Difference between revisions of "Saenai Heroine no Sodatekata (Indonesia):Jilid 2 Epilog 1"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
(Megumi & Eriri)
 
m (~)
 
Line 5: Line 5:
 
Sweets buffet di mal Rokutenba.
 
Sweets buffet di mal Rokutenba.
   
Sabtu senja, waktunya dipadat dengan pelanggan wanita atau pasangan dalam jumlah besar.
+
Sabtu senja, saat ketika padat dengan pelanggan wanita atau pasangan dalam jumlah besar.
   
Aku yang menundukkan kepala hingga menyentuh meja, dan Katou yang duduk di seberang sana, ditembus pandangan yang agak memalukan.
+
Aku yang menundukkan kepala hingga menyentuh meja, dan Katou yang duduk di seberang sana, diserbu pandangan yang agak memalukan.
   
 
Nah, walau kurasa mungkin tingkat rasa malu Katou jauh di atas aku, semakin meminta maaf akan mencolok.
 
Nah, walau kurasa mungkin tingkat rasa malu Katou jauh di atas aku, semakin meminta maaf akan mencolok.
Line 39: Line 39:
 
"Aku ingin tanya di manakah arti baik yang tersembunyi dalam ekspresi tadi"
 
"Aku ingin tanya di manakah arti baik yang tersembunyi dalam ekspresi tadi"
   
Walau barangkali aku sudah membongkar bahan yang lumayan kejam bagi anak perempuan seperti itu, Katou memang dengan datar seperti biasanya tapi sedikit pandangan baik hati memberikan jawaban.
+
Walau barangkali aku sudah membongkar bahan yang lumayan kejam bagi anak perempuan seperti itu pun, pada akhirnya Katou menjawab dengan pandangan yang datar seperti biasanya tapi sedikit baik hati.
   
"Tapi, tidak baik kan kalau tidak segera kembali ? Saat tiba di sana sudah malam kan ?"
+
"Tapi kalau begitu, tidak baik kan kalau tidak segera kembali ? Saat tiba di sana sudah malam kan ?"
   
 
"Tapi......"
 
"Tapi......"
Line 59: Line 59:
 
"Ahaha, bersemangat ya
 
"Ahaha, bersemangat ya
   
Bagiku hari ini, sangat bahagia pada sikapnya yang cepat itu.
+
Bagiku yang sekarang, sikapnya yang sederhana itu sangat menyenangkan.
   
Sungguh, dengan Katou itu rasanya nyaman seperti air hangat.
+
Sungguh, saat dengan Katou itu rasanya nyaman seperti air hangat.
   
 
Perasaan ini, pasti akan kuekspresikan dalam game......
 
Perasaan ini, pasti akan kuekspresikan dalam game......
Line 71: Line 71:
 
"Apa ?"
 
"Apa ?"
   
"Berjuanglah untuk berbaikan ya ? Senin, bawalah kak Kasumigaoka baik-baik ya ?"
+
"Berjuanglah untuk berbaikan ya ? Senin, ajaklah kak Kasumigaoka ya ?"
   
 
"Yo, serahkan padaku !"
 
"Yo, serahkan padaku !"
   
Aku, sudah tidak bisa berbalik lagi.
+
Aku, sudah tidak berbalik lagi.
   
 
Setelah meninggalkan Katou yang melambaikan tangannya dan tersenyum dengan karakter tipis yang pasti seperti biasanya, aku pergi keluar dari toko sweets buffet.
 
Setelah meninggalkan Katou yang melambaikan tangannya dan tersenyum dengan karakter tipis yang pasti seperti biasanya, aku pergi keluar dari toko sweets buffet.
Line 85: Line 85:
   
   
"Fuuh........................nah, aku pun pulang saja ya"
+
"Fuuh........................nah, apa aku juga pulang saja ya"
   
 
"Ah, sekarang jangan bergerak"
 
"Ah, sekarang jangan bergerak"
Line 151: Line 151:
 
"Sungguh menjengkelkan, berusaha sekeras mungkin menghalangi orang lain, hanya punya kemampuan untuk bertindak yang tidak berguna"
 
"Sungguh menjengkelkan, berusaha sekeras mungkin menghalangi orang lain, hanya punya kemampuan untuk bertindak yang tidak berguna"
   
"Padahal menjelek-jelekkan orang lain, tapi sekuat tenaga ya"
+
"Menjelek-jelekkan orang lain pun, kau sekuat tenaga ya Sawamura"
   
 
"Selain itu gampang bosan, langsung mengkhianati orang, di atas semuanya peselingkuh"
 
"Selain itu gampang bosan, langsung mengkhianati orang, di atas semuanya peselingkuh"
Line 161: Line 161:
 
"Hah ?"
 
"Hah ?"
   
