langit-langit hingga lantai.

Di sebelah jendela, jurang yg cukup dalam kira-kira sepanjang setengah lantai di bawah tanah yang cukup besar untuk menjadi hangar.

Seberang ruang terbuka tadi terdapat ruangan lain dengan area observasi yang sama.

Inilah pusat pengujian CAD.

Di antara banyak insinyur dan peneliti yang sibuk berdebat atau memanipulasi alat pengukuran.

“Ah, Tuan Muda!”

Meskipun semuanya sibuk dengan pekerjaannya, seseorang menyambut Tatsuya sesaat ia memasuki ruangan observasi.

Ini cukup langka — mungkin hanya di sini — di mana semua orang menyambut Tatsuya dan bukan Miyuki.

Panggilan “Tuan Muda” awalnya diberikan kepada Tatsuya karena dia putra dari petinggi di perusahaan dengan kenyamanan untuk masuk sekehendak hati, tetapi sekarang merupakan panggilan hormat yang ditujukan kepada pemimpin mereka di masa depan.

Tatsuya sedikit malu dengan panggilan ini dan berharap mereka berhenti memanggilnya seperti itu, tapi ia paham semua memanggilnya begitu karena rasa persahabatan sejati, jadi ia tidak memaksakan persoalan ini.

“Maaf karena mengganggu, tapi Director Ushiyama sedang berada di mana?”

Tatapan penuh rasa hormat yang ditujukan kepada kakaknya membuat Miyuki berseri-seri dengan kebahagian. Menyebabkan hampir seluruh — hanya sedikit sekali yang mampu melawan senyuman Miyuki — hingga mengalihkan pekerjaan mereka. Tatsuya mengizinkan Miyuki menemaninya ketika ia menanyai peneliti dengan seragam lab yang menyambutnya tadi.

Suara yang menjawab pertanyaan ini datang di belakang kerumunan.

“Tuan Muda sedang mencariku?”

Engineer yang menggunakan pakaian abu-abu dengan perawakan tinggi menyusup di antara kerumunan.

“Director, mohon maaf karena berkunjung di saat anda sedang sibuk.”

“Tuan Muda, tolong jangan seperti itu.”

Salam penuh hormat dari Tatsuya membuat sang insinyur bernama Ushiyama sampai menggelengkan kepalanya.

“Sudah menjadi hak anda untuk bertindak seperti biasanya, tapi orang-orang ini adalah bawahanmu, jadi tak perlu sungkan seperti itu.”

“Tidak juga, semua yang ada di sini direkrut oleh ayahku, jadi sulit bagi mereka untuk memenuhi panggilanku.”

“Apa yang anda bicarakan, Tuan Muda adalah “Tuan Silver” yang tersohor dan kami sangat bangga melayani anda.”

Setiap insinyur dan peneliti yang mendengarkan Ushiyama mengangguk setuju.

Ini adalah Divisi 3 Pengembangan CAD Four Leaves Technology.

Divisi pengembang yang menciptakan apa yang dunia kenal dengan “Silver Series”.

Saat ini publik mengakui “Silver Series” sebagai hasil karya kemampuan teknis dari FLT. Sempat dianggap sebagai pemberontak dan pengkhianat, kelebihan personil dari departemen teknis yang membentuk Divisi 3 sekarang memegang kekuasaan yang cukup besar dalam tubuh FLT sejak kedatangan Silver Series.

Dengan demikian, semua insinyur dan peneliti di sini bersumpah setia untuk selamanya kepada salah satu pengembang utama — Tatsuya, yang juga “setengah” dari Taurus Silver.

“Serius, saya pikir andalah “Tuan Taurus”, pemimpin sebenarnya dari kelompok ini, benar? Ini karena anda selalu enggan untuk menerima posisi direktur sehingga Divisi 3 belum memiliki manager atau pemimpin sampai saat ini.”

“Tolong jangan berkata seperti itu, aku tidak memiliki kemampuan menjadi “Tuan” atau “Taurus”, Aku hanya seorang insinyur biasa yang melalukan pekerjaan kasar sehingga kejeniusan anda bisa difasilitasi. Akulah yang tidak sanggup melihat namaku ditempatkan bersama nama pengembang aslinya. Aku tidak selancang itu. Hanya saja Tuan muda adalah murid di bawah umur, persoalan hak cipta menjadi masalah sulit, itulah mengapa aku menempatkan namaku juga.

“...... Tanpa kemampuan Ushiyama-san, mustahil untuk mewujudkan “Loop System”. Saya tidak terlalu terampil dalam pengetahuan hardware, performa, dan kreativitas, tanpa memperhatikan kemampuan atau teori apapun, yang terpenting kita mampu menyelesaikan sebuah model yang mampu dikonsumsi secara massal, bukankah begitu?”

“Ah~ Cukup, sudah cukup. Tidak mungkin aku bisa mengalahkan Tuan Muda dalam debat. Jadi langsung ke inti permasalahan saja. Anda tidak muncul untuk sekedar melihat kami, 'kan?”

Selagi Ushiyama menggaruk-garuk kepala sebagai tanda menyerah, Tatsuya sedikit santai dengan ekspresi tenang dan mengeluarkan senyum secara perlahan.

“Oke Ushiyama-san, inilah subjek tes untuk hari ini.”

Tatsuya dengan sengaja membiarkan suara dan gerakannya tetap santai selagi dia mengeluarkan CAD yang berbentuk smart phone. Ushiyama terus menatapnya lebih dari 10 detik tanpa berkedip sama sekali.

Ini adalah CAD model T-7 yang disiapkan Ushiyama untuk Tatsuya demi alasan khusus.

“Apakah ini...... Flight Calculation Device?”

Tangan Ushiyama bergetar selagi dia mengambil CAD tersebut dari tangan Tatsuya.

“Ya, hardware percobaan yang saya minta Ushiyama untuk menyiapkannya sudah terisi oleh Rangkaian Aktifasi untuk Sihir Perpanjangan Pengendalian Gravitasi, dengan model percobaan ini, mudah untuk mengakses dan memanipulasi sistemnya, sangat mudah untuk digunakan.

“Kalau begitu percobaannya......?”

“Seperti biasa, hanya Miyuki dan aku yang mencobanya, tetapi kita belum dianggap sebagai penyihir resmi.”

Semua yang hadir, dan bukan hanya satu atau dua yang mendengarkan percakapan mereka, menahan nafas dan dengan tegang menatap tangan Ushiyama.

“...... Akira, berapa banyak model T-7 yang kita punya dalam lab?”

Akhirnya, Ushiyama menggunakan nada yang cukup tenang selagi bertanya dengan bawahannya.

Dan ketika mendengar jawaban “sepuluh”, matanya yang terbuka setengah tiba-tiba terbuka lebar.

“Sial! Hanya sepuluh? Kenapa mereka tidak menggantinya! Apa? Pesan lagi nanti, ambil semua model yang terpasang ke mesin pemeliharaan dan copy sistem yang ditulis Tuan Muda! Hiroshi, panggil semua penguji! Apa? Ada yang sedang beristirahat? Siapa yang peduli! Seret mereka ke sini bila perlu! Semuanya! Hentikan apapun kegiatan kalian dan bersiaplah untuk melakukan pengukuran. Apa kalian mengerti? Ini Flying-Type Magic! Ini akan mengubah sejarah sihir modern.”

Dia mungkin menggunakan radio internal.

Tidak hanya di ruangan ini, bahkan ruang percobaan diseberang mulai beraksi bahkan peneliti yang sedang istirahat kembali bekerja. Fasilitas ini menyaingi gedung olahraga dalam hal luas dan tinggi area. Saluran komunikasi tergantung dari langit-langit, terpasang di belakang personil penguji.

Saluran ini juga bisa diperpanjang jika diperlukan.

Sihir melayang sudah tersebar luas dan fasilitas ini telah mengujinya belum lama ini, tapi sihir terbang merupakan hal yang sama sekali berbeda bila dibandingkan dengan sihir melayang, desain mereka pun pada dasarnya berbeda. Sihir terbang juga berbeda dengan melompat tinggi kemudian turun secara perlahan, singkatnya sihir yang masih belum diketahui.

Wajah penguji sedikit pucat karena ketidakpastian.

Sihir terbaru biasanya dibuat dari sihir yang telah ada sebulumnya, tapi tidak ada yang tahu di mana bahaya mengintai.

Sudah ada contoh di mana penyihir kehilangan nyawanya karena bug kecil pada Rangkaian Aktifasi.

Dan jika mereka menggunakan sihir terbaru dan (sampai saat ini) belum pernah ada sebelumnya, kewaspadaan seperti apapun tak akan cukup.

Permukaannya diganti dengan bahan penyerap tegangan dan ketika tes suspensi selesai, persiapan telah selesai.

“Tes dimulai.”

Setelah pindah ke ruang observasi — bukan hanya untuk keselamatan pengamat, namun keselamatan penguji juga — Ushiyama memberikan perintah untuk mulai.

Dari bawah, mustahil untuk melihat seperti apa ekspresi penguji saat mengenakan helm keselamatan.

Penguji yang sudah banyak mengumpulkan pengalaman sebagai penguji utama sebelum memasuki usia 30, tampak mengertakkan giginya.

Meskipun demikian, dia menekan switch power pada CAD tanpa keraguan.

“Konfirmasi, telah lepas landas.”

“Berdasarkan data pengukuran, tidak ada daya dorong kembali ke permukaan.”

Sebelum mata telanjang bisa memastikan, personil yang bertugas di beberapa alat pengukur sudah memberikan laporan.

“Error saat akselerasi ke atas masih dalam parameter yang bisa diterima.”

“Performa CAD stabil.”

Tubuh penguji mulai naik secara perlahan.

Sekarang mereka bisa melihat bahwa kakinya mulai meninggalkan permukaan.

Jalurnya menurun, bukti kalau penguji tidak tergantung dari alat suspensi.

Di dalam ruang observasi, selain suara mesin yang memproses data dan laporan kembali, suara baju bergemeresik bahkan tidak terdengar.

Semua sampai lupa bergerak karena tercengang melihat pemandangan di hadapan mereka ataupun yang melihat data pada alat pengukur.

“Percepatan naik terus menurun...... dan zero, sekarang pertahankan untuk meningkatkan kecepatan.”

Penguji perlahan naik hingga ketinggian tiga meter di dalam ruang observasi.

“Percepatan naik mulai hilang...... kecepatan naik sudah mencapai nol, sudah tak bergerak.”

Sekarang ini, masih dalam batas yang bisa dicapai oleh Floating-Type Magic.

“Mencoba akselerasi paralel.”

Seseorang, lebih tepatnya semua orang menahan nafas.

“Tahan akselerasi, mulai pergerakan paralel 10 meter/detik.”

Tanpa menunggu laporan, terlihat jelas dengan mata telanjang bahwa penguji sedang bergerak di udara.

“Bergerak......”

“Dia bisa terbang......”

Kata-kata penuh keraguan hanya menjadi penegas kalau pemandangan di hadapan mereka nyata.

“Di sini Tester #1 kepada deck observasi, saat ini saya sedang berjalan di udara...... Ulangi...... Aku terbang, aku bebas......”

Transmisi mengejutkan yang terdengar melalui speaker melepaskan kegembiraan yang tertunda karena perasaan takjub.

“Menakjubkan!”

“Kita berhasil!”

“Tuan Muda, selamat!”

Semua bersorak kegirangan.

Penguji dengan bebas membuat jejak terbang di langit.

Hanya Tatsuya yang tetap tidak terpengaruh dengan perasaan berkobar dari orang-orang sekelilingnya sambil mengamati ekspresi mereka dan menerima ucapan selamat yang diterimanya.


“Kalian bodoh ya......?”

Ushiyama terlihat tak berdaya melihat penguji yang terkapar karena penggunaan sihir berlebihan.

Uji coba ini berjalan melebihi jadwal dan terus berlanjut sampai sembilan penguji yang ada tumbang hingga tidak bisa melakukan apa-apa. Tak ada masalah dengan prosesnya, hanya saja para penguji tidak mau berhenti.

Sesuai permintaan mereka, saluran komunikasi yang juga berfungsi sebagai kabel pengaman diganti dengan wireless agar mereka bisa bermain kucing-kucingan dan sama sekali tidak mengindahkan naskah.

“Bagaimana kau bisa menggunakan Sustain-Type Magic dalam waktu lama.”

Sihir modern biasanya aktif dalam sekejap atau aktif dalam waktu yang relatif singkat.

Secara umum, sihir dengan efek panjang hanya berlaku dalam waktu tertentu, jadi sedikit sekali penyihir yang menggunakan sihir dengan aktivasi terus menerus, contohnya, “Sonic Blade” termasuk dalam kategori Sustain-Type Magic, tetapi dalam kenyataannya sebagian besar pengguna me-refresh aktivasi setiap serangan.

Sampai sekarang ini, sihir yang memerlukan aktivasi berulang-ulang dipandang sebagai kemampuan khusus sebagian penyihir terpilih sampai akhirnya “Loop Cast” system yang secara otomatis mereplikasi Rangkaian Aktifasi di dalam Magic Calculation Area diperkenalkan dan tersedia untuk umum.

“Kau bertanggung jawab atas tindakanmu sendiri, aku tidak akan membagi-bagikan pujian.”

Untunglah, tidak ada penguji yang menunjukkan gejala kehilangan sihir.

“Ada area yang anda khawatirkan?”

Ketika Tatsuya berbalik, ekspresinya masih jauh dari kepuasan.

“Jujur saja, area peningkatan tidak terbatas...... tapi berdasarkan keadaan sekarang, stess karena terus menerus menggunakan Rangkaian Aktifasi masih terlalu tinggi.”

Karena beberapa alasan, senyum yang sulit dipahami terlintas di wajah Ushiyama ketika mendengar ini pada saat dia menatap Tatsuya dan Miyuki yang berdiri di belakang kakaknya.

“Tentu saja, jika dibandingkan dengan Tuan Putri atau Tuan Muda, penyihir di sini memiliki psion yang relatif terbatas.”

Berdasarkan standar, Tatsuya berada pada tingkatan terakhir menurut standar penyihir.

Hanya saja, standar sihir terus berubah seiring dengan waktu dan perkembangan sihir modern.

Sebagai contoh, 30 tahun lalu Rangkaian Aktifasi tidak terlalu dimengerti seperti sekarang ini, transisi dari Rangkaian Aktifasi menuju penyusunan Rangkaian Sihir sangat lambat dan tidak bisa dibandingkan dengan saat ini. efisiensi Rangkaian Sihir juga sangat rendah dan memerlukan beberapa kali lebih banyak psion untuk menyusun Rangkaian Aktifasi yang efekitf.

Pada saat itu, standar pengukuran kekuatan seorang penyihir lebih ditekankan pada psion yang terdapat dalam tubuh (termasuk tubuh fisik dan mental) daripada menekankan kepada kecepatan penyusunan Rangkaian Sihir. Menurut standar lama, psion Tatsuya dan Miyuki dinilai sangat tinggi.

Berkat kemajuan Rangkaian Aktifasi, Rangkaian Sihir, dan CAD, psion yang relatif terbatas tidak akan menyebabkan masalah yang sama dalam rapalan sihir. Kecuali teknik yang melepaskan psion secara langsung seperti “irregular magic”, psion dalam jumlah besar hanya dianggap sebagai dekorasi indah saat ini.

Meski begitu, penggunaan Rangkaian Aktifasi dan penyusunan Rangkaian Sihir tetap saja mengkonsumsi psion dan walaupun jumlah yang dikonsumsi kecil, ratusan atau ribuan kenaikan kuantitas tetap saja menambah tekanan pada panyihir.

“Kita harus merampingkan desain penyerapan psion otomatis pada CAD untuk membuatnya lebih efisien.”

“Serahkan padaku, jika kita lebih mengandalkan pada porsi hardware dibanding software, maka akan sedikit mengurangi bebannya. Kita mungkin bisa mengatur mekanisme waktu sebagai umpan balik juga.”

Ushiyama mengatakan ini setelah berbagai pertimbangan, yang mana Tatsuya menjawab dengan senyuman yang sulit dipahami.

“Saya baru saja ingin mendiskusikannya denganmu.”

“Suatu kehormatan bagiku.”

Mereka berdua memperlihatkan senyuman yang sama.


◊ ◊ ◊


Walaupun beberapa modifikasi hardware masih terus dilakukan, semua bagian teknis menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Hal terpenting yang didapat hari ini adalah pembuktian bahwa penyihir biasa mampu menggunakan Flying-Type Magic dengan CAD yang dapat diperoleh di pasar.

Tidak ada waktu bersantai, setelah memperoleh hasil pada eksperimen kali ini, minggu depan ia akan mengumumkan detail mengenai Flying-Type Magic di bawah nama Taurus Silver. Pada saat ini kecepatan lebih penting daripada kualitas, karena pengaruh “pertama di dunia” atau kedua di dunia” sama sekali berbeda. “Pertama” juga alat yang sangat kuat untuk pendistribusiannya.

Di sisi lain, CAD khusus untuk Flying-Type Magic akan didesain ulang dari awal, jadi mungkin akan mulai laris di pasar sekitar bulan september (akhir semester pertama pada tahun fiskal).

Dengan dua tujuan yang berhasil diperoleh, rapat untuk sementara ditangguhkan.

Tatsuya menuju ke rest area untuk menjemput Miyuki yang menunggu dan memulai perjalanan pulang yang panjang.

Kendati pekerjaan yang perlu untuk diselesaikan...... Mungkin lebih tepat dia dengan tegas bersikeras untuk mengantar mereka, Ushiyama dengan canggung menggarukan kepalanya.

“Mohon maaf, aku sudah menghubungi wakil ketua, tapi......”

Tanpa memperdulikan apakah sewaktu eksperimen atau setelah konfirmasi keberhasilan, wakil ketua yang bertanggung jawab untuk semua FLT R division — ayah Tatsuya dan Miyuki tak pernah muncul sama sekali, alasannya tidak bisa didapatkan oleh Ushiyama.

“Tidak perlu khawatir mengenai itu, lagipula ini hari libur kami, walaupun dia datang bekerja, kemungkinan dia berada di kantor pusat.”

Kalau bicara jujur, dari sudut pandang Tatsuya, tidak menemuinya mungkin pilihan terbaik.

Kenyataannya, Miyuki tidak mau menemuinya sama sekali.

Hanya saja, masalah ini sepertinya terlalu berat untuk Ushiyama, Ushiyama tahu kalau ayah dari kakak beradik ini tidak hanya memegang posisi penting di FLT, tetapi juga pemegang saham mayoritas. Sekalipun Ushiyama adalah engineer pengembangan utama, masa lalu gelap seorang pemimpin sebaiknya disimpan dari karyawan.

Dengan mempertimbangkan hal ini, Tatsuya menggunakan alasan tadi sebagai jawaban, tapi itu hanya semakin memperdalam ekspresi bersalah Ushiyama.

“...... Bukan begitu, wakil ketua sebenarnya berada di sini sekarang......”

Walaupun punggung Tatsuya sedang menghadap Miyuki, Tatsuya masih bisa merasakan pergolakan emosi adiknya selagi dia mengerutkan kening.

Tatsuya sendiri sampai menghela nafas.

Syukurlah mereka tidak bertemu dengan ayah mereka.

“Sebagai wakil ketua, dia mungkin tidak mengecek setiap tempat sendiri. Saya juga tidak berpikir kalau dia memandang rendah R.”

“Tidak, saya juga mengerti itu. Lagipula wakil ketua mengalokasikan dana yang lebih besar kepada kami.”

Tatsuya sengaja menggiring pembicaraan kembali ke awal dan berputar untuk menghibur Ushiyama. Rasanya tidak enak jika ia harus memperlakukan Ushiyama yang lebih gugup seperti ini, tapi Tatsuya juga tidak ingin berlama-lama dengan masalah ini.

Dan seperti biasa, takdir berkata lain.

Setelah kakak beradik ini mengucapkan salam kepada Ushiyama dan pergi meninggalkan laboratorium, mereka menemui orang yang paling tidak ingin mereka temui di koridor menuju pintu area utama.

“Lama tidak bertemu, Miyuki Ojou-sama.”

Selagi ketiga anggota keluarga menatap satu sama lain tanpa suara, yang pertama berbicara justru orang keempat yang berada di sana. Tatsuya dan Miyuki kenal dengan orang ini, tetapi perlu digarisbawahi antara “kenal” dengan “dekat”.

“Sudah lama ya, Aoki-san. Aku juga ingin mengucapkan lama tak jumpa juga, tapi aku tidak sendiri di sini. Otou-sama, anda kelihatan baik-baik saja, terima kasih untuk teleponnya waktu itu. Tetapi saya pikir sesekali menyapa putra anda sendiri tidak di anggap sebagai hukuman langit, bukan begitu?”

Suara lembut dan manis penuh duri, tetapi kulit dan pertahanan lawannya tahan terhadap mawar berduri.

“Ojou-sama, maafkan ketidaksopanan saya, tapi saya Aoki mengabdi sebagai pelayan dan pengelola keuangan untuk keluarga Yotsuba. Permintaan anda agar saya menyapa pengawal remeh sepertinya bertentangan dengan peraturan keluarga kita."

“Dia Onii-sama saya!”

Miyuki berjuang untuk mempertahankan nada bicaranya. Tapi sangat jelas bagi Tatsuya kalau Miyuki sudah mencapai batasnya.

“Sekali lagi, maafkan ketidaksopanan saya, semua orang dalam keluarga benar-benar mengharapkan Ojou-sama untuk mewarisi keluarga Yotsuba. Dia hanya pengawal Ojou-sama, dan tentu saja berada di tempat yang benar-benar berbeda dengan Ojou-sama.”

“Sebentar, Aoki-san, aku paham meyela di sini dianggap sebagai tindakan kurang ajar, tapi jaga kata-katamu.”

Tepat di saat kesabaran Miyuki habis dan akan berteriak, Tatsuya dengan dingin mendahului kata-kata adiknya.

Dengan suara yang sangat sangat mengerikan.

Walaupun penghinaan seperti ini tidak dihiraukan Tatsuya.

Hati Tatsuya “tertempa” seperti ini.

Daripada merasa terhina, Tatsuya lebih khawatir Miyuki akan menyakiti dirinya sendiri karena kemarahan demi dirinya.

“Tidak masalah, walaupun cuma pengawal biasa, kau tetap anak Miya-sama, aku terpaksa mengabaikan kekurang-ajaran ini.”

Tatsuya tidak punya banyak waktu untuk meladeni sikap angkuh lawannya.

“Barusan, kau mengklaim semua yang mengabdi pada keluarga Yotsuba mengharapkan Miyuki untuk menjadi kepala keluarga Yotsuba selanjutnya. Aku yakin ini pernyataan tak adil untuk kandidat lainnya, benar begitu?”

Untuk mencegah Miyuki memperlihatkan proyeksi negatif terhadap Aoki lebih jauh lagi, Tatsuya harus terus menyerang, memaksa lawan menyerah tanpa membiarkan Miyuki menyela dengan cara apapun.

“Aku yakin Bibi belum menunjuk seorang penerus, kecuali kalau kamu mengetahui keputusan bibi.”

Pria lihai dan bisa diandalkan di puncak kejayaannya yang mungkin lebih terlihat seperti penasehat hukum dibanding pelayan hanya bisa tertegun oleh pertanyaan pemuda berusia 16 tahun.

“Jika itu yang beliau putuskan, maka aku akan memulai persiapan untuk Miyuki sesegera mungkin. Ini kesempatan yang sangat bagus, aku akan sangat berhutang padamu jika kamu bisa memastikan ini.”

Suara Tatsuya terdengar sangat datar, tanpa sedikitpun meninggikan volume suaranya.

“...... Maya-sama belum membuat keputusan.”

Aoki menjawab dengan raut wajah menderita.

“Luar biasa! Pelayan keempat dari keluarga Yotsuba menyampaikan harapan pribadi dengan dalih petunjuk keluarga kepada kandidat penerus? Kalau begitu, siapa di antara kita yang melanggar aturan keluarga?”

Tatsuya berpura-pura menghela nafas di saat Aoki menatapnya dengan sangat marah, wajahnya benar-benar memerah. Tatsuya menduga Aoki dalam kondisi terguncang, jadi ia bersiap pergi dengan deklarasi kemenangan.

Sayangnya, penilaian itu terlalu naif.

“...... Itu sama sekali bukan sekedar asumsi, bagi kami yang mengabdi kepada keluarga Yotsuba, itulah yang kami rasakan. Walaupun kami tidak berbicara dari hati ke hati, selama kami memiliki tujuan yang sama, maka kami semua berada dalam garis yang sama.”

Ini hanya alasan palsu yang mengabaikan semua teori dan logika. Walau begitu dia masih menyiapkan psion terlarang untuk saat-saat terakhir.

“Kau tidak lebih dari penyihir tiruan tak berperasaan. Kau tidak mungkin memahaminya.”

Tepat di saat Aoki melontarkan pernyataan sensitif seperti ini. Tiba-tiba dinding sudah tertutup oleh es.

Penghangat ruangan menyala secara otomatis untuk mengembalikan temperatur yang menurun drastis.

Gelombang hawa dingin berputar mengelilingi kaki Miyuki.

Untunglah Tatsuya dengan cepat mengulurkan satu jari pada lengan kirinya dan disertai dengan suara seperti kaset yang berputar ulang dengan kecepatan tinggi — halusinasi yang hanya bisa didengar oleh orang-orang yang bisa merasakan sihir — hawa dingin lenyap.

Raut wajah Miyuki seketika berubah dari merah karena marah menjadi hijau sebelum benar-benar pucat. Tatsuya merangkul adiknya ke dadanya sebelum mengarahkan pandangan mematikan yang menyayat bagai pedang ke arah Aoki.

“Ibuku orang yang menciptakan “penyihir tiruan tak berperasaan” yang kau sebutkan tadi, kakak perempuan dari kepala keluarga Yotsuba saat ini, Yotsuba Maya, beliau yang dahulu dipanggil Yotsuba dan Shiba Miya sampai sekarang. Beliau menggunakan Irregular Magic terlarang “Mental Design Interference”, mengubah paksa wilayah kesadaran untuk membuat perasaan kuat yang dinamakan Limbic System dengan memasukkan Magic Calculation Model, dan seseorang yang melakukan eksperimen ini kepada putranya yang masih berusia enam tahun tanpa kemampuan sihir adalah, Shiba Miya. Dengan kata lain, menggunakan kata “tiruan” kepadaku yang sebagai hasil eksperimen sama saja mengatakan eksperimen sihir yang dilakukan oleh kepala keluarga Yotsuba saat ini beserta kakak perempuan palsunya. Aku yakin kau sadar akan konsekuensinya?”

Tatsuya dengan lembut memeluk adik perempuan tersayang yang menangis tersedu dipelukannya. Di saat yang bersamaan ia terus menyerang Aoki tanpa ampun, orang yang bertanggung jawab karena menyebabkan adiknya sampai seperti ini.

“.........”

“Tatsuya, sudah cukup.”

Ayah Tatsuya yang terus diam sampai saat ini — Shiba Tatsurou, berdiri di depan Aoki yang sudah terdiam ketakutan dan melangkah maju untuk menghentikan Tatsuya.

“Jangan mengatakan hal buruk mengenai ibumu.”

Tapi kata-katanya benar-benar keluar dari pembicaraan.

Ini mungkin dilakukannya untuk menghindari kemarahan keluarga utama dan juga melindungi dirinya.

Perusahaan ini diam-diam didanai oleh keluarga Yotsuba, walaupun dia pemegang saham mayoritas, itu berkat almarhum istrinya, kebijakan utama masih berada di tangan keluarga Yotsuba, tidak mengherankan jika dia berbicara manis di sini, tetapi......

Tawa Tatsuya nyaris pecah.

“Tatsuya, bukan berarti aku tidak mengeri kebencian yang kau pendam kepada ibumu......”

Dan, bahkan sang ayah tak bisa membaca ekspresi Tatsuya.

Tatsuya sangat percaya, demi kesehatan mental bersama, pergi secepat mungkin merupakan pilihan terbaik.

Sebelum itu, Tatsuya merasa perlu menambah satu komentar tambahan sebelum berangkat.

“Otou-san, anda keliru, saya tidak membenci Ibu.”

“Benarkah......”

Itu sudah cukup.

Tidak perlu mengatakan kepadanya kata yang tidak diucapkan Tatsuya.

Hati Tatsuya tidak memiliki kemampuan untuk “membenci”.

Dia tidak bisa merasakan emosi kuat seperti amarah, putus asa, iri, benci, muak, serakah, birahi, malas, dan...... cinta.

Tidak akan ia lupadiri dalam kemarahan.

Juga tidak akan tenggelam dalam keputusasaan.

Tidak juga ia bergumul dengan iri.

Tidak mengenal benci, juga muak.

Atau cinta terhadap wanita.

Lapar, bukan rakus.

Terangsang, bukan hasrat birahi.

Lelah, bukan malas.

Sihir unik yang hanya dimiliki ibunya di dunia ini menghapus emosi dan keinginan terkuat dari dalam hatinya.

Dia tidak membenci ibunya.

Tidak juga marah.

Semata-mata karena dia “tak mampu” untuk marah serta “tak mampu” untuk benci.

“Emosi” yang sengaja mereka tinggalkan hanya rasa tanggung jawab yang kuat untuk mengikatnya dengan keluarga Yotsuba.

Tentu saja, bukan sebagai rasa iba.

Dan selanjutnya Tatsuya meninggalkan lokasi sambil memeluk Miyuki yang menangis tersedu tanpa mengucapkan selamat tinggal.


Chapter 3[edit]

Salah satu keuntungan memiliki beberapa kelas di sekolah adalah dapat memupuk pembangunan hubungan interpersonal.

Kedekatan regional dan hubungan darah, keduanya adalah dorongan yang kuat untuk mengembangkan ikatan kekerabatan dan, terlepas dari apakah mereka adalah organisasi resmi atau tidak resmi, berfungsi untuk membedakan dan mengkategorikan kelompok dalam kelompok.

Salah satu contoh praktis dari sentimen ini ......

"Pagi, Shiba. Aku sudah mendengar tentang hal itu, semoga lancar."

"Pagi, Shiba-kun, kerja bagus."

"Selamat pagi, Shiba-kun, aku akan mendukungmu."

"Hei, berjuanglah, Shiba."

...... Dan, bahkan siswa yang biasanya tidak begitu dekat dengannya secara sukarela mendatanginya memberi salam dan kata-kata dukungan.

Segera setelah Tatsuya masuk kelas pada hari Senin, ia menerima serangkaian dukungan dari teman-teman sekelasnya.

Alasan mengapa mereka melakukan ini cukup alami: Tatsuya terpilih sebagai salah satu wakil untuk Kompetisi Sembilan Sekolah.

"Selentingan hal ini cukup aktif."

"Yep. Ini baru saja diputuskan minggu lalu dan bahkan belum ada pengumuman resmi."

"Ya, jadi dari mana mereka mendapatkan berita itu?"

Leo, Mizuki, dan Erika tampaknya tidak berpura-pura dengan ketidaktahuan mereka, sehingga mereka mungkin bukan biang keladinya.

Namun, hal itu juga bukan karena berita langsung secara resmi.

Pada saat itu, hanya kakak kelas yang menghadiri pertemuan tersebut, sehingga mereka mungkin mendengar berita itu dari ketua klub mereka.

"Omong-omong, mereka tidak membuat pengumuman hari ini?"

Erika memiringkan kepalanya dan bertanya, di mana Tatsuya mengangguk secara serius.

Termasuk tim teknisi, daftar nama resmi untuk Kompetisi Sembilan Sekolah diselesaikan Jumat lalu.

Jadwal sebenarnya untuk pemilihan daftar peserta seharusnya diselesaikan dua minggu lalu, jadi mereka jelas beberapa langkah di belakang.

Kebenaran kalau kontestan sudah diputuskan mungkin telah menjadi sebuah keuntungan yang tersamar, karena semua CAD yang digunakan pada kompetisi dan seragam yang biasanya memakan waktu yang cukup lama untuk dipersiapkan ternyata sudah tersedia. Satu-satunya hambatan adalah karena calon teknisi belum diselesaikan, semua pekerjaan penyetelan dan pengujian itu masih belum dilakukan.

Miyuki sendiri juga adalah seorang kontestan, tetapi karena aliran yang konstan dalam pekerjaan persiapannya, dia sepenuhnya sibuk. Baginya, Tatsuya bersedia mengorbankan apa saja, tapi masih tidak bisa menghilangkan kekhawatiran bahwa Tatsuya akan dibebankan berbagai pekerjaan.

"Saya pikir periode ke-5 akan diubah menjadi rapat pertemuan, 'kan?"

Mizuki mengatakan hal ini saat menatap layar terminal di meja mereka yang terdapat daftar jadwal kelas hari ini.

Semua tingkat berbagi jadwal yang sama dengan tiga periode di pagi hari dan dua di sore hari.

Meski begitu, selain laboratorium, keterampilan teknis, dan kelas pendidikan jasmani, kelas standar (kelas yang ditetapkan sebagai tujuan perkembangan) maju sesuai dengan kecepatan belajar siswa sendiri. Sekolah modern memperbolehkan untuk pendidikan pribadi yang akan ditampilkan pada layar terminal di kelas dan tidak ketat dalam membatasi awal dan akhir pembelajaran.

Di sekolah modern, semakin tinggi tingkat kelas, semakin kurang penekanan yang ditempatkan pada penentuan waktu kelas dan waktu istirahat. Fakta bahwa sekolah mengubah seluruh dari 5 periode kelas menjadi rapat pertemuan untuk secara formal mengirimkan perwakilan adalah tanda yang jelas dari seberapa tinggi kompetisi itu bernilai bagi sekolah.

"Tatsuya-kun juga akan tampil di panggung selama upacara, benar?"

"Hm, ya ......"

Tatsuya tergagap memberi jawaban untuk pertanyaan Mizuki karena ini justru titik pertentangan yang melanda dirinya.

"Dan Tatsuya adalah satu-satunya siswa kelas satu, 'kan?"

Sama seperti yang Leo katakan, satu-satunya siswa kelas satu yang diterima dalam tim teknisi adalah Tatsuya.

Pengalaman dalam penyetelan CAD benar-benar diperlukan, jadi umumnya kakak kelas yang seharusnya menjadi orang-orang yang dipilih untuk tim teknisi, kecuali jika keterampilan Tatsuya itu yang sangat berbeda dari mereka.

Tentu saja, ketika mempertimbangkan kalau ia adalah seorang perintis ahli dalam pengembangan perangkat lunak CAD, ia pasti akan jauh di atas kualifikasi untuk bekerja sebagai seorang teknisi dalam kompetisi SMA.

Tapi, terlepas dari apakah mereka berada di tahun yang sama dengannya atau yang lebih tinggi, tidak ada yang menyadari detail ini.

Hanya adiknya Miyuki yang tahu.

"Murid jalur 1 itu merasa sangat dirugikan."

Murid Jalur 1 masih kesal dengan hasil final dan seleksi ini hanya akan seperti membuang lebih banyak minyak ke dalam api. Ini tampak jelas sekali bahkan tanpa Erika mengatakannya.

"Tapi semua kontestan itu murid jalur 1 ......"

Itu adalah perspektif Tatsuya.

Karena semua kontestan untuk Divisi Pendatang baru adalah murid jalur 1 dan Tatsuya adalah hanya anggota tambahan, tak seorang pun di luar akan berkomentar mengenai hal ini.

-Tapi bagi orang-orang tersebut, hal ini tidak cukup untuk menghibur murid jalur 1 yang lain yang bertujuan untuk menjadi magic artificers.

Tatsuya jarang sekali berada dalam posisi yang membangkitkan kecemburuan.

Ia juga tidak memiliki kemampuan untuk iri terhadap orang lain.

Pengalaman hidupnya tidak cukup baginya untuk mengamati semua rincian itu.

"Tidak ada yang bisa mereka lakukan tentang hal itu. Kecemburuan saja bukan alasan yang cukup baik."

Jadi ketika dia mendengar komentar menusuk dari Mizuki, Tatsuya tidak mampu merumuskan jawaban balasan.

"Tenang saja, kali ini tidak ada orang yang akan melempar batu atau sihir padamu."

Pada metode Erika yang terlalu ekstrim dalam menenangkannya, Tatsuya hanya bisa tersenyum kecut.


◊ ◊ ◊


Setelah periode 4, Tatsuya melapor tepat waktu ke belakang panggung, di mana ia diserahkan jaket tipis dari Miyuki, yang tiba di hadapannya.

"Ini?"

Dengan semua maksud dan tujuan, ini adalah jaket normal, tapi Tatsuya masih ingin memastikan hal itu.

"Ini adalah seragam untuk tim teknisi. Harap memakainya pada saat upacara di tempat sebagai pengganti dari seragam yang sebenarnya."

Orang yang menjawab adalah Mayumi.

-Dengan jawaban yang diharapkan.

Mayumi sendiri mengenakan jaket sport bergaya barat.

Itu mungkin seragam untuk kontestan.

Miyuki, yang masih mengenakan seragam sekolahnya, mengeluarkan senyum penuh harap saat dia mengulurkan jaket kepada Tatsuya dengan kedua tangannya.

Secara singkat, dorongan nakal melintas di pikirannya, tapi Tatsuya tahu kalau perlawanannya akan sia-sia.

Tatsuya kemudian terang-terangan melepas jaket seragam sekolahnya dan menggantungnya di gantungan baju yang dipersiapkan terlebih dahulu.

Selanjutnya, ia sedikit menekuk lutut dan membiarkan Miyuki untuk membantunya memakai jaket.

Berdiri di belakangnya, Miyuki menarik jaket melewati bahu kakaknya sebelum kembali ke depan dan menyesuaikan kerah dan lengan. Setelah itu, dia mengambil langkah mundur untuk melirik tubuh kakaknya dan mengeluarkan sebuah senyum yang lebar dan puas.

Tatsuya sangat menyadari mengapa adiknya dalam suasana hati yang fantastis.

Kebahagiaannya itu kemungkinan disebabkan oleh lambang sekolah yang dibordir di atas dada kiri jaket.

Lambang itu berbentuk bunga dengan delapan kelopak.

Seragam Miyuki memiliki lambang yang sama di atas lokasi yang sama.

Lambang SMA Satu.

Dan bukan sebagai pengganti, tapi simbol dari murid jalur 1.

"Onii-sama, ini cocok sekali denganmu ......"

Seragam kompetisi intramural yang sebagian besar sama dengan yang normal, cukup wajar, karena itu hanya dimaksudkan untuk mengidentifikasi asal sekolah dari kontestan.

Namun, di mata Miyuki, penampilan Tatsuya itu akhirnya dikembalikan ke keadaan yang sah.

Tatsuya sebenarnya tidak peduli tapi justru karena ia tidak peduli sampai ia sendiri tidak ingin merusak mood. Masih ada waktu sampai dimulainya upacara, sehingga Tatsuya menunggu di sekitar dengan memakai seragam untuk tim teknisi.

Miyuki benar-benar terpesona oleh sosok gagah Tatsuya dengan seragamnya. Ia tetap berdiri di sana tanpa melelahkan di seragamnya. Tatsuya menatap sekelilingnya namun gagal melirik jaket olahraga barat Miyuki. Dengan kelebihan jumlah waktu yang tersisa pun, Tatsuya masih merasa kalau ia harus bersiap-siap segera mungkin.

"Bukankah kamu perlu berganti seragam?"

"Aku berperan sebagai asisten seremonial."

Mendengar pertanyaan Tatsuya, Miyuki tersentak dari ekspresinya yang terpesona kemudian membalas dengan senyum yang biasa di wajahnya.

Dengan kata lain, ini adalah satu-satunya waktu di mana Miyuki tidak termasuk dalam peserta yang berdiri dan berperan sebagai asisten seremonial bukan sebagai perwakilan sekolah yang diberangkatkan ...... Setidaknya begitulah Tatsuya menafsirkan kata-kata Miyuki.

"Jadi begitu, itu tanggung jawab yang cukup berat."

"Tolong jangan mengingatkanku ......."

Tidak mungkin dia akan kesulitan pada suatu tugas kecil seperti itu, tapi Miyuki sengaja memakai nada lemah dan tatapan yang gugup, mendorong Tatsuya untuk tersenyum lembut dan meletakkan tangan di atas kepala adiknya.

-Para penonton di sekitarnya mengarahkan tatapan dingin terhadap mereka berdua.


◊ ◊ ◊


Anggota tim bertanggung jawab untuk mengatur acara yang disebut upacara pengiriman agar dapat dimulai tepat waktu, dan semuanya berjalan sesuai rencana.

Meskipun Tatsuya berdiri di atas panggung, tidak akan ada batu atau sihir yang meluncur kepadanya - itu sudah pasti.

Namun, baginya, ini adalah lokasi yang sangat asing.

Para peserta dan teknisi berkumpul menjadi dua baris. Di antara tim teknisi, hanya Tatsuya yang adik kelas. Semua yang lain adalah kakak kelas, yang secara alami memberikan perasaan kalau ia adalah orang aneh yang muncul.

Berkat kinerja Tatsuya selama pertemuan seleksi, ia terhindar dari tatapan bermusuhan atau menghina langsung di atas panggung.

Dapat dikatakan, itu bukan seperti tatapan yang ramah. Evaluasi yang baik tidak sama dengan kesan baik.

Terlepas dari bagaimana mereka melihatnya, penerimaannya ke tim itu adalah pengangkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan perlakuan khusus.

Untuk melengkapi semua ini, Tatsuya baru saja mengenakan jaket dengan lambang yang diidamkan bunga berkelopak delapan dibordir di atasnya.

Tentunya seseorang harus mempertimbangkan serangan ini, yang pasti menyebabkan reaksi lebih lanjut bahwa ia bisa melakukan apa-apa. Di bawah sorotan cahaya lampu, Tatsuya dengan tenang memikirkan hal ini seolah-olah ia bukan pelaku utama.

Selama waktu ini, mereka memperkenalkan masing-masing kontestan sesuai gilirannya di atas panggung.

Mayumi adalah pemimpin acara.

Setelah dipanggil, setiap peserta akan menerima medali khusus yang terdapat kristal ID yang diperlukan untuk memasuki arena kompetisi.

Untuk meningkatkan presentasi, Miyuki bertanggung jawab untuk menyajikan medali untuk masing-masing individu.

Kontestan sendiri berjumlah 40 orang (tidak termasuk Miyuki dan Mayumi ada 38), jadi ini adalah proses yang sangat memakan waktu, tapi mungkin karena dia dibesarkan dengan baik, Miyuki mempertahankan senyum manis di sepanjang acara saat dia dengan lancar menyematkan medali ke masing-masing individu.

Dalam kedekatan yang cukup ekstrim mereka bisa merasakan nafasnya, tidak ada siswa laki-laki yang kebal terhadap senyum Miyuki saat mereka berusaha keras untuk menahan wajah mereka yang memerah dan ekspresi gemetar.

Jika itu terjadi, adegan ini tidak akan diragukan lagi akan membangkitkan kemarahan seluruh siswi perempuan, tapi bahkan siswi yang menerima medali telah menyerah dengan wajah memerah atau tatapan gugup, sehingga tak seorang pun di bangku penonton (terutama kakak kelas) menjadi kesal dan malah tersenyum setuju.

Medali itu tidak hanya disampaikan kepada peserta, tetapi untuk tim tambahan juga.

Setelah tim penasehat taktis diperkenalkan, itu akhirnya giliran tim dukungan teknis.

"Entah kenapa aku merasa sedikit gugup."

Orang di sampingnya tiba-tiba berbicara kepadanya, menyebabkan Tatsuya untuk sedikit menggerakkan kepalanya.

Siswa di sebelahnya juga menggerakkan kepalanya sedikit, menangkap tatapan Tatsuya secara langsung.

Tingkat pandangan Tatsuya adalah sedikit lebih tinggi.

Saat Tatsuya mencoba mengingatnya, dia adalah siswa kelas dua bernama Isori Kei. Tentu saja, dia adalah siswa jalur 1 (dan lagipula Tatsuya adalah satu-satunya siswa jalur 2).

"Ya."

Dia adalah salah satu dari siswa yang sangat sedikit secara terbuka ramah terhadap Tatsuya.

Pemuda tampan ini memiliki temperamen yang lembut dan, ditambah dengan tubuh yang ramping, jika dia menukar celana dengan gaun, akan sangat sesuai dengan deskripsi "siswi perempuan yang tinggi". Namun, dia juga menempati tempat pertama dalam Teori Sihir untuk kelas dua serta salah satu penyihir terkemuka dengan keterampilan teknisnya.

Selagi Tatsuya kembali memeriksa "kecantikannya" dari jarak dekat, ia mendapat kesan yang berbeda bahwa tidak boleh menilai buku dari sampulnya.

Mereka masih di atas panggung, sehingga percakapan berakhir di sana.

Namun, bahkan untuk individu lambat seperti Tatsuya, untuk dapat menemukan secercah sinar keramahan di lautan keruh negatif sudah cukup untuk mengurangi emosi suram yang mengalir dalam hatinya.

Karena ia merasa depresinya lebih ringan, ia memiliki kelebihan energi untuk mensurvei penonton.

Karena tidak ada tempat duduk yang ditentukan pada bangku penonton, murid-murid secara alami dibagi menjadi dua, dengan murid jalur 1 di depan dan murid jalur 2 di bagian belakang.

Selain itu, ada beberapa orang luar yang berhasil menyusup di bagian depan.

Mereka mungkin mendeteksi tatapan Tatsuya itu.

Erika dengan semangat melambai kepadanya dari tempat duduknya di baris ketiga dari depan, yang bisa dikatakan cukup dekat untuk disebut barisan depan tempat duduk.

Tatsuya benar-benar terkejut dengan hal ini.

Mencoba melihat lebih dekat, Mizuki duduk di samping Erika, dengan Leo di sisi lain dan Mikihiko menempati sisi lain Leo. Bahkan wajah-wajah di belakang mereka semua kelihatan cukup akrab.

Dalam sorotan mata yang menentang tampak diarahkan kepada mereka oleh murid jalur 1 di sekitar mereka, tahun pertama Kelas E menyerbu ke tempat duduk di barisan depan dan mengklaim bagian untuk diri mereka sendiri.

Selagi Tatsuya tertarik pada tindakan mereka yang berani, Miyuki tiba di depannya dengan keranjang kecil di hadapannya.

Dari 40 kontestan, 4 penasihat taktis, 8 teknisi dan tanpa menghitung pemimpin upacara dan asisten, ada total 50 orang di atas panggung. Empat puluh sembilan dari mereka telah menerima medali mereka.

Terakhir, akhirnya itu giliran orang ke-50 itu.

Dengan kata lain, giliran Tatsuya naik berikutnya.

Mayumi dengan keras memanggil namanya.

Apakah Tatsuya terlalu banyak memikirkan hal itu, atau apakah Mayumi memang menempatkan penekanan ekstra pada namanya?

Tatsuya melangkah maju mendengar pengumuman itu.

Miyuki mengungkapkan senyum yang brilian, dan bisa membuat orang meleleh - cukup untuk menyebabkan Tatsuya khawatir akan status mental adiknya - dan berdiri di hadapan Tatsuya.

Miyuki memasang medali pada jaket Tatsuya itu.

Pada saat yang sama, tepuk tangan bergemuruh pecah.

Tidak ada kebutuhan untuk konfirmasi visual apapun.

Itu adalah Erika dan Leo yang memimpin sisa teman-teman sekelasnya untuk bertepuk tangan.

Untuk Mayumi dan Miyuki, yang bertanggung jawab untuk mengarahkan upacara, ini merupakan keributan yang tidak direncanakan.

Namun, ketika murid jalur 1 mencoba untuk mendiamkan tepuk tangan mereka ......

Mayumi dan Miyuki mengambil inisiatif untuk memulai bertepuk tangan dari sayap panggung.

MKnR v03 17.jpg

Setelah memperkenalkan wakil terakhir, seluruh penonton mulai bertepuk tangan.

Ini sangat bertepatan dengan tepuk tangan untuk seluruh tim, yang tersebar di seluruh auditorium.


◊ ◊ ◊


Setelah upacara yang meriah itu selesai, seluruh kampus benar-benar difokuskan pada persiapan untuk Kompetisi Sembilan Sekolah.

Dengan kontes di mana mereka yang akan berpartisipasi sedang ditentukan, Miyuki menghabiskan waktu setiap hari berlatih dengan Shizuku dan Honoka sampai detik terakhir sebelum kampus ditutup.

Tatsuya diperlukan untuk melakukan penyetelan CAD pada saat yang sama selagi membantu Miyuki dengan tugas-tugasnya, jadi ia juga sibuk sampai penghujung hari.

Baik Erika dan Leo yang berafiliasi dengan klub atletik, sehingga mereka juga dijadwalkan untuk membantu menangani segudang tugas-tugas yang perlu dilakukan.

Mizuki adalah satu-satunya di klub sastra, sehingga minggu ini dia biasa menunggu sendirian sampai yang lainnya selesai.

Upacara pekan lalu yang meriah memenuhi dirinya dengan kecemasan.

Meskipun tidak ada tempat duduk yang ditentukan, masih butuh banyak keberanian untuk mengabaikan aturan yang tak tertulis.

Tidak mungkin ia bisa melakukan itu sendiri, meskipun situasi itu lebih seperti jika Erika tidak ada di sana, tidak ada teman sekelas mereka yang akan ikut mengambil risiko itu.

Mizuki mengakui kepribadiannya yang introvert dan meringkuk sendiri, jadi dia dua kali lipat terkesan dan iri pada temannya.

(Tapi kenapa Erika berjuang begitu keras seperti itu ......?)

Mizuki secara paksa diseret oleh Erika untuk ikut berpartisipasi.

Tentu saja, dia ingin mendukung Tatsuya juga, tetapi merenungkan situasi, dia akan lebih dari puas dengan bertepuk tangan dari belakang.

Erika itu cenderung ke arah perilaku sembrono, sehingga motif tersembunyinya juga mungkin untuk mengejek murid jalur 1.

Pada saat yang sama, Erika adalah individu spontan yang biasanya tidak memikirkan sesuatu terlalu lama.

Di mata Mizuki, dia adalah eorang yang suka langsung bertindak, tetapi juga tidak jarang adalah sumber dari setiap urusan yang merepotkan. Ini bisa dengan mudah dijelaskan jika hanya melibatkan sahabatnya seperti Mizuki, tetapi untuk cukup mampu melibatkan semua teman sekelas mereka, hal ini tampaknya tidak sesuai dengan status praktis dalam pikirannya.

(Jadi Erika benar-benar seperti itu terhadap Tatsuya ...... Benarkah ......?)

Dari sudut pandang Mizuki, laki-laki yang paling cocok dengan Erika adalah Leo.

Erika juga memiliki cerita masa lalu yang menarik dengan Mikihiko, yang mengambil tempat ketiga di bagian Teoritis dalam ujian mereka.

Tapi Mizuki merasa kalau Erika memegang sesuatu yang istimewa untuk Tatsuya yang beratnya jauh berbeda dari yang lain.

Untuk beberapa alasan, Mizuki menolak untuk menyatakan perasaan yang Erika miliki dengan definisi khusus dalam benaknya.

Ia tiba di pintu masuk sekolah kurang dari 5 menit yang lalu.

Waktu yang terlalu pendek baginya untuk mengklaim bahwa ia lelah menunggu.

Namun, ada waktu lebih dari cukup untuk menyentak pikirannya.

Tanpa kesadaran dalam upayanya, bermacam-macam hal mengalir melalui pikiran Mizuki.

Situasi ini akan sangat cocok dengan kriteria terganggu.

Maka, dengan rasanya tidak fokus terhadap satu titik, ia membentangkan indranya keluar dan mendeteksi panjang gelombang yang asing.

Mizuki merenungkannya tepat satu detik.

Lalu ia membulatkan tekad untuk melepas kacamatanya.

Seketika, gelombang pasang warna bergegas mengalir masuk.

Pandangannya dipenuhi dengan lampu warna-warni dari berbagai nuansa.

Mizuki sementara merasa sakit berkelanjutan di matanya disebabkan oleh rangsangan berlebih.

Baginya, tindakan melepas kacamatanya seperti berjalan dari kegelapan menuju sinar radiasi matahari.

Hal-hal yang biasanya tidak mau ia lihat tiba-tiba menjadi terlihat.

Data Surplus memberinya perasaan tak terkendali ketika saraf mata dan otaknya dipenuhi dengan mengolah semua informasi ini.

Jika ini terjadi pada rata-rata orang, mereka mungkin sudah tidak sadarkan diri dengan banjir informasi ini, tapi baginya, ini adalah "dunia lain" yang telah berada di sisinya sejak lahir.

Bahkan orang yang tiba-tiba terekspos di depan sinar matahari yang kuat dengan cepat beradaptasi setelah periode waktu yang singkat.

Bagi orang dengan pupil gelap cocok untuk cahaya yang kuat, kali ini akan lebih pendek.

Yang harus Mizuki lakukan adalah berkedip dua atau tiga kali dan matanya disesuaikan untuk dapat melihat cahaya psion beberapa lusin kali lebih kuat dari apa yang bisa dipandang rata-rata penyihir sama halnya dengan cahaya pushion yang bahkan tidak bisa diidentifikasi oleh rata-rata penyihir.

Mizuki dengan hati-hati melepas kacamatanya ke dalam tas, kemudian mengarahkan pandangannya terhadap getaran aneh dari sebelumnya.

Ia dengan cepat menemukan frekuensi yang memungkinkannya untuk menembus lensa cahaya anti-spirit.

Sinyal pushion yang memiliki suatu keraguan tapi irama biasa seperti bernapas.

Sekarang, sumber cahaya dapat dengan mudah pun dilihat.

Mizuki maju menuju Gedung Keahlian Teknis di mana getaran itu berasal seakan tertarik untuk itu.

Semakin dekat ia sampai ke Gedung Keterampilan Teknis, semakin ia merasakan udara dingin merembes di lingkungan sekitarnya.

Ini adalah pertengahan musim panas, dan meski matahari yang terbenam terhalang sebagian oleh perbukitan tetangga dan memotong cakrawala yang sama sekali tidak "melengkung", suhu masih lebih dari cukup tinggi untuk berkeringat.

Ini adalah sebuah ilusi.

"Sesuatu" yang berpura-pura menjadi udara dingin, terselip dalam lipatan udara musim panas yang hangat.

Ini "sesuatu" yang tampaknya untuk meminta Mizuki berputar kembali.

Seperti mengancamnya untuk berhenti berjalan ke depan.

Namun, kakinya tidak berniat untuk berhenti.

Logika menuntut bahwa ia harus kembali, tapi Mizuki adalah anggota masyarakat Sihir dan ditakdirkan untuk berjalan berdampingan dengan Sihir, jadi naluri Mizuki menginstruksikannya untuk menggunakan sepasang "matanya" untuk memastikan apa itu.

Ada sangat sedikit orang di Gedung Keterampilan Teknis, sehingga tidak ada suara gesekan atau tertawa keras.

Lampu yang terletak di langit-langit mempertahankan tingkat kecerahan yang membuat nyaman untuk membaca surat kecil.

Sama seperti biasa.

Tidak, ini adalah sebuah sekolah untuk instruksi sihir dan ini adalah Gedung Keterampilan Teknis yang sering dikunjungi oleh banyak orang.

Jika insiden terjadi, itu tidak mungkin tidak diketahui oleh instruktur dan kakak kelas.

Dibandingkan dengan SMA biasa, SMA Sihir tidak memiliki tempat untuk cerita hantu atau legenda.

Karena tidak ada alarm yang berbunyi, itu berarti kalau situasi yang tidak biasa yang Mizuki deteksi adalah produk dari Sihir.

Jika tidak - manifestasi spiritual sejati yang tidak bisa dideteksi oleh sihir modern.

Perasaan tidak menyenangkan melilit hatinya dan menyebabkan ia kembali gemetar, tapi Mizuki mendesak maju seakan digiring atau diseret tanpa kendali.

Selagi Mizuki dituntun ke lantai atas, ia melihat bau yang samar, bau yang menyenangkan bertahan di udara.

Ia pernah merasakan wewangian ini selama kelas sihir pengobatan.

Wangi itu adalah kombinasi dari banyak kayu kemenyan yang menghasilkan efek sedatif.

Ia mengikuti perasaan itu menuju laboratorium pengobatan.

Cahaya pushion yang tidak teratur itu tampaknya disebabkan oleh percobaan sihir dari seorang siswa.

Setelah memastikan bahwa ini bukan manifestasi spiritual sejati, Mizuki menghela napas lega.

Dan, rasa keingintahuan yang bersembunyi di balik dinding kegelisahan itu mengintip keluar dari kepalanya.

