Tate no Yuusha Vol 2 Chapter 29 (Indonesia)

From Baka-Tsuki
Revision as of 05:22, 29 October 2014 by Andyfeby (talk | contribs) (Created page with "Dalam perjalanan kembali, kami tidak bertemu kembali dengan Motoyasu. Padahal, itu hanya ketakutan yang tak beralasan dari dirinya saat mencariku. Raphtalia kembali energik se...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Dalam perjalanan kembali, kami tidak bertemu kembali dengan Motoyasu. Padahal, itu hanya ketakutan yang tak beralasan dari dirinya saat mencariku. Raphtalia kembali energik setelah aku kembali dari mengantar barang-barang di desa.

"Apakah kau baik-baik saja?" (Naofumi) "Yup" (Raphtalia) "Ha ...... kau sangat cepat" (Penebang pohon)

Penebang pohon terkejut saat mengetahui aku kembali begitu cepat.

"Temanku ini memiliki kaki yang sangat hebat" (Naofumi)

Adalah jawaban yang aku berikan kepada si penebang pohon sambil membelai Firo.

"Gua!" (Firo)

Firo juga penuh semangat menyahut. Benar sekali, kau memang sangat cepat.

"Apakah Kau sudah mencari di hutan?" (Raphtalia?) "Yeah" (Naofumi) "Kita kembali dengan perlahan-lahan saja." (Raphtalia?) "Gua!" (Firo)

Piki ...... Apa itu? Suara ini ...... Pertumbuhan Firo seharusnya sudah berakhir. Aku mendengar sesuatu dari Firo. Aku harap itu bukan suatu penyakit aneh. Panen hari ini cukup baik. Raphtalia bergerak secara alami sementara kekuatan ofensif Firo dan kecepatannya sungguh menakjubkan dipandang mata. Jujur saja, kekuatan pukulan nya mungkin sudah melampaui Raphtalia.

Aku Lv 26 Raphtalia Lv 29 Firo Lv 19

Syarat untuk Perisai White Usapiru telah terbuka. Syarat untuk Perisai Dark Porcupine telah terbuka. Syarat untuk Perisai Tulang Usapiru telah terbuka. Syarat untuk Perisai Tulang Porcupine telah terbuka.

Perisai White Usapiru Membuka segel selesai ... Bonus Perlengkapan: Defense +2

Perisai Dark Porcupine Membuka segel selesai ... Bonus Perlengkapan: Agility +2

Perisai Tulang Usapiru Membuka segel selesai ... Bonus Perlengkapan: Stamina Naik (Kecil)

Perisai Tulang Porcupine Membuka segel selesai ... Bonus Perlengkapan: SP Naik (Kecil)

Statusku meningkat secara luar biasa. Aku seharusnya menggunakan perisai yang efisien dan memiliki performa tinggi, tapi aku masih belum menemukan tempat di mana 'farming' emas dan pengalaman yang efisien. Berapa banyak kemampuan yang telah sudah aku buka segelnya ... Sudah terlalu banyak sehingga tak mampu kulacak lagi. Sesungguhnya, setelah aku membuka perlengkapan kelas rendah seperti

Perisai Orange Balloon, aku tidak pernah menggunakannya sama sekali. Perisai yang paling efisien yang aku miliki sekarang adalah Perisai

Whetstone dan itupunya hanya sesaat saja demi keperluan sekarang. Meskipun sebernarnya aku bisa menggunakan semua perisaiku. Hari ini aku berhasil membukan 4 perisai yang mungkin tidak akan kugunakan.


Kami berjalan pulang dengan perlahan ke Desa Hutan, dan mencapainya saat malam menjelang. Tampaknya latihan gerobak memang diperlukan untuk Raphtalia. Kami bergerak maju dengan santai beberapa kali sebelum ia merasa mual dan harus berhenti. Sebagai hasilnya kami tiba setelah hari itu berakhir.

"Aku sungguh minta maaf"(Raphtalia) "Tidak apa-apa, kau secara bertahap akan terbiasa dengan itu."

(Naofumi)

Aku cukup aneh juga, aku tidak bisa mabuk. aku tak mengatakan dia tidak memiliki semangat, hanya saja itu memang sifatnya. Memang sulit untuk membiasakan diri sampai tidak mabuk perjalanan lagi. Oleh karena itu, aku ingin Raphtalia dengan cepat terbiasa dengan gerobak. Yah, aku pikir kecepatan luar biasa dari Firo ini juga merupakan sebagian dari masalah.

"Gua!" (Firo)

Pada titik ini, perubahan telah dimulai. Untuk sejenak, kami tidak melihatnya. Tidak, sebenarnya aku melihatnya tapi aku memilih untuk mengabaikannya.

