Difference between revisions of "Suzumiya Haruhi ~ Indonesian Version:Jilid1 Bab05"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
(20% Completed)
(40%)
Line 91: Line 91:
 
Mengapa semuanya suka dengan Haruhi? Dia hanyalah seseorang yang eksentrik, gadis gila yang membuat masalah bagi orang lain, dan juga tidak disebutkan, dia itu sangatlah egois. Apakah dia itu benar-benar pantas mendapatkan 'Organisasi' untuk menggunakan seluruh sumber dayanya untuk melindunginya? Walau aku harus mengakuinya kalau dia itu menarik dari tampangnya.
 
Mengapa semuanya suka dengan Haruhi? Dia hanyalah seseorang yang eksentrik, gadis gila yang membuat masalah bagi orang lain, dan juga tidak disebutkan, dia itu sangatlah egois. Apakah dia itu benar-benar pantas mendapatkan 'Organisasi' untuk menggunakan seluruh sumber dayanya untuk melindunginya? Walau aku harus mengakuinya kalau dia itu menarik dari tampangnya.
   
  +
(20% Completed) --[[User:Nandaka|Nandaka]] 11:54, 30 June 2007 (PDT)
 
  +
"Saya tidak tahu apa yang terjadi tiga tahun yang lalu. Yang saya tahu hanyalah, saya tiba-tiba sadar saya memiliki kekuatan paranormal pada suatu hari tiga tahun yang lalu. Saya benar-benar ketakutan, saya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Beruntung untuk saya, itu tidaklah lama sebelum 'Organisasi' mengambil saya, atau saya mungkin sudah bunuh diri karena berpikir ada yang salah dengan otak saya."
  +
  +
Aku sudah berpikir kalau pasti ada yang salah dengan otak mu sejak waktu itu.
  +
  +
"Yaa, itu tidak mustahil. Walau kami lebih takut dengan adanya kemungkinan buruk yang tidak bisa diduga sebelumnya."
  +
  +
Tersenyum akan kekurangannya, Koizumi menyisip cangkirnya yang berisi kopi, dan kemudian memberikan aku tatapan serius.
  +
  +
"Kapan anda pikir dunia ini dimulai keberadaannya?"
  +
  +
Dia menanyakan pertanyaan yang cukup mengejutkan tiba-tiba.
  +
  +
"Bukannya semua dimulai dari Dentuman Besar?"
  +
  +
"Saat ini itulah yang dikatakan. Tetapi, bagi kami ada kemungkinan lain - dunia ini dimulai dari tiga tahun yang lalu."
  +
  +
Aku melihat wajah Koizumi lagi dan lagi. Apa yang dikatakannya telalu absurd sebagai kenyataan.
  +
  +
"Itu mustahil! Aku masih bisa mengingat dengan jelas apa yang terjadi tiga tahun yang lalu. Lagi pula, kedua orangtuaku masih hidup. Aku masih punya tiga jahitan yang kudapat saat jatuh ke selokan waktu masih kecil. Dan bagaimana kamu bisa menjelaskan semua yang kuhafalkan mati-matian dari buku pelajaran sejarah?"
  +
  +
"OK, lalu bagaimana anda bisa yakin kalau semua manusia, termasuk anda, tidak diciptakan dengan ingatan mereka sebelumnya? Kalau ini kasusnya, maka tidak perlu sampai tiga tahun yang lalu. Tidak ada bukti di dunia ini yang membatalkan kalau dunia tidak dimulai dari lima menit yang lalu, dan semua kehidupan dimulai dari sana."
  +
  +
"...."
  +
  +
"Sebagai contoh, coba bayangkan sebuah virtual reality. Otakmu telah dihubungkan dengan kabel listrik, semua yang kau lihat, cium, dan bahkan sentuh sebenarnya dikirimkan melalui sinyal listrik dari kabel ke otakmu, tapi kamu sendiri percaya apa yang kau rasakan itu nyata. Jadi apa yang disebut sebagai dunia nyata itu sebenarnya sangat rapuh."
  +
  +
".... Mari bilang saja kalau aku setuju dengan yang kamu katakan, itu tidak masalah kalau bumi terbentuk tiga tahun yang lalu atau lima menit sebelumnya. Yang jadi masalah, apa hubungan keberadaan 'Organisasi' dengan Haruhi?"
  +
  +
"Pimpinan dari 'Organisasi' percaya kalau sebenarnya dunia ini hanyalah mimpi seseorang. Kami, tidak, seharusnya seluruh dunia ini sendiri sebenanya hanyalan mimpi. Karena hanya sebuah mimpi, bagi orang itu, untuk membuat dan mengubah kenyataan dimana kita berada didalamnya adalah semudah bagaikan memutar jam saja. Dan kami tahu siapa orang itu."
  +
  +
Mungkin karena disebabkan pemilihan kata-katanya, tetapi wajah Koizumi terlihat sungguh dewasa.
  +
  +