Salah satu pelajaran mendasar pertama yang diajarkan di kelas Keahlian Teknis Sihir adalah kalau seseorang tidak boleh mengganggu saat percobaan sihir orang lain tanpa izin. Tamu tak diundang akan mengakibatkan risiko tak diduga yang memicu area sihir dan bahkan dapat menyebabkan sihir secara spontan meledak di luar kendali. Sekolah telah berulang kali mengingatkan mereka kalau hal ini sangat berbahaya dan bodoh bagi penyihir yang masih tahap pelatihan seperti murid baru seperti mereka - untuk mengganggu percobaan sihir tanpa pemberitahuan.

Namun, Mizuki saat itu benar-benar lupa akan peringatan itu.

Rasa kehati-hatian Mizuki yang tidak tepat mendorongnya untuk diam-diam menyelinap dan mendorong sebuah celah kecil di pintu.

Mizuki dengan cermat menghindari untuk membuat kebisingan dan mengintip ke dalam interior ruangan dari celah.

Dalam waktu singkat -

Mizuki nyaris tidak bisa menahan teriakan dari perasaan ngeri.

Tidak, bukan perasaan ngeri , itu hanya teriakan karena kaget.

Di dalam laboratorium pengobatan, ada banyak bulatan cahaya biru, langit biru, dan biru tua menari di udara.

Setiap bulatan memiliki "kekuatan" independen dan "kesadaran".

Mizuki tahu melalui "konfirmasi visual" kalau segala sesuatu dalam tatanan alam memiliki perbedaan kekuatan yang tidak bergeser menuju arah tertentu yang berbeda, tetapi mempertahankan aliran konstan secara terus-menerus. Mizuki cukup akrab dengan adegan "kekuatan"-berdasarkan fenomena alam yang berkumpul sebagai bulatan yang mengambang. Dalam "matanya", rincian segudang dunia mirip dengan aliran pushion yang dirilis dalam kesadaran manusia.

Namun, ini adalah pertama kalinya Mizuki merasa bahwa ‘sesuatu‘ yang berkumpul dan mengambang itu memiliki "kesadaran".

(Spirits .....?)

Apakah ini yang mereka sebut spirits - pikirnya.

Mizuki sangat terkesan dengan hal ini, cukup untuk melupakan semua pikiran lain.

Dan orang yang memanggil spirits itu-

"Yoshida-kun ......?"

Benar-benar melupakan sikap hati-hati apapun, Mizuki bergumam pelan.

Ini adalah tindakan yang sepenuhnya sadar dilakukan.

Meski begitu, orang yang namanya disebut itu tidak bergeming.

Terutama karena dia terletak di lokasi pribadi di mana tidak seorang pun akan lewat dan bahwasanya seseorang menyaksikan rahasia "sihirnya".

"Siapa di sana!"

Sebuah pemeriksaan yang refleks.

Kata-katanya dicampur dengan kemarahan karena dipergoki orang lain, menyebabkan "kesadaran" dalam "bulatan" untuk bereaksi.

"Ah!"

Ketika bulatan menyerbu ke depan, Mizuki berteriak dan menutup matanya.

Bersamaan dengan itu, sebuah "hembusan kuat" mendekat dari sisinya, memaksanya untuk merunduk.

Tapi ini adalah aliran psions yang tidak akan mengganggu rambut atau gemerisik gaunnya.

Hembusan itu menyapu bulatan yang berkerumun dan melindungi Mizuki, tapi ia tidak mungkin tahu dengan mata tertutup.

Gemetar dalam keraguan, Mizuki perlahan membuka matanya dan menemukan Tatapan Mikihiko yang penuh kebencian memelototi Tatsuya, yang dengan tenang menerima tatapan ini tanpa ekspresi.

"...... Mikihiko, tenang, aku tidak ingin berkelahi denganmu di sini."

Pada kemunculan Tatsuya yang tiba-tiba itu, Mizuki hanya bisa menatap dengan mata lebar dari posisi berlututnya. Di belakangnya, Tatsuya mengangkat kedua tangannya.

Ini adalah isyarat universal bagi penyihir dan orang biasa, suatu tanda kalau orang tersebut tidak ingin melawan.

Mikihiko mengungkapkan ekspresi yang benar-benar terkejut dan sikap permusuhannya lenyap pada saat yang sama, seolah-olah itu tidak pernah muncul sejak awal.

Kemudian dengan cepat menghilangkan suasana tegang. Mizuki akhirnya melepaskan postur kakunya dan bangkit dengan Mikihiko yang merasa bersalah di hadapannya.

"...... Tatsuya, aku minta maaf, aku tidak bermaksud melakukan itu."

Mikihiko tampak seperti anak hilang tanpa rumah.

Tiba-tiba, Mizuki merasakan dorongan untuk "menghiburnya", tapi cemas karena ia tidak bisa menemukan kata-kata yang tepat.

Untungnya, mereka berhasil menghindari saat-saat yang canggung dalam keheningan.

"Aku tidak keberatan, jadi tenangkan pikiranmu. Pada akhirnya, itu adalah kesalahan Mizuki karena mengganggu konsentrasi ‘ caster ‘ selama fase merapal Sihir."

"Eh? Aku?"

Mizuki buru-buru berbalik hanya untuk melihat Tatsuya dengan seringai nakalnya dan segera menyadari kalau dia tidak benar-benar menyalahkannya.

"Tidak, itu bukan salahnya."

Namun, Mikihiko tidak melihatnya seperti itu.

Ketika dia menolak komentar Tatsuya, dia berbicara dengan cara yang cukup cepat.

Ini mungkin karena komentar Tatsuya memukul tepat di akar masalah, menyebabkan dia panik sedikit.

"Itu hanya karena ketidakmampuanku sendiri kalau aku akan menjadi panik hanya karena namaku dipanggil...... aku juga minta maaf karena aku lupa sesuatu yang sangat penting. Terima kasih, Tatsuya. Terima kasih kepadamu, aku tidak sengaja menyakiti Shibata-san."

"Dia akan baik-baik saja meski aku tidak melakukan apa-apa. Tadi itu, itu spirit magic 'kan?"

Mikihiko mengangguk mendengar pertanyaan Tatsuya, tapi ragu-ragu karena beberapa alasan.

"Berdasarkan spirit dalam agama Buddha dari langit dan bumi, keluarga kami menyebutnya 'Divine Earth Magic."

Meski begitu, Mikihiko terjebak dalam kata-katanya, mungkin karena ini adalah titik yang tidak dapat dinegosiasikan bagi para penyihir.

Spirit Magic adalah jenis sihir kuno yang menggunakan informations bodies independen yang biasa disebut "spirits" untuk berinteraksi dengan information bodies lain. Pelajaran sihir sering merujuk sihir ini sebagai "Spirit Magic", tetapi juga memperpendek Spirit menjadi SB (Spiritual Being), tetapi pengguna umumnya merujuk kepada mereka sebagai "spirits ".

"Aku tidak memiliki kemampuan untuk membedakan spirits, tapi aku tahu kalau kamu orang yang mengendalikan ritual. Selain itu, Mizuki justru berhasil melewati penghalang penangkal, sehingga akan cukup sulit baginya untuk tidak mengejutkan kamu."

"Bagaimana kamu tahu tentang penghalang itu ...... Oh, begitu, Tatsuya juga belajar sihir kuno, sehingga kamu juga akan tahu apakah ritual itu efektif atau tidak ...... Sepertinya kamu benar-benar ke....... Tidak .., kamu telah melampaui batas-batas pengetahuanku."

"Kamu dapat melanjutkan dan berkata 'keterlaluan'."

Tatsuya berbicara dengan cara yang menggoda, pada Mikihiko yang menjawab dengan senyum kecut – ketegangan di mulutnya menjadi santai.

"Bagaimanapun ...... Tidak peduli betapa kamu tidak ingin orang lain melihatmu, Kupikir bahwa memasang penghalang dalam laboratorium sekolah juga memenuhi syarat sebagai tindakan yang keterlaluan."

"Benar."

Gabungan tawa mereka sepenuhnya menghapus suasana tegang sebelumnya.

"Baru saja, kamu menggunakan Sihir pemanggil “natural spirits“? Ini adalah pertama kalinya aku melihatnya."

"...... Menyembunyikan apapun pada saat ini akan sia-sia. Tatsuya benar, aku menggunakan spirit air untuk berlatih sihir pemanggilan."

Mikihiko mengumpulkan kayu dupa yang terbakar dari kompor meja dan menjawab Tatsuya.

Di sampingnya, Mizuki menggunakan kain pembersih untuk menghapus abu yang menempel di meja.

Tentu saja, Mikihiko ingin menolak sikapnya ini dengan sopan, tapi ketekunan Mizuki terbukti sangat keras kepala tentang hal ini.

"Spirit Air ...... Sayangnya, aku hanya tahu kalau itu adalah kumpulan pushions ...... Mizuki, apa yang kamu lihat?"

"Eh? Ah, aku juga, satu-satunya hal yang aku lihat adalah bulatan berwarna biru."

Mendengar pertanyaan Tatsuya, Mizuki tersenyum samar dan melipat tangan dengan sikap bergelombang di hadapannya.

Karena Mizuki masih memegang kain pembersih basah di tangannya saat ia melakukan ini, sebagian kecil dari air keruh memercik ke wajah Mikihiko, tapi dia sepenuhnya tidak menyadari karena pertanyaan itu benar-benar membuatnya lengah.

Sedangkan Mikihiko sendiri ...... dia juga tampaknya tidak menyadari.

Matanya terbuka lebar ketika ekspresi wajahnya tegang.

"Berwarna ......? Kamu bisa melihat perbedaan warna ......?"

"Itu, eh ...... Ya."

Mizuki tidak mengerti mengapa Mikihiko mengenakan (dari perspektif Mizuki) ekspresi ketakutan, jadi dia menjawab kembali dengan suara gemetar.

"Misalnya ...... biru, biru langit, atau biru gelap ...... Ah!"

Mizuki tidak berani untuk melihat Mikihiko di mata, jadi ia tidak menatap langsung padanya saat ia menjawab. Namun, ia menjerit kecil saat menyadari tetesan kecil air di wajah Mikihiko itu.

"Mm-maaf! Itu ...... Oh, benar, saputangan, saputangan."

Mizuki bergegas untuk mengambil saputangan dari tas sekolah untuk menyeka wajah Mikihiko itu.

Namun, Mikihiko dengan kasar meraih tangannya.

Dan menarik Mizuki yang ketakutan tepat di depannya.

Mikihiko menangkap Mizuki yang kelihangan keseimbangan dan menatap matanya dari dekat seperti ia akan menciumnya.

"Eh ...... ini ......"

Mizuki sangat bingung dan panik selagi ia kebingungan, tetapi Mikihiko tampaknya tidak menyadari hal itu.

Mikihiko hanya terus menatap tanpa mengedipkan kelopak mata, sementara Mizuki yang panik tidak berani berbalik.

Tanpa peringatan apapun, mereka berdua hanya terus menatap satu sama lain.

"...... Jika ini adalah adegan konsensual maka aku harus minta undur diri, tetapi bagaimanapun itu mungkin jadi sedikit masalah."

"Wah!"

"Ah!"

Keduanya membeku seakan mereka sudah lupa bagaimana bernapas, tapi, kemungkinan pulih setelah mendengar suara Tatsuya yang ‘ tidak beracun ’ itu, dengan cepat melompat terpisah.

"...... Aku minta maaf."

"Tolong ...... Tolong jangan katakan seperti itu ...... akulah yang seharusnya minta maaf."

Kata-kata mereka seperti teka-teki.

Itu cukup jelas mengapa Mikihiko meminta maaf - itu pelecehan seksual yang hampir melewati batas, dan dia seharusnya tidak mengeluh walaupun mendapat tamparan di wajah - tapi mengapa Mizuki juga meminta maaf?

Kemungkinan besar karena panik. Tatsuya juga merasa kalau atmosfer di sana menyuruh dia untuk segera pergi.

"...... Miyuki, Erika dan Leo sudah di tempat pertemuan, jadi jika kalian merasa masih ingin tinggal, kami bisa pulang lebih dulu."

"Eh? Ah, Tatsuya-kun, jadi itulah alasanmu datang mencariku...... Tunggu, ah!"

Mizuki tampaknya membutuhkan lebih dari setengah detik untuk memproses apa yang Tatsuya katakan kepadanya (lebih seperti Mizuki memang mengambil setengah detik untuk melakukan hal ini dari sudut pandangnya), menjerit kaget, kemudian terjerumus kembali ke dalam keheningan. Tidak, Mizuki mungkin memiliki sesuatu yang ingin ia katakan, tapi mulutnya membeku tidak mampu mengucapkan kata-kata. Itu mungkin karena kesulitannya telah menyebabkan penyumbatan di area pidato di otaknya.

Bagaimanapun, hal ini hanya akan menjadi halangan sementara – itu yang Tatsuya pikir ketika dia menempatkan ini di sisi lain pemikirannya - sayangnya, ekspresinya jauh dari "wajah poker" biasanya - ketika dia mengarahkan pandangannya ke arah Mikihiko.

"Jadi, Mikihiko, tentang apa ini semua?"

Tatsuya mulai membedah aksi mencengangkan Mikihiko dengan minat yang besar.

"Maaf, aku hanya begitu terkejut ......"

Mikihiko menghela nafas kecil lega pada perubahan topik dan dengan cepat mengambil kesempatan ini untuk menanggapi pertanyaan Tatsuya itu.

"Tunggu, tidak perlu meminta maaf padaku. Mengapa kamu begitu terkejut?"

"Yah ......"

Mendengar kata-kata Tatsuya itu, Mikihiko sekali lagi membungkuk ke arah Mizuki.

"Aku sangat menyesal. Itu karena aku tidak pernah berpikir seseorang bisa memberitahu perbedaan warna antar spirits ...... Terpikir bahwa kamu mungkin memiliki mata kristal, aku tidak bisa duduk diam dan kehilangan kendali diri ...... Aku tahu ini hanya terdengar seperti alasan, tapi aku pasti tidak merencanakan apa pun yang jahat terhadapmu. Aku benar-benar hanya ingin memastikan itu."

Permintaan maaf yang sungguh-sungguh dari Mikihiko akhirnya mencapai efek yang diinginkan, Perasaan letih Mizuki kembali normal.

Sama seperti katanya, ini hanya alasan.

Ini sepenuhnya karena Mikihiko dan rasa ingin tahunya yang tidak terkendali dan tidak ada hubungannya dengan Mizuki.

Meskipun demikian, pada penjelasan Mikihiko yang putus asa, Mizuki menjawab dengan tatapan hangat dan lembut, menandakan kalau ia sudah memaafkannya.

"Yoshida-kun, tidak apa-apa, aku hanya terkejut, itu saja."

Setelah mengatakan ini, Mizuki mengungkapkan senyum manis dan santai dan cepat-cepat menambahkan, "Tapi itu akan sangat memalukan, jadi jangan lakukan itu lagi."

Wajahnya benar-benar memerah, Mikihiko mengangguk penuh semangat.

Itu tampaknya percobaan pelecehan seksual sebelumnya telah mencapai kesimpulan yang damai dan sindiran Tatsuya tidak pernah terjadi, tapi Tatsuya tidak ingin memikirkan hal itu terlalu banyak.

"Omong-omong, Mikihiko, mengapa kamu terkejut?"

Melihat mereka berdua kembali normal, Tatsuya kembali pada pertanyaan sebelumnya.

"Berdasarkan apa yang kamu katakan, apakah kemampuan untuk mengidentifikasi warna dari spirit sangat langka?"

Tatsuya memiliki kemampuan untuk menguraikan dan mengetahui psion information bodies, tetapi tidak melihat information body sebagai gambar selama analisis, sehingga dia tidak menyadari apakah identifikasi warna itu spesial atau tidak. Tidak, kemampuan untuk mengidentifikasi pushion information bodies pasti jarang, tetapi Tatsuya tidak bisa memahami mengapa "Identifikasi warna" punya arti spesial.

Mendengar pertanyaan Tatsuya itu, Mizuki juga melihat Mikihiko dengan tatapan yang sama di matanya. Ia mungkin memiliki pertanyaan yang sama juga.

"Juga, apa yang kamu maksud dengan mata kristal? Jika boleh, bisakah kamu menjelaskan itu kepada kami?"

Mata Mizuki jelas menunjukkan kalau ia ingin tahu juga.

"...... Ya, bukannya informasi itu adalah suatu rahasia."

Penundaan singkat Mikihiko sebelum menjawab dengan jelas mengisyaratkan bahwa apa yang akan dia katakan adalah sesuatu yang tidak begitu sederhana. Tatsuya mendeteksi kalau Mikihiko sesekali menunjukkan penyimpangan tidak bertanggung jawab ...... yang berbatasan dengan impulse yang akan menghancurkan diri sendiri.

"Spirits memiliki warna, dan kita sebagai ‘ Summoning Magician ‘ mengandalkan warna-warna ini untuk mengidentifikasi berbagai jenis spirit."

Dapat dikatakan, Mikihiko tampak sangat tulus saat dia mulai menjelaskan nuansa pemanggilan dan tidak melepaskan perasaan yang tidak bertanggung jawab.

"Meski begitu, tidak berarti kami benar-benar bisa melihat warna spirit."

Mizuki menjadi bingung.

Tatsuya juga tidak mengikuti, tapi dia tidak segera bertanya dan hanya menggunakan matanya sebagai sinyal pada Mikihiko untuk melanjutkan.

"Pada kenyataannya, spirit tidak memiliki aturan warna sama sekali. Warna-warna yang penyihir lihat berubah tergantung pada sistem atau cara apa yang mereka miliki. Pakai caraku sebagai contoh: spirit air berwarna biru. Tapi di Eropa, dengan cara lokal mengklaim bahwa spirit-spirit air berwarna ungu. Di daratan utama, pendapat dominan adalah kalau warnanya adalah warna biru gelap yang hampir hitam. Ini bukan karena getaran spirit berbeda berdasarkan lokasi dan sihir. Itu karena penyihir menggunakan berbagai metode identifikasi, dan itulah mengapa mereka 'melihat' warna yang berbeda."

"...... Dengan kata lain, mereka tidak diidentifikasi oleh penglihatan, tetapi melalui pengenalan sihir terhadap getaran?"

"Benar. Demi untuk lebih mengidentifikasi spirit, kita menggunakan warna untuk mengkategorikan osilasi. Kamu bisa mengatakan kalau kami telah sedikit menghiasi spirit. Jadi, kami memiliki metode masing-masing untuk mengidentifikasi warna spirit. Dalam caraku, spirit air berwarna biru, spirit api berwarna merah, spirit tanah berwarna kuning, dan spirit angin berwarna hijau. Tidak ada perbedaan dalam gelap atau kecerahan. Kami semua menerapkan warna yang sama dalam pikiran kami, jadi tidak ada perbedaan dalam warna. Jadi semua spirit air secara ketat berwarna biru. Menurut identifikasi sistem, tidak mungkin untuk melihat warna biru langit atau biru gelap dalam warna spirit air."

"...... Tapi Mizuki melihatnya."

"Mizuki mungkin merasakan perbedaan dalam warna karena kekuatan dan sifat spirit air dan 'benar-benar' melihat warna spirit. Caraku mengacu pada jenis-jenis mata sebagai 'mata kristal'. Istilah ini mungkin digunakan oleh cara lain dalam situasi yang berbeda, tetapi untuk cara kami, hal itu mengacu pada mata yang bisa melihat 'Dewa'. Rumor mengatakan kalau mereka yang bisa melihat warna dari spirit-spirit juga dapat melihat di mana spirit meloncat maju dan berkumpul, serta 'spirit suci' dari tatanan alam dan kunci untuk mengakses sistem tersebut. Bagi kami, orang-orang dengan mata kristal adalah ‘Miko’ yang dapat terhubung ke sistem spirit suci."

"Dengan kata lain, Mizuki adalah persis seperti orang yang kalian cari?"

"Ya ...... Tapi tidak perlu khawatir. Saat ini, aku tidak punya kekuatan untuk melawan 'Dewa'. Jika itu aku dari setahun yang lalu, aku mungkin telah arogan mengklaim dirinya untuk diriku sendiri, saat ini aku tidak memiliki baik keinginan atau keberanian untuk mencoba. Bisa dikatakan, aku juga tidak akan mengungkapkan kepada penyihir lain kalau dia adalah individu penting untuk sihir suci. Meskipun itu kakakku sendiri, aku tidak pernah tahan hanya melihat orang lain naik sampai ke tingkat sihir Dewa Bumi. Aku tidak akan memberitahu siapa pun tentang mata kristal Shibata-san."

Tatapan Mikihiko pantang menyerah.

Noda kegilaan menari tepat di bawah permukaan.

Tatsuya membacanya sebagai metamorfosis dari sifat posesif aslinya.

Ini bukan "mengklaim untuk dirinya sendiri", tapi "penolakan untuk memungkinkan orang lain untuk melakukannya juga".

Mikihiko menatap Mizuki dengan mata seperti itu.

"...... Itu benar, aku juga akan menjaga rahasia ini."

Hanya didasarkan pada kenyataan kalau "tidak berharap teman mereka akan dimanfaatkan", Tatsuya dan Mikihiko bisa setuju.

Jadi dia mengisyaratkan persetujuannya dengan menganggukkan kepalanya.

Tanda kepada Mikihiko.

Dan untuk Mizuki juga.

Mizuki memakai ekspresi keheranan pada gerak Tatsuya dan dengan cepat menanggapi dengan senyum menenangkan tanpa memahami alasan di balik itu.


Chapter 4[edit]

1 Agustus.

Tanggal keberangkatan untuk Kompetisi Sembilan Sekolah akhirnya tiba.

SMA Delapan dari Otaru dan SMA Sembilan dari Kumamoto seharusnya sudah berangkat sebelumnya jika mempertimbangkan lokasi mereka, sedangkan SMA Satu, berlokasi di pinggiran timur Tokyo, biasanya berangkat ke asrama kompetisi di hari sebelum kontes dimulai.

Daripada melampirkan setiap kepentingan strategis dalam hal ini, itu terutama dikarenakan sekolah terpencil memiliki akses prioritas ke fasilitas pelatihan.

Arena kompetisi resmi tertutup sampai hari kompetisi, sehingga tidak ada alasan yang nyata untuk tiba lebih awal-

"Itulah yang sebenarnya terjadi."

"Begitukah ...... Bagaimanapun, terima kasih atas penjelasan sederhanamu."

Tatsuya ingin bertanya pada Mari, dengan nada yang sarat dengan sarkasme, apakah ada alasan tertentu kenapa Mari memberitahukan semua ini kepadanya, tapi Tatsuya dengan sabar menunggunya sampai dia menyelesaikan penjelasannya dan dengan cepat menggeleng untuk menghilangkan dorongan konyol ini yang tidak akan menghasilkan apa pun.

Mereka berdua berbicara di bawah terik matahari mengobrol di tengah langit biru musim panas. Persisnya mengapa mereka membuat diri mereka lebih panas dari hari yang panas dan lembab ini? Meskipun kamu bertanya padanya, Tatsuya tidak punya jawaban untuk yang satu ini.

Ini bukan demi kepentingannya.

"Maaf!"

Seruan ini didampingi dengan suara sandal yang melangkah ringan di trotoar. Melihat ke sumber suara itu, Mari menghela napas dan tersenyum di bawah payung, sementara Tatsuya benar-benar tidak terpengaruh dengan matahari yang bersinar terik pada dirinya, tanpa banyak berkata-kata memeriksa anggota terakhir dari daftar peserta pada perangkat terminalnya.

Satu setengah jam terlambat, semua orang akhirnya sudah di sini.

"Mayumi, kamu terlambat."

"Maaf, maaf."

Baik teguran dan permintaan maaf yang hanya diucapkan secara singkat.

Keduanya melanjutkan untuk masuk ke dalam bus seakan tidak ada yang terjadi.

Setidaknya, sampai Mayumi datang dari bus dengan tangan kosong.

"...... Apakah kamu melupakan sesuatu?"

Tatsuya bertanya, sedikit khawatir kalau wajah pokernya akan tergelincir.

Pakaian ganti, kosmetik dan perlengkapan hidup lainnya - Miyuki jelas orang yang mengajarinya kalau kosmetik adalah barang yang harus dibawa kalau berpergian lebih dari semalam - telah tergabung dalam kompartemen penyimpanan, dan daftar periksa dari barang yang dikirim masing-masing oleh keluarga para kontestan' telah dicocokkan dengan bagasi, sehingga tidak ada yang hilang.

Meski ada sesuatu yang tertinggal, asrama memiliki banyak cadangan. Ini adalah perjalanan bus dengan waktu perjalanan paling lama 2 jam, sehingga tidak ada kebutuhan untuk banyak barang.

"Tidak, bukan itu ...... Tatsuya-kun, aku minta maaf karena kamu harus menunggu begitu lama untukku."

"Tolong jangan terlalu memikirkan hal itu. Aku menyadari situasimu."

Mayumi bukannya terlambat karena beberapa alasan yang tidak masuk akal seperti tidur terlalu lama atau mendapatkan waktu keberangkatan yang salah.

Tiga jam yang lalu, tiba-tiba dia mengirim kabar bahwa dia akan terlambat karena urusan keluarga.

Dalam pesannya, Mayumi meminta semua orang untuk pergi tanpa dirinya dan kalau dia akan menemui mereka di tempat tujuan nanti. Namun, para murid kelas tiga sepakat untuk menunggu, jadi mereka meminta Mayumi untuk sampai ke sini secepat mungkin.

Ini bukan karena dia berada di urutan berikutnya untuk menjadi kepala Keluarga Saegusa.

Dia memiliki dua kakak laki-laki yang lebih tua.

Bahkan walaupun dia adalah keturunan langsung dari Ten Master Clans, Mayumi adalah adik yang masih di SMA, sehingga ada sedikit sekali kasus di mana dia bertanggung jawab untuk menangani urusan keluarga. Dapat dikatakan, kenyataan bahwa keluarganya memanggilnya pada hari acara resmi sekolah jelas mengisyaratkan kalau ini adalah sangat penting.

Dari sudut pandang Mayumi, jika murid lain berangkat tepat waktu, dia bisa sampai di sana dengan lebih santai daripada bergegas karena terburu-buru. Namun, karena semua orang - Tatsuya benar-benar tidak setuju secara pribadi – ditunjuk untuk menunggunya, sehingga Mayumi terpaksa mengikuti langkah mereka.

Walaupun demikian, Tatsuya tidak akan menegurnya karena satu atau dua jam terlambat.

"Bukankah hari ini terlalu panas?"

"Ini masih pagi, jadi tidak masalah, dan suhu hari ini tidak buruk sama sekali."

Tatsuya adalah satu-satunya siswa kelas satu di divisi pendukung, sehingga dia bertanggung jawab untuk panggilan pemeriksaan daftar peserta.

Ada 40 kontestan, 4 penasihat strategi, dan 8 teknisi.

Dari 12 orang yang bukan kontestan, hanya Tatsuya yang seorang siswa kelas satu.

Tentu saja, ada anggota tambahan lain selain 12 orang ini. Tanpa menghitung penasihat strategi dan tim teknisi, ada juga 20 relawan yang melakukan semua kesibukan, tapi mereka sudah berangkat ke tempat, sehingga bahkan tidak ada anggota fakultas yang hadir. Hanya supir dan peserta resmi yang naik bus dan empat kendaraan kargo.

"Tapi kamu berkeringat seperti kuda ...... Tunggu, apa...? Kamu tidak berkeringat sebanyak itu."

"Tidak, saya setidaknya memiliki sihir untuk menangkal keringat ...... tapi aku tidak se’jijik’ itu sampai tidak berkeringat sama sekali selama musim panas."

Dia menggunakan sihir untuk memurnikan keringat dan melepaskannya melalui kulit dan pakaian.

Intrinsik sihir "Peleburan" milik Tatsuya, dalam hal kategorisasi termasuk turunan dari Sihir Pemisahan. Ini adalah kombinasi dari "Mengumpulkan", "Menyebarkan", "Menyerap", dan "Melepaskan", tapi jujur, "Melepaskan" mungkin memiliki persentase tertinggi.

Jadi, ia lebih mahir dalam pelepasan Sihir Sistematis.

"Kamu sampai menggunakan kata ‘ jijik ’......"

Kata itu tidak terlalu aneh, tapi Mayumi tersenyum cerah, seolah-olah menghadapi sesuatu yang sangat lucu.

Pasti sudah musimnya.

Pada saat ini, Tatsuya berpikir kalau senyum Mayumi seberseri matahari.

Ini pasti karena halusinasi yang disebabkan oleh matahari, suhu dan kelembaban.

...... Bukti terbaiknya datang dari cara Mayumi tersenyum yang seketika beralih ke senyum menggoda seperti biasa.

"Omong-omong, Tatsuya-kun, apa pendapatmu tentang ini?"

"Sesuatu" yang sedang dia bicarakan ...... pasti hal yang sama dengan yang dipikirkan Tatsuya dalam benaknya.

Mayumi mengacu pada gaun musim panas yang dia kenakan.

Dia menggunakan kedua tangannya untuk memegang topi besar bertepi dan berpose, sehingga sangat sulit untuk salah paham.

Mereka hanya memeriksa ke asrama hari ini dan tidak ada kegiatan resmi.

Mungkin karena ini, meski itu kegiatan sekolah, tidak ada kewajiban untuk mengenakan seragam sekolah.

Murid-murid kelas satu termasuk Tatsuya semuanya berpakaian dalam seragam mereka, tapi kurang dari separuh murid kelas dua memakai seragam, sementara hampir semua murid kelas tiga memakai pakaian kasual.

Dengan pikiran itu di kepalanya, dan mempertimbangkan bagaimana kesopanan modern yang tidak menyukai kulit yang tidak tertutup pakaian, sebagian besar murid berpakaian seperti Mari dengan lengan panjang dan celana yang mudah untuk bergerak.

Satu pengecualian adalah siswi kelas dua bernama Chiyoda. Dia mengenakan celana pendek dan kaus kaki panjang yang memanjang sampai ke pahanya, sulit untuk mengatakan apakah itu pakaian yang cocok untuk musim panas. Adapun Isori, Chiyoda tampaknya telah memaksa dia untuk memakai celana yang hanya sepanjang sampai pertengahan tulang kering dengan kaus kaki panjang juga, seakan mereka adalah pasangan (yang, pada kenyataannya, mereka memang pasangan).

Di antara kelompok ini, penampilan Mayumi yang sangat mencolok.

Dan faktanya, dia "luar biasa mencolok".

Baik lengan dan bahunya yang tersingkap dengan gaun musim panasnya.

Panjangnya juga hanya sampai di atas lututnya.

Kaki yang jenjang dicocokkan dengan sepasang sandal bertumit tinggi.

Kulitnya yang kecokelatan, mungkin karena dia memakai lapisan pelindung anti-UV dan inframerah. Mempertimbangkan ini, dia secara teknis tidak menyingkapkan apa-apa, tapi warna kulitnya hanya menjadikan orang berpikir kalau dia telah berjemur.

"Ini sangat cocok dengan senpai."

Sebuah pakaian musim panas yang berani dan disulam dengan bunga yang benar-benar cocok untuk Mayumi.

"Benar begitu ......? Terima kasih."

Nada yang terkejut dan digabungkan dengan ekspresi malu-malu adalah kombinasi yang mematikan.

"...... Kalau saja kamu sedikit malu-malu sambil memujiku, maka itu akan menjadi sempurna."

Wanita muda yang 2 tahun lebih tua dari Tatsuya itu melebarkan kedua lengan lurus ke pinggulnya dan membungkuk ke depan untuk melihat ke atas ke arahnya.

Meski mungil, dia memiliki ukuran rata-rata di sekitar dada dan, ketika ditekan oleh kedua lengan, belahan dada yang indah bisa dilihat.

Sampai titik ini, hampir tampak seperti disengaja.

"...... Sepertinya akan menjadi pekerjaan yang menyulitkan."

"Ah ......?"

Saat ini, Tatsuya tidak mungkin mengetahui urusan apa yang mendesak sampai menahan Mayumi, tapi dia kemungkinan besar mengalami stress yang lumayan.

"Pemimpin, saatnya untuk pergi. Semoga baik-baik saja di perjalanan."

Tatsuya memilih untuk menjelaskan dirinya sendiri dengan cara ini.

"Tunggu, eh ...... Tatsuya-kun? Apakah kamu salah paham akan sesuatu?"

Sikap Tatsuya tiba-tiba beralih menjadi menghibur dan, dikombinasikan dengan tatapan kasihan, menyebabkan Mayumi mengambil kesimpulan.


◊ ◊ ◊


"...... Serius, Tatsuya-kun benar-benar berpikir aku bipolar. Sungguh kasar."

Dalam bus bergerak, Mayumi marah menggembungkan pipi, sementara Suzune, yang duduk di sampingnya di kursi, menatapnya hangat.

"Aku jelas ingin dia duduk di sebelahku, tetapi dia melarikan diri ke mobil lain."

Omong-omong, sebagai anggota tim teknisi, Tatsuya seharusnya duduk di kendaraan penyimpanan, sehingga dari sudut pandang obyektif - atau mungkin dari perspektif yang dangkal, dia tidak menghindari Mayumi.

"Memangnya dia pikir aku ......"

"Itu adalah keputusan yang benar."

"Eh, Rin-chan, apa yang kau katakan?"

Mayumi melanjutkan keluhannya, di mana Suzune dengan tenang membalas.

Mayumi mengenakan senyum manis, tapi matanya tidak tersenyum. Meskipun senyumnya terlihat menakutkan dan palsu- dan hanya palsu - bertanya dengan nada ceria, hal ini tidak mempengaruhi ekspresi tenang Suzune sedikit pun.

"Aku mengatakan dia membuat keputusan yang benar, kalau tidak, dia mungkin menderita di tangan Pemimpin."

"Tunggu sebentar, itu terlalu berlebihan! Apakah kau tidak berpikir ini agak terlalu berlebihan?"

Penilaian yang benar-benar serius dari Suzune itu menyebabkan retak muncul di wajah Mayumi yang stabil itu.

"Ada sangat sedikit siswa laki-laki yang dapat menolak kecantikan Pemimpin, dan kecantikan itu memiliki sihir yang kuat sendiri."

"...... Itu ......"

"............"

Mungkin karena ekspresi Suzune itu terlalu serius saat mengatakan ini, Mayumi tidak yakin apakah dia jujur atau hanya mengolok-olok dirinya - Namun, bagi seseorang yang bertujuan untuk menjadi Penyihir sampai mengatakan "kecantikan memiliki sihir", ini adalah lelucon dengan segala kemungkinannya.

"Namun, aku mendengar kalau Shiba-kun unggul dalam meniadakan sihir orang lain, sehingga penampilan magis Pemimpin tidak bisa masuk kepadanya."

Meskipun ia hanya mendengar suara, Mayumi tahu untuk beberapa alasan yang Suzune katakan "penampilan sihir" dan bukan "mata sihir". (TL note:. Mata sihir dan penampilan sihir memiliki suara yang sama dalam penyebutan dalam bahasa Jepang)

"...... Rin-chan!"

Mayumi akhirnya menyadari bahwa ia sedang digoda.

"OK, OK, Pemimpin, tolong tenang sedikit."

"Kamu tidak memiliki hak untuk memberitahuku hal itu!"

Teman baiknya mempertahankan sikap sangat seriusnya meskipun Mayumi merayap lebih dekat dengan ekspresi marah di wajahnya, sehingga satu-satunya hal yang bisa ia lakukan adalah memindahkan dirinya kembali ke Suzune dan melempar amarah kecil sendirian di pojokan.

Melihat tubuhnya membungkuk ke samping dengan sudut tertentu terlihat seakan kondisinya kurang baik.

"Eh ...... Pemimpin, apakah kamu merasa tidak sehat ......?"

Ini.

Suara dari seberang lorong di mana Suzune duduk itu terdengar khawatir dan gugup.

"Ah? Tidak, bukan itu ......"

Bagi Mayumi, ini adalah kesalahpahaman yang tak terduga.

Saat ia ragu-ragu, Hattori, yang secara khusus datang untuk melihatnya, salah menafsirkan situasi lebih jauh, atau lebih tepatnya, reaksi Mayumi hanya memperkuat prasangkanya.

"Shiba sebelumnya mangatakan kalau Pemimpin tampak lelah. Sepertinya kata-katanya tidak jauh dari sasaran. Jika orang itu tahu di mana batas-batas itu ...... Tidak, ini bukan waktunya untuk hal itu."

"Eh, Hanzou-kun. Sudah kukatakan, aku tidak merasa sakit ......"

"Saya tahu Pemimpin tidak ingin kami khawatir dan saya mengerti kalau saya harus menghormati itu, tapi memaksakan diri melampaui batas anda tidak akan memberikan kebaikan apapun pada kita."

Hattori benar-benar serius - dia sungguh-sungguh perhatian dengan kondisi fisik Mayumi saat dia melihatnya.

Alasan wajahnya memerah itu mungkin karena postur duduk Mayumi yang sedikit berlebihan, di mana pahanya sedikit terlihat di sekitar tepi gaun musim panas. Namun, kedua kakinya rapi ditempatkan bersama-sama.

"Wakil Pemimpin Hattori, ke arah mana kamu melirik?"

Sebagai catatan, Hattori benar-benar terfokus pada wajah Mayumi itu.

Dia tidak melihat di tempat lain, tapi pada saat yang sama, ini berarti - dia berusaha keras untuk tidak melihat di tempat lain.

Dia awalnya datang karena perhatian pada Mayumi, tapi dia buru-buru mengalihkan tatapannya - kemungkinan dari rasa bersalah kalau dia memang melihat ke arah itu, menyebabkan Hattori kelihatan berbeda dengan tujuan awalnya.

...... Mengingat bahwa ini saja sudah cukup baginya untuk merasa bersalah dan bimbang sampai ke tingkat ini, hanya akan membuktikan kalau dia adalah seorang remaja yang jujur dan polos.

"Ichihara-senpai! Saya tidak melihat ke sana ...... Tidak, eh, saya hanya ingin menawarkan Pemimpin sebuah selimut ......"

Sayangnya, ‘ image ‘ remaja tak berdosanya hanya akan menjadi mangsa yang sempurna bagi senpainya.

"Wakil Pemimpin Hattori ingin membawakan Pemimpin selimut? Kalau benar begitu, silahkan saja."

Suzune mengungkapkan ekspresi pemahaman sambil bangkit dan menggunakan matanya sebagai sinyal kepada Hattori untuk bergegas.

Adapun Mayumi, dia bernada dengan berpura-pura untuk mengalihkan tatapannya karena malu dan menggunakan kedua tangannya untuk menutupi dadanya yang sedikit terbuka.

Dengan selimut yang dibawa di kedua tangan, Hattori terpaksa benar-benar tidak bisa bergerak.

MKnR v03 18.jpg

Sebuah jejak pasti kekecewaan dapat dilihat pada mata Mayumi itu.

Sepertinya Mayumi telah menjadi lebih sulit untuk ditangani dari sebelumnya.

...... Shiba-kun membuat keputusan yang tepat - Suzune berpikir untuk dirinya sendiri.

Dia mencuci tangannya dari seluruh kesulitan ini.


◊ ◊ ◊


"Apa sih yang laki-laki itu lakukan ......?"

Hattori membeku di tempat, Mayumi menyaksikan dengan harapan yang menari di matanya, dan Suzune dengan tenang menonton dari pinggir. Ini canggung dari tiga sisi dan menyebabkan Mari menghela napas dan berkomentar dengan nada tak berdaya.

Seperti biasa, Hattori “ menari “ dalam nada Mayumi itu. Setelah memastikan ini, Mari kembali duduk setelah bangkit dari tempat duduknya (sebenarnya, tempat duduknya menghadap Suzune dan posisi kawan-kawannya di seberang gang).

Mari tidak mengatakan ini keras-keras, tapi ia juga perhatian atas Mayumi, tapi ketidakmampuannya untuk melakukan sesuatu itu lebih jelas.

"Eh ...... Seperti dulu ......"

Mari diam-diam menduga kalau Hattori sedang dilanda banyak stres karena godaan konstan Mayumi, yang pada gilirannya membawa sikap yang keras ke arah murid jalur 2, dan yang menyebabkan sakit kepala Mayumi mengenai tindakan Wakil Pemimpinnya dan menciptakan lingkaran setan. Ini adalah sesuatu yang tidak sesuai dengannya.

Dapat dikatakan, Mari juga tahu kalau tingkat stres Mayumi itu jauh lebih berat daripadanya.

Keluarga Mari membual sejarah yang cukup panjang - rumor mengatakan bahwa mereka adalah keturunan dari Jenderal Watanabe Tsuna dari era damai, meskipun tidak ada yang tahu apakah ini benar - tapi berdasarkan klasemen saat ini, mereka hampir di pinggiran dari "Hundred Families".

Mari tidak tahu apakah itu karena mutasi, jika gen-nya melewatkan satu generasi atau dia hanya tidak mewarisi garis keturunan, tapi setidaknya dia adalah satu-satunya di keluarganya dengan bakat sihir yang membanggakan. Jadi, meskipun keluarganya memiliki harapan besar baginya, Mari tidak perlu menyibukkan diri dengan persaingan dalam keluarga yang terjadi di masyarakat sihir.

Di sisi lain, keluarga Saegusa dan Yotsuba saat ini mendominasi eselon atas dari Ten Master Clan dan sementara Mayumi bukan kepala keluarga berikutnya, dia masih keturunan langsung dan anak perempuan tertua, jadi meskipun dia masih siswi SMA, telah ada beberapa lamaran pernikahan bahkan sebelum dia mencapai SMA (bukan rumor, tetapi didasarkan pada fakta).

Adapun Mayumi sendiri, dibandingkan dengan penyihir lain dalam Ten Master Clan pun, dia masih memiliki bakat sihir yang luar biasa. Dia adalah subyek pengawasan intens, “ rising star “ masa depan sesungguhnya di antara keturunan darah murni.

Selain itu, dia juga Ketua OSIS, yang hanya akan menambahkan penghargaan pada dirinya.

Tidak peduli seberapa tangguh kepribadiannya, hari-harinya itu berarti tidak lebih dari berjalan-jalan di taman.

Dia hanya bermain sedikit, pikir Mari, sehingga kelonggaran mungkin adalah pendekatan yang terbaik.

Sementara ia sedang mempertimbangkan ini, Mari tidak menambahkan "dari perspektif seorang teman", mungkin karena ia juga memiliki sisi menggoda yang sedikit memalukan baginya. Tetapi jika seseorang benar-benar mengatakan hal itu di depan wajahnya, Mari mungkin akan menjatuhkan mereka ke lantai.

Kembali pada topik,

Kecuali keributan akan terjadi, ia tidak akan mengganggu - Hattori tampaknya seperti peserta yang bersedia menjadi korban- jadi setelah membuat keputusan agak sepihak, Mari mengarahkan tatapannya ke luar jendela.

Ia duduk di kursi pada baris dua orang.

Jadi ia harus melihat orang yang duduk di kursi dekat jendela.

"...... Mari-senpai, ada apa?"

Seorang siswi yang sama lesunya bertanya pada Mari setelah melihat tatapannya.

"Hm? Tidak, Kanon, aku hanya melihat ke luar."

Mari mentransfer focal point-nya dari luar kepada siswi kelas dua yang duduk di sampingnya, Chiyoda Kanon, yang tersenyum tampan dan sangat populer di kalangan siswi perempuan.

Dia adalah seorang adik kelas yang Mari favoritkan dan Mari secara aktif membimbingnya menjadi Ketua Komite Disiplin berikutnya.

Berkat Tatsuya (jika dia mendengar ini, dia akan sangat memprotes kalau ia dipaksa dan tidak ditanya), Mari sudah menyiapkan dokumen pengalihan hanya untuk dirinya. Kalau bukan Kanon, Mari kemungkinan tidak akan repot-repot.

Mereka berdua dari Hundred Families, tapi Kanon dari keluarga Chiyoda yang dekat dengan puncak. Penyihir berbakat dari keluarga bergengsi adalah representasi sebenarnya dari "Hundred Families".

Di sini, "Hundred Families" tidak benar-benar berarti kalau nomor itu dipecah menjadi seratus keluarga.

Sama seperti digit ratusan diikuti digit puluhan, arti yang sama diterapkan di dalam bahwa mereka adalah "keluarga yang kedua setelah Ten Master Clan".

Selain itu, Ten Master Clan tidak hanya terdiri dari sepuluh keluarga. Ada total 28 keluarga yang layak dengan sebutan Ten Master Clan, dan siapa pun yang memiliki sihir terkuat (perhatikan bahwa ini bukan berarti yang paling berbakat, tapi terkuat), Sepuluh yang teratas dikenal sebagai Ten Master Clan.

Keluarga Mayumi Saegusa selalu menyombongkan diri kalau memiliki banyak penyihir berbakat, sedangkan Keluarga Yotsuba memiliki salah satu Penyihir terkuat di era modern. "Raja Iblis dari Timur", "Ratu Kegelapan", Yotsuba Maya adalah kepala keluarga saat ini, yang menyebabkan kedua keluarga untuk diakui sebagai As kembar dari Ten Master Clan.

Saat ini, Ten Master Clan terdiri dari "Ichijou", "Futatsugi", "Mitsuya", "Yotsuba", "Itsuwa", "Mutsudzuka", "Saegusa", "Yatsushiro", "Kudou", dan "Juumonji", yang kebetulan memiliki nomor dari satu sampai sepuluh secara kronologis. Namun, ini adalah pertama kalinya terjadi sejak Ten Master Clan telah dibentuk, dan ada situasi di mana satu atau dua nomor entah digandakan atau hilang sama sekali.

Yang terkuat dari yang kuat menjadi Ten Master Clan, dengan 18 keluarga lain sebagai pengganti, diikuti oleh otentik "Hundred Families".

Kanon dari keluarga Chiyoda, yang merupakan salah satu Hundred Families. Kekuatan serangan langsung Kanon menyaingi Mari dan jika dia punya senjata di tangan, kekuatan serangnya bisa menyamai penyihir dari Ten Master Clan sendiri. Tidak heran dia memiliki sihir yang layak dengan nama keluarga Chiyoda.

Namun, perbedaan mahkota dari Mayumi adalah kalau Kanon tidak lesu karena dia kewalahan dengan urusan keluarga.

Mendengar jawaban Mari, Kanon dengan lembut berkata "Benarkah begitu" dan mengarahkan tatapannya ke luar, diikuti dengan desahan malas "Heh ......" .

Tanggapan konyol ini hanya membuat kesal Mari lebih lanjut.

"Kanon ......"

"Ya?"

Kanon berbalik lagi, tapi kali ini dia tersenyum dengan cara yang sama sekali berbeda dari sebelumnya.

Sayangnya, imitasi itu lebih pucat dari aslinya, ketika Mari tersenyum kembali dengan cara yang sama cerahnya - dari perspektif perempuan.

"Ini paling banyak memakan waktu dua jam lebih sampai ke asrama, tidak dapatkah kamu menunggu selama itu?"

"Hei, itu jahat sekali! Aku bukan anak kecil, aku bisa menunggu dua atau tiga jam yang tidak berarti!"

Mendengar pertanyaan kasual Mari, Kanon tiba-tiba bersemangat seakan dia adalah orang lain.

Rambutnya yang setengah panjang terlihat saat dia cemberut dan mengeluh.

"Tapi, tapi, kupikir kita akan berada di bus bersama-sama hari ini, jadi tidak apa-apa kalau aku sedikit kesal."

"Bukankah kalian telah bersama-sama ...... Meski kamu terlibat, menghitung waktu kalian berdua telah bersama-sama, itu mungkin lebih lama dari 'pasangan' Shiba bersaudara, 'kan?"

"Tidak mungkin untuk berbagi perjalanan di bus hari ini, jadi aku benar-benar mengharapkan itu. Maksudku, tahun lalu aku sendirian. Dan ketika dibandingkan dengan kedua bersaudara itu, tentu saja pasangan yang bertunangan berbagi lebih banyak waktu bersama-sama!"

"...... Benarkah?"

"Tentu saja!"

Kanon membusungkan dadanya - yang sedikit menghina dan sama sekali tidak menyanjung - menyatakan ini yang kemudian dengan diam-diam Mari mendesah lagi.

Adik kelas ini biasanya tegas dan dapat diandalkan dengan kepribadian yang kuat dan aktif, kualitas yang Mari kagumi pada gadis itu, tapi ......

(Setiap kali, saat hal yang berhubungan dengan Isori, dia sama sekali seperti orang lain......)

"Omong-omong, mengapa tim teknisi harus menaiki tumpangan berbeda! Bukan berarti mereka bisa melakukan apa-apa selama perjalanan, jadi mengapa mereka dalam mobil terpisah! Bus ini memiliki cukup kursi untuk kita semua, dan meskipun itu bukan masalahnya, kita masih bisa menyewa bus double-decker!"

Kanon tampaknya telah menyita tempat yang tepat dan mulai dengan keras melampiaskan frustrasinya. Pada saat ini, Mari hanya bisa menghela napas lagi.


◊ ◊ ◊


Di bus, ada seorang gadis lainnya yang juga berbagi ketidaksenangan yang sama seperti Kanon.

Gadis ini tidak membuat keributan seperti Kanon, yang hanya akan meningkatkan kegentaran pada teman-temannya.

"............."

"...... Eh, Miyuki, kamu ingin minum teh ......?"

"Honoka, terima kasih. Namun, maaf, aku tidak haus sekarang. Aku tidak seperti Onii-sama, yang diperintahkan keluar ke panas matahari hanya untuk berdiri menonton."

Suaranya baik tenang dan lembut.

Sama seperti dinginnya yang seseorang akan rasakan setelah menatap lapisan tipis es yang menutupi pemandangan.

"Ah, eh, kau benar."

Honoka dengan cepat setuju ketika orang di sisi lain lorong tajam menyenggol lengannya.

(Kenapa kamu mengingatkannya akan kakaknya!)

(Ini tidak seperti aku bermaksud untuk melakukan itu!)

Honoka dan Shizuku tidak telepati tetapi masih dapat berkomunikasi dengan mata mereka karena mungkin mereka berdua ingin "melakukan sesuatu" untuk Miyuki yang diam-diam marah?

"....... Serius deh, karena kita tahu siapa yang akan terlambat, tidak ada alasan baginya untuk menunggu di luar bus ...... Mengapa Onii-sama selalu melakukan begitu banyak .... .. "

Miyuki akhirnya mulai bergumam keras-keras, yang hanya meningkatkan ketegangan menakutkan di sekelilingnya.

Honoka ingin melarikan diri.

Setidaknya, dia ingin bertukar tempat dengan Shizuku.

Tapi jika dia beralih kursi pada saat ini, dia pasti akan memancing murka Miyuki.

Lupakan itu, Miyuki tidak akan benar-benar melakukan apa pun pada teman-temannya, tapi perasaan berbahaya di sekelilingnya sudah cukup untuk menyebabkan orang untuk membiarkan imajinasi liar seseorang berjalan (yang berbicara, siswi kelas satu yang duduk di sebelah Shizuku meringkuk seperti bola dan menjaga matanya terpaku ke luar).

"...... Dan dia duduk dalam kendaraan penyimpanan kecil yang penuh dengan peralatan ...... Setidaknya selama perjalanan, saya berharap Onii-sama bisa mendapatkan istirahat yang tepat ......"

Shizuku melirik Honoka yang ketakutan dan menghela nafas.

Shizuku percaya kalau Miyuki menghilangkan tiga kata "di sebelah saya" itu (dengan kata lain, Shizuku secara mental menyesuaikan ini menjadi "Onii-sama bisa mendapatkan istirahat yang tepat di samping saya"), tapi dia mengatakan sesuatu yang sama sekali berbeda.

"Namun, Miyuki, ini adalah saat di mana aku pikir kakakmu menakjubkan."

Shizuku mengambil kesempatan untuk memulai percakapan untuk beralih kursi dengan Honoka.

Honoka menggenggam kedua telapak tangan bersama-sama sambil berterima kasih, tapi Shizuku tidak bisa melihatnya dengan punggungnya membelakanginya dan Miyuki tidak menyadari hal ini juga.

Miyuki sepenuhnya menyadari kalau orang lain telah menangkap gumamannya pada dirinya sendiri, jadi dia tidak mampu untuk segera bereaksi.

Shizuku merebut pembuka untuk menjaga percakapan, benar-benar menghancurkan citranya yang pendiam seperti biasanya.

"Meski dia menunggu di bus, aku tidak berpikir siapa pun akan benar-benar mengeluh tentang hal itu, tapi kakakmu patuh memenuhi misinya untuk 'memastikan semua kontestan telah naik'. Memang benar bahwa ini tampak seperti tugas tidak penting, tapi dia tidak menganggap tugas membosankan ini dengan ringan dan mampu mempertahankan ketenangannya meskipun sesuatu yang tidak terduga terjadi, yang tidak mudah sama sekali. Kakak Miyuki benar-benar menakjubkan."

Hal itu berkat kepribadian Shizuku kalau dia bisa mengucapkan komentar santai itu dengan keras. Honoka lebih ke tipe untuk memikirkan itu dalam privasi pikirannya.

"...... Kamu benar, Onii-sama adalah orang yang paling menyenangkan di tempat yang paling aneh."

Akhirnya, Miyuki mampu menahan malu dan tekanan es di sekitar mereka memudar juga.

Bersembunyi di balik Shizuku, Honoka membuat tanda kemenangan dengan tangannya.


◊ ◊ ◊


Dengan beberapa pengecualian, manusia hanya memilih untuk melihat hal-hal yang mereka ingin lihat.

Lebih seperti, "mereka memilih untuk mengabaikan benda-benda yang mereka tidak ingin lihat".

Bagi organisme biologis, berita buruk dari panca indera itu biasanya lebih penting daripada berita baik. Objek dan situasi yang tidak menyenangkan sering menyebabkan kerusakan pada tubuh fisik, sehingga mengidentifikasi ancaman ini adalah bagian integral untuk kelangsungan hidup.

Namun, manusia sering memalingkan muka mereka dari apa yang mereka tidak ingin lihat.

Misalnya, bahkan mengetahui bahwa senjata pemusnah massal saat ini ditujukan pada mereka, mereka masih memilih untuk mengabaikan aspek realitas itu.

Hal ini terutama berlaku bagi warga negara dunia pertama yang begitu keras berjuang untuk bertahan hidup dari aktivitas mereka hari demi hari.

Tanpa contoh yang berlebihan ini pun, ada contoh yang tak terhitung jumlahnya setiap hari di mana orang berpura-pura tidak melihat hal-hal yang menjijikkan dan berpura-pura bahwa mereka tidak ada.

Seakan-akan, hawa membunuh menguap dari seorang gadis yang cantik.

Miyuki, yang telah kembali ke sikap tenangnya yang biasa, dikelilingi oleh siswa laki-laki.

Yang mana, sampai saat ini, tidak berani mendekati.

Miyuki cukup cantik untuk menyebabkan orang berhenti melangkah, sehingga tidak ada yang berani berkerumun di sekitarnya terlalu banyak, tapi setiap kali kesempatan muncul dengan sendirinya seseorang akan segera mencoba untuk memulai percakapan. Mayoritas pelaku ini adalah siswa kelas satu, dan sesekali siswa kelas dua atau tiga.

Akhirnya, Mari tidak bisa tahan lagi dan terpaksa memindahkan Miyuki dan dua lainnya untuk duduk di belakangnya.

Jadi, dengan Miyuki dan Kanon yang sekarang tenang, jauh lebih bahagia setelah mengomel, menduduki kursi dengan dua jendela, Mari duduk di samping Kanon, dan Katsuto menahan benteng di belakang Miyuki, perdamaian akhirnya kembali ke bus (Mayumi sedang tidur nyenyak, kemungkinan sudah puas setelah terus-terusan menggoda Hattori).

Sementara itu walaupun menyenangkan untuk berbicara dengan orang-orang dari jenis kelamin yang sama, ada sesuatu yang hilang.

Dua gadis yang berbagi pikiran ini sama-sama terus menyaksikan pemandangan yang lewat.

Jadi Miyuki dan Kanon adalah dua orang yang merasakan situasi ini.

"Hati-hati!"

Kanon berteriak.

Setelah suaranya, hampir semua orang di dalam mobil memandang ke luar jendela di salah satu sisi bus.

Dari arah berlawanan, sebuah kendaraan besar – bus yang mereka naiki adalah sebuah bus yang lebih kecil yang digunakan untuk kegiatan santai - sedang meluncur ke arah mereka, di tanah ada hamburan bunga api di mana-mana.

Seseorang berteriak kalau ban meledak.

Penumpang lain gelisah mengklaim bahwa ban jatuh.

Tidak ada rasa bahaya dalam suara mereka.

Ada pembatas jalan antara dua sisi jalan raya, lebih lanjut dibentengi oleh lapisan pelindung.

Pada dasarnya, tidak mungkin kecelakaan akan menyebar sampai ke sini.

Di mata mereka yang masih muda dan tidak berpengalaman, bencana ini di sisi lain hanya sesuatu yang merangsang mereka.