Keesokan harinya. Raphtalia melihat perubahannya dan kehilangan kata-kata ...

"Guaa!" (Firo)

Ketika aku tiba di gudang, perubahan itu sudah berakhir. Firo ..... Dalam setiap aspek, telah sangat menyimpang dari Philorial pada umumnya dan menjadi raksasa. Ketinggian rata-rata untuk Philorial adalah 2m 30cm, seukuran burung unta. Namun, Philorial memiliki kepala dan leher yang lebih besar. Ketinggian Firo saat ini adalah 2m 80cm ...... Kepalanya mencapai langit-langit ketika ia berdiri.

"Apakah kita benar-benar mendapatkan telur dari Philorial? Aku mulai berpikir kita membeli sesuatu yang lain sama sekali." (Naofumi) "Ya ...... aku pikir juga begitu." (Raphtalia) "Gua!" (Firo)

Firo menelan sesuatu dengan penuh semangat. Tampaknya sudah tidak ada lagi daging Chimera yang tersisa di kandang. Daging yang seukuran dengan 2 sapi menghilang begitu saja. Apakah itu sisa yang terakhir?

"Aku pikir selera makannya stabil tapi ......" (Naofumi?) "Dia makan semuanya -!" (Raphtalia?) "Gua -!" (Firo) "Hahahahahahahahah" (Naofumi) "Ini bukan hal yang lucu!" (Raphtalia)

Kalau begitu, apa yang harus aku lakukan tentang penampilan raksasanya ...... ..... Namun Piki ...... Suara pertumbuhan terdengar lagi.

"Pasti ada sesuatu yang terjadi yang menyebabkan suara itu!" (Naofumi) "Ummm Mungkin penyebab dari pertumbuhan luar biasa ini adalah karena perisai Naufumi-sama?" (Raphtalia) "Itu mungkin saja. Mungkin itu dari kemampuan Perisai Demon Trainer 3. Koreksi Pertumbuhan (Lanjutan)" (Naofumi) "Uh ..... Naufumi-sama, bagaimana dengan efek Perisai Slave Trainer ?" (Raphtalia) "Iyaaaaaaa" (Raphtalia)

Raphtalia menangis dan berlari dari gudang, jadi aku harus mengejarnya.

"Ra-Raphtalia!?" (Naofumi) "Baru-baru ini, aku pikir tubuhku terasa ringan. Tapi itu karena

Naofumi-sama!" (Raphtalia) "Tenanglah!" (Naofumi) "A-Apakah aku akan menjadi besar seperti Firo !? Aku takut!" (Raphtalia) "Aku sama sekali tidak mendengar suara pertumbuhan apapun darimu" (Naofumi) "Yah ... Jika kau bilang begitu. Fiuh, itu bagus!" (Raphtalia)

Namun ini masih tidak mengubah fakta kalau kami menemui situasi yang tidak terduga. Aku melirik Firo dan membayangkan Raphtalia tumbuh menjadi seperti itu.

"Apakah Kau berpikir sesuatu yang tidak sopan?" (Raphtalia) "...... Apa yang kau bicarakan?" (Naofumi)

Raphtalia menatapku dengan ragu-ragu.

"Sebentar, kita harus kembali ke tenda pedagang budak dan mengkonfirmasi situasi ini?" (Raphtalia?) "Ya, aku pikir juga begitu." (Naofumi) Hal ini tak bisa dihindari. aku sebenarnya tidak ingin kembali ke kastil karena tempat itu tidak menyenangkan ...... Tapi kami tak punya pilihan lain.

"Gua!" (Firo)

Kami meninggalkan Desa Hutan dengan Raphtalia berjuang menahan rasa mabuk daratnya sementara Firo banyak menarik perhatian. Dalam perjalanan, Firo merasa lapar sehingga kami memutuskan untuk beristirahat dan membunuh beberapa demon untuk memberinya makan. Kami tiba kembali di kastil saat sore hari.

"Hei ......" (Naofumi)

Penampilan Firo berubah lagi sementara aku tidak memperhatikannya. Kaki dan leher nya memendek secara bertahap, sekarang dia tampak memiliki dada burung hantu. Dan dengan demikian juga merubah cara gerobak ditarik. Bagian depan kereta ditarik dengan tali tambang yang terikat di sekeliling tubuhnya, mirip dengan tali kekang. Sekarang, ia menggunakan sayapnya sebagai tangan dan dengan terampil menarik gerobak.

"Kue!" (Firo)

Kicauan dan warnanya telah berubah lagi, sekarang warnanya putih bersih.