"Manusia menyebut siapa yang bisa menciptakan dan menghancurkan dunia ini semaunya sebagai Tuhan<!-- God in here can be translated into 'Tuhan' as in omnipotent god in christian/islam, or 'Dewa' as kami-sama in japanese, or like in budha/hindu religion, I choose the first because in this context is only one person-->."
  +
  +
....Hei, Haruhi! Kamu sudah menjadi tuhan tuh, ya Tuhan!
  +
  +
"Oleh karena itulah 'Organisasi' selalu sangat berhati-hati. Jika Tuhan menjadi tidak puas dengan dunia ini, dia bisa saja melenyapkan dunia yang lama dan menggantinya dengan yang baru. Seperti anak kecil yang tidak puas dengan istana pasirnya dan memutuskan untuk menghancurkannya dan membuat yang baru. Walau kurasa ada banyak konflik yang tidak terselesaikan di dunia ini, tapi masih ada beberapa yang baik yang membuatnya cukup berharga untuk hidup di dalamnya. Karena inilah aku membantu 'Organisasi' melindungi dunia."
  +
  +
"Mengapa kamu tidak pergi dan langsung tanya Haruhi? Bilang kepadanya supaya berhenti menghancurkan dunia, mungkin dia mau mendengarnya."
  +
  +
"Tentu saja, Suzumiya-san tidak mengetahui itu, dia tidak menyadari kekuatannya sendiri. Tugas kami adalah agar dia tidak pernah menyadarinya dan dia menjalani kehidupannya dengan damai."
  +
  +
Koizumi mulai tersenyum kembali setelah mengatakan hal itu.
  +
  +
"Saat sekarang ini, dia masih tuhan yang tidak lengkap, tidak bisa mengontrol dunia ini semaunya. Walau dia belum sepenuhnya berevolusi, kami sudah melihat beberapa tanda-tandanya."
  +
  +
"Bagaimana kamu tahu?"
  +
  +
"Coba pikirkan ini, mengapa esper seperti saya, dan juga orang-orang seperti Asahina Mikuru dan Nagato Yuki ada? Itu karena Suzumiya-san menginginkannya."
  +
  +
''Kalau ada seseorang disini yang alien, penjelajah waktu, slider, atau esper, maka datang dan cari saya!''
  +
  +
Aku lansung segera mengingat perkenalan diri Haruhi pada awal semester.
  +
  +
"Karena dia masih belum menemukan mereka, dia tidak mampu memanfaatkan seluruh kekuatannya, dia hanya bisa melepaskannya secara tidak sadar dan acak. Tetapi untuk beberapa bulan terakhir ini, Suzumiya-san telah terus-menerus melepaskan kekuatannya melebihi apa yang bisa dipahami manusia. Seperti yang anda tahu, ini menyebabkan Suzumiya-san mendapatkan Asahina Mikuru, Nagato Yuki, dan bahkan juga aku untuk bergabung dengan klubnya."
  +
  +
Apakah itu membuatku sebagai orang luar sendirian?
  +
  +
"Tidak juga. Bagi kami, anda adalah keberadaan yang misterius. Saya telah melakukan banyak pemeriksaan latar belakang tentang anda, saya harap anda tidak keberatan. Dan saya bisa menjamin, anda hanyalah manusia normal biasa tanpa kekuatan spesial apapun."
  +
  +
Haruskan kuanggap itu sebagai pujian, atau seharusnya aku kecewa?
  +
  +
"Saya tidak mengerti juga, tapi nasib dari dunia ini bisa jadi berada di tangan anda. Oleh karena itu, anda harus berhati-hati agar Suzumiya-san tidak merasakan kekecewaan akan dunia ini."
  +
  +
"Karena kamu pikir Haruhi itu tuhan," saranku, "Mengapa tidak kamu culik saja dia, lalu lakukan otopsi padanya dan lihat dari apa otaknya terbuat? Bahkan mungkin saja kamu bisa mempelajari rahasia dari alam semesta!"
  +
  +
"Di sana ada beberapa ektremis di dalam 'Organisasi' yang berpikir sama dengan anda."
  +
  +
Koizumi mengangguk saat menambahkan.
  +
  +
"Tetapi mayoritas masih berpikir kalau yang terbaik adalah membiarkannya saja. Lagi pula, bila tuhan menjadi tidak senang karena hal ini, sebuah bencana bisa dipastikan terjadi. Kami berharap dunia tetap seperti apa adanya, jadi sudah sewajarnya kami berharap Suzumiya-san bisa hidup damai. Kami tidak mendapatkan apapun bila bencana terjadi..."
  +
  +
"...Jadi apa yang harus kita lakukan."
  +
  +
"Itu yang tidak saya ketahui."
  +
  +
"Oh ya, apa yang terjadi dengan dunia bila Haruhi tiba-tiba meninggal?"
  +
  +
"Apakah dunia akan hancur bersamanya? Atau tuhan hanya menjadi tidak ada? Atau ada tuhan yang baru akan menggantikannya? Sebelum itu terjadi tidak ada yang tahu."
  +
  +
Kopi di dalam cangkir kertas telah menjadi dingin. Aku menggesernya ke samping karena aku tidak ingin meminumnya lagi.
