Difference between revisions of "Tate no Yuusha Vol 2 Chapter 30 (Indonesia)"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
(Created page with "Naofumi : " Oyaji, Oyaji ,Oyaji, Oyaji!!!!!" (catatan: Oyaji maksudnya Pak Tua.) Aku terus-menerus mengetuk pintu toko senjata yang tertutup. Pak tua itu akhirnya membuka pint...")
 
m
Line 1: Line 1:
Naofumi : " Oyaji, Oyaji ,Oyaji, Oyaji!!!!!"
+
Naofumi : " Paman, Paman, Paman, Paman !!!!!"
  +
(catatan: Oyaji maksudnya Pak Tua.)
 
Aku terus-menerus mengetuk pintu toko senjata yang tertutup.
+
Aku menggedor pintu toko senjata yang tertutup berkali-kali.
  +
 
Pak tua itu akhirnya membuka pintu dengan ekspresi sedikit kesal.
 
Pak tua itu akhirnya membuka pintu dengan ekspresi sedikit kesal.
   
Pak Tua: "Apa yang kau inginkan ? toko ini sudah tutup!
+
Pak Tua: "Apa yang kau inginkan ? Toko ini sudah tutup!
  +
Naofumi: "ini keadaan yang Istimewa!".
 
  +
Naofumi: "Ini keadaan darurat!".
  +
  +
Aku menunjukkan Firo yang tubuhnya terbungkus dalam sebuah mantel.
   
  +
Pak Tua: "Apakah kau datang ke sini untuk membeli sebuah budak ?"
Aku menunjukkan Firo yang terbungkus dalam sebuah mantel
 
   
Old Man: "Apakah kau datang ke sini untuk membeli sebuah budak ?"
 
 
Naofumi: "Tentu saja tidak!"
 
Naofumi: "Tentu saja tidak!"
   
lelaki tua ini anggap aku apa?
+
Pak tua ini anggap aku apa?
dalam saat ini bisa saja aku membunuhnya tanpa ragu-ragu.
 
   
  +
Dalam keadaan ini bisa saja aku membunuhnya tanpa ragu-ragu.
  +
  +
  +
Firo: " Tuan ~ ? Apa ada yang salah?"
   
Firo: "? Master ~ Apa yang salah?"
 
 
Naofumi: "Diam kamu!"
 
Naofumi: "Diam kamu!"
  +
 
Firo: "Tidaaak-"
 
Firo: "Tidaaak-"
   
 
Sial! Apa yang terjadi !?
 
Sial! Apa yang terjadi !?
  +
Setelah kejadian tersebut, Kekacauan tidak pernah berhenti.
 
  +
Setelah kejadian tersebut, kekacauan tidak pernah berhenti.
  +
 
Aku terkejut bahwa pedagang budak ingin meluangkan waktu liburnya dan juga aku tidak mendengar adanya keluhan dari bawahannya.
 
Aku terkejut bahwa pedagang budak ingin meluangkan waktu liburnya dan juga aku tidak mendengar adanya keluhan dari bawahannya.
  +
 
Bahkan Raphtalia terdiam.
 
Bahkan Raphtalia terdiam.
  +
Aku mengatakan kepada Firo bahwa jika dia ingin tetap ikut denganku , dia harus dalam wujud manusianya.
 
  +
Aku mengatakan kepada Firo bahwa jika dia ingin tetap ikut denganku, dia harus dalam wujud manusianya.
  +
 
Jadi, aku membawanya ikut ke toko senjata.
 
Jadi, aku membawanya ikut ke toko senjata.
   
Line 30: Line 41:
   
 
Bofun! Biriiiiii!
 
Bofun! Biriiiiii!
  +
 
Dia berubah dan aku mendengar suara mantel yang dirobek.
 
Dia berubah dan aku mendengar suara mantel yang dirobek.
Dalam sekejap mata, Firo kembali menjadi Ratu dari bentuk Philorial.
+
Dalam sekejap mata, Firo kembali menjadi Ratu Philorial.
  +
 
Burung ini! Mantel itu tidak gratis.
 
Burung ini! Mantel itu tidak gratis.
   
Melihat hal tersebut Lelaki tua itu kehilangan kata - kata. Aku menatap Firo.
+
Melihat hal tersebut si pak tua kehilangan kata - kata. Aku menatap Firo.
  +
 
Firo kembali ke bentuk manusia dan memegang tanganku.
 
