Tate no Yuusha Jilid 4 Bab 9 (Indonesia)

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 84 : Tipuan di Pulau Cal Mira - Kisah Awal[edit]

Bagian 1[edit]

“Ini ruangan yang ditempati party Pahlawan Tombak.”


Setelah mengatakan itu, Shadow tersebut tiba-tiba menghilang. Mungkin sebenarnya dia pergi berjaga di suatu tempat, tapi... untuk apa?

Aku bisa saja langsung membuka pintu, karena aku tidak diharuskan bersikap sopan pada si Jalang... Tapi aku memilih mengetuk pintu dulu.


*Tok Tok Tok...*


“...”


Tidak ada jawaban.

Saat aku buka pintu dan memasuki ruangan itu, di sana terlihat si Jalang dengan ekspresi tidak senangnya, sedang mengobrol dengan dua wanita lain.


“... Setelah itu...”

“Mengerti...?”


Entah kenapa, mereka terlihat seperti “perempuan gampangan”, bukan tipe perempuan yang kusukai. Si Jalang itu mirip dengan... jika di duniaku, dengan tipe wanita “tidak berpikiran panjang” yang mudah diajak tidur. Mereka bertiga sedang duduk bersila di lantai.

Si Jalang bahkan tidak menjawabku saat aku mengetuk pintu tadi. Kami pernah satu party sebelumnya, tapi seperti yang kuduga... Sifat si jalang ini begitu menjijikan.


“Hei...”


Saat aku berkata begitu, para “harem” Motoyasu ini menatapku dengan ekspresi yang mengejek.


“Pada pertukaran rekan ini... Aku, Pahlawan Perisai, akan membentuk party dengan kalian sampai besok malam...”


Aku pun memperkenalkan diri, karena tipe perempuan seperti si Jalang akan mengomel setiap ada seseorang yang bersikap tidak sopan padanya. Jujur saja, aku ingin cepat-cepat kembali ke ruanganku.


“Itu perkenalan dariku. Kalian juga, katakan sesuatu.”


Aku akan berhati-hati dalam berbicara, agar tidak dijadikan bahan tertawaan.


“Tidak mau~...”

“Iya~...”


“Tch!”


Sikap mereka ternyata seperti ini. Bahkan si Jalang sampai mendecapkan lidahnya... Hmm?

Saat kuperhatikan lebih jelas, perlengkapan yang si Jalang kenakan sekarang terlihat lebih baik. Aah, pasti Motoyasu telah membelikan semua perlengkapan itu untuknya. Heh, kurasa aku bisa memaklumi ini.

Apa aku harus menghabiskan waktu satu setengah hariku dengan si Jalang? Yang benar saja...


“Mungkin cukup mendadak, tapi kita akan membasmi monster sekarang.”


“Eh~?”

“Eh~?”


Para wanita selain si Jalang, mengeluarkan nada suara yang “sok imut”. Si Jalang sendiri mengacuhkanku, lagipula aku juga tidak mau bicara dengan orang itu. Mungkin lebih baik kami saling acuh satu sama lain.


“Biarkan kami bersantai sebentar...”

“Ya, ya...”


“Ya, ya. Kau sendiri saja yang pergi...”


Ini merepotkan. Mereka mulai mengacaukan rencana perburuan monster-ku...


“Itu bisa menjadi masalah.”


Tiba-tiba suatu suara terdengar dari arah dinding.

... Haah...


“Ini adalah perintah dari kerajaan. Jika kalian melanggarnya, aku penasaran apa yang akan terjadi pada Pahlawan Tombak yang kalian cintai itu...”


Setelah mendengar jawabanku, ketiga wanita tersebut dengan enggan berdiri, dan mulai mempersiapkan diri.

Nama mereka... Aku tidak diberitahu tentang nama kedua rekan Motoyasu ini, tapi... ah sudahlah. Dari awal aku tidak mau tahu tentang mereka.

Lagipula setelah acara Pulau Cal Mira berakhir, sudah jelas aku takkan lagi melakukan perjalanan bersama para wanita jalang ini.


“Aku akan mengirimkan undangan party-nya.”


Ketika aku membuat ekspresi wajah yang jengkel, para wanita ini pun melakukan hal yang sama.


“Setelah membeli kebutuhan perjalanan, pergilah untuk berburu monster.”


Setelah mendengar “suara Shadow” itu, sekantong uang jatuh ke tanganku dengan suara gemerincingnya. ... Sebenarnya Shadow itu bersembunyi di mana?

Untuk jaga-jaga, aku memeriksa uang di dalam kantung, yang jumlahnya ternyata cukup banyak. Dengan uang sebanyak ini, bukan hanya dua hari, bahkan biaya hidupku selama seminggu bisa tercukupi.