  +
  +
"Kamu bilang kamu punya kekuatan paranormal?"
  +
  +
"Yaa, itu tidak terlalu tepat, tapi kurang lebih anda benar."
  +
  +
"Maka tunjukanlah beberapa kekuatanmu, maka aku akan percaya. Misalnya, buat kopi ini menjadi hangat lagi."
  +
  +
Koizumi tersenyum bahagia. Ini pertama kalinya aku melihatnya benar-benar tersenyum.
  +
  +
"Maafkan saya, saya tidak bisa melakukan itu. Kekuatan saya bukanlah sesuatu yang mudah dipahami. Dalam kondisi normal, saya tidak punya kekuatan apapun. Saya haruslah memenuhi beberapa persyaratan sebelum saya bisa menggunakannya, tapi saya percaya anda bisa mendapatkan kesempatan untuk melihatnya pada suatu hari."
  +
  +
"Maaf saya telah mengambil waktu anda, saya kira saya akan pulang ke rumah sekarang." Setelah mengatakan itu, Koizumi pergi dengan senyum.
  +
  +
Aku melihat Koizumi berjalan menjauh sampai dia menghilang, lalu aku berpikir untuk memegang cangkir kertasnya.
  +
  +
Seperti yang sudah kuduga, kopinya tetap dingin.
  +
  +
  +
Saat aku kembali ke ruang klub, aku terdiam akan Asahina yang berdiri di dalam dengan bra dan celana dalamnya.
  +
  +
  +
"..."
  +
  +
Asahina, dengan kostum maid di tangannya, berdiri dengan matanya yang terbuka lebar, melihat ke arah ku yang beku di tempat dengan tangan ku di pegangan pintu. Perlahan mulutnya mulai terbuka saat dia bersiap untuk teriak.
  +
  +
"Maafkan aku."
  +
  +
Sebelum dia punya kesempatan untuk teriak, aku menarik kaki yang ada di dalam ruangan dan menutup pintu secepatnya. Terima kasih akan itu, aku bisa menghindari jeritannya.
  +
  +
Beneran, aku seharusnya mengetuk sebelum masuk. Tidak tunggu, dia seharusnya mengunci pintunya bila dia ingin berganti baju!
  +
  +
Saat aku masih berpikir untuk menyimpan gambaran akan badan putih mulusnya setengah telanjang ke dalam ingatan jangka panjangku, sebuah ketukan halus datang dari sisi lain pintu. "Kamu bisa masuk sekarang...."
  +
  +
"Maaf soal tadi."
  +
  +
"Itu tidak masalah...."
  +
  +
Aku melihat kepala Asahina yang menunduk saat dia membuka pintu dan minta maaf. Dia bersemu dan berkata,
  +
  +
"Maaf, aku selalu menampilkan sisi memalukanku...."
  +
  +
Aku nggak ada masalah sebenarnya.
  +
  +
Dia benar-benar gadis yang cukup penurut, menggunakan kostum maidnya seperti yang dikatakannya.
  +
  +
Dia hanyalah terlalu imut!
  +
  +
Aku takut kalau aku terus menatap Asahina seperti itu, gambar yang baru saja kuperoleh akan bergeser ke sisi yang tidak senonoh. Mengumpulkan semua alasan yang harus kuhadapi pada keinginan yang mengesalkan, aku duduk dengan cepat di kursi komandan dan menyalakan komputer.
  +
  +
Sadar ada yang memperhatikanku, aku mengangkat kepalaku, aku menemukan Nagato Yuki sebenarnya melihatku untuk perubahan. Dia mengangkat kacamatanya sedikit, lalu kembali kepada bukunya. Gerakannya cukup manusiawi.
  +
  +
Aku membuka internet browser dan pergi ke homepage klub, mencoba untuk mengubah sesuatu dari halaman yang selalu tetap, tapi aku tidak tahu darimana harus memulai. Aku mulai berpikir mengedit halaman web hanyalah membuang waktu saja, dan aku akan menuntup jendelanya dan menghembuskan nafas. Tetapi di sini aku bosan seperti mati, aku juga sudah capai dengan Othello, aku butuh sesuatu untuk menghabiskan waktu.
  +
  +
Saat aku bergumam dibawah nafasku dengan tangan tersilang, tiba-tiba seseorang meletakkan secangkir teh hangat di depan ku. Aku langsung menatap ke atas dan menemukan Asahina dalam kostum maidnya tersenyum sambil berdiri dengan nampan di tangannya. Dia benar-benar terlihat seperti maid sungguhan.
  +
  +
"Terima kasih."
  +
  +
Aku baru saja ditraktir secangkir kopi hangat oleh Koizumi, tapi aku masih menerimanya dengan senang hati secangkir teh hangat ini.
  +
  +
Asahina lalu meletakan cangkir lainnya di sisi Nagato, lalu dia duduk disampingnya dan dengan tenang menyisip cangkir tehnya sendiri.
  +
  +
  +
Pada akhirnya, Haruhi tidak pernah datang ke ruang klub pada hari itu.
  +
  +
(40% Completed) --[[User:Nandaka|Nandaka]]
   