"Huh?" (Naofumi)

Aku turun dari gerobak perlahan dan memastikan kembali tinggi Firo. Dia menyusut? Tinggi badannya sekarang kembali ke 2m 30cm. Tapi lebar tubuhnya telah membesar dan sekarang rasanya agak memberikan kesan mengancam. Dia menyerupai maskot tertentu dari sebuah taman hiburan yang tiba-tiba mendapatkan berat badan dengan cara tidak wajar.

"Kue?" (Firo) "Tidak masalah, semua baik-baik saja." (Naofumi)

Apakah Firo sendiri mengetahui kalau ia mengalami perubahan? Aku sungguh tidak mengerti makhluk ini lagi.

"Yah ...... tak peduli bagaimanapun aku memikirkannya, ini memang mengejutkan. Yup." (Pedagang Budak)

Pedagang Budak terus menyeka keringat dinginnya sambil mengamati Firo.

"Kue?" (Firo)

Firo sekarang menjadi besar dan juga lebar serta sekarang menyerupai Owl Demon. Kemana sosok seperti burung unta yang jinak menghilang?

"Well, aku ingin jawaban yang jujur​​. Telur Demon apa yang sebenarnya kau jual padaku?" (Naofumi)

Dalam hal apapun ...... Ketika aku menunjuknya dengan jari bermaksud mengancam, Firo bersiap untuk menyerang.

"Kueeeeee!" (Firo)

Si pedagang budak buru-buru memeriksa sejumlah dokumen.

"Ini aneh. Tertulis di sini bahwa telur yang dibeli oleh Hero-sama adalah telur Philorial." (Pedagang Budak) "Ini?" (Naofumi) "Kueee!" (Firo)

Aku melemparkan beberapa makanan ke arah Firo, yang dengan ahlinya menelan semuanya dalam satu kali telan.

"Yah ......" (Pedagang Budak)

Aku teringat, aku belum mendengar suara pertumbuhan dari Firo untuk selama beberapa waktu sekarang. Apa ini adalah bentuk dewasa terakhirnya?

"Namun, Hero-sama. Ini hanya beberapa hari sejak Anda membeli telur itu, aku angkat topi pada Anda." (Pedagang Budak) "Jangan menipu aku dengan pujian. Apa sebenarnya jenis telur itu."

(Naofumi) "Umm ... Apakah ini penampilan awal dari demon itu sejak awal?" (Pedagang Budak) "Tidak" (Naofumi)

Aku menjelaskan tentang pertumbuhan Firo kepada pedagang budak.

"Dia Philorial normal selama beberapa waktu?" (Pedagang Budak) "Ah, aku berhenti mencoba memahami demon ini." (Naofumi) "Kue?" (Firo)

Aku merasa sedkit jengkel pada Firo yang menatapku dengan pose lucu dan kepala dimiringkan. Menurutmu ini salah siapa sehingga kita sekarang ada di sini.

"Kueee" (Firo)

  • Suri Suri * Dia merapatkan seluruh tubuhnya padaku. Lalu aku dipeluk oleh sayap besarnya, itu panas, Firo.

"Mu ....." (Raphtalia)

Raphtalia mengangkat alisnya dan meraih tanganku.

"Kue?" (Firo)

Firo dan Raphtalia saling menatap satu sama lain

"Apa masalahmu?" (Naofumi) "Eh, tak ada" (Raphtalia) "Kue Kue" (Firo)

Aku tak mengatakan apa-apa. Aku penasaran apa yang sebenarnya sedang terjadi.

"Jadi? Bagaimana?" (Naofumi) "Yah, itu adalah ......" (Pedagang Budak)

Si pedagang budak merasa canggung di depanku. Bukannya kau tahu semua jenis Demon? Bukankah kau ini mengembangbiakkan demon dan menjualnya? "Pokoknya, untuk saat ini biarkan aku memanggil seorang ahli sehingga ia dapat diperiksa, apakah kau setuju? Yup" (Pedagang Budak) "????" (Naofumi?) "Kue!?" (Firo) "Aku mengerti, mungkin diperlukan beberapa waktu sebelum ahli datang. Yup" (Pedagang Budak) "Yah tidak apa-apa. Jika ada yang tidak beres, aku menuntut uang kompensasi." (Naofumi) "Kueee!?" (Firo)

Tampaknya Firo keberatan dengan jawabanku dengan mengepakkan sayapnya. Namun, bawahan dari pedagang budak sudah memasangkan kalung ke Firo dan membawanya ke dalam kandang. Sebagian karena kami masih di sini, Firo masuk dengan patuh.