“Jika kalian datang ke pelabuhan sekarang, pengemudi perahu bisa mengantarkan kalian.”

“Iya iya.”


Meski hanya satu detik, aku tidak suka tetap bersama orang-orang ini, jadi aku segera meninggalkan ruangan.

Aku pun berkeliling pasar yang ada di pelabuhan Pulau Cal Mira. Aku harus pergi berbelanja, tapi apa lebih baik aku membeli perlengkapan? Atau bekal perburuan seperti ramuan dan obat penyembuhan?

Dan saat perhatianku teralihkan sebentar, para wanita Motoyasu dengan senangnya berbelanja di toko yang menjual perhiasan.


“Hei, Pahlawan Perisai~”


Terdengar mereka memanggilku dengan nada yang manja.

Sikap mereka ini menyebalkan. Hanya bersama mereka saja sudah membuatku sakit perut.


“... apa?”

“Aku ingin kau membelikan kalung ini untukku~”

“Kenapa juga aku harus membelinya?”

“Karena Tuan Motoyasu pasti akan membelikannya~”

“Aku ini bukan Motoyasu. Kenapa aku harus membelikannya untuk orang sepertimu?”

“Kalau kau tidak sedikitpun bersikap ramah, bahkan Pahlawan Perisai sekalipun akan membuat orang lain marah, bukan?”


Si Jalang berkata seolah-olah dia sedang mengolok-olokku. Betapa “gigihnya” si jalang ini.

Tapi, dia ada benarnya juga.

Jika aku tidak terlihat berusaha mengakrabkan diri dengan mereka, apa akan menimbulkan dampak buruk ke depannya...? Kalau aku mencoba akrab sekalipun, aku tidak ingin melakukannya pada para “wanita bekas” Motoyasu. Lagipula, mereka hanya menjadikanku sumber uang untuk belanja mereka... yah, pasti begitu.

Sambil memikirkan itu, aku memperhatikan label harga perhiasan tersebut, dan semua pikiranku tentang bersikap ramah, lenyap seketika.

Ini terlalu mahal!


“Apa-apaan ini!”


Dari pertimbangan manapun aku melihatnya, harga perhiasan ini terlalu mahal.

Aku pelototi pedagang perhiasan itu: mahalnya harga benda ini, membuatku lupa tentang para wanita Motoyasu yang menjengkelkan. Ingin rasanya aku bentak pedagang itu, agar dia tidak menyepelekan praktek perdagangan.

Jika hanya dua kali harga pasar, aku bisa mentolerir itu sebagai bentuk "kekhasan" karena ini tempat wisata... Tapi mematok harga 4 kali lipat sudah keterlaluan.


“Hei.”

“Ya? Ada yang bisa saya bantu?”

“Mau dilihat dari manapun, bukankah harga benda ini terlalu mahal?”


Aku rebut kalung yang diinginkan rekan Motoyasu, dan menunjukkannya pada si pedagang. Hasil dari pengamatanku pada perhiasan itu:


Kalung Safir (+Energi Sihir)
Kualitas : Buruk → (disembunyikan) → Biasa


Jika dengan mata uang Melromarc, maka benda ini akan dihargai sangat murah, karena ini termasuk item yang lemah. Lebih dari itu, dilihat sekilas saja sudah ketahuan kalau pedagang ini berusaha membuat dagangannya terlihat berkualitas wajar.

Kalaupun ingin berbuat curang, tetap saja dia jangan sampai melakukannya diluar batas seperti ini.

Karena harganya 4 kali dari harga pasar, kau akan dibuat percaya kalau barang ini berkualitas bagus. Bahkan jika dia mencoba meremehkanku sebagai pembeli, ini sudah tidak bisa dibiarkan.

Saat kulihat dagangannya yang lain, semuanya juga palsu.


“Tempat ini berada di kepulauan yang terpisah dari benua; wajar saja harga barang di sini menjadi agak tinggi.”

“Agak tinggi? Kau sampai berbuat curang dengan menjual dagangan kualitas ‘sampah’ seperti ini!”

“... Saya hanya menjalankan bisnis di sini. Tuan sendiri tahu kalau tempat ini adalah tempat wisata, tentu saja harga di sini menjadi mahal.”

Bagian 2[edit]

Pedagang ini, dia berencana untuk memasang wajah polos. Tatapan matanya sangat mencurigakan.

Mungkin dia mengira sedang berurusan dengan pembeli biasa yang menawar harga atau sejenisnya, sehingga dia mencoba “mengusir”ku.

Tidak ada pilihan lain.


