Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 10 Bab 2

From Baka-Tsuki
Revision as of 14:42, 14 December 2012 by Xehannos (talk | contribs)
Jump to navigation Jump to search

Chapter 2 - Project Alicization

Part 1

Bulan purnama berwarna putih keperakan yang terbagi oleh bingkai jendela menjadi 4 bagian menjulang keatas dapat terlihat dengan jelas.

Tepi barat daya dari ALFheim, di tanah para Sylph, jalanan dari ibu kota Sylvain telah diselimuti kegelapan yang pekat

Sebagian besar dari toko-toko telah tutup, dan beberapa pemain terlihat berjalan di jalanan. Ini semua karena sekarang jam 4am, dimana sedikit orang-orang tersambung ke server

Asuna melirikkan mata nya dari jendela menuju ke sebuah meja, dan mengambil gelas yang ber-uap. Dia mendekatkan teh berwarna pekat yang ada didalam gelas menuju ke bibirnya, dan ia dapat merasakan rasa panas menyerang lidahnya. Walaupun dia tak mengantuk, fikiran nya sedikit kabur karena dia sudah tidak tidur selama 3 hari.

Dia menutup mata-nya dan menaruh gelas itu kembali. Seorang gadis Sylph yang melihat hal ini khawatir bertanya,

"Kamu gak apa-apa Asuna-san? Kamu belum tidur lho"

"Iya..Aku gak apa-apa kok. Lyfa, kamu juga, Pasti capek kan setelah jalan kemana-mana?"

"Tubuh asli-ku tidur nyenyak di atas ranjang, yah... jadi ya aku baik-baik aja."

Meskipun mereka bilang mereka baik-baik saja, sebenarnya mereka menyadari kalau gak ada satu-pun yang sepertinya bersemangat, dan memberikan senyuman masam.

Tempat ini adalah rumah dari Lyfa, avatar kepunyaan Kirigaya Suguha di ALfheim Online. Tembok yang ada di sekitar ruangan bundar sangat mengkilap, warna-warni dan berganti ganti warna secara konstan, membuat atmosfir jadi terasa agak surealis. Meja mutiara dan kursi yang matching dengan nya terletak di tengah-tengah ruangan, 3 diantaranya sekarang sedang dipakai.

Mendengar percakapan dua orang itu, gadis ber-rambut biru terang dengan kuping berbentuk segitiga mencengkramkan jari-jarinya di atas meja dan membuka mulutnya,

"Kalau kalian terlalu memaksakan diri, pikiran kalian gak akan bisa kerja dengan baik disaat-saat genting. Walaupun kalian gak bisa tidur, akan sangat beda walaupun kalian cuman menutup mata kalian."

Pemilik suara yang tenang itu adalah Asada Shino, di avatar Cait Sith yang telah ia gunakan selama setengah tahun. Nama karakter-nya sama persis dengan username- Sinon dari Gun Gale Online. Asuna melihat kearah-nya dan mengangguk.

"Oke... Setelah meeting ini berakhir, tolong izinkan aku untuk menggunakan tempat tidur disini. Huff... andaikan sihir tidur bisa ngaruh ke pemain juga..."

"Aku pikir kau bisa tidur nyenyak cuma kalau onii-chan tidur di atas kursi situ..."

Asuna dan Sinon tersenyum kepada gerutuan Lyfa, tapi cuma senyum yang capek yang mereka berikan.

Lyfa menaruh gelas yang ia pegang dengan kedua tangannya di atas meja, dan menghela nafas yang dalam, dan mengubah ekspresinya.

"Oke jadi... kita mulai dengan informasi yang telah kita dapatkan hari ini, enggak, kemarin. Kesimpulannya kita gak bisa menemukan bukti yang kuat kalau onii-chan telah dibawa ke <Tokorozawa National Defense Medical College Hospital>. Data telah membuktikan kalau dia telah di pindahkan ke departemen pembedahan syaraf di lantai ke 23, tapi mereka menolak semua akses dan tak bisa diakses sama sekali. Mereka juga tak menunjukkan adanya ambulans darurat tiba disana pada jam yang diharapkan. Kami tau ini data yang pasti sebab Yui telah nge-hack ke dalam kamera pengawas dan mengecek rekaman yang ditangkap kamera tersebut."

