High School DxD (Bahasa Indonesia):Volume 19 New Life

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

New Life[edit]

Bagian 1[edit]

Medan perang sudah tidak tertutupi oleh asap lagi—.

Prajurit Gereja pemberontak yang melawan kami telah menjatuhkan senjata dan menyerah dengan damai. Di waktu bersamaan, Ewald Cristaldi dan Vasco Strada yang menjadi dalang juga telah menyerah.

“Kita telah kalah, tidak akan ada lagi perlawanan.”

Kara Orang tua itu; karena dia harus di interogasi, dia berjalan ke arah lingkaran sihir transportasi. Walburga kena... menahan Crimson Blaster-ku tanpa mengalami luga parah. Sepertinya saat dia menerima serangan, dia telah menciptakan pelindung. Tapi, karena dia pingsan, dia diikat di tempat dan di kirimi ke pemerintahan Dunia Bawah. ...Walaupun Walburga telah di kalahkan.... Masih ada api ungu yang menyala di sekitarnya. Ikuse Tobio-san yang terlihat terbiasa dengan itu menggunakan lentera special untuk menyimpan api itu. Ikuse-san berkata.

“Longinus ini berbeda dari Sacred Gear lainnya dimana mereka kan berpindah langsung ke pengguna lain, tapi ada juga sirkulasi dimana dia bergerak ke arah penggunanya. Walaupun itu adalah Sacred Gear milik penyihir disana, ada juga kemungkinan itu akan bisa menjadi Sacred Gear orang lain setelah ini. Sepertinya, Sacred Gear ini dikendalikan berdasarkan keinginan seseorang, dan mempunyai kemampuan spesial untuk berpindah antara pengguna. Terlebih lagi, jika ini dikumpulkan, kita bias mengeksplorasi penggunanya.”

Jadi seperti itu. ...Semenjak Longinus ada. Jadi ini adalah tipe terpisah? Y-yah, Singa Sairaorg-san berubah dari sebuah kapak.... Longinus Valid an milikku juga mengalami perubahan yang signifikan. Longinus memiliki kemampuan sangat luar biasa di antara Sacred Gear biasa lainnya. Namun, rekan-rekanku juga mulai bertambah kuat.... Pedang suci kutukan Kiba tidak lagi mempunyai kelemahan, aura suci dan aura Iblis dengan indah mentupi tubuh pedang. Selah Xenovia mengalami berbagai macam pengalaman, dia kembali ke gaya awalnya, dan membawa Durandal dan Excalibur ke tingkat selanjutnya. Balance Breaker Saji juga mulai menjadi lebih menakutkan lagi, dan bahkan Balance Breaker Shinra-senpai juga cukup mengerikan.... Arthur yang terlebih dahulu pergi juga seorang swordsman yang memiliki kekuatan luar biasa. Jika Dulio, Vali, dan Sairaorg-san dimasukkan.... ...Di saat-saat genting, tim yang bias menghadapi musuh sekelas [Tuhan] sekalipun pun bukan menjadi masalah. Ketika aku berpikir tentang ini, Kakek Strada berjalan ke arah kami dan mengambil sesuatu dari kantongya

“Pertama-tama, aku akan memberikan ini padamu.”

Yang dia keluarkan adalah kumpulan surat.

“Suster Asia, apa anda ingat pada hamba?”

Asia mengangguk menanggapinya.

“Ya, kita hanya pernah bertemu sekali.”

“Hmm, anda bukan hanya seorang pengikut yang taat, tapi juga seorang gadis yang lemah lembut. —Mohon terima ini.”

Strada memberikan surat-surat itu pada Asia, dan Asia menerimanya dengan terkejut.

“ini…?”

“Itu adalah surat rasa terima kasih dari orang-orang yang disembuhkan dengan kekuatan anda.”

“—”

Asia kehilangan kata-kata. ...itu adalah kumpulan surat terimakasih ketika Asia menyembuhkan orang-orang saat dia masih menjadi biarawati. Kakek Strada melanjutkan bicaranya.