“Kebetulan aku kenal seseorang seperti ini.”


Kutunjukkan padanya Surat Perkenalan dari saudagar perhiasan. Saudagar perhiasan nampaknya cukup terkenal di daerah ini, jadi mungkin suratnya akan sangat membantuku.

Pedagang ini, dia bertingkah seperti sedang mengabaikanku, tapi setiap kali dia mencuri-curi pandang pada surat yang kutunjukkan, wajahnya menjadi semakin pucat.


“Setelah dipikir-pikir, aku akan melaporkan perbuatanmu ini. Akan kuingat wajahmu baik-baik.”

“T-tolong tunggu sebentar!”


Pedagang itu pun keluar dari tokonya dengan kecepatan yang menakjubkan, dan mulai bersujud di kakiku.


“Apa? Aku ini orang sibuk, tahu.”

“Saat saya perhatikan lagi, ternyata saya memasang label harga yang salah! Saya akan menjualnya dengan harga yang seharusnya, jadi saya mohon Tuan tunggu sebentar!”

“Tidak, tidak. Kau tidak perlu mengubahnya. Aku hanya perlu melaporkan perbuatanmu ini.”

“Duh, tolong tunggu sebentar! Saya akan memberi anda potongan harga 30% !”

“Potongan 30% rasanya masih...”

“Tentu saja, potongan 30% itu dari harga aslinya!”

“Tidak... aku tidak menginginkan benda ini.”

“Saya mohon tunggu sebentar! Saya akan beri anda potongan harga 50- ... tidak, 60% !”

“Si saudagar perhiasan itu, dia tadi pergi ke mana ya...”

“Tuj- , 70% !“

“Apa dia pergi ke Serikat Pedagang ya?”

“Ng... 80% !“

“Bahkan sampai berbuat curang, dengan menjual barang kualitas rendah seharga 4 kali lipat harga pasar...“

“Baiklah ! Saya tidak akan memotong harga lagi lebih dari 90% !“


Nah, ini baru benar.


“Aku beli daganganmu.”


Dalam berbisnis, menggunakan koneksi serta memberi ancaman yang bisa membahayakan kehidupan seseorang, adalah cara terbaik untuk menghasilkan uang. Jika saudagar perhiasan tahu orang ini menjual dagangan yang palsu, toko si pedagang ini pasti akan ditutup paksa.

Mau bagaimanapun, pedagang ini telah meremehkan aturan berbisnis. Hukuman yang kuberi ini sudah sepantasnya dia dapat.


“Bukannya aku menyuruhmu menjual dengan harga murah, hingga kau mendapat keuntungan yang sangat kecil... Tapi yang nanti akan terkena masalah adalah para pedagang, termasuk kau sendiri...”


Orang lain yang juga bisa memaksa pedagang ini melepas dagangannya jauh di bawah harga pasar, pasti bisa mengatasi kecurangan ini. Jika para penawar harga itu berhasil, maka nantinya akan menyebabkan deflasi[1]. Mematok murah harga dagangan tidak selalu menjadi pilihan yang baik. Kalau kau mau menjual daganganmu dengan harga mahal, itu tidak akan mendatangkan untung kecuali ada sesuatu yang bisa membuat pelanggan tertarik.

Cukup wajar menaikkan harga, karena tempat wisata ini berada jauh dari pulau utama. Ditambah lagi, semua pedagang di daerah ini tidak berdagang dengan jujur. Aku tidak tahu apa orang ini ingin unggul dalam persaingan bisnis, atau mungkin ingin sekalian menghancurkan bisnis para pedagang lain... Itu sebabnya meski harga di sini tinggi, orang-orang akan "dipaksa" untuk tetap membeli. Dan akibatnya, nama baik Serikat Pedagang akan menurun.


"Buatlah keadaan 'selama mereka mengumpulkan uang, pelangganmu senang hati membeli perhiasan yang kau jual'."

"Maksudnya?"

"Coba kau pikirkan lagi, tempat ini sedang berada dalam "masa aktif"-nya, kan?"

"Ya..."

"Kau tinggal sebarkan rumor semacam ini: 'Jika kalian memakai perhiasan dari bijih logam pulau ini, maka menaikkan Level di sini akan menjadi lebih mudah. ​"

"Hah?"

"Kau masih belum mengerti juga? Kau bisa membubuhkan sedikit 'sihir' pada daganganmu, yang sebenarnya tidak memberi pengaruh apapun pada si penggunanya. Selanjutnya apa yang terjadi? Orang-orang yang ingin menaikkan level, akan datang membeli perhiasan di sini untuk jimat keberuntungan."

"Aku mengerti!"