"Baiklah, aku akan datang menjemputnya besok. Kau harus punya jawaban saat itu." (Naofumi)

Raphtalia dan aku kemudian meninggalkan tenda.

"Kueeeeeeee!" (Firo)

Aku terkejut mendengar suara keras dari tenda. Malam itu, pemilik hotel tiba-tiba memanggilkuku.

"Umm Hero-sama" (Pemelik Hotel) "hm? Apa yang kau butuhkan?" (Naofumi) "Seorang pengunjung telah datang untuk menemui Anda." (Pemilik Hotel)

Siapa itu? Sementara aku berpikir si pemilik hotel menunjuk ke meja konter. Seorang pria yang tak kukenal duduk di sana.

"Apakah kau ada keperluan denganku?" (Naofumi) "Um ...... aku mendapat tugas dari Pedagang Demon." (Orang suruhan)

Pedagang Demon? ...... Ahh, Si pedagang budak. Tentu saja kau tidak bisa memperkenalkan diri di depan umum seperti itu.

"Jadi apakah ada sesuatu yang salah?" (Naofumi) "Ummm, kami ingin mengembalikan demon yang ditaruh di sana." (Orang suruhan) "Apa!?" (Naofumi)

Ini hanya beberapa jam sejak saat itu ...... Apa yang terjadi? Ketika Raphtalia dan aku kembali ke tenda, suara teriakan Firo masih bisa didengar.

"Aiya, aiya, aku mohon maaf atas gangguan malam-malam begini." (Pedagang Budak)

Tampang Pedagang Budak tampak lelah saat ia menyambut kami.

"Jadi apa yang salah? Kita khan berjanji untuk bertemu besok." (Naofumi) "Ya, itu maksudku juga, tapi Demon dari Hero-sama sedikit merepotkan." (Pedagang Budak) "Kueeeeeee !!" (Firo)

Firo berperilaku kasar dalam kandang sampai ia melihat kami.

"Dia sudah menghancurkan 3 kandang besi, melukai 5 dari bawahanku, dan 3 demon lain telah menderita luka serius. Yup" (Pedagang Budak) "Aku tidak ingin memberikan kompensasi." (Naofumi) "Aku angkat topi pada Hero-sama yang berpikir uang pada saat seperti ini. Yup" (Pedagang Budak)

Apakah pedagang budak ini seorang masokis?

"Jadi, ada apa? Kau menemukan sesuatu?" (Naofumi) "Yah ...... Sepertinya ada laporan saksi yang mengatakan satu ini mirip dengan Raja Philorial." (Pedagang Budak) "Raja?" (Naofumi) "Sebenarnya itu adalah penguasa sekelompok Philorial, itu cerita yang terkenal di antara para petualang." (Pedagang Budak)

Pedagang budak ini tampaknya memiliki cukup jaringan informasi yang luas. Nah, ada sekelompok besar Philorial liar dan ada cerita bahwa mereka memiliki seorang raja yang memerintah mereka. Raja dari Philorial yang jarang muncul ...... Dan tampaknya Firo adalah salah satunya.

"Hmm" (Naofumi)

Apakah informasi ini terpercaya? Mungkin lebih baik menghapus tanda budak, membunuh Firo, dan membiarkan perisai menyerap tubuhnya. Meskipun aku dapat menyerap darah dan bulu, dia masih demon milikku. Hanya Perisai Demon Trainer yang akan muncul. Atau mungkin saja level yang aku miliki masih kurang. Aku menatap Firo.

"...... Kue?" (Firo)

Meskipun ras tidak muncul pada perisai, dia tidak memberikan aura permusuhan.

"Jadi, apa sekarang?" (Naofumi) "Dia disebut Raja Philorial, atau Ratu." (Pedagang Budak) "Apakah itu karena Firo adalah betina?" (Naofumi) "Yup, itu canggung bagiku untuk melakukan bisnis dengan Hero-sama di bawah kondisi ini ......" (Pedagang Budak)

Aku mengamati kerusakan yang disebabkan oleh Firo di sekitar tenda. Semuanya rusak! Aku tidak punya rencana untuk menjual dirinya.

"...... Sama" (Suara tidak dikenal) "N? Suara asing apa itu yang kudengar barusan?" (Naofumi) "eh, Ummm ...." (Raphtalia)

Raphtalia menutup mulutnya dan menunjuk ke kandang di mana Firo berada. Pedagang Budak juga ternganga tak mampu berkata-kata. Aku melihat kembali pada pedagang budak dan kami bertukar pandang dengan bingung.

"Tuuuuaaannnnnn Andyfeby (talk)" (Yup, Firo)

Seorang gadis pirang telanjang dengan sayap di punggungnya mengulurkan tangannya ke arahku.