“Bahkan setelah anda meninggalkan Gereja, surat-surat ini masih terus berdatangan.”

“...Kenapa kau memberikannya padaku? Bukankah lebih baik jika ini langsung dibalas pada mereka secara langsung...?”

Strada mengambil tangan Asia, dan tersenyum lembat.

“...Ketika hamba mendengar anda telah putus komunikasi dari kami, hamba ingin mencari anda secepat mungkin...tapi, hamba tidak berhasil. —Saya sungguh memohon maaf.”

Kata-kata itu untuk Asia—membuatnya berlinang air mata. Kakek itu—selalu ingin menyelematkan Asia...!

“...Aku... Itu...!”

“Saya harap anda akan membalas suratnya kepada mereka yang mengirimnya, atau coba tanyakan kabar mereka. —Saya telah mempersiapkannya. Jika anda ingin bertemu mereka, anda tinggal memberi tahu gereja.”

Strada mengusap kepala Asia ketika dia menangis dengan penuh emosi, dan Asia berusaha untuk tidak bersuara saat dia menangis. Jadi begitu, apa yang dilakukan Asia di gereka adalah menyelamatkan orang-orang itu—itu bukan hal yang sia-sia! Hanya dengan mengetahui hal ini, aku senang! Lalu kakek itu berbicara pada Azazel-sensei yang baru saja sampai di sini seletah pertarungan selesai.

“Mantan Gubernur-dono. Sepertinya para penghianat yang mengikuti kita telah diungkap dengan baik.”

“Ah, terima kasih.”

Aku terkejut ketika mendengar percakapan mereka berdua. Melihat ke belakang, sensei menerangkan dari awal.

“Kita tahu dari awal bahwa si bajingan Rizevim yang telah menyulut pemberontakan ini. Ini juga menunjuka bahwa ada pengkhianat di antara orang-orang Gereja yang bersekongkol dengan mereka. Itulah mengapa kita ingin mengungkapnya selama pertarungan dengan para pemberontak. Ada buktinya, Walburga masuk ke sini ‘kan? Begitulah, pengkhianat tersebut membuat lingaran sihir untuk masuk ke sini. Kita telah mengantisipasi hal itu, membuat persiapan, dan bisa menebak siapa pengkhianat tersebut.

Dilihat dari situasi, sepertinya pengkhianat itu telah ditangkap. Strada berkata

“Membawa kelompok pemberontak ke tempat ini juga salah satu cara untuk mengungkap orang itu. Walaupun itu menjadi masalah bagi mantan tuan Gubernur Malaikat jatuh.”

Yah, sensei juga berkata bahwa kakek Strada dan lainya siap untuk menanggung perbuatan mereka sebagai otak pemberontakan dengan tujuan untuk menangkap si pengkhianat.... Yah, ketika masih ada bayang-bayang yang menyelimuti dari dalam, membereskan suatu pemberontakan bukan jaminan tidak akan ada lagi pemberontakan kedua. Diantara sensei dan Strada, mereka sepertinya tahu hal itu tanpa perlu berbicara empat mata. Sensei mengangguk.

“Tidak perlu cemah. Nah, ini juga kesempatan untuk para anak muda untuk bertarung. Tapi ini jgua salah satu jalan untuk menguji teknik penyegelan dan pelindung Rossweisse.”

Rossweisse-san tersenyum dengan bangga.

“Alaminya, sudah bagus kita dapat menangkap pengganggu dengan sekali ayunan, tapi ini juga sebuah keberuntungan bahwa arenannya tidak ikut hancur.”

Berdasarkan yang dia katakan, struktur arena ini luar biasa kokoh, terima kasih untuk itu, bahkan setelah pertempuran hebat kami, itu masih bisa bertahan dan tidak runtuh. ...Walaupun masih dalam tahap pengembangan, teknik penyegelan dan pelindung Rossweisse-san telah diketahui sensei dengan baik. Naga jahat yang ditangkap setelah kemampuan mereka terhenti, juga untuk keperluan pengembangan dan penelitian, kita mengirimkannya ke berbagai organisasi. —Di saat itu, Strada merogoh kantungnya lagi, dan mengeluarkan botol kecil.