Suatu stimulasi - yang berlangsung selama satu detik.

Seseorang menjerit.

Mungkin lebih dari satu orang.

Ini bukan kesalahan mereka.

Kendaraan besar itu tiba-tiba berputar karena bertabrakan dengan pembatas jalan dan, untuk beberapa alasan, membalik ke udara menuju ke arah mereka.

Bus menginjak rem, mendorong semua orang meluncur ke depan.

Jeritan kesakitan terdengar kemungkinan besar disebabkan oleh murid yang mengabaikan peraturan keselamatan dan tidak memakai gesper sabuk pengaman mereka.

Bus berhenti.

Untungnya, mereka berhenti sebelum menabrak.

Namun, kendaraan yang jatuh itu masih meluncur menuju bus mereka dengan api menyala.

"Biarkan aku dorong kembali!"

"Menghilanglah!"

"Tahan!"

"Oh!"

Tidak ada kepanikan di dalam bus, di mana merupakan sesuatu yang terpuji.

Tapi itu hanya akan memperburuk situasi.

Tanpa peringatan, beberapa sihir melesat maju dan semua mencoba menerapkan kemampuan penulisan ulang fenomena pada waktu yang sama pada obyek yang sama.

Satu-satunya hal yang akan tercapai adalah mengacak semua sihir satu sama lain dan tidak menghasilkan apapun untuk mencegah bencana yang datang.

"Kalian idiot, berhenti sekarang juga!"

Mari dengan cepat menyadari hal ini.

Untungnya, semua orang masih dalam proses aktivasi dan belum selesai.

Jadi setiap orang dipaksa untuk menarik kembali sihir mereka yang baru terbentuk setengah, membuang waktu beberapa detik yang berharga untuk pertahanan yang tidak bermakna.

Mereka membutuhkan sihir yang kuat untuk segera menulis ulang fenomena saat ini.

Semua orang yang berkumpul saat ini adalah anak dan calon penyihir masa depan, tetapi mereka semua tidak mampu melakukan hal ini.

Namun - jika mereka mampu untuk secara logis mengikuti perintah Mari, mereka tidak akan sembarangan mencoba menggunakan sihir.

Juga, untuk menimpa efek asli sihir dan mencapai hasil yang diinginkan, mereka harus menggunakan sihir yang kuat secara paksa untuk menimpa sihir yang sedang diaktifkan.

"Juumonji!"

Mari memanggil penyihir yang mampu mengatasi hal ini.

Katsuto saat ini sedang menyiapkan sihirnya.

Tapi Mari hampir putus asa saat melihat wajah pucat dan gelisahnya.

Mari memahami hal ini juga.

Di Ruang kecil ini di mana Rangkaian sihir berjalan berantakan, dapat dibayangkan apa yang akan terjadi selama "Perhitungan Interferensi".

Bahkan Katsuto tidak punya cara untuk menangani dengan baik dampak yang akan terjadi dan api menderu pada saat yang sama ......

"Serahkan masalah api kepada saya!"

Sosok yang ramping dan indah dari seorang siswa kelas satu yang berdiri di dekat jendela.

Sihirnya sudah disiapkan dan siap dilepaskan.

Melihat hal ini, Katsuto segera mulai merancang Rangkaian Sihir untuk penghalang fortifikasi.

Namun, terlepas dari sebagaimana berbakatnya dia, apakah murid kelas satu ini dapat menggunakan sihirnya dalam badai psions yang sesungguhnya?

Untuk beberapa detik, Mari mengira ia berhalusinasi.

Dia adalah seorang penyihir yang sepenuhnya mampu memahami sihir, tapi dia masih mempertanyakan indranya sendiri di sana.

Ketika Miyuki hendak merapal sihirnya di mana sebuah “ Bongkahan Logam besar “ yang terbakar mengarah ke atas mereka ......

Semua Rangkaian Sihir yang tak terkendali, menghilang dalam sekejap.

Seolah-olah menunggu saat ini terjadi, Miyuki segera mengaktifkan sihirnya.

Dia tidak membekukan kendaraan yang terbakar itu atau memotong pasokan udara yang akan mencekik supir (meskipun dalam kasus ini, kemungkinan kalau pengemudi selamat sangat kecil), dia dengan efisien menggunakan sihir dan secara dramatis menurunkan suhu untuk memadamkan api.

Mari hanya bisa salut pada pilihan tindakannya.

Pada saat yang sama, ini membuktikan bahwa kemampuan persepsi sihir Mari bekerja normal.

Katsuto menyebar sihir pelindung - ini adalah Sihir Sistematik tipe-Pergerakan yang menciptakan medan gaya yang membuat benda yang mendekati ke batas wilayahnya tidak bergerak - menyebabkan kendaraan yang hancur itu terbentur ketika menabrak. Mari melihat ke sisi lain ketika ia mendengar suara tabrakan (Mari percaya kalau sihir Katsuto itu akan mampu menahan kendaraan yang datang).

Apa sih yang sedang terjadi?

Sisa-sisa interferensi dari Rangkaian Sihir itu tiba-tiba menghilang sesaat sebelum sihir diterapkan untuk menghindari kecelakaan, tapi apa yang menyebabkan hal itu?

Apakah itu sihir Mayumi?

Mari segera menolak gagasan yang melayang ke kepalanya.

Memang benar kalau Mayumi mampu menangani Rangkaian Sihir yang kehilangan kendali.

Namun, Sihir Counter milik Mayumi (sihir yang dikerahkan khusus untuk menghadapi sihir lain) berbentuk seperti peluru psion yang menggunakan salinan Rangkaian sihir untuk menghancurkan mereka.

Jenis sihir yang tidak bisa sepenuhnya memusnahkan setiap Rangkaian sihir sampai titik terakhir.

Jika sihir Mayumi sinonim dengan presisi dari senjata anti-pesawat, maka sihir barusan (jika itu memang sihir) adalah sesuatu yang seperti Bom yang meledakkan seluruh distrik. Tidak satupun yang tersisa, baja akan berubah mencair, pondasi dan semen akan berserakan kemana-mana akibat ledakan, menyebabkan seluruh daerah ini menjadi puing-puing sepenuhnya - seperti itulah gambaran bagaimana kerasnya serangan tadi.

Sementara Mari dan Katsuto keduanya berdiri kaku sebelum kekacauan utama dari Rangkaian Sihir kehilangan kendali, Miyuki tampaknya tahu dari awal kalau situasi ini akan memudar dan segera mengaktifkan sihirnya tanpa ragu-ragu.

Apakah dia tahu siapa yang melakukan “ sihir " itu?

Tunggu dulu, apakah yang tadi itu adalah Sihir ......?

"Apakah semua orang baik-baik saja?"

Mari menatap kendaraan penyimpanan – yang sedang diparkir di belakang mereka - yang mengikuti mereka, dan kemudian memulihkan dirinya dan berbalik setelah mendengar suara Mayumi yang mantap.

"Tadi itu hampir saja kena, tapi ada yang tidak perlu dikhawatirkan. Hal yang ditunjukkan oleh Juumonji dan Miyuki-chan sudah menyelamatkan kita dari bencana. Siapa pun yang terluka, lebih menyadari betapa pentingnya sabuk keselamatan, jadi pastikan untuk memakai gesper lain kali."

Mayumi menambahkan "asalkan tidak ada waktu berikutnya" dengan senyum, menyebabkan tawa di dalam bus.

Semua orang menepis kecemasan yang intens dan teror dan kembali ke ekspresi yang lebih santai.

"Juumonji, terima kasih, kau selalu bisa diandalkan seperti sebelumnya."

"Tidak ..... Berkat api yang cepat dipadamkan, aku bisa fokus hanya menghentikan kendaraan. Juga, apakah Saegusa yang menyingkirkan Rangkaian Sihir yang tidak terkendali itu?"

Mendengar pertanyaan Katsuto, mata Mayumi melayang canggung.

"Ah, aku baru sadar setelah bus berhenti ......"

Omong-omong, Mayumi sedang tidur sampai saat kecelakaan.

Katsuto juga menyadari hal ini, sehingga dia hanya mengangkat alis sedikit tapi tidak berkomentar lebih jauh - Katsuto tidak diragukan lagi orang yang paling terhormat di antara para pemimpin murid.

"Ah, Miyuki-chan juga. Eksekusi yang kamu lakukan sempurna. Kamu bisa menggunakan jendela sempit seperti itu untuk membangun Rangkaian Sihir yang sempurna. Itu merupakan prestasi yang kita murid kelas tiga pun akan sulit untuk menirunya .."

Katsuto dan Mari keduanya mengangguk setuju mendengar kata-kata Mayumi itu.

Mereka bertiga tahu betul kalau kemampuan untuk dengan benar memilih sihir yang tepat dan memodulasi dalam keadaan kritis seperti itu bukan prestasi kecil.

Pujian Mayumi yang menyebabkan wajah Miyuki memerah mendalam.

"Pemimpin, saya merasa terhormat oleh pujian Anda. Namun, berkat bantuan yang kuat dari Ichihara-sempai dalam menghentikan bus, aku punya cukup waktu untuk membangun Rangkaian Sihir, jika tidak bahkan aku akan takut kalau saya telah terburu-buru melakukan sihir saya dalam kondisi seperti itu. Ichihara-sempai, terima kasih."

Miyuki serius membungkuk sebagai tanda terima kasih, di mana Suzune diam-diam mengangguk.

Kanon, yang sedang duduk di depan Miyuki, berbalik di kursinya dengan ekspresi seperti dipukul gumpalan.

Mari juga tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya.

Sama seperti kata Miyuki, tidak mungkin bus sudah bisa terhenti tepat waktu hanya dengan rem saja.

Saat pengemudi menginjak rem, itu tidak sulit untuk membayangkan seseorang juga menggunakan Sihir Kecepatan untuk membantu.

Tapi Mari hanya melihat orang menggunakan sihir untuk menghentikan kendaraan yang datang dan sepenuhnya tidak sadar dengan sihir Suzune ketika menghentikan bus.

Sementara semua orang sibuk secara visual mengkonfirmasikan bahaya, dia secara akurat membuat respon yang benar.

Kemahiran Suzune dalam sihir dapat dikatakan menyaingi Mari dan kawan kawan, dan hari ini dia lebih dari membuktikan reputasinya itu. Juga, Miyuki adalah satu-satunya yang mendeteksi sihir Suzune sementara orang lain tetap tidak sadar, bakatnya benar-benar menakjubkan.

"Dibandingkan denganmu ......"

"Aduh! Mari-senpai, kenapa kamu memukulku?"

Tiba-tiba dipukul di kepala, Kanon mengeluh sambil menangis.

"Terima itu, Kanon, apakah kamu memiliki hak untuk mengeluh? Morisaki dan Kitayama juga panik dan menggunakan sihir yang mempersulit situasi, tapi itu bisa diperkirakan karena mereka siswa kelas satu. Tapi apa masalahnya denganmu sebagai murid kelas dua yang pertama kali panik!"

"Eh, tapi reaksiku adalah yang tercepat, aku hanya tidak memperkirakan kalau orang lain akan tumpang tindih menggunakan sihir ......"

Penjelasan Kanon menyebabkan baik Morisaki dan Shizuku terkulai malu.

Beberapa orang lain mengungkapkan ekspresi canggung.

"Tercepat tidak selalu lebih baik! Setidaknya pertama kali evaluasi situasi dulu, kemudian membuat semacam komunikasi dasar antara satu sama lain untuk menghindari ambiguitas, mengerti? Selain itu, didasarkan pada kenyataan bahwa kamu masih tidak menonaktifkan sihirmu bahkan setelah melihat situasi konflik membuktikan kalau kamu telah kehilangan objektivitas."

"...... Aku salah, aku minta maaf."

Melihat kondisi Kanon yang sedih, Mari tidak mengomel lebih jauh.

Dengan omelan ini pun, tanpa pelatihan yang diperlukan dan pengalaman, itu sangat sulit untuk tetap tenang dalam situasi seperti itu.

Bila memperhatikan hal ini, itu bahkan lebih menakjubkan kalau Miyuki mampu berkomunikasi dengan jelas tentang keputusannya untuk memadamkan kobaran api.

Ini bukan sesuatu yang hanya mengandalkan bakat saja. Biasanya, genius juga cenderung untuk mencoba dan tetap keluar terlalu banyak, yang sebenarnya lebih merepotkan lagi karena kompromi tanpa komunikasi.

Dengan definisi ini, Kanon adalah seorang jenius dengan mentalitas teladan.

Miyuki pasti telah melalui pelatihan yang ekstensif dan sulit.

Kesabaran dan ketenangannya dalam menunggu bus kemudian melanjutkan eksekusi terkesan sangat sesuai dengan pengalamannya, atau bisa juga benar-benar tidak sesuai pada waktu yang sama.

"Omong-omong, Shiba."

"Ya."

Mari memanggil Tatsuya dengan nama depan, tetapi memanggil Miyuki dengan nama keluarga.

Umumnya, dia lebih suka untuk memanggil orang lain dengan nama keluarga mereka dan hanya memanggil sahabat dekat seperti Mayumi, Kanon, dan anggota Komite Disiplin dengan nama mereka. Baginya, Tatsuya adalah orang yang sangat dekat dengannya.

"Apakah kamu tahu bagaimana Rangkaian sihir itu ...... Tidak, tidak apa-apa, jangan pikirkan tentang hal itu, kamu sudah melakukannya dengan sangat baik."

"Ah? Terima kasih atas pujian Anda."

Awalnya, Mari ingin mengajukan pertanyaan "Apakah kamu tahu siapa yang menggunakan Sihir Counter untuk menghapus Rangkaian Sihir mereka?"

Di tengah, ia merenung apakah ia memang ingin tahu jawabannya.

Untuk beberapa alasan, Mari merasa kalau jawabannya akan menyebabkan kerusakan pada objek "tertentu" di sekitarnya secara langsung.

Di luar jendela, seorang siswa laki-laki dari tim teknisi turun dari kendaraan penyimpanan dan memulai operasi penyelamatan.

Selain itu, kendaraan segala medan itu tidak hanya dengan kasar menabrak pelindung dan terbalik di udara, itu bahkan terbakar juga.

Tidak ada kemungkinan pengemudi selamat.

Tidak ada perempuan di dalamnya, kemungkinan karena siswa laki-laki itu mengharapkan mereka terhindar dari pandangan mayat yang terbakar.

Meskipun api dipadamkan, kemungkinan kalau bensin- berbasis etanol akan menyala kembali tidak nol.

Di belakangnya murid kelas tiga mencoba untuk keluar dari pintu, seorang murid kelas satu menggunakan kamera untuk merekam bukti.

Menyadari bahwa matanya terus mengikuti punggungnya, Mari dengan cepat mengalihkan tatapannya.


◊ ◊ ◊


Setelah kejadian, termasuk waktu yang dihabiskan selama wawancara polisi dan membantu dengan membersihkan sehingga bus bisa melewati tempat itu, kira-kira 30 menit berlalu sejak insiden itu berakhir. Bisa diperkirakan keterlambatan dari awal perjalanan, rombongan itu tiba di asrama tak lama setelah tengah hari.

Dari sudut pandang ketat kompetitif, sebagian besar kontestan yang unggul selama Kompetisi Sembilan Sekolah akhirnya bergabung dengan militer.

Untuk menjaga sumber penyihir berbakat mereka, militer berinvestasi di Kompetisi Sembilan Sekolah baik dalam arena persaingan dan asrama. Hotel memang sebelumnya diperuntukkan bagi pejabat pemerintah selama pemeriksaan atau mengunjungi pejabat asing dan para pengikut mereka, saat ini malah dialokasikan untuk murid dan personil terkait selama Kompetisi Sembilan Sekolah.

Dapat dikatakan, itu tidak seperti kalau situasi itu mencakup semuanya.

Pada akhirnya, hotel adalah bangunan militer, sehingga tidak ada parkir valet atau suite. Biasanya, tentara-tentara yang bertugas di lokasi ini akan bertanggung jawab untuk misi ini, tetapi Kompetisi Sembilan Sekolah adalah acara SMA. Jadi, para murid bertanggung jawab untuk membawa barang-barang mereka sendiri. Perangkat yang lebih besar ditinggalkan di kendaraan penyimpanan untuk memudahkan akses sehingga mereka tidak harus dipindahkan, tapi alat yang lebih kecil dan CAD harus berpindah dari kendaraan ke kamar masing-masing untuk penyetelan.

Seorang siswa kelas satu tertentu dari dari tim teknisi dengan cepat menyelesaikan tugasnya. Mendorong troli penuh dengan bagasi ke depan dan ditemani oleh seorang siswi perempuan yang tersenyum berjalan di sampingnya, pemandangan yang menyebabkan Hattori menggeleng dengan ekspresi berat di wajahnya.

"Hattori, ada apa? Lihat ekspresi murungmu itu."

Di belakangnya, suara yang hangat mengobrol.

"Kirihara ...... Nah, bukan apa-apa...."

Hattori berbalik dan memastikan kalau orang itu memang teman baiknya berdasarkan suaranya, dan secara refleks menjawab dengan jawaban yang samar-samar.

"Benarkah? Setidaknya kamu terlihat seperti ada sesuatu yang salah."

Dia mungkin menyadarinya sendiri.

Hattori tidak terus menyangkal kata-kata Kirihara dan mengeluarkan seringai masokis.

"Aku ...... kehilangan rasa percaya diri."

"Oh tolonglah, kompetisi dimulai lusa, ada apa dengan malapetaka dan kesuraman ini?"

Kirihara hanya bertanggung jawab untuk "Crowd Ball" pada hari kedua, tapi Hattori dijadwalkan untuk "Battle Board" pada hari-hari pertama dan ketiga serta "Monolith Code" pada hari-hari kesembilan dan kesepuluh.

Hattori berada di kompetisi yang berbeda tingkat dengan Kirihara dan merupakan salah satu kartu As utama dari peserta kelas dua.

Jika statusnya kurang baik, ini akan sangat berdampak pada strategi tim secara keseluruhan.

Dengan demikian, itu mengejutkan bagi Kirihara untuk panik pada tahap ini.

"Jadi kenapa kamu begitu tertekan?"

Di mata Kirihara ini, Hattori Gyoubu adalah seorang pemuda yang rajin dan penuh dengan keyakinan, atau mungkin orang yang bekerja keras untuk mendapatkan keyakinan itu.

Hanya dalam tahun kedua saja, Hattori sudah memiliki kekuatan yang hanya di bawah tiga besar. Perbedaan ini tidak diperoleh hanya dari bakat sendiri, meskipun ini memang menambah kesombongannya - titik yang temannya tidak mencoba untuk membelanya - dan merupakan subyek banyak salah paham, tetapi ketekunannya cocok dengan bakat berlimpahnya sampai ke tingkat tertinggi. Setidaknya, begitulah Kirihara selalu melihat Hattori.

Pekerja keras, berbakat dan berprestasi. Dengan ketiga hal itu di bawah ikat pinggangnya, tidak ada alasan mengapa ia tiba-tiba harus kehilangan angin di layarnya ......

"Sepertinya kamu belum menyadarinya, aku iri padamu ......"

"Apa maksudnya ini? Apakah kamu menyindir kalau aku bodoh?"

"Tidak, tapi kupikir kamu memang sedikit lambat."

"Hei!"

Senyum mengejek Hattori yang biasanya mudah disalahpahami oleh orang lain.

Dia tampaknya telah memulihkan keseimbangannya.

Hattori yang mampu meningkatkan suasana hatinya dengan menggali Kirihara menempatkan rasa asam di mulut Kirihara, tapi setidaknya ia tidak khawatir lagi.

"...... Ini tidak seperti kamu yang biasanya, 'kan? Apa sebenarnya yang telah membuatmu lesu akhir-akhir ini?"

Kirihara bertanya sekali lagi dengan niat penuh untuk membalas.

Hattori tidak cukup bodoh untuk salah paham atas keprihatinan canggung temannya.

"Itu kejadian tadi ......"

"Ah ~, tadi itu hampir saja."

"Ya, dan jika tidak ada yang terjadi, kupikir banyak orang akan telah terluka atau bahkan kehilangan nyawa mereka."

"Tapi bukankah Pemimpin dan kawan-kawannya dengan mudah menghadapinya? Bukankah khawatir dengan cedera yang tidak terjadi hanya tanda kecemasan umum? Pemikiran sebaliknya semacam ini berbahaya untuk kesehatan mental."

Komentar blak-blakan Kirihara menyebabkan Hattori tertawa ringan.

"Kirihara, aku benar-benar iri dengan kemampuanmu untuk melewatkan hal itu begitu saja, tapi bukan itu yang aku pikirkan."

Hattori berhenti sejenak lalu menggeleng lagi.

"...... Pada saat itu, aku tidak bisa melakukan apa-apa."

"Itu karena jika kamu bertindak tanpa berpikir, hanya akan memperburuk situasi. Aku berpikir bahwa menahan diri menunjukkan kalau kamu mempertahankan akal sehatmu selama krisis."

Kata-kata Kirihara dimaksudkan untuk menghibur dan bukan ‘ lip service ‘ yang dangkal sama sekali. Dari analisanya terhadap situasi, Hattori juga mengakui kata-katanya.

Meski begitu, ekspresi Hattori tetap berat.

"Namun ...... Shiba-san mengadopsi pilihan yang tepat dari tindakannya. Dia memilih tugas sesuai berdasarkan keahlian dan tidak lupa untuk mengingatkan semua orang dari tindakannya. Meskipun Rangkaian Sihir yang saling bertentangan tidak tiba-tiba menghilang sebelum dia merapal sihir, dia seharusnya mampu bekerjasama dengan pemimpin grup Juumonji untuk menangani situasi."

"Pada saat itu, Ketua Watanabe juga tidak bertindak. Mengingat kalau Shiba-san spesialisasi dalam Sihir tipe-Pembekuan, bukankah ini hanya masalah kesesuaian sihir?"

"Keahlian Watanabe-senpai terletak dalam pertempuran anti-personil, jadi dia menahan diri sebagai metode menahan diri untuk kepentingan keseluruhan. Dalam situasi itu, aku seharusnya mampu mencapai objektif yang lebih. ...... Tidak, pertanyaannya bukan tentang Kekuatan Sihir. Watanabe-senpai langsung membuat penilaian yang benar kalau dia bukanlah orang yang tepat untuk melakukan pekerjaan dan menyerukan pemimpin grup Juumonji untuk membantu. Bahkan sebelum dia mengatakan apa-apa, pemimpin grup Juumonji sudah menyadari hal itu adalah situasi di mana dia akan dipanggil dan sudah membangun Rangkaian Sihirnya. Mereka juga sampai pada kesimpulan kalau hanya pemimpin grup saja tidak cukup untuk mengatasi ancaman ini, tapi tidak panik dan menggunakan sihir sembarangan. Shiba-san dengan tenang menentukan apa yang bisa dia lakukan dan mengucapkan ini pada semua orang. Masalahnya bukan hanya tentang kekuatan sihir yang kuat atau lemah atau kemampuan untuk menggunakan sihir beragam atau kuat atau hanya masalah teknis, tetapi sebagai penyihir, apakah kamu mampu menggunakan sihir yang tepat dalam situasi yang tepat - ya, masalah bukan pada bakat ‘sihir’, tapi bakat 'penyihir'. Tidak ada keraguan kalau kekuatan sihirnya adalah mengejutkan dan hanya pada kekuatan murni saja ada peluang 80% aku akan kalah dari dia. Namun, sampai hari ini, aku tidak pernah khawatir tentang hal itu, karena kualitas penyihir tidak diukur hanya oleh tingkat kekuatan sihir mereka. Tapi - jika dibandingkan dengan adik kelasku, aku tidak hanya kurang dalam bakat sihir, tetapi juga dalam bakat sebagai penyihir ...... Ini benar-benar menyedihkan."

Hattori sekali lagi kembali ke ekspresi murung sementara Kirihara mengadopsi wajah "apa yang bisa aku lakukan untukmu".

"Ah itu soal pengalaman hidup, dan di sanalah aku berpikir kalau sepasang saudara kandung itu memang sangat istimewa."

"Saudara?"

Evaluasinya tidak pada " dia " tapi " sepasang saudara kandung itu ", membuat Hattori lengah dan menyebabkan ia untuk melihat Kirihara dengan bingung.

"Kakak laki-lakinya ...... aku menebak dia pernah ’ membunuh ‘ seseorang sebelumnya."

"Membunuh?"

Suara tak percaya Hattori terdengar terkejut.

"Ya, dia membunuh seseorang sebelumnya, dan bukan hanya satu atau dua orang."

"...... Maksudmu bukan benar-benar berarti pembunuhan, 'kan? Kamu mengacu pada pengalaman tempur yang sebenarnya, 'kan?"

"Dia memang memberikan perasaan seperti itu ...... Kamu tahu kalau ayahku di marinir benar?"

"Yah, aku ingat dia telah dikerahkan ke Pulau Tsushima beberapa kali?"

Ini terasa seperti perubahan topik mendadak, tapi Hattori tidak memikirkan hal ini dan melanjutkan dengan percakapan Kirihara itu.

"Ayah hanya kopral, tapi di sisi lain, karena dia adalah seorang perwira berpangkat rendah, dia dikirim ke garis depan di mana dia jadi banyak mengenal tentara yang menghabiskan hari-hari mereka di parit. Kadang-kadang, beberapa teman perang lama ayah akan datang ke rumahku, dan mereka memberikan perasaan yang sama sekali berbeda dengan orang normal. Terlepas dari apakah itu kenjutsu atau menembak, tidak peduli berapa banyak kita berlatih dalam taktik tempur dan teknik bela diri, keinginan nafsu membunuh yang diberikan oleh tentara yang telah membunuh dalam panasnya pertempuran berbeda dari atlet yang belum pernah melakukannya. Apakah kamu tahu rincian di balik insiden di bulan April?"

Perubahan lain pada topik.

"Mengapa kamu membawa masalah itu...... aku dengar itu disebabkan oleh teroris anti-sihir. Aku hanya tahu kalau sel teroris itu dibereskan oleh Juumonji."

Hattori tidak senang dengan perubahan mendadak dari arah ini tetapi menyimpan kekesalannya. Secara naluriah, ia merasa ini semua terhubung.

"Begitukah ...... kalau begitu aku tidak bisa memberi tahu lebih banyak detail kejadian itu ...... Meski itu untukmu, Kupikir aku bisa bawa ke tingkat ini. Aku ada pada saat penangkapan teroris-teroris itu, serta Shiba bersaudara."

"...... Benarkah?"

"Aku bisa mengerti mengapa kamu akan menanyakan itu, tapi itu hal yang sebenarnya, kupikir aku melihat Shiba - naluri alami dari Shiba yang lebih tua."

"Naluri alami?"

Dibandingkan dengan kata-kata Kirihara saat ini, suaranya juga terkandung semburat keraguan, yang menyebabkan Hattori untuk segera membalas kembali dengan pertanyaan.

"Ya, naluri alami, atau setidaknya bagian dari itu. Itu menakutkan. Dia memiliki kualitas yang sama dengan tentara di garis depan tapi niat membunuhnya memiliki tekanan beberapa kali lebih kuat, seakan ada lapisan tebal menyelubungi niat membunuhnya seperti mantel besar. Dia cukup berbahaya untuk menyebabkan aku menggigil sampai ke bawah tulang belakangku, cukup untuk membuat aku bertanya-tanya apa yang dilakukan laki-laki seperti itu di SMA."

Mulut Kirihara mungkin telah mengatakan hal ini, namun ekspresinya tampak sangat gelisah.

"...... Tidak mungkin ada cara untuk menyembunyikan usianya."

Hattori pura-pura naif. Kesan sedikit tersinggung ini adalah ukuran yang lebih baik dari keterkejutannya dari pada ekspresi di wajahnya.

"Ini hanya akan menunjukkan kalau usia tidak setara dengan pengalaman."

Kirihara bisa mengerti mengapa temannya begitu terkejut, tetapi karena dia juga berada di posisi yang sama dia tidak menganggap remeh singgungan Hattori dan hanya tersenyum kecut sebagai jawaban.

Hattori tampak bertanya lagi, tapi kali ini ada keraguan terang-terangan dalam suaranya.

"...... Shiba-san juga?"

Keragu-raguan ini sebagian besar lahir dari mentalitas "tidak percaya". Di sisi lain, Kirihara tampaknya sudah kebal terhadap pemikiran seperti ini - mungkin sangat dipengaruhi oleh pacarnya sejak musim semi - dan menjawab pertanyaan temannya dengan sikap yang jujur.

"Aku tidak menyaksikan apa yang si adik lakukan, tetapi mengingat kalau kakak laki-lakinya bersedia untuk membawanya ke zona pertempuran, dia pasti bukan gadis biasa. Kau tahu 'kan sampai saat ini bahwa mawar paling indah memiliki duri sendiri, tapi tidak hanya itu, dia mungkin lebih seperti burung merak yang memiliki kedua cakar yang tajam dan paruh yang kejam dan mampu berburu ular-ular beracun, bukan? Mengejarnya itu seperti memiliki keinginan untuk kematian. Ketidaktahuan adalah berkah, eh?"

Dua kalimat terakhir Kirihara itu bukan ditujukan pada telinga Hattori, tapi tanda-tanda halus kepada siswa laki-laki malang dis ekitar Miyuki di mobil.

"Tapi aku tidak pernah berpikir kalau Hattori dengan ' kepribadian semacam itu ' akan mengatakan sesuatu seperti ini."

Hattori masih mencerna semua informasi ini sementara Kirihara mengirim seringai bingung di wajahnya.

"...... Apa maksudmu?"

Makna tersembunyi di balik seringai Kirihara yang menggosok Hattori dengan cara yang salah, mendorong jawaban tidak senangnya.

Namun, seringai senang Kirihara itu tidak berkurang sedikit pun.

"Kualitas penyihir tidak diukur oleh kekuatan sihir mereka saja, eh? Bukankah Pemimpin akan sangat senang setelah mendengar kalau kamu secara pribadi mengucapkan kata-kata itu?"

"Hah ......!"

Hattori melotot muram pada Kirihara.

Namun, Kirihara mempertahankan senyum cerahnya, tidak, terima kasih kepada reaksi berlebihan Hattori, senyumnya tumbuh bahkan lebih luas, yang menyebabkan Hattori untuk menjadi yang pertama untuk berpaling.

"Mari lupakan kualitas untuk saat ini, tapi kekuatan sihir jelas bukan satu-satunya indikator kekuatan."

Hattori mengambil langkah maju tanpa peringatan sama sekali, jelas menunjukkan niatnya untuk meninggalkan Kirihara di belakang. Namun, Kirihara mengabaikan protes ini terang-terangan dan mengikuti jejak Hattori sambil terus berjalan.

"Perbedaan antara Blooms dan Weeds terletak pada perbedaan nilai teknis pada ujian masuk. Tentu saja ada murid jalur 1 yang maju pesat, tetapi ada juga orang-orang yang stagnan. Ambil Chiyoda sebagai contoh, dia benar-benar berbeda dari diri arogannya musim panas lalu yang mengistirahatkan keunggulannya dalam bakat. Murid jalur 2 juga sama, dan, asalkan mereka tidak merusak diri sendiri, pasti beberapa dari mereka akan menjadi lebih kuat? ...... Tidak, ini tidak murni spekulasi, ada beberapa orang yang 'mampu' dalam Jalur 2 sekarang, dan dua kali lipat lebih dalam batch tahun ini. Oh omong-omong, aku tidak mengatakan ini hanya karena aku kalah dari Shiba yang lebih tua."

Bahu Hattori bergetar keras.

Melihat hal ini, Kirihara berpikir, "Oh, orang ini juga mendapat pantatnya diserahkan kepadanya di piring."

"Bagaimanapun, saya mengakui bahwa dia lebih kuat dari saya sekarang. Tetapi meski orang yang mendekati tingkat kecurangan dalam hal kekuatan, saya tidak berencana untuk selalu mengakui kekalahan. Saya akan terus melatih diri dan akan meraih kemenangan saat aku menantangnya di waktu berikutnya. Jika aku menyerah hanya karena aku tidak mampu sekarang, maka aku akan selalu jadi pecundang. Saat ini, banyak murid jalur 2 menyerah karena mereka tidak sebaik seperti orang lain, maka itulah mengapa mereka tidak pernah membaik. Kita tidak memiliki kewajiban untuk menerima mereka dengan kedudukan yang sama dengan kita. Di sisi lain, bagi mereka yang mencari kekuatan yang lebih besar dan semakin baik sepanjang jalan, kita juga tidak punya alasan untuk menghina mereka."

Hattori masih tidak ada respon saat ia dengan cepat maju ke arah kamarnya sendiri tanpa kata-kata.

Kirihara mengangkat bahu dan berbalik untuk melihat sepasang saudara kandung yang menjadi topik diskusi mereka.

Tidak jauh di belakang Kirihara, Shiba muda itu sungguh-sungguh mengawasi kakaknya.

Melihat hal ini, Kirihara berpikir, "Mari kita berharap tidak ada hal merepotkan yang akan terjadi".

Dan segera mengejek dirinya sendiri atas pikiran acak ini.


◊ ◊ ◊


Firasat Kirihara yang menuju ke arah yang paling tidak dia diinginkan dan memukul harapannya yang rapuh namun serius.

"Kemudian, menurut Onii-sama, apakah insiden sebelumnya bukan tidak disengaja ......?"

Kakaknya mengerutkan dahi saat ia mengajukan pertanyaan, yang Tatsuya dengan halus mengangguk sebagai jawaban sambil mendorong troli ke depan.

"Lintasan Kendaraan itu terlalu tidak wajar dan penyelidikan memberikan hasil yang diharapkan. Ada sisa-sisa sihir yang tersisa pada kendaraan."

Tatsuya memodulasi volumenya untuk menghindari terdengar orang lain dan Miyuki meniru nada lembut kakaknya itu.

"Tapi aku tidak melihat apa-apa ......"

Sedangkan arti harfiah dari kata-kata itu adalah penyangkalan, Miyuki tidak pernah meragukan kakaknya sedikit pun.

Dia berada di barisan depan kursi saat "kecelakaan" sejak awal.

Dan sampai saat terakhir, dia tidak pernah merasakan jejak kalau di sisi lain menggunakan sihir.

Kakaknya berbeda. Miyuki hanya bisa melihat " yang sedang terjadi ", tetapi semua "masa lalu" berada dalam lingkup kakaknya.

Miyuki tahu kalau jika kakaknya telah menentukan "ada sisa-sisa", maka itu adalah kebenaran dari masalah ini.

"Pada saat itu, mereka menggunakan sihir skala kecil dalam frame waktu yang seketat mungkin, yang merupakan teknik tingkat tinggi yang dirancang untuk menghindari meninggalkan sisa psions dari Rangkaian Sihir di TKP. Lawan kita adalah kemungkinan agen yang telah menjalani pelatihan khusus, dan dari semua itu lebih menyedihkan kalau mengingat bahwa dia adalah korban."

"Seorang. ..... korban?"

Kalimat itu memiliki makna menyenangkan, menyebabkan suara Miyuki untuk menjadi lebih lemah daripada yang dia maksudkan.

"Sihir digunakan tiga kali dalam insiden itu, pertama sihir yang meledak ban, kedua sihir yang menyebabkan kendaraan berputar, dan yang terakhir untuk menerapkan kekuatan diagonal ke atas untuk menggunakan pagar pelindung sebagai landasan peluncuran. Ketiganya dilepaskan dalam kendaraan untuk menyembunyikan fakta kalau mereka menggunakan sihir. Pada kenyataannya, sebagian besar penyihir di sekitar tidak mendeteksi ini, termasuk kamu juga. "Pada saat itu, aku juga tidak menyadari, terlihat seberapa baik ini dimainkan. Terutama teknik yang terakhir, untuk penyihir yang sedang naik kendaraan berputar dan masih dapat menentukan saat yang tepat ketika menabrak dengan pagar pasti diperlukan pelatihan intensif."

"Kemudian, orang yang menggunakan sihir itu ......"

"Pelakunya adalah penyihir di kursi pengemudi. Dengan kata lain, serangan bunuh diri."

Miyuki berhenti dan menundukkan kepala.

Bahunya yang sedikit gemetar.

"Sungguh hina ......!"

Ini bukan ungkapan kesedihan, tapi marah.

Adiknya tidak menanggung rasa belas kasihan yang tidak terarah terhadap para kriminal, tapi rasa kemarahan yang mendalam pada dalang yang memberikan perintah. Puas, Tatsuya mengangguk.

"Kriminal dan teroris awalnya adalah sampah bumi, dan para pemimpin mereka jarang tipe yang berjudi dengan kehidupan mereka sendiri, yang dengan mudah dapat dilihat dari contoh ini. Tidak akan ada akhir jika kita menjadi marah setiap kali ini terjadi. Selain, aku lebih peduli dengan maksud di balik semua ini."

Tatsuya menepuk bahu adiknya beberapa kali untuk menghiburnya, kemudian melanjutkan mendorong troli ke depan.

Miyuki dengan cepat mengikuti di belakang.

Dan berhenti tidak sampai sepuluh langkah.

Seorang gadis duduk di sofa dekat dinding melambaikan tangan pada mereka. Dia mengenakan sepasang celana pendek dan sandal dikepang yang memamerkan kaki jenjangnya, serta rompi yang jelas menyingkapkan kedua bahu.

Tatsuya juga berhenti bersama Miyuki dan melirik temannya yang kemudian berhenti melambai dan bangkit dari sofa. Dia rupanya salah mengira lokasi ini untuk sebuah resor pantai tropis.

"Sudah seminggu, bagaimana kabar kalian?"

"Hm, tidak buruk ...... Omong-omong, Erika, mengapa kamu di sini?"

"Untuk mendukung kalian, tentu saja."

Setelah bertukar salam pendek, Miyuki bertanya dengan cara yang bingung, di mana Erika menjawab dengan terus terang.

Tentu saja, Miyuki mengantisipasi jawaban semacam ini tetapi juga tidak dapat menerimanya.

"Tapi kompetisi dimulai dua hari dari sekarang."

"Ya, aku tahu."

Kepribadian Erika berbelok menjadi seorang anak nakal yang senang dalam menggoda orang lain, sering membuat sangat sulit untuk mengetahui maksudnya.

"Miyuki, aku pergi dulu. Erika, sampai jumpa."

Tatsuya segera memilih untuk meninggalkan pertanyaan lebih lanjut dan, meninggalkan Miyuki dan Erika di lobi, bergerak mendorong troli menuju ruangan yang disediakan untuk tim teknisi.

"Ah, eh, sampai jumpa nanti ...... Tunggu, setidaknya biarkan aku menyapamu?"

"Maaf, senpai dari tim teknisi sedang menunggu untuk Onii-sama. Jadi mengapa kamu ada di sini dua hari lebih awal?"

Miyuki meminta maaf atas nama kakaknya sebelum bertanya lebih lanjut.

"Malam ini ‘ Temu dan Sapa ‘, 'kan?"

"............"

"............"

"............ Jadi?"

Miyuki menunggu Erika untuk membalas, tapi dia merasa kalau tidak peduli berapa lama dia menunggu, dia masih tidak akan mendapatkan jawaban lengkap, sehingga Miyuki terpaksa mengubah topik pembicaraan.

"Aku mungkin harus mengingatkan kamu. Personil yang tidak berhubungan, tidak diizinkan untuk mengakses ke makan malam, dan itu termasuk murid."

"Ah, jangan khawatir, kami sudah mengurus itu."

"Ah? Kamu katakan ......"

"Erika, kunci ke kamar ...... Eh, Miyuki-chan?"

Miyuki ingin bertanya "Kamu mengatakan sesuatu tentang sudah mengurus itu?", Tapi terganggu oleh suara seorang gadis yang mendekat.

"Mizuki, kamu datang juga?"

"Miyuki-chan, selamat siang ...... Ada apa?"

Mizuki mendengar Miyuki mempertanyakan Erika dan menyambut hangat dirinya, tapi melihat kalau Miyuki mulai menatapnya sebagai pengganti salam, menyebabkan dia tersenyum canggung.

"...... Cukup mencolok."

"Eh ...... benarkah?"

Mizuki melirik pada dirinya sendiri dengan gelisah. Hari ini, dia mengenakan atasan pakaian dengan tali bahu tipis plus rok yang beberapa inci lebih tinggi di atas lutut. Bagi sebagian orang, dia mungkin lebih menggoda daripada Erika.

Pada gagasan pertama, Miyuki berpikir sesuatu seperti "Apakah semua orang salah paham tempat ini sebagai sebuah resor musim panas?".

"Erika mengatakan jangan berpakaian terlalu konservatif, jadi ......"

"Begitukah ......"

Miyuki ingin mengatakan beberapa pilihan kata untuk Erika, tapi melihat dia berpura-pura tidak tahu dan memutar kepalanya, Miyuki menyerah sebagai penyebab kekalahan.

Miyuki sekarang bisa bersimpati mengapa kakaknya sering menghela nafas ketika berhadapan dengan Erika.

"Mizuki, aku mengatakan ini untuk keuntunganmu, tetapi kamu mungkin ingin segera berganti pakaian. Caramu berpakaian itu menggemaskan dan cocok sekali denganmu, tapi kupikir ada waktu dan tempat yang lebih baik."

Namun, Miyuki tidak hanya tersenyum dan mengangguk. Kepribadiannya sedikit lebih terus terang dari kakaknya, dan lebih keras kepala juga.

"Benarkah begitu ...... jadi? ...... Benarkah?"

"Ya, kamu harus."

Mizuki menatap Erika saat dia bertanya, sementara Miyuki juga menatap Erika saat ia mengangguk setuju.

"Eh .. Benarkah?"

Erika akhirnya berhenti berakting dan menyatakan tidak setuju dengan gusar.

"Berbicara tentang kunci kamar, di mana kalian akan menginap?"

...... Kali ini, giliran Miyuki untuk mengabaikannya.

"Ya."

Mizuki menjawab sementara Erika menggerutu dari samping, tapi dia tidak menekan Miyuki.

Selama empat bulan terakhir, Erika belajar dari interaksi mereka bersama bahwa gadis cantik yang tampak seakan dia akan menunjukkan kemurahan hati terhadap bahkan kumbang, memiliki kepribadian yang kuat dan kejam.

"Aku tidak percaya ada kamar kosong ...... Tidak, lebih penting lagi, itu menakjubkan bagaimana hotel ini benar-benar membiarkan kalian tinggal. Aku pikir orang-orang biasa dilarang mengakses ......"

"Di sinilah kamu meminta bantuan dari koneksimu."

Suasana hatinya pulih, Erika mengungkapkan jawabannya tanpa rasa bersalah sedikitpun, memaksa Miyuki untuk tertawa.

"Itulah keluarga Chiba."

Sementara nada suaranya masih bercanda, Miyuki sama sekali tidak memberi pujian dangkal, tapi benar-benar menyentuh pada kebenaran.

Sama seperti Ten Master Clans yang terkandung angka satu sampai sepuluh dalam nama mereka, keluarga primer dalam Hundred Families seperti Chiyoda, Isori, semuanya terkandung nomor di atas 11 dalam nama mereka. Besarnya nomor tidak memiliki hubungan dengan kekuatan keluarga, tetapi kenyataan kalau salah satu keluarga memiliki nomor dalam nama keluarga mereka maka akan langsung disamakan sebagai keturunan unggul dan merupakan indikator yang sangat baik akan potensi individu sebagai Penyihir. Keluarga penyihir yang memiliki nomor di nama mereka secara kolektif dikenal sebagai "Sistem Keluarga Bernomor" (Ini hanya salah satu cara untuk memperkirakan kemampuan. Bahkan dalam OSIS SMA Satu, hanya Mayumi sendiri berasal dari " Sistem Keluarga Bernomor ").

Erika berasal dari keluarga Chiba, yang adalah salah satu keluarga utama dalam " Sistem Keluarga Bernomor ".

Keluarga Chiba terkenal karena menggunakan kecepatan pribadi dan sihir bobot dalam pertempuran jarak dekat. Kekuatan keluarga Chiba itu tidak terletak pada fakta bahwa mereka dapat dengan cekatan menggunakan mantra, tetapi dalam sistem baru yang mereka rintis untuk pelatihan dan pengembangan penyihir dalam pertempuran jarak dekat.

Saat ini, para penyihir yang bekerja sebagai polisi atau prajurit di militer, dikabarkan kalau separuh dari mereka langsung dilatih di bawah sistem keluarga Chiba itu. Sama halnya dengan angkatan laut dan angkatan udara juga. Setiap unit yang mungkin akan menghadapi situasi pertempuran jarak dekat sering mengajukan petisi kepada keluarga Chiba untuk pelatihan.

Jika hanya tergantung pada koneksi dalam pasukan aktif, pengaruh keluarga Chiba mungkin bisa membayangi Ten Master Clan.

"Tapi apakah itu boleh? Kupikir Erika benci menggunakan bantuan dari keluarga ......"

"Aku tidak suka orang lain hanya melihatku sebagai 'putri dari keluarga Chiba'. Koneksi dibuat untuk digunakan, itu kerugianmu jika kamu mengabaikannya."

Jika ini adalah orang lain, jawaban ini dapat menyebabkan suasana yang agresif, tetapi karena dua yang lainnya adalah Miyuki dan Mizuki, mereka tidak memasukkannya ke hati.

"Hehe, kamu benar. Sekarang, aku harus pergi mengatur bagasiku. Aku tidak tahu bagaimana kalian menjadi bagian dari ini, tapi aku harap bertemu kalian nanti saat makan malam."

Miyuki berjalan menuju lift dengan Erika melambai padanya dan Mizuki melihatnya.

"Hei, Erika, tidak bisakah kamu mengangkat tasmu sendiri ?"

"Shibata-san, aku membawa bagasimu di sini. Aku minta maaf karena membawanya tanpa izin, tetapi ada terlalu banyak orang di counter."

Baru setengah jalan, Miyuki mendengar dua orang muda memanggil Erika dan Mizuki.

Salah satu suara itu terdengar akrab, tapi yang lain benar-benar asing.

Jadi bukan hanya dua gadis, tapi dua pasang laki-laki dan perempuan.

Miyuki diam-diam tersenyum tanpa berhenti atau menoleh.


◊ ◊ ◊


Omong-omong, mengapa bus yang ditumpangi Miyuki tiba dua hari sebelum kompetisi dimulai?

Itu karena perjamuan yang diadakan di malam ini.

Karena ini adalah acara SMA, tidak ada minuman beralkohol yang disajikan. Perjamuan dengan gaya prasmanan tanpa tempat duduk diatur sebelumnya untuk kontestan yang akan bertanding itu hampir seperti miniatur upacara pembukaan. Dibandingkan dengan aura meriah dari tahun-tahun sebelumnya, kecemasan meningkat tinggi tahun ini.

"Pada kenyataannya, saya benar-benar tidak ingin hadir ......"

Sebagai Pemimpin OSIS, ini adalah sesuatu yang Mayumi tidak bisa dan tidak boleh katakan, jadi Tatsuya dengan sopan melupakannya dari catatan.

Tim Teknisi adalah anggota tambahan, tetapi dihitung sebagai anggota resmi dengan tujuan kegiatan lapangan yang sebenarnya, sehingga mereka juga berkewajiban untuk hadir. Tatsuya, yang tidak nyaman dengan acara resepsi seperti perjamuan, secara pribadi setuju dengan sentimen Mayumi itu.

Dress Code untuk perjamuan adalah seragam masing-masing sekolah, sehingga mereka tidak perlu khawatir pada masalah itu. Selain itu, setelan yang dipinjam tidak begitu cocok dengannya, di mana meningkatkan resistensi untuk menghadiri acara itu.

"Haruskah kita membeli yang baru ......?"

Sikap gelisahnya telah disadari.

Miyuki mengerutkan alisnya dalam kekhawatiran saat dia melihat Tatsuya.

"Bukan apa-apa, jangan khawatir tentang hal itu. Maaf sudah membuatmu khawatir."

Rangkaian ini membuat Tatsuya malu, karena semakin sulit untuk mengatakan siapa yang menjadi saudara yang lebih tua. Selain itu, ini adalah acara resmi yang wajib dihadiri, sehingga tidak perlu mengeluh kalau mereka tidak nyaman atau tidak senang.

"Tidak, Onii-sama, tolong jangan berkata seperti itu."

Dia mungkin melihat saat-saat perubahan ekspresi Tatsuya dan menyadari kalau ia telah menghapuskan perasaan depresinya.

Miyuki tersenyum gembira.

"OK, dua bersaudara di sana bisa berhenti saling menggoda."

Kata-kata yang sedikit menggoda menyebabkan Tatsuya melirik ke samping - sesungguhnya, ia harus melirik ke bawah - untuk melihat Mayumi memaksakan senyumnya saat dia melihat mereka.

"Aku tidak menyangka kamu mengatakan menggoda ...... Apa maksudmu?"

Di Internet, Tatsuya telah membaca bahwa beberapa wanita muda telah menderita suatu penyakit yang menyebabkan mereka akan melihat semua interaksi antara jenis kelamin yang berbeda sebagai interaksi romantis. Sejujurnya, Tatsuya memiliki beberapa orang di sekelilingnya yang menderita penyakit yang sama, sehingga ia benar-benar tidak ingin membicarakan masalah itu.

Namun, Mayumi tampaknya memakai trik lama dan hanya ingin menusuknya sedikit.

Tatsuya sudah lama membiasakan dirinya untuk tidak menerima jawaban langsung, tetapi masih menggunakan matanya untuk meminta Mayumi untuk merespon.

Tapi tatapan Mayumi yang tidak bertumpu pada Tatsuya, tetapi pada seseorang di sampingnya.

Melihat dia yang berusaha untuk tidak tertawa terbahak-bahak, Tatsuya mengikuti garis penglihatannya dan ......

"Miyuki ...... Kenapa kamu tiba-tiba malu?"

Adiknya menundukkan kepala karena malu.

"Semuanya, mari kita pergi."

Mayumi mencabut sikap menggodanya dan mendesak setiap orang bergerak, suasana hatinya sangat baik karena beberapa alasan yang tidak diketahui.

Pada tingkat tertentu, Tatsuya kesal karena ia telah berubah menjadi alat untuk perbaikan suasana hati, tetapi setelah melihat sosok Mayumi yang pergi menjauh dengan langkah kaki ringan, tiba-tiba Tatsuya berpikir "Ah, lupakan saja".


◊ ◊ ◊


Dari orang-orang yang berpartisipasi dalam Kompetisi Sembilan Sekolah, ada 360 kontestan dan menjadi lebih dari 400 anggota jika pembantu juga termasuk.

Di permukaan, kehadiran semua anggota adalah wajib, tapi ada banyak yang menemukan beberapa alasan untuk menolak.

Meski begitu, ini masih termasuk acara pertemuan skala besar yang melebihi 300 orang.

Tempat pertemuan itu harus cukup besar untuk menampung sejumlah besar tamu dan pelayan.

Seperti yang diperkirakan, kalau hanya karyawan hotel dan dukungan dari penduduk lokal tidak akan mencukupi untuk mengurus semuanya. Juga ada banyak karyawan sementara yang kelihatan jelas masih remaja khusus disewa untuk acara ini dan berjalan-jalan dengan seragam pelayan, di mana ini tidak mengejutkan.

Namun - menemukan wajah yang terlihat akrab di antara karyawan sementara pasti merupakan sebuah kejutan.

Setelah pidato singkat - untungnya pidato ini cukup pendek dan tidak menimbulkan kebosanan - Tatsuya segera menuju ruang makan ketika suara yang dikenal terdengar di belakangnya.

Ketika suara yang dikenal itu bertanya "Apakah anda ingin minum?", Tatsuya berbalik dan menemukan Erika memegang nampan pelayan dan membawa minuman dengan satu tangan.

"Jadi itulah apa yang dimaksud dengan sudah diurus ......"

"Ah, kamu dengar dari Miyuki? Jadi, kamu terkejut?"

"...... Sangat."

Erika melontarkan senyum senang sementara Tatsuya tidak memiliki kekuatan lebih memproses ide untuk membalas dengan cerdas, sehingga ia hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Aku tidak percaya kamu benar-benar menyusup ke sini ...... lupakan saja, sepertinya kamu memang terbiasa melakukan hal ini."

Lagi pula, tempat semacam itulah ini.

Walaupun mereka menyewa pekerja magang per jam, mereka tidak akan dengan mudah mempekerjakan murid SMA.

Selain itu, ada pembatasan usia juga. Bahkan pada perjamuan di mana minuman beralkohol dilarang, mereka tidak akan mengendurkan peraturan. Sebenarnya, sebagian besar pegawai dan pelayan yang berkeliaran di daerah itu tampak berada di usia dua puluhan.

Ia mungkin harus mengatakan "seperti yang diharapkan dari keluarga Chiba".

Tapi ia tampaknya telah menggunakan koneksinya di tempat yang salah.

"Omong-omong ......"

"Hm? Ada apa?"

"Sudahlah ......"

Nada Tatsuya agak kacau, tidak seperti ia yang biasanya.

Lagi pula, itu mungkin tidak sopan untuk mengatakan "Omong-omong, kamu sudah banyak berubah" di depan orang tersebut.

Erika juga harus menyadari kalau usianya terlihat sedikit berbeda.

Makeup-nya jauh lebih matang.

Pada jarak dekat pun, dia tampak memiliki usia yang sama seperti pelayan lainnya.

Biasanya, Erika menebarkan kesan kalau dia adalah seorang gadis yang ceria dan cantik yang sangat cocok dengan usianya, tapi sosoknya yang ramping juga sangat cocok untuk tampilan yang lebih matang.

(Dan hanya dia ......?)

Tatsuya menyadari kecemasan kalau pikirannya sedikit tidak terkoordinasi.

Erika tidak datang sendirian.

Mizuki juga pasti berada di sini.

Mizuki tidak menyukai tempat yang terlalu banyak orang sehingga sulit untuk mengatakan kalau dia cocok untuk berurusan dengan tamu, jadi akankah dia dapat melayani dalam situasi semacam ini?

"Hei, Erika, pakaianmu menggemaskan. Aku melihat apa yang dimaksud dengan sudah mengurus semuanya."

Miyuki bergabung dengan percakapan dan dengan nyaman menutup jeda dalam percakapan karena Tatsuya yang terdiam itu.

"Itulah caranya. Nah, bukankah ini lucu? Tapi Tatsuya-kun tampaknya tidak mau mengomentari itu."

Erika memutar-mutar ke kiri dan kanan, menyebabkan seragam pelayan bergaya Victoria dengan rok mini dengan ringan menari bolak-balik dengan nada tidak bahagia dalam suaranya.

Dengan Tatsuya yang tiba-tiba diserang, pikiran alaminya yang lincah dengan segera mulai merumuskan pembalasan, tetapi Miyuki segera mengalahkannya.

"Erika, percuma untuk meminta Onii-sama menanggapi hal semacam ini."

Miyuki tersenyum dan menggelengkan kepalanya dan, dibandingkan dengan Tatsuya, Erika-lah yang terkejut saat dia melihat Miyuki.

Komentar Miyuki bukan untuk membantu Tatsuya atau menyangkal kata-katanya, yang benar-benar membuat Erika terkejut.

Namun, itu hanya Erika yang melompat ke kesimpulan terlalu dini.

"Onii-sama tidak akan terpengaruh oleh penampilan luar seperti pakaian wanita, namun mengagumi kualitas bawaan kita, sehingga dalam situasi semacam ini seragam khusus pun tidak akan menarik perhatiannya sama sekali."

MKnR v03 19.jpg

Tatsuya percaya bahwa penilaian Miyuki adalah baik terlalu tinggi dan terlalu rendah.

Dalam kasus ini, Tatsuya khawatir dengan teman-teman yang lain - terutama Mizuki, sehingga ia tidak memperhatikan pakaian Erika. Tentu saja, ia juga mampu memuji fashion wanita dan, jika pakaian itu terlalu agak terlalu terbuka, ia pasti tidak akan tahu kemana harus melirik.

Tidak, dalam situasi ini, masalahnya bukan pakaian itu sendiri, tapi kepribadian yang terletak di bawah pakaian.

"Oh, jadi seperti itu, Tatsuya-kun tidak tertarik dengan cosplay."

"Ini cosplay?"

"Aku tidak berpikir begitu, tapi mungkin orang-orang melihatku seperti itu."

Kedua gadis muda meninggalkan Tatsuya yang terdiam di pinggir jalan dan terus berjalan.

"Orang-orang yang kamu maksud itu Saijou-kun?"

"Orang itu pun tidak mampu menyuarakan pendapat seperti itu. Miki adalah orang yang mengatakan ini adalah cosplay, tapi aku sudah dengan tegas menegurnya untuk itu."

Kalimat terakhir yang mengisyaratkan bahaya, jelas tercetak di telinga Tatsuya itu.

Namun tampaknya Miyuki tidak mengerti.

"Miki?"