 
<noinclude>
 
<noinclude>

Revision as of 17:38, 8 July 2007

Senin pun datang, dan kelembapan dari musim hujan membuatnya bertahap terasa di sekolah, meningkat sampai titik di mana kami menjadi ember keringat. Jika ada politikus yang membuat janji kampanye untuk memasang sebuah eskalator di jalan bukit, mereka dijamin akan mendapat suaraku saat aku sudah bisa memilih.

Aku sedang duduk di ruang kelas, mengipasi leherku dengan shitajiki/alas tulis sebagai pengganti kipas, ketika bel berbunyi dan Haruhi, yang tidak biasanya, adalah yang terakhir masuk.

Melempar tasnya ke meja, dia berkata, "Aku juga ingin dikipasi."

"Lakukan saja sendiri."

Haruhi, yang berpisah denganku di depan stasiun dua hari yang lalu, menekuk wajahnya menjadi muka asam, menggembungkan pipinya. Saat ketika aku berpikir kalau ekspresinya menjadi semakin imut hari-hari ini, dia kembali menjadi dirinya yang biasa menggerutu hari ini.

"Hei, Suzumiya. Kamu tahu nggak cerita tentang 'Burung Biru Pembawa Kebahagiaan'?"

"Apa itu?"

"Nggak, nggak usah dipikirin, bukan apa-apa."

"Kalau begitu, nggak usah nanya."

Haruhi memberiku tatapan menggerutu dari samping, lalu Okabe-sensei data dan sesi homeroom dimulai.

Di dalam kelas pada hari itu, sebuah aura kekesalan teradiasi ke seluruh sisi dari Haruhi's downer, memancarkan tekanan yang tidak menyenangkan ke punggungku. Tidak pernah rasanya bunyi bel pada akhir hari terasa begitu nyaman. Seperti tikus ladang berlari dari api kebakaran yang menyala-nyala, aku berevakuasi ke ruang klub.

Figur Nagato yang sedang membaca kini menjadi pemandangan yang pasti ada di ruang klub, sampai ke batas kalau dia terlihat seperti ornamen tetap di dalam ruangan.

Dikatakan begitu, aku berbalik dan berkata ke Koizumi Itsuki, yang sudah datang terlebih dahulu.

"Jangan bilang kalau kamu juga punya sesuatu yang ingin dikatakan kepadaku tentang Suzumiya?"

Hanya ada tiga orang di tempat ini. Haruri ada tugas membersihkan hari ini, sedangkan Asahina masih belum datang.