“Mantan Gubernur Azazel-dono, ada sesuatu yang ingin aku berikan padamu, Benda ini adalah kompensasi dari kekacauan kali ini. Mohon terimalah.”

Sensei menerima botol kecil itu. Didalamnya... sesuatu semacam tembikar. Mata sensei melebar karena terkejut ketika melihat, dan kemudian dia berbisik

“...Ahh, jadi begitu, ini.”

“Sensei, apa itu?”

Setelah aku bertanya, sensei menjawabnya

“...Ini fragmen dari Holy Grail. Ini yang asli.”

“—!?”

Informasi ini membuat semua anggota [DxD] terkejut! Eh, tertenju saja kita semua terkejut karena itu! Dia benar berkata bahwa itu fragmen asli dari Holy Grail! Apa itu benar!? Sepertinya Sensei mengkonfirmasikan pikirannya kepada Strada

“Benarkah itu, Strada?”

Strada perlahan menganggik. Strada kemudian berpaling melihat Rias dan Kiba.

“Dan juga [Ksatria] Rias Gremory. —Isaiah, aku dengar kau dipanggil seperti itu oleh kawan-kawanmu ketika kau masih ada di fasilitas gereja.”

Setelah mendengar nama itu, Kiba terlihat sangat terkejut.

“—. ...Kenapa kau bisa tahu?”

Isaiah.... Jadi itu nama Kiba ketika dia ada di fasilitas gereja? Anak ini, dia tidak pernah memberitahu kami. Strada melanjutkan

“Setelah melewati banyak percobaan, ada banyak anak yang tidak kembal; penyebab utama mereka tidak kembali karena mereka kehilangan nyawanya. —Tapi masih ada pengecualian. Tosca; apa kau masih ingat sesuatu dengan nama itu?”

Kiba teringat masa lalu, matanya melebar. Lalu, dia mengganguk dengan cepat. Strada memutar matanya ke arah bawahannya. Lalu, seorang gadis muda memisahkan diri dari para prajurit itu. Itu gadis berumur dua belas atau tiga belas tahunan dengan rambut hitam yang dikuncir spiral. Saat dia melihat Kiba, dia dengan terkejut menutup mulutnya, dan berusaha menahan ir mata yang memaksa keluar dari matanya.

“…Isaiah?”

Gadis bertanya. Kiba sedag terkejut sambil air matanya mengalir di pipinya.

“……! I-ni, be-benarkah…! Kau Tosca…?”

“…Mmm.”

Strada berkata pada Kiba yang kehabisan kata-kata dan juga kami

“Hanya gadis ini yang selamat karena memiliki tipe Sacred Gear pelindung yang kuat. Hal ini diketahui setelah eksperimen selesai, dan Valper tidak dapat melakukan apa-apa. Walapun penggunanya dalam keadaan tidak bisa menggunakannya, bukan tidak mungkin ini bisa diaktifkan, dan para peneliti tidak punya pilihan lain menyembunyikannya di dalam fasilitas. Dan dia sendiri, setelah Valper diasingkan, ditemukan saat penyelidikan fasilitas, tapi kita tidak bisa mengeluarkan dia dari pelindung. Namun, setelah terbentuk aliansi, kita akhirnya bisa membebaskannya dengan bantuan teknologi malaikat jatuh.”

...Masih hidup! Salah satu rekan Kiba masih hidup! Dan orang itu dirawat oleh orang-orang Gereja! Strada berkata

“Karena dia berate dalam status ditekan pergerakaanya ketika berada di dalam pelindung, pertumbuhannya berhenti, dan dia terlihat sangat lemah. Karena itulah, membawanya ke tempat ini memakan banyak waktu.”

Gadis itu berjalan ke sisi Kiba, dan merentangkan tanggannya untuk menyentuh pipinya.

“Isaiah, kau sudah tumbuh besar... ...Kita dulu berumur sama.”

Gadis itu berjinjit untuk melihat Kiba. Kiba memegang tangan gadis itu yang sedang mengusap pipinya, dan Kiba menggoyang kepalanya perlahan.

