High School DxD (Indonesia):College

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Perguruan Tinggi[edit]

Kejadian ini terjadi setelah aku dipromosikan menjadi Iblis Kelas Atas, dan semua orang telah terbiasa dengan kehidupan baru mereka.

Di kediaman Hyoudou…

Rias dan Akeno-san sedang berbicara sambil menyebarkan pamflet di ruang tamu.

“Sedang apa, kalian berdua?”

Aku memulai percakapan dan Rias menanggapi pertanyaanku.

“Ah, kami sedang mendiskusikan klub mana yang akan kami ikuti di perguruan tinggi, setelah kami membiasakan diri dengan lingkungan.”

Klub, ya? Maksudku, mereka adalah mahasiswa, wajar saja untuk tertarik bergabung dengan klub. Di SMA, itu adalah Klub Penelitian Ilmu Gaib, jadi aku terlalu tertarik dengan klub macam apa yang akan mereka ikuti di perguruan tinggi.

Tanyaku ketika aku melihat pamflet itu.

“Apakah kalian berpikir untuk bergabung dengan klub budaya, seperti di SMA, atau klub olahraga? Atau lebih tepatnya, akankah buruk kalau kalian yang perempuan menonjol dalam olahraga?”

Karena kemampuan fisik mereka jauh lebih tinggi daripada manusia biasa, kukira akan sulit untuk memasuki klub olahraga. Yah, mereka hanya perlu menyembunyikannya, tapi….. menyembunyikannya setiap kali akan merepotkan.

Melihat pamflet itu, mataku berhenti bergerak pada yang ditandai dengan pena.

───Komunitas Penelitian Ilmu Gaib!

Ada satu di kampus juga!? Oh, itu [Komunitas] bukan [Klub]. Oh, ini terasa seperti klub!

“Yang ini…… Ini tidak ada hubungannya dengan kita, kan?”

Rias terkikik oleh pertanyaanku.

“Tentu saja, itu tidak berhubungan. Klub Penelitian Ilmu Gaib di SMA dihidupkan kembali oleh kami, jadi itu berbeda dari yang ada di perguruan tinggi.”

Begitu? Ini berarti bahwa ini adalah klub ilmu gaib normal, dengan orang normal sebagai anggotanya.

Akeno-san berkata dengan riang.

Ufufu, untuk saat ini, aku sedang berbicara dengan Rias tentang pergi tur ke Komunitas Penelitian Ilmu Gaib ini. Aku dengar hanya ada wanita yang menikmati ilmu gaib sebagai anggota klub.”

Aku mengerti, tentu saja, keduanya menjadi penasaran dengan hal itu. Atau lebih tepatnya, klub khusus wanita yang mencintai ilmu gaib pasti tampak luar biasa……

Esok harinya───Aku dipanggil dalam wujud armor, ke sebuah ruangan gelap dengan lingkaran sihir yang tergambar di lantai. Di depan mataku, adalah sekelompok wanita yang memanggilku. Di depan, ada Onee-san cantik dengan rambut dan kacamata hitam lurus dan…… Rias dan Akeno-san!!

Apakah itu berarti…… Itu adalah Komunitas Penelitian Ilmu Gaib yang Rias dan Akeno-san akan hadiri di perguruan tinggi?

Melihatku dalam wujud armor, Onee-san cantik dengan rambut hitam lurus terkejut, tapi…… Rias dan Akeno-san hanya tersenyum pahit. Dalam situasi di mana tidak ada yang bisa dikatakan, aku bertanya pada klien, Onee-san dengan rambut hitam lurus.

“………Halo? Apakah kamu yang memanggilku?”

Mendengar aku mengatakan ini, Onee-san dengan rambut hitam lurus melihat ke arah Rias dan yang lainnya dan berkata dengan mata bersinar.

“Lihat, sudah kubilang! Kertas yang kubawa di depan stasiun, benar-benar bisa memanggil Iblis!”

Mendengar kata-kata itu, beberapa mahasiswi yang ada di sekitar kami, mengalihkan pandangan penuh rasa hormat mereka kepada Onee-san dengan rambut hitam lurus.