"Dengan kata lain... Kemungkinan besar Kirito tak ada di Defense Medical Hospital.... bener gak?"

Lyfa mengangguk, setuju dengan pernyataan yang Sinon sampaikan.

"Ini memang sulit dipercaya... Tapi aku terkejut karena bahkan anggota keluarganya gak boleh melihat-nya. Ini sangat aneh bagaimana-pun kau melihatnya..."

Sisa kata-kata yang lain tertinggal tidak dibicarakan dan tergantikan oleh jabat tangan. Pada saat itu, suasana ruangan menjadi sangat sunyi

Kakak Lyfa, Kirito—Kirigaya Kazuto diserang oleh buronan dari insiden Death Gun, 'Johnny Black'—Kanemoto Atsushi 2 hari yang lalu, pada tanggal 29 juni.

Entah karena keahlian para dokter atau kehendak yang sangat kuat dari Kazuto untuk tetap hidup atau keduanya, jantung Kazuto kembali berdetak dan bernafas secara normal setelah diberi obat, terhindar dari kematian secara ajaib. Setelah Asuna mendengar hal ini dari dokter yang keluar dari ER, dia menghilangkan wajah khawatirnya dan tak bisa berkata apa-apa setelah mendengar perkataan sang dokter.

Dokter memberitau Asuna bahwa jantung Kazuto telah berhenti selama lebih dari 5 menit, sangat mungkin kalau dia telah menerima serangan terhadap otak-nya. Ada juga kemungkinan dari serangan dalam waktu yang lama ke proses fikiran atau sistem motor kazuto, atau keduanya, dan situasi terburuknya, mungkin saja dia tak akan bangun lagi—dan,

Dokter menyimpulkan bahwa investigasi secara rinci sangat diperlukan untuk mengetahui kendalanya, dan mungkin dia akan ditransfer ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas yang lebih bagus. Asuna berjuang melawan kecemasan nya lagi dan menghubungi adik perempuan dari Kazuto, Suguha untuk menjelaskan situasinya. Pada akhirnya dia mulai menangis saat melihat Suguha.

Malam itu, ibu Kazuto, Kirigaya Midori datang segera dari tempat kerjanya di Iidabashi dan menginap di kursi di depan ruangan ICU.

Hari berikutnya, pada tanggal 30 Juni, Asuna dan Suguha diyakinkan oleh supervisor kalau kondisi Kazuto sudah 'lepas dari bahaya'.dan kembali ke rumah asuna yang dekat. Midori kembali ke rumahnya di Kawagoe sementara waktu untuk mengurus insuransi kesehatan Kazuto.

Setelah mereka berdua mandi, mereka menghubungi masing-masing sekolah mereka kalau mereka akan absen, setelah berbincang-bincang beberapa jam, mereka tidur singkat. Dan satu jam kemudian, Asuna terbangun oleh bunyi telepon dari Midori

Asuna bergegas menuju ke terminal portable nya dan Midori berkata padanya bahwa sangat disayangkan, Kazuto belum kunjung sadar, tapi dia telah ditransfer ke Defense Medical College Hospital yang lebih dekat dengan rumahnya di Kawagoe untuk observasi lebih dekat dan fasilitas yang lebih bagus. Setelah itu, ambulans datang untuk men-transfer Kazuto. Midori berkata dia akan memanggil taxi setelah ia selesai dengan prosedurnya, dan Asuna berkata padanya bahwa mereka akan tiba di rumah sakit baru dalam waktu dekat.

Kazuto yang tak sadarkan diri telah dipindahkan dari Rumah Sakit Setagaya melalui pintu keluar darurat menuju ambulans pada jam 1.45pm pada tanggal 30. Yui dengan jelas menginvestigasi nya dari kamera pengawas rumah sakit. Rekaman tersebut menunjukkan bahwa ambulans mmencapai Defense Medicine College Hospital di Tokorozawa di Saitama. Kazuto dengan segera dimasukkan ke departemen pembedahan syaraf di lantai 23 untuk perawatan intensif, dan dibawah pengawasan— Asuna dan Suguha tanpa ragu percaya akan hal tersebut dan pergi mengunjungi nya dua hari yang lalu pada malam hari, tapi mereka tak diizinkan untuk melihat Kazuto atau bahkan melihatnya dari kejauhan.