Firo kembali ke bentuk manusia dan memegang tanganku.
kepalanya terdapat serpihan mantel yang tersisa akibat robek.
+
Di kepalanya terdapat serpihan mantel yang tersisa akibat robek.
  +
  +
Naofumi: "Apakah kau sudah mengerti keadaannya sekarang?"
  +
  +
Pak tua: "Ya ..."
   
  +
Pak tua mengajakku masuk ke dalam toko dengan ekspresi yang benar-benar aneh.
Naofumi: "Apakah Anda mengerti keadaan sekarang?"
 
Paktua: "Ya ..."
 
   
  +
Pak tua : "Jadi, alasan kamu datang kemari bermaksud membeli pakaian untuknya?"
Pak tua Mengajak masuk ke dalam toko dengan ekspresi yang benar-benar aneh.
 
   
  +
Naofumi: "Yup, apakah ada pakaian yang dapat berubah ukuran sesuai dengan pemakainya ?"
Pak tua : "Jadi, alasan kamu datang kesini , bermaksud membeli perlengkapanya?"
 
Naofumi: "yup, Apakah ada pakaian yang dapat berubah sesuai dengan pemakainya ?"
 
   
 
Aku bertanya hal yang tak masuk akal kepadanya.
 
Aku bertanya hal yang tak masuk akal kepadanya.
   
Naofumi: "Tolong, buat ia bisa berubah!"
+
Naofumi: "Tolong, buat pakaian yang bisa berubah!"
  +
Paktua: " tenanglah sedikit."
 
  +
Paktua: " Tenanglah sedikit."
  +
  +
Benar, setelah sekarang aku memikirkannya kembali, mengapa Firo memiliki bentuk manusia?
  +
  +
Dia memiliki sayap yang tumbuh dari punggungnya, rambut pirang, dan mata biru, sangat mirip seperti malaikat.
   
Benar, sekarang aku memikirkan tentang hal itu, mengapa Firo memiliki bentuk humanoid?
 
Dia memiliki sayap yang tumbuh dari punggungnya, rambut pirang, dan mata biru. sangat mirip seperi malaikat.
 
 
Selain itu, wajahnya cukup manis dan juga bisa dibilang cantik .
 
Selain itu, wajahnya cukup manis dan juga bisa dibilang cantik .
usianya aku lihat sekitar 10 tahun dan tingginya hampir sama dengan Repthalia.
 
kyruuuukk...
 
Sebuah suara yang tidak asing.
 
   
  +
Aku perkirakan usianya sekitar 10 tahun dan tingginya hampir sama dengan Rapthalia.
Firo: "Master ~ aku lapar."
 
  +
  +
  +
Kryuuuukk...
  +
  +
Sebuah suara yang tidak asing di telingaku.
  +
  +
Firo: "Tuan ~ aku lapar."
  +
 
Naofumi: "Ditahan saja."
 
Naofumi: "Ditahan saja."
  +
 
Firo: "Tidaaaaak-"
 
Firo: "Tidaaaaak-"
  +
   
 
Sialan! Apa yang bisa aku lakukan !?
 
Sialan! Apa yang bisa aku lakukan !?
   
Paktua: "baiklah, mari kita makan dulu."
+
Pak tua: "Baiklah, mari kita makan dulu."
   
Paktua membawa kita ke belakang toko dan mengeluarkan panci yang penuh dengan sesuatu. Ini sup.
+
Pak tua membawa kami berdua ke belakang tokonya dan mengeluarkan panci yang penuh dengan sesuatu.
  +
  +
Ini sup.
   
 
Naofumi: "Berhen..."
 
Naofumi: "Berhen..."
  +
 
Firo: "Waaa, Itadakimasu ~"
 
Firo: "Waaa, Itadakimasu ~"
   
Firo mengambil panci dari Paktua tersebut dan menuangkan semua apa yang ada ke dalam mulutnya.
+
Firo segera mengambil panci dari Pak tua itu dan menuangkan semua apa yang ada ke dalam mulutnya.
   