“...Sudahlah, sudah... ...Semuanya baik.”

Setelah reuni yang begitu lama, mereka memeluk satu sama lain—. “Ini keajaiban. Isaiah masih hidup dan dalam keadaan baik.”

“—. .....Ah, aku tahu... Ini menjelaskan semuanya.... Kalian, bagi kalian, Aku... hidup... dapat hidup adalah segalanya...”

..... ....Baik aku dan teman-temanku kehilangan kata-kata, hanya bisa meneteskan air mata melihat pertemuan mereka. ...Kiba, ini benar-benar hedap. Yang menjadi alasan hidupmu selama ini, masih ada! Karena kau hidup hingga sekarang, kau bisa bertemu gadis ini lagi! Benar, kau harus bersyukur masih bisa hidup selama ini! Akan lebih baik jika kau terus melanjutkan hidupmu dengan bahagia! Karena kawan-kawanmu tidak pernah memikirkan tentang balas dendam! Strada berkata ketika melihat adegan itu

“Bawa anak ini bersamamu. Jika dia tetap di Gereja, mungkin ada orang yang ingin memanfaatkannya.”

Kiba berkata sambil memeluk gadis itu

“Yang mulia Strada... Aku...”

Strada menggelengkan kepalanya.

“Kau tidak perlu memaafkanku, Ksatria. Jika kau melakukannya, itu akan membuat pedangmu tumpul. Biarkan ruang antara kesucian dan dosa menjadi sumber kekuatanmu.”

“…Yang Mulia Strada.”

Kakek itu juga menyentuh kepala Xenovia.

“Ksatria Xenovia. Pertarungan bersama bocah Sekiryuutei... sangatlah indah. —Cinta, nyonya Xenovia. Durandal sepertinya akan lebih mematikan karena ada cinta.”

Setelah mengatakan itu, Strada berjalan ke arah sihir transportasi karena dia akan di interogasi. Aku memanggil kakek dan bertanya

“Tunggu... kau, pertama kau memberikan Asia surat-surat itu, lalu kawan Kiba, serta pecahan Holy Grail; apa kau sudah mempersiapkan ini jauh sebelum pertarungan diadakan?”

Strada hanya terdiam. Dia hanya menunjukan senyum di wajah keriputnya, dan mengangkat tinju kanannya ke udara. Aku hanya bisa melihat punggung besar kakek—kemudian memudar ditelan cahaya lingkaran sihir. Vasco Strada—. Bapak dari prajurit Gereja—. Asia, Kiba, dan Xenovia terperangah karena menemukan diri mereka berada diantara Gereja. Kardinal yang membawa kekuatan telah muncul untuk memberi jawaban kepada mereka—. Dia benar-benar orang hebat—.

Bagian 2[edit]

Beberapa hari setelah pertempuran—. Itu adalah hari setelah Ravel pergi ke dunia bwah. Ini adalah hari dimana para kandidat calon OSIS memberikan pidato mereka! Para guru dan murid di seluruh sekolah berkumpul di dalam gym, mereka akan mendengarkan pidato terakhir para kandidat sebelum pemilihan. Ini adalah saat-saat penting bagi Xenovia. Para kandidat berbicara satu persatu, Saji, yang membidik kursi Wakil berjalan naik ke panggung.

“Ya, alasanku untuk menjalankan OSIS di bawah kursi wakil adalah...”

Saji berbicara tentang alasannya melalui mikrofon. Yah, ini akan menjadi hal yang paling mendasar dari apa yang dia katakan. Tanggapan dari para pelajar memang benar.

“Yo, kita berharap pada bintang dari klub olahraga!”

Walaupun ada suara ejekan, dan terdengar tawa, tapi itu masih tetap pidato yang hebat secara keseluruhan.

“—Kesimpulanya, ketika aku meneruskan kursi wakil presiden, aku berencana utuk menjalankan OSIS secara luwes. Untuk klub olahraga, terutama para lelaki! Bahkan jika sekadar memilihki, tapi kalian tidak mendengar apa yang kukatan, itu akan menjadi sangat merepotkan; setelah aku terpilih, tolong dengarkan setidaknya sepatah dua patah dariku.”