"Ah, berdasarkan reaksi anda, saya kira dua gadis lainya telah melakukan pendekatan kepa da anda."

Koizumi melihat sekilas ke Nagato, yang sibuk membaca bukunya seperti biasa. Aku menyadari nada bicaranya yang tahu segala cukup menyebalkan.

"Mari kita mencari tempat lain untuk bicara. Bisa bermasalah jikalau Suzumiya-san mendengar kita."

Koizumi dan aku pergi menuju kafetaria dan duduk di salah mejanya. Di jalan, Koizumi bahkan membelikan secangkir kopi panas untuk ku. Aku tahu ini aneh untuk dua pria duduk bersama di satu meja kafetaria, tapi itu tidak bisa dihindari.

"Sampai seberapa jauh yang sudah anda ketahui?"

"Kalau Suzumiya itu bukan orang biasa, kukira."

"Ini membuat semuanya menjadi lebih mudah untuk saya. Anda benar."

Apa ini semacam joke? Seluruh ketiga anggota Brigade SOS lainnya telah memberitahuku kalau Suzumiya itu bukan manusia. Apa pemanasan global sangat mendidihkan otak mereka sampai mereka korslet?

"Pertama, beritahu siapa kamu sebenarnya."

Karena sudah ada orang yang mengatakan kalau dirinya alien dan yang satunya penjelajah waktu, aku sudah mempunyai bayangan, jadi aku ikuti.

"Kamu nggak bakal bilang ke aku kalau kamu itu esper kan?"

"Sekarang tidak perlu mengasumsikannya lagi!"

Koizumi mengoyangkan cangkirnya lembut.

"Walau tidak terlalu akurat sekali, anda kurang lebih benar - saya seorang yang bisa anda sebut sebagai esper. Itu benar, saya memiliki kekuatan paranormal."

Aku meminum kopiku dalam diam. Mmm, terlalu manis, dia seharusnya beli dengan gula yang lebih sedikit.

"Saya lebih memilih untuk mendadak tidak pindah ke sekolah ini, tapi telah ada perubahan situasi. Saya tidak mengira kalau kedua gadis itu telah mendekati Suzumiya Haruhi dengan cepat. Sebelumnya, mereka selalu mengawasinya dengan diam-diam."

Berhentilah memperlakukan Haruhi seperti spesies langka!

Menyadari aku jadi cemberut, dia melanjutkan.

"Sekarang tenanglah dahulu. Kami juga berusaha sebaiknya! Kami tidak memiliki maksud untuk menyakiti Suzumiya-san, malahan kami ingin melindunginya dari bahaya."

"Kamu bilang kami? Artinya ada esper lain seperti kamu?"

"Yaa, tidak sebanyak yang anda pikirkan. Karena saya di antara tingkat terendah, saya tidak terlalu tahu banyak, saya hanya tahu kalau kira-kira ada sepuluhan di dunia ini. Semuanya di bawah pengawasan 'Organisasi'."

Hebat, sekarang kita punya sebuah 'Organisasi'!

"Saya tidak tahu terdiri dari apa 'Organisasi' itu, atau berapa banyak anggotannya. Semua sepertinya dijalankan oleh orang penting di atas sana."

".....Jadi, kelompok rahasia ini, 'Organisasi' ini, sebenarnya apa yang dilakukan mereka?"

Koizumi membasahi bibirnya dengan kopi yang telah dingin.

"Seperti yang telah anda duga, 'Organisasi' didirikan tiga tahun yang lalu, dan prioritas mereka adalah mengamati Suzumiya Haruhi. Kalau dikatakan secara langsung, mereka ada hanya untuk mengamati Suzumiya Haruhi. Saya yakin anda telah mengerti sekarang? Saya bukanlah satu-satunya anggota 'Organisasi' yand ada di sekolah ini. Di sini ada sejumlah orang yang telah menyusup sebelum saya; Saya hanyalah dipindahkan sementara di sini untuk membantu mereka."

Aku tiba-tiba teringat wajah Taniguchi. Dia bilang kalau dia dari dulu selalu sekelas dengan Haruhi semenjak SLTP. Mungkinkah dia itu esper seperti Koizumi juga?

"Kamu bercanda kan?"

Koizumi berpura-pura tidak mendengarnya dan melanjutkan,

"Akan tetapi, saya tidak bisa menjamin kalau mereka semuanya berada di sisi Suzumiya-san."