Ketika orang yang sedang berbicara dengan tiba-tiba menyebut julukan orang asing, wajar bagi Miyuki untuk terpaku pada itu.

"...... Siapa itu?"

Mendengar pertanyaan Miyuki, Erika mengeluarkan sebuah ekspresi "Ah".

"Benar juga, Miyuki tidak akan tahu."

Erika dengan lembut berkata dan ditebus sebelum ada yang bisa menghentikannya.

"Serangan yang bagus, tampak seakan dia memiliki rasa keseimbangan yang baik......"

Melihat Erika menyelinap melalui kerumunan dengan nampan di tangan dan tanpa menumpahkan setetes pun, Tatsuya benar-benar terkesan.

Miyuki pikir komentar ini sedikit di luar topik, tapi dia terus melanjutkannya.

"Apa yang terjadi?"

Sebenarnya, Miyuki tidak mengharapkan jawaban langsung.

Itu hanya karena dia keluar dari “ topik pembicaraan “ sehingga dia benar-benar bertanya.

Namun, kakaknya benar-benar memberikan dia jawaban yang jelas.

"Dia akan mencari Mikihiko. Kamu mungkin pernah mendengar nama Yoshida Mikihiko?"

"Itu teman sekelas Onii-sama, benar?"

Miyuki ingat kalau nama ini menciptakan kontroversi besar selama pengumuman untuk skor final'.

"Dia dibesarkan dengan Erika. Miyuki mungkin belum bertemu Mikihiko, jadi dia mungkin ingin memperkenalkan kalian berdua?"

Tidak heran, itu tampaknya seperti sesuatu yang Erika akan lakukan.

Termasuk pergi tanpa mengatakan apa-apa lagi.

"Miyuki, ternyata kamu di sini."

"Tatsuya-kun juga di sini."

Kedua bersaudara itu melirik ke arah Erika pergi, sepasang siswi perempuan ikut berbicara.

"Shizuku, kamu mencariku?"

"Honoka, Shizuku ...... Kalian berdua selalu bersama-sama?"

Omong-omong, Tatsuya selalu melihat mereka berdua bergerak seiring bersama, jadi pertanyaan ini hanya karena ingin tahu dan tidak punya maksud menyelidiki lebih dalam.

"Itu karena kami teman, jadi kami tidak punya alasan untuk berpisah."

"Benar juga."

Shizuku menjawab tanpa rasa malu, yang menyebabkan Tatsuya untuk tertawa kecut pada pertanyaan bodohnya.

Mulai bulan lalu, Tatsuya mulai merujuk mereka berdua dengan nama mereka.

Orang yang "meminta" ia melakukannya adalah Honoka, tapi dari perspektif Tatsuya, ia ditekan untuk menerima permintaan itu dengan “kekuatan keheningan” Shizuku itu.

"Dan yang lainnya?"

Miyuki adalah orang yang bertanya.

Tapi nada suaranya sedikit aneh.

"Di sana."

Pada arah yang ditunjuk Honoka, kerumunan siswa laki-laki dengan cepat melihat ke tempat lain.

Siswi perempuan kelas satu dalam tim representasi juga berdiri beku di tempat yang sama.

"Mereka mungkin ingin mendekati Miyuki, tetapi tidak akan berani dengan Tatsuya-kun berkeliaran di dekatnya."

"Apa maksudnya ini, aku jadi pengawas sekarang ......?"

Spekulasi Shizuku yang menimbulkan desahan tidak berdaya dari Tatsuya.

Ada kemungkinan besar kalau dia benar, sehingga dia tidak bisa hanya tertawa.

"Setiap orang pasti tidak tahu bagaimana cara mendekati Tatsuya-kun."

Kata-kata yang Honoka maksudkan untuk menghibur, tapi Tatsuya tahu ini adalah alasan yang sangat masuk akal.

Ia sadar diri dari kenyataan kalau ia adalah seorang "orang asing".

Biasanya, ia adalah orang yang harus memulai kontak dengan orang lain, tapi ......

"Omong kosong, semua orang di sini adalah murid SMA Satu dan juga di tim yang sama ......"

Bom ini dijatuhkan oleh suara yang baru datang.

"Chiyoda-senpai."

Kanon bergabung dengan grup Tatsuya dengan segelas (tanpa alkohol tentu saja) dipegang di salah satu tangan.

Juga memegang gelas, Isori mengikuti tepat di belakangnya.

"Kanon, meskipun mereka sadar akan itu, tubuh masih menolak untuk mematuhi, itu adalah sifat alami manusia."

"Kei, sikap keras kepala semacam itu hanya diperbolehkan di tempat-tempat tertentu."

Kanon dan Isori memanggil satu sama lain secara langsung dengan nama.

Selain itu, karena mereka sudah bertunangan, melakukannya adalah wajar-wajar saja.

"Kalian berdua menunjukkan poin yang baik, tapi saat ini ada solusi yang lebih mudah."

Tatsuya menduga bahwa keduanya juga orang yang suka ikut campur, tetapi jika ia diseret ke dalam perdebatan dengan subjek yang sepele, ia tidak senang dengan dirinya sendiri.

Tidak mau mengganggu percakapan pasangan itu, Tatsuya berusaha untuk menangani hal ini sesegera mungkin.

"Miyuki, kamu harus bertemu dengan yang lainnya, kerja sama tim sangat penting."

"Tapi Onii-sama ......"

"Temui aku di malam hari, satu-satunya teman sekamar yang aku miliki adalah mesin."

Pada dasarnya, kontestan dan pembantu diberikan kamar ganda, tapi Tatsuya adalah satu-satunya murid kelas satu dan siswa jalur 2, sehingga Mayumi membuat keputusan ini sehingga "tidak akan ada alasan akan kekhawatiran" dan di mana ia akan "bertanggung jawab untuk menjaga mesin", dan diberi dua tempat tidur, kamar ganda (satu orang dalam kamar dua orang) untuk Tatsuya tinggal.

"Honoka dan Shizuku juga, mampir jika kalian punya waktu."

Miyuki masih agak kesal, tapi dia tahu sangat jelas mengapa Tatsuya mengatakan hal ini.

"...... Aku mengerti. Lalu, Onii-sama, sampai jumpa nanti malam."

"Kami akan memanggil kamu sebentar kemudian."

"Sampai nanti."

Miyuki, Honoka, dan Shizuku menjawab secara berurutan. Tatsuya merasakan tatapan tidak senang yang mengarah pada dirinya menghilang saat ia tersenyum dan melambaikan tangan kepada mereka bertiga, memaksa ia untuk berbalik.

"Suatu interaksi yang matang, tapi kupikir itu hanya menunda masalah."

Hubungan Tatsuya dan Kanon tidak lebih dari kenalan.

Kanon tidak punya alasan untuk mengomentari hubungan pribadi Tatsuya, tapi Tatsuya tahu Kanon berbicara secara ksatria, sehingga ia memilih untuk menghadapi ini secara langsung.

"Menunda juga tidak apa-apa. Karena masalah ini tidak perlu segera diatasi, dan waktu adalah solusi terbaik untuk beberapa masalah."

"Itu ......"

Kanon tidak bisa menjawab, tetapi mengingat ekspresinya yang tidak mau kalah, gadis ini bukan tipe yang mudah menyerah.

"Kanon, Shiba-kun benar, kecepatan bukanlah solusi terbaik untuk segala sesuatu di dunia."

"Namun, kamu pasti kekurangan sedikit masa muda."

Komentar Isori yang dimaksudkan untuk memecahkan es daripada langsung membantu Tatsuya, tapi hancur oleh orang lain yang memotong ke dalam percakapan.

"Mari-senpai."

Tertuju pada Mari, yang baru saja masuk percakapan, Tatsuya tidak membantah kata-katanya dan hanya mengangguk.

"Isori, Nakajou sedang mencarimu."

Namun, Mari tampaknya telah mengetahui reaksi Tatsuya lebih awal dan dengan cepat sampai ke inti permasalahan. Sepertinya dia tidak ke sini hanya untuk main-main dengan Tatsuya.

"Permisi, di mana Nakajou-san?"

"Kendaraan penyimpanan #1. VIP sebentar lagi akan berbicara, jadi cepatlah selesaikan apa yang perlu kamu lakukan dan bawa Nakajou kembali ke sini. Para VIP yang tidak penting adalah satu hal, tapi itu akan mengerikan bagi reputasi sekolah jika kita melewatkan pidato dari orang yang sangat disegani."

"Benar juga, saya mengerti."

"Mari-senpai, kami pergi dulu."

Isori mengikuti perintahnya dan dengan cepat meninggalkan tempat dengan Kanon yang secara alami mengikutinya. Melihat mereka berdua pergi, Mari berbalik menghadap Tatsuya.

"Sepertinya pengukurannya sempurna."

"Hanya sedikit ketat di bawah lengan."

Mari berkomentar saat dia mengamati setelan yang Tatsuya kenakan dan Tatsuya menjawab sambil menatap dirinya sendiri.

"Tidak ada yang bisa kita lakukan tentang hal itu, karena ini adalah cadangan. Meskipun pengukurannya sama, tidak mungkin untuk mengambil semua perbedaan individu ke dalam pertimbangan. Jika kamu mengenakan ukuran yang lebih besar, pinggang akan terlihat sangat besar."

"Itu benar, sehingga tidak ada yang bisa saya lakukan."

Kata-kata Mari terdengar seakan dia tersenyum kecut saat nada suaranya terdengar seakan dia mengangkat bahu - meskipun dia tidak benar-benar membuat gerakan itu - sehingga Tatsuya menirunya juga.

"Bukankah akan lebih baik kalau membeli yang baru?"

Tidak ada niat buruk di balik kata-kata Mari.

"Ini terlalu boros membeli baju baru hanya untuk memakainya dua kali. Jika ini adalah sebuah lambang kain yang bisa dilepaskan ketika dipakai maka akan baik-baik saja, tapi ini ......"

Setelah berkata ini, Tatsuya melirik ke bawah di dada kirinya.

Pada lambang dengan delapan kelopak.

Ini adalah pertemuan dengan sekolah lain, jadi itu diperlukan untuk mengidentifikasi satu sama lain berdasarkan lambang sekolah - itulah mengapa Tatsuya terpaksa memakai seragam ini.

"Mungkin tidak hanya menjadi dua kali. Ada kompetisi tesis di musim gugur, jadi belum menjamin kalau kamu tidak akan dipromosikan ke jalur 1."

Mari tersenyum saat dia mengatakan ini, tapi matanya serius.

Tatsuya merenggut saat ia menjawab:

"Walaupun saya memilih untuk kompetisi tesis, mengenakan seragam saya sendiri seharusnya tidak menjadi masalah. Selain itu, tidak mungkin saya bisa dipromosikan ke jalur 1, karena sampai hari ini tidak ada preseden atau bahkan aturan untuk itu."

Perkataan Tatsuya itu menarik tawa dari Mari.

"Preseden? Kupikir statusmu saat ini juga belum pernah terjadi sebelumnya, 'kan? Sejarah tidak pernah melihat siswa jalur 2 sepertimu, sehingga kamu tidak dapat menyangkal kemungkinan dengan mengatakan tidak ada preseden untuk itu. Daripada mengatakan itu belum pernah terjadi sebelumnya, kamu harus berusaha untuk menjadi yang 'preseden' dan membuka jalan untuk masa depan adik kelas sepertimu."

"............"

Melihat ekspresi sedih Tatsuya itu, Mari sekali lagi tertawa senang.

"Yah, aku akan pergi melihat petinggi dari sekolah lain, ingin bergabung denganku?"

"...... Tidak, terima kasih, Erika pasti mencari saya."

Saat Tatsuya menyebut nama Erika, secercah keraguan melintas di mata Mari.

Hal ini mungkin disimpan untuk amunisi masa depan, eh? Pikiran seperti itu terlintas dalam benak Tatsuya, tapi mereka berdua berbagi sejarah yang cukup besar, jadi ini mungkin tidak sesuai untuk bercanda.

Tatsuya diam saja menyaksikan Mari pergi.

"Eh? Mana Miyuki?"

Sama seperti yang Tatsuya perkirakan, Erika kembali dengan Mikihiko di belakangnya.

"Aku mengirimnya kembali ke murid lain. Dia akan mampir ke kamarku malam ini, sehingga perkenalan bisa dilakukan di sana."

"Ah, OK."

Paruh pertama dari kata-kata Tatsuya yang diarahkan Erika, yang kedua untuk Mikihiko.

Alih-alih menjadi suatu penyesalan, reaksi Mikihiko terlihat lebih seperti lega.

"...... Tidak perlu memaksakan diri."

"Ah ......?"

Dia tidak segera menyadari kalau Tatsuya berbicara kepadanya.

Maka mengapa reaksi Mikihiko lebih lambat setengah ketukan.

"Tunggu, bukan seperti itu! Memang benar aku sedikit gugup, tapi ......"

"Ew Pria hanya suka pamer di depan gadis-gadis manis."

"Erika juga cantik, terutama hari ini."

"Eh? Tunggu sebentar, hentikan itu ......"

"Jadi?"

Kepada Erika yang suka menggoda, Tatsuya menyerang terlebih dulu dengan menggunakan taktik sendiri melawan dia, kemudian mendesak Mikihiko seterusnya.

"Tatsuya, kamu ...... Tidak, aku hanya malu karena mengenakan ini di pertemuan pertamaku."

Mikihiko berhenti tergagap kemudian memakai ekspresi kelelahan saat dia menggelengkan kepalanya.

Mendengar ini, Tatsuya dengan cermat memeriksa seragam Mikihiko dan Erika lagi.

Mikihiko mengenakan kemeja putih berkerah dipasangkan dengan dasi kupu-kupu hitam dan rompi.

Erika mengenakan gaun hitam yang berdesir bolak-balik dengan celemek putih dan hiasan kepala.

Sederhananya, mereka bukan ‘Butler‘ dan pelayan wanita, mereka adalah pelayan pria dan pelayan wanita.

"Aku tidak berpikir itu aneh, bukankah semua karyawan memakai itu?"

Semua pelayan di ruangan itu juga mengenakan pakaian yang sama seperti Mikihiko.

"Lihat, Miki terlalu sadar diri."

"Namaku Mikihiko."

Itu tampak jelas dari nada dan ekspresi mereka kalau mereka telah menjalani hal ini sebelumnya.

Mikihiko tampak sangat tidak nyaman dalam setelan saat ini. Hal ini mungkin karena dia berasal dari keluarga tradisional dan membenci berpakaian seperti seorang pelayan.

"Omong-omong, di mana dua yang lainnya?"

Tatsuya benar-benar ingin tahu mengapa mereka bekerja di sini, tapi akhirnya memutuskan untuk tidak melakukannya.

"Apakah kamu benar-benar berpikir kalau Leo akan menjadi pelayan yang baik?"

"Dia setidaknya tahu bagaimana mengendalikan diri ......"

Tatsuya mencoba dengan halus membela temannya, tapi ekspresi tertawa Erika tidak goyah.

"Mizuki mengatakan dia tidak menyukai seragam ini, mungkin dia seperti Miki dalam hal ini?"

"Namaku Mikihiko!"

"Yah, yah, yah~"

Agak kesal, Mikihiko menyuarakan protesnya, yang Erika dengan santai sepakati sebelum berbalik kembali ke Tatsuya.

"Karena alasan ini, dua dari mereka bekerja di belakang layar. Leo melakukan kerja kasar di dapur dan Mizuki bertanggung jawab atas piring."

Tatsuya tidak tahu "alasan kenapa" mereka melakukannya, tapi mampu mengikuti makna Erika. Mungkin.

"Karena keduanya cukup baik dalam menangani mesin."

"Ya, penampilan mereka sangat menipu."

Di era modern, tidak peduli apakah itu adalah pekerjaan dapur atau mencuci piring, tenaga manusia sangat jarang diterapkan secara langsung.

Termasuk semua detail, mesin dapat menggantikan semua tenaga kerja manual.

Sederhananya, mereka berdua bertanggung jawab untuk operasi sistem otomatis di dapur.

"Aku awalnya akan mengerjakan tugas itu juga, jadi mengapa akhirnya aku harus menjadi pelayan?"

Mungkin karena Mikihiko tidak seperti Tatsuya dalam hal ini, karena orang tersebut yang ia tidak dapat pahami mengapa dan juga tidak mau menerima.

"Bukankah aku jelaskan berkali-kali kalau itu pasti karena kesalahan administrasi?"

"Itu bukan penjelasan!"

"OK, OK, berhenti rewel. Kita hanya magang, dan kita masih pada jam kerja. Lihatlah, nampan di sana kosong."

"...... Erika, aku akan membuat perhitungan denganmu nanti."

Mikihiko meninggalkan masalah itu saat dia berjalan ke meja, tapi di telinga Tatsuya itu, kata-katanya tidak "serius" sama sekali.

"Terus terang, itu Mikihiko yang lupa pada awalnya......"

Erika enggan mengatakan hal ini saat dia melihatnya pergi, tapi sulit untuk memperkirakan suasana hatinya berdasarkan suara dan ekspresinya.

Namun, Tatsuya percaya itu bukan perasaan Erika yang sebenarnya.

"...... Aku tidak tahu apakah ada motif tersembunyi, tetapi bukankah kamu seharusnya tidak menyulitkan dia?"

Erika tampaknya tidak memahami makna Tatsuya, jadi dia mengambil waktu untuk merespon.

"...... Tidak ada motif tersembunyi yang nyata. Tapi kamu benar, aku mungkin sedikit iseng. Aku tahu kalau Miki tidak cocok dalam situasi semacam ini, tapi aku masih .... .. "

"Ingin mengganggunya?"

"Hm ... kurasa? Dia terlalu banyak menghindar dari masalah, yang mengganggu setiap kali aku melihat dia seperti itu. Sekarang aku bisa mengerti mengapa dia tidak bisa tersenyum dengan terbuka, tapi aku tidak bisa mengakui mengapa dia menolak untuk marah .... .. Dia menjadi keras kepala sampai sebatas hewan berkaki empat."

"Kau baik sekali."

"Tolong berhenti."

Tatsuya hanya bersimpati dengan kata-katanya tanpa niat lain, tapi terkejut dengan reaksi Erika yang tiba-tiba.

"Bukankah aku hanya mengatakan menjadi sedikit pendendam? Miki dan aku tidak berada di sini atas kemauan kami sendiri, kami dipaksa untuk berada di sini oleh orang tua kami. Meski aku terlihat seperti sedang baik, pada kenyataannya kami hanya dalam perahu yang sama."

Sikap keras kepalanya pasti lahir dari hati yang keras kepala.

"...... Aku akan melewatkan detail. Selain itu bukan berarti aku bisa melakukan apa pun dengan jawabanmu, jadi aku hanya akan berpura-pura tidak mendengarnya."

Tatsuya belum mau masuk ke ladang ranjau.

"Maaf, jangan bertanya ...... omong-omong , Tatsuya-kun."

Erika tidak marah terhadap Tatsuya karena tidak menghiburnya.

"Apa itu?"

"Tatsuya-kun ...... begitu mandiri."

Nada dan kata-kata yang sangat berlawanan satu sama lain dan tidak penting sedikit pun.

"...... Itu cukup untuk merubah topik mendadak."

"Tapi, aku sangat bersyukur kalau kamu begitu mandiri ...... Kupikir. Kamu tidak terlalu lembut, sehingga aku bisa melampiaskan semua yang aku inginkan. Kamu juga tidak mengasihaniku, jadi aku tidak merasa malu ...... Terima kasih."

Dua kata terakhir itu begitu tenang bahkan kedua kata itu hampir tidak dapat terdengar.

Melihat Erika melarikan diri ke arah meja di dekatnya, Tatsuya pikir: setiap orang memiliki masalahnya sendiri.

Untuk ukuran prasmanan dengan tidak ada tempat duduk yang ditunjuk untuk 400 orang lebih, masakan tidak bisa diatur di satu lokasi pusat. Prasmanan tergeletak di seluruh ballroom lantai atas hotel, dengan tiga meja yang diletakkan dekat kedua dinding di samping dan di tengah bagian depan, tengah, dan belakang untuk total 9 meja. Masakan yang cocok untuk remaja secara terus-menerus diisi ulang pada meja.

Secara historis, para murid dari setiap sekolah biasanya berkumpul di sekitar salah satu meja.

Dapat dikatakan, hanya teri (?) yang mampu fokus pada makan, tapi petinggi dari setiap sekolah tidak begitu santai.

Pada sinyal Mayumi itu, Miyuki mengucapkan selamat tinggal kepada teman-temannya dan pindah bersama OSIS.

Ketika Mayumi dan Suzune mengucapkan salam kepada pemimpin dari sekolah lain - dan terlibat dalam kegiatan mata-mata kasar, Miyuki hati-hati meneliti kakaknya, yang sedang melihat Erika, dari belakang mereka.

Dia tidak membuat keributan atau mengungkapkan ekspresi apapun, tapi dalam hati menghela napas.

Miyuki menghormati Tatsuya lebih dari orang lain ( iyuki bukan hanya menghormati Tatsuya lebih dari orang lain, dia juga menilai dia lebih tinggi daripada orang lain).

Dia tahu kakaknya tidak sempurna - tapi masih percaya kalau kakaknya, pada tingkat tertentu, manusia super.

Miyuki juga tahu kalau kakaknya memiliki banyak kelemahan mencolok.

Salah satu kelemahan tersebut adalah kalau dia tidak percaya niat baik orang lain terhadap dirinya.

Hal ini sebagian dapat disalahkan pada ketidak peduliannya, karena ia tidak dapat memahami niat baik yang diarahkan kepadanya.

Lebih penting lagi, Tatsuya dengan jujur mempertanyakan mengapa orang-orang akan berpikir positif tentangnya.

Pada tingkat tertentu, ini tidak terelakkan.

Karena orangtuanya sendiri mengabaikan untuk mencurahkan emosi yang disebut "cinta" ke dalam dirinya, dan bahkan secara pribadi melucuti "cinta" dari pikirannya.

Miyuki tahu itu akan memerlukan keajaiban bagi kakaknya untuk mendapatkan kembali perasaannya.

Meski begitu, melihat seorang teman sekelas yang menggemaskan (bahkan di mata Miyuki, Erika memiliki kecantikan yang tak terbantahkan) menunjukkan seperti perasaan sayang - Miyuki percaya ini mungkin "cinta" – kepada Tatsuya, Tatsuya masih melihat Erika pergi, di balik topeng pantang menyerah akan logika, menyebabkan hati Miyuki terasa sakit lebih dari yang dibayangkan.

Miyuki percaya bahwa kakaknya pun tidak menyadari tatapannya yang mengarah kepada Tatsuya.

Atau mungkin dia menyadari kalau dia sedang mengawasinya.

Tapi Tatsuya pasti tidak bisa memahami apa perasaan yang dipendam Miyuki - begitu dia memikirkan hal ini, Miyuki putus asa.

Dan tumbuh lebih marah.

-Dengan cara ini, dia harus memarahinya dengan tegas untuk menenangkan diri.

Kepribadian kakaknya yang terlalu redup pasti akan menjadi batu sandungan di jalannya untuk mengembangkan hubungan sosial yang bermakna.

Ya, ini adalah demi saudara laki-lakinya, omelan yang lahir dari cinta.

Di bawah senyum indah yang biasanya terlihat pada patung-patung, Miyuki membuat keputusan ini.

...... Tidak mungkin dia bisa tetap mengabaikan tatapan yang dia terima dari sekelilingnya, tapi mungkin tidak ada yang bisa memahami dia yang sebenarnya.

Mayumi dan kawan kawan yang (di luar) berbicara bebas dengan anggota-anggota OSIS dari SMA 3, yang cenderung merupakan lawan paling berat untuk kemenangan SMA 1.

Di belakang, para murid kelas satu dari SMA 3 berbisik-bisik satu sama lain.

Jika mereka menguping analisis senpai mereka tentang kekuatan dan strategi tempur, maka mereka cukup layak dengan sifat militan SMA 3 dan bahkan akan membuat kakak kelas mereka terharu, tapi ......

"Ichijou, lihat, bukankah itu gadis ‘rad’?"

"Siapa sih bilang rad zaman sekarang ...... Di generasi apa kamu masuk SMA?"

"Diam, aku tidak bertanya padamu. Jadi, Ichijou, bagaimana menurutmu?"

"Mengapa kamu begitu bersemangat ...... Tidak ada gunanya, tingkat kecantikan itu di luar dari levelmu, jadi jangan repot-repot berusaha."

"Bisakah kamu berhenti mengatakan itu, meskipun aku tidak bisa, Ichijou seharusnya tidak ada masalah, 'kan? Karena Ichijou punya penampilan dan otak dan anggota dari Ten Master Clan, pasti kita bisa mengikutinya di belakang, 'kan?"

"Aku heran kamu dapat berbicara begitu berani dengan wajah lurus ......"

Pada kenyataannya, mereka bercakap-cakap dengan cara ini - yang sangat mirip anak SMA biasa.

"Masaki, ada apa?"

Namun, siswa laki-laki di tengah kelompok tidak menanggapi dukungan yang antusias dan memusatkan seluruh perhatiannya pada siswi yang bersangkutan.

Alih-alih berfokus pada wajah Masaki yang menawan, auranya yang tampan terpancar keluar dan sangat cocok dengan deskripsi "prajurit muda dan tampan" dengan cara kuno. Dengan tinggi sekitar 180 cm dengan bahu yang tebal, pinggang dan kaki yang ramping ...... Siswa kelas satu Ichijou Masaki dari SMA 3 sama seperti yang dijelaskan rekan timnya, lelaki dengan penampilan fisik yang cukup populer dengan wanita.

"...... Masaki?"

Bingung, Masaki memandang ke arah orang yang memanggil namanya. Orang itu juga siswa laki-laki kelas satu dari SMA 3 dengan tubuh terbentuk dan terlatih tapi tidak terlalu tinggi.

"...... George, kamu tahu siapa dia?"

"George" adalah nama panggilan, dengan penampilan luarnya benar-benar Asia dan nama sebenarnya Kichijouji Shinkurou adalah murni orang Jepang. Setelah mendengar pertanyaan Masaki, siswa ini langsung menjawab tanpa pertimbangan lebih lanjut.

"Hm? Oh, kupikir kamu dapat mengetahuinya dari seragam, dia siswi kelas satu dari SMA 1. Namanya Shiba Miyuki, dan dia berpartisipasi dalam 'Destruction Icicle' dan ‘Fairy Dance’, jadi dia pasti Ace tahun pertama dari SMA 1."

"Wah, berbakat dan cantik, eh?"

Ichijou Masaki mengabaikan rekan setimnya yang sedang membungkuk kembali dalam mode lucu dan bergumam pada dirinya sendiri.

MKnR v03 20.jpg

"Shiba Miyuki, eh ....."

Suaranya menyebabkan siswa laki-laki yang dikenal sebagai George memandang dengan mata penasaran pada Masaki.

"Cukup langka bagi Masaki untuk menunjukkan minat pada wanita, bukan?"

Murid-murid lain menyatakan kesepakatan mereka.

"Sekarang setelah kamu mengatakan itu, benar juga."

"Dengan kelebihan Ichijou, biasanya para wanita mendekatinya secara langsung, jadi dia biasanya bukan orang yang mengejar, 'kan?"

"Kamu tidak tahu berapa banyak orang yang iri pada orang ini."

Lingkungan sekitarnya secara bertahap berubah menjadi satu di mana "pria lajang mulai marah", tapi Masaki tetap diam.

Dia akan terus mengamati Miyuki selama beberapa interval mengganggu.

Tatapannya memiliki kehangatan yang cukup.


Ketika VIP mulai berbicara, murid SMA yang menjadi titik fokus pada hari ini berhenti dengan apa yang mereka lakukan dan memberikan perhatian yang lebih serius pada orang dewasa berbicara - atau berpura-pura melakukannya pada tingkat tertentu.

Setelah Erika kembali ke posisinya, Tatsuya tidak punya orang yang tersisa untuk diajak berbicara dan akhirnya memperoleh sedikit kedamaian.

Hanya memperhatikan tokoh-tokoh terkenal dari komunitas magis adalah cara yang cukup untuk menghabiskan waktu.

Beberapa orang yang ia lihat untuk pertama kalinya, yang lain hanya terlihat di TV.

Tentu saja, ada juga orang yang pernah ditemui sebelumnya atau duduk dengannya di ruangan yang sama, tetapi tidak berbicara dengannya.

Di antara orang-orang ini, orang yang mengambil sebagian besar perhatian Tatsuya adalah Tetua dari Ten Master Clan yang dikenal sebagai "Patriarch".

Kudou Retsu.

Dia adalah salah satu tokoh yang paling penting dari Ten Master Clan di abad ke-21 dan, sampai sekitar dua puluh tahun yang lalu, telah diakui menjadi salah satu penyihir terkuat di dunia.

Setelah tetua ini, setelah terkenal sebagai salah satu yang terkuat, pensiun dari garis depan, dia jarang muncul di acara-acara publik tapi untuk beberapa alasan memilih untuk muncul setiap tahun di Kompetisi Sembilan Sekolah. Detail ini adalah pengetahuan umum.

Demikian juga, Tatsuya belum pernah bertemu dengan pria ini, tetapi telah melihat dia di video.

Dalam hatinya, Tatsuya menemukan kegembiraan yang mirip dengan menyaksikan tokoh sejarah melangkah menuju cahaya.

Setelah berbagai VIP itu selesai menyemangati atau memberi ceramah pada kerumunan murid, itu akhirnya giliran tetua Kudou tersebut.

Dia pasti berusia lebih dari 90 tahun sekarang.

Berapa banyak dari Kekuatan Sihir Menakjubkan yang masih tersisa?

Apakah dia memiliki tubuh fisik yang masih mampu menggunakan sihir?

Ketika Tatsuya memikirkan ini, pembawa acara memperkenalkan nama tetua.

Bukan hanya Tatsuya, setiap murid SMA menahan napas mereka saat menunggu tetua Kudou untuk naik panggung.

Munculnya sosok yang terkenal ini membuat Tatsuya lupa untuk bernapas.

Orang yang muncul di bawah cahaya lampu adalah seorang wanita muda, berambut pirang mengenakan gaun formal.

Ini segera menyebabkan penonton menjadi gempar.

Tatsuya bukan satu-satunya yang terkejut dengan hal ini.

Kejadian yang sangat tidak terduga ini mengakibatkan diskusi terjadi di seluruh penonton.

Bukankah tetua Kudou yang seharusnya naik ke panggung?

Mengapa seorang wanita muda muncul menggantikannya?

Apakah sesuatu terjadi, memaksanya untuk berbicara menggantikannya?

(Tidak, bukan itu.)

Tatsuya akhirnya menyadari kebenaran.

Wanita itu bukan satu-satunya orang di atas panggung.

Seorang pria tua berdiri di belakangnya.

Perhatian semua orang hanya tertarik terhadap wanita muda yang cantik menawan.

(Sihir interferensi Sensory.)

Tetua kemungkinan merapal sihir skala besar yang menutupi seluruh tempat pertemuan.

Dengan menggunakan pengalihan yang jelas untuk menangkap perhatian semua orang, "perubahan" semacam ini tidak memenuhi syarat sebagai penulisan ulang fenomena, karena itu adalah "fenomena" yang terjadi secara alami.

Skala sihir itu cukup besar untuk mempengaruhi setiap orang yang hadir pada saat yang sama, namun cukup halus untuk menghindari deteksi.

(Jadi ini adalah pria yang pernah disebut terkuat ...... Tidak, " Warlock Licik " yang dipuja sebagai "puncak" dan "yang tersulit " – sihir dari Kudou Retsu ......)

Dia pasti telah memperhatikan tatapan Tatsuya itu.

Tetua di belakang wanita muda itu tersenyum.

Senyum yang tidak mungkin keluar dari arah tempat seorang pemuda nakal.

Wanita dalam gaun formal menepi setelah menerima instruksi tenang dari tetua.

Setelah sorotan jatuh pada tetua, keributan besar tersebar di seluruh kerumunan.

Hampir semua orang percaya Tetua Kudou muncul dari suatu tempat.

Mata Tetua itu sekali lagi terkunci pada Tatsuya.

Tatsuya secara halus membalas salam dengan matanya.

Mata Tetua itu menampilkan senyum sangat puas.

"Pertama-tama, izinkan saya untuk menyampaikan permintaan maaf yang tulus dari saya karena membuat akal-akalan ini."

Bahkan tanpa kehadiran mikrofon itu, suaranya tetap keras dan jelas – sangat kontras dengan usianya.

"Ini hanya tontonan kecil yang lebih mirip sebuah trik sulap daripada sihir yang sebenarnya, namun berdasarkan pengamatan saya, hanya lima orang yang mendeteksi kebenaran di balik tampak depan ini. Dengan kata lain ......"

Banyak murid SMA yang sangat tertarik dengan kata-kata dari Tetua dan maksud di balik kata-katanya.

"Jika saya adalah Teroris yang merencanakan untuk menghancurkan kalian semua dan menyelundupkan senjata kimia atau bahan peledak dengan kedok sebagai pengunjung, hanya lima orang yang akan mampu menjangkau dan menggagalkan aku. Sebagaimana itulah yang akan terjadi."

Kata Tetua itu tidak memiliki penekanan khusus apapun atau teguran.

Namun, jenis keheningan yang berbeda menyelimuti daerah pertemuan.

"Kepada generasi muda kita yang sedang mempelajari sihir. Sihir adalah sarana, sihir itu sendiri bukanlah tujuan akhir. Saya membuat game ini sedikit berharap untuk mengingatkan semua orang sampai titik ini. Sihir yang baru saja saya gunakan adalah dalam skala besar, tetapi rendah dalam kekuatan. Dengan standar kekuatan Sihir, ini termasuk sihir dengan tingkat yang lebih rendah. Namun, semua orang takluk pada sihir yang lemah ini dan tidak bisa menemukan kehadiran saya, meskipun tahu kalau saya akan muncul. Sangat penting bagi kalian untuk terus berlatih sihir. Kalian harus rajin meningkatkan kekuatan sihir kalian tanpa lengah sedikitpun. Namun, ini saja tidak cukup. Saya berdoa agar semua orang di sini mengukir hal ini dalam hati kalian. Sebuah sihir besar yang tidak tepat digunakan tidak dapat dibandingkan dengan sihir kecil yang dengan cermat disiapkan dan dieksekusi. Setiap orang, ingat, Kompetisi Sembilan Sekolah yang dimulai dua hari dari sekarang adalah medan perang yang berjuang dengan sihir, serta medan perang di mana penggunaan sihir adalah sama pentingnya. Untuk generasi muda kita yang mempelajari sihir. Saya sangat mengantisipasi skema brilian yang akan kalian tampilkan dalam kompetisi ini."

Para penonton bertepuk tangan.

Sayangnya, tepuk tangan ini tidak menyebar ke seluruh penonton.

Di antara remaja yang bingung tapi bertepuk tangan, Tatsuya juga bertepuk tangan. Kecuali, ia berbeda dari pemuda lain dalam bahwa ia tersenyum tenang.

Untuk mengusulkan kalau penggunaan sihir adalah lebih penting daripada tingkat sihir, berlawanan dengan yang dianut segala lapisan atas masyarakat sihir modern. Nilai sihir berasal dari penggunaan yang tepat, yang mengisyaratkan bahwa sihir hanya harus dilihat sebagai alat independen.

Penyihir tua ini berdiri di dekat puncak masyarakat sihir dalam negeri, namun masih menyarankan semua orang untuk pergi melawan norma-norma yang ditetapkan oleh masyarakat sihir modern. Dari perspektif lain, sikap ini sangat tidak bertanggung jawab, karena pengaruhnya sudah cukup untuk mengguncang fondasi dari masyarakat sihir modern.

Jika ucapan Kudou Retsu adalah hanya omong kosong, Tatsuya akan menolak keras, namun Tetua ini menggunakan metode yang sederhana dan mudah dimengerti untuk menunjukkan maksudnya. Dia menggunakan teknik sederhana yang jauh melampaui makna Tatsuya dalam menggunakan sihir sebagai alat yang fleksibel dan lincah.


Jadi inilah "Patriarch" ......


Kokonoe Yakumo, Kazama Harunobu, serta Kudou Retsu ini, negara ini masih memiliki banyak penyihir yang Tatsuya perlu belajar dari mereka. Tentunya ada banyak pelajaran lain yang layak dipelajari, kecuali Tatsuya belum tahu tentang itu. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa dipelajari di laboratorium penelitian FLT.

Dan ia pikir SMA akan membosankan.

Tatsuya merenung tentang hal ini pada waktu yang sama.


◊ ◊ ◊


Perjamuan itu diadakan dua hari sebelum acara utama untuk memberikan satu hari bagi para kontestan untuk benar beristirahat dan bersantai.

Tim teknisi dan penasihat taktis akan sibuk dengan bagian akhir dari persiapan, seperti kontestan menggunakan metode mereka sendiri untuk secara mental dan fisik mempersiapkan diri memulai kompetisi besok.

Dapat dikatakan, murid kelas satu akan bersaing pada hari keempat dari acara ini, sehingga pada tahap ini ketertarikan dan perasaan gemilang jauh melebihi kecemasan. Dari perspektif usia, mereka adalah orang-orang yang biasanya berangkat pada perjalanan dengan rekan-rekan mereka.

Setelah makan malam, Miyuki, Honoka dan Shizuku juga mengunjungi kamar Tatsuya, tapi karena Tatsuya sibuk dalam menyesuaikan Rangkaian Aktivasi, mereka tidak berlama-lama di sana dan kembali ke kamar mereka sendiri. Jadwal untuk divisi resmi dan divisi pendatang baru berbeda, jadi dua murid kelas satu biasanya berbagi kamar. Honoka dan Shizuku adalah teman sekamar, sedangkan Miyuki berbagi kamar dengan seorang gadis bernama Takigawa Kazumi dari Kelas C. Namun, karena kepribadian Kazumi yang diarahkan untuk kegiatan klub atletik dan dia biasanya menghabiskan hari-harinya dengan senpai dari klubnya, Miyuki menghabiskan sebagian besar waktunya dengan Honoka dan Shizuku di kamar mereka.

Jarum pendek pada jam (untuk beberapa alasan, semua jam di hotel memakai jenis ini) menunjuk ke arah angka romawi "X", dan sebagian besar kontestan SMA yang sedang menunggu besok dimulai sudah berbalik kembali ke kamar masing-masing. Justru karena mereka memahami hal ini, bukan hanya Miyuki dan kawan-kawan, tetapi semua rekan satu tim mereka dan murid kelas satu dari sekolah lain tahu untuk tetap tenang dan tidak menimbulkan keributan. Meskipun demikian, energi mereka yang berlebihan membuat mereka tidak bisa tidur nyenyak seperti rekan-rekan mereka yang lebih tua.

Satu-satunya hal yang bisa dilakukan tiga gadis itu menghabiskan waktu tengah malam adalah berbicara satu sama lain.

Tentu saja ada pengecualian untuk aturan ini. Dari tampilan luar, Miyuki dan Shizuku seharusnya termasuk dalam kategori "pengecualian" ini, tapi tidak disangka-sangka ternyata "biasa" saja.

Topik terakhir adalah semua yang berhubungan dengan Kompetisi Sembilan Sekolah, dan tidak semua obrolan berkisar fashion dan asmara, tapi karena topik ini sering dipotong dalam percakapan, itu semua tidak terelakkan.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, waktu mendekati pukul 10, tapi lampu di hotel belum mati seluruhnya. Oleh karena itu ketika mengapa seseorang mengetuk pintu, tidak ada alasan untuk waspada atau curiga.

"Ah, biar aku yang membuka pintu."

Ketukan pintu itu menyebabkan ketiganya bangkit dan Honoka, yang paling dekat dengan pintu, menghentikan dua yang lainnya.

"Selamat malam!"

"Hei, Eimi, dan yang lainnya, ada apa?"

Orang di balik pintu adalah seorang gadis mungil yang menawan dengan rambut merah yang bersinar dengan seperti kilau ruby. Dia Akechi Eimi, salah satu rekan tim Miyuki, dengan empat siswi lain di belakangnya. Dengan kata lain, Tim Pendatang baru SMA Satu dari Divisi Perempuan hampir semua berkumpul di sini.

"Eh, kamu tahu, ada pemandian air panas di sini."

"...... Maaf, kamu harus berbicara dengan lebih jelas."

Honoka tidak mengerti mengapa Eimi begitu bahagia ketika dia mengatakan ini.

"Sekarang setelah kamu katakan itu, aku ingat hotel ini memiliki onsen buatan di bawahnya."

Tapi Miyuki dengan cepat menangkap makna Eimi itu.

"Ya, seperti yang diharapkan dari Miyuki, kamu brilian!"

"...... Maafkan aku, tapi mendengar kamu mengatakan itu hampir memenuhiku dengan sukacita."

Eimi tidak bermaksud jahat, tapi setelah dipuji begitu santai (?), Miyuki merasa sakit kepala mendekat.

Ketika Miyuki menekan pelipisnya, Eimi membuat ekspresi "Eh?" saat ia memiringkan kepalanya ke satu sisi.

"Bukan apa-apa, jangan khawatir tentang hal itu. Jadi ada apa dengan onsen ini?"

Pada desakan Miyuki, Eimi menampakkan senyum polos.

"Jadi, mari kita pergi ke onsen!"

Tiba-tiba eimi – setidaknya yang terdengar di telinga Miyuki – kata-kata yang menyebabkan Miyuki dan Honoka melirik satu sama lain.

Honoka tampaknya berbagi was-was dengan Miyuki.

"Apakah itu OK? Ini adalah fasilitas militer."

Namun, orang yang mewakili mereka bertiga dan bertanya pada Eimi itu adalah Shizuku yang berdiri di bagian belakang.

Ini bukan hotel biasa - itu adalah salah satu dari fasilitas yang melekat dengan dasar latihan SDF. Selain karena fasilitas diatur terlebih dahulu, sebagian besar tempat lain pasti memiliki akses terbatas.

"Aku mencoba meminta izin dan mendapatkannya. Kita boleh sampai jam 11."

Eimi dengan mudah mengurangi kekhawatiran Shizuku itu.

"Eimi memang dapat diandalkan."

Honoka tidak bisa menahan diri berbicara dengan lembut.

"Kamu harusnya mengatakan, terima kasih atas kesempatan ini, benar!"

Sayangnya, kata-kata seperti itu tidak berpengaruh pada Eimi yang gembira.

"Tunggu, aku ingat kalau pakaian renang harus dipakai di pemandian. Aku tidak membawanya."

"Itu juga tidak ada masalah, karena hotel akan meminjamkan jubah mandi serta handuk."

Eimi dengan mudah menerjunkan kekhawatiran praktis Miyuki.

Mengingat tingkat persiapan, Miyuki dan kawan-kawan tidak punya alasan lebih lanjut untuk menolak. Jujur, mereka bertiga sedikit tertarik pada - meskipun itu pemandian buatan.

"Kalau begitu izinkan kami untuk bergabung. Biarkan aku mengambil beberapa pakaian, kalian boleh pergi dulu."

Mendengar jawaban Miyuki, Eimi mengangguk senang.

"OK, silahkan pakai waktumu, tidak perlu terburu-buru."

Miyuki dengan ringan mengangkat tangan dan mengucapkan kata perpisahan sementara untuk rekannya.


Pemandian bawah tanah (pemandian buatan) benar-benar dimonopoli oleh siswi perempuan kelas satu SMA Satu.

Bukan berarti mereka menguasai seluruh daerah, tetapi lebih seperti karena tidak ada tamu lain, sehingga mereka menguasai kendali penuh dari jam 10 sampai 11.

Pemandian besar yang mirip dengan pemandian umum di mana mereka dimaksudkan untuk tujuan serupa.

Namun, sementara pemandian buatan bawah tanah ini disebut pemandian besar, pada kenyataannya hanya bisa menampung 10 orang atau lebih. Pemandian ini awalnya dirancang untuk membantu mengobati otot dan nyeri sendi dari latihan ekstensif dan memanaskan reisen asin yang mengalir di bawah hotel untuk membentuk fasilitas medis ini. Pengguna utama biasanya perwira tinggi (dan setengah baya), dan itu tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi terbuka untuk umum. Karena hanya mereka yang menerima saran dokter yang bisa mengunjunginya selama jam-jam tertentu, siapa pun yang masuk harus membilas diri mereka sendiri di tempat shower dan memakai baju renang atau jubah mandi sebelum masuk.

Selain kelompok mereka, tidak ada kelompok lain yang tampaknya mengajukan permohonan izin.

Jubah mandi perempuan secara harfiah "mini-mantel yang mencapai pertengahan paha tanpa celana apapun". Meskipun mungkin mendeskripsikan itu sebagai "jubah mandi dengan panjang seperti rok mini tanpa sabuk" terdengar lebih seksi? Tanpa sabuk pasti membuatnya lebih mudah untuk bersantai di pemandian, tetapi bahkan memberikan rasa kurang aman daripada baju renang.

"Wow ......"

"A. ..... Apa itu?"

Siapapun yang memakai ini pasti akan terlalu malu untuk tampil di depan orang dari lawan jenis, tapi semua orang di sini hanya para gadis dan rekan tim yang dapat dipercaya di atas semuanya. Namun, pada napas Eimi yang eksplosif, Honoka diliputi oleh rasa malu dan kewaspadaan seakan jika seorang pria telah melihatnya.

Dia mau tidak mau membungkus lengannya erat di depan jubahnya.

Mata eimi yang terpaku ke arah itu - dada Honoka itu.

"Mengejutkan sekali, Honoka memiliki tubuh yang indah!"

Eimi secara bertahap maju.

Honoka terus mundur.

Punggungnya dengan cepat menyentuh dinding tempat mandi.

"Honoka."

"Apa itu?"

Aura predator yang berputar-putar di sekitar Eimi hampir cukup untuk membuat Honoka menjerit.

"Bisakah aku melihatnya?"

"Tentu saja tidak!"

Mata eimi yang tertawa, jadi dia jelas hanya iseng. Pertanyaannya adalah seberapa jauh dia akan membuat lelucon seperti itu.

Honoka dengan cepat melirik sekitar area mandi untuk mencari bantuan. Rekannya yang baik bersantai di pemandian atau duduk di tepi merendam kaki mereka. Semua orang di sekitarnya juga punya mata yang tersenyum seperti yang Eimi lakukan, dengan satu pengecualian.

"Apa masalanya, bagaimanapun juga, ukuran dada Honoka memang besar."

"Apakah itu masalah di sini!"

Mata eimi itu tetap tersenyum, tapi Honoka bisa melihat sesuatu yang bersembunyi di matanya yang mengatakan ini tidak akan berakhir dengan hanya bercanda.

"Shizuku, selamatkan aku!"

Honoka hanya bisa memohon bantuan dari Shizuku, "satu pengecualian itu ".

Shizuku perlahan bangkit.

"Jadi apa?"

Setelah mengatakan ini, dia meninggalkan tempat mandi.

"Apa!"

Pada pengkhianatan sahabatnya, Honoka menjerit sedih.

Seketika, Shizuku menurunkan tatapan sedih ke arah dadanya sendiri.

"Bagaimanapun juga, ukuran dada Honoka memang besar."

Setelah meninggalkan kata-kata keberatan ini, dia berbalik dan menuju ke sauna.

Daerah mandi dipenuhi dengan suara Honoka itu.


(Apa yang mereka ributkan sekarang?)

Miyuki tidak bisa memahami apa yang menyebabkan suara percikan air di mana-mana di daerah mandi sambil terus mandi. Ia sudah membersihkan diri dari keringat dan debu hari ini, tapi masih pergi melakukan gerakan dan mengaktifkan "Pembersih pribadi" di kamar mandi untuk membilas diri dari (dari kerah ke bawah) sebelum mengenakan jubah mandinya. Dia membungkus handuk di rambut halusnya untuk menahannya di tempat dan akhirnya melangkah ke tempat mandi yang akhirnya tenang. Pada saat ini, pandangan mata setiap rekan tim di daerah itu terkunci pada sosok Miyuki.

"A. ..... Ada apa?"

Miyuki mundur kembali saat ia terhenti, tapi tidak ada yang menjawab.

Jumlah tatapan tidak pernah berubah.

"Semuanya, berhenti, Miyuki benar!"

Karena beberapa alasan, Honoka mengatakan hal ini dengan suara serius dan tercampur aduk, yang menghancurkan keheningan yang tidak wajar itu.

"Honoka?"

Kata-kata Honoka itu terlalu kabur untuk dipahami maknanya bagi Miyuki.

"Ah Maaf, maaf, tidak sengaja kehilangan kendali diriku sendiri."

Duduk di sudut terdalam di tepi tempat mandi adalah seorang gadis dari Kelas D bernama Satomi Subaru yang berbicara dengan nada sopan yang biasanya terdengar dari seorang pemuda. Hal ini memungkinkan Miyuki akhirnya membuat hubungan tentang apa yang Honoka bicarakan dan juga memahami apa maksud dari tatapan yang diarahkan padanya.

"Tunggu ...... Kita semua gadis di sini, apa yang kamu bicarakan?"

Miyuki dengan panik berkata dan menarik jubahnya menuju bagian dalam pahanya. Gerakan ini sebenarnya sekali lagi memicu suasana tegang dalam pemandian.

Kelembaban yang tersisa dari kamar mandi berinteraksi dengan uap yang dilepaskan oleh pemandian, menyebabkan kain tipis melekat erat ke tubuh, membentuk kurva feminin Miyuki serta bola kembar di dadanya.

Bagian depan kerah mengungkapkan daging yang tercelup ke dalam warna merah muda samar.

Lebih jauh lagi ke bagian bawah dari jubah adalah sepasang kaki yang sempurna, mempesona, dan indah.

Terutama dalam kondisi Miyuki, bahkan dibandingkan dengan menjadi benar-benar telanjang, juga dalam jubah mandi yang jauh lebih sedikit terbuka dibanding baju renang, ini membuat memiliki karisma indah yang tidak tertahankan.

"...... Kita semua gadis, ya, aku mengerti, tapi ......"

"Aku tidak tahu bagaimana mengatakan ini ...... Tapi kalau itu Miyuki, aku rela."

Semua orang berbisik dalam persetujuan yang mendalam.

"Sudah cukup! Sekarang kamu hanya akan terlalu berlebihan."

Bahkan dengan kerugian ini, Miyuki dengan berani melangkah ke kolam mandi.

Dia dengan anggun tenggelam ke dalam kolam dan mengulurkan kakinya di bawah tatapan tak berkedip dari semua orang.

Saat ia menurunkan dirinya ke posisi duduk, air mencapai ketinggian leher. Bagian depan kerah bergoyang sesuai pergerakan air dan, untuk sesaat, tengkuk Miyuki terungkap.

Di suatu tempat, hembusan nafas kolektif bisa terdengar.

Suasana canggung itu bukan bercanda atau itu dimaksudkan untuk menyebabkan keributan.

Jika ini terus berlanjut, kesucian Miyuki mungkin dalam bahaya.

"Miyuki, aku bersamamu!"

Untungnya, Honoka pindah di samping Miyuki, mengganggu jaring laba-laba yang menutup di sekitar kupu-kupu.

"Jika kamu tidak berhenti sekarang, semua orang di sini menjalankan risiko mandi di air dingin!"

Setelah mendengar ancaman ini, semua rekan satu tim mereka akhirnya mengadopsi ekspresi serius dan berpaling dari menatap Miyuki.

Dengan mata mereka di tempat lain pun, mereka masih dengan sadar tertarik kepada Miyuki.

Singkatnya, ada banyak gadis-gadis muda di sini, tapi tidak ada yang berani untuk berbicara.

Di sisi lain, Miyuki ingin memprotes kata-kata Honoka, tetapi merasa kalau dengan gegabah menyatakan "ia pasti tidak akan melakukan hal seperti itu" mungkin merupakan langkah berbahaya yang akan mengganggu keseimbangan, jadi ia menahan diri.

"...... Apa yang terjadi?"

Shizuku, yang sampai sekarang berada di sauna sendirian, bertanya dengan polos saat ia melihat, suasana canggung di pemandian.

Kemungkinan karena berkaca pada diri sendiri setelah seseorang akhirnya bertanya, sikap gadis-gadis itu kembali normal.

MKnR v03 21.jpg

Setelah gadis-gadis berperilaku seperti mereka yang biasanya, pemandian sekali lagi dipenuhi dengan suara bicara dan tawa.

Subyek yang dibicarakan oleh perempuan lebih dari sekedar fashion dan asmara.

Namun, fashion dan asmara yang benar-benar dua topik yang paling populer.

Sementara berendam di kolam mandi, percakapan alami beralih ke laki-laki yang mereka temui selama jamuan malam sebelumnya. Target utama adalah "anak laki-laki", tapi termasuk beberapa "pria" dan sekelompok kecil "lelaki tua". Ini terdengar seperti nafas kekaguman mereka telah membentang menjadi spektrum besar, tapi jujur itulah yang terjadi:

"Jadi-, bartender di belakang counter itu juga termasuk orang tua yang menarik."

"Wah ...... Orang itu benar-benar lebih dari 40. Untuk berpikir kalau kamu tertarik pada pria paruh baya, Kupikir hidupmu sudah berlalu ......"

"Koreksi, tolong katakan sebagai pria yang menarik. Di mataku, siswa SMA semuanya masih anak-anak yang belum dewasa yang benar-benar tidak dapat diandalkan."

"Benarkah? Aku tidak berpikir semua anak laki-laki di usia kita seperti itu, mungkin karena kamu telah melihat orang-orang yang salah?"

"Ya, Isori-senpai terlihat cukup toleran, 'kan? Lebih penting lagi, dia tampak seperti seorang pria yang layak."

"Aku merasa ini agak sia-sia mengejar orang yang sudah punya pacar, loh? Juga dalam kasus Isori-senpai, pacarnya sudah berlanjut sampai bertunangan."

"Berbicara tentang diandalkan, kupikir itu harus Juumonji-senpai?"

"Nah, Juumonji-senpai terlalu bisa diandalkan. Tidak hanya itu, dia juga penerus Ten Master Clan di masa depan."

"Berbicara tentang penerus dari Ten Master Clan, ada penerus dari keluarga Ichijou di SMA Tiga, benar?"

"Ah, aku melihatnya, dia cukup tampan."

"Ya, aku tahu kamu tidak boleh menilai laki-laki dari penampilan luar, tapi tentu tidak ada salahnya jika dia memang menarik di mata."

...... Hanya seperti itu.

Tiba-tiba, Eimi mendorong pembicaraan kembali pada Miyuki, yang sedang duduk di sudut kolam membiarkan kelelahan(mental) keluar dari dirinya.

"Berbicara tentang Ichijou dari SMA 3, dia menatap Miyuki dengan mata berkobar."

Eimi berbicara kepada Miyuki, tetapi Miyuki tidak dapat menanggapi kata-kata itu.

"Eh, benarkah?"

"Mungkin itu adalah cinta pada pandangan pertama?"

"Ini adalah Miyuki yang kita bicarakan, itu sangat mungkin."

"Kamu harus mengatakan kalau itu akan menjadi aneh bagi laki-laki untuk tidak jatuh cinta dengan Miyuki pada pandangan pertama, 'kan?"

"Mungkin mereka saling kenal sejak lama."

Semua orang yang mendengar mengeluarkan jeritan senang.

"Miyuki, apakah itu benar?"

Shizuku tidak bergabung menjerit dan bernada serius - nada Shizuku yang tidak memiliki kesan suara normal, meski dia secara pribadi tidak berniat untuk itu, dia masih datang dengan cara yang serius - seperti ketika dia bertanya pada Miyuki.

Tanggapan Miyuki adalah:

"...... Izinkan saya untuk menjelaskannya, aku hanya melihat Ichijou-kun dalam foto dan bahkan tidak tahu di mana dia berada selama jamuan."

Hal ini mungkin memenuhi syarat sebagai tidak berperasaan atau tusukan berlebihan, dan jika SMA Tiga mendengar tanggapan Miyuki, moral mereka mungkin akan anjlok. Gadis-gadis yang tadinya penuh dengan harapan, semuanya terkejut saat mendengar jawaban ini.

Meski begitu, selalu ada orang yang menolak untuk menyerah.

"Jika itu yang terjadi, apa tipe cowok yang Miyuki sukai? Apakah itu benar-benar seperti jenis kakakmu?"

Orang yang bereaksi terhadap kata-kata Subaru bukan Miyuki, tapi melainkan Honoka. Tubuhnya tegang sesaat, yang hanya terdeteksi oleh Shizuku yang duduk di sampingnya.

Miyuki menampilkan sikap yang sangat tenang dan ekspresi hampir tanpa kata-kata saat menjawab Subaru.

"Aku tidak tahu bagaimana kamu memikirkan hal ini ...... Tapi Onii-sama dan aku adalah saudara kandung yang berhubungan darah, jadi aku belum pernah melihat Onii-sama sebagai pasangan romantis. Juga, aku tidak percaya ada orang lain di seluruh dunia yang bisa menjadi sama seperti Onii-sama."