Setidaknya, begitulah caraku mendapatkan uang sampai sekarang.

Saat aku tahu banyak orang yang membutuhkan obat, aku akan datang dan menyediakan obat. Saat permintaan Herbisida tinggi, aku akan datang dan menjual Herbisida. Dan saat di suatu tempat makanan menjadi langka, aku akan datang dan membawa banyak makanan. Selama ini aku memasang harga tinggi, tapi kebanyakan orang tersenyum saat mereka membeli daganganku. Dengan kata lain... ketika harga dagangan tinggi, kepuasan pelanggan jauh lebih penting, daripada saat harganya rendah.

Mendengar saranku, pedagang itu akhirnya paham, lalu berdiri dan mengepalkan tangannya erat-erat.


"Kau bisa mengatur sisanya, kan? Kau hanya perlu menjualnya dengan mahal sambil memperingatkan, 'jimatnya membantu atau tidak, tergantung pada si pemakainya'. Dengan begitu, mereka akan dengan senang hati membayarmu. Lalu jika kau sebarkan rumor, tentang berapa banyak pelanggan yang puas akan pengaruh jimat yang kau jual, maka akan ada lebih banyak pelanggan yang datang padamu."


Kemungkinan rencana ini berjalan sangat rendah, namun pada percobaan pertama hampir pasti akan berhasil. Karena dalam periode aktivasi, poin EXP yang didapat memang akan meningkat. Meski menaikkan Level menjadi lebih cepat dari biasa dikarenakan masa aktivasi, orang-orang akan mengira bahwa rumor perhiasan peningkat EXP-nya memang benar. Setelah itu, saat mereka mengamati jumlah dan kemampuan para petualang yang datang, akan menimbulkan angan-angan pada benak mereka masing-masing.


"Saya akan segera mengerjakannya!"


Pedagang itu memberiku kalung yang rekan Motoyasu inginkan, lalu menutup tokonya dan mulai bekerja.


"Fiuh..."


Aku telah melakukan tawar-menawar dengan baik.

Akhirnya kalung itu kudapatkan tanpa keluar biaya sedikitpun.


" Ini... Kau menginginkan ini, kan?"


Saat aku memberi kalung itu pada rekan Motoyasu, mereka bertiga mundur menjauh.


"Sampai meminta diskon seperti ini, menjijikan.."

"Tidak bisa dipercaya..."


"Sebenarnya apa yang kau pikirkan?"


Kuh!

Saat kurasa darahku mulai mendidih, tanpa sadar aku membalas komentar mereka.


"... Yang benar saja, apa kalian tidak kesal? Pedagang itu telah menipu kalian - dengan kata lain, menganggap kalian orang-orang bodoh!"


Menjengkelkan! Mereka bertiga sungguh menjengkelkan! Sebenarnya apa yang mereka pikirkan, membeli benda semahal itu tanpa tawar-menawar.

Setidaknya aku tidak melakukan hal yang salah. Ini adalah rencana yang bagus: pedagang itu bisa mendapatkan keuntungan, dan pelanggannya juga akan merasa puas.


"Seperti yang kukira, si Perisai benar-benar parah."

"Seperti yang kukira, si Perisai benar-benar parah."


"Seperti yang kukira, si Perisai benar-benar parah."


Apanya yang parah?? Kalau kau tidak bijak memakai uang, kau akan menghabiskannya dalam waktu singkat!

Hingga kami meninggalkan kota wisata tadi, para wanita Motoyasu terus menggerutu tentang tindakan tawar-menawarku.


"Kalian yang parah! Sudah cukup, kalian akan merasakan akibatnya! Wrath Shield- "

"Tenanglah, Pahlawan Perisai! Rekan-rekan Pahlawan Tombak akan mati jika anda melakukannya!"

"Lepaskan aku! Kalau kau menahanku, aku takkan bisa membunuh mereka!"

"Saya datang untuk mencegah hal itu terjadi!"


Kenyataan munculnya Shadow untuk menenangkanku, sama sekali tidak kuharapkan.

Sejak acara pertukaran rekan ini dimulai, aku ingin kembali ke ruanganku. Motoyasu itu, apanya yang menyenangkan dari berteman dengan para wanita ini. Aku sama sekali tidak mengerti dengan pola pikir selangkangan orang itu.

Sial, kenapa acara ini tidak segera berakhir saja? Aku sudah tidak peduli dengan menaikkan level, yang kupikirkan hanya cara agar hari besok segera tiba.

Referensi :[edit]

  1. Deflasi adalah keadaan di mana nilai uang menjadi besar (sejumlah uang bisa membeli suatu barang yang lebih banyak daripada sebelum deflasi terjadi).