"Baru tadi, di tengah kencan lari dengan {{Furigana|wanita lain|Utaha Kasumigaoka}}, bagaimana perasaanmu ?"
+
"Baru tadi, di tengah kencan lari ke tempat {{Furigana|wanita lain|Utaha Kasumigaoka}}, bagaimana perasaanmu ?"
   
 
"Soalnya itu demi klub. Pertama-tama, kencan......"
 
"Soalnya itu demi klub. Pertama-tama, kencan......"
Line 175: Line 175:
 
"Fuuh......"
 
"Fuuh......"
   
"? Rasanya apa ada yang ingin kau katakan ?"
+
"? Rasanya apa ada yang kau pendam ?"
   
 
"Nggak......"
 
"Nggak......"
Line 187: Line 187:
 
"Sepertinya begitu ya"
 
"Sepertinya begitu ya"
   
"Begini, kalau di klub selalu bersama semuanya, di luar itu tidak ada hubungan"
+
"Begini, kalau di klub selalu bersama semuanya, selain itu tidak ada hubungan"
   
 
"......mungkin begitu"
 
"......mungkin begitu"
Line 207: Line 207:
 
"Kugambar dengan baik kan ? Ya, akhirnya kutangkap ciri khasmu"
 
"Kugambar dengan baik kan ? Ya, akhirnya kutangkap ciri khasmu"
   
"......aku, tidak pernah memasang wajah seperti ini"
+
"......aku, sama sekali tidak pasang wajah seperti ini"
   
 
"Kau melakukannya loh ? Kau yang sekarang, dari tadi terus terasa seperti itu"
 
"Kau melakukannya loh ? Kau yang sekarang, dari tadi terus terasa seperti itu"
   
"Tidak. Juga tidak marah, aku......"
+
"Tidak. Aku tidak marah tahu, aku......"
   
"Kalau begini, daripada yang keluar di permukaan, yang merembes dari dalam lebih gampang ditangkapnya"
+
"Yang seperti ini, daripada yang keluar di permukaan, yang merembes dari dalam lebih gampang ditangkapnya"
   
 
"............"
 
"............"

Latest revision as of 19:27, 8 April 2016

Epilog 1 Atau Bab 5,5[edit]

"Aku sungguh-sungguh minta maaf, Katou ! Pasti akan kuganti dalam waktu dekat !"

Sweets buffet di mal Rokutenba.

Sabtu senja, saat ketika padat dengan pelanggan wanita atau pasangan dalam jumlah besar.

Aku yang menundukkan kepala hingga menyentuh meja, dan Katou yang duduk di seberang sana, diserbu pandangan yang agak memalukan.

Nah, walau kurasa mungkin tingkat rasa malu Katou jauh di atas aku, semakin meminta maaf akan mencolok.

"Tidak apa-apa, aku tidak mempersoalkannya kok ? Ya, sungguh"

"Begitukah......terima kasih"

Baru sekarang, kuceritakan semuanya pada Katou.

'Demi menemukan bentuk asli rasa janggal yang terasa pada plot kak Utaha'

Tujuan sekotor itu dari kencan hari ini.

Lalu, hasil yang kudapatkan di sini.

Oleh karena itu, isi yang harus kulakukan segera dari sekarang.

Pergi, ke tempat kak Utaha......

"Atau sebaiknya kukatakan, bagian yang sekali sudah bertekad, tak bisa diam itu Aki banget ya"

"Aku banget, ya ?"

"Tidak sabaran, tidak mempertimbangkan orang, egois"

"Mohon maaf mohon maaf mohon maaf"

"Ah, tapi sebenarnya bukan dalam arti yang buruk"

"Aku ingin tanya di manakah arti baik yang tersembunyi dalam ekspresi tadi"

Walau barangkali aku sudah membongkar bahan yang lumayan kejam bagi anak perempuan seperti itu pun, pada akhirnya Katou menjawab dengan pandangan yang datar seperti biasanya tapi sedikit baik hati.

"Tapi kalau begitu, tidak baik kan kalau tidak segera kembali ? Saat tiba di sana sudah malam kan ?"

"Tapi......"

"Kalau aku akan pulang setelah beberapa saat lagi. Kalau beristirahat sebentar, nampaknya bisa makan sepotong kue lagi"

"Begitukah......aku sungguh minta maaf, tidak bisa pulang bersama"

"Mungkin, walau kita pulang bersama atau sendiri-sendiri pun sama saja. Di kereta pulang, tentu kita akan ketiduran"

"Itu, yah......aku sendiri sangat yakin"

"Aku juga. Soalnya hari ini aku bangun jam 5 pagi loh ?"

"Tapi aku hampir tidak tidur tahu !"

"Ahaha, bersemangat ya

Bagiku yang sekarang, sikapnya yang sederhana itu sangat menyenangkan.

Sungguh, saat dengan Katou itu rasanya nyaman seperti air hangat.

Perasaan ini, pasti akan kuekspresikan dalam game......

"Nah, aku duluan ya !"

"A, Aki"

"Apa ?"