Mendengar jawaban Miyuki, Subaru dan Eimi yang jelas kecewa (ekspresi Subaru tampak agak dipaksakan).

Setelah itu, tidak ada orang lain yang mempertanyakan hubungan Miyuki dan Tatsuya itu.

Namun, dalam kolam, dua gadis tidak sepenuhnya menerima jawaban Miyuki.

Dalam nada Miyuki, Honoka dan Shizuku membaca sesuatu yang sama sekali berbeda dari kata-kata "Aku belum pernah melihat Onii-sama sebagai pasangan romantis".


◊ ◊ ◊


Setelah Tatsuya melepas Miyuki dan kawan-kawan kembali menuju kamar mereka - meskipun ia menjadi subyek pembicaraan dengan rekan mereka di pemandian bawah tanah – Tatsuya masih terus menyesuaikan Rangkaian Aktivasi di tempat penyimpanan.

"Shiba-kun, sudah waktunya, ini sudah malam."

Mendengar kata-kata ini, Tatsuya melirik sekitar untuk menemukan hanya satu orang lain di dalam tempat itu dengannya.

"Apakah sudah semalam itu?"

Waktu sudah kira-kira tengah malam.

Isori mengungkapkan senyum netral dan mengangguk mendengar kata-kata Tatsuya itu (omong-omong, baik pakaian Isori dan gaya rambutnya netral, menyebabkan Tatsuya mencurigai kalau senpainya sengaja berpakaian dengan cara non-maskulin).

"Peserta-peserta yang menjadi tanggung jawab Shiba-kun akan bersaing pada hari ke-4 , jadi kupikir itu bukan ide yang baik untuk menjadi begitu tegang dari awal."

"Anda benar."

Tatsuya akan bertugas untuk siswi perempuan kelas satu di Speed Shooting, Icicle Destruction, dan Mirage Bat. Ini sebagian lahir dari keinginan Miyuki dan kawan-kawan, tetapi juga karena siswa laki-laki kelas satu (terutama Morisaki) menghalang-halanginya dengan penolakan (Miyuki telah berpartisipasi dalam Icicle Destruction dan Mirage Bat, Honoka di Battle Board dan Mirage Bat, dan Shizuku dalam Speed Shooting dan Destruction Icicle).

Divisi Tahun Pertama - Divisi Pendatang baru diselenggarakan antara hari ke-4 dan ke-8 dari kontes.

Dibandingkan dengan pembantu yang bertanggung jawab atas peserta yang mengikuti kompetisi besok, Tatsuya memiliki jauh lebih banyak waktu di tangannya.

Kanon ditetapkan untuk berpartisipasi dalam Icicle Destruction pada hari ke-2 dan 3, tapi Isori bertanggung jawab untuk peserta yang tampil di panggung besok.

"Kalau begitu, senpai, saya akan pergi sekarang."

Tatsuya dengan sengaja tidak mengajak Isori untuk berhenti juga dan meninggalkan kendaraan penyimpanan sendiri.

Meskipun dekat tengah malam, malam di puncak musim panas tidak memiliki suhu yang cukup rendah.

Sempurna untuk berjalan-jalan dalam kaos lengan pendek.

Tatsuya memilih untuk tidak langsung kembali menuju ke kamarnya dan berjalan di sekeliling hotel, di mana ia mendeteksi kehadiran sesuatu yang aneh.

Kehadiran ini mengatakan kepadanya bahwa seseorang sedang menahan napas sementara menyurvei tempat.

Awalnya, Tatsuya pikir ini adalah pencuri, tapi dengan cepat menolak garis pemikiran ini.

Kehadiran yang ingin menyembunyikan diri tetapi tidak mampu, berbau keinginan haus darah.

Tatsuya menyebar indranya dan langsung terhubung dengan dimensi informasi – tubuh informasi kolosal yang berisi data untuk segudang obyek di sekelilingnya.

(Tiga orang secara total, yang terletak dekat ...... Pagar dekat hotel yang disamarkan agar terlihat seperti dedaunan.)

Masing-masing membawa pistol dan bahan peledak kecil.

Meski mereka berada di pinggiran luar hotel, mereka berada dalam wilayah di bawah yurisdiksi militer, dan keamanan di sekitar pangkalan pasti tidak mudah dilewati. Piket dan kamera akan memantau pintu masuk dan segera menangkal semua penyusup serta terutama tanpa ampun terhadap individu bersenjata dan berbahaya.

Orang-orang ini mungkin penjahat yang telah menembus perimeter keamanan dan telah menyiapkan bahan peledak.

Meskipun tidak memiliki CAD di tangan, mereka terlalu berbahaya untuk diabaikan.

Tatsuya tanpa suara mulai berlari.

Indranya menangkap sekutu yang juga cepat mendekati tiga orang yang mencurigakan.

Keterampilan menyelinapnya tidak kalah dengan milik Tatsuya.

Menurut posisi awal mereka, walau mereka berdua mendekati target pada kecepatan yang sama - Mikihiko akan membuat kontak pertama.

Ketika Tatsuya berlari ke depan, ia juga mulai membangun Sihir pendukung.

Kekuatan sihirnya begitu khusus di mana ia hanya bisa menggunakan sihir tertentu dan, bahkan tanpa CAD, asalkan ia menggunakan sihir itu, ia setara dengan setiap penyihir lainnya yang menggunakan CAD dalam hal kecepatan, detail dan kekuatan.

Mikihiko mulai merapal sihirnya.

Dia tidak menggunakan CAD.

Data yang diberikan melalui dimensi informasi memberitahu Tatsuya kalau ini bukan ilusi, itu konsep.

Mikihiko mengeluarkan tiga peramal - mungkin dimaksudkan untuk menjadi jimat.

Mikihiko tidak berencana menggunakan sihir modern, dia menggunakan sihir Kuno.

Sebelum Tatsuya "tahu" ini, psions terbang melalui tangan Tatsuya sampai ke dalam teknik pengembangan.

Sihir modern dan sihir kuno yang didasarkan pada teori dasar yang sama, yang menggunakan interferensi dengan "data" yang melekat pada "eksistensi" dan mengambil satu langkah lebih lanjut untuk menulis ulang "fenomena".

Perbedaannya terletak pada bagaimana interferensi bekerja dan diungkapkan.

Sistem sihir yang digunakan Mikihiko tidak membangun interferensi information body (Rangkaian Sihir itu) dalam area kalkulasi sihir, tapi membagi ini menjadi tiga tahap: menambahkan data ke dalam jimat di tangannya untuk mengubahnya menjadi medium, melayangkan “material“ yang sekarang terputus ke dimensi informasi untuk mengubahnya menjadi " tubuh informasi non-material independen " dan mengontrolnya, kemudian mencoba untuk menulis ulang fenomena tersebut.

Dibandingkan dengan kemampuan information body yang dapat secara langsung berinteraksi dengan fenomena, seperti tubuh informasi dari sihir modern, sistem ini memiliki kecepatan dan fleksibilitas lebih rendah, tetapi kurang rentan dengan resistensi terhadap fenomena-ulang. Jika ini adalah penulisan ulang fenomena dalam batasan tertentu, Sihir kuno bisa mencapai efek skala besar sementara menggunakan daya lebih sedikit dari sihir modern.

Bagi Tatsuya, yang bisa membedah Rangkaian Sihir dalam sekejap, semua rincian ini terlintas dalam pikirannya dalam waktu singkat.

Ia juga melihat jejak kesukaran dalam teknik Mikihiko itu.

(Dia tidak akan berhasil.)

Sihir yang Mikihiko gunakan terlalu banyak rintangan yang tidak perlu, memperpanjang waktu perapalan sampai tingkat yang tidak dapat ditoleransi.

Tatsuya menetapkan target untuk "Dileburkan" seperti pistol di tangan para penjahat'.


Alasan Mikihiko mendeteksi kehadiran berbahaya adalah karena ia berada di tengah-tengah pelatihan sihir.

Tempat ini adalah salah satu sudut terdalam di taman hotel.

Jauh dari bangunan yang lain, ia menemukan tempat di sekitar lokasi hotel di mana tidak seorang pun akan datang mengintai sehingga ia bisa memulai "pelatihan" sehari-harinya.

"Spirits" adalah kumpulan yang terbentuk dari "konsep" seperti "angin, air, api, bumi" dan jauh dari fenomena individu. Pelatihan dasar dari Divine Earth Magic ( Sihir Spirit ) adalah untuk menyinkronkan diri dengan indera spirit'.

Dari sudut pandang sihir modern, spirit adalah sesuatu yang telah memisahkan diri dari tubuh mereka yang sebenarnya dan adalah tubuh informasi yang mengambang di lautan data.

Mereka bergerak sebagai sebuah konsep dalam dunia informasi, berkumpul bersama sebagai ekspresi konseptual, dan terwujud di dunia nyata.

Rumor mengatakan ada cara untuk mendeteksi " tubuh-tubuh non-materi ".

Namun, melalui kontak dengan jenis "spirit-spirit" seperti ini, Mikihiko benar-benar merasa kalau mereka "ada" di dunia nyata.

Hal ini tidak didasarkan pada teori, tetapi melalui persepsi dan perasaannya.

Bagi Mikihiko, spirit itu benar-benar ada di lokasi ini dan adalah eksistensi yang dimiliki kesadaran. Dengan jenis kontak seperti ini, spirit mampu menginformasikan Mikihiko tentang segala macam "detail" dan "obyek".

Ketika Mikihiko mulai pelatihan sinkronisasi ini, ia "menyadari" bahwa ada orang-orang di pinggiran hotel.

Awalnya, ia pikir mereka adalah orang-orang yang keluar karena pekerjaan atau penjaga patroli, jadi ia tidak terlalu banyak memperhatikan hal itu.

Itu hanya setelah spirit berulang kali memberitahu yang kemudian Mikihiko menyadari ini mungkin peringatan.

Disinkronkan dengan spirit, ia menyebarkan indera spirit 'ke arah tempat yang diperingatkan padanya.

Apa yang tertangkap adalah benang "kejahatan".

Ekspresi Mikihiko menegang.

Untuk sesaat, ia berdebat apakah harus meminta bantuan atau menghadapinya sendiri.

Mikihiko tidak yakin ia bisa menekan lawan apapun dengan kondisi saat ini. Ia enggan mengakuinya, tapi itu benar kalau ia tidak percaya diri. Dengan demikian, ia menggigit bibirnya sendiri dan memilih untuk kembali ke hotel dan mundur.

Namun, emosinya memprotes pilihan logis ini.

Sesuatu selain logika mengatakan kepadanya bahwa tidak ada cukup waktu.

Keraguan berkecamuk dalam tubuhnya seakan roh memperingatkan ia untuk "bertindak cepat".

Daripada menuju hotel, Mikihiko beralih menghadapi "maksud jahat itu".

Ia khawatir.

Ia mempertanyakan apakah mampu mengatasi senjata api yang dibawa lawan.

Sangat sedikit Penyihir yang mampu menang atas senjata api dalam pertempuran jarak sangat pendek.

Jika ada pelindung, sihir yang tidak terpengaruh oleh jarak pandang atau hambatan memiliki keuntungan.

Dalam situasi di mana pelindung tidak tersedia, penyihir memiliki kesulitan melawan kecepatan tarikan pemicu senjata api.

Namun, Mikihiko mengusir kekhawatiran ini sebagai pengecut dan maju ke depan.

Peristiwa kemarin melintas di pikirannya.

Mikihiko dipaksa bekerja sebagai pelayan atas perintah ayahnya.

Erika mengatakan ini karena kesalahan administrasi, tapi Mikihiko tahu kebenaran di balik masalah ini.


Pergi dan lihatlah di mana kamu harus berdiri.


Dua malam yang lalu, ayahnya mengatakan itu padanya.

Bekerja sebagai seorang pelayan hanya sebuah metode untuk sampai ke tujuannya.

Mungkin ayah Mikihiko ingin dia melihat rekan-rekannya dalam kemenangan untuk mengguncangnya keluar dari kondisi saat ini.

Mungkin ayahnya ingin membangkitkan tekad amarahnya.

Namun, kata-kata dan metode ini hanya bersarang dalam lubuk hati Mikihiko sebagai penghinaan luar biasa.

Pada saat ini, Mikihiko ingin menunjukkan kalau "ia tidak berdaya".

Lokasi ini hanya langit malam yang diterangi oleh beberapa bintang yang jarang, tetapi metode pelatihan keluarga Yoshida sudah termasuk pelatihan nokturnal dalam kegelapan.

Bahkan hanya mengandalkan cahaya bintang, ini bukanlah kendala apapun.

Saat ia semakin dekat pada ‘niat jahat‘ yang sekarang bisa dengan mudah diidentifikasi sebagai manusia, Mikihiko menyiapkan jimatnya.

Tiga target membutuhkan tiga jimat.

Targetnya seharusnya sudah menyadari pendekatan Mikihiko itu.

Permusuhan dan kebencian yang diarahkan pada Mikihiko dapat dipastikan kalau ketiganya adalah penjahat.

Tidak ada waktu untuk ragu.

Permusuhan sudah berubah menjadi niat membunuh.

Keraguan akan mengakibatkan kegagalan.

Identifikasi target 'tidak menjadi prioritas pertama.

Mikihiko menyalurkan kekuatan sihir ke dalam jimat dan mulai merapal sihirnya.

Lampu yang menyala sebentar muncul di tangan kanan Mikihiko, yang bersinar tepat waktu dengan listrik yang terbentuk di atas kepala para penjahat'.

Petir akan menyerang mereka dalam waktu kurang dari satu detik.

Namun, butuh waktu kurang dari satu detik untuk menarik pemicu.

Melihat hal ini, Tatsuya segera bereaksi dan merapal sihir "peleburan" yang sudah disiapkan.

Tiga pistol di tangan tiga penjahat' hancur sesuai dengan perubahan dalam information body mereka.

Segera setelah itu.

Sambaran petir miniatur menyerang ketiga target.

"Siapa itu!"

Mikihiko menuntut dengan suara tegas, bukan kepada musuh yang terbaring di sisi lain dari pagar, tetapi kepada penyihir yang datang membantunya dari belakang.

Mikihiko memahami ini dengan sepenuhnya.

Sihirnya tidak akan terbentuk tepat waktu.

Alasan ia tidak terluka karena Penyihir lain menawarkan bantuannya.

Pertempuran ini memaksanya untuk mengakui kalau sihirnya telah kehilangan kesigapannya.

"Ini aku."

"Tatsuya?"

Dari napas Mikihiko sendirian, bisa dikatakan kalau ia menerima pukulan yang berat.

Namun, Tatsuya hanya membuat respon singkat dan tidak berhenti sebelum melompati pagar.

Menggunakan Sihir Berat pribadi untuk mengurangi tarikan gravitasi, ia dengan mudah melompati pagar dengan tinggi 2 meter.

Mikihiko tercengang melihatnya pergi sebelum menyembuhkan dirinya sendiri dan menarik keluar jimat baru dan mengeksekusi Sihir Berat yang sama.

Ketika Mikihiko mendarat di sisi yang jauh dari pagar, Tatsuya sudah berlutut di samping penyusup yang tumbang.

"Tatsuya?"

Kata ini berisi beberapa campuran pertanyaan.

Mikihiko sendiri tidak yakin apa yang ingin ia tanyakan.

"Mereka tidak mati. Kerja bagus."

Tatsuya tampaknya yang menjawab pertanyaannya mengenai status penyusup', atau dia mungkin telah melihat melalui sikap Mikihiko yang panik dan memilih untuk menjawab dengan cara yang paling membingungkan.

"Ah?"

Mikihiko tidak mengerti mengapa Tatsuya memuji dirinya.

Ia dengan sadis berpikir kalau ia seharusnya menjadi orang yang dikalahkan.

"Jarak pandang yang terbatas pada target, presisi serangan jarak jauh luas di beberapa sasaran, bahkan dengan menangkap sebagai prioritas pertama, tidak ada luka fatal yang ditimbulkan dan hanya satu pukulan cukup untuk mencabut mobilitas. Aku mengatakan dalam taraf ini sebagai hasil tempur yang sangat baik."

Kata-kata Tatsuya itu cukup tenang untuk disebut berperasaan, tetapi hanya mendengar itu saja sudah cukup untuk mengetahui kalau dia hanya bersikap sopan atau menghibur.

Yang Mikihiko tidak bisa percaya adalah dirinya sendiri, bukan Tatsuya.

"...... Tapi sihirku awalnya tidak akan berhasil tepat waktu dan tanpa bantuan Tatsuya, aku pasti akan tertembak."

Kata-kata yang keluar dari mulut Mikihiko itu adalah merendahkan diri sendiri di luar kendalinya.

"Jangan bodoh."

"Ah ......?"

Namun, teguran langsung Tatsuya sudah cukup untuk membuat Mikihiko tidak dapat melanjutkan merendahkan dirinya sendiri.

"'Jika tidak ada bantuan' hanya asumsi. Sihir kamu berhasil menangkap penyusup -. Itulah satu-satunya kebenaran."

"............"

Omelan tanpa ampun Tatsuya dan poin berikutnya mengejutkan Mikihiko.

"Pada kenyataannya, aku memberikan dukungan, dan sihir kamu berhasil, jadi apa yang kamu maksud 'awalnya'? Mikihiko, apa sebenarnya yang kamu pikirkan akan terjadi?"

"Itu ......"

"Tidak peduli berapa banyak lawan yang ada dan bagaimana terlatihnya mereka, Penyihir harus mampu menang tanpa bantuan apapun. Aku sangat berharap kamu tidak beroperasi dengan asumsi ini?"

Mikihiko tiba-tiba merasa seakan bagian bawah perutnya menyerah.

Dia mengerti dengan sangat jelas bagaimana "asumsi" konyol yang dimaksud Tatsuya.

Namun, di kedalaman lubuk hatinya, ia tidak pernah benar-benar berhenti dan mempertimbangkan asumsi yang Tatsuya sebutkan?

"Serius ...... aku akan sengaja mengatakan ini lagi. Mikihiko, kamu sangat bodoh."

"Tatsuya ......"

"Kenapa kamu menolak dirimu sendiri sampai begitu? Mengapa kamu meremehkan diri sendiri sampai begitu? Apa yang begitu tidak memuaskanmu?"

"...... Meski aku mencoba menjelaskan, Tatsuya, kamu tidak akan mengerti. Tidak ada gunanya berbicara tentang hal itu."

"Mungkin saja."

Mikihiko bereaksi dengan melemparkan sebuah tembok tinggi dan mundur ke belakang, tapi kata-kata Tatsuya yang berikutnya menghancurkan dinding itu sampai berkeping-keping.

"Ah ......?"

Kali ini giliran Mikihiko untuk menjadi terdiam, sementara Tatsuya menusuknya dengan tatapan tajam.

"Mikihiko, kamu khawatir tentang kecepatan aktivasi sihir, benar?"

"...... kamu mendengar hal itu dari Erika?"

"Tidak"

"...... Lalu bagaimana kamu tahu?"

"Teknik kamu terlalu bertele-tele."

"...... Apa katamu?"

"Maksudku adalah, masalahnya bukan kemampuanmu, tetapi teknik itu sendiri. Ini adalah alasan yang mendasari mengapa kamu tidak bisa menggunakan sihir dengan cara yang kamu inginkan."

"Bagaimana kamu tahu itu!"

Mikihiko meraung.

Karena ia dalam keadaan panik.

Karena ia jengkel.

Teknik yang ia gunakan adalah produk keluarga Yoshida yang telah disempurnakan selama bertahun-tahun dengan memasukkan aspek tradisi di Sihir Kuno dan hasil sihir modern.

Setelah melihat itu sekali atau dua kali, Tatsuya segera melemparnya keluar seperti produk karatan, yang menyebabkan Mikihiko mengamuk.

Ia selalu menolak pemikiran ini sebagai upaya sia-sia untuk melarikan diri dari kenyataan, tapi setelah mendengar Tatsuya memunculkan topik yang sebelumnya diabaikan ini, Mikihiko panik.

"Aku tahu. Tapi kamu tidak perlu memaksakan diri untuk percaya padaku."

Namun, Tatsuya dengan tenang menjawab ledakan amarah Mikihiko, memaksa Mikihiko untuk menanggapi dengan pernyataan yang bahkan lebih bimbang.

"...... Apa katamu?"

Mikihiko menggunakan kata-kata yang sama seperti yang ia lakukan sebelumnya, tapi kali ini dengan nada yang sangat berbeda.

"Aku bisa memahami setiap desain sihir yang bisa aku 'lihat', yang memungkinkan aku untuk membaca rincian di balik setiap Rangkaian Aktivasi dan untuk memberikan analisis mendalam dari Rangkaian Sihir."

Tatsuya menjawab dengan jawaban yang keterlaluan ini.

Kepanikan Mikihiko telah mencapai puncaknya.

Ia belum pernah mendengar ada penyihir yang mampu melakukan hal tersebut dan, jika seseorang dengan kemampuan unik ini benar-benar ada, maka setengah misteri yang dihadapi teori sihir modern akan diselesaikan dalam sekejap.

"...... Sekali lagi, kamu tidak perlu memaksakan diri untuk percaya padaku."

Tatsuya mengulangi kata-kata sebelumnya.

Mikihiko merasa seakan ia mengatakan kepadanya "apa yang keluar berikutnya adalah masalahmu sendiri".

"Mari lupakan topik ini untuk saat ini. Mengabaikan itu untuk saat ini, kita masih perlu berurusan dengan orang-orang ini. Aku akan berjaga-jaga untuk sekarang, kamu bisa memanggil penjaga? Atau kamu ingin aku yang pergi?"

Jujur, dengan kondisi mental Mikihiko yang sekarang, ia tidak dapat mempertimbangkan apakah "pengakuan" Tatsuya itu benar atau tidak, sehingga ia mati-matian berpegang teguh pada batas hidup yang dilemparkan ke arahnya.

"Ah, aku akan pergi."

"Mengerti, aku akan menunggu di sini."

Mikihiko sekali lagi mengaktifkan teknik "Melompat" dan lenyap melewati pagar.

Di sisi lain, Tatsuya sempat mempertimbangkan cara untuk membatasi kebebasan gerakan penyusup, dan akhirnya memilih untuk menguburkan mereka. Ia bisa menggunakan sihir "Peleburan" untuk menghapus kotoran, sehingga ia harus menggunakan keduanya baik Sihir "Pemisahan" dan Sihir "Pergerakan". Melakukannya tanpa CAD benar-benar pekerjaan yang melelahkan, tapi seperti "Melompat" sebelumnya, Tatsuya sudah hafal Rangkaian Sihir sederhana seperti itu dan, asalkan ia melakukannya secara berurutan dan tidak bersamaan, hal ini benar-benar tidak menimbulkan masalah.

Ironisnya, ini adalah salah satu keuntungan yang diperoleh dari Area Kalkulasi Sihir virtual buatan yang saat ini berada dalam kesadarannya, yang merupakan kemampuan untuk mengingat setiap Rangkaian Sihir yang disimpan dalam ingatannya.

(Aku orang yang licik.)

Dia berpegang pada perspektif korban, tetapi melihat hasil sampingan sebagai alat yang efisien untuk digunakan.

Tatsuya menyeringai pada dirinya yang tidak berprinsip dan siap untuk merapal sihirnya.

Tapi tampaknya tidak perlu untuk itu.

Kehadiran yang terasa akrab mendekat, mendorong Tatsuya untuk membatalkan sihirnya.

Tak lama setelah itu, orang lain memulai percakapan.

"Letnan Khusus, saran kamu sebelumnya benar-benar tanpa ampun."

"Mayor, anda mendengar semua itu?"

Tatsuya tidak mendeteksi Kazama yang menguping.

Yang secara jujur tidak begitu mengejutkan.

Kazama telah belajar di bawah Kokonoe Yakumo lebih lama dari Tatsuya dan dianggap murid terbaik kedua Yakumo. Tanpa menghubungkan ke dimensi informasi, Tatsuya menemukan kalau sangat sulit untuk melacak keberadaan Kazama itu.

Tatsuya memakai sikap hormat dalam salamnya, yang Kazama menyeringai sebagai respon.

"Bukankah itu langka bagi Letnan biasanya yang benar-benar tidak peduli untuk melakukan hal seperti itu?"

"Pelabelan pada kata 'benar-benar tidak peduli' itu tidak beralasan."

"Atau mungkin kamu bersimpati dengan penderitaannya? Di mana pria muda itu memiliki masalah yang sama seperti yang terjadi padamu."

"Yang satu ini telah lama sejak lulus dari tingkat yang memprihatinkan."

"Dengan kata lain, kamu adalah orang yang telah berada di sekitar blok itu?"

"...... Bisakah anda mengurus orang-orang ini?"

Kazama mengungkapkan senyum licik saat dia tanpa ampun menekan serangan dan Tatsuya, yang telah kehilangan semua jalan mundur, akhirnya berhasil mengubah topik.

"Serahkan itu padaku, aku akan menjelaskan semuanya ke markas CO"

Namun, Kazama menyadari kalau terus mengejar alur pertanyaan ini tidak ada tujuannya.

Dia menarik kembali senyumnya dan mengangguk sungguh-sungguh pada Tatsuya.

"Maaf untuk merepotkan anda."

"Jangan khawatir, sepertinya terlihat banyak hal tak terduga yang ditambahkan ke pekerjaanmu."

"Benar. Tapi saya bertanya-tanya apa yang orang-orang ini coba lakukan?"

"Hanya Tuhan yang tahu, penanganan kriminal tidak ada dalam deskripsi pekerjaan kita ...... Namun mereka secara mengejutkan mampu dan proaktif. Tatsuya, berhati-hatilah."

"Siap, terima kasih atas perhatian Anda."

"Kita akan bicarakan ini secara rinci besok siang."

"Siap, Pak, kalau begitu ijinkan saya untuk meninggalkan tempat ini."

"Ya, selamat tinggal."

Keduanya berubah dari atasan dan bawahan menjadi dua murid yang ramah dan saling mengucapkan perpisahan satu sama lain.


Chapter 5[edit]

Sehari setelah kunjungan malam hari tak direncanakan yang dilakukan oleh Tatsuya.

Kompetisi Sembilan Sekolah dimulai tanpa insiden lebih lanjut.

Dalam sepuluh hari ke depan, jumlah penonton saja melebihi 100.000 orang. Meskipun lokasinya tidak nyaman, setidaknya 10.000 penonton datang setiap hari untuk menonton kontes, dan jumlah pemirsa online dengan mudah melampaui 100 kali dari jumlah ini.

Walaupun itu tidak bisa menarik jumlah penonton yang sama seperti permainan olahraga profesional populer, masih ada sejumlah besar orang yang menaruh perhatian pada acara ini. Dapat dikatakan, sangat sedikit orang yang tahu tentang rincian mengenai insiden semalam.

Para peserta semua memiliki kekuatan sihir kelas satu tetapi mereka masih murid SMA.

Serangan penjahat' berakhir tanpa hasil yang berarti, sehingga militer menilai bahwa hal itu tidak akan berdampak negatif terhadap peserta. Dengan demikian, mereka memilih untuk menjaga rahasia.

Daripada membuatnya sebagai upacara pembukaan glamor, kesan teratur terlihat lebih jelas. Kontes sihir yang cukup mencolok sesuai kontes mereka sendiri, sehingga tidak perlu upacara tambahan untuk memperindah acara ini, dan tidak ada pidato membosankan dari pejabat. Setelah lagu-lagu himne sekolah dari sembilan sekolah yang dimainkan secara berurutan, Kompetisi itu resmi dimulai.

Kontes berjalan selama sepuluh hari ke depan, di mana laki-laki dan perempuan masing-masing berkompetisi di 5 kontes untuk Divisi Resmi serta 5 kontes untuk laki-laki dan perempuan di Divisi Pendatang baru sehingga totalnya ada 20 kontes.

Acara hari pertama ini adalah pendahuluan dan putaran eliminasi untuk "Speed Shooting" dan pendahuluan untuk "Battle Board".

Perbedaan dalam penjadwalan mencerminkan waktu yang dibutuhkan untuk setiap kontes.

"Onii -sama, Ketua akan memasuki lapangan."

"Jadi kekuatan utama kita adalah mengambil tempat untuk kontes pertama, meskipun aku ingat babak penyisihan Watanabe-senpai adalah yang ketiga?"

"Ya."

Tatsuya dan kawan-kawan menuju ke tribun Speed Shooting untuk menonton kontes yang Mayumi ikuti itu. Dari kiri, urutannya adalah Shizuku, Honoka, Tatsuya dan Miyuki. Mereka tidak duduk di daerah peserta di arena yang tepat, tetapi di tempat penonton biasa berdiri.

"Speed Shooting" melibatkan penggunaan sihir untuk menghancurkan target terbang dari jarak sekitar 30 meter dalam jangka waktu yang terbatas. Kuncinya terletak pada seberapa akurat dan seberapa cepat seseorang bisa menembakkan sihir, oleh karena itu diberi nama "Speed Shooting".

Kontes ini dibagi menjadi dua bagian.

Pada babak penyisihan, kontestan maju sesuai dengan prestasi individu berdasarkan jumlah target yang hancur dalam waktu lima menit.

Babak penyisihan secara berkesinambungan menggunakan empat galeri menembak untuk melaksanakan enam kontes, dengan delapan peringkat teratas yang maju ke Delapan Besar.

Selain itu, hanya 24 kontestan yang diizinkan untuk berpartisipasi.

Jika semua sembilan sekolah mengirim tiga kontestan, akan ada total 27, tapi tiga dari sembilan sekolah kehilangan hak mereka untuk berpartisipasi karena kinerja mereka di tahun sebelumnya dan hanya boleh mengirimkan dua kontestan.

Selain "Monolith Code", semua kontes memakai aturan ini.

Setelah Delapan Besar, kontes berubah menjadi format duel.

Ada 100 target merah dan 100 target putih di arena, sesuai dengan jumlah target yang hancur untuk menentukan pemenang.

"Sihir dengan tingkat destruktif tinggi dapat digunakan selama tahap awal untuk dengan cepat menghancurkan sejumlah besar target dalam satu serangan, tapi setelah Delapan Besar, presisi penargetan jauh lebih penting."

Shizuku mengangguk mendengar kata-kata Tatsuya, Shizuku adalah satu-satunya di antara mereka yang berpartisipasi dalam kontes Speed Shooting dari Divisi Pendatang baru.

"Secara umum, kebanyakan orang menggunakan sihir yang berbeda selama putaran awal dan eliminasi......"

"Tapi Ketua Saegusa terkenal karena menggunakan sihir yang sama selama dua putaran itu."

Di tengah penjelasan Tatsuya itu, seorang gadis di belakang mereka menyela.

"Erika."

"Hei, Tatsuya-kun."

"Yo."

"Pagi."

"Tatsuya-kun, Miyuki-san, Honoka-san, Shizuku-san, selamat pagi semuanya."

Duduk di belakang Tatsuya dan kawan-kawan, dari kanan ke kiri, adalah Leo, Erika, Mizuki dan Mikihiko (tapi urutan berbicara adalah Erika, Leo, Mikihiko dan Mizuki).

Alasan mengapa mereka berempat menemukan tempat ini adalah kalau mereka duduk di barisan belakang.

"Apakah tidak ada lagi tempat di depan?"

"Itu karena aku melihat kelompok Tatsuya-kun duduk di sini, dan itu lebih mudah untuk melihat segala sesuatu dari belakang 'kan?"

"Benar."

Tribun itu dibangun seperti serangkaian anak tangga, dengan tingkat yang lebih tinggi di belakang.

Ini adalah sebuah acara yang melibatkan target tembak dengan kecepatan tinggi, sehingga penonton di baris depan harus memiliki penglihatan yang sama dengan para kontestan.

Meski begitu, penonton masih ramai ke depan, karena-

"Karena ada sejumlah besar anak bodoh."

Erika jijik mendeklarasikan ini dengan cara yang sama sekali tidak bercanda.

"Sepertinya ada lebih banyak remaja laki-laki yang tercampur di dalamnya."

Tatsuya menjawab dengan nada sarkastis.

Dengan kata lain, karena alasan ini, tidak ada kursi kosong di baris depan.

"Apakah ini yang disebut 'Onee-sama~'? Sungguh atmosfir yang menekan."

"Jangan seperti itu, mungkin ada penilaian yang cukup di depan. Bahkan untuk orang sepertiku yang melihat Ketua setiap hari, dia tampak seperti orang yang sama sekali berbeda sekarang."

"Whoa! Miyuki, apa yang harus kita lakukan? Onii–sama-mu sudah jatuh cinta pada orang lain!"

Pada kata-kata konyol Erika, Tatsuya dan Miyuki hanya bisa tersenyum kecut.

Subjek dari pembicaraan mereka......

"Sang 'Elven Sniper', judul yang cukup cocok."

"Ketua tidak suka istilah itu, jadi pastikan untuk tidak menyebut itu di depannya."

Teguran Tatsuya itu menyebabkan Honoka untuk mengangkat bahu ke lehernya.

Para remaja laki-laki dan perempuan itu berdesakan ke baris depan untuk mengagumi Mayumi, yang sedang menunggu di galeri penembakan pertama sebelum kontes dimulai.

Mayumi mengenakan sepasang muffler di atas kuncir rambutnya yang bercahaya, sepasang google transparan, sepasang celana pendek elastis dan tunik terbalik yang dapat dengan mudah keliru dianggap sebagai mini-suit. Dipasangkan dengan CAD berbentuk senapan yang wajib untuk semua kontes Speed Shooting, ini menciptakan kombinasi sempurna dari kelucuan dan kepahlawanan seolah-olah dia adalah pemeran utama wanita di film mendatang.

"Sebenarnya ada orang yang menggunakan Ketua sebagai subjek untuk doujins......"

Mizuki dengan lembut mengatakan hal ini mungkin karena caranya berpakaian itu menyentak sesuatu dalam ingatannya.

"......Itulah pertama kalinya aku mendengar tentang itu."

Namun, ini datang begitu jauh dari lapangan kiri bahkan Erika nyaris tak bisa memberi tanggapan tepat waktu.

"......Mizuki, tepatnya di bawah konteks apa kamu bisa menyimpulkan hal ini? Jika 'ketertarikanmu' memang ke arah itu, aku mungkin harus meninjau kembali persahabatan kita."

Sepertinya Miyuki dan Erika sedang berpikir hal yang sama. Suara serius yang spontan keluar ini terkandung sekitar 10% kesungguhan.

"Eh? Tidak, aku tidak memiliki ketertarikan semacam itu!"

Namun, Mizuki pasti yang paling terguncang.

"Sudah dimulai."

Mizuki dalam keadaan panik segera sadar dengan apa yang mereka isyaratkan, tapi berhasil mengubah sikap itu dan menenangkan diri karena kata-kata Tatsuya itu.

Tribun penonton menjadi sangat tenang.

Para peserta mengenakan sarung telinga, sehingga tidak ada kebisingan dari penonton yang akan mempengaruhi mereka, tapi ini masalah prinsip.

Para peserta mengangkat senapan mereka yang ramping dan memanjang yang hampir tampak seperti CAD berbentuk tebu yang digunakan dalam kompetisi, sementara ketenangan dan konsentrasi mereka menyebabkan penonton yang terdiam untuk berpegangan dengan tepi kursi mereka.

Lampu sorot tanda bagi mereka untuk mulai.

Target terbang melalui langit disertai dengan suara tembakan lembut.

"Mereka cepat......!"

Apakah kata-kata lembut yang meledak keluar dari Shizuku itu mengacu pada kecepatan penerbangan dari target?

-Atau apakah dia mengacu pada sihir Mayumi yang sibuk menghancurkan target di kiri dan kanan?

Mayumi tidak mengangkat kepalanya dan berdiri terpaku dengan CAD-nya yang diarahkan ke depan.

Kontes ini tidak pernah bergantung pada penggunaan senapan untuk menembak peluru, jadi tidak perlu untuk secara visual mengikuti gerakan target dan CAD itu tidak memiliki moncong atau pembidik.

Daripada merapatkan lengan, kuda-kudanya lebih mirip dengan menarik busur.

Target muncul keluar dengan interval yang tidak teratur.

Sebanyak seratus target dalam lima menit.

Secara rata-rata, yang satu sasaran setiap 3 detik.

Dibandingkan dengan menembak normal, ini adalah kecepatan yang luar biasa. Rumitnya masalah adalah kalau kadang-kadang beberapa target tembak datang dalam interval yang ketat dan jarang, lima atau enam akan terbang setelah interval 10 detik.

Mayumi menembak jatuh setiap target "individu" tanpa ragu.

Lima menit kontes berakhir dalam sekejap mata.

"......Dia mendapat hasil sempurna."

Mayumi melepaskan google pelindung dan penutup telinga saat dia tersenyum dalam menanggapi tepuk tangan penonton. Melihat dia, Tatsuya bergumam seolah-olah ia tak bisa memikirkan hal lain untuk dikatakan.

"Dia menggunakan peluru sub-sonik yang dibentuk dari partikel es, benar?"

Miyuki bertanya sambil bertepuk tangan, mendorong Tatsuya untuk tersenyum dan mengangguk.

"Benar, aku tak menyangka kamu bisa tahu."

"......Itu cukup mudah sampai aku pun bisa mengetahuinya......"

Erika membalas dengan marah, menyebabkan Tatsuya untuk tertawa kecut.

"Itu benar, melihat sihir yang sama seratus kali tentu membuatnya lebih mudah."

Seseorang mengalihkan pandangan mereka karena malu (mungkin karena mereka tidak bisa melihat itu), tapi Tatsuya memilih untuk berpura-pura tidak melihat mereka.

"Seratus? Dia tidak gagal sekalipun?"

Honoka bertanya pada Tatsuya sambil terkejut, kemungkinan disebabkan oleh kepribadian langsungnya.

"Benar, aspek yang luar biasa bukan kecepatan rapalan sihir atau beberapa kali sihirnya diaktifkan, namun presisi. Bahkan dengan menggunakan Sihir Sensori pada saat yang sama, individu tertentu masih perlu menggunakan otak mereka untuk memproses data. Aku tidak tahu apakah itu karena dia memiliki pengalaman yang cukup dalam perhitungan berulang atau hanya sedemikian berbakat......dia benar-benar layak menjadi salah satu keturunan langsung dari Ten Master Clan."

"Apakah Ketua menggunakan Sihir Sensori?"

Mizuki berseru terkejut, tetapi perbedaannya adalah kalau banyak orang memiliki ekspresi yang sama dengannya saat ini.

Sihir Sistematik Sensori Visual Jarak Jauh 'Multi-Observasi' tidak dimaksudkan untuk memeriksa non-material bodies atau information bodies, tetapi mengamati obyek fisik dari berbagai sudut seperti radar visual. Ketua sering menggunakan sihir sejenis ini."

Tatapan Tatsuya itu bertanya "Apakah kamu tidak menyadarinya?" di mana Mizuki membalasnya dengan menggeleng.

"Selama pertemuan sekolah, dia akan menggunakan sihir ini untuk 'memeriksa' setiap sudut, di mana ini merupakan kemampuan yang sangat langka...... Tidakkah kalian berpikir bahwa tingkat penembakan ini mustahil kalau hanya memakai mata telanjang?"

"Itu benar."

Shizuku segera menjawab. Selama kompetisi, dia menempatkan dirinya dalam posisi Mayumi dan mempertimbangkan pilihannya di galeri menembak.

"Namun, Ketua menggunakan Sihir tipe-kecepatan untuk mengubah molekul udara menjadi partikel es kemudian menerapkan percepatan ke tingkat sub-sonik dan menggunakan Sihir Sensori pada saat yang sama 'kan? Dengan jalannya Sihir Sensori, dan kemudian menggunakan perlambatan serta percepatan berulang-ulang seratus kali, Ketua memiliki kekuatan sihir yang menakjubkan."

Pada titik ini, "Kekuatan Sihir" yang Leo bicarakan tidak mengacu pada "Kekuatan Sihir" dari penilaian keterampilan teknis, tapi konteks yang lebih umum karena memiliki kapasitas fisik dari pengulangan mantra.

Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa sihir merupakan kegiatan yang mengkonsumsi energi.

Fenomena tidak ditulis ulang dengan memakai energi fisik, tapi dengan mengedit data seputar fenomena.

Untuk mengedit data, sebuah Rangkaian Sihir yang terbentuk dari psions diperlukan, sehingga jumlah kali sihir dapat dirapal itu dibatasi oleh perbedaan dalam skala Rangkaian Sihir. "Kekuatan Sihir" yang Leo bicarakan di sini, jika diibaratkan sebuah konsep yang sebenarnya, akan mirip dengan ketegangan mental yang diberikan pada tubuh.

"Ketua menggunakan berbagai 'Partikel Hale'. ‘Partikel Hale' yang sebenarnya sudah menjadi bentuk sihir yang sangat efisien dan dengan kemampuan Ketua, dia mungkin bisa melepaskan ini 1000 kali daripada hanya 100 kali."

Pujian tak berujung Tatsuya terhadap Mayumi menimbulkan ekspresi kompleks dari Miyuki dan lain-lain.

Mereka juga mengakui kalau Mayumi memiliki kekuatan sihir yang luar biasa, tapi mendengar Tatsuya, yang biasanya sangat kritis pada semua hal sihir, yang memberikan pujian tak terkendali tersebut mau tidak mau akan membangkitkan kecemburuan.

Di sisi lain, Leo khawatir tentang sesuatu yang sama sekali berbeda.

"Eh, tapi untuk membuat es di musim panas dan kemudian mempercepat ke tingkat subsonik pasti memerlukan banyak tenaga. Meski konservasi energi tidak sepenuhnya berlaku untuk sihir, aku masih merasa sulit untuk percaya pada penilaian Tatsuya di mana kamu bisa menggunakan sejumlah kecil sihir untuk mencapai tingkat seperti fenomena menulis ulang."

"Meskipun mungkin tidak sepenuhnya berlaku, itu tidak berarti mereka tidak berhubungan."

Tatsuya bangkit dan menuju ke tribun penonton "Battle Board" ketika menanggapi dengan jawaban misterius ini.

"Apa maksudmu?"

Leo mengejar Tatsuya dan bertanya lagi.

"Sihir adalah kemampuan yang melibatkan perubahan fenomena dan tidak dibatasi oleh konservasi energi. Namun, obyek yang sedang ditulis ulang tetap terikat oleh hukum kekekalan energi. Sebagai contoh, jika kamu menerapkan Sihir Kecepatan pada obyek, tanpa menggunakan sihir untuk mempertahankan kondisinya, obyek yang dipercepat itu akan menjadi dingin, karena panas dalam benda itu sendiri sedang diubah menjadi energi gerak, jika kamu menggunakan sihir panas pada obyek yang bergerak cepat itu, tanpa menggunakan sihir untuk mempertahankan kecepatannya, maka obyek target akan melambat, karena energi gerak obyek sedang diubah menjadi panas. Umumnya, sihir berusaha untuk menghindari perubahan aspek terkait dengan menambahkan langkah-langkah untuk mempertahankan status quo, sehingga jarang ada kesempatan untuk mengamati hal ini secara langsung. Hukum-hukum fisika tidak bisa dihindari, dan bahkan ketika diubah oleh kekuatan tidak logis seperti sihir, itu akan mencoba untuk kembali pada hasil logis. Dengan demikian, sihir yang tidak melanggar hukum kekekalan energi tetap menjadi fenomena 'alami' dan dari perspektif sihir, tidak memerlukan kekuatan gangguan. Kamu pasti mengerti sekarang 'kan? Sihir digunakan untuk mempercepat partikel es didasarkan pada pengambilan panas yang dikeluarkan dari partikel beku dan mengubahnya menjadi energi gerak peluru, sehingga menipu hukum fisika. Sementara ini bertentangan dengan hukum entropi dan adalah sesuatu yang tidak akan pernah terjadi di alam, itu penjelasan yang lebih logis daripada hanya membangun partikel es, mempercepat partikel es dengan sihir, kemudian menerapkan termodinamika."

"......Aku mendapatkan perasaan kalau aku baru saja ditipu."

"Leo, sihir adalah kemampuan yang digunakan untuk 'menipu dunia', ingat itu."

"Dengan kata lain, kita para penyihir adalah penipu yang mengacaukan dunia?"

"Semakin kuat penyihir, semakin besar kemungkinan dia adalah bajingan."

Tatsuya benar-benar serius ketika ia menjelaskan semua ini, tetapi pada Erika dan Shizuku yang menambahkan komentar, ia hanya bisa tersenyum sebagai tanggapan.


◊ ◊ ◊


"Battle Board" adalah sebuah kontes di mana peserta menggunakan papan surfing berbentuk gelendong yang panjangnya 285 cm dan lebarnya 51 cm untuk menavigasi jalur air buatan. Papan surfing tidak memiliki penggerak sendiri, sehingga para peserta harus menggunakan sihir untuk mencapai garis finish. Selama kontes, serangan terhadap diri pemain lain atau papan mereka dilarang, tapi sihir diizinkan untuk dilepaskan di permukaan air.

Tidak ada set aturan terpadu untuk kontes ini. Kontes ini awalnya dirancang oleh angkatan laut untuk melatih penyihir, sehingga dengan sihir sebagai prasyarat, itu tidak mungkin bagi kontes ini akan cukup dipopulerkan sehingga membutuhkan satu set aturan terpadu.

Porsi kontes Battle Board dalam Kompetisi Sembilan Sekolah terdiri dari menyelesaikan tiga lap dengan jarak sekitar 3 km sepanjang jalur air. Jalur air itu memiliki lintasan lurus dan tikungan tajam serta bagian menanjak dan air terjun.

Laki-laki dan perempuan masing-masing bertanding pada jalur yang terpisah, namun tidak ada perbedaan penting dalam tingkat kesulitan.

Tahap awal terdiri dari enam ronde dengan empat kontestan masing-masing, sementara tahap eliminasi terdiri dari dua putaran dengan tiga kontestan masing-masing, dengan empat pemain yang telah dieliminasi bersaing untuk tempat ketiga. Final digelar dalam format duel.

Durasi rata-rata setiap putaran adalah 15 menit.

Kecepatan tertinggi dapat melebihi 30 knot- yang kira-kira 55~60 km perjam. Di atas papan selancar, para pemain tidak memiliki pelindung melawan angin yang datang. Tidak seperti pertandingan bahari lainnya yang bisa mengambil manfaat dari melawan arah angin, Battle Board sepenuhnya melawan angin. Hanya berurusan dengan hambatan udara saja dengan cepat melemahkan daya tahan para pemain'.

"Kontestan perempuan biasanya akan mengalami kesulitan dalam kontes ini. Honoka, bagaimana kondisimu secara fisik?"

"Tidak ada masalah. Sesuai saran Tatsuya-kun, aku sudah menjalani latihan fisik. Setelah terpilih, aku juga memperpanjang jam tidurku."

Tidak berhubungan dengan Kompetisi Sembilan Sekolah, Tatsuya memperhatikan stamina fisik Honoka itu dari saat pertama mereka bertemu dan karena itu, menasihatinya untuk tidak hanya menjalani pelatihan sihir, tapi juga latihan fisik juga. Tatsuya hanya mengatakan ini begitu saja, tapi Honoka secara mengejutkan menanggapinya dengan serius.

"Honoka benar-benar mendapatkan beberapa otot."

"Ew, Miyuki jangan seperti itu. Aku tidak ingin menjadi binaragawan wanita."

Mendengar percakapan dua sisi ini, Tatsuya pun tertawa keras.

"Kamu lihat...... Bahkan Tatsuya-kun tertawa."

"Dia hanya tertawa karena Honoka berbicara dengan cara yang aneh."

"Sekarang Shizuku yang mengatakan begitu...... Baik, aku tahu kenapa aku sedang tidak dipedulikan. Aku tidak seperti kalian berdua- . . Tatsuya-kun tidak bersedia untuk mengurus kontes yang kuikuti."

Kemarahan tiba-tiba dari Honoka membuat Tatsuya bingung sehingga ia tidak bisa tertawa lagi.

Kenapa dia tiba-tiba mengarah pada Tatsuya sekarang?

"......Aku bertanggung jawab untuk mendukung Honoka dan penyetelan selama 'Mirage Bat'."

Bagaimanapun, Tatsuya hanya menanggapi keluhan sungguh-sungguhnya.

Namun......

"Jadi 'Battle Board' tidak termasuk? Jelas, baik Miyuki dan kontes Shizuku adalah dalam lingkup Tatsuya-kun......"

Hal ini tampaknya malah mendapat efek sebaliknya.

"......Sebaliknya, aku akan membantu kamu berlatih dan menyusun strategi, jadi bukan berarti aku tidak mempedulikan kamu......"

Ketika mencoba untuk membenarkan dirinya sendiri, Tatsuya merasa dirinya jatuh ke dalam keadaan yang lengket dan mulai gagap.

"Tatsuya-kun, Honoka-san tidak mengacu pada hal itu."

Setelah melihat ini, Mizuki terganggu, tapi itu tidak terdengar seakan dia tidak bisa menahan diri melihat adegan ini lebih lanjut.

"Onii -sama......Kupikir kamu menjadi sedikit terlalu lambat."

Setelah Mizuki, sekarang giliran Miyuki.

"Kita telah menemukan kelemahan tidak terduga dari Tatsuya-kun."

Dan selanjutnya Erika.

"Kepala Batu!"

Shizuku juga bergabung untuk menyerang.

Dikepung dari serangan gadis-gadis, Tatsuya terpana tak bisa berkata-kata. Ia merasa bahwa mereka sangat tidak logis, tapi pada saat yang sama ia merasa kalau perlawanan hanya akan sia-sia.

Bukan berarti ia mendapat dukungan dari para lelaki.

Sampai kontes dimulai, Tatsuya hanya bisa sabar bertahan dengan situasi ini.


◊ ◊ ◊


Dengan jalur air sudah siap dan para kontestan mengambil posisi siap, Tatsuya akhirnya lolos.

Secara harafiah, ia mengerti apa yang Miyuki dan yang lainnya tujukan.

Namun dapat dikatakan, memahami proposal orang lain sama sekali berbeda dengan mampu bertindak di atasnya.

Di masa depan, ia harus lebih berhati-hati dan tutup mulut-Tatsuya berjanji dalam hati pada diri sendiri saat ia melihat empat kontestan mengapung menuju garis start.

Karena berada di atas air, tidak mungkin bisa berbaris membentuk garis lurus (siapa pun tidak bisa bahkan walaupun mereka ingin).

Empat orang berbaris di sepanjang lorong, dengan Mari berada di tengah.

Kontestan lain sedang berlutut pada satu atau kedua lutut untuk bersiap maju, hanya Mari yang berdiri tegak.

Adegan ini terutama mencerminkan perbedaan keseimbangan antar peserta, tetapi dari perspektif lain, Yang Mulia Ratu itu berkuasa atas peserta lain (bukan hanya Ratu, tapi "Yang Mulia" Ratu).

"Wah, wanita itu sombong seperti biasa......"

Mendengar bisikan Erika, Tatsuya merasa bahwa dia menunjukkan perseteruannya "seperti biasa".

Namun, Tatsuya baru saja berjanji untuk "tutup mulut", sehingga ia menahan diri dari mengomentari.

Leo dan Mizuki, yang duduk di samping Erika, juga tampak tidak menyadari.

Layar raksasa tergantung dari pesawat di langit dan menampilkan keempat nama para kontestan'.

Hanya Mari tersenyum tanpa takut.

Dia benar-benar adalah jenis yang sempurna untuk memainkan peran antagonis, pikir Tatsuya.

Namun, banyak di antara siswi SMA yang tidak akan setuju dengannya.

Ketika penyiar yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi peserta menyebutkan nama Mari, tribun-terutama baris depan-cukup terguncang karena jeritan feminin.

Mari melambaikan tangan sebagai jawaban, yang hanya mengintensifkan jeritan itu.

"......Sepertinya senpai kita memiliki kerumunan penggemar fanatik."

Dibandingkan dengan laki-laki muda yang mendukung Mayumi, kegilaan kelompok ini beberapa kali lebih intens.

"Watanabe-senpai memiliki figur yang gagah, jadi aku bisa bersimpati sedikit."

Miyuki setuju dari perspektif seorang pengamat itu. Ironisnya, setelah Kompetisi Sembilan Sekolah, Miyuki akan memiliki penggemar setia selamanya baik dari kedua gender yang jumlahnya jauh melebihi penggemar laki-laki Mayumi dan penggemar wanita Mari. Jika dia bisa meramalkan masa depannya sendiri, Miyuki dapat beresonansi dengan perasaan yang sama bersembunyi di balik topeng Mari sambil tersenyum pada fans-nya, tapi sekarang dia tidak peduli.

"Battle Board" adalah kontes yang diselenggarakan pada puncak musim panas, tetapi para kontestan tidak memakai pakaian renang.

Bodysuits yang menutup rapat seluruh tubuh dengan lambang masing-masing sekolah.

Ketika Mari berdiri di atas air, rambutnya berkibar dan terikat dengan bando rambut supaya tetap di tempat, melukiskan kesan yang tidak berbeda dengan sampul novel tentang prajurit penunggang muda.

Erika pasti mendengar kata-kata Miyuki, tapi dia tidak segera merespon.

"Bersiap.. ......"

Loudspeaker mengirimkan sinyal.

Suara Letusan pistol, tanda perlombaan dimulai.

"Taktik bunuh diri?"

Erika bergumam tak percaya.

Tatsuya juga sama dan tidak berkata-kata.

Ketika lomba dimulai, kontestan dari SMA Empat meledakkan air di belakang mereka.

Dia mungkin bermaksud menciptakan gelombang untuk mengganggu pemain lain saat mengendarai gelombang untuk daya dorong lebih lanjut, tapi......

"Ah, dia stabil."

Membuat gelombang pasang raksasa adalah sia-sia jika itu mengganggu keseimbangan diri sendiri.

Mari berhasil melaju di awal, jadi dia tidak terpengaruh oleh kekacauan yang disebabkan oleh kontestan dari SMA Empat dan sekarang benar-benar memimpin.

Papan surfing Mari meluncur di atas permukaan air.

Dia mungkin tidak menggunakan sihir tipe-pergerakan untuk mengarahkan, tapi memperlakukan papan surfing dan tubuh fisiknya sebagai satu kesatuan, atau bahkan menggunakan sihir pada dua objek secara simultan-tubuhnya sendiri dan papan surfing.

Apapun itu, ini memerlukan pemilihan target yang tepat untuk sihir.

Papan surfing menempel ke permukaan air dan dengan cekatan memutar tikungan tajam.

Stabilitasnya begitu sempurna seakan kakinya terpaku ke papan.

"Jadi dia menghitung ulang Sihir Penguatan Tipe-Aplikasi bersama dengan Sihir Tipe-Pergerakan."

Tatsuya tidak perlu membedah Rangkaian Sihir. Dia melihat melalui mekanisme berdasarkan postur dan metode Mari untuk menjaga keseimbangan saat ia bergerak di atas air.

"Sihir Penguatan?"

Telinga Leo menajam mendengar kata-kata itu dan segera bertanya.

Ini adalah daerah yang Leo kuasai secara khusus, sehingga tidak mungkin dia tidak tertarik.

"Apa target dari perkuatan?"

"Senpai menstabilkan hubungan antara dirinya dan papan supaya tidak jatuh."

Wajah Leo terlihat bertanya-tanya mungkin karena dia tidak bisa mengikuti makna Tatsuya itu.

Tentu, Tatsuya tidak pernah menuntut agar Leo bisa menangkap maksudnya dengan tangkas.

"Sihir penguatan tidak hanya digunakan untuk memperkuat daya tahan obyek, tetapi untuk menstabilkan posisi obyek, kamu mengerti sejauh ini?"

"Tentu saja , karena aku menggunakannya sendiri."

"Watanabe-senpai menggunakan sihir untuk menstabilkan posisinya dan menghubungkan dirinya ke papan untuk membentuk satu obyek, kemudian menerapkan sihir pergerakan yang sekarang seragam dengan 'tubuh' yang terdiri dari dirinya dan papan. Selain itu, ini bukan jenis sihir berkelanjutan tapi bergantian antara sihir penguatan dan sihir pergerakan pada interval yang tepat berdasarkan perubahan di medan untuk dengan cekatan menghindari tumpang tindih sihir."

Karena fakta ini adalah sihir yang dia kuasai secara khusus, Leo bisa memahami ini adalah teknik yang sangat kompleks.

"Wow......"

Leo menghela nafas dengan takjub.

Di sisi lain......

"Namun, metode ini tampaknya kurang sesuatu...... Benar, target sihir penguatan tidak terbatas pada benda-benda yang terbentuk dari bahan yang sama. Hm, mengingat hal itu......"

Berkat kebiasaan sebagai teknisi yang sangat berbakat, Tatsuya jatuh ke dalam pemikiran yang mendalam yang tidak berbeda dengan seorang ilmuwan gila.

"Onii-sama?"

Suara Miyuki membangunkannya dari perenungannya.