Mengapa semuanya suka dengan Haruhi? Dia hanyalah seseorang yang eksentrik, gadis gila yang membuat masalah bagi orang lain, dan juga tidak disebutkan, dia itu sangatlah egois. Apakah dia itu benar-benar pantas mendapatkan 'Organisasi' untuk menggunakan seluruh sumber dayanya untuk melindunginya? Walau aku harus mengakuinya kalau dia itu menarik dari tampangnya.


"Saya tidak tahu apa yang terjadi tiga tahun yang lalu. Yang saya tahu hanyalah, saya tiba-tiba sadar saya memiliki kekuatan paranormal pada suatu hari tiga tahun yang lalu. Saya benar-benar ketakutan, saya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Beruntung untuk saya, itu tidaklah lama sebelum 'Organisasi' mengambil saya, atau saya mungkin sudah bunuh diri karena berpikir ada yang salah dengan otak saya."

Aku sudah berpikir kalau pasti ada yang salah dengan otak mu sejak waktu itu.

"Yaa, itu tidak mustahil. Walau kami lebih takut dengan adanya kemungkinan buruk yang tidak bisa diduga sebelumnya."

Tersenyum akan kekurangannya, Koizumi menyisip cangkirnya yang berisi kopi, dan kemudian memberikan aku tatapan serius.

"Kapan anda pikir dunia ini dimulai keberadaannya?"

Dia menanyakan pertanyaan yang cukup mengejutkan tiba-tiba.

"Bukannya semua dimulai dari Dentuman Besar?"

"Saat ini itulah yang dikatakan. Tetapi, bagi kami ada kemungkinan lain - dunia ini dimulai dari tiga tahun yang lalu."

Aku melihat wajah Koizumi lagi dan lagi. Apa yang dikatakannya telalu absurd sebagai kenyataan.

"Itu mustahil! Aku masih bisa mengingat dengan jelas apa yang terjadi tiga tahun yang lalu. Lagi pula, kedua orangtuaku masih hidup. Aku masih punya tiga jahitan yang kudapat saat jatuh ke selokan waktu masih kecil. Dan bagaimana kamu bisa menjelaskan semua yang kuhafalkan mati-matian dari buku pelajaran sejarah?"

"OK, lalu bagaimana anda bisa yakin kalau semua manusia, termasuk anda, tidak diciptakan dengan ingatan mereka sebelumnya? Kalau ini kasusnya, maka tidak perlu sampai tiga tahun yang lalu. Tidak ada bukti di dunia ini yang membatalkan kalau dunia tidak dimulai dari lima menit yang lalu, dan semua kehidupan dimulai dari sana."

"...."

"Sebagai contoh, coba bayangkan sebuah virtual reality. Otakmu telah dihubungkan dengan kabel listrik, semua yang kau lihat, cium, dan bahkan sentuh sebenarnya dikirimkan melalui sinyal listrik dari kabel ke otakmu, tapi kamu sendiri percaya apa yang kau rasakan itu nyata. Jadi apa yang disebut sebagai dunia nyata itu sebenarnya sangat rapuh."

".... Mari bilang saja kalau aku setuju dengan yang kamu katakan, itu tidak masalah kalau bumi terbentuk tiga tahun yang lalu atau lima menit sebelumnya. Yang jadi masalah, apa hubungan keberadaan 'Organisasi' dengan Haruhi?"

"Pimpinan dari 'Organisasi' percaya kalau sebenarnya dunia ini hanyalah mimpi seseorang. Kami, tidak, seharusnya seluruh dunia ini sendiri sebenanya hanyalan mimpi. Karena hanya sebuah mimpi, bagi orang itu, untuk membuat dan mengubah kenyataan dimana kita berada didalamnya adalah semudah bagaikan memutar jam saja. Dan kami tahu siapa orang itu."

Mungkin karena disebabkan pemilihan kata-katanya, tetapi wajah Koizumi terlihat sungguh dewasa.

"Manusia menyebut siapa yang bisa menciptakan dan menghancurkan dunia ini semaunya sebagai Tuhan."

....Hei, Haruhi! Kamu sudah menjadi tuhan tuh, ya Tuhan!

