Editing Baka to Tesuto to Syokanju:Volume5 Soal Kedua

Jump to navigation Jump to search

Warning: You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you log in or create an account, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.

The edit can be undone. Please check the comparison below to verify that this is what you want to do, and then save the changes below to finish undoing the edit.

Latest revision Your text
Line 40: Line 40:
   
   
Setelah mengecek E-mail yang kukirim, aku memasukkan HP-ku ke kantong.
+
Setelah mengecek E-mail yang kukirim, aku memsukkan HP-ku ke kantong.
   
 
Saat aku berjalan di tanjakan menuju sekolah, suara terkejut memanggilku dari belakang.
 
Saat aku berjalan di tanjakan menuju sekolah, suara terkejut memanggilku dari belakang.
Line 99: Line 99:
 
"Hal menjijikkan apa yang kalian lakukan pagi pagi?"
 
"Hal menjijikkan apa yang kalian lakukan pagi pagi?"
   
"Yoshii-kun, senpai itu benar. Saya rasa kalian harus jaga jarak antara satu sama lain."
+
"Yoshii-un, senpai itu benar. Saya rasa kalian harus jaga jarak antara satu sama lain."
   
   
Line 247: Line 247:
 
“...Cuma sarung alas duduk biasa.”
 
“...Cuma sarung alas duduk biasa.”
   
“Sarung alas—YAKALI DAH! BEDANYA SARUNG ALAS DUDUK DAN SARUNG BANTAL 'KAN JAUH! DAN KENAPA ADA FOTOKU!?“
+
“Sarung alas—KALIDAH! BEDANYA SARUNG ALAS DUDUK DAN SARUNG BANTAL JAUH! DAN KENAPA ADA FOTOKU!?“
   
 
“...Ada sesuatu yang disebut maniak di dunia ini.”
 
“...Ada sesuatu yang disebut maniak di dunia ini.”
Line 275: Line 275:
 
Sepertinya aku mulai merinding saat aku melihat Kubo-kun akhir akhir ini.
 
Sepertinya aku mulai merinding saat aku melihat Kubo-kun akhir akhir ini.
   
“Haa...Jadi, Muttsurini, aku akan menyita sarung sarung itu. Akan kusita semua yang lain dan ganti ke foto Hideyoshi...”
+
“Haa...Jadi, Muttsurini, aku akan menyita sarung sarung itu. Akan kusita semua yang lain dan ganti ke foto Hideyosi...”
   
 
“Akihisa, jangan berpikir untuk membuat sarung bantal aku dalam kekacauan ini!”
 
“Akihisa, jangan berpikir untuk membuat sarung bantal aku dalam kekacauan ini!”
Line 281: Line 281:
 
“Benar, Akihisa-kun. Bagaimana kau bisa mengambil barang orang lain dan mengubahnya? <small>…dan salahsatunya kan punyaku…</small>”
 
“Benar, Akihisa-kun. Bagaimana kau bisa mengambil barang orang lain dan mengubahnya? <small>…dan salahsatunya kan punyaku…</small>”
   
Serius, aku mulai berpikir bagaimana murid miskin seperti Muttsurini bisa membeli materialberharga-tinggi. Jadi dia bisa dapat pendapatan dari ini.
+
Seriusm aku mulai berpikir bagaimana murid miskin seperti Muttsurini bisa membeli materialberharga-tinggi. Jadi dia bisa dapat pendapatan dari ini.
   
 
“Ngomong ngomong, tadi kau bicara apa?”
 
“Ngomong ngomong, tadi kau bicara apa?”
Line 736: Line 736:
 
Oh iya. Aku juga heran kenapa shoukanjuu-nya ilang tanpa alasan. Untungnya aku masih bisa kabur, tapi kalo hal ini terjadi pas turnamen Summoning bakal repot. Lebih baik cek sama kepala sekolah.
 
Oh iya. Aku juga heran kenapa shoukanjuu-nya ilang tanpa alasan. Untungnya aku masih bisa kabur, tapi kalo hal ini terjadi pas turnamen Summoning bakal repot. Lebih baik cek sama kepala sekolah.
   