Selama sesaat di mana Tatsuya mengalihkan tatapannya, sosok Mari sudah menghilang di sudut mati dan hilang dari pandangan.

Tatsuya samar-samar menjawab dengan "Tidak apa-apa" dan memfokuskan perhatiannya kembali ke layar besar.

Mari meluncur sampai saluran air melawan arus.

"Sihir Percepatan."

Dari gerakannya, dia pasti menggunakan teknik yang membalik vektor menjadi percepatan.

"Dan juga menggunakan Sihir Tipe-Osilasi, 'kan?"

Pada saat yang sama, dia menggunakan sihir untuk menciptakan gelombang pembalik untuk mengurangi hambatan air.

"Dimainkan dengan baik sekali, dia melakukan juggling 3-4 Sihir bersamaan selama kalkulasi ulang."

Pujian Tatsuya itu meledak dari mulutnya.

Tak satu pun dari sihir yang dipergunakan cukup kuat.

Namun, efek gabungan itu tak disangka cukup kuat.

Dibandingkan dengan Mayumi, yang telah menggunakan sihir presisi kecepatan tinggi sebagai sebuah bentuk seni untuk membuat penonton takjub, Mari mengandalkan pengambilan keputusan secepat kilat dan berbagai alat untuk melukis pelangi dari sihir yang tumpang tindih untuk menyenangkan penonton.

Mereka berdua sudah jauh melebihi kualitas murid SMA.

Setelah Mari mencapai puncaknya, dia melompat menuruni air terjun.

Saat Mari memercik ke bawah, gelombang pasang yang jelas memercik keluar.

Pasang surut gelombang yang ditimbulkan oleh Mari tidak hanya mendorongnya maju, tetapi juga hampir mengejutkan pemain di posisi kedua yang ada di belakangnya.

"Sungguh strategi yang bagus......"

"Itu hanya kepribadian licik untuk mengungkapkan dirinya."

Erika menjawab dengan sikap marah pada bisikan Tatsuya itu. Tatsuya setengah setuju, sehingga ia tidak melakukan sanggahan tertentu. Bisa jadi, "kepribadian licik" adalah pujian yang tinggi untuk perancang strategi.

Bahkan sebelum putaran pertama selesai, kemenangan Mari sudah pasti.


◊ ◊ ◊


Tahap awal Battle Board dijadwalkan untuk hari ini dan setelah makan siang - hanya pertandingan keempat sampai keenam yang tersisa. Setelah memutuskan untuk menonton semifinal dan final untuk kontes Speed Shooting, Tatsuya mengucapkan selamat tinggal kepada teman-temannya.

MKnR v03 22.jpg

Tatsuya kembali ke hotel dan berjalan menuju ke ruangan yang disediakan untuk perwira tinggi. Hal ini untuk memenuhi janji yang dibuatnya dengan Kazama tadi malam.

Kazama berpangkat mayor, tapi pengalaman dan sifat unik dari pasukan di bawah komandonya memberikannya kedudukan di atas peringkat resminya. Di suite ini yang biasanya terbatas pada kolonel dan lebih tinggi, Kazama sedang menikmati istirahat sebentar dengan kader petugas sambil menikmati teh dan makanan ringan yang dipesan dari layanan kamar.

"Kamu sudah disini, silahkan duduk."

Tatsuya dibawa ke ruangan oleh para prajurit bertugas (bukan tentara dari markas ini, tetapi di bawah komando langsung Kazama) dan meskipun Kazama memberi undangan ramah baginya untuk duduk, Tatsuya ragu-ragu setelah melihat siapa perwira yang ada di sana.

Pangkat Tatsuya "Letnan khusus" bukan "petugas yang secara aktif bertugas" tetapi "bintara yang diakui sebagai prajurit dengan standar internasional" (saat ini, batalyon negara ini tidak lagi memiliki sistem "rekan petugas"). Prajurit yang tidak dibatasi oleh sistem peringkat militer tapi masih mempertahankan hak untuk berpartisipasi di garis depan hanya bisa ditemukan di struktur komando Batalion Sihir Independen selama tugas aktif. Namun, bahkan tanpa sistem peringkat yang dirancang, semua yang hadir masih atasan dan, lebih penting lagi, seorang penatua, sehingga ia tidak bisa seenaknya menerima undangan tersebut.

"Tatsuya, hari ini kita tidak memperlakukan kamu sebagai 'Penyihir kelas Strategis - Letnan Khusus Ooguro Ryuuya', tetapi sebagai teman baik kita 'Shiba Tatsuya', sehingga kalau terlalu formal hanya akan mengurangi kenyamanan."

"Selain itu juga sulit untuk berkomunikasi denganmu kalau kamu berdiri sepanjang waktu, jadi mengapa kamu tidak duduk saja?"

Pada saat ini, dua petugas di meja juga mengisyaratkan Tatsuya untuk duduk.

"Kapten Sanada, Kapten Yanagi...... Saya mengerti, maafkan interupsi saya."

Persahabatan yang berbeda generasi itu meminta Tatsuya untuk meninggalkan sikap terlalu formal demi menjaga kesopanan. Setelah mengucapkan salam, ia duduk di seberang Kazama.

Mereka duduk di meja bundar.

Waktu teh sore untuk Batalyon Sihir Independen adalah supaya mereka bisa beristirahat dan bersantai.

Meskipun kursi Tatsuya yang paling dekat dengan pintu, para orang dewasa itu masih menyambut dia sebagai salah satu dari mereka.

"Pertama-tama, lama tidak bertemu. Aku tahu kita seharusnya tidak menggunakan cangkir teh untuk ini, tetapi mari bersulang."

"Letnan Dua Fujibayashi, terima kasih."

Perempuan petugas yang melayani sebagai ajudan Kazama - lebih mirip seperti sekretaris - menyerahkan secangkir teh, yang Tatsuya terima di piring kecil dengan sinyal dimatanya.

Hari ini, dia memakai pakaian kasual daripada berseragam, yang menebarkan aura "sekretaris muda dari sebuah perusahaan besar".

Bukan hanya dia, tapi semua orang memakai jas atau pakaian kasual di mana kemeja yang dipakai tidak cocok dengan jaket.

"Kenyataannya, kita baru bertemu sebelumnya, tapi mari kita terima salam dari Fujibayashi."

"Dr Yamanaka, Anda tidak perlu memaksakan diri."

"Tidak, aku tidak anti sosial sampai merusak momen ketika kita mengangkat cangkir untuk merayakan reuni kita."

"......Dokter yang hanya mencari alasan untuk menuangkan brandy ke dalam cangkir teh, 'kan?"

"Situasi ini memerlukan alkohol."

"Sungguh...... Tadinya saya pikir 'dokter tidak manjaga diri mereka sendiri' berarti sesuatu yang sama sekali berbeda......"

Orang yang dengan santai menjawab kebingungan Kapten Yanagi adalah seorang dokter dan penyembuh kelas satu – Combat Medic Yamanaka.

Termasuk Kazama, ada total 5 orang yang menggelengkan kepala mereka dengan putus asa, di mana mereka semua adalah petugas dari Batalion Sihir Independen yang menyambut Tatsuya.

"Kapten Yanagi, Letnan Fujibayashi, sudah lama tak bertemu. Kapten Sanada, terima kasih atas dukungan anda sebelumnya."

Tatsuya mulai dengan mengucapkan salam pada dua orang yang sudah beberapa lama tidak ia temui, kemudian selesai dengan berterima kasih kepada Kapten Sanada yang membantunya di base bulan lalu.

"Tidak, akulah yang seharusnya berterima kasih. Hanya kamu yang mampu menangani sistem penargetan presisi jarak jauh 'Third Eye'."

"Itu karena CAD ini pada awalnya memang dirancang untuk yang satu ini gunakan......Omong-omong, Dokter Yamanaka, saya belum menerima hasil pemeriksaan dari terakhir kali."

"......Tatsuya, apakah aku satu-satunya yang diperlakukan berbeda?"

"Dokter......Saya tidak berpikir siapa pun bisa melihat dokter yang secara langsung meminta izin untuk melakukan eksperimen manusia dalam cahaya yang positif."

Fujibayashi membalas kata-kata Yamanaka.

Yamanaka sengaja memutar kepalanya ke satu sisi.

Tawa meliputi meja bundar.

Meskipun mereka mengklaim kalau itu sudah cukup lama, pada kenyataannya bukan berarti mereka tidak bertemu satu sama lain selama bertahun-tahun.

Yanagi adalah orang yang telah absen terpanjang selama sekitar enam bulan, sementara Sanada dan Yamanaka terakhir terlihat sekitar sebulan yang lalu.

Topik secara alami berubah menjadi serius di mana mereka berbincang tentang organisasi kriminal yang mungkin berusaha untuk bertindak selama Kompetisi Sembilan Sekolah.

Seperti yang sudah dibahas melalui telepon, para penjahat dari tadi malam adalah bagian dari "No-Head Dragon". Sayangnya, mereka masih belum memiliki informasi mengenai maksud dan tujuan kelompok itu. Dapat dikatakan, salah satu dari lima orang di sini (terutama Yamanaka) bisa dengan mudah mendapatkan hasil jika mereka bertanggung jawab atas interogasi, namun saat ini mereka tidak mau proaktif bergabung dalam penyelidikan.

"Namun, pekerjaanmu cukup mengesankan kemarin malam, atau kamu memang sudah mempersiapkan diri terlebih dahulu?"

"Mayor terlalu berlebihan menilai kemampuan saya, saya hanya menangkap angin dari kehadiran mereka ketika sedang jalan-jalan."

"Jalan-jalan semalam itu?"

"Karena penyetelan CAD sangat menghabiskan waktu."

Karena usia mereka yang hampir sama, yang paling banyak berbicara dengan Tatsuya dalam kelompok ini adalah tentu saja Letnan Fujibayashi. Berkat pelatihan militer, dia memiliki sosok yang terlihat penting di mana kebanyakan orang tidak berani untuk melihat terlalu terbuka, namun sikapnya yang santai dan berpakaian dan memakai make up yang biasa sehingga mengizinkan Tatsuya untuk nyaman berkomunikasi dengannya.

"Tidak heran kamu berpartisipasi sebagai anggota tim teknisi. Apakah rekan kerjamu tahu tentang ' Silve'?"

"Negatif, itu masih rahasia."

Tatsuya menggeleng saat ia menjawab pertanyaan Yamanaka.

"Mengingat perbedaan kelas, apakah aku satu-satunya orang yang berpikir bahwa kamu bertugas sebagai seorang teknisi CAD dalam kontes SMA merupakan kecurangan?"

"Kapten Sanada, Tatsuya adalah seorang siswa SMA bonafit."

Sanada meringis sambil mengajukan sebuah keluhan yang sah. Fujibayashi tersenyum ketika dia membelokkan komentar Sanada dan berbalik kembali ke Tatsuya.

"Kenapa kamu tidak masuk sebagai peserta? Kupikir kalau kamu akan menikmati kesuksesan besar dengan kemampuan Flash Cast milikmu. Jika perlu, bahkan tanpa termasuk 'Material Burst', kamu setidaknya memiliki 'Mist Dispersal' sebagai pendukung."

"Tidak, bukan hanya karena baik keduanya 'Material Burst' dan 'Mist Dispersal' rahasia, kekuatan merusak sihir itu juga melebihi batas yang ditetapkan oleh kompetisi. Selain itu, 'Material Burst' hanya dapat diakses dengan 'Third Eye'."

"Tapi kamu membawa 'Trident' bersamamu, 'kan?"

"Itu juga melanggar aturan, khususnya yang berkaitan dengan penggunaan CAD dalam kompetisi. Selain itu, flash cast adalah salah satu teknik rahasia keluarga Yotsuba."

Tatsuya tersenyum kecut saat ia membantah saran Fujibayashi itu.

Segera setelah itu, Yanagi melanjutkan dengan nada tak berdaya:

"Fujibayashi ...... Kamu benar-benar menyarankan kita menggunakan Sihir 'Disintegrasi' tingkat Strategis 'Material Burst' dalam kompetisi SMA. Aku akan menelepon shenanigans."

"Aku juga tidak percaya bahwa akan ada kesempatan untuk menggunakan 'Material Burst' di Kompetisi Sembilan Sekolah. Namun, dalam kompetisi tahun lalu, keturunan dari keluarga Juumonji menggunakan 'Phalanx' dan gadis dari keluarga Saegusa menggunakan 'Magic Shooter', jadi saya tidak berpikir menggunakan 'Mist Dispersal' di luar batas."

"Fujibayashi-san, kemampuan keluarga Juumonji 'Phalanx' adalah sihir pertahanan, sehingga tidak ada kekuatan destruktif yang terlibat di dalamnya. Demikian juga, keuntungan terbesar yang dimiliki keluarga Saegusa 'Magic Shooter' memiliki fleksibilitas dalam kekuatan yang diterapkan, sehingga memiliki kekuatan destruktif yang juga bervariasi. di sisi lain, 'Mist Dispersal' tidak dapat disangkal sihir peringkat-A dalam kekuatan destruktif yang mampu menghancurkan obyek ke tingkat molekul, sehingga mereka tidak dapat dibandingkan secara berdampingan."

"Aha, Kapten Sanada, kamu tidak tahu? Daya merusak hanya diukur dalam Kompetisi Sembilan Sekolah yang dapat mempengaruhi para pemain sendiri, sehingga Speed Shooting dan Icicle Destruction tidak berada dalam yurisdiksinya. Cukup menarik, buku pegangan yang menekankan keselamatan sebagai prioritas pertama sampai titik ini."

Kompetisi Sembilan Sekolah berubah format menjadi format 10 tahun yang lalu. Dari semua orang yang hadir di sini yang telah berpartisipasi dalam Kompetisi Sembilan Sekolah, satu-satunya yang pernah berjuang di bawah aturan saat ini adalah Fujibayashi, yang membantu SMA Dua mengklaim mahkota kemenangan di tahunnya.

Ketika mereka berdua akan memulai perdebatan sengit mengenai spesialisasi mereka, Kazama menghentikan mereka.

"Terlepas dari itu, kita tidak bisa mengungkapkan sihir yang merupakan rahasia militer di depan banyak orang, jadi tidak ada gunanya membahas hal ini, bukankah begitu?"

Kazama campur tangan dalam debat bawahannya' seperti orang yang melawan sakit kepala.

Tiba-tiba, wajahnya dapat diasumsikan seperti topeng tanpa emosi saat dia berbalik ke arah Tatsuya dengan suara seperti baja dingin:

"Omong-omong, Tatsuya, kamu memahami kalau jika kamu dipanggil sebagai peserta......"

"Mayor, saya mengerti. Jika dipaksa ke dalam situasi di mana 'Mist Dispersal' harus dikerahkan, saya akan memilih untuk menyerah dan menerima kekalahan."

Bahkan dengan pedang masih dalam sarungnya, Tatsuya masih bisa membedakan antara pisau nyata dan bokkens. Bagaimanapun, melihat sikap Kazama yang serius dengan pisau tanpa ampun mengintai di belakangnya, tidak mungkin Tatsuya bisa salah membaca niat Kazama itu.

Kazama dan Tatsuya, keduanya belajar dari master yang sama dan pasti ada ikatan persahabatan antara keduanya. Namun, kesamaan tempat mereka berlatih dan persahabatan mereka bukan menjadi prioritas utama dalam pikiran Kazama. Jika perlu, Kazama akan meninggalkan Tatsuya tanpa ragu-ragu, dan Tatsuya akan melakukan hal yang sama.

"......Namun, saya tidak bisa membayangkan situasi di mana saya akan dipaksa untuk berpartisipasi sebagai pemain."

"Itu tekanan batin. Selama kamu memahami situasi."

Di antara tawa orang lain, Kazama dan Tatsuya tetap sama dengan tampilan intens dan mengakhiri pembicaraan.

Seperti kata pepatah, "hanya Tuhan yang tahu", tapi bahkan dengan ini dalam pikiran, perspektif Tatsuya kemungkinan lebih logis. Keduanya memiliki pikiran yang sama pada saat itu.

Namun demikian, baik Kazama maupun Tatsuya benar-benar percaya diri dalam penilaian Tatsuya tentang kesulitannya sendiri.


◊ ◊ ◊


"Tatsuya-kun, di sini, di sini!"

Ini adalah lokasi kompetisi untuk kontes Speed Shooting Perempuan. Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada kelompok Kazama dan meninggalkan istirahat minum teh mereka, Tatsuya kembali ke tribun untuk mencari kursi kosong. Saat ia mencari teman-temannya dalam kerumunan, Erika menemukan Tatsuya pertama kali dan memanggilnya.

"Delapan pasti populer sekali."

Tatsuya melewati orang banyak dan duduk di samping Erika.

"Itu selanjutnya giliran Ketua - putaran lain tidak memiliki penonton sebanyak ini."

Kata-kata Tatsuya itu hanya pikiran pribadinya yang bergumam keras, tapi Miyuki, yang nyaman duduk di sisi Tatsuya yang lain, dengan sopan menjawab.

Kali ini, urutan duduk adalah seperti ini : Miyuki duduk di belakang Leo, Mizuki berada di belakang Erika, Honoka belakang Tatsuya, dan Shizuku belakang Miyuki.

"Honoka, apakah aku menghalangimu?"

Tatsuya telah mencapai lonjakan pertumbuhan sejak memasuki SMA dan sekarang hampir 180 cm (178 cm lebih tepatnya), dan bahkan dengan perbedaan ketinggian tempat duduk, ia masih khawatir kalau ia benar-benar menghalangi pandangan Honoka itu.

Namun, Honoka menyeringai sambil menggeleng pada Tatsuya, yang berbalik bertanya.

"Benarkah begitu...... Omong-omong, di mana Mikihiko?"

"Dia bilang dia merasa tidak enak badan, jadi pergi kembali ke kamarnya untuk beristirahat."

Selagi Erika menjawab pertanyaan Tatsuya, ekspresi wajahnya jelas menambahkan "Sungguh tidak berguna" dalam renungannya.

"Dia mungkin dipengaruhi oleh kecemasan. Aku mungkin akan pingsan jika aku tidak memakai kacamata."

Mizuki berbicara atas nama Mikihiko.

Tidak mengherankan, Tatsuya berpikir, ini adalah efek samping yang dialami bagi mereka yang berurusan dengan indra akut.

Dia sangat tertarik pada emosional mereka masing-masing, tetapi memilih untuk melupakan pikiran itu untuk saat ini.

Begitu Mayumi muncul pada platform penembakan, badai sorak-sorai mengguncang wilayah pengamatan.

Layar ditempatkan di sekitar dek observasi terlintas kata-kata "Mohon Jaga Ketenangan", menyebabkan sorakan untuk segera berhenti.

Dengan tidak adanya suara apapun, tingkat kecemasan meningkat.

Tatsuya sedikit kasihan pada lawan Mayumi.

Terlepas dari kompetisi, ketika menghadapi superstar, selalu ada tambahan stres dan kecemasan.

Mungkin Tatsuya prihatin pada lawan.

Seolah-olah benar-benar melupakan sorakan penonton, Mayumi menjentikkan tombol off dari CAD berbentuk senapan dan mempersiapkan diri untuk memulai pertandingan.

Turnamen ini menggunakan lampu untuk menandai dimulainya pertandingan.

Dari Delapan Besar dan seterusnya, format kontes menjadi duel. Seratus target merah dan seratus target putih ditembakkan ke udara dan pemenang diputuskan oleh siapa yang menghancurkan lebih banyak dari target yang telah ditentukan.

Sebenarnya, asalkan belum ada target yang ditembak balik oleh mesin, pertandingan belum dimulai.

Meski begitu, bagi pemain Speed Shooting, lima lampu sinyal tetap sebagai penanda dimulainya pertandingan.

Cahaya pertama menyala.

Lampu secara bertahap meningkat. Setelah mereka mencapai puncak, cakram porselen mulai terbang mengisi langit.

Cakram putih menari-nari di langit.

Target Mayumi adalah warna merah.

Sasaran yang bernuansa merah semuanya hancur saat mereka memasuki jarak tembak.

"Mengesankan......"

Tatsuya secara pribadi setuju dengan suara mendesah yang datang dari belakangnya.

Itu benar-benar mengesankan.

Dari perspektif strategis, ini bukan metode yang paling efisien.

Dengan menghancurkan targetnya sendiri, lawan tidak perlu khawatir kalau tanpa sengaja memberikan dia poin. Lawan bisa menembak pada setiap target yang mereka bisa lihat.

Namun, kekuatan luar biasa yang Mayumi miliki menyebabkan taktik ini diperdebatkan.

"Eh?"

Honoka menghembuskan napas yang tertahan.

Shizuku tidak membuat suara, tapi dari pola pernapasannya, dia pun tak kalah terkejut.

"'Magic Shooter'...... Bahkan lebih cepat dari tahun lalu."

Mata Tatsuya yang terkunci pada cakram terbang dan mengangguk mendengar kata-kata Miyuki.

Karena disk merah dikaburkan oleh disc putih di langit, partikel es menembak melalui benda itu "dari bawah".

Itu bukan proyektil homing, karena tidak ada yang akan menguji peruntungan dengan sihir yang tidak efisien tersebut.

Sihir jarak jauh ini sedang menyerang cakram merah dengan partikel es dari lokasi yang tidak terhalang oleh disc putih.

Dia tidak menciptakan peluru sihir, tetapi menembaknya – walaupun disebut "Magic Shooter".

Ada banyak kemampuan sihir yang dapat mempengaruhi target dari jarak jauh.

Dalam kontes Speed Shooting, penggunaan peluru oleh Mayumi untuk menembak target sebenarnya adalah pengecualian. Taktik mainstream biasanya menggunakan Sihir Tipe-Osilasi pada disk itu sendiri untuk menghancurkannya, atau menerapkan Sihir Tipe-Pergerakan sehingga cakram bertabrakan satu sama lain. Sihir tidak terhambat oleh hambatan fisik, sehingga cakram yang biasanya tidak kelihatan jelas dari pandangan tidak benar-benar memerlukan keahlian khusus untuk dihancurkan.

Dalam hal ini, mengapa sihir yang disebut "Magic Shooter" yang mengkhususkan diri dalam menggunakan peluru sihir untuk jarak jauh dikerahkan dalam kontes ini? Apa keuntungan untuk dirinya?

Jawabannya adalah bahwa sihir ini memungkinkan pengguna untuk menyerang dari sudut mati di luar jangkauan serangan lawannya.

Sebagai contoh, asumsikan kalau kedua pemain menggunakan Sihir Tipe-Osilasi pada cakram di babak pertandingan Speed Shooting yang sama.

Ketika cakram merah dan putih berada cukup dekat, dua sihir dapat mengganggu satu sama lain dan menyebabkan hasil yang tak terduga - seperti berdesis satu sama lain atau melepaskan gelombang kejut ultrasonik.

Ketika menggunakan sihir di lingkungan yang sama seperti penyihir lain pada target jarak jauh yang sama, salah satu di antara mereka harus hati-hati memilih posisi menembak dan kemudian menerapkan interferensi yang kuat.

Format duel untuk kontes Speed Shooting pada awalnya dirancang untuk menguji kecepatan rapalan sihir dan kekuatan sihir, tetapi karena Mayumi menyerang target dari luar jarak tembak lawannya, dia secara efektif menciptakan ruang kosong di mana dia bisa menggunakan sihir tanpa gangguan.

Lawannya secara alami menikmati keuntungan yang sama.

Dalam hal ini, duel diputuskan hanya pada kecepatan dan ketepatan sasaran.

Dalam hal kecepatan dan ketepatan sasaran, Mayumi yang kekuatan sihirnya memiliki peringkat terkemuka di dunia.

Murid SMA biasa tidak bisa dibandingkan dengan Mayumi.


◊ ◊ ◊


Hari pertama babak "Speed Shooting" selesai seperti yang orang perkirakan, dengan Mayumi mendapatkan kemenangan telak dalam Divisi Perempuan dan Divisi Pria juga mengamankan tempat pertama.

"Selamat, Ketua!"

Mayumi tersenyum lebar sambil mengangguk menerima pujian Azusa.

"Terima kasih, Mari juga maju ke semifinal."

Dia mengalihkan tatapannya ke samping.

"Saat ini, semuanya berjalan sesuai rencana."

Sesuai dengan pandangannya, Mari mengangguk.

Ketika malam semakin gelap, setelah makan dan bersantai di kamar mandi, satu-satunya yang tersisa adalah istirahat yang cukup untuk mengembalikan energi yang hilang pada siang hari, sehingga anggota perempuan (termasuk Komite Disiplin) semuanya berkumpul di kamar Mayumi.

Acara hari pertama sudah berakhir dan Mayumi masih harus bertanding besok, jadi mereka bisa menunda perayaan resmi sampai setelah mereka merebut mahkota kemenangan. Saat ini, mereka hanya bersulang secangkir jus untuk merayakannya.

Alasan hanya perempuan yang hadir adalah karena keterbatasan waktu. Namun, bukan berarti mereka berencana pesta piyama, meskipun laki-laki hadir di sana, itu tidak akan menjadi masalah.

Mengingat hal itu, alasan mengapa hanya perempuan yang hadir karena-

"Hal ini menjadi sedikit menegangkan, tapi Hattori berhasil melaluinya."

Sikap tanpa harapan tersirat dalam kata-kata Mari, kemenangan bagi Divisi Pria tidak meyakinkan. "Speed Shooting" diamankan di tempat Pertama seperti yang diperkirakan, tetapi "Battle Board" pendahuluan ternyata mejadi kontes dengan perjuangan keras.

"Sepertinya penyetalan CAD tidak sesuai dengannya. Setelah putaran itu, Kinoshita-senpai dan aku sama-sama bekerja untuknya, tapi......"

"Ini belum selesai."

Mendengar kata-kata Azusa, Suzune memeriksa laporan penyetelan dari seluruh anggota dari terminalnya.

"Keterampilan Kinoshita tidak buruk......"

"Sayangnya, mereka tidak cukup luar biasa."

Mayumi terjebak untuk melindungi Kinoshita, tapi hanya bisa tersenyum pahit pada analisis langsung Mari. Namun, Azusa merasa kalau penilaian ini terlalu kritis.

"Yah...... Aku tidak berpikir Kinoshita-senpai yang bersalah di sini. Aku merasa bahwa Hattori-kun agak aneh sejak tiba di sini."

"Apa yang aku katakan bisa jadi cukup kasar, tetapi seharusnya teknisi juga memperhitungkan status mental pemain dalam penyetelan."

Namun, Mari cepat menolak sanggahan ini.

"Itu mungkin benar...... Tapi......"

Mari mungkin benar bahwa ini adalah tugas teknisi, tapi pemain juga memiliki tanggung jawab terhadap persiapan mental mereka sendiri.

Azusa memikirkan hal ini, tapi menyimpannya untuk diri sendiri.

"OK, Mari. Berhenti menggangu A-chan."

Logika Mari mengenai pemain dan logika Azusa mengenai teknisi tidak benar atau salah, tapi terus terang sejajar satu sama lain. Di sini diperlukan kepemimpinan untuk campur tangan.

"Untungnya, Hattori-kun tidak harus bertanding besok, jadi terserah kepada mereka berdua untuk menyelesaikan masalah ini...... Namun, sekarang yang menjadi pertanyaannya adalah apa yang akan kita lakukan dengan pemain yang menjadi tanggung jawab Kinoshita-kun besok?"

"Kinoshita-kun adalah teknisi sekunder untuk kontes 'Crowd Ball' perempuan. Karena dia adalah cadangan, kupikir kalau kita masih akan baik-baik saja tanpa dia."

"Ya...... Dengan Izumi di sana, mungkin kita akan baik-baik......"

"Bukankah meninggalkan segalanya pada Izumi akan terlalu beresiko? Ada enam lokasi untuk kontes Crowd Ball dan dua orang muncul di lokasi yang sama di babak pertama, dan tiga orang melaju selama putaran pertama, maka ketiganya bertanding di babak kedua di waktu yang sama. Sementara Mayumi dapat mengurus dirinya sendiri, skenario ini secara alami mengasumsikan dua lainnya memerlukan penyetelan CAD. Meski ada interval yang lebih besar antar putaran, kita tetap tidak akan memiliki cukup waktu berdasarkan perkiraan awal kita. Bukankah awalnya ini inti alasan dari memiliki asisten teknisi?"

Keputusan Suzune didukung Mayumi tapi Mari tampak enggan. Protes gadis itu lahir dari pemahaman yang mendalam akan pentingnya penyetelan CAD dan setuju demi sesuatu yang tidak ia setujui, tapi membawa sebuah argumen yang valid untuk diperdebatkan. Penugasan personil yang kekurangan jumlahnya merupakan tugas yang sulit.

"Mengapa kita tidak menarik asisten teknisi pria, Ishida, bekerja dua kali lipat sebagai asisten teknisi perempuan?"

Kompetisi perempuan itu di pagi hari sementara kompetisi laki-laki di sore hari, jadi saran Suzune adalah sah dari sudut pandang penjadwalan, tetapi Mayumi menolaknya.

"Jika dia harus melakukan penyetelan selama pagi dan sore, itu beban kerja yang terlalu berat untuk Ishida-kun. 'Crowd Ball' adalah acara dengan jumlah babak putaran terbanyak pada hari itu."

"Kemudian, kita bisa memanggil Shiba-kun, yang tidak memiliki pemain yang dijadwalkan untuk acara selama dua hari ke depan?"

Setelah pertimbangan sesaat, Mayumi mengangguk setuju terhadap usulan Suzune itu.

"...... Itu mungkin yang terbaik. Kemudian, Miyuki-chan, bisakah kamu memberitahu Tatsuya-kun untuk kita?"

"Tentu saja."

Miyuki tersenyum sambil menganggukkan kepalanya untuk menerima permintaan Mayumi itu.

Bagi Miyuki, setiap kesempatan untuk Onii–samanya untuk bersinar pasti akan diterima.


◊ ◊ ◊


"......Tidak heran kamu berkunjung pada jam ini."

Meskipun mereka bersaudara, ini bukan waktu bagi seorang gadis untuk mengunjungi kamar milik orang-orang dari lawan jenis.

Tatsuya mempersilahkan Miyuki untuk duduk di tempat tidur dan bergumam tak berdaya.

"......Apakah aku menyebabkan ketidaknyamanan padamu, Onii-sama?"

Miyuki gelisah saat dia melihat Tatsuya dengan gugup.

"Tidak, terima kasih sudah memberitahuku, tapi......"

Sampai saat ini, asalkan Miyuki memiliki tatapan tertentu di matanya, Tatsuya tidak pernah bersikap keras padanya.

"Bahkan di sebuah hotel, ini bukan saatnya bagi perempuan muda untuk meninggalkan kamar mereka sendiri, 'kan? Juga, sudah ada beberapa insiden akhir-akhir ini, sehingga orang yang mencurigakan mungkin berkeliaran di koridor."

Setidaknya, ini adalah fasilitas militer, sehingga keamanan jauh lebih intens dibandingkan hotel sipil kelas satu.

Miyuki merasa kalau ini sedikit berlebihan, tapi sangat senang karena Tatsuya khawatir tentang dia.

"Ya, Onii-sama, aku minta maaf."

"Aku cukup yakin ada sesuatu yang salah dengan tersenyum dan meminta maaf pada saat yang sama......"

Tatsuya mengeluh karena ia juga tersenyum. Daripada menyebut kata-kata sebelumnya sebagai omelan, kata-katanya pun tidak memenuhi syarat sebagai keluhan. Di atas semua itu, Tatsuya sangat menyayangi Miyuki, jadi ia tidak akan pernah kasar menegur adiknya.

"Bagaimanapun, terima kasih untuk membiarkanku tahu, aku akan mengantarmu kembali ke kamarmu."

Tatsuya bangkit dari kursinya tapi Miyuki dengan panik berdiri dan melambaikan tangannya.

"Tidak, aku bisa kembali sendiri. Bukankah Onii-sama sedang sibuk sekarang? Aku sudah mengganggu pekerjaanmu, jadi aku tidak seharusnya menyita lebih banyak waktumu......"

"Sementara aku sedang di tengah-tengah mengerjakan sesuatu, ini lebih untuk bersantai dibanding apa pun, jadi jangan khawatir tentang hal itu."

Tatsuya menutup terminal notepad seolah-olah ia ingin menghindari membiarkan adiknya melihatnya.

"Tapi, bukankah itu kode CAD?"

Miyuki tidak fasih dengan perangkat keras, tetapi karena pengaruh Tatsuya, dia memiliki pemahaman yang cukup dengan spesifikasi perangkat lunak.

Dia tidak sepenuhnya dapat menguraikan makna dengan hanya sekilas melihat, tapi berdasarkan nomor seri dan coding bahasa, dia bisa mengidentifikasi kode untuk Rangkaian Aktivasi.

"Hal kecil ini tidak berkaitan dengan kompetisi itu sendiri, jadi tidak ada masalah jika aku sisihkan untuk saat ini. Selain itu, kode itu sendiri lebih seperti mainan dibanding apa pun."

"Sebuah. ..... mainan?"

"Aku punya ide baru untuk senjata pertempuran jarak dekat, tapi hampir tidak ada nilai praktis di dalamnya selain mengejutkan lawan sedikit. Meski aku sudah menyelesaikan itu, barang itu tidak akan bisa dipasarkan."

"Jika itu masalahnya, itu masih memenuhi syarat sebagai merintis sihir baru, 'kan? Aku tidak berpikir penemuan Onii-sama adalah sia-sia."

"Mungkin disediakan untuk tujuan hiburan...... Omong-omong, ini tidak terlalu penting, jadi tidak perlu buru-buru untuk menyelesaikannya. Kamu, tentu saja, 'prioritas pertama'."

"Oh sungguh...... Sungguh, Onii-sama, kamu benar-benar mengatakan kalau aku 'lebih penting' ......"

(Apaaa?)

Melihat adiknya memegang wajahnya dengan kedua tangannya dan menurunkan kepalanya, Tatsuya jelas merasakan sesuatu yang aneh telah terjadi.

Rupanya, kata-kata sebelumnya sudah mengarah menjadi sesuatu yang sama sekali membingungkan.

(Miyuki punya makna literal yang benar, tetapi di suatu tempat tampaknya kesalahan bahasa yang fatal pasti terjadi......)

Kebingungan ini tidak bisa disingkirkan dengan segera, namun Tatsuya segera melupakan itu lebih cepat dari Miyuki.

"...... Mari kita berangkat."

"Ya, Onii-sama...... Dan...... Miyuki sama seperti Onii-sama."

"Artinya......?"

"Miyuki juga melihat Onii-sama sebagai orang yang paling penting."

"............"

Sepertinya adiknya masih belum mengerti - pikirnya.

Saat ini, Tatsuya berharap pada keyakinan itu.


Chapter 6[edit]

Hari kedua Kompetisi Sembilan Sekolah.

Mengenakan jaket tim teknisi, Tatsuya berdiri di dekat pavilion SMA Satu dalam area kompetisi.

Sejak upacara kemarin, ini kali kedua Tatsuya menggunakan jaket ini (hanya peserta yang hadir dalam upacara pembukaan).

Ditambah setelan yang ia kenakan pada sesi meet and greet, dan jaket ini, Tatsuya tetap tak bisa menghilangkan perasaan tidak nyaman ini.

Tapi, Tatsuya tahu ini kewajiban, mau tidak mau ia harus terbiasa mengenakannya.

“Ada apa? Bad mood?”

“Tidak, bukan apa-apa, kenapa ketua berpikir seperti itu?”

Tatsuya dengan tenang menjawab pertanyaan Mayumi, tapi hatinya sedikit bingung.

Tatsuya yakin ‘poker face’ andalannya sudah sempurna, tapi apa ia memang mudah dibaca?

“Hmm~ kenapa ya?”

“Tunggu sebentar, jangan menanyakan pertanyaan ambigu juga......”

Tatsuya merasa tak berdaya, dalam hati.

Sepertinya bukan karena ia mengirim perasaannya ataupun cara bernafasnya menunjukkan seperti itu.

Tetapi, Mayumi yang bisa dengan akurat menebak pikiran Tatsuya tanpa pertanda apapun jauh lebih mengerikan bahkan hampir menjadi ancaman.

“Lupakan itu untuk sementara, ada keperluan apa, ketua?”

Tatsuya mengesampingkan masalah itu sekarang – dan tak banyak yang bisa ia lakukan meskipun ia sendiri prihatin – dan selidiki mengapa Mayumi mencarinya sebelum pertandingan dimulai.

“Melihat keadaanmu sekarang...... sudah mengingat semua datanya?”

Keputusan mengangkat Tatsuya sebagai asisten teknisi untuk Crowd Ball kategori perempuan dilakukan secara mendadak tadi malam, jadi agar Tatsuya bisa menyesuaikan CAD para pemain, ia harus mengingat dengan cepat spesifikasi psion setiap pemain.

“Ya, semuanya.”

“Semuanya?”

“Ya, semuanya.”

Setelah Tatsuya mengulangi pernyataan yang sama untuk dua kalinya, Mayumi menatap Tatsuya dengan mata yang seperti terkejut.

“Ini mungkin seperti peninjauan kembali...... tapi Tatsuya-kun benar-benar mengagumkan, jangan bilang kamu memiliki kemampuan seperti mengingat langsung atau ingatan fotografi?”

“Dibandingkan denganmu, aku punya kekuatan sihir yang lebih aneh.”

“Dari sudut pandang pelajar, itu seperti kemewahan yang mustahil didapatkan.”

Sudah jelas, Mayumi dijamin mendapat tempat dalam universitas sihir tanpa mengikuti ujian masuk, tapi dia tetap mengatakannya.

–Diiringi dengan Mayumi yang menggunakan kedua tangannya untuk memegang pipinya yang cemberut.

“......”

“Hmm, ada apa?”

Tatsuya mulai memegangi keningnya dengan ibu jari dan telunjuk sementara Mayumi sedikit memiringkan kepalanya.

“Ketua, apa kau...... Sudahlah.”

Tatsuya ingin mengatakan “Apa kau benar-benar seperti ini dan bukan sekedar akting?”, walau akhirnya berhasil menelan pertanyaan tersebut dengan paksa – keputusan yang bijaksana.

“......Bukankah pertandingannya akan segera dimulai?”

“Benar, ayo berangkat.”

“Ah?”

“Tadi kubilang, ayo berangkat.”

“Ya...... benar.”

Penyesuaian CAD dilarang selama pertandingan berlangsung, tapi penyesuaian mungkin perlu dilakukan langsung setelah rehat.

Itulah alasannya, sudah sewajarnya teknisi terus mengikuti peserta daripada menunggu di pavilion – walau begitu, tidak perlu sampai bersama-sama menuju ke lapangan, tapi Tatsuya berjalan mengikuti Mayumi.

“Miyuki-chan berada di dek observasi?”

Hal pertama yang Mayumi tanyakan selagi mereka berjalan bersama.

“Dia pergi melihat ‘Icicle Destructuin’.”

Pertanyaan Mayumi tidak menyebabkan Tatsuya untuk berpikir “kenapa kau menanyakannya?”, tapi lebih berpikir “pertanyaan ini lagi?”

“Berarti...... Kalian berdua memang sesekali bergerak sendiri.”

Tatsuya dengan hati-hati menjaga ekspresinya tetap netral dan tidak membiarkan perasaan kurang senang terlihat dari jawabannya, sebaliknya Mayumi mengangguk dengan cukup ekspresi.

Tatsuya entah mengapa agak merasa sedih.

“...... Di mata ketua, apa kami sebegitu lengketnya?”

Ekspresinya bisa dibilang cukup memprihatinkan.

Mayumi dengan cepat menyangkal dengan melambaikan tangannya.

“Ah, bukan, aku tahu bukan itu masalahnya. Aku tahu kalau kalian berdua terpisah ketika melakukan tugas untuk OSIS dan selama kelas berlangsung, jadi, bagaimana ya mengatakannya...... Anggapan, ya ini hanya masalah anggapan!”

“Ketua...... bagi seorang penyihir, anggapan merupakan kenyataan.”

Hawa lembab yang meningkat dengan cepat serta tatapan berat menyebabkan Mayumi mengeluarkan sesuatu yang tak terlihat.

Atmosfir berat tetap bertahan sampai mereka tiba di lapangan.

Ketika tiba di lapangan, Tatsuya merasa ini dapat mempengaruhi moral sebelum bertanding, karenanya ia mengekang ekspresinya dengan paksa.

Tetapi, ketika Mayumi membuka jaket pendinginnya (sport jacket dilengkapi dengan sistem pendingin berdasarkan thermodynamics), wajah tanpa ekspresi Tatsuya hampir tergelincir.

“...... Apa ketua akan mengenakan itu dalam pertandingan?”

“Benar.”

Anggukan meyakinkan dari Mayumi hanya menyebabkan Tatsuya sakit kepala.

“Apa ketua benar-benar mengenakan seragam itu dalam pertandingan?”

“Eh~ terlihat aneh ya?...... apa tidak cocok denganku?”

“...... Cocok sekali untukmu.”

“Benarkan......? Hee hee, terima kasih ya atas pujiannya.”

Mayumi dengan senang memulai pemanasan, sedangkan Tatsuya sekali lagi mengamati Mayumi sebagai verifikasi.

Bagaimana pun Tatsuya melihatnya, matanya tidak membohonginya.

Polo shirt berpasangan dengan rok mini hanya bisa dideskripsikan sebagai seragam tenis, di mana lebih memperhatikan trend fashion terkini daripada fungsinya untuk kompetisi.

Sedikit bersandar akan menyebabkan rok bergoyang dan mengungkapkan bagian dalam roknya.

“Crowd Ball” adalah olahraga yang menuntut ketahanan fisik.

Alat penembak yang digunakan untuk memadatkan udara untuk menembak bola dengan elastisitas rendah berdiameter 6 cm di mana pemain menggunakan raket atau sihir untuk mengirim bola ke seberang lapangan, dengan jumlah gol yang menentukan pemenang. Tiap set berlangsung selama tiga menit di dalam lapangan yang tertutup dalam kotak transparan. Setiap 20 detik, bola lainnya akan masuk dengan total 9 bola dalam lapangan, sehingga pemain tak memiliki waktu untuk mengambil nafas.

Pemain biasanya mengenakan t-shirt dengan celana pendek, meski ada yang memilih menggunakan pelindung lutut dan siku untuk mempermudah ketika menjatuhkan diri.

Jika hanya mengandalkan sihir, tidak perlu untuk berlari atau menggunakan alat pelindung, walau begitu pemain yang tidak menggunakan raket biasanya memakai alat pelindung lebih dalam lapangan.

Pada umumnya, tidak ada yang mengenakan pakaian yang membiarkan kaki mereka terbuka.

(Sekali lagi, mempertimbangkan orang ini, kata “mustahil” mungkin hilang dalam kamusnya).

Tatsuya sampai pada kesimpulan ini setelah mengamati sesaat dan menelan kenyataan ini.

“Tatsuya-kun...... apa kamu merenungkan sesuatu yang tidak sopan?”

“Aku tak akan berani...... tidak memerlukan raket?”

Tuduhan menohok seperti ini memaksa Tatsuya mengelak dengan cepat dan memakai nada bicara yang lebih formal untuk mengganti topik pembicaraan.

“Yah, seperti inilah gayaku.”

Untuk sesaat, Tatsuya berpikir Mayumi merujuk pada gaya “seragam tenis”, tapi jelas yang dimaksud Mayumi adalah gaya “hanya mengandalkan sihir”.

“CAD mana yang akan ketua gunakan?”

“Ini.”

Setelah berbicara, Mayumi mengeluarkan CAD Khusus berbentuk handgun.

Larasnya sedikit pendek, oleh sebabnya lebih dikenal dengan “short model” sedangkan beberapa sebagian minoritas menyebutnya sebagai “model sipil” (model yang digunakan Tatsuya adalah “laras panjang”, yang mana disebut “model carbine” oleh beberapa minoritas).

CAD tipe handgun dan riffle dilengkapi dengan pungubah sasaran dalam laras senapan. “Laras senapan” sebenarnya adalah lokasi target reticle untuk kalkulasi sihir (koordinat relatif untuk Eidos di dalam dimensi informasi) yang berfungsi sebagai sensor gerak.

Makin panjang laras senapan sebuah CAD, semakin besar penekanannya pada pengubah sasaran.

Di sisi lain, untuk penyihir yang hanya memperhatikan kecepatan aktivasi dari CAD Khusus dan tidak memerlukan modifikasi target, short model menyediakan segala sesuatu yang mungkin mereka inginkan.

“Kalau tak salah ingat, ketua biasanya menggunakan CAD Umum?”

“Biasanya seperti itu, tapi aku menggunakan ini sekarang.”

Komentar Mayumi terdengar abstrak, tapi Tatsuya dengan tepat menafsirkannya sebagai “karena pertandingan ini hanya memerlukan satu sihir, aku memilih model khusus”.

“Sihir tipe perpindahan? Atau sihir percepatan terbalik?”

“Benar, ini “multiple bounce”.”

Mayumi melakukan pemanasan dengan teliti, jadi dia tidak “berpura-pura malu” dengan Tatsuya sebelum menjawab pertanyaannya.

“Tatsuya-kun, bisa bantu aku sebentar?”

“Tak masalah.”

Mayumi duduk di lapangan dengan kedua kaki terbentang dan Tatsuya dengan lembut mendorong punggungnya.

Dengan hampir tak adanya resistensi berarti, dadanya menempel pada lapangan.

“Menggunakan multiple bounces untuk mengambil keuntungan dari vektor energi kinetic...... Tapi hanya bergantung pada sihir ini bukankah cukup beresiko? Jika bola yang tidak elastis kehilangan momentum pada lapangan atau dinding, mustahil mengembalikannya ke lapangan seberang.”

Tatsuya bisa merasakan panas tubuh mengalir melalui telapak tangannya ketika ia dengan lembut membisikkan peringatan.

“Hmm! Hmm hmm hmm...... Whew, aku juga menyiapkan beberapa sihir tipe percepatan lainnya, tapi aku belum pernah menggunakannya tahun lalu.”

Dia berbicara seolah tak peduli, tapi ini jelas membutuhkan perbedaan kekuatan yang signifikan untuk mengisi kepercayaan diri seperti ini.

Sekali lagi, Tatsuya menyadari betapa kuatnya Mayumi bila dibandingkan dengan orang lain.

“Sepertinya cukup.”

Mayumi stretching ke kiri dan kanan sebanyak empat kali dan memberi tahu Tatsuya untuk melepaskannya.

Tatsuya berdiri dan mundur beberapa langkah sedangkan Mayumi merapatkan kakinya dan mengangkat tangannya kearah Tatsuya sambil menatapnya.

Awalnya Tatsuya tak terlalu yakin apa yang diinginkan Mayumi, tapi saat ia menyadari Mayumi menatapnya seksama dengan meningkatkan ekspresi kurang senang, ia dengan cepat mengerti maksud Mayumi.

Tatsuya mendatangi Mayumi dan menggenggam tangan.

Tangan yang cantik dan lembut.

Dengan tarikan lembut, Mayumi dengan mudah berdiri.

“Terima kasih.”

“Ah tidak, terima kasih kembali.”

Tatsuya secara pribadi merasa responnya sudah sangat ramah, tapi karena beberapa alasan Mayumi terlihat sangat bahagia.

“Hmm~ perasaan yang menyegarkan.”

“Ah?”

Pernyataan yang keluar secara tiba-tiba.

Tatsuya menjawab dengan refleks dan Mayumi merespon dengan senyum.

“Aku punya kakak laki-laki dan adik perempuan, tapi tidak punya adik laki-laki.”

Tatsuya sudah mengetahui hal ini.

Tidak seperti keluarga Yotsuba yang diselimuti rahasia, keluarga Saegusa selalu terbuka untuk publik.

Setiap ulang tahun anak-anaknya dirayakan secara mewah dan mengundang banyak tamu.

Hanya memerlukan investigasi sepintas mengenai keluarga Saegusa, jadi tak sesulit itu.

Jika ia tak salah ingat, selain dua kakak laki-laki, Mayumi juga mempunyai adik kembar, kelas 3 SMP.

“Tatsuya-kun tidak memperlakukanku secara berbeda 'kan?”

“Aku pribadi tak percaya aku berpura-pura terlalu akrab dengan ketua......”

Khawatir jatuh kedalam perangkap, Tatsuya menjawab dengan hati-hati, tapi Mayumi hanya tertawa ringan.

“Bukan itu maksudku. Kamu tidak waspada disekitarku, gugup atau gelisah, benar 'kan?”

Sementara lupakan yang pertama, bukankah dua terakhir hanya terjadi dalam kondisi yang Mayumi buat sendiri? Pikir Tatsuya tapi tidak mengatakannya.

“Kamu memanggilku menggunakan panggilan yang layak, tapi kenyataannya kamu tidak terlalu ramah juga. Kupikir kamu orang yang dingin, tapi masih mengikuti permintaanku yang egois, jadi kupikir mungkin seperti ini rasanya jika memiliki adik laki-laki."

Tanpa sadar mata Tatsuya terbuka lebar menatap Mayumi.

Memang, bila tinggi badannya tidak termasuk, Mayumi memiliki kepribadian yang baik, sisi feminim yang mengejutkan dan walaupun agak sulit dilihat, Mayumi sangat peduli dengan orang disekitarnya, atribut “onee-san” sangat cocok dengannya.

Tapi yah, dengan segala kejujuran, memiliki onee-san seperti Mayumi mungkin bisa berarti stress seumur hidup.

“......Entah lah, aku juga hanya punya adik perempuan.”

“Benar juga.”

Mayumi tersenyum lembut ketika melihat Tatsuya. Senyuman ini cukup untuk membuat orang lain curiga kalau Mayumi sama sekali lupa dengan pertandingan.

Sedikit gelisah, Tatsuya mencari peluang untuk melarikan diri.

“Kalau begitu permisi, sepertinya aku harus melihat status pemain lain.”

“Tidak perlu.”

Sayang sekali, karena campur tangan orang ketiga, rencana Tatsuya yang mencari jalan keluar buyar sudah.

“Ara, Izumin.”

“Saegusa...... Masih menggunakan panggilan biasanya.”

Orang yang kelihatannya sedang berjuang menghadapi sakit kepala adalah siswi yang mengenakan jacket yang sama dengan Tatsuya, murid kelas tiga dari tim teknisi – Izumi Rika.

“Jadi kamu lebih suka dipanggil Rika-chan?”

“Sengaja ya! Ah, sudahlah, panggil saja Izumin.”

“Jadi Izumi-senpai, apa maksudnya dengan tidak perlu?”

Tatsuya sudah mendapat pelajaran berharga, bermain kata-kata dengan Mayumi merupakan pertarungan yang sia-sia.

Tatsuya tak terlalu menghiraukan candaan Mayumi serta reaksi Izumi, dan hanya fokus pada pernyataan pertama.

“Hmm? Oh...... Tatsuya-kun, kau duluan saja dan urus pertandingan Mayumi, aku akan mengurus yang lainnya.”

Siswi bernama Izumi tidak memperlihatkan sikap mendukung terhadap masuknya Tatsuya dalam tim teknisi.

Bukan karena merasa bagian siswa elit, masalahnya mungkin terletak pada harga dirinya.

Dia mungkin percaya kalau dia mampu mengatasi situasi ini tanpa bantuan Tatsuya.

“Benarkah? Baik kalau begitu.”

Sebenarnya, Tatsuya sangat ingin kabur dengan cepat, tapi karena tugasnya sudah ditetapkan, ia sudah tidak punya jalan keluar.

Tatsuya hanya mengangguk tanpa memberikan komentar lebih lanjut.

“Kalau begitu kuserahkan padamu.”

Izumi meninggalkan pesan tersebut dan berangkat.

“Izumi sebenarnya bukan orang yang jahat.”

Mayumi memancarkan aura tak berdaya ketika dia melihat sosok Izumi yang berangkat, tapi kalimat yang Mayumi katakan dengan lembut kepada Tatsuya hanya sekedar lewat saja di telinga yang bersangkutan.

Tak peduli seperti apa tindakan yang dilakukan Izumi atau bagaimana Mayumi mencoba membela Izumi, keduanya tak berarti bagi Tatsuya.

“Crowd Ball” merupakan olahraga yang memiliki banyak persamaan dengan tenis dan racquetball, tapi tidak memiliki aturan serve.

Setiap set berlangsung selama tiga menit dengan waktu istirahat tiga menit di antara tiap set, dengan total tiga set tiap putaran (sedangkan kategori putra lima set).

Setelah sinyal tanda permainan dimulai, bola yang seterusnya ditembakkan dari tekanan udara akan dilepaskan setiap 20 detik sekali dan kekacauan di mana lapangan penuh dengan bola akan berlangsung sampai akhir.

–Biasanya seperti itulah keadaannya.

Hanya saja, pertandingan yang terbentang di depan mata Tatsuya tidak begitu.

Lawan Mayumi juga seperti Mayumi, lebih memilih untuk mengandalkan sihir.

Seperti yang diharapkan dari peserta yang mengikuti pertandingan ini, mereka memiliki kemampuan luar biasa dalam sihir tipe perpindahan.

Lawan Mayumi terlihat lebih mengandalkan pergerakan fisik untuk mengimbangi penglihatannya dan dengan cepat membidik short model handgun CAD yang dipegang dengan kedua tangannya ke arah tiap bola.

Tiap bola yang terkena sihir tipe perpindahan berubah arah sebelum jatuh di setengah lapangan Mayumi dan terbang dengan lintasan tidak wajar ke arah setengah lapangan Mayumi.

Tiap bola, tanpa kecuali.

Mayumi berdiri di tengah lapangan sambil memegang CAD-nya dengan kedua tangan di hadapan dadanya.

Mayumi memegang CAD-nya seperti sedang berdoa, matanya berkilau seperti cahaya misterius di saat dia sedikit menatap ke bawah.

Hanya dengan ini sudah cukup untuk menggagalkan lawannya mencetak angka.

Jika dilihat, jaraknya kurang lebih 10 cm.

Hanya sejauh ini bola lawan diizinkan memasuki posisinya.

Sihir Mayumi tidak membuat penyesuaian seksama terhadap bola.

Tidak juga dia membidik pada titik buta lawannya, tetapi murni mengembalikan setiap bola ke arah lawannya. Ketika lawan mengubah lintasan, Mayumi membalas dari setiap sudut dengan sihir jelas sulit.

Dan, seseorang yang dengan kejam terus mencetak angka adalah Mayumi.

Perbedaan angkanya benar-benar jomplang tanpa memberikan kesempatan kepada lawan.

Ketika peluit berbunyi sebagai tanda akhir set pertama, sang lawan berlutut tak berdaya di atas lapangan.

Gerakan yang tepat menggambarkan keputus-asaan lawan.

Mayumi terlihat cukup tenang menggunakan sihir yang terlihat agung, tapi emosinya jauh dari kata tenang.

Ketika mendengar peluit, dia tidak bisa menahan diri menarik dan mengeluarkan nafas panjang sebagai rasa lega.

Selama pertandingan berlangsung, dia sudah merasa masuk ke dalam pertarungan sengit.

Bukan karena sombong, tapi Mayumi bisa merasakan kalau kekuatannya jauh melampaui lawannya, kemenangan sudah bisa dijamin selama dia bisa mempertahankan permainannya.

Masalahnya terletak pada sepasang mata di sisi lapangan Mayumi.

Mayumi sudah terbiasa menghadapi tatapan orang lain.

Sejak kecil, dia selalu berada dalam pengamatan masyarakat.

Tak peduli walaupun itu murni tatapan penuh rasa kagum, atau tatapan penuh rasa cemburu yang terselubung, Mayumi menghadapinya seakan menganggap semua itu oksigen di sekelilingnya.

Meski demikian, tatapan yang dihadapinya selama tiga menit lalu sama sekali berbeda dengan tatapan yang pernah dihadapinya.

Seakan setiap inci tubuhnya di bawah pengamatan mikroskop.

Bukan hal seperti seseorang melihatnya telanjang atau sebagainya (walaupun itu sendiri juga merupakan masalah serius).

Tatapan yang Mayumi rasakan darinya – Tatsuya, bukan sesuatu yang sepele.

Bukan hanya kulitnya, semuanya – daging dan tulang yang menciptakan ciri khas tubuhnya, kesadarannya, emosi, nilai, sifat, kegemaran, pengalaman yang membuat dirinya seperti sekarang, bakat dan kegigihannya yang menyokongnya sampai saat ini – semua yang terdapat dalam diri “Saegusa Mayumi” diuraikan dan diperlihatkan. Sepasang mata ini menyebabkan Mayumi merasakan ketakutan yang belum pernah dialami sebelumnya.

Ini kali pertama Tatsuya mengamati pertandingan Mayumi dari jarak yang cukup dekat.

Dan Tatsuya seharusnya juga pernah mengamati pertandingan murid kelas satu yang berada di bawah pengawasannya dari jarak seperti ini, tapi belum ada murid kelas satu yang komplain karena terlalu gelisah.

