Baka to Tesuto to Syokanju:Volume5 Soal Kedua

From Baka-Tsuki
Revision as of 14:28, 1 December 2012 by Razor 127 (talk | contribs) (Created page with "==Pertanyaan Kedua== '''Terjemahkan kalimat bahasa inggris berikut ke bahasa jepang yang benar''' “Die Musik gefällt Leuten und bereichert auch den Verstand.” '''Jawab...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Pertanyaan Kedua

Terjemahkan kalimat bahasa inggris berikut ke bahasa jepang yang benar

“Die Musik gefällt Leuten und bereichert auch den Verstand.”

Jawaban Shimada Minami:

"Musik dapat membuat orang gembira dan memperkaya jiwa. #Ini seharusnya bahasa jerman, bukan inggris."

Jawaban Sakamoto Yuuji:

"Soalnya bahasa Jerman, bukan Inggris. Aku tidak bisa jawab."

Komentar Guru:

Tolong dimaafkan. Sensei membuat kesalahan dengan mengacak pertanyaannya. Terjemahan Shimada-san benar, tapi sejujurnya ini salah Sensei. Maka dengan itu, Sensei memutuskan untuk memberikan poin kepada semuanya, termasuk yang tidak menyawab—

Jawaban Tsuchiya Kouta:

“           <-Tinta tak terlihat”

Jawaban Yoshii Akihisa:

“           <-Hanya orang bodoh yang tak bisa lihat jawabannya.”

Komentar Guru:

—Aku benar benar ingin berikan kalian poin tapi kalian berdua adalah pengecualian.

BTS5-Muttsurini.jpg


"Bolehkah aku menginap dirumahmu? Malam ini, aku...nggak ingin pulang."

Saat aku berjalan ke sekolah, aku mengirim SMS kepada Yuuji. Yuuji seharusnya mampir kerumahku hari ini untuk bermain game tinju, tapi sejak Nee-san datang, aku harus ganti rencana.

Normal untuk mencoba dan meyakinkan orang lain tak mengetahui tentang kakakku karena dia benar benar aneh. Pentingnya lagi aku tak mau kembali ke rumah itu. Aku bisa mengambil kembali poin yang dikurangi sebelum UAS. tapi kalau aku tetap dirumah, mungkin dia akan mengurangi poin lebih jauh untuk alasan lain. Jadi aku harus memita Yuuji untuk membiarkanku menginap dirumahnya untuk beberapa hari mau gimanapun, jadi aku bisa melindungi kehidupan bebasku tinggal sendiri.


Setelah mengecek SMS yang kukirim, aku memsukkan HP-ku ke kantong.

Saat aku berjalan di tanjakan menuju sekolah, suara terkejut memanggilku dari belakang.

"Hmm? Akihisa?"

"Ah, Pagi, Hideyoshi."

"Selamat pagi."

Berjalan cepat disebelahku adalah temanku Kinoshita Hideyoshi. Dia,yang menggunakan pakaian laki laki adalah perempuan cantik seperti yang orang lihat. Dia menyebut dirinya pria tapi kudengar sekolah membuatkannya seragam perempuan.

Saat itu, Hideyoshi melihat wajahku seperti sedang memeriksaku. Ada yang salah?

"? Ada apa, Hideyoshi? Kenapa kau memelototi mukaku?"

"Tidak, ya... Akihisa, sepertinya kau terlihat berbeda?"

"Ueh? Ka-kau berpikir terlalu banyak? Aku biasa saja. Tidak ada yang berubah, kan?"

Aku mengalihkan pandanganku dan tak berani melihat pelototan Hideyoshi. Aku ketahuan terlalu cepat? Tapi aku harus sembunyikan kalau aku punya kakak super-gila walaupun aku harus berbohong pada Hideyoshi.

"Sepertinya, maksudku kamu terlihat lebih segar dari biasanya. Apa kamu dapat uang secara instan dan bisa makan sarapan?”

Ta, Tajem...!


Hideyoshi benar. Aku lebih bugar hari ini dan tentu saja, karena aku sarapan.