“Kalian tahu cara bicara? Ya sudahlah, honorifik mungkin terlalu sulit untuk orang bodoh seperti kalian, mau apa lagi.<ref> Diingat bahwa Yuuji tidak pernah pakai honorifik (kecuali "sensei") </ref>
+
“Kalian tahu cara bicara? Ya sudahlah, honorifik mungkin terlalu sulit untuk orang bodoh seperti kalian, mau apa lagi.[http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Baka_to_Tesuto_to_Syokanju:Volume5_Catatan_Penerjemah#]
 
Setelah penghinaan di kedua sisi—
 
 
"Itu hanya satu dari masalah yang ada."
 
 
Kepala sekolah menjawab pertanyaan Yuuji dengan dinginnya.
 
 
"Masalah...Apa kau bicara tentang Gelang Platinum-ku?"
 
 
Aku hampir lupa kalau Gelang Platinum bisa rusak kadang -kadang. Aku nggak begitu ngerti apa yang terjadi, tapi kalau murid dengan nilai bagus memakai ini, bisa membuatnya liar dan tak terkendali. Ngomong-ngomong tentang nilai Yuuji, bukan tidak mungkin kalau gelangnya hancur. Kalau begitu, mungkin karena itulah mengapa Shoukanjuu-nya jadi aneh?
 
 
Saat aku berpikir seperti itu,
 
 
"Tidak, saya bicara tentang Sistem Summoning Test."
 
 
Kepala sekolah menjawab dengan muka kesal. Jadi ini bukan seperti yang aku pikirkan.
 
 
"Ngomong-ngomong, sepertinya sedang ada perbaikan. Sistem Summoning-nya benar-benar nggak apa-apa nih?"
 
 
"Ada sedikit masalah sekarang, tapi bukan yang kalian bocah sialan perlu khawatirkan. Saat ini kami sedang menyesuaikan kembali, tapi kita bisa menggunakannya lagi sebelum liburan musim panas."
 
 
Serius? Kita bisa pakai sebelum liburan musim panas...berarti,
 
 
"Dengan kata lain, kita bisa mulai perang summoning langsung,"
 
 
"Tunggu sampe semester depan."
 
 
"Kita harus apa dong, bakalan ribet nih!"
 
 
'Larangan menyatakan perang selama 3 bulan' kami setelah kalah perang summoning waktu itu sudah hampir habis, dan sekarang kita hanya bisa menunggu!
 
 
"Nggak bisakah kau lakukan sesuatu?"
 
 
"Bukannya kita tidak bisa pakai sepenuhnya...tapi saya tidak mau kalian berdua memakainya. Dan saya memerintahkan guru-guru lain untuk menolak permintaan murid untuk menyatakan perang."
 
 
Kepala sekolah menjawab dengan dinginnya.
 
 
"Kalau bukan kita nggak bisa pakai sepenuhnya kenapa dilarang! Jangan ngelawak deh!"
 
 
"Bukan begitu. Saya juga ngelawak karena ribet sendiri."
 
 
Sekali lagi dia ngomong sesuatu yang seharusnya nggak dikatakan seorang pengajar.
 
 
"Kenapa kau harus begini? Nggak ada hubungannya sama membiarkan kita memakainya kan?!"
 
 
Melihatku gelisah, sang kepala sekolah menjawab dengan dinginnya.
 
 
"Kenapa? Oh jangan bilang kau tidak mengerti kalau saya tidak menjelaskannya dengan jelas?"
 
 
"Iyalah aku nggak ngerti! Apa-apaan ini!"
 
 
"Hal ini butuh banyak wawasan untuk kamu agar mengerti. Memangnya kepalamu itu hanya hiasan? Dari kelihatannya sih memang butut."
 
 
D...Dasar si mbah ini...
 
 
"Kalau begitu saya beri tahu langsung. Alasannya simpel. Kalian berdua biasanya jelek, dan saya tidak hanya bicara tentang muka dan nilai."
 
 
Nggak bisa apa ini orang bicara dengan orang lain tanpa mengejek?
 
 
Saat aku baru mau nyeletuk, Yuuji, yang berada dibelakangku, tiba-tiba meraih sikuku. Kenapa?
 