Mayumi percaya tidak ada gadis yang bisa bertahan menghadapi perasaan ini.

Dalam hal ini, perasaan ini bukan sekedar kesalahpahaman Mayumi semata, atau – sesuatu yang hanya bisa dia rasakan.

Saat ini, Mayumi ditengah-tengah tiga menit waktu istirahat di mana biasanya pemain mengambil minuman dan menyeka keringatnya dengan handuk.

Sialnya, tasnya yang berisi handuk dan air minum berada tepat di samping Tatsuya.

Berjalan keluar lapangan sudah pasti bergerak ke arah di mana Tatsuya menunggu – di mana dia siap untuk menyergap.

Mayumi sedikit takut meninggalkan lapangan.

Biar begitu, dia tidak bisa tetap berada di lapangan juga. Walaupun Mayumi sama sekali tidak bergerak pada set sebelumnya, dia harus menggunakan kesempatan ini untuk beristirahat sekarang. Bukan hanya itu, dia harus mengisi cairan tubuh yang hilang dan pindah lapangan.

Dia takkan peduli jika dia mengagetkan anggota Komite Operasional, tapi mengingat posisi Mayumi, dia tidak boleh membuat khawatir murid yang datang untuk mendukungnya.

Mayumi menarik nafas dalam-dalam membuang semua kegelisahan dan kekhawatirannya.

(Lupakan, wanita harus berani).

Mayumi memerintahkan kakinya untuk berjalan.

“Pertandingan yang bagus.”

Saat adik kelasnya menyerahkan handuk kepadanya, Mayumi merasakan perasaan kecewa katika rasa takut yang tak dikenalnya tadi perlahan hilang seperti mimpi.

Seperti biasa, pikiran apapun yang dimiliki Tatsuya dibalik raut wajah yang serius benar-benar tersembunyi dibalik ‘poker face’ yang bahkan sulit dibaca Mayumi. Pemuda ini memberikan Mayumi rasa takut yang tak berwujud dan tak teridentifikasi, tapi di saat yang bersamaan juga memberikan perasaan lega yang ajaib seperti Tatsuya tidak akan mengkhianatinya.

Komentarnya tadi tentang “memiliki adik laki-laki” terjadi secara spontan dan memang bertujuan untuk menggoda Tatsuya. Walau terdengar seperti bercanda, dalam beberapa hal mencerminkan perasaan Mayumi yang sebenarnya.

Mayumi tiba pada kesimpulan, takut kepadanya merupakan hal yang menggelikan, jadi dia mengadopsi sikap tegar.

“Jangan mengatakan itu dulu, pertandingan belum selesai, jadi sekarang bukan saatnya untuk santai.”

Tatsuya masuk tim perwakilan sekolah, walaupun bukan sebagai pemain.

Dia hanya bertugas sebelum dan sesudah pertandingan dan hanya sebagai pengamat selama pertandingan berlangsung, mengatakannya “bukan saatnya untuk santai” terdengar sangat aneh, tapi Tatsuya tidak mengatakan apapun meski menyadari ini.

“Tidak, sudah selesai.”

Tatsuya mengarahkannya ke masalah yang lebih jelas.

“Ah?”

“Lawan sudah tak bisa melanjutkan pertandingan, walaupun dia bermain pada set kedua, pasti akan terjatuh akibat kelelahan. Tim pendukung mereka menyadari hal ini, dan babak ini akan berakhir dengan menyerahnya mereka.”

Mayumi berbalik untuk melihat penasehat taktik tim lawan sedang berdiskusi dengan tim juri mengenai hal yang baru saja mereka bicarakan.

Pemain lawan terkulai di atas kursi panjang dan diselimuti alat pendeteksi medis.

“Kelelahan psion karena penggunaan sihir secara terus menerus, besar kemungkinan karena kekeliruan. Dia kurang sepadan untuk menjadi lawanmu, ketua.”

“...... Kamu mengerti semua itu hanya dengan melihat mereka?”

“Sepanjang aku bisa “melihat dengan jelas”.”

Mustahil bagi tim juri untuk mendengar perkataan Tatsuya, dan saat Tatsuya selesai berbicara, tim juri mengumumkan bahwa lawan Mayumi mengundurkan diri dari pertandingan.

Bingung, Mayumi berdiri terpaku tanpa bergerak, sisi yang sangat jarang terlihat darinya yang biasanya akan segera tertawa. Akan tetapi, Tatsuya tidak tersenyum, hanya mengajak Mayumi untuk bergegas.

“Ayo kembali ke pavilion. Lebih baik segera melihat kembali CAD-mu dan bersiap untuk babak selanjutnya.”

“Ya, kamu benar, kuserahkan semua padamu.”

Saat ini, Tatsuya memegang kendali keadaan, tapi Mayumi juga tidak memberikan perlawanan yang sia-sia ketika dia mengambil tasnya dan mengikuti Tatsuya.

Setelah Tatsuya mengaktifkan maintenance device, Mayumi menyerahkan CAD-nya dan langsung duduk di sampingnya.

Bukan didepannya.

Mayumi tidak menggunakan jaket pendinginnya yang panjang hingga ke lutut, jadi sekarang dia masih dengan “seragam tenis” yang dia kenakan sewaktu pertandingan, tapi bukan karena Mayumi sedang dalam suasana hati untuk menggoda, melainkan karena Tatsuya tak lagi menyebabkan dia merasakan dingin yang kurang wajar.

Mereka berdua cukup dekat hingga bahu mereka saling menempel satu sama lain, tapi Tatsuya tidak mencoba melihat paha Mayumi yang terekspos.

Tidak juga Mayumi merasa kecewa karenanya.

Konsentrasinya diarahkan kepada maintenance device beserta CAD yang tersambung pada mesin.

“Kamu tidak perlu mengukur statusku saat ini?”

“Durasinya kurang lebih 10-15 menit, jadi walaupun kita menulis ulang kodenya, tidak ada waktu untuk mengujinya, jadi hampir tidak ada artinya mengambil waktu lebih untuk pengukuran.”

Ini cukup sering muncul pada saat percakapan sehari-hari mereka, tapi sekali ini tanpa sadar Mayumi memiringkan kepalanya.

Berdasarkan apa yang dikatakan Tatsuya, ini terdengar seakan ia bisa mendapatkan estimasi kasarnya tanpa bantuan mesin.

“...... Kamu bisa mengatakannya dengan melihat?”

“Tentu saja, ketua juga pasti mengetahuinya.”

“Kalau itu......”

“Ketua pasti juga tahu selama mereka penyihir, apakah sihir aktif dengan normal atau jika CAD berfungsi dengan normal tanpa penggunaan mesin 'kan?”

“Aku juga tahu.”

“Dalam beberapa hal, pengetahuanku hanya sedikit lebih luas.”

Tatsuya terus melihat rentetan character yang terus mengalir.

Mayumi sebenarnya sangat tertarik dengan seberapa luas “dalam beberapa hal” tadi, tapi dia takkan berani mengganggu teknisi yang bekerja untuk memuaskan rasa ingin tahunya.

Tatsuya mencabut CAD dari maintenance device dan mematikannya sebelum memeriksa pelatuk dan circuit Rangkaian Aktivasi, dan menyerahkan CAD tersebut kepada Mayumi.

Seperti janjinya, ia tidak akan menyentuh kode di dalamnya.

Mayumi pribadi menghela nafas lega (walaupun dia berpikir berhasil menyembunyikannya, tapi Tatsuya melihat semuanya), dan karena beberapa alasan, setelah menerima CAD tersebut, dia meletakkan jarinya di sekitar pelatuk dan meletakkan CAD tsb di atas pahanya.

“Ketua...... ini agak sedikit menggelisahkan, bisakah tidak mengarahkan moncongnya kearahku?”

Sebenarnya, CAD tidak memiliki “moncong”.

CAD berbentuk senapan besar biasanya dilengkapi dengan pendeteksi gambar di bagian depan yang memberikan kesan “moncong” dari senapan laser, tapi tanpa mempedulikan model panjang atau pendek, “laras senapan” terbuat dari besi.

Tetap saja, desain keseluruhan persis menyerupai pistol asli, bagi mereka yang menyadari bahaya sesungguhnya dari senjata api, secara alami akan merasa tidak nyaman menatap mulut senjata.

“Ah, Maaf.”

Tatsuya tidak terlalu yakin seberapa terbiasa Mayumi dengan situasi seperti itu, tapi Mayumi langsung meminta maaf dan langsung menggeser CAD dan mengarahkan mulutnya ke diri sendiri.

“Seharusnya aku yang meminta maaf karena menyusahkanmu untuk hal sepele seperti ini.”

“Tolong jangan khawatirkan, bagaimanapun ini masalah tatakrama. Jadi bagaimana?”

Pertanyaan Mayumi sekali lagi terlalu sederhana, tapi Tatsuya tidak memiliki masalah menyelusuri maksudnya yang tersembunyi.

“Aku rasa proses kalibrasi dilakukan dengan baik, tidak ada overclocking, tidak ada fitur khusus yang tak perlu, sangat sesuai menurut petunjuk. Ada penekanan berlebihan pada stabilitas yang menyebabkan Rangkaian Aktivasi berbelit di beberapa area, tapi mempertimbangkan kekuatan ketua, menurutku secara keseluruhan sudah sempurna.”

Bagaimanapun juga, sekarang bukan saatnya untuk merayu atau mengatakan hal yang tak perlu, jadi Tatsuya mengatakan penilaiannya secara blak-blakan.

“Benarkah......? hehehe, senang sekali mendengarnya.”

Daerah sudut sekitar matanya sedikit berwarna merah muda saat dia sedikit memalingkan pandangannya dengan tersenyum malu.

Jika dibandingkan dengan tersipu malu, reaksi ini lebih membuat canggung.

“...... Benarkan?”

Alasan sebenarnya mengapa Tatsuya menanyakan ini karena ia sudah tidak tahu bagaimana menghadapi situasi ini, tapi pertanyaan sebenarnya yang mengintai di dasar hatinya adalah Mayumi seharusnya sudah lama terbiasa dengan pujian seperti itu setiap hari.

“Tentu saja, mendapat pujian dari seseorang yang biasanya jarang sekali memberikan pujian, bukankan itu alasan yang layak untuk merasa senang?”

Tatsuya tak percaya jika dirinya orang yang sudah dewasa.

Dari sudut pandang objektif, ia merasa masih seorang anak yang belum dewasa.

Walau begitu, penilaian Mayumi membuatnya menjadi salah satu golongan kecil di masyarakat yang tak mampu setidaknya untuk berpura-pura ramah, yang tentu saja dia tidak setuju sepenuhnya.

“...... Aku bisa sama ramahnya seperti orang lain.”

Akan tetapi, bantahan dari Tatsuya hanya memperoleh senyuman manis dari Mayumi yang jelas mengatakan dia bisa melihat dalih Tatsuya.

“Berarti kamu hanya sekedar ramah tadi?”

“...... Tidak.”

Senyum gembira Mayumi menyerang Tatsuya dengan cara yang salah, tapi melanjutkan persoalan ini juga tak ada manfaatnya.

Dan juga, sejak awal ia tak menemukan alasan untuk harus menjawab.

Dengan tenang, Tatsuya menerima senyuman Mayumi.

Di antara pertandingan Kompetisi Sembilan Sekolah, di antara keenam pertandingan lainnya “Crowd Ball” merupakan pertandingan dengan jumlah pertandingan terbanyak untuk hari ini. “Crowd Ball” dengan “Icicle Destruction” masing-masing mempunyai 5, tapi “Monolith Code” dan Icicle Destruction” dibagi menjadi 2 hari, karenanya “Crowd Ball” harus menyelesaikan 5 pertandingan dalam setengah hari.

Waktu yang dialokasikan memang singkat, tapi melihat sifat pertandingannya dan tiap set yang berlangsung selama tiga menit dengan penggunaan sihir terus menerus nyaris tanpa kesempatan untuk sekedar mengambil nafas, semuanya membuat keadaan yang tidak kalah melelahkan dibanding pertandingan lainnya.

Dengan demikian, cara mengukur penggunaan sihir sangat vital untuk merebut emas di pertandingan ini.

Tujuannya jelas, dua kemenangan beruntun.

Selama pertandingan berlangsung, pemain tidak mengembalikan semua bola secara membabi buta, tapi juga memperhitungkan bola mana yang dibiarkan untuk menjaga ritme permainan mereka.

Mayumi, yang terus menerus menyalurkan sihirnya nyaris sepanjang set, terlihat seperti orang lain pada situasi ini.

Walau begitu, Mayumi tidak menyerang maju dan hanya mengandalkan kemampuannya selama pertarungan.

Dia juga memilih strateginya sendiri.

Dua kemenangan beruntun sudah seperti kewajiban – ini untuk menghindari orang lain mengatakan “tunggu dulu, bukankah dia hanya menggunakan kekuatannya untuk menang?”

Dengan memilih sihir yang kurang sesuai dengan pertandingan ini, bola hanya dipantulkan kembali, ini untuk menghindari kelelahan akibat penggunaan sihir secara berulang – sekaligus menyanggah orang lain mengklaim “dia tidak mendistribusikan sihirnya 'kan?”

Karena alasan tadi, filosofinya dalam pertandingan adalah bertarung mati-matian sejak awal tanpa keraguan.

Tapi entah mengapa, sejak babak kedua dimulai Mayumi dilanda kebingungan yang tidak biasa.

Kondisinya sangat baik.

Sama seperti babak sebelumnya, pertandingan berakhir dalam satu set dengan lawan tidak mampu menciptakan satu angka selama selama satu set tersebut.

Kebingungannya datang dari alasan yang benar-benar berbeda.

(Bagaimana bisa......?)

Memang, berkat lawan yang menyerah pada set pertama, Mayumi memiliki waktu lebih banyak untuk istirahat.

Tetap saja, ini merupakan jadwal padat di mana lima ronde dipadatkan dalam setengah hari.

Biasanya, kondisi fisik dan psikologis Mayumi perlahan menurun akibat kelelahan dan tentu saja tidak akan menunjukkan grafik peningkatan, bahkan Mayumi sendiri menyadari hal ini.

Kalau begitu, pasti ada alasan dibalik keadaan yang tidak lazim ini.

Mayumi hanya bisa memikirkan satu alasan yang masuk akal.

Sesaat setelah peluit tanda akhir pertandingan berbunyi–

Mayumi memutuskan untuk menginterogasi adik kelasnya yang berkhianat.

“Tatsuya-kun, aku pikir kamu mengatakan tidak mengubah Rangkaian Aktivasinya?”

Ini benar-benar bertolak belakang dari cara pertandingan pertama selesai.

Sesaat setelah wasit memastikan akhir dari babak ini, Mayumi menyerbu ke arah Tatsuya di sisi lapangan.

Kemunculan beserta tuduhan Mayumi mengejutkan Tatsuya, tapi ia tetap menjawab dengan sikap tenang.

“Aku tidak pernah menyentuh Rangkaian Aktivasi dan seharusnya tidak ada masalah dalam performa, atau ketua menyadari sesuatu yang salah?”

“Pembohong!”

Mayumi mengacungkan jari telunjuk ke arah hidung Tatsuya, Mayumi berdiri bergetar seakan-akan memberikan suara seperti “Bishi!”.

“Efisiensi dalam penyusunan sihir meningkat secara signifikan dan karena tidak ada waktu untuk mengganti hardware, kemungkinan yang ada hanya kamu, yang mengubah software!”

“......Berarti koefisien efisiensinya bukan menurun, tapi meningkat?”

Pertanyaan Tatsuya seakan menghilangkan rasa percaya diri Mayumi.

“Memang...... tapi......”

Mungkin ceritanya lain jika efisiensinya menurun, dan Mayumi akhirnya menyadari tingkah lakunya cukup menggelikan untuk seseorang yang datang untuk komplain karena performanya menunjukkan peningkatan.

“Daripada itu, mengapa ketua tidak duduk dulu?”

Masih dengan ekspresi kebingungan, Tatsuya memberikan handuk kepada Mayumi, yang diterima Mayumi dengan canggung, sebelum duduk dengan ekspresi wajah penuh konsentrasi.

“Koefisien efisiensi mengingkat karena sampah sudah dibuang.”

Tatsuya duduk berjarak kira-kira setengah panjang tubuh dari Mayumi dan sengaja tidak melihat Mayumi ketika mencoba menenangkannya.

“Jangan main-main denganku, aku terus memperhatikanmu dari tadi. Kamu tidak membongkar CAD atau menggunakan cairan pembersih untuk membersihkannya 'kan?”

“Tidak, aku tidak membersihkan hardware-nya, aku hanya menghapus software yang tidak perlu.”

Kondisi mental pengguna juga berpengaruh pada performa CAD.

Jika pengguna tidak mempercayai teknisi, maka akan berpengauh buruk pada performa CAD.

Karena Tatsuya bertindak tanpa memberitahu terlebih dahulu, yang berarti ia belum mendapatkan persetujuan, Tatsuya masih merasa perlu untuk memberikan penjelasan mendalam.

“CAD ketua memiliki system file yang tersisa dari OS versi sebelumnya, jadi aku menyingkirkan ini. Walaupun system file sebelumnya jarang mengumpulkan file sampah, bukan berarti mereka benar-benar terhapus. Dengan benar-benar menghapus file ini, performa CAD dapat meningkat beberapa persen. Hanya saja, ini biasanya tidak menghasilkan peningkatan yang langsung terasa, karena itu aku tidak memberitahu ketua sebelumnya. Ini makin membuktikan kalau sense presiden sangat halus dan aku juga terlalu tergesa-gesa.”

“Ah, itu...... kalau memang begitu, maka jangan khawatir.”

Permintaan maaf Tatsuya sembari menundukkan kepala secara dalam langsung membuat Mayumi kelabakan sambil melambaikan kedua tangannya.

Kalau memang begitu, ini juga menunjukkan kalau Tatsuya bisa diandalkan dalam segala hal, jadi seharusnya aku yang meminta maaf karena mencurigaimu.

Saat Tatsuya mengangkat wajahnya, Mayumi juga menundukkan kepala ke arah Tatsuya sebagai permintaan maaf.

Tatsuya hanya bisa memperhatikan dengan pasrah melihat seberapa cepat Mayumi dapat mengganti suasana hatinya.

“Kalau begitu, kita sudahi saja masalah ini.”

Tatsuya juga merasa kalau Mayumi seorang yang dapat mengakui kekeliruannya sendiri.

“Benar.”

Ketengangan yang lahir dari kedewasaan.

“Kalau begitu Tatsuya-kun.”

Walau begitu, bukan berarti Mayumi merasa di atas segalanya.

“Kenapa?”

“Metode kalibrasi tadi...... atau yang kamu sebut membersihkan sampah, bisa ajari aku nanti?”

Tidak ada maksud buruk dan sejenisnya.

“Tak masalah, tapi fokus pada pertandingan selanjutnya.”

“Tentus saja, serahkan semuanya pada Onee-chan.”

Pada saat seperti ini, pilihan untuk mengadopsi perilaku seorang kakak perempuan mungkin bisa membuat semua tersenyum.

Dan selanjutnya, Mayumi mematahkan usaha lawannya untuk mencetak angka, Mayumi menang 2-0 pada tiap pertandingannya tanpa kemasukan satu point pun dan menempati posisi puncak untuk “Crowd Ball” perempuan.


◊ ◊ ◊


“Icicle Destruction”, atau biasa dikenal dengan “Menghancurkan Pilar”, diadakan di arena outdoor sepanjang 12 meter dan lebar 24 meter. Lapangannya dibagi menjadi dua bagian, masing-masing memiliki 12 pilar es dengan lebar 1 meter dan tinggi 2 meter, pihak yang pertama menghancurkan semua pilar di lapangan lawan keluar sebagai pemenangnya.

Karenanya, “Icicle Destruction” memerlukan persiapan dalam skala besar.

Dibutuhkan seratus pilar es besar yang harus tetap didinginkan pada waktu musim panas yang menyengat, arenanya sendiri sangat terbatas, bahkan dengan dukungan penuh dari militer sekalipun.

Karena keterbatasan produksi pilar es, Kompetisi Sembilan Sekolah hanya mampu menyediakan 2 arena untuk tim pria dan wanita dengan total 4 arena. Tiap 2 arena menggelar 12 pertandingan di babak pertama dan 6 pertandingan di babak selanjutnya dengan total 18 pertandingan, yang merupakan batas pertandingan maksimal dalam satu hari.

“Walaupun begitu, ini merupakan kontes yang sangat menguras kekuatan sihir. Kalau mereka menggelar semua pertandingan dalam satu hari, banyak kontestan yang bakal menyerah. Untuk babak eliminasi di hari kedua, hanya ada jeda singkat antara tiap pertandingan. Kalau sudah begini, ada benarnya juga perkataan “Icicle Destruction dimenangkan oleh orang dengan stamina paling prima”.”

Tatsuya memberikan kuliah mengenai detail sedangkan yang hanya mendengarkan dan mengangguk adalah Shizuku.

Miyuki juga ada di sana, tetapi kalau cuma Miyuki yang berada di sana, Tatsuya tak perlu repot-repot menjelaskannya sekarang ini.

Mereka bertiga tidak berada di bagian penonton, tapi di bagian kerja tim pendukung.

Tujuannya untuk melihat pertandingan Kanon dari dekat untuk mendapatkan pengalaman langsung seperti apa pertandingan ini.

Kanon sedang sibuk mendiskusikan detil terakhir dengan Isori, bukan saat yang bagus untuk menyela pembicaraan mereka.

Yang lainnya pergi melihat “Crowd Ball” pria.

Sayaka datang untuk menyemangati Kirihara, Erika lebih memilih untuk menemani Sayaka dan menjerat serta Mizuki, kemudian Mizuki mengajak serta Mikihiko, yang akhirnya berujung dengan Mikihiko yang mengajak serta Leo, begitulah ceritanya.

Setelah mendengarnya dari Miyuki, Tatsuya masih berpikir “dasar orang-orang yang mendua” sampai sekarang, dan lebih baik tidak mengatakannya kepada mereka yang mendua.

Kanon akhirnya naik ke atas pentas.

Terdapat dua platform setinggi 4 meter di kedua ujung arena.

Pemain harus menggunakan sihir untuk mempertahankan pilar es di setengah lapangan mereka dan menghancurkan pilar es di setengah lapangan lawan secara bersamaan.

Setelah memasuki arena, semua larangan pada sihir yang menyangkut keselamatan dihilangkan, jadi Icicle Destruction sudah terkenal sebagai pertandingan yang paling intens di antara pertandingan lainnya.

“Shiba-kun.”

Setelah mengantar Kanon ke platform, Isori berbalik dan melambaikan tangan ke arah Tatsuya.

“Ayo.”

Isori juga mengajak Miyuki dan Shizuku, yang membawa Tatsuya bersama mereka.

Di belakang platform tempat pemain berdiri, terdapat deck observasi khusus untuk anggota pendukung.

Di sini terdapat beberapa device untuk memantau kondisi fisik pemain, juga terdapat jendela besar untuk melihat kompetisi secara langsung.

“Bagaimana kondisi Chiyoda-senpai?”

Tatsuya merasa kurang sopan jika terus diam, jadi ia menyediakan pertanyaan pencair suasana.

“Dia sangat termotivasi, sampai pada titik di mana aku sedikit khawatir kalau dia terlalu bersemangat dan kehilangan tenaga pada pertandingan besok.”

Tidak ada tanda-tanda kegelisahan diwajahnya.

“Aku dengar kalau senpai memenangkan pertandingan pertama dengan waktu tercepat yang pernah dicatat.”

“Begitulah sifat Kanon...... aku benar-benar berharap kalau dia bisa sedikit lebih bijaksana, sehingga yang memperhatikannya bisa sedikit lebih tenang.”

Tatsuya merasa tertarik dengan senyuman dan respon dari Isori.

Tatsuya menemani Mayumi sejak pagi, jadi tentu saja ia melewatkan putaran pertama yang berlangsung tadi pagi.

Ia hanya tahu kalau Kanon memenangkan putaran pertama dengan waktu yang sangat singkat.

Walaupun pertandingannya berlangsung cukup singkat, beberapa pilar es miliknya roboh–

“Sudah dimulai.”

Suara lembut Shizuku mendorong Tatsuya untuk mengarahkan pandangannya kembali ke arena.

Diiringi suara peluit yang melengking, terdengar erangan tanah.

“Mine Genesis.”

Ini bukan Mine Field, tapi Mine Genesis.

Pemandangan di hadapan Tatsuya memaksanya untuk menyebutkan namanya.

Fleksibilitas dan kecepatan merupakan keuntungan penting dalam sihir modern. Meski demikian, penyihir juga seorang manusia, ada bidang yang merupakan spesialisai mereka atau hal yang kurang mereka kuasai.

Karena bakat sihir merupakan keturunan, hubungan darah dalam keluarga tentu saja mewarisi kemiripan bakat dalam bidang sihir.

Keluarga Yotsuba, di mana masing-masing anggota keluarganya mempunyai spesialisasi unik pada masing-masing area, merupakan pengecualian khusus.

Dalam keluarga yang berpengaruh, selain nama masing-masing individu, anggota keluarga yang memiliki kemampuan mencolok biasanya memiliki nama lain juga – hampir bisa dikatakan gelar spesial.

Beberapa yang terkenal termasuk “Phalanx” dari keluarga Juumonji.

“Rupture” keluarga Ichijou.

Keluarga Saegusa tidak memiliki sistem yang tidak mereka kuasai, dan ironisnya mereka mendapat julukan sebagai “Mahabisa”.

Keluarga Chiba dikenal sebagai “Pedang Sihir” – gelar ini lebih mengacu pada keterampilan dan teknik mereka dibanding talenta unik yang biasa dimiliki keluarga, tapi tetap digunakan untuk menunjuk pada keluarga mereka secara menyeluruh.

Keluarga Chiyoda terkenal dengan “Mine Genesis”.

Penyihir dari keluarga Chiyoda memiliki spesialisasi dalam menggunakan Sihir Sistematis Osilasi Zat Padat Jarak Jauh, terutama pada saat menggunakan sihir getaran tanah.

Debu, batu, pasir, semen, semua material tidak berpengaruh.

Osilasi hebat bisa diaplikasikan selama zat padat diakui sebagai “permukaan tanah”. Inilah wajah asli dari spesialisasi keluarga Chiyoda, “Mine Creation”, karena gelar keluarga Chiyoda berasal dari “Mine Creation” = “Mine Genesis”.

Lapangan lawan menderita getaran vertikal yang berjalan tegak lurus dari pusat gempa, bersama dengan itu 2 pilar es lawan runtuh tiap getaran.

Lawannya mencoba melawan dengan Move-Type Magic, “Compulsory Arrest” sebagai usaha untuk melumpuhkan tiap gerakan masing-masing obyek, tapi “Mine Genesis” terus mengunci target dengan kecepatan yang sulit diimbangi lawannya, jadi ketika 5 dari 12 pilar es-nya runtuh, lawan dengan pasrah meninggalkan segala usaha untuk bertahan dan berkonsentrasi sepenuhnya pada penyerangan.

“Huh?”

“Apa?”

“?”

Tatsuya dan yang lain mengekspresikan rasa takjub mereka dengan cara berbeda, sebaliknya Isori sendiri tersenyum kecut.

Ketika Isori melihat pilar di sisi mereka runtuh tanpa adanya perlawanan, dia hanya bisa melihat pasrah sambil menggelengkan kepalanya.

“Haruskan aku memuji Kanon yang menyerang frontal, atau mengkritiknya karena terlalu gegabah...... metodenya berkisar pada secepat mungkin melumpuhkan lawan sebelum dia kalah.”

MKnR v03 23.jpg

“Ah, tidak juga...... aku sendiri merasa sulit mengatakan kalau ini strategi yang keliru.”

Lawan Kanon merubah strategi bertahan menjadi, jadi tentu saja perlawanannya terhadap serangan lawan menurun.

Ketika pilar es di arenanya berkurang menjadi 6, Kanon berhasil merobohkan semua pilar es di wilayah lawan.

“Menang!”

Kanon tersenyum lebar sembari mengirimkan pose kemenangan ketika turun dari platform.

Target senyumannya, tentu saja Isori.

“Bagaimana ya menjelaskan semua ini......”

“Pasangan dari lahir?”

Miyuki agak ragu menyuarakan pendapatnya, tapi Shizuki sama sekali tidak ada penyasalan.

“Kalian berdua seharusnya mengatakan mereka sangat mengerti satu sama lain.”

Mendengar mereka berdua, Tatsuya sampai tersenyum sedikit karena beberapa alasan.

Tapi Tatsuya tetap mengakui kalau mereka memang “pasangan dari lahir”.

Mereka berdua terlihat saling melengkapi.

Pemain dan teknisi, walaupun mereka tidak naik keatas panggung bersama-sama, mereka berdua bertarung bersama.

Tapi – Tatsuya berpikir.

Kalau mereka memang pasangan yang memiliki banyak sinergi, bisakah Isori memenuhi tugasnya semaksimal mungkin ketika berpasangan dengan pemain lain?

Ada 40 pemain dan hanya 8 teknisi.

Rata-rata, tiap teknisi bertanggung jawab untuk 5 pemain.

Tatsuya bertugas untuk tim putri kelas satu, tapi itu semua masih 6 orang, 7 kalau kita menghitung kejadian tak terduga tadi pagi.

Ketika mereka menempa ikatan yang sangat emosional dengan satu orang pemain, apakah mereka memberikan segalanya untuk pemain lain?

Tatsuya juga menghadapi kebingungan itu.

Apakah ia benar-benar memberikan segalanya untuk Shizuku atau Honoka seperti ketika ia memberikan segalanya untuk Miyuki.

“...... Shiba-kun, ada apa?”

“Tidak, tidak apa-apa.”

Bukan berarti Tatsuya bisa bertanya kepada Isori “apakah kamu bekerja keras untuk pemain lain?”.

Tatsuya menjawab dengan nada kosong seperti biasanya.


◊ ◊ ◊


Setelah mengamankan tempat di babak ketiga, Kanon dan lainnya – Tatsuya, Miyuki dan Shizuku juga ikut – kembali ke pavilion mereka dengan semangat tinggi, hanya bisa mengerutkan dahi ketika melihat atmosfir asam yang meliputi.

“...... Apa yang terjadi?”

Isori bertanya pada Suzune, seseorang yang mungkin masih bersikap seperti biasanya.

Suzune berbalik badan dan memperlihatkan ekspresi yang lebih hampa dari yang lainnya.

“Performa ”Crowd Ball” putra tidak seperti yang diharapkan – kita sedang menghitung ulang beberapa kemungkinan di sini.”

Klasemen pada Kompetisi Sembilan Sekolah ditentukan oleh selisih angka dari tiap-tiap pertandingan.

Tempat pertama mendapatkan 50 poin, tempat kedua 30 poin dan tempat ketiga 20 poin.

Tempat keempat pada “Speed Shooting”, “Battle Board” dan “Mirage Bat” mendapatkan 10 poin, sedangkan pada “Crowd Ball” dan “Icicle Destruction” hanya memberikan poin kepada tiga teratas, jadi tim yang tereliminasi di babak ketiga hanya mendapat 5 poin.

Pada “Monolith Code”, tempat pertama akan mendapatkan 100 poin, tempat kedua mendapatkan 60 poin dan tempat ketiga hanya mendapatkan 40 poin, satu-satunya pertandingan terbesar yang menyumbangkan poin.

Setengah poin dari Divisi Pendatang Baru akan ditambahkan pada total.

Seperti inilah perincian angka pada Kompetisi Sembilan Sekolah.

Pemain yang tidak berada di posisi 4 besar atau 6 besar tidak mendapatkan angka, jadi walaupun tempat pertama tidak memungkinkan, mendapatkan tempat kedua sampai keempat masih tetap berharga dalam perolehan poin untuk menentukan juara umum. Berdasarkan perincian ini, mengirimkan sebanyak mungkin pemain melewati babak single eliminasi atau duel di sebanyak mungkin cabang pertandingan sebagai salah satu kunci untuk juara.

“Tidak bermain seperti yang diharapkan berarti......”

“Pemain tereliminasi selama babak pertama, kedua dan ketiga.”

Isori bertanya dengan sedikit ragu dan takut serta suara yang menjawabnya terdengar tidak bersemangat.

“Walaupun kita masih memegang hak tampil untuk tahun depan, hasil ini tetap di luar dugaan.”

Suara ini terdengar tidak bersemangat kemungkinan besar karena orang yang ditanya masih terpukul dengan berita ini.

Dibandingkan dengan pertandingan lainnya, susunan lineup untuk “Crowd Ball” putra memang kekurangan tenaga.

Tanpa menghiraukan fakta kalau mereka memang tidak memiliki seorang “Ace” seperti pada “Speed Shooting”, “Crowd Ball” dan “Battel Board” putri, atau “Icicle Destruction” putra yang akan bertanding sudah “dijamin sebagai pemenang”, mereka masih memiliki cukup bakat untuk bersaing memperebutkan posisi pertama.

“Divisi Pendatang Baru masih sedikit berat untuk diprediksi, tapi melihat keunggulan kita sekarang, jika “Battle Board” putri, “Icicle Destruction” putra, ditambah dengan “Mirage Bat” dan “Monolith Code” semuanya meraih tempat pertama, kita masih aman.”

Murid kelas dua dari tim penasehat taktik memberikan laporan.

Tatsuya, yang hanya mendengarkan sebagai penonton, merasa kalau persyaratan ini sedikit berat.

Baik pertandingan putra maupun putri, mereka ingin mengklaim tempat pertama dalam 4 dari 6 pertandingan sisa dari Divisi Resmi.

Katsuto dan Mari bisa diandalkan untuk memenangkan emas pada pertandingan mereka masing-masing, tapi berdasarkan kalkulasi tadi, jika kecelakaan terjadi, mereka menghadapi resiko moral yang mencapai titik nadir.

Tapi tetap saja – ini bukan sesuatu yang perlu Tatsuya perhatikan.

Ia mungkin saja melangkahi batasannya sendiri dengan mengkhawatirkan mengenai hal ini.

Dibandingkan dengan ini, secara pribadi Tatsuya terpikir akan sesuatu yang lain.

Kirihara ikut berpartisipasi dalam pertandingan “Crowd Ball” putra.

Memang, Kirihara memiliki sisi serampangan dalam dirinya, tapi dia juga memiliki rasa tanggung jawab yang kuat.

Dia tak akan depresi karena hal ini 'kan......?


◊ ◊ ◊


Setelah pertandingan pada hari ini mendekati akhir, Tatsuya menemukan Kirihara di dekat area istirahat hotel menjelang petang.

Dari luar, dia terlihat seperti biasanya.

Sayaka duduk di samping Kirihara.

Kirihara sudah berusaha keras untuk menjaga penampilan ceria, tapi Tatsuya bisa melihat kalau dia memang memaksakan diri untuk tersenyum.

“Kirihara-senpai, terima kasih atas kerja kerasnya.”

“Hoo, ternyata Shiba.”

Tentu saja, Tatsuya bisa memilih untuk melewati area istirahat tanpa mengatakan apa-apa, tapi ia tidak melakukan itu.

“Aku disingkirkan pada awal babak kedua, dan cukup telak.”

Tentu saja dia memasang ekspresi tegar, tapi Kirihara pulih lebih cepat dari perkiraan Tatsuya.

Mungkin atlet memang lebih terbiasa dengan kemenangan dan kekalahan, dan lebih tabah ketika menghadapi pahitnya kekalahan.

Tatsuya selalu kalah ketika bertukar pukulan dengan gurunya jadi ia tidak memiliki pengalaman “persaingan” sesungguhnya, dan hanya bisa mengandalkan logika untuk menjelaskan ini.

Tatsuya tidak bisa menilai apakah ini momen yang tepat untuk memberikan kata-kata hiburan, jadi ia memilih untuk berbicara apa adanya.

“Senpai kurang beruntung mendapatkan jagoan dari SMA Tiga yang difavoritkan untuk memenangkan cabang ini pada babak kedua. Pemain unggulan ini sudah kelelahan dengan pertarungan alot dengan senpai dan segera tereliminasi pada babak ketiga, jadi ini kemenangan yang terlalu memakan korban bagi dia.”

“......Kau memang orang yang blak-blakan.”

Tatsuya sama sekali tak berusaha memberikan kata manis dan hanya memberikan analisis dingin yang tanpa nada menghibur, tapi Kirihara tidak kesal.

“Kau sama sekali gak berpikir kalau aku akan depresi?”

Ekspresi dan nada suara Kirihara hanya sekedar menggoda.

“Aku berpikir begitu, tapi tak terpikirkan kata-kata pelipur lara.”

Suasana mendadak senyap untuk beberapa detik.

Tawa Kirihara tiba-tiba pecah.

Dia tertawa sampai badannya membungkuk di sofa.

Cukup untuk mengganggu Sayaka yang berada di sampingnya.

Tatsuya terus memperhatikan Kirihara tanpa ekspresi.

“Shiba...... kau benar-benar orang yang menarik. Biasanya sekarang saat yang tepat untuk memasang ekspresi wajah yang~ canggung dan cepat-cepat menghindari seolah tidak melihatku sama sekali, bukan waktu untuk duduk sambil mengobrol.”

Pilihan itu – mengabaikannya dengan sengaja – juga ada, tapi Tatsuya percaya pilihan itu tidak benar-benar sopan. Dan, saat ini Tatsuya lebih terlihat seperti “orang usil”.

Tatsuya sadar kalau ia tidak perlu mempertimbangkan keramah-tamahan karena memang tidak sesuai dengan kepribadiannya, tapi......

“Tapi, berkat dirimu aku merasa jauh lebih baik. Karena kau bilang tadi merupakan “pertarungan pengorbanan”, kalau begitu memang begitu adanya. Ini menunjukkan kalau aku masih punya banyak potensi.”

...... Sepertinya bukan itu masalahnya.

Apakah Kirihara benar-benar percaya, itu tidak penting.

Begitu juga sebaliknya, apa ini benar-benar hasil yang Tatsuya maksud? Juga tidak penting.


◊ ◊ ◊


Walaupun hasilnya jauh dari perkiraan, tugas dasar tiap-tiap personel tidak banyak berubah.

Yang bertanggung jawab untuk pekerjaan ganjil atau pekerjaan suruhan mungkin bisa berkata demikian, tapi karena Tatsuya merupakan anggota tim teknisi, petinggi dari SMA Satu tidak sebodoh itu untuk memberikannya pekerjaan kasar dan menghadapi resiko yang membahayakan tugas utamanya.

Setelah persiapan untuk Divisi Pendatang Baru dua hari mendatang, mengecek ulang kondisi fisik dan mental pemain yang di bawah tanggung jawabnya dan akhirnya melakukan penyesuaian akhir untuk CAD, daftar tugas hari ini sudah hampir selesai.

Tatsuya menerima paket panjang yang diserahkan pihak hotel dan kembali ke kamarnya.

Belum saatnya waktu makan malam.

Masih banyak waktu sebelum makan malam, jadi Tatsuya memilih untuk melakukan tes pada barang di dalam paket.

Ia melihat sepintas pada jam untuk memastikan kapan aula untuk makan malam akan dibuka.

Masih ada jeda panjang sampai waktu ia akan menjemput Miyuki.

Tatsuya membuka paket dan melihat isi di dalamnya.

Ini adalah permintaan Tatsuya kepada Divisi 3 Pengembangan CAD Four Leaves Technology tadi pagi.

Semua komponennya universal, potongannya sangat simple, dan proses perakitannya pun sampai pada tahap alat penyusunan otomatis bisa melakukannya sisanya setelah kita membaca panduannya. Tetap saja, cukup mengesankan ini semua dirakit dan dikirim dalam waktu setengah hari.

(Kuharap Ushiyama-san tidak memaksakan dirinya lagi......)

Haruskah Tatsuya mengatakan memaksakan dirinya sendiri, atau memaksa bawahannya?

Tatsuya cukup sedih jika mengingat kembali kalau alat ini hanya “sebagian dari rasa penasaran”.

Bagaimanapun, Tatsuya tak bisa “benar-benar” membalikkan waktu, pada titik ini, tak ada gunanya meratapi semua ini.

Setelah ia membuka paketnya dan melihat isi di dalam, ia menemukan segel kombinasi pada kotak tipis dan panjang itu. Kotak ini biasanya digunakan untuk mengangkut CAD yang berdimensi seperti shotgun.

Tatsuya memasukkan kode biasanya.

Terdapat “pedang” dalam kotak ini.

Alat yang Tatsuya keluarkan dari dalam kotak memiliki penampilan luar seperti pedang panjang dengan pelindung tangan yang sudah di-upgrade.

Panjang keseluruhannya 70 cm, 50 cm bagian tanpa pelindung tangan – beginilah bentuknya.

Tidak ada mata pedang.

Ini bukan menunjuk pada kurangnya ketajaman pada bagian sisi, alat ini memang tidak ditempa untuk menjadi “pedang”.

Secara harafiah, penggunaan kata pedang memang terdengar paradox, deskripsi yang lebih baik mungkin adalah “bokken metal yang ditempa hingga terlihat seperti pedang”.

Atau mungkin “tongkat tipis yang ditambahkan pelindung tangan”.

Alat ini memang bukan tongkat biasa.

Setelah menekan tombol aktivasi dan menaikkan psion, perasaan yang biasa Tatsuya rasakan melintasi tangannya.

Alat ini sama dengan tongkat polisi milik Erika, CAD tersembunyi dalam bentuk senjata.

Penggunaannya bahkan lebih terbatas daripada CAD khusus dan hanya menyediakan satu Rangkaian Aktivasi. CAD Erika merupakan model spesial yang menahan bakat dan menggantinya dengan keterampilan. Sebagai perbandingan, ini merupakan CAD khusus yang hanya memiliki satu fungsi, membuatnya sebagai prototype untuk “Weaponized Integrated CAD”.

Seseorang mengetuk pintu ketika Tatsuya sedang mengukur jarak pada dinding untuk memutuskan apakah ia harus mencoba mengayunkannya atau tidak. Timing yang benar-benar tepat membuat Tatsuya tertawa kecil dan ia meletakkan prototype tersebut di atas meja.

Masih ada waktu sampai waktu pertemuan yang telah ditentukan, tapi melihat sosok yang berada di balik pintu yang tidak melakukan apa-apa untuk menyembunyikan keberadaannya, ia tahu kalau temannya juga datang.

Dan prototype itu sangat cocok dengan temannya tersebut.

Daripada mencobanya sendiri, akan jauh lebih menarik bila menyerahkannya pada kawan itu – Tatsuya berpikir sambil membuka pintu.

“Onii-sama, apa sedang sibuk?”

Pemimpin dan orang yang pertama membuka suara adalah adik perempuannya.

Tatsuya membuka pintu dan mengisyaratkan semuanya untuk masuk. Erika yang mengikuti di belakang Miyuki sangat dekat hingga keduanya nyaris bersentuhan.

Selanjutnya, Honoka, Shizuku, Mizuki dan Leo masuk ke dalam, Mikihiko paling belakang.

Daripada mengatakan Ladies First, mungkin lebih tepat mengatakan memang beginilah urutan biasanya.

Tapi walaupun tempat Tatsuya adalah kamar dua orang untuk menyimpan peralatan, tetap saja terasa sempit jika orang sebanyak ini masuk semua.

Kursi dan tempat tidur saja tidak cukup, seseorang bahkan harus duduk di atas meja – yang memang tertata rapi, jadi Tatsuya tidak ada komplain.

Erika yang duduk di atas meja, jadi tentu saja dialah yang menyadari adanya “pedang” di atas meja, dan secara natural membangunkan rasa penasarannya.

“Tatsuya-kun, apa ini...... replika “pedang”? atau sesuatu yang terlihat seperti pedang.

“Salah.”

“Kalau begitu cambuk besi?”

“Masih salah, aku tidak yakin samurai di negara ini menggunakan senjata yang terlihat seperti cambuk besi.”

“Siapa yang masih menggunakan istilah samurai saat sekarang ini...... kalau begitu apa ini? Ah, Houki?”

Erika membaliknya dan memeriksa kedua sisinya dan kembali bertanya ketika menyadari ada trigger pada gagangnya.

“Benar, lebih tepatnya itu adalah Senjata Integrasi CAD, umumnya dikenal dengan sebagai senjata dengan perangkat kalkulasi. CAD ini memang disesuaikan dengan rinci pada penggunaan satu tipe sihir saja dan juga ditambah sebagai senjata dalam pertarungan jarak dekat yang menggunakan satu sihir tadi.

“Wow......”

Alasan mengapa Erika mengeluarkan suara tadi bukan karena Senjata Integrasi CAD benar-benar langka, tapi karena ini pertama kalinya dia melihat yang berbentuk seperti “pedang”. Bukan hanya Erika yang menatap pedang yang berada di genggamannya, Honoka dan Shizuku juga melihat dengan rasa tertarik.

Wajah Miyuki memperlihatkan ekspresi “ah, jadi begitu”, jelas karena dia teringat dengan percakapan tadi malam.

Mizuki dengan Mikihiko tidak mengekspresikan ketertarikan, mungkin karena mereka lebih memilih benda yang biasa mereka lihat daripada benda asing.

Tatsuya melihat sekilas orang yang berdiri di pinggir dan tersenyum nakal saat dia mengambil prototype tersebut dari tangan Erika.

“Leo.”

Dan melemparnya ke arah Leo, yang berdiri di pinggir dengan mengalihkan wajah.

“Whoa! Tatsuya, bukankah tadi sedikit berbahaya.”

Sebenarnya, Leo sangat bersemangat ingin mencobanya, tapi dia berpura-pura tidak tertarik dikarenakan perang dingin dengan musuh alaminya (?) Erika, walaupun dari luar terlihat kebingungan, tapi dia memegang pangkal pedang dengan penuh gairah.

Tatsuya tidak menghiraukan protesnya dan justru mengirimkan senyum penuh tantangan.

“Mau mencobanya?”

“Eh, aku?”

Bibir Leo seketika menjadi menyeringai.

Di sisi lainnya, Erika memasang ekspresi “kawan itu terlalu mudah dibaca......”, yang hanya dilihat seketika oleh Tatsuya sebelum mengarahkan pandangannya kembali ke arah Leo.

“Senjata dengan perangkat kalkulasi ini dibuat dengan menggabungkan senjata untuk menyerang dengan Sihir Fortifikasi yang digunakan oleh Watanabe-senpai selama pertandingan “Battle Board”, pedang ini juga berguna sebagai senjata penyayat jika ditempa ulang, jadi kupikir akan sangat cocok untukmu.”

“Jadi Tatsuya yang membuat ini.”

“Iya.”

“Tunggu sebentar.”

Mikihiko juga bergabung dalam percakapan antara Tatsuya dan Leo.

Pada awalnya dia mengenakan ekspresi apatis, tapi dia masih memperhatikan seluruh pembicaraan.

“Pertandingan Watanabe-senpai baru semalam, jadi kamu membuatnya dalam satu hari. Ini tidak terlihat seperti produk yang baru selesai.”

“Komponennya sendiri semua biasa saja, frame luarnya juga dari logam campuran biasa, sama sekali tak ada bahan spesial.”

“Tetap saja ini bukan sesuatu yang bisa kamu tempa secara manual 'kan? Bukannya kamu tidak memiliki banyak waktu luang......”

“Tentu saja, aku hanya memberikan desain, selanjutnya menyerahkannya pada pabrikan kenalan untuk dibuat dengan menggunakan perangkat pemasangan otomatis.”

Miyuki mendengar seluruh percakapan ini dan ketika dia mendengar istilah “pabrikan kenalan”, dia hampir kelepasan tertawa. Untungnya dia menyiapkan beberapa topeng untuk kejadian seperti ini, jadi dia tidak menarik perhatian siapapun baik untuk dirinya maupun kakaknya.

“Nah Leo...... mau mencobanya?”

Suara Tatsuya terdengar seperti bisikan manis dari iblis Mephistopheles.

Walaupun mengetahui ada yang janggal, godaannya tak bisa ditolak.

“...... Oke, aku akan jadi kelinci percobaanmu.”

“Tertangkap.”

Bisikan lembut Shizuku dengan ringkas mencerminkan pikiran yang lainnya.

Selanjutnya, Tatsuya mengeluarkan HMD dengan cermin pembias cahaya dan speaker yang menempel.

“Ini instruksi manualnya.”

Melihat HMD di hadapannya, Leo terlihat memahami kata-kata Tatsuya seakan mengeluarkan tanda tanya dari atas kepalanya.

“Lihat baik-baik, petunjuk pemakaian untuk senjata dengan perangkat kalkulasi sudah terekam di dalamnya.”

“Ah? Oh......”

Alat yang diserahkan Tatsuya (atau lebih tepat dilempar ke Leo) memiliki image dan suara yang tersimpan di dalamnya, juga termasuk instruksi manual untuk Senjata Terintegrasi CAD. Leo mengeluarkan ekspresi “oh begitu” dan menerima HMD dari tangan Tatsuya.

“Ini termasuk perangkat terminal virtual 'kan?”

Honoka yang menanyakan pertanyaan ini, bukan satu-satunya yang bertanya-tanya mengenai ini.

Perangkat terminal informasi virtual memiliki potensi bahaya untuk penyihir yang masih hijau.

Dengan pertimbangan ini, SMA Satu melarang murid dalam menggunakan perangkat terminal virtual.

Tatsuya sendiri bersikeras menggunakan material perangkat terminal, tapi meminta temannya untuk menggunakan perangkat terminal virtual. Walaupun penggunaan perangkat ini sebatas untuk virtual dan pendengaran, semuanya memiliki kekhawatiran yang sama.

“Alat ini tidak seberbahaya itu, tapi mereka memiliki beberapa kesamaan.”

“...... Ini tidak apa-apa.”

“Huh? Oh...... maksudnya efek samping yang ditimbulkan perangkat terminal virtual?”

“Uh...... Iya.”

“Jangan khawatir mengenai itu. Resiko dari perangkat terminal virtual timbul karena kurangnya pengalaman pemakai. Jika penggunaannya terbatas hanya untuk pengujian pada kondisi realistis, alat ini cukup berharga.”

“Aku kurang mengerti......”

Nada bicara Honoka terhadap Tatsuya cukup sopan, tapi terasa pengaruh Miyuki yang tercampur di dalamnya.

“Sihir merupakan kemampuan yang menggunakan persepsi untuk mengubah kenyataan sementara waktu. Perangkat terminal virtual menciptakan ilusi yang disalah-artikan banyak orang sebagai realita.”

Penjelasan Tatsuya penuh mendalam dan penuh perhatian seperti biasanya, yang mungkin dilakukannya tanpa sengaja.

“Mereka berdua sama-sama memiliki fungsi memproyeksikan fenomena tidak wajar menjadi kenyataan. Di sisi lain, dengan merasakan fenomena tersebut dengan menggunakan perangkat terminal virtual, tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk menulis ulang realita, atau menghadapi resiko sihir yang gagal. Di dalam ini juga terdapat resiko dari terminal virtual.”

Tatsuya berhenti sebentar disini.

Ia merasa terlalu banyak bercerita.

Hanya saja, temannya yang tersusun di hadapannya mengenakan ekspresi mengerti dan ekspresi yang tidak dapat dimengerti pada wajah mereka masing-masing, jadi ia merasa kalau penjelasannya kurang mendetail dan terlalu sukar.

“Perangkat terminal virtual dapat menyebabkan penyihir berhalusinasi dan percaya kalau mereka bisa dengan mudah mengubah realita tanpa konsekuensi sama sekali. Orang-orang yang tidak dapat menggunakan sihir sejak awal tidak akan menghadapi masalah ini. Penyihir yang terampil dapat membedakan apa saja yang mampu mereka lakukan. Tapi untuk penyihir yang masih hijau mungkin kebingungan membedakan apa yang mereka rasakan di dunia virtual dengan apa yang dapat mereka lakukan sehingga cenderung menganggap kemampuan mereka terlalu tinggi. Saat penyihir yang masih hijau sudah terbiasa dengan mengubah realita tanpa konsep kerja keras ataupun kegagalan, mereka menjadi tidak dapat merenungkan alasan mengapa mereka tidak dapat menggunakan sihir untuk mengubah realita dan kehilangan kemampuan untuk berpikir kritis dan determinasi untuk melakukan itu. Karena inilah keyakinan pada umumnya menyatakan bahwa penggunaan terminal virtual cukup berbahaya bagi penyihir yang masih mempelajari sihir.”

Tatsuya berhenti lagi untuk mengamati wajah temannya.

Penjelasan tambahan kelihatannya tidak diperlukan, tapi ia tetap menutupnya dengan peringatan.

“Dengan kata lain, permasalahannya terletak pada apakah pemakai itu percaya dia telah menguasai sesuatu yang sebelumnya tidak dapat mereka kuasai. Penggunaan terminal virtual untuk menguji sesuatu bukan permasalahan sebenarnya. Pengalaman virtual seperti itu sebenarnya cukup menguntungkan untuk perencanaan fase pada saat menyusun Rangkaian Sihir. Belakangan ini, sangat sulit untuk sekedar mengambil manfaatnya saja, jadi aku rasa pelaranganan penggunaan terminal virtual secara global sangat masuk akal.”

“Begitu ya...... Aku belajar banyak dari sini.”

Tatsuya merasa kalau Honoka mengangguk dengan terlalu bersemangat dan juga merasa kalau dia sudah terlalu banyak bicara.

Walaupun Honoka sangat bergantung padanya, tak mungkin ia meresponnya......

Inilah bisikan dalam hati Tatsuya.


◊ ◊ ◊


Ujicoba untuk prototype perangkat kalkulasi ditentukan setelah makan malam, menggunakan fasilitas latihan tempur outdoor di pinggiran area Kompetisi Sembilan Sekolah.

Bukan Tatsuya yang menyusun rencana; Erika lah yang menghubungi koneksinya.

Sejak tiba di sini, Erika terlihat terus-menerus menggunakan pengaruh keluarganya dengan gegabah.

Apakah terjadi sesuatu sehingga menyebabkan kondisi mentalnya berubah?

Cerita punya cerita, Tatsuya juga teringat sesuatu yang mirip juga terjadi pada jamuan pembukaan.

Meski demikian, Tatsuya tak berdaya untuk bertindak, bagaimana pun khawatirnya.

Emosinya sendiri juga sebatas ‘façade’.

Mungkin lebih baik melihat hal lain dan membiarkan rasa ingin tahu seorang teknisi sebagai prioritas utama. Ini mungkin metode yang lebih jujur untuk menghadapinya.

Tatsuya meyakinkan dirinya dengan ini dan sekali lagi mengingatkan dirinya untuk tidak mencampuri urusan orang lain.

“Leo, sudah mengerti mekanismenya?”

Selanjutnya, ia memusatkan seluruh konsentrasinya pada test ini.

Walaupun merupakan kegiatan yang dilakukan pada waktu senggang – walaupun hal ini merupakan contoh sederhana dalam mengaplikasikan sihir modern – hal ini belum pernah dilakukan dalam ujicoba sihir dan perangkat kalkulasi.

Jika kecelakaan terjadi karena rasa terlalu puas, yang menerima bagian yang paling berat adalah Leo dan bukan Tatsuya.

“Uh, aku rasa begitu...... tapi, apa aku akan benar-benar melakukan itu?”

“Itu” mungkin menunjuk pada demonstrasi yang dilihat Leo dalam HMD.

Kemungkinan besar merupakan kesalahan pemilihan kata, karena cuma itu kemungkinan yang tersisa.

“Kita melakukan test ini untuk mencari tahu.”

“Kau benar.”

Fasilitas latihan berjarak 30 menit jika berjalan kaki dari hotel.

Tak menjadi masalah pada siang hari, tapi sekarang malam.

Tidak masalah berjalan di distrik kota pada malam hari, tapi mereka berada di fasilitas latihan militer di dalam pegunungan.

Miyuki dan Erika pada awalnya susah diajak bekerja sama, walau akhirnya berhasil dibujuk untuk tetap tinggal di hotel.

Meski demikian, Tatsuya tetap merasa khawatir, jadi ia meminta tolong pada Honoka untuk menjaga Miyuki dan Mizuki untuk mengawasi Erika.

Sekarang ini, hanya ada Tatsuya dan Leo.

“Ayo mulai.”

“Baik.”

Pada awalnya, mereka tidak menggunakan gerakan menebas (mungkin lebih tepat memukul) boneka.

Sekarang ini, mereka perlu menguji pergerakan Senjata Integrasi CAD tanpa melakukan gerakan fisik.

“Dimulai sekarang.”

Leo menekan tombol aktivasi yang berada di pangkal pedang.

Perasaan seperti menyentuh bulu yang lembut melewati jarinya, diikuti dengan suara “clang”.

Leo meletakkan jari telunjuknya di dekat pemicu yang terletak di atas pada bagian pelindung tangan, dan mulai mengirimkan psion.