Ketika dalam pengawasan Nee-san aku harus berpura-pura bahwa aku menghidupi kehidupan normal. Karena itu aku harus sarapan. Aku harus menjual game dan buku kesayanganku untuk mendapatkan uang yang cukup jadi aku bisa tinggal sendiri dengan bebas. Aku harus membuat kesan palsu.

"Gi-gitudeh...aku juga sarapan kadang kadang.”

Aku tidak bisa mencari alasan sekarang. jadi aku hanya bisa mengganti topik.

"Dan pakaianmu kelihatannya telah disetrika."

"Ka-karena sekarang kan awal minggu. Nggak penting kan?"

"...sangat mencurigakan."

"Se-serius, nggak ada apa apa!"

Ada perbedaan tinggi antara aku dan Hideyoshi maka dia melihatku keatas. Aku tak tahan mata Hideyoshi yang sepertinya bisa melihat semua, dan aku hanya bisa menoleh menghindari pelototan Hideyoshi.

Hideyoshi meluncur kedepanku dan melanjutkan untuk memelototiku.

"Sudah kubilang nggak ada apa apa kan?"

Aku langsung menoleh lagi.

"Kalau begitu, kau bisa setidaknya bicara padaku kan?"

Hideyoshi mengikutiku.


"Hal menjijikkan apa yang kalian lakukan pagi pagi?"

"Yoshii-un, senpai itu benar. Saya rasa kalian harus jaga jarak antara satu sama lain."


Argumenku dengan Hideyoshi dilihat oleh kakak kelas, salah satu dari pasangan Toko-Natsu (Tsunemura Yuusaku) dan Kubo Toshimitsu dari kelas 2-A yang beranking kedua dalam angkatanku.

"Bukan. Aku tidak mengatakan sesuatu yang aneh dengan Akihisa. Lagipula termasuk kalian berdua, bukankah semua orang disini laki-laki..."

Saat itu, perhatian Hideyoshi teralih.

"Maaf, Hideyoshi! Aku duluan!"

Kesempatan ini nggak bisa kulewatkan. Aku langsung meninggalkan Hideyoshi dan lari ke sekolah.

"Ugh, sial, Akihisa, apa kau mencoba lari!?"

Hideyoshi tidak bisa mengejar, tapi kita teman sekelas jadi dia mungkin bisa terus menanyaiku dikelas. Aku harus apa sekarang? Aku harus memikirkan alasan.

Aku menghela napas dan lari naik tanjakan didepan pagar sekolah, masuk sekolah, memakai sepatu indoor, dan meluncur ke kelas 2-F.

"Pagi-oi Yuuji? Kau kenapa? Kenapa kau make celana olahraga bukan celana biasa?

Saat aku masuk kelas, aku melihat teman kelasku, sekaligus teman super-parah-ku Sakamoto Yuuji, duduk di alas duduk dalam pakaian aneh.

"Sialan Akihisa. Ini semua salahmu jadi aku berakhir berpakaian super Cool Biz di bagian bawah saat aku berangkat! Bayar dengan kematianmu, bangsat!!"

"EEHH!? Kenapa kau tiba tiba gila? Apa apaan ini!?"

"Diem! Mati lo! Siniin seragam lo!"

Aku nggak ngerti dia ngomong apa. Yuuji pagi ini kenapa?


"Oi, kau dengar tentang Sakamoto?"

"Ahh... kudengar dia berangkat sekolah cuma pake Y-shirt."

"Serius dia kenapa...mungkin dia lihat terlalu banyak crossdressing, tapi itu serem..."


Bisikan temanku bisa tedengar.

“…”

“…”

Aku harus bilang apa sekarang?

"Yuuji...aku akan bicara denganmu kalau sesuatu yang buruk terjadi padamu..."

"Bu...bukan itu! Aku nggak menggunakannya dengan rela! Juga aku bisa menyelamatkan sedikit harga diriku dengan melindungi boxerku!"

"hm hm. Benar. Jadi karena sesuatu yang tragis terjadi yang menyebabkan kondisi mental Yuuji menjadi seperti ini..."