 
(Santai, Akihisa)
 
 
Yuuji berbisik dengan pelan.
 
 
(Kenapa?! Kau nggak kesel dikatain kaya gitu?!)
 
 
(Yakali aku nggak marah? Tapi mau nyeletuk juga bisa apa? Kita gak bisa ubah kenyataan kalo kita nggak bisa mengadakan perang summoning sekarang.)
 
 
(Uu..."
 
 
Yuuji benar. Kalo kepala sekolah marah sekarang, nggak ada untungnya buat kita.
 
 
(Kalau begitu, ayo coba modusin si mbah ini biar menghapus larangan perang summoning ini? Tahan aja sebentar.)
 
 
Nggak pernah nyangka aku bisa dengar kata 'tahan' dari Yuuji, tapi untuk orang ini, situasi sekarang adalah situasi dimana kita nggak bisa bergerak sendiri. Lagipula, masalah kita bisa dapat perpanjangan perang summoning sekarang adalah masalah hidup dan mati.
 
 
(Oke deh, Yuuji. Sekarang kita tahan aja seberapapun dia mempermalukan kita.)
 
 
(Iya. Demi tujuan kita.)
 
 
Benar. Seberapa ganasnya mulut kepala sekolah ini, kuta hanya harus tahan. Tahan, tahan, tahan...
 
 
"Benar deh, seberapapun kalian sayang sama saya, nggak perlu kalian kumpulkan anak laki-laki kelas dua untuk melihatku mandi..."
 
 
'''<p style="margin:32px 0"><span style="font-size:250%">““DIAM LO MBAH-MBAH EGOIS SIALAN!!!!””</span></p>'''
 
 
Kami cuma bisa meneriakkan pikiran kami.
 
 
"Kapan, kapan saya egois? Kalian seru-serunya membuat kerusuhan hanya untuk mengintipi saya. Itu kenyataan!"
 
 
"KAU BISA BILANG APAPUN TENTANG AKIHISA BEGO, COWOK JELEK KLIMAKS ATAU HOMO, BODO AMAT GARA-GARA ITU KENYATAAN. YANG SAYA GAK TERIMA ADALAH KAU BENER-BENER PIKIR SAYA BAKAL SENENG DAN BERPIKIR MACEM-MACEM TERHADAP SEORANG NENEK TUA! SIALAN MBAH, BENERIN TUH!"
 
 
"NOH! BENERIN SONO! CUMA YUUJI YANG BEGO JELEK DAN SENENG NGELIATIN MBAH-MBAH"
 
 
"Ahh, kalian berisik banget! Kalian mau minta bagaimanapun, saya nggak akan mau punya hubungan cinta dengan murid!"
 
 
""SAYA JUGA NGGAK MAU SAMA ANDA!!!""
 
 
 
Sekian obrolan sembarangan-nya
 
 
"Jadi kenapa kau harus melarang perang summoning? Kalau cuma masalah kecil, seharusnya bisa diperbaiki kan?"
 
 
Saat sudah santai lagi, Yuuji duduk di sofa dan bertanya.
 
 
"Haruskah saya bilang? Jelas-jelas karena kalian tidak mengerti tentang sifat sistem summoning ini."
 
 
"Sifat sistem Summoning?"
 
 
"Iya. Saya tidak tahu kalian salah paham tentang apa, tapi sistem Summoning di sekolah ini pada awalnya diniatkan untuk 'menaikkan keinginan murid untuk belajar secara akademis'. Tapi coba, kalian sudah melakukan apa? Mulai dari menghancurkan tembok sekolah, meledakkan ruang staf, memimpin seluruh murid laki-laki kelas 2 untuk mengintip kamar mandi perempuan, dan memulai keributan perang summoning—Kalian bukan cuma menjadi murid bermasalah, kalian malah kelewatan. Kalian memang sudah belajar keras dengan serius?"
 
 
"Uu..."
 
 
Aku nggak bisa ngelawan.
 
 
"Tapi setelah keributan itu nilai kami naik kok. Kami memang nggak masuk kelas dengan benar, tapi kami sudah mengerjakan remedial sehari-hari."
 
 
"Y, ya. Kami lakukan apa yang kami harus bisa lakukan!"
 