 
Firo: "Hmm -..... kurasa rasanya OK ~"
 
Firo: "Hmm -..... kurasa rasanya OK ~"
   
Aku mengemballikan panci yang telah kosong kepada Paktua tersebut.
+
Aku mengembalikan panci yang telah kosong kepada Pak tua.
Dia tercengang dan hanya menatapku.
+
Dia tercengang dan hanya bisa menatapku.
  +
  +
Naofumi: "Ummm, maaf"
   
  +
Old Man: "Ajak aku makan malam lain kali!!"
Naofumi: ". Ummm, maaf"
 
Old Man: "Ajak aku makan malam nanti!!."
 
   
 
......bersambung.....
 
......bersambung.....

Revision as of 10:36, 19 November 2014

Naofumi : " Paman, Paman, Paman, Paman !!!!!"

Aku menggedor pintu toko senjata yang tertutup berkali-kali.

Pak tua itu akhirnya membuka pintu dengan ekspresi sedikit kesal.

Pak Tua: "Apa yang kau inginkan ? Toko ini sudah tutup!

Naofumi: "Ini keadaan darurat!".

Aku menunjukkan Firo yang tubuhnya terbungkus dalam sebuah mantel.

Pak Tua: "Apakah kau datang ke sini untuk membeli sebuah budak ?"

Naofumi: "Tentu saja tidak!"

Pak tua ini anggap aku apa?

Dalam keadaan ini bisa saja aku membunuhnya tanpa ragu-ragu.


Firo: " Tuan ~ ? Apa ada yang salah?"

Naofumi: "Diam kamu!"

Firo: "Tidaaak-"

Sial! Apa yang terjadi !?

Setelah kejadian tersebut, kekacauan tidak pernah berhenti.

Aku terkejut bahwa pedagang budak ingin meluangkan waktu liburnya dan juga aku tidak mendengar adanya keluhan dari bawahannya.

Bahkan Raphtalia terdiam.

Aku mengatakan kepada Firo bahwa jika dia ingin tetap ikut denganku, dia harus dalam wujud manusianya.

Jadi, aku membawanya ikut ke toko senjata.

Firo: "Ah ... Achoo!"

Bofun! Biriiiiii!

Dia berubah dan aku mendengar suara mantel yang dirobek. Dalam sekejap mata, Firo kembali menjadi Ratu Philorial.

Burung ini! Mantel itu tidak gratis.

Melihat hal tersebut si pak tua kehilangan kata - kata. Aku menatap Firo.

Firo kembali ke bentuk manusia dan memegang tanganku. Di kepalanya terdapat serpihan mantel yang tersisa akibat robek.

Naofumi: "Apakah kau sudah mengerti keadaannya sekarang?"

Pak tua: "Ya ..."

Pak tua mengajakku masuk ke dalam toko dengan ekspresi yang benar-benar aneh.

Pak tua : "Jadi, alasan kamu datang kemari bermaksud membeli pakaian untuknya?"

Naofumi: "Yup, apakah ada pakaian yang dapat berubah ukuran sesuai dengan pemakainya ?"

Aku bertanya hal yang tak masuk akal kepadanya.

Naofumi: "Tolong, buat pakaian yang bisa berubah!"

Paktua: " Tenanglah sedikit."

Benar, setelah sekarang aku memikirkannya kembali, mengapa Firo memiliki bentuk manusia?

Dia memiliki sayap yang tumbuh dari punggungnya, rambut pirang, dan mata biru, sangat mirip seperti malaikat.

Selain itu, wajahnya cukup manis dan juga bisa dibilang cantik .

Aku perkirakan usianya sekitar 10 tahun dan tingginya hampir sama dengan Rapthalia.


Kryuuuukk...

Sebuah suara yang tidak asing di telingaku.

Firo: "Tuan ~ aku lapar."

Naofumi: "Ditahan saja."

Firo: "Tidaaaaak-"


Sialan! Apa yang bisa aku lakukan !?

Pak tua: "Baiklah, mari kita makan dulu."

Pak tua membawa kami berdua ke belakang tokonya dan mengeluarkan panci yang penuh dengan sesuatu.

Ini sup.

Naofumi: "Berhen..."

Firo: "Waaa, Itadakimasu ~"

Firo segera mengambil panci dari Pak tua itu dan menuangkan semua apa yang ada ke dalam mulutnya.

Firo: "Hmm -..... kurasa rasanya OK ~"

Aku mengembalikan panci yang telah kosong kepada Pak tua. Dia tercengang dan hanya bisa menatapku.

Naofumi: "Ummm, maaf"

Old Man: "Ajak aku makan malam lain kali!!"

......bersambung.....