Suzumiya Haruhi ~ Indonesian Version:Jilid1 Prolog

From Baka-Tsuki
Revision as of 21:22, 25 May 2007 by OreKun (talk | contribs) (New page: Tanigawa Nagaru == '''Suzumiya Haruhi no Yuuutsu''' == (Melankoli Suzumiya Haruhi) Prolog Pertanyaan berapa lama seseorang mempercayai sinterklas. . . Bahkan itu tidak bisa dijadikan...)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Tanigawa Nagaru

Suzumiya Haruhi no Yuuutsu

(Melankoli Suzumiya Haruhi)


Prolog

Pertanyaan berapa lama seseorang mempercayai sinterklas. . . Bahkan itu tidak bisa dijadikan bahan pembicaraan, tapi kalau kau tanya berapa lama aku menghabiskan waktu mempercayai orang tua dengan jubah merah, aku dengan optimis mengatakan sejak dari awal aku tidak pernah percaya. Aku sudah tahu kalau santa pada acara natal di TK itu palsu, dan sekarang kalau dipikir lagi, teman-teman sekelas bahkan sama-sama melihat guru kami berpura-pura menjadi sinterklas. Walaupun aku belum pernah melihat ibuku mencium sinterklas, aku sudah cukup besar untuk mencurigai keberadaan orang tua yang bekerja hanya pada malam natal.

Biarpun begitu, perlu beberapa waktu untuk menyadari bahwa alien, hantu, monster, dan esper dalam film anime yang penuh dengan special efek dimana ada orang-orang baik melawan organisasi jahat itu sebenarnya juga tidak ada. Tidak, tunggu, mungkin aku sebenarnya sudah menyadari hal itu, hanya aku tidak mau mengakuinya. Di dalam hati aku masih berharap alien, hantu, monster, esper, atau organisasi jahat tiba-tiba muncul di hadapanku. Dibandingkan dengan kehidupanku yang normal dan boring ini, dunia yang seperti pertunjukkan yang gemerlap itu lebih menarik; aku ingin tinggal di dalam dunia itu!

Aku ingin jadi orang yang menyelamatkan gadis yang diculik oleh alien dan ditawan dalam benteng yang berbentuk seperti baskom. Aku ingin menjadi seorang yang menggunakan keberanian, kepintaran dan senjata laser andalan untuk bertarung melawan kejahatan dari masa depan yang ingin mengubah sejarah untuk kepentingan mereka sendiri. Aku ingin menjadi seseorang yang membasmi setan dan monster dengan satu mantra, bertarung melawan mutan atau penyihir dari organisasi jahat, dan terlibat dalam pertarungan telepati!

Tapi tunggu, tenang dulu. Kalau aku benar-benar diserang alien atau sesuatu, bagaimana aku bisa bertarung melawan mereka? Aku tidak punya kekuatan khusus!

Kalau begitu, bagaimana kalau begini: suatu hari murid baru yang misterius pindah ke kelasku. Dan dia itu sebenarnya alien atau orang masa depan, dan dia punya kemampuan telepati. Ketika dia terlibat pertarungan dengan orang-orang jahat, yang harus aku lakukan tinggal mencari akal untuk terlibat ke dalamnya. Dia yang akan menangani semua pertarungan-pertarungan, dan aku hanya jadi pengikutnya. Wah, pokoknya hebat, aku memang pintar!

Atau mungkin, jika itu tidak bisa, bagaimana dengan yang ini: suatu hari, kekuatan misterius dalam diriku tiba-tiba muncul, seperti telekinetik atau tenaga dalam. Aku juga menemukan banyak orang di dunia ini mempunyai kemampuan yang sama, lalu suatu perkumpulan paranormal merekrutku. Aku akan jadi anggota organisasi ini dan melindungi dunia ini dari mutan-mutan jahat. Tapi kenyataan memang kejam! Tidak ada yang pindah ke kelasku. Aku belum pernah melihat UFO. Ketika aku pergi ke tempat yang katanya ada hantunya, tidak ada penampakan. Dua jam menatap dengan intensif tidak membuat pensilku bergerak satu senti pun, dan memandang kepala teman sekelasku juga tidak bisa mengungkapkan pikirannya padaku. Aku tidak bisa apa-apa selain merasa depresi dengan bagaimana hukum-hukum fisika berlaku. Aku berhenti mencari UFO dan melihat acara TV spesial tentang paranormal karena akhirnya aku meyakinkan diriku sendiri bahwa hal itu mustahil. Aku bahkan mencapai keadaan dimana aku hanya merasa nostalgia pada hal seperti itu. Setelah lulus SMP, aku benar-benar tumbuh dewasa keluar dari dunia fantasi itu dan menjadi sama sekali sadar dengan kenyataan. Tidak terjadi apa-apa pada tahun 1999, walaupun aku terus berharap, sedikit, bahwa akan ada sesuatu; manusia belum kembali ke bulan atau pergi melampauinya. Kurasa, melihat dari keadaannya, bahwa aku akan lama mati sebelum bisa pergi pulang dari bumi ke alpha centauri.

Dengan pikiran yang biasa seperti itu di dalam kepalaku, aku jadi seorang murid yang normal, dan acuh tak acuh. Itu juga, sampai hari dimana aku bertemu dengan Suzumiya Haruhi.