Suara tawa dari para murid tetap terdengar hingga akhir, dan pidato Saji selesai. Oh, tanggapan bagus dating dari para murid. Dengan ini, ini akan menaikan jumlah suaranya.

“Selanjutnya, pidato dari calon Ketua OSIS. Hanakai-san, dipersilahkan.”

Hanakai-san berdiri dari kursinya di panggung ketika dia dipanggil, dan berdiri dihadapan mikropon. Hanakai-san berbicara dengan suara lembut.

“Alasan aku menjalankan kursi Ketua adalah— Aku selalu mengamati dan mengikuti perilaku Sona-senpai dengan sangat dekat, sambil melanjutkan keinginan mantan Presiden, di waktu yang sama, aku ingin membangun Akademi Kuoh yang baru bersama semua orang,”

Pidatonya mudah dimengerti, dan langsung ke intinya, dimana membuat para siswa dengan mudah mengerti apa yang dikatakan. Hanakai-san dengan gamblang mengutarakan pikiran dan tujuanya ketika dia melihat Sona-zenkaichou dari dekat, dan dengan tingkah laku dan ekspresi matanya mencerminkan apa yang seharusnya dimiliki Ketua OSIS, dia dengan padat dan jelas mendeskripsikan visi barunya bagi siswa Akademi Kuoh. Itu adalah pidato menarik yang membuat para siswa merasa Hanakai-san dengan tulus akan menjalankan tugasnya.

“—Orang baru saja menjelaskan, konsep yang seharusnya OSIS Akademi Kuoh lakukan dicetuskan oleh Hanakai. Tolong berikan dia tepuk tangan.”

Banyak siswa yang bertepuk tangan. ...Semuanya dengan tenang mendengarkan pidatonya.... Jika ini terus berlanjut, semua suara akan beralih ke Hanakai-san! Lalu, orang terakhir yang bangkit dari kursinya di panggung adalah—.

“Akhirnya, Xenovia-san yang juga mengincar kursi ketua OSIS. Silahkan mulai pidatonya.”

Itu Xenovia! Ini juga yang terakhir! Woah, aku merasa gugup bahkan sebelum dia berdiri di depan mikropon!

“Xenovia-chan, kau pasti bisa!”

“A-Aku akan tetap memilih Xenovia-san walau pidatonya buruk!”

Duduk disamping kanan dan kiriku. Matsuda dan Motohama yang diselimuti ketegangan sebagai penggemar. ...Sebenarnya, tadi malam, Xenovia berlatih berpidato denganku. Isinya sangat bagus. Asia, Irina, dan Kiryuu juga membantunya, membuat rangkuman dari pidatinya; isinya sangat bagus dan mudah dimengerti. –Tapi, itu terasa bukan gaya tulisan Xenovia. Jika itu dia... ini harusnya lebih menegaskan dirinya, dan akan lebih baik jika hanya ada tulisan Xenovia didalamnya. Walaupun aku berpikir begitu, aku masih tetap menunggu Xenovia berdiri di hadapan mikropon. Akhirnya, Xenovia berdiri di hadapan mikropin, dan melihat seluruh sekah. Dia mengeluarkan teks pidato, dan akan segera memulai. –Tepat, sebelum dia membuka mulutnya, Xenovia terjebak dalam kebimbangan. Setelah itu, dia menaruh teks pidatonya di saku. Lalu, setelah mengatur nafasnya, Xenovia memulai pidatonya.

“...Sebelum sekarang, aku hanya orang yang tidak mengenal dunia karena dibesarkan di dalam lingkungan gereja. Sebelum aku bersekolah di sini, aku tidak punya kesempatan untuk mengungkapkan kata ‘siswa’ pada diriku sendiri. Hal yang kupelajari tentang Negara ini, mungkin sudah kulakukan selama kurang lebih sepuluh tahun, bukan di sekolah, tapi belajar di Gereja.”