Berbanding terbalik dengan kesan dari fisiknya, suplai psion dari Leo tidak eksplosif, tapi memiliki durability yang tak ada habisnya. Koreksi, mungkin hal itu paling cocok dideskripsikan untuk jiwa muda dan penuh semangat Leo.

Jika CAD tidak dikalibrasi menurut penggunaan individu, maka tidak ada bantuan dalam penyusunan Rangkaian Sihir, jadi akan ada sedikit delay pada saat Rangkaian Aktivasi diterjemahkan menjadi Rangkaian Sihir.

Kurang lebih 0.6 detik.

Walau begitu, ini masih lebih cepat jika dibandingkan pada saat kelas.

Ini mungkin disebabkan oleh kemampuan individual Tatsuya dalam bidang ini, atau performa luar biasa dari CAD dan Rangkaian Aktivasi.

Apakah disebabkan oleh salah satu di antaranya atau bahkan keduanya, detilnya tak terlalu penting. Apa yang penting sekarang ini adalah mengamati langsung sihir yang sedang aktif dan bukan saat yang tepat untuk mengaktifkan sihir yang sebelumnya disebutkan.

“Oh?”

Leo terengah-engah, bukan karena sihir yang aktif, tapi karena efek dari inertia yang jauh melampaui ekspektasinya.

“Hahaha, benar-benar melayang, hebat!”

MKnR v03 24.jpg

Leo melepaskan senyuman seperti anak-anak dan mengayunkan “pedang” yang tinggal setengah.

Bagian lain dari pedang tersebut melayang di udara mengikuti gerakan Leo dan mengayun dalam irama yang sama.

“Tiga, dua, satu......”

“Whoa......”

Leo berhenti ketika mendengar hitungan mundur dari Tatsuya.

“Zero.”

Dengan berakhirnya hitungan mundur, bilah pedang dengan cepat tersambung kembali dengan “pedang patah” dan membentuk “pedang” utuh.

“Tatsuya, tadi benar-benar sukses.”

Leo mengeluarkan ekspresi riang sembari mengangkat ibu jarinya, sedangkan Tatsuya mengikuti gerakan tersebut.

“Tetap saja, aku benar-benar terkesan kau bisa memikirkan hal seperti ini. melepaskan pedang pangkalnya, kemudian menggunakan Sihir Fortifikasi untuk membentuk ulang posisinya dan “menembakkan” bilah pedang. Aku masih gak yakin dengan apa yang baru saja kulakukan. Sekarang aku mengerti kalau Sihir Fortifikasi juga bisa dioperasikan dengan memisahkan obyek.”

“Ini karena konsep inti di balik Sihir Fortifikasi adalah menstabilkan posisi relatif, dan jika kau mengabaikan semua stereotype, kau akan menyadari kalau objek tak harus tersambung secara fisik satu dengan lainnya. Sebagai tambahan, cara kerja dari CAD ini lebih kepada “perpanjangan” dibandingkan dengan “ditembakkan”.”

“Pedang ini hanya akan memperpanjang berdasarkan pola garis lurus, karena bagian tengah merupakan ruang kosong.”

“Aku gak sampai memikirkan itu, aku hanya menganggapnya sebagai pedang yang sangat~ panjang.”

Seperti yang Leo katakan, perangkat kalkulasi senjata tidak seperti system senjata jarak jauh lainnya yang memerlukan banyak energi untuk mengontrolnya, tapi hanya menyesuaikan gerakan bilah pedang ketika melayang menurut jarak yang telah ditentukan sampai efek sihir habis.

“Ngomong-ngomong, kapan pedangnya kembali? Aku tidak mengaktifkan sihir lainnya.”

“Oh, itu mudah, tipe reaksi aliran listrik yang menarik kembali logam, jadi pedang hanya terpisah pada saat aliran listrik diaplikasikan untuk memutus sambungan.”

Leo mengangguk untuk menandakan kalau dia mengerti, karena ini desain populer di era modern.

“Jadi kalau kekuatan besar diaplikasikan pada waktu sihir tidak disuplai, pedang bisa dengan mudah lepas.”

“Bukan masalah, kita hanya perlu menyimpannya dalam sarung pedang ketika tidak menggunakannya 'kan?”

“Benar juga, haruskah kita melakukan test langsung pada boneka? Atau menguji fluktuasi selama terpisah?”

“Tatsuya, saat benda ini terpisah, apakah panjangnya dapat disesuaikan?”

“Bukannya mustahil, tapi sangat sulit. Sekarang ini, Rangkaian Aktivasi yang mengikat pada tombol aktivasi pada gagang pedang disetting dalam keadaan konstan, tapi bisa dengan mudah diubah menjadi variabel. Tantangannya terletak pada saat panjang perlu disesuaikan, sihir baru perlu ditulis ulang menimpa sihir sebelumnya.”

“Itukah masalahnya? Jadi kalau kecepatan kembalinya bisa ditingkatkan, jadi tak perlu terlalu khawatir mengenai perubahan jarak antar keduanya. Bagaimana juga, pedang sungguhan tak bisa memanjang sendiri di tengah-tengah gerakan menebas.”

“Tapi Erika kelihatannya bisa meraih prestasi itu. Jadi apa yang akan kau lakukan?”

“Yah...... pertama-tama ayo lakukan test pada boneka.”

“Baiklah.”

Tatsuya memanipulasi kontrol mekanik yang sedikit lebih besar dari notepad dan memanggil tiga boneka jerami sebesar manusia dari dalam tanah.

“...... Oldschool.”

“...... Aku heran ini hobi siapa?”

Walaupun produk regenerasi sudah menjadi mainstream dalam masyarakat modern, desain kuno aneh mendorong mereka berdua saling bertukar tatapan hampa.

“Apapun itu...... untuk urusan spesifikasi, mereka cocok sebagai target tebasan.”

“Boneka jerami tidak memiliki “spesifikasi”...... tapi sepertinya tak ada pilihan lain.”

Leo menampar pipinya dengan pelan dengan tangan kiri yang tidak memegang apa-apa untuk membantu dirinya fokus, dan memasang kuda-kuda di hadapan boneka jerami.

Dia menekan tombol power.

Pedang terbang ke angkasa.

Leo mengayunkannya sekuat tenaga.

Di hadapan tangan kanannya, bilah pedang yang terpisah membentuk momentum memutar dalam kecepatan yang cukup baik sebelum mengirimkannya pada boneka jerami.

“Cukup banyak beban pada tangan.”

Tangan kanan Leo terlihat mati rasa, tapi dia dengan ringan mengayun pedang yang kembali dengan panjang sedang, senjata dengan perangkat kalkulasi yang terlihat seperti pedang seraya menyuarakan pikirannya.

“Itu karena pada saat bagian yang terbang secara fisik kecil dan walaupun faktanya kecepatan terlihat bisa menambah kekuatan, inertia masih menjadi masalah, jadi kau perlu kekuatan tangan lebih sebagai kompensasinya.”

“Tidak heran. Jadi dalam pertempuran sesungguhnya, aku perlu mengerahkan tenaga lebih dalam tiap ayunannya.”

Leo mengakui penjelasan Tatsuya dengan anggukan kepalanya dan membidik sasaran selanjutnya.

Sambil melihat Leo berada pada sikap berkelahi lainnya, Tatsuya berpikir:

(Memang, bahkan setelah menerapkannya pada pedang sungguhan, sedikit peningkatan dalam berat sudah sempurna dengan kondisi pertempuran. Tetap saja, dengan kekuatan seperti ini sudah cocok untuk ajang kompetisi.)

Pikiran yang berputar-putar dalam kepala Tatsuya adalah larangan kontak langsung pada “Monolite Code”. Senjata dengan perangkat kalkulasi seperti ini memiliki pedang terbang, jadi tidak termasuk larangan tersebut.

(...... Bukan berarti ada hubungannya di sini.)

Walaupun Tatsuya mengklaim ini hanya sebatas mainan, ia tetap mempertimbangkan aplikasi secara langsung. Tatsuya hanya bisa menertawakan dirinya diam-diam.


Chapter 7[edit]

Hari ketiga Kompetisi Sembilan Sekolah.

“Icicle Destruction” dan “Battle Board” putra dan putri digelar hari ini, menjadikannya sebagai rintangan terberat pada paruh pertama Kompetisi Sembilan Sekolah.

Partisipan dari SMA Satu yang melangkah sejauh ini, termasuk 2 orang pada “Icicle Destruction” putra, serta “Battle Board” putra dan putri masing-masing 2 orang.

Tidak berjalan seperti yang diinginkan, tapi masih dalam taraf yang bisa ditoleransi.

“Hattori-senpai urutan pertama untuk tim putra, Watanabe-senpai memasuki babak kedua untuk tim putri, Chiyoda-senpai bersiap untuk babak pertama, dan pemimpin grup Juumonji dijadwalkan untuk babak ketiga......”

Tatsuya seketika merasa pusing ketika sedang melihat jadwal.

Walaupun waktu dimulainya pertandingan tidak benar-benar bersamaan menurut jadwal, ia hanya bisa melihat salah satu antara pertandingan Hattori atau Kanon.

(Walaupun Hattori-senpai tidak ingin aku melihatnya bertanding......)

Walau begitu, Miyuki dan Hattori sama-sama anggota OSIS, jadi tidak melihat pertandingan Hattori tentu saja sebuah masalah.

“Ah, Tatsuya-kun, ketemu juga.”

Tetap saja, Tatsuya tidak lagi memusingkan dirinya dengan masalah ini, atau mungkin ia tak lagi mempunyai waktu untuk memusingkan dirinya sendiri.

“Ketua, ada masalah apa?”

“Aku harap kamu bisa membantu.”

Mayumi menyeret Tatsuya menuju kendaraan teknisi.


◊ ◊ ◊


“Onii-sama, sudah hampir dimulai.”

Pada akhirnya, Tatsuya bisa lolos pada saat-saat terakhir untuk melihat pertandingan Mari.

Mari tadi mampir pada saat Tatsuya sedang bekerja, khusus untuk mengingatkannya: “kau bakal melihat pertandinganku 'kan?” Kalau Tatsuya tetap menghindar setelah itu, walaupun hanya sedikit terlambat dan melewatkan bagian pembukaan, ia bakal terus-menerus mengungkit-ungkit hal ini.

Tatsuya berterima kasih pada adiknya, serta temannya karena mengamankan tempat untuknya, kemudian berbalik untuk melihat garis start.

Sepertinya ia tiba tepat pada waktunya.

Mari mengenakan headband yang biasa digunakannya, dengan rambut dibiarkan berkibar ketika mengadopsi posisi bersiap.

Ada tiga kontestan pada babak semi-final, yang diadakan dua kali.

Pemenang dari dua pertandingan akan lolos ke babak final di mana mereka akan bertarung satu lawan satu.

Dua orang lainnya diliputi rasa tegang dan kecemasan, sedangkan Mari tanpa rasa takut menunggu sinyal tanda dimulai.

Peluit tanda “bersiap” berbunyi.

Penonton seketika hening.

Setelah beberapa detik, peluit kedua berbunyi.

Balapan dimulai.

Yang pertama keluar dari gerbang adalah Mari.

Tidak seperti babak penyisihan, yang berada di posisi kedua tepat berada di belakangnya.

Pemain di posisi ketiga hanya sedikit jauh di belakang.

“Mereka tangguh......”

“Tidak mengherankan mereka dikenal dengan “Gelombang SMA Tujuh”.

“Aku ingat kalau mereka memiliki tim yang sama dalam final tahun lalu.”

Ombak besar yang menggelembung pada permukaan air merupakan bukti nyata kalau sihir mereka saling mengganggu satu sama lain.

Secara umum, Mari akan menggunakan posisinya di depan untuk memaksimalkan keuntungan dari ombak untuk mengganggu lawan di belakangnya, dengan begitu dia dapat memperoleh efek yang lebih hebat lagi, tapi pemain dari SMA Tujuh dengan lihai melakukan manuver dengan papan selancarnya sebagai kompensasi untuk kekurangannya dalam sihir.

Ketiga pemain dengan beriringan melewati terowongan air yang berliku dan mengitari sudut sempit dengan selisih yang sangat rapat.

Setelah melewatinya, mereka melewati celah yang tidak terlihat dari geladak observasi, jadi sekarang semua aksi harus dilihat melalui layar televisi.

Tatsuya sekilas memandang ke arah televisi layar lebar yang memperlihatkan gambar dari sudut tajam.

“Huh?”

Sedikit keganjilan pada layar menarik perhatiannya.

“Ah!”

Tatsuya secara tidak sengaja melewatkan momen tadi.

Jeritan pecah dari stand.

Tatsuya dengan penuh rasa takut melihat ke belakang.

Pemain dari SMA Tujuh benar-benar kehilangan keseimbangannya.

“Speed Burst?”

Seseorang berteriak.

Seperti itulah keadaanya.

Papan selancar sang pemain tidak menyentuh permukaan air.

Layaknya penerbangan, pemain dari SMA Tujuh terbang melayang melintasi permukaan air dan akan menghantam langsung rel.

—Dengan asumsi kalau tidak ada yang menghalangi.

Mari, yang baru saja mengurangi kecepatan dan sudah siap untuk berlari kedepan, sudah berada tepat dalam lintasan pemain SMA Tujuh.

Mari menghadap rel.

Meski begitu dia tetap melihat ke arah belakang, mungkin karena dia merasakan sosok yang akan datang dari arah belakang.

Aksi Mari berikutnya, hanya bisa di deskripsikan sebagai tindakan yang sangat tepat.

Mari membatalkan akselerasi ke depan dan mengalihkannya dengan akselerasi paralel berputar, memanfaatkan ombak yang memantul dari dinding terowongan dan sihirnya sendiri untuk setengah memutar.

Selanjutnya, Mari menggunakan kalkulasi berganda untuk menggunakan dua sihir baru dan bersiap untuk menerima pemain SMA Tujuh yang kehilangan kontrol.

Pertama dia menggunakan Sihir Berpindah untuk menyingkirkan papan selancar pemain SMA Tujuh, dan kemudian menggunakan Sihir Beban Netralisasi Inertia untuk menjaga dirinya dari hantaman dengan rel setelah menangkap pemain dari SMA Tujuh.

Ini sudah cukup untuk menghindari bencana.

Kalau permukaan air tidak menurun secara tiba-tiba.

Sebenarnya hanya selisih beberapa detik.

Hanya saja, Mari sedang melakukan teknik tingkat tinggi untuk memperoleh manuver berbalik 180 derajat.

Mari bukan pakar surfing, dia hanya menggunakan sihir hebat dan kemampuan sendiri untuk mengganti kuda-kudanya. Saat kemampuan mengapungnya memudar, keseimbangannya juga ikut hancur.

Yang menyebabkan sihir yang sedang aktif menjadi lemah.

Mari berhasil menyingkirkan papan selancar pemain SMA Tujuh yang meluncur cepat ke arah kakinya.

Tapi Sihir Netralisasi Inertia tidak aktif, yang menyebabkan pemain dari SMA Tujuh meluncur ke arah Mari.

Mereka berdua menghantam rel bersamaan.

Jeritan histeris terdengar dari seluruh penjuru.

Dengan segera, bendera naik sebagai tanda kompetisi dihentikan sementara.

Tatsuya hanya bisa berdiri terdiam.

Mari terhimpit di antara rel dan pemain dari SMA Tujuh.

Sepertinya dia tidak bisa membuat tindakan perlindungan apapun.

“Onii-sama!”

Pucat pasi, Miyuki menatap Tatsuya.

“Aku akan ke sana, kalian semua tunggu di sini.”

Tatsuya sudah mendapatkan pelatihan militer dan pelatihan pengawalan sejak dini, yang membuatnya lebih dari mampu untuk melakukan operasi ringan.

“Baiklah.”

Suara Tatsuya yang kuat menyadarkan Miyuki jika semuanya pergi melihat ke sana hanya akan membuat keadaan semakin panik, jadi ia melambaikan tangannya untuk memberi tanda pada temannya untuk duduk dan mengangguk pada Tatsuya.

Tatsuya bergegas ke geladak observasi dan meliuk melewati kerumunan seakan melakukan trik sulap.


◊ ◊ ◊


Dia tidak bangun dengan segera.

Kelihataannya ada awan tebal yang menyelimuti kesadarannya, jadi sangat sulit untuk memahami keadaan sekitarnya.

Apa yang dilakukannya di sini......?

Inilah pertanyaan pertama yang terlintas di benak Mari setelah dia sadar.

“Mari, sudah sadar? Apa kamu mengenaliku?”

Teman licik — bahkan di saat seperti ini pikirannya, Mari masih belum memakai istilah “teman” — bisa terlihat dari wajahnya.

Mari tahu maksud harafiah dari pertanyaannya, tapi tak bisa memahami kenapa pertanyaan itu ditanyakan, jadi dia berguman dalam kebingungan.

“Mayumi, apa yang kau bicarakan? Kenapa tanya......”

—di pertengahan kalimatnya, Mari teringat alasan mengapa Mayumi menanyakan pertanyaan tersebut dan juga kondisinya.

“Jadi, aku berada di rumah sakit......”

“Ya, rumah sakit pangkalan Susono. Syukurlah...... sepertinya tidak ada kerusakan mental.”

“Sudah berapa lama aku tak sadar?”

Masih ada denyutan kusam dari belakang kepala, yang menyadarkan Mari kalau dia tidak tertidur, tapi kehilangan kesadaran secara paksa setelah gagal membuat perlindungan tepat pada waktunya.

“Sejak sore. Ah, jangan bangun dulu!”

Mari ingin duduk sendiri, tapi Mayumi dengan cepat mendorong Mari kembali.

Dia tidak mengerahkan seluruh tenaganya, tapi kemampuan gerak Mari sedang berkurang lebih dari setengahnya.

“Tulang rusukmu patah dan walaupun mereka menggunakan sihir untuk menyambungnya kembali, masih perlu waktu untuk menstabilkannya. Kurasa kamu sangat paham kalau healing magic pada akhirnya hanya sebagai tindakan emergency.”

“Hanya sebagai pemulihan yang tampak dari luar selama periode stabilisas, daripada dikatakan sebagai pemulihan instan — jangan khawatir, setidaknya aku tahu itu.”

Mari mengambil kata-kata dari bibir Mayumi ketika dia bergumam sendiri sambil membenamkan dirinya kembali ke tempat tidur.

“Berapa lama aku akan menepi?”

“Paling tidak seminggu untuk pemulihan menyeluruh, walaupun kamu bebas melakukan aktivitas seperti biasanya setelah istirahat satu hari. Tetap saja, untuk berjaga-jaga, Mari dilarang melakukan aktivitas berat untuk sepuluh hari ke depan.”

“Hei, kalau begitu......!”

“Mari juga harus mundur dari pertandingan “Mirage Bat”, apa boleh buat.”

“Begitu ya......”

Mari menghela nafas dan menutup mata.

Dia membuka mata kembali setelah beberapa saat.

“Jadi bagaimana keputusan mengenai pertandingannya?”

“Penghasut dari SMA Tujuh di ban sebagai hukuman, sedangkan SMA Tiga dan SMA Sembilan malangkah ke final. Kobayakawa-san saat ini sangat termotivasi, jadi aku rasa kita punya peluang merebut peringkat ketiga.”

“Kobayakawa lebih dari mampu selama dia tidak memperberat dirinya sendiri.”

“Tentu saja, dan ceritanya, pemain dari SMA Tujuh tidak menderita cedera serius, jadi usahamu tidak sia-sia.”

“...... Ini tidak dianggap sebagai menolong jika aku sendiri terluka serius.”

Mari mengenakan wajah muram sambil menggerutu, meskipun demikian “aktingnya” bersikap negatif menyebabkan Mayumi tertawa ringan.

Mayumi memalingkan wajahnya dan berpura-pura tidak tahu.

“Dari tim putra, Hattori-kun melaju ke final, tapi Murakami-kun nyaris saja tertinggal. Juumonji-kun dan Kanon-san masing-masing melangkah ke babak eliminasi “Icicle Destruction”.

“Jadi hanya aku saja yang tidak bisa menunaikan tugas......”

“Bukan salahmu, Mari mengambil keputusan yang tepat. Jika tidak menghentikan akselerasimu, mungkin Mari bisa menghindari tabrakan dan melangkah ke final, tapi...... pemain dari SMA Tujuh mungkin akan menderita cedera serius sampai pada situasi di mana hidupnya sebagai seorang penyihir akan berakhir, seberbahaya itulah situasi yang dialaminya, Tatsuya-kun juga sependapat.”

“...... Hei, kenapa kau jadi membawa-bawa nama orang itu sekarang?”

“Karena dialah yang mengantarmu kes ini dan berjaga di pos saat kau sedang menjalani perawatan.”

“Apa?”

“Yah, tentu saja kita tidak menyerahkan semuanya pada Tatsuya-kun...... Terkejut?”

Mayumi menyeringai ketika Mari berbalik dengan ekspresi menyedihkan di wajahnya.

Justru karena merasa simpul kuat telah terurai dalam hati Mari, serigai dari Mayumi bahkan membuat Mari makin kesal.

“Tentu saja, laki-laki tidak akan di sana ketika wanita sedang mengganti pakaian, jadi dia dengan patuh menunggu di koridor ketika perawatan sedang berlangsung. Lebih baik kamu berterima kasih padanya nanti. Dia tiba di saat yang bersamaan dengan tim emergecy dan membantu membawamu ke pangkalan. Dia juga menemukan cederamu dengan sekali lihat dan memberikan petunjuk untuk perawatan.”

“...... Siapa dia sebenarnya?”

Mata Mari terbelalak dengan penuh kekaguman sedangkan Mayumi mengangguk setuju.

“Bagaimana ya mengatakannya...... dia terlihat sangat cekatan ketika menghadapi kecelakaan dan korban kecelakaan...... ceritanya, bagaimana keadaanmu?”

“Kenapa kau menanyakan ini sekarang...... sedikit pusing, tapi itu cuma fisik, dan kepalaku sendiri aman.”

“Kelihatannya memang tidak ada trauma...... kalau begitu, izin menanyakan ini.”

“?”

Mayumi menyematkan Mari yang masih bingung dengan tatapan serius.

“Mengapa sikapmu yang tiba-tiba serius?”

“Mari...... pada saat itu, apa Mari dihalangi oleh sihir orang luar?”

“Apa maksudmu?

“Tepat sesaat Mari akan menangkap pemain dari SMA Tujuh, apa kamu kehilangan keseimbangan karena orang lain dengan niat jahat menggunakan sihir untuk mengacaukan permukaan air? Inilah yang ingin kutanyakan.”

Ketika memahami maksud dari pertanyaan Mayumi, mata Mari bersinar dengan kewaspadaan.

“...... Sesaat sebelum papan selancarku tenggelam, aku memang merasakan getaran aneh di sekitar kaki, tapi aku tak tahu apa memang disebabkan oleh sihir, apalagi mengetahui kalau itu niat jahat...... kenapa kau berpikir seperti itu?”

“Saat Mari kehilangan keseimbangan, pergerakan air sangat tidak wajar, sampai pada tahap di mana muncul kecurigaan kalau itu disebabkan oleh cara yang tak masuk akal seperti sihir penulisan ulang fenomena. Namun, tidak ada pemain dari sekolah lain yang menggunakan sihir ini, jadi kemungkinan yang tersisa adalah orang luar yang menggunakan sihir ini. Tatsuya-kun juga sependapat. Kudengar dia juga meminta rekaman dari komite untuk menganalisa fluktuasi pada permukaan air. Setidaknya kita bisa mengetahui kalau ini memang disebabkan oleh kekuatan asing yang tidak wajar.”

“Sebenarnya aku ingin mengubahnya menjadi pertanyaan, kenapa murid kelas satu SMA mampu memberikan analisis seperti tadi, tapi kita kesampingkan dulu untuk saat ini...... karena pemain lain dan aku sendiri menggunakan sihir, kenapa kita menyelidiki apakah memang ada kekuatan asing yang tak wajar yang memang bekerja? Aku sendiri beranggapan ini sia-sia......”

“Tatsuya-kun bilang kalau efek sihir tiap pemain bisa dijadikan catatan sekaligus untuk menentukan jika kekuatan dari luar bermain dalam situasi tersebut. Isori-kun juga berkata kalau dia akan membantu Tatsuya setelah pertandingan selesai hari ini, jadi kurasa di antara mereka berdua, kita bisa menemukan jawaban berharga. Mari, jika kamu terpikirkan akan sesuatu, tolong beritahu aku. Ini tidak hanya menyangkut kita — klasemen untuk SMA Satu, ini dapat mempengaruhi Kompetisi Sembilan Sekolah secara keseluruhan dan semua sekolah sihir yang tergabung.”

“.........”

Selagi Mari mencerna semua ini dengan diam dari tempat tidurnya, Mayumi berkata “aku pergi dulu” dan berangkat dari ruangan.

Sendirian, Mari mengarahkan pandangan khidmat ke arah langit-langit.


◊ ◊ ◊


Ketika mendengarkan bunyi mengetuk, Miyuki bergegas membuka pintu dan menemukan sepasang murid kelas 2 menunggu di luar.

“Silakan masuk...... Onii-sama, Isori-senpai dan Chiyoda-senpai datang.”

Perkataan Miyuki mendorong Tatsuya untuk berhenti mengetik dan bangkit dari kursinya.

“Maaf sudah memanggil senpai ke sini.”

“Tidak masalah, jangan mengkhawatirkan itu. Bagaimanapun juga, akulah yang dengan sukarela membantu dan tidak membawa perangkat terminal yang masih aktif ke sini.”

Tatsuya sedikit mengangguk sebaliknya Isori dengan santai melambaikan tangannya.

Setelah berterima kasih lagi pada Isori, Tatsuya berbalik menuju Kanon.

“Chiyoda-senpai, selamat atas keberhasilannya mendapatkan emas.”

“Terima kasih, karena Mari-senpai terlibat dalam insiden tersebut, kita semua harus bekerja lebih keras lagi untuknya!”

Mudah panas mungkin sesuai untuk mendeskripsikan Kanon yang sedang mengepalkan tangan, menyebabkan Tatsuya untuk mengevaluasi ulang Kanon sebagai orang yang mempesona.

“Jadi, apa kita menemukan sesuatu?”

“Aku sudah melihat rekamannya sekali, dan tiba pada kesimpulan kalau ini jelas pekerjaan dari pihak luar. Isori-senpai, maukah memverifikasikannya ini satu kali lagi?”

“Baiklah...... seperti yang diharapkan dari Shiba-kun, cepat sekali.”

Isori menerima undangan dan duduk sambil menggunakan gestur tangan untuk mengekspresikan kekagumannya.

Monitor sederhana (ukuran standar, 20 inch) pada tablet yang dibagi menjadi 2 bagian, satu menampilkan rekaman sebenarnya sedangkan yang satunya hanya garis besar dari kejadian.

Isori memilih petunjuk visual yang berbentuk seperti monocle dengan brain wave supplementary add-on dan dengan lembut membentangkan C-type metal frame yang tipis dan panjang di sekitar kepalanya, menyesuaikan monocle dengan mata kanannya, dan meletakkan jarinya pada tombol di dekat tombol tengah dari keyboard.

Brain wave supplementary add-on dan penunjuk visual awalnya ditujukan bagi pengguna untuk memasukkan data tanpa perlu mengangkat tangan mereka dari keyboard, tapi sejak berkembang pesat pada titik di mana input langsung pada keyboard sudah tidak diperlukan lagi.

Hanya saja, Isori memilih untuk menggunakan fungsi aslinya, sebagai suplemen tambahan untuk keyboard input.

Rekaman sebenarnya dan model image mulai bergerak menurut arahan Isori.

Dia dengan cekatan mempercepat ke momen terjadinya kecelakaan, dan melanjutkannya dengan memainkan urutan slow-motion.

Di atas model image, baris data menggambarkan perubahan pada permukaan air.

Di dalam scene yang menjadi persoalan, di mana ketika permukaan air turun ke bawah, kuantitas yang tidak dikenal bergerak, menunjukkan kalau “kekuatan” yang dilepaskan tak bisa dijelaskan dari intervensi sihir ketiga pemain.

Isori menghentikan image-nya berbalik badan.

“...... ini mungkin lebih menyusahkan daripada yang kita bayangkan.”

“Kei, apa yang terjadi?”

“Kanon, kau tahu 'kan untuk mencegah orang luar menggunakan sihir untuk mengintervensi kompetisi secara ilegal, Kompetisi Sembilan Sekolah merekrut penyihir dengan kemampuan counter-magic tingkat tinggi dan menempatkan mereka sebagai anggota komite di berbagai arena, kemudian menempatkan kamera di banyak titik untuk memantau situasi. Karena jaringan tidak menangkap ini, aku mencurigai kalau pelaku bertindak dari dalam ketinggian yang melampaui jaringan keamanan dan menembakkan tekanan udara ke bawah yang menyebabkan lubang pada permukaan air. Tapi kalau memang begitu masalahnya, tak mungkin Watanabe-senpai bisa melewatkan ini, dan aku juga sadar betul ini memang hipotesis yang memalukan. Tetapi, berdasarkan analisis Shiba, lubang pada permukaan air berasal dari dalam air itu sendiri. Jika seseorang memanfaatkan Rangkaian Sihir dari luar terowongan air, jaringan keamanan bisa langsung menangkapnya. Jadi cara natural agar permukaan air naik turun akan bocor, jadi kemungkinan itu juga kita kesampingkan. Satu-satunya kemungkinan yang tersisa adalah seseorang bersembunyi di bawah air sambil menunggu saat yang tepat...... tapi hal itu hampir mustahil.”

“Apakah analisa Shiba-kun kurang tepat?”

Pertanyaan blak-blakan dari Kanon membuat Miyuki tersentak.

“Tidak.”

Hanya saja, sebelum Miyuki bisa berbicara, Isori menyangkal tuduhan Kanon.

“Analisis Shiba-kun sempurna, atau setidaknya ini di luar kapasitasku untuk menemukan adanya kesalahan.”

Isori dan Kanon terdiam.

Keheningan bertahan sekitar dua menit sebelum pecah oleh suara ketukan lainnya.

Miyuki secara visual menginterogasi kakaknya dan hanya bergerak membuka pintu setelah kakaknya mengangguk tanda setuju.

Miyuki kembali dengan cepat.

Dengan menggandeng dua teman sekelas.

“Mizuki bilang Onii-sama ingin mereka datang......:”

“Maaf karena memanggil kalian berdua kemari.”

Tatsuya memverifikasi pertanyaan adiknya dan menghadap ke arah dua senpai.

“Izinkan aku memperkenalkan mereka: mereka berdua adalah teman sekelasku, Yoshida dan Shibata. Aku rasa kalian berdua kenal Isori-senpai dan Chiyoda-senpai dari kelas 2.”

Mikihiko dan Mizuki sedikit tegang, dan setelah perkenalan singkat dari Isori dan Kanon, Tatsuya menggunakan jawaban singkat untuk merespon lima orang yang melihat ke arahnya.

“Aku meminta mereka berdua datang untuk mengidentifikasi pelakunya.”

Kalimat ini tentu saja masih terlalu samar untuk dimengerti semua orang.

Tatsuya sudah tahu, jadi ia terus menjelaskan tanpa jeda.

“Kita sekarang menguji kemungkinan kalau insiden Watanabe-senpai disebabkan oleh intervensi jahat dari pihak luar.”

Di sinilah keunggulan Mikihiko dan Mizuki.

Mikihiko menyentak alisnya sedangkan Mizuki memperlihatkan ekspresi terkejut.

“Saat Watanabe-senpai kehilangan keseimbangan, lubang yang tidak wajar muncul pada permukaan air, yang mana mengacaukan timing Watanabe-senpai untuk Sihir Netralisasi Inertia dan membuatnya berbenturan dengan rel. Perubahan pada permukaan air hampir dipastikan karena sihir dilepaskan dari bawah air.”

Mizuki masih belum bisa lepas dari rasa terkejutnya.

Tetapi, karena mendengar perkataan Tatsuya, mata Mikihiko menatap dengan keras.

“Mustahil melepaskan sihir dari luar stadion tanpa terdeteksi. Kemungkinan karena sihir yang di delay juga rendah, sebab kalau ini masalahnya, Kobayakawa-senpai akan mendeteksi ini sejak awal.”

Sihir modern juga memiliki sihir yang bisa aktif setelah delay-nya diatur, tapi Rangkaian sihirnya harus “direkam” kedalam objek. Setelah sihir yang di delay aktif, obyek target akan berada di bawah pengaruh penulisan ulang sihir dan menghalangi sihir berikutnya yang akan dilepaskan ke target tersebut.

“Kalau begitu, maka satu-satunya kemungkinan yang tersisa adalah sesuatu bersembunyi di dalam air untuk melepaskan sihir — inilah kesimpulan yang Isori-senpai dan aku dapatkan.”

Tatsuya mencari konfirmasi secara visual dari Mikihiko dan Mizuki, yang sudah paham dan mengangguk.

“Tapi tetap saja, penyihir yang hidup dan bernafas menyelam ke dalam air terdengar sangat konyol. Sampai saat ini, baik sihir modern maupun sihir kuno belum ada yang mampu melakukan ini tanpa cela sedikitpun.”

Kali ini, perkataan Tatsuya mendorong Isori dan Kanon untuk mengangguk tanda setuju.

“Kalau begitu, hipotesis yang lebih sesuai adalah “sesuatu yang bukan manusia” melepaskan sihir sambil bersembunyi di bawah air.”

Isori dan Kanon saling memandangi satu sama lain, mencerminkan hal yang sama.

Selang berapa lama, Isori akhirnya bertanya.

“...... Shiba-kun berpikir ini mungkin perbuatan Spirit Magic?”

Tatsuya mengangguk sebagai respon dari pertanyaan Isori.

Penyihir yang menggunakan sihir modern secara khusus menggunakan dorongan psion untuk mengidentifikasi sihir.

Tapi SB, Spiritual Being, pada dasarnya tersusun dari pushion. Psion adalah suplemen yang digunakan untuk “menggerakkan” benda — tepat seperti memerintahkan spirit untuk bergerak — inilah teori yang dominan saat ini.

Bukannya penyihir tidak bisa mengidentifikasi pushion.

Akan tetapi, dalam keadaan biasa, mereka tidak bisa mengidentifikasi pushion sebaik ketika mereka mengidentifikasi psion.

Contohnya, walaupun indera manusia bisa merasakan sinar infrared sebagai rasa “hangat”, tak mungkin bisa membedakan warnanya seperti saat membandingkan warna yang biasa terlihat oleh manusia.

Penyihir bisa menggunakan indera mereka untuk mengidentifikasi pushion aktif.

Tapi akan sangat kesulitan mengidentifikasi yang tidak aktif.

Dengan kata lain, penyihir yang menggunakan sihir modern tidak bisa mendeteksi Spiritual Being yang tertidur.

Jika mereka menggunakan Spiritual Being yang disiapkan sebelumnya — sejenis delay magic yang menggunakan Spiritual Being, maka besar kemungkinan untuk terhindar dari deteksi komite.

“Yoshida merupakan pakar Spirit Magic dan Shibata sangat sensitif terutama terhadap cahaya pushion.”

“Itu sebabnya kau memanggil mereka berdua.”

Tatsuya sekali lagi mengangguk ke arah Isori dan Kanon, dan berbalik badan menghadap Mikihiko.

“Mikihiko, aku ingin mendengar opini dari ahli sepertimu. Apakah ada cara bagi Spiritual Magic untuk men-delay aktivasi selama beberapa jam dan dengan selektif memilih tempat untuk membuat lubang pada permukaan air?”

“Ya.”

Mikihiko langsung menjawab.

“Tergantung kondisinya, yang perlu kau lakukan hanya menetapkan start pada lomba sebagai kondisi pertama, kemudian seseorang mendekat sebagai kondisi kedua dan perintahkan spirit air untuk membuat gelombang atau pusaran air. Walaupun penggunaan spirit air tidak memungkinkan, shikigami juga bisa melakukannya.”

“Kau bisa melakukannya?”

“Dengan cukup waktu untuk persiapan. Aku tak bisa melakukannya saat ini juga, tapi beri aku persiapan selama setengah bulan dan akses memasuki arena berkali-kali untuk menyusun rencana, maka aku bisa melakukannya.”

“Apa kau perlu menyusup masuk ke arena satu hari sebelumnya?”

“Tidak perlu. Selama aku sudah terbiasa dengan medannya, aku hanya perlu menggunakan Ley Line[1] untuk mengirim spirit, inilah tujuan dilakukan penyelidikan terlebih dahulu. Hanya saja......”

“?”

“Walaupun mereka berhasil melakukan ini, hampir tak ada kekuatan yang berarti. Spirit bergerak oleh emosi dan keinginan manusia, jadi walaupun sudah disiapkan beberapa jam sebelumnya, aku rasa hal yang tersisa hanya hal seperti lelucon.”

“Dengan kata lain?”

“Walaupun mereka bisa mengacaukan permukaan air, mereka tidak bisa menggunakan metode ini untuk menciptakan ombak yang cukup besar untuk mengacaukan keseimbangan Watanabe-senpai. Andai saja pemain dari SMA Tujuh tidak kehilangan kendali pada saat bersamaan, ini hanya akan dianggap sebagai mainan anak kecil.”

Karena beberapa alasan, Tatsuya mengangguk mendengar penjelasan Mikihiko.

“Itu dengan asumsi kalau kejadian itu memang kecelakaan......”

“Ah?”

Mikihiko masih belum mengerti kata-kata Tatsuya yang seperti teka-teki, tapi Tatsuya tidak langsung menjawab, ia malah mengarahkan pandangannya pada Mizuki.

“Mizuki, pada saat insiden tersebut, apa kau melihat pergerakan dari SB?”

“...... Aku mengenakan kacamata pada saat itu...... maaf.”

“Ah jangan mengatakan itu. Kau benar, ini kekeliruanku. Mizuki kau tak perlu meminta maaf.”

Tatsuya menundukkan kepalanya ke arah Mizuki yang muram dan Mizuki juga menghibur Tatsuya.

“Dengan mempertimbangkan hal yang baru saja kita bicarakan......”

Tatsuya kembali menghadap Mikihiko.

Tapi Isori dan Kanon juga tahu kalau kalimat tadi juga diarahkan pada mereka.

“Aku merasa pemain SMA Tujuh yang kehilangan keseimbangan bukan murni kecelakaan. Coba lihat ini.”

Tatsuya mengantar Mikihiko ke depan monitor dan memutar kembali model image.

Dia juga memperhatikan Isori dan Kanon, yang sedang mengintip untuk melihat, dan menghentikan rekaman tepat sebelum kecelakaan terjadi.

“Pemain dari SMA Tujuh seharusnya mengurangi kecepatan di sini.”

Kemudian memajukan rekaman frame demi frame.

“Tapi seperti yang kalian lihat, dia malah menambah kecepatan.”

“...... Kau benar, ini memang sangat aneh.”

“Memang, penyihir yang membuat kesalahan fundamental seperti ini seharusnya tak berada di Kompetisi Sembilan Sekolah.”

Tatsuya mengangguk setuju dengan pendapat Isori dan Kanon, dan mengembalikan kecepatan rekaman menjadi normal.

“Aku curiga kalau CAD yang digunakan pemain tadi sudah disabotase”

Ruangan diliputi rasa terkejut.

“Di sini tikungan utama yang memerlukan penurunan kecepatan sepanjang rute, kalau Rangkaian Aktivasi perlambatan ditukar dengan Rangkaian Aktivasi percepatan, kecelakan tak bisa dihindari lagi. Melihat hasil tahun lalu, sudah bisa diperhitungkan kalau pertarungan Watanabe-senpai dengan pemain dari SMA Tujuh akan berlangsung sengit. Kalau aku bertujuan untuk menyabotase mereka, ini merupakan kesempatan sempurna untuk menyingkirkan dua favorit juara dalam sekali sapuan.”

“Memang terdengar masuk akal...... kalau begitu, apa mereka bisa melakukan tamper pada CAD? Kalau memang bisa, kapan mereka melakukannya?”

“Kecuali kalau memang pengkhianat menyusup dalam tim teknisi SMA Tujuh.”

Tatsuya sedikit menggelengkan kepalanya merespon pertanyaan Isori dan Kanon.

“Sedihnya, kita tidak punya bukti. Walaupun kita mengajukan petisi pada SMA Tujuh untuk memeriksa CAD mereka, bisa dijamin kalau mereka akan menolak keras. Tapi tetap saja, aku rasa ada peluang untuk melakukan itu.”

“Jadi memang benar ada pengkhianat ya?”

Tatsuya sekali lagi menggelengkan kepalanya terhadap spekulasi Kanon, tapi sekali ini lebih lembut.

“Walaupun tak mungkin menguji kemungkinan ini dengan tepat...... Aku rasa besar kemungkinan kalau ada celah di dalam komite.”

Perkataannya berhenti di situ.

Isori, Kanon dan Mikihiko tercengang.

Ekspresi wajah mereka menjadi skeptis.

“...... Tapi Onii-sama, andaikan memang ada pengkhianat dalam komite, bagaimana dan kapan mereka melakukan tamper pada CAD? Tiap sekolah sangat berhati-hati menjaga CAD yang mereka gunakan untuk kompetisi......”

Miyuki tidak akan pernah mempertanyakan penilaian Tatsuya. Dia hanya berasumsi kalau hipotesis kakaknya benar dan menanyakan hal berikutnya.

Tatsuya tidak menjawabnya dengan langsung, tapi memberitahu mereka informasi yang diketahui semua orang.

“Semua CAD dijamin meninggalkan pengawasan sekolah dan akan diserahkan kepada komite sekali.”

“Ah......!”

Miyuki menahan nafas karena memang tidak memikirkan hal ini sama sekali. Dan hanya Miyuki seorang yang menahan nafas, karena Isori, Kanon, Mikihiko dan Mizuki sudah tak bisa mengatakan apa-apa lagi.

“Tapi tetap saja, tak mungkin mencari tahu metode yang mereka gunakan, di sinilah bagian yang membingungkan......”

Untuk berjaga-jaga, mereka tak boleh lengah bahkan untuk sekejab sekalipun.

Miyuki dan Tatsuya, yang disebut di awal akan segera memulai pertandingannya, yang akhir merupakan orang yang bertanggung jawab dalam proses kalibrasi CAD, mengukir kata tersebut dalam hati mereka.


◊ ◊ ◊


Pada hari ketiga, SMA Satu menempati posisi pertama pada “Icicle Destruction” putra dan putri, tempat kedua pada “Battle Board” putra, dan tempat ketiga pada “Battle Board” putri.

SMA Tiga menempati posisi kedua pada “Icicle Destruction” putra dan putri serta tempat pertama pada “Battle Boar” putra dan putri, jadi selisih kedua sekolah semakin mendekat dibandingkan semalam.

Sebelum kompetisi dimulai, Mari mengatakan pada Tatsuya kalau Divisi Pendatang Baru tidak terlalu mempengaruhi hasil akhir. Dalam hal ini, kelihatannya dia keliru.

Kebingungan, Tatsuya menghentikan sejenak pekerjaannya dan berpikir “ada perlu apa dia malam-malam begini?”. Sewaktu ia menuju ke ruang pertemuan SMA Satu, ia bertemu Miyuki di depan pintu.

“Apa ketua memanggilmu juga, Miyuki?”

“Iya, Onii-sama juga ya?”

Pada mulanya beranggapan kalau Isori dan yang lainnya meminta Tatsuya untuk datang dan mendiskusikan tindakan terhadap sabotase, tapi mengapa Miyuki juga ikut dipanggil.

“Ayo masuk.”

“Iya.”

Ada beberapa hal yang bisa dipahami setelah berpikir dengan matang, dan beberapa hal yang tetap tak bisa dipahami tidak peduli seberapa banyak kita berpikir mengenai hal tersebut.

Kalau merenung tak menghasilkan apa-apa, maka segera beraksi untuk mencari tahu.

Seperti kata pepatah lama, buang-buang waktu saja merenungkan hal yang sia-sia.

“Permisi.”

Tatsuya tak ingin terperosok dalam pemikiran yang melelahkan — demikian sebaliknya, ia tidak melakukan itu karena suatu prinsip hebat, tapi setidaknya ia tidak perlu sia-sia mengkhawatirkan dirinya sebelum membuka pintu ini.

Mayumi, Suzune, dan Katsuto berada di dalam — ditambah Mari, yang seharusnya berada di tempat tidur.

“Terima kasih atas usahanya sejauh ini. Apa kau sudah siap untuk besok?”

“Belum, aku masih perlu waktu.”

“Begitu ya...... maaf ya, aku juga memanggil Tatsuya-kun.”

Dilihat dari pernyataan menyesal Mayumi, sepertinya penerima utama kata tersebut adalah Miyuki.

“Silakan duduk.”

Kakak beradik duduk bersebelahan.

“Ada sedikit hal yang ingin kami bahas dengan kalian berdua...... maaf, ini bukan masalah kecil. Aku meminta kalian berdua datang untuk mendiskusikan sesuatu hal penting.”

Kelihatannya sudah lama juga tidak mendengar nada bicara Mayumi seserius ini, membuat Tatsuya sedikit senang.

“Rin-chan, bisa tolong kau jelaskan?”

Jadi dia masih menggunakan “Rin-chan” bahkan ketika serius, Tatsuya pikir sambil melihat ke arah Suzune.

“Aku rasa kalian berdua sudah paham dengan posisi kita.”

Ini jelas pertanyaan retorika dari Suzune, tapi Tatsuya dan Miyuki tetap menganggukkan kepala.

“Meskipun kita mengalami kecelakaan yang tak terduga, torehan angka untuk sekolah kita kurang lebih masih sesuai dengan prediksi awal. Sayangnya, torehan angka SMA Tiga jauh lebih besar dari yang kita prediksi, jadi selisih angka kita jauh lebih sedikit dari yang kita harapkan.”

Pada saat ini, kedua kakak beradik menganggukkan kepala untuk menunjukkan bahwa mereka mengerti.

“Meski begitu, kita masih memiliki nilai yang cukup untuk memimpin. Walaupun kita bukan juara umun untuk Divisi Pendatang Baru, kita masih bisa merebut juara umum selama kita merebut tempat pertama pada “Monolith Code” dan selisih angkanya tidak terlalu jauh. Hanya saja jika kita tertinggal terlalu jauh dari SMA Tiga, mungkin kita bisa mengejar lewat “Mirage Bat” Official Division.”

Semua yang Suzune jabarkan masih sebatas asumsi, jadi apa dia mengatakan pada kami untuk bertanding dengan baik?

Kalau memang begitu, tak perlu sampai memanggil mereka malam-malam begini...... Tatsuya cukup bingung dibalik wajah tanpa ekspresinya.

“Total poin dari Official Division dua kali lebih bernilai dibandingkan dengan Divisi Pendatang Baru, maka penasehat taktik dari sekolah kita tiba pada kesimpulan kalau kita harus melakukan beberapa pengorbanan pada Divisi Pendatang Baru dan menyalurkan kekuatan kita pada “Mirage Bat” Official Division.”

Alis mata Tatsuya tersentak. Dia dengan cepat membaca di antara “beberapa pengorbanan pada Divisi Pendatang Baru”, yang mana menghasilkan perubahan seketika pada wajah tanpa ekspresinya.

“Ya, Tatsuya-kun, tepat seperti yang kamu duga.”

Mayumi dengan gesit membaca perubahan kecil pada wajah Tatsuya dan menjawabnya terlebih dahulu.

“Miyuki-san, kami memintamu menggantikan Mari pada “Mirage Bat” pada Official Division. Tatsuya-kun tetap melayani sebagai teknisi Miyuki-san yang akan bertanding pada hari kesembilan.”

Perkataan Mayumi bertentangan dengan pernyataan sebelumnya, ini sama sekali bukan diskusi.

Tapi mendeklarasikan apa yang selanjutnya dilakukan.

“Tapi ada senpai lain yang hanya berpartisipasi dalam satu event, jadi kenapa saya yang dipilih sebagai pengganti kalau sudah mengetahui ini mengancam Divisi Pendatang Baru.”

Suara Miyuki tenang, tidak terlalu gembira karena dia dipromosikan secara mendadak, tapi tetap santai dan santai sambil mengajukan pertanyaan berikutnya.

Reaksi Miyuki mendorong ekspresi “Oh” dari Mari, bahkan Katsuto sedikit tak menyangka.

“Kami percaya dengan begini kita bisa memaksimalkan keuntungan kita.”

Suara Suzune bahkan lebih tenang ketika menjawab.

“Alasan terbesarnya adalah kita tidak menyiapkan cadangan untuk “Mirage Bat”.”

Mari yang pada mulanya hanya sebagai penonton, juga memasuki barisan pembujuk.

“Bahkan untuk pemain utusan sekolah kita, meminta mereka secara mendadak untuk mengudara pada “Mirage Bat” Official Division tetap saja berlebihan. Daripada itu, kita punya peluang lebih baik dengan mengirimkan murid kelas satu yang sudah berlatih untuk ini. Ditambah lagi—”

Mari berhenti sebentar untuk memberikan penekanan.

Mari wanita muda yang senang menikmati drama.

“Tatsuya-kun, adikmu akan menang 'kan bahkan di Official Division?”

Dan menyerang titik lemah untuk kerusakan besar.

Tatsuya merasa argumentasi ini sedikit licik, tapi ia tidak punya alasan untuk merendah.

“Tentu saja.”

“Onii-sama......”

Jawaban yang Tatsuya berikan seakan menyatakan fakta, membuat Mari menyeringai, Katsuto mengangguk santai, Mayumi terbelalak, Suzune menggerakkan alisnya sedikit, dan Miyuki yang tertunduk malu.

“Karena semua memandang kami dengan tinggi, aku akan memberikan segalanya sebagai teknisi. Miyuki, apa kau bersedia?”

“Y...... Ya.”

Punggung Miyuki yang indah lebih tegak dari biasanya ketika membalas pertanyaan Tatsuya dengan suara yang meyakinkan.

Ini dengan sempurna menyatakan keinginannya melakukan hal yang bahkan dihindari orang lain.


Catatan Penulis[edit]

Pertama, izinkan saya untuk sangat berterima kasih kepada semua orang yang benar-benar memilih dan mengambil buku ini untuk dibaca.

Sudah 3 bulan sejak terakhir kali kita bertemu, namun saya yakin kalau ada juga orang-orang [yang bertemu saya untuk pertama kalinya hari ini], namun [jenis-jenis] kata-kata ini terlalu sering digunakan, oleh karena itu mohon maafkan saya karena menggunakan kata-kata itu juga.

Sekarang "Mahouka Koukou no Rettousei" Volume 3 telah dirilis ke pasar, dan dalam ini adalah bagian pertama dari arc kedua, saya harus minta maaf karena mengakhiri itu pada tahap seperti itu, meskipun karena saya ragu-ragu untuk mengatur awal volume 4 menjadi saat ketika para murid kelas satu (yang sekelompok dengan protagonis) benar-benar mulai menghidupkan suasana.

Volume berikutnya akan jadi bagian akhir arc kedua, yakinlah bahwa tidak akan menjadi <intermediate>, namun, sebaliknya ketebalan volume akan lebih spektakuler.

Meskipun Dengeki Bunko (ASCII Media Works) bersedia menerima setiap tingkat ketebalan, namun tidak akan baik kalau melakukan ini setiap kali dan itulah sebabnya dari volume berikutnya dan seterusnya saya akan mengerjakannya lebih baik - aku seharusnya tidak membuat janji seperti ini, karena mungkin saya akan terlalu banyak menahan diri.

Jika anda adalah seseorang yang hanya membaca penutup setelah benar-benar menyelesaikan volume, anda akan tahu kalau panggung utama dari arc ini adalah turnamen antar sekolah.

Menggunakan sihir yang diciptakan untuk bersaing dan menentukan pemenang, menggunakan kemahiran sihir untuk membedakan satu sama lain.

Sebaliknya, selain hanya karena kemampuan dari para perwakilan sekolah, keterampilan tim teknisi juga sangat mempengaruhi kemungkinan kemenangan bagi seluruh tim.

Karena ini, bahkan mungkin lebih daripada olahraga bola atau trek dan pertandingan lapangan, itu lebih mirip dengan hubungan yang ditemukan dalam balap, meskipun sayangnya suasana indah yang biasanya ditemukan di World Motorcycle Championship (MotoGP) atau balap Formula Satu (F1) tidak hadir di sini.

..... Ini benar-benar menyedihkan karena baru sekarang saya memikirkan hal-hal seperti itu, namun saya kira saya bisa menambahkan elemen balap ke Kompetisi Sembilan Sekolah berikutnya.

Misalnya, menggunakan sponsor atau gadis ○ ○ dan sebagainya, mungkin editor akan menggunakan ini sebagai jenis bahan referensi untuk memfokuskan penelitian mereka (Tidak ada hal seperti itu).

Aku akan menghentikan lelucon di sini. Mungkin beberapa dari pembaca mungkin sudah menyadari, alur cerita yang divisualisasikan kali ini benar-benar mirip dengan novel populer kelas dunia tertentu pada volume keempat.

Namun, perbedaannya terletak pada fakta bahwa novel populer kelas dunia volume keempat adalah tentang kompetisi individu, sedangkan cerita saya tentang kompetisi tim, selain itu bentuk-bentuk sihir yang dipakai sama sekali berbeda, sehingga situasi kompetisi dalam cerita ini tidak mungkin mirip satu sama lain.

Berbicara tentang kesamaan, saya menghancurkan otakku sendiri (bagaimana dengan benar membuat pengaturan untuk kompetisi fiksi), dan seperti halnya novel populer kelas dunia tertentu pada..... volume keempat, mungkin aku harus mengatakan kalau seluruh hal ini mirip dengan Quidditch.

Tidak banyak perubahan, saya harus mengatakan kalau itu sudah menjadi tipe modern dari kompetisi Quidditch.

Anehnya, Penulis dari cerita tertentu tampaknya tidak meretakkan pikirannya tentang bagaimana membuat adegan seperti itu, namun saya pasti mengalami sakit kepala selama ini. Apa yang saya berhasil buat hampir tidak menarik dan cukup menarik, mungkin ini adalah batas saya sebagai penulis.

Setiap peraturan dan regulasi kompetisi tidak sulit (seharusnya tidak boleh ada.....), saya berharap kalau kalian semua akan menggunakan suasana hati yang ringan dan santai untuk [menghargai] tindakan mengesankan dari murid dari SMA Sihir.

Dalam volume berikutnya "Nine School Competition (II)", protagonis utama akhirnya akan menunjukkan perbedaan dirinya dalam kompetisi. Dan bukan hanya di arena, protagonis juga akan memiliki kesempatan untuk menampilkan sepenuhnya kemampuan pahlawan gelap dengan ceroboh di dunia luar.

(Perilaku abnormal) semacam ini dapat menyebabkan disposisi bipolar, namun saya berharap bahwa anda akan terus menemani saya seterusnya dalam cerita saya.

Selanjutnya, kali ini saya juga ingin menyampaikan terima kasih kepada semua orang yang terlibat dalam penciptaan novel ringan ini.


M-sama, terima kasih telah memberi saya begitu banyak saran yang tepat, terutama [Ketika di perjalanan, tentu saja anda perlu pergi ke onsen]. Tanpa saran ini, ilustrasi berwarna serta ilustrasi novel normal tidak akan mampu menggambarkannya adegan yang begitu indah.

Ishida-sama, Stone-sama, saya minta maaf karena saya membuat begitu banyak tuntutan. Anda berdua dengan sabar menangani semua permintaan yang rumit dan sulit dari saya, dan merancang ilustrasi yang begitu indah dan cantik untuk saya, dan untuk itu saya benar-benar tidak tahu bagaimana saya harus berterima kasih pada kalian.

Terutama senyum ringan dari protaganist wanita (nama M-sama) yang menyebabkan saya untuk tumbuh perasaan terlarang pada karakter ciptaan saya sendiri.

Selain itu, saya juga ingin berterima kasih kepada orang yang bertanggung jawab atas skema ilustrasi warna, Suenaga-sama, serta semua pendukung lain. Ini semua berkat bantuan yang diberikan oleh semua orang sehingga bentuk yang lebih baik dari novel ringan saya bisa diterbitkan.

Dan yang paling penting, saya ingin menyampaikan terima kasih yang terdalam kepada para pembaca yang telah mengambil buku ini. Ini semua berkat dukungan anda sekalian sehingga volume berikut juga pasti akan berhasil diterbitkan.

Dengan itu, saya berharap saya akan bisa bertemu anda semua lagi di volume berikutnya, "Nine School Competition (II)".


(Satou Tsutomu)



Referensi[edit]

  1. Ley Line: Kumpulan garis lurus imajinatif yang saling memotong dan menghubungkan situs-situs purbakala di seluruh dunia, dewasa ini Ley Line lebih sering di asosiasikan dengan hal mistik seperti UFO, Atlantis, dsb daripada arkeologi


Kembali ke Halaman Utama