[Kamu berhasil, Ketua!!]

Rias menghampiriku, yang memeras otakku mencoba memahami situasi, dan berbisik di telingaku.

(…… Ini adalah Komunitas Penelitian Ilmu Gaib perguruan tinggi.)

(Ah, sudah kuduga.).

(……Sepertinya Ketua, mengambil pamflet yang kalian sebarkan kemarin di tempat kerja…… Selain itu, dia sedang melakukan penelitian pribadinya tentang cara memanggil Iblis, menghasilkan situasi ini.)

Ah───Dia memanggil Iblis menggunakan salah satu pamflet yang tersebar oleh budak-budakku. Dan dengan demikian, aku akhirnya dipanggil.

Akhir-akhir ini, aku telah menanggapi panggilanku baik dalam bentuk manusiaku atau dalam bentuk armor tergantung pada suasana hatiku. Kali ini juga, aku mengenakan armorku karena aku mau.

Merupakan kebiasaan untuk mengabulkan permintaan Pemanggil setelah dipanggil dan dengan Rias, majikanku, mengawasiku, aku tidak bisa kembali tanpa memenuhi permintaan.

Membersihkan tenggorokanku, aku sengaja bertanya pada Onee-san dengan rambut hitam lurus, dengan suara menakutkan.

“Ah───engkau, yang t’lah memanggilku, ucapkanlah permintaanmu.”

[Puhh!!]

Rias dan kelompoknya hampir tertawa ketika aku mengatakan itu. T-tolong jangan tertawa, aku benar-benar serius!!

Tiba-tiba Ketua Komunitas Penelitian Ilmu Gaib mulai merona dan bertanya dengan malu-malu

“K-kalau begitu, aku akan membuat keinginanku.”

Dia berteriak seolah-olah dia telah mengambil keputusan.

“J-jadilah pacarku! Aku ingin pacar Iblis!! Tolong buat kontrak denganku!!!”

Dia membuat keinginannya! Aku? Pacarnya!!?? Itu adalah pertama kalinya aku menerima permintaan semacam itu jadi aku sedikit terkejut tapi…… kelewat senang!! Sudah setahun sejak aku menjadi Iblis, tapi ini adalah pertama kalinya aku menerima permintaan semacam itu oleh seorang wanita! Akhirnya aku berhasil!! Aku akhirnya menjadi seorang pria yang diminta melakukan hal semacam itu───

Aku berada di taman yang penuh bunga tapi… Dua wanita di depanku───Rias dan Akeno-san dipenuhi dengan aura yang menyilaukan. Mereka memiliki senyum di wajah mereka tetapi melepaskan aura menakutkan dan tatapan intens!!!

“Kamu…. akan menjadi pacarku, kan?”

[Ara, ara, bagaimana suamiku yang tercinta akan menanggapi ini?]

Aku mengerti bahwa kedua orang ini, yang akan menjadi calon-calon istriku, bertanya padaku tanpa berbicara! Tapi, keinginan klienku juga penting! Ketika aku sibuk khawatir, aku perhatikan bahwa semua anggota Komunitas Penelitian Ilmu Gaib, langsung dari Ketua pingsan.

[Aku sudah membuat mereka tidur dengan kekuatan Iblis.]

───Orang yang muncul saat mengatakan ini, adalah Ravel!!

Ravel, yang merasakan firasat buruk melihat lingkaran sihir, segera mengikutiku. Jadi semuanya berakhir tanpa sesuatu yang benar-benar terjadi. Berkat Ravel, yang bergegas mendukungku───Setelah kejadian ini, Rias dan kelompoknya mengunjungi beberapa klub terkenal dan akhirnya menyimpulkan bahwa klub-klub itu bukan sebuah klub yang ingin mereka masuki. Jadi, mereka mendirikan klub baru, yang bernama [Komunitas Riset Budaya Jepang] dan berkata

[Setelah semua orang lulus, silakan bergabung.]

───Dan, kami sudah diundang. Tanpa diduga, semua anggota biasa berada di klub yang sama di kampus. Aku memikirkan masa depan yang seperti itu───