 
"Ini bukan masalah nilai kalian naik atau tidak, tapi bagaimana publik berpikir tentang ini."
 
 
Si kepala sekolah kelihatan lelah saat mengatakannya.
 
 
Fumitzuki Gakuen sedang diawasi berbagai macam orang karena sistem Test Summoning. Dengan ini, akan ada banyak sponsor dan biaya SPP turun secara drastis, tapi ada masalah dengan perdepatan dan dikritik. Bahkan kalau orang-orang di sekolah ini bisa merasakan efek dari sistem test summoning, sekolah mungkin tidak bisa terus menjalankannya kalau masyarakat tidak bisa setuju dan menerima ini. Si kepala sekolah mungkin terganggu dengan ini.
 
 
"Maka dengan itu saya mengeluarkan larangan ini, dan bukannya kalian tidak bisa pakau selamanya. Dalam seminggu, akan masuk masa UAS, dan liburan musim panas setelahnya, 'kan? Semester dua sudah sebentar lagi."
 
 
Waktu sampai semester dua masih lumayan lama, tapi untuk sekolah, ini hanyalah sekedar 3 minggu. Setelah disebut lagi, memang terasa nggak lama.
 
 
"Dengan kata lain maksudmu begini; sistem summoning ini bermasalah, tapi gencatan senjata ini hanya disebutkan ke publik. Anda melarang kami mengadakan perang agar murid-murid lain bisa fokus kepada UAS. Iya 'kan?"
 
 
"Kemampuan observasi-mu benar-benar tajam. Benar, maksud saya begitu."
 
 
Pembicaraan ini berlanjut, tapi aku sudah nggak nangkep.
 
 
Ummmmm berarti...?
 
 
"Jadi pada dasarnya, maksudnya 'perang summoning' ini dilarang untuk sekarang biar kita bisa fokus buat UAS dan naikin hasil nilai."
 
 
Yuuji menjelaskannya kepadaku di saat yang tepat. Hmm hmm, jadi begitu.
 
 
"Walau begitu juga, kalau saya melarang perang summoning ini, paling kalian juga nggak akan belajar."
 
 
Si kepala sekolah bertopang dagu sesaat dia terlihat seperti sedang berpikir.
 
 
"Kalau nilai kalian tidak meningkat dengan UAS yang akan datang ini, kami akan mengadakan remedial musim panas spesial."
 
 
KALIMAT APA YANG BARUSAN DIOMONGIN MBAH SIALAN INI?!
 
 
"J...jangan gitu dong bu! Anda sudah ngelarang perang summoning, dan sekarang mau merusak liburan musim panas kami! Kurang kejam apa coba!?"
 
 
Kami nggak bisa mengadakan perang yang kami benar-benar harapakan, dan sekarang kami diperintahkan untuk belajar untuk UAS,. Ini mungkin normal untuk murid biasa, tapi nggak ada murid yang bakal senang dengan ini.
 
 
"Dasar bocah, kalian banyak omong! Saya bisa saja sekalian selesaikan remedial liburan musim panas dan menunda perang summoning ke semester tiga agar kalian bisa fokus belajar."
 
 
"Ukh..."
 
 
Apapun masalahnya, tolong beri ampun. Aku merinding sesaat aku membayangkan kalau aku harus terus melihat Ironman di kelas setengah tahun ini. Lagipula...jika Himeji-san harus mendapat fasilitas seperti itu, akan terlalu...
 
 
"Bukannya saya tidak mengerti perasaan kalian sih. Saya berniat untuk mengumumkannya besok. Bukan kalian saja sih, karena tidak sulit membayangkan murid murid lain protes dengan keras tentang ini.
 
 
Tapi yang protes pasti kebanyakan murid kelas F.
 
 
"Jadi saya memutuskan untuk memberi untung kepada kalian dan mengulang sistemnya."
 
 
"Mengulang sistemnya?"
 
 
Untung macam apa itu?
 
 
"Karena sebelumnya ada perbaikan, saya berniat mengulang data yang sudah ada kembali ke nol. Kalian akan termotivasi 'kan?"
 
 
"Hoo...ide yang lumayan bagus."
 