"Oleh karena itulah 'Organisasi' selalu sangat berhati-hati. Jika Tuhan menjadi tidak puas dengan dunia ini, dia bisa saja melenyapkan dunia yang lama dan menggantinya dengan yang baru. Seperti anak kecil yang tidak puas dengan istana pasirnya dan memutuskan untuk menghancurkannya dan membuat yang baru. Walau kurasa ada banyak konflik yang tidak terselesaikan di dunia ini, tapi masih ada beberapa yang baik yang membuatnya cukup berharga untuk hidup di dalamnya. Karena inilah aku membantu 'Organisasi' melindungi dunia."

"Mengapa kamu tidak pergi dan langsung tanya Haruhi? Bilang kepadanya supaya berhenti menghancurkan dunia, mungkin dia mau mendengarnya."

"Tentu saja, Suzumiya-san tidak mengetahui itu, dia tidak menyadari kekuatannya sendiri. Tugas kami adalah agar dia tidak pernah menyadarinya dan dia menjalani kehidupannya dengan damai."

Koizumi mulai tersenyum kembali setelah mengatakan hal itu.

"Saat sekarang ini, dia masih tuhan yang tidak lengkap, tidak bisa mengontrol dunia ini semaunya. Walau dia belum sepenuhnya berevolusi, kami sudah melihat beberapa tanda-tandanya."

"Bagaimana kamu tahu?"

"Coba pikirkan ini, mengapa esper seperti saya, dan juga orang-orang seperti Asahina Mikuru dan Nagato Yuki ada? Itu karena Suzumiya-san menginginkannya."

Kalau ada seseorang disini yang alien, penjelajah waktu, slider, atau esper, maka datang dan cari saya!

Aku lansung segera mengingat perkenalan diri Haruhi pada awal semester.

"Karena dia masih belum menemukan mereka, dia tidak mampu memanfaatkan seluruh kekuatannya, dia hanya bisa melepaskannya secara tidak sadar dan acak. Tetapi untuk beberapa bulan terakhir ini, Suzumiya-san telah terus-menerus melepaskan kekuatannya melebihi apa yang bisa dipahami manusia. Seperti yang anda tahu, ini menyebabkan Suzumiya-san mendapatkan Asahina Mikuru, Nagato Yuki, dan bahkan juga aku untuk bergabung dengan klubnya."

Apakah itu membuatku sebagai orang luar sendirian?

"Tidak juga. Bagi kami, anda adalah keberadaan yang misterius. Saya telah melakukan banyak pemeriksaan latar belakang tentang anda, saya harap anda tidak keberatan. Dan saya bisa menjamin, anda hanyalah manusia normal biasa tanpa kekuatan spesial apapun."

Haruskan kuanggap itu sebagai pujian, atau seharusnya aku kecewa?

"Saya tidak mengerti juga, tapi nasib dari dunia ini bisa jadi berada di tangan anda. Oleh karena itu, anda harus berhati-hati agar Suzumiya-san tidak merasakan kekecewaan akan dunia ini."

"Karena kamu pikir Haruhi itu tuhan," saranku, "Mengapa tidak kamu culik saja dia, lalu lakukan otopsi padanya dan lihat dari apa otaknya terbuat? Bahkan mungkin saja kamu bisa mempelajari rahasia dari alam semesta!"

"Di sana ada beberapa ektremis di dalam 'Organisasi' yang berpikir sama dengan anda."

Koizumi mengangguk saat menambahkan.

"Tetapi mayoritas masih berpikir kalau yang terbaik adalah membiarkannya saja. Lagi pula, bila tuhan menjadi tidak senang karena hal ini, sebuah bencana bisa dipastikan terjadi. Kami berharap dunia tetap seperti apa adanya, jadi sudah sewajarnya kami berharap Suzumiya-san bisa hidup damai. Kami tidak mendapatkan apapun bila bencana terjadi..."

"...Jadi apa yang harus kita lakukan."

"Itu yang tidak saya ketahui."

"Oh ya, apa yang terjadi dengan dunia bila Haruhi tiba-tiba meninggal?"

"Apakah dunia akan hancur bersamanya? Atau tuhan hanya menjadi tidak ada? Atau ada tuhan yang baru akan menggantikannya? Sebelum itu terjadi tidak ada yang tahu."

Kopi di dalam cangkir kertas telah menjadi dingin. Aku menggesernya ke samping karena aku tidak ingin meminumnya lagi.

"Kamu bilang kamu punya kekuatan paranormal?"

"Yaa, itu tidak terlalu tepat, tapi kurang lebih anda benar."

"Maka tunjukanlah beberapa kekuatanmu, maka aku akan percaya. Misalnya, buat kopi ini menjadi hangat lagi."