Pidatonya yang spontan itu membuat para siswa ribut, tapi, Xenovia tetap melanjutkan bicaranya.

“Aku menjalankan kursi Ketua OSIS karena aku sangat senang dengan sekolah ini. Aku datang ke sekolah untuk pertama kalinya dalam hidupku. Disini, aku tidak pernah merasa bosan. Mata pelajaran yang beragam juga sangat bagus, berbincang dengan teman sekelas saat istirahat juga sangat menyenangkan, aktivitas di Klub Penelitian Gaib juga, serta tidak lupa pelajaran seni dan budaya yang mengasyikan, dan wisata sekolah ke Kyoto sangat berkesan; semuanya sangat baru, dan aku menikmatinya dari lubuk hatiku. Walaupun aku tidak bisa mengungkapkannya dengan baik, kupikir aku sangat menyukai sekolah ini. Aku sangat menyukainya sampai berpikir setiap hari—apa benar tempat semenyenangkan seperti ini ada di dunia? Juga, aku menyampaikan rasa terimakasihku dari hati yang terdalam pada semua murid yang telah membantuku. Yang telah mengawasiku walau aku sangat tidak biasa dengan kehidupan sekolah dan dunia luar, terimakasih banyak. Dan lagi, alasan kenapa aku ingin menjadi Ketua OSIS sekolah ini, adalah bentuk dari keinginanku untuk terus berada di sekolah ini.”

Pidato ini bisa dikatakan bukanlah dari seseorang yang ingin menjadi ketua OSIS, namun, ini hanya curahan hati seseorang tentang sekolah ini. Tidak percuma, semua siswa mendengarkan dengan seksama. Tidak ada seorangun yang mengabaikan Xenovia.

“Aku ingin meninggalkan sesuatu untuk sekolah ini. Menjadi sekolah pertama yang kuhadiri sejak aku lahur, pengalaman pertama kehidupan sekolahku, tempat yang memberiku sesuatu yang berharga, aku ingin meninggalkan bukti bahwa aku pernah berada di sini. Setelah menjadi Ketua OSIS, untuk sekolah ini, untuk semua orang di sekolah ini, mungkin ini hanya hal sederhana, tapi aku benar-benar menginginkannya. Aku akan menjadi Ketua OSIS yang berbeda dari sebelumnya, dan juga aku merasa semuanya tidak akan berjalan dengan baik. Namun, jika kalian berpikir demikian, jangan ragu untuk membicarakannya denganku, dan keluarkan ketidakpuasan kalian. Aku akan melakukan yang terbaik untuk menanggapinya! Jika ada masalah, aku harap kalian bisa percaya padaku! Aku pasti akan membantu kalian! Aku pasti akan menggunakan posisiku sebagai Ketua OSIS untuk melindungi semua orang di sekolah ini! Setahun sudah terlewat, sekolah ini telah menutupi hari-hari tanpa kebahagiaan selama sepuluh tahun sebelum aku bersekolah di sini. Karena itulah, dalam sisa waktuku di sekolah ini, aku ingin melakukan yang terbaik untuk sekolah ini, dan juga para siswa yang aku banggakan! Aku ingin menciptakan Akademi Kuoh yang dicintai semua orang!”

Semua orang mengerti bahwa itu adalah pidato dari isi hatinya. Melihat Xenovia mencoba yang terbaik untuk mengungkapkan pikirnya di hadapan mikropon, semua orang menyadari bahwa itu adalah isi hatinya—. Penutup, Xenovia menutupnya dengan senyum lebar

“Semua orang, ayo jadikan Akademi Kuoh yang menyenangkan. Tidak, aku yang akan melakukanya, jadi tolok perhatikan aku dari sekarang.”

Surara gemuruh sorakan dan tepuk tangan bergema—mengisi ruang dihadapan Xenovia yang sedang membungkuk.

“Wooooooohhhhhhhh!”

“Xenovia-chan! Itu luar biasa!”

“Sangat menyentuh, Xenovia-san!”

“Sungguh keren, Xenovia-senpai!”

“Aku memilihmu! Yeah!!”