"Berjuanglah untuk berbaikan ya ? Senin, ajaklah kak Kasumigaoka ya ?"

"Yo, serahkan padaku !"

Aku, sudah tidak berbalik lagi.

Setelah meninggalkan Katou yang melambaikan tangannya dan tersenyum dengan karakter tipis yang pasti seperti biasanya, aku pergi keluar dari toko sweets buffet.

......walau aku lupa membawa bonnya, kuputuskan menyelesaikannya secara terpisah Senin.


※ ※ ※


"Fuuh........................nah, apa aku juga pulang saja ya"

"Ah, sekarang jangan bergerak"

"Sa......Sawamura !?"

"Selamat siang, Katou"

"Kenapa ada di sini ?"

"Betapa kebetulan ya"

"Tidak mungkin kan itu normalnya ?"

"Oleh karena itu hidup manusia itu menarik kan"

"Kenapa membawa buku gambar ?"

"Karena ini kebutuhan bagi anggota klub seni"

"Lalu, kenapa sekarang menggambar ? Itu juga kenapa aku"

"Makanya kukatakan jangan bergerak kan !"

"Ba, baik !"


※ ※ ※


"............"

"............"

"Anu, Sawamura"

"Berapa kali kukatakan jangan bergerak supaya mengerti ?"

"Setidaknya mulut saja"

"Apa ? Seperti yang kukatakan tadi, keberadaanku di sini cuma kebetulan......"

"Ya, karena mengatakan apa pun soal itu sudah tidak ada gunanya kuputuskan untuk tidak menanyakannya"

"......walau aku peduli dengan segala gaya bicaramu, jadi ?"

"Sudah kupikir cukup lama......kau segitu tidak sukanya dengan Aki ya ?"

"Kenapa jadi sampai ke......baru sekarang menanyakan hal yang sudah jelas ?"

"Ermm, yang tadi, kalau kata-katanya diteruskan sebelum kau mengoreksinya......"

"Jangan memotong pembicaraan satu demi satu, silakan lanjutkan yang sebelumnya"

"Selalu marah-marah dengan Aki. Kalian teman masa kecil kan ?"

"Kalau berhubungan dalam waktu lama dengan sampah masyarakat itu, rasa muak pun akan jadi luar biasa kan"

"Kurasa ia bukan orang yang buruk"

"Paling buruk, keji, kejahatan yang tidak perlu"

"Agak menjengkelkan sih, tapi berusaha sekeras mungkin, juga punya kemampuan untuk bertindak"

"Sungguh menjengkelkan, berusaha sekeras mungkin menghalangi orang lain, hanya punya kemampuan untuk bertindak yang tidak berguna"

"Menjelek-jelekkan orang lain pun, kau sekuat tenaga ya Sawamura"

"Selain itu gampang bosan, langsung mengkhianati orang, di atas semuanya peselingkuh"

"Eh, kau pernah diselingkuhi ?"

"Kamu kan"

"Hah ?"

"Baru tadi, di tengah kencan lari ke tempat Utaha Kasumigaokawanita lain, bagaimana perasaanmu ?"

"Soalnya itu demi klub. Pertama-tama, kencan......"

"Kau menyetujui alasan seperti itu ?"

"Kurasa itu bukan alasan loh ? Soalnya kak Kasumigaoka adalah rekan yang penting dalam klub, bagi pembuatan game pun adalah orang yang berharga"

"Ya, orang yang berharga dan penting. Bagi Tomoyasi bodoh itu juga"

"Selain itu, kedua orang itu bisa berbaikan segera, juga adalah harapanku"

"Fuuh......"

"? Rasanya apa ada yang kau pendam ?"

"Nggak......"

"Ah, tapi, ngomong-ngomong"

"Apa ?"

"Bicara hanya berdua saja dengan Sawamura seperti ini, sebenarnya baru pertama kalinya kan ?"

"Sepertinya begitu ya"

"Begini, kalau di klub selalu bersama semuanya, selain itu tidak ada hubungan"

"......mungkin begitu"

"Dalam arti demikian, harus berterima kasih dengan 'kebetulan' hari ini ya, ahaha"

"............"

"Hey, Sawamura......"

"Selesai !"

"Eh, apanya ?"

"Lihat, 'ekspresi saat kesal' mu !"

"............"

"Kugambar dengan baik kan ? Ya, akhirnya kutangkap ciri khasmu"

"......aku, sama sekali tidak pasang wajah seperti ini"

"Kau melakukannya loh ? Kau yang sekarang, dari tadi terus terasa seperti itu"

"Tidak. Aku tidak marah tahu, aku......"

"Yang seperti ini, daripada yang keluar di permukaan, yang merembes dari dalam lebih gampang ditangkapnya"

"............"

"Berkat itu jadi sangat mudah menggambarnya. Ada juga hasilnya datang ke sini hari ini......ya, ekspresi yang bagus kan, Katou ?"

"......Sawamura, kau anak yang lumayan buruk ya"