Koizumi tersenyum bahagia. Ini pertama kalinya aku melihatnya benar-benar tersenyum.

"Maafkan saya, saya tidak bisa melakukan itu. Kekuatan saya bukanlah sesuatu yang mudah dipahami. Dalam kondisi normal, saya tidak punya kekuatan apapun. Saya haruslah memenuhi beberapa persyaratan sebelum saya bisa menggunakannya, tapi saya percaya anda bisa mendapatkan kesempatan untuk melihatnya pada suatu hari."

"Maaf saya telah mengambil waktu anda, saya kira saya akan pulang ke rumah sekarang." Setelah mengatakan itu, Koizumi pergi dengan senyum.

Aku melihat Koizumi berjalan menjauh sampai dia menghilang, lalu aku berpikir untuk memegang cangkir kertasnya.

Seperti yang sudah kuduga, kopinya tetap dingin.


Saat aku kembali ke ruang klub, aku terdiam akan Asahina yang berdiri di dalam dengan bra dan celana dalamnya.


"..."

Asahina, dengan kostum maid di tangannya, berdiri dengan matanya yang terbuka lebar, melihat ke arah ku yang beku di tempat dengan tangan ku di pegangan pintu. Perlahan mulutnya mulai terbuka saat dia bersiap untuk teriak.

"Maafkan aku."

Sebelum dia punya kesempatan untuk teriak, aku menarik kaki yang ada di dalam ruangan dan menutup pintu secepatnya. Terima kasih akan itu, aku bisa menghindari jeritannya.

Beneran, aku seharusnya mengetuk sebelum masuk. Tidak tunggu, dia seharusnya mengunci pintunya bila dia ingin berganti baju!

Saat aku masih berpikir untuk menyimpan gambaran akan badan putih mulusnya setengah telanjang ke dalam ingatan jangka panjangku, sebuah ketukan halus datang dari sisi lain pintu. "Kamu bisa masuk sekarang...."

"Maaf soal tadi."

"Itu tidak masalah...."

Aku melihat kepala Asahina yang menunduk saat dia membuka pintu dan minta maaf. Dia bersemu dan berkata,

"Maaf, aku selalu menampilkan sisi memalukanku...."

Aku nggak ada masalah sebenarnya.

Dia benar-benar gadis yang cukup penurut, menggunakan kostum maidnya seperti yang dikatakannya.

Dia hanyalah terlalu imut!

Aku takut kalau aku terus menatap Asahina seperti itu, gambar yang baru saja kuperoleh akan bergeser ke sisi yang tidak senonoh. Mengumpulkan semua alasan yang harus kuhadapi pada keinginan yang mengesalkan, aku duduk dengan cepat di kursi komandan dan menyalakan komputer.

Sadar ada yang memperhatikanku, aku mengangkat kepalaku, aku menemukan Nagato Yuki sebenarnya melihatku untuk perubahan. Dia mengangkat kacamatanya sedikit, lalu kembali kepada bukunya. Gerakannya cukup manusiawi.

Aku membuka internet browser dan pergi ke homepage klub, mencoba untuk mengubah sesuatu dari halaman yang selalu tetap, tapi aku tidak tahu darimana harus memulai. Aku mulai berpikir mengedit halaman web hanyalah membuang waktu saja, dan aku akan menuntup jendelanya dan menghembuskan nafas. Tetapi di sini aku bosan seperti mati, aku juga sudah capai dengan Othello, aku butuh sesuatu untuk menghabiskan waktu.

Saat aku bergumam dibawah nafasku dengan tangan tersilang, tiba-tiba seseorang meletakkan secangkir teh hangat di depan ku. Aku langsung menatap ke atas dan menemukan Asahina dalam kostum maidnya tersenyum sambil berdiri dengan nampan di tangannya. Dia benar-benar terlihat seperti maid sungguhan.

"Terima kasih."

Aku baru saja ditraktir secangkir kopi hangat oleh Koizumi, tapi aku masih menerimanya dengan senang hati secangkir teh hangat ini.

Asahina lalu meletakan cangkir lainnya di sisi Nagato, lalu dia duduk disampingnya dan dengan tenang menyisip cangkir tehnya sendiri.


Pada akhirnya, Haruhi tidak pernah datang ke ruang klub pada hari itu.

(40% Completed) --Nandaka


Kembali ke Main Page Mundur ke Chapter 4 Maju ke Chapter 6