Suara sorakan terdengar lebih keras dari sebelumnya. Bahkan setelah guru mengatakan “Diam! Diam,” semangat para siswa belum surut! Hanakai-san sebelumnya berbicara tentang kecintaanya pada kursi Ketua. Tapi, sebaliknya, Xenovia—berbicara tentang kecintaanya pada sekolah dan siswanya. Kupikir itu adalah hal yang bisa dicatat dari pidatonya. Dilihat dari dekat, baik itu Asia atau Irina, bahkan Kiryuu—mereka meneteskan air mata sambil bertepuk tangan.

Setelah pidato selesai, pemungutan suara juga selesai, aku melihat seseorang yang tampak kukenal dalam perjalananku keluar dari gym. Setelah mendekatinya—aku sadar bahwa dia adalah Suster Griselda. Dia sedang menggunakan sapu tangan untuk mengusap matanya, dan sepertinya menyadari kehadiranku.

“…Griselda-san, kau juga datang.”

“…Hmm, aku lebih tua tapi belum dewasa, aku menangis karena mendengar piadato anak itu…. Aku sangat mudah menangis.”

Walaupun pipi Griselda-san dipenuhi air mata, dia tetap bicara

“...Bahkan [Slashing Princess] yang mengangkat pedangnya pada siapapun bisa tersenyum lebar...”

“Itu pidato yang luar biasa.”

Setelah aku mengutarakan perasaanku, suster itu tersenyum bangga.

“—Karena dia adalah adik yang aku banggakan.”

Orang yang kemudian muncul adalah Xenovia.

“Oh, Ise. Dan juga Suster Griselda! Kau datang!”

“Apa tidak masalah kau meninggalkan gym?”

Setelah aku bertanya, Xenovia menjawab dengan semangat

“Aku datang untuk mencari udara segar.”

Xenovia mengambil tanganku sambil menjawab, dan kemudian berkata pada Suster Griselda

“Ya, sebenarnya! Aku ingin menggunakan kesempatan ini untuk memberi tahumu secara langsung! Suster, aku juga ingin menggunakan ruangan yang Irina dapatkan dari Michael, gimana?

—! Ga-Gadiiss iniii! Setelah berpidato dengan bagus, dan tiba-tiba dia berkata seperti ini! Dan Suster ini juga—emosinya dengan cepat berubah. Dadanya naik turun, dan memberikan senyuman mengerikan, lalu menekan pipi Xenovia dengan kedua tangannya.

“...Kau! Kembalikan lagi kegagumanku!”

“...Ahh ouch, tidak, tapi, kupikir aku bisa meberi tahu saudariku [sebagai seorang saudari...”

“Kau benar-benar [adik] yang membawa bencana!”

Hahaha, bisa kukatakan, ini benar-benar cocokd dengan Xenovia. Sejak hari itu, Xenovia menggunakan—Quarta sebagai nama belakangnya. Ini sekali lagi menunjukkan bahwa Griselda-san mengakuinya sebagai [adik], dan sebaliknya Xenovia mengakuinya sebagai [kakak]. Lalu hasil dari pemilihan anggota OSIS diumukan beberapa hari setelahnya—. Disamping posisi ketua, hampir semua anggota lainnya bisa ditebak dari cara berpidato mereka, tapi persaingan untuk kursi preisden sangat ketat dan hanya berselisih beberapa suara. Setelah mengetahui hasilya, Hanakai-san berkata dengan senyuman—

“Kurasa ini bagus. Karena seperti inilah Akademi Kuoh.”


Anggota baru organisasi OSIS Akademi Kuoh

Ketua OSIS / Xenovia Quarta (tahun kedua)

Wakil presiden / Saji Genshirou (tahun kedua)

Sekretaris / Meguri Tomoe (tahun kedua), Kamo Tadami (tahun kedua), Nakiri Ouryuu (tahun pertama)

Bendahara/ Kusaka Reya (tahun kedua), Nimura Ruroko (tahun pertama), Miraka Vordenburg (tahun pertama)

Catatan penerjemah dan Referensi[edit]