 
Sepertinya Yuuji ngerti apa yang dimaksud kepala sekolah, tapi aku masih nggak ngerti sama sekali. Proposal bagus apa ini?
 
 
"Sepertinya kau masih tidak mengerti. Pengulangan sistem berarti peralatan para Shoukanjuu akan dikembalikan ke nol."
 
 
"Dengan kata lain, nilai yang kita dapet di UAS ini bakal menentukan peralatan Shoukanjuu kita, dan bahkan bisa lebih bagus dari sebelumnya."
 
 
"Eh! Gitu ya?"
 
 
Jadi peralatan Shoukanjuu-ku bisa berubah dari pedang kayu jadi pedang beneran? Keren dong!
 
 
"Awalnya, peralatan Shoukanjuu hanya bisa dirubah di saat Ujian Kenaikan Kelas. Jadi saya berikan ini kepada kalian untuk keuntungan spesial."
 
 
Peralatan shoukanjuu yang kami dapat ditukar dari nilai sebelum 'steaming', yaitu Ujian Kenaikan Kelas kelas sati. Setelah itu, sebanyak apapun yang kudapat, pedang kayuku tetap berupa pedang kayu, dan seragam sekolahku tidak berubah menjadi baju pelindung. Ini sudah menghalangiku berkali-kali, kalau aku bisa menjadi lebih baik, berarti bagus buatku.
 
 
"Belajar bukanlah untuk siapa-siapa, tapi untuk kerja keras kalian sendiri. Saya tahu ini mungkin tidak bagus...tapi kami akan menjalankannya satu-satu. Situasi sekarang sedikit spesial."
 
 
Jarang banget kepala sekolah ini mengatakan sesuatu yang seharusnya dikatakan seorang pengajar.
 
 
Belajar adalah untuk kita sendiri, dan sang kepala sekolah tidak ada hubungannya dengan ini. Tapi dorongan tambahan ini akan membuat kita bekerja lebih giat, yang nggak bisa aku sangkal. Juga—
 
 
"Oke! Aku akan berjuang buat UAS!"
 
 
"Akihisa, kau kenapa deh? Tiba-tiba bermotivasi gitu..."
 
 
Dan juga, ngomong-ngomong keuntungan spesial, mungkin akan jadi kebetulan. Sampai sekarang aku lupa nee-san kembali jadi inspektur. Kalau aku nggak giat untuk UAS, kehidupan sendiri-ku yang bahagia akan hilang. Tapi dengan ganjaran, aku bisa belajar keras. Begitu aku dapat hasilnya, aku pasti akan...
 
 
"Okeh! Ayo berjuang, Yuuji! Kalo hasil UAS kita bagus, kita bisa ngalahin kelas A di perang summoning semester depan!"
 
 
"Ooh, iya."
 
 
Aku benar-benar harus berjuang sekarang! Demi mengusir kakakku, dan demi mendapat fasilitas kelas-atas milik kelas A di semester depan!
 
 
"Bagus kalau otak bodohmu bisa mengerti. Yasudah, bocah, kalau sudah tidak ada kerjaan lagi pergi sana."
 
 
"Ya! Kita akan mulai bergerak sekarang!"
 
 
"Ah, woi, Akihisa, kalo kita lari di koridor sekarang, mereka bakalan..."
 
 
Aku menarik tangan Yuuji dan keluar kantor kepala sekolah. Kalo gitu, ayo kerja keras
 
 
 
KACHANK
 
 
 
““““Selamat datang””””
 
 
—Tapi sekarang, sepertinya aku harus mengurus empat orang ini dulu.
 
 
 
 
'''Skor sekarang [-20 poin]'''
 
 
 
<noinclude>
 
===Notes===
 
<references />
 
 
 
{{BakaTest Nav|prev=Baka to Tesuto to Syokanju:Volume5_Soal_Pertama|next=Baka to Tesuto to Syokanju:Volume5_Soal_Ketiga}}
 

Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see Baka-Tsuki:Copyrights for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource. Do not submit copyrighted work without permission!

To protect the wiki against automated edit spam, we kindly ask you to solve the following CAPTCHA:

Cancel Editing help (opens in new window)

Template used on this page: