Editing Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 18 Bab 21

Jump to navigation Jump to search

Warning: You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you log in or create an account, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.

The edit can be undone. Please check the comparison below to verify that this is what you want to do, and then save the changes below to finish undoing the edit.

Latest revision Your text
Line 75: Line 75:
 
Salah satu pemain Jepang yang tertangkap mencoba menghalau pria bertudung, ia mengenakan armor khas samurai dan bandana di kepalanya.
 
Salah satu pemain Jepang yang tertangkap mencoba menghalau pria bertudung, ia mengenakan armor khas samurai dan bandana di kepalanya.
   
Tetapi tiba–tiba sebuah pedang milik pemain Korea ditancapkan ke tubuhnya dari belakang. Dengan jelas ia pasti merasakan rasa sakit yang lebih dari Wol-saeng, namun ia mencoba untuk tetap melangkah maju dan ia akhirnya menerima tusukan pedang kedua.
+
Tetapi tiba–tiba sebuah pedang milik pemain Korea ditancapkan ke tubuhnya dari belakang. Dengan jelas ia pasti merasakan rasa sakit yang lebih dari Wol-saeng, namun ia mencoba untuk tetap melangkah maju dan ia kahirnya menerima tusukan pedang kedua.
   
 
Si pria bertudung mencemooh samurai tersebut yang sedang tertancap di tanah. Ia lalu memberikan perintah untuk membunuhnya.
 
Si pria bertudung mencemooh samurai tersebut yang sedang tertancap di tanah. Ia lalu memberikan perintah untuk membunuhnya.
Line 199: Line 199:
 
Ia pertama akan membunuh si «Black Swordsman» dan si «Flash» di dunia ini dan memaksa mereka logout, lalu ia akan mencari mereka berdua yang bersembunyi di Ocean Turtle, dan membunuhnya lagi dengan sangat menyakitkan.
 
Ia pertama akan membunuh si «Black Swordsman» dan si «Flash» di dunia ini dan memaksa mereka logout, lalu ia akan mencari mereka berdua yang bersembunyi di Ocean Turtle, dan membunuhnya lagi dengan sangat menyakitkan.
   
Pikiran itu cukup menghilangkan rasa sakit di perut bagian kiri bawah miliknya karena ginjal miliknya telah hilang ketika ia berusia lima belas tahun.
+
Pikiran itu cukup menghilangkan rasa sakit di perut bagian kiri bawah miliknya karena ginjal miliknya telah hilang ketika ia berusia lima belas tahun
   
 
Dibalik tudungnya, Vassago menyeringai dan membisikkan lagi kata–kata kepada Kirito:
 
Dibalik tudungnya, Vassago menyeringai dan membisikkan lagi kata–kata kepada Kirito:
Line 209: Line 209:
 
Crunch.
 
Crunch.
   
Jiwanya berusaha mengumpulkan tenaga, Asuna bisa mendengar suara langkah kaki mendekat.
+
Jiwanya berusaha mengumpulkan tenaga, Asuna bisa mendengar suara langkah kaki di dekat.
   
 
Crunch, crunch. Sebuah suara dingin namun berirama, seperti orang sedang kesenangan.
 
Crunch, crunch. Sebuah suara dingin namun berirama, seperti orang sedang kesenangan.
Line 239: Line 239:
 
Seolah menghapus keraguan mereka sesaat, kedua pemain yang saling beradu argumen saling berjabat tangan.
 
Seolah menghapus keraguan mereka sesaat, kedua pemain yang saling beradu argumen saling berjabat tangan.
   
Dengan cepat, PoH mengencangkan genggamannya pada senjata miliknya.
+
Dengan cepat, PoH menggencangkan genggamannya pada senjata miliknya.
   
 
Ia bermaksud untuk mengeksekusi «pengkhianat» ini, lalu mengangkat kepalanya tinggi–tinggi untuk menunjukkan kepada pemain Cina dan Korea yang masih percaya padanya untuk menyerang para pengecut dalam pasukan.
 
Ia bermaksud untuk mengeksekusi «pengkhianat» ini, lalu mengangkat kepalanya tinggi–tinggi untuk menunjukkan kepada pemain Cina dan Korea yang masih percaya padanya untuk menyerang para pengecut dalam pasukan.
Line 261: Line 261:
 
 
 
Tak apa.
 
Tak apa.
Kamu bisa melakukannya, Asuna. Berdirilah.
+
Kamu bisa melakuaknnya, Asuna. Berdirilah.
   
 
 
Line 307: Line 307:
 
“Gur … rgh!”
 
“Gur … rgh!”
   
Keluar dari jeda Sword Skill, Asuna menarik rapier miliknya sekali lagi.
+
Keluar dari jeda Sword Skill, Asuna menarik rapier milinya sekali lagi.
   
 
“Rrgh!”
 
“Rrgh!”
Line 315: Line 315:
 
Kedua tebasan sangat cepat saling bertabrakan, mengeluarkan percikan api putih dan merah.
 
Kedua tebasan sangat cepat saling bertabrakan, mengeluarkan percikan api putih dan merah.
   
Asuna mengumpulkan semua kekuatannya untuk menahan serangan PoH.
+
Asuna mengumpulkan semua kekuatannya untuk menahan serangan PoH.
   
 
“Apa yang ingin … kau lakukan?”
 
“Apa yang ingin … kau lakukan?”
Line 346: Line 346:
   
 
Tetapi ketika memikirkan hal tersebut, PoH melanjutkan:
 
Tetapi ketika memikirkan hal tersebut, PoH melanjutkan:
  +
   
 
“Dalam Aincrad, «Mate Chopper» akan semakin lemah ketika kau membunuh banyak monster menggunakannya, tetapi semakin kuat jika kau membunuh pemain … manusia, senjata ini akan menjadi semakin kuat. Yeah, tampaknya kutukan ini akan hilang jika kau mengayunkannya pada banyak monster, dan akan berubah menjadi sebuah katana dengan nama yang sama. Yang lebih penting adalah kemampuan aslinya untuk menghisap nyawa manusia dan meningkatkan kekuatannnya juga bekerja di Underworld. Nyawa para pemain Amerika yang kau bunuh dan pemain Jepang yang dibunuh Cina dan Korea masih bertebaran di medan peperangan ini. Jika pemain Cina dan Korea juga mulai saling bunuh, energi yang tercipta akan semakin banyak.”
 
“Dalam Aincrad, «Mate Chopper» akan semakin lemah ketika kau membunuh banyak monster menggunakannya, tetapi semakin kuat jika kau membunuh pemain … manusia, senjata ini akan menjadi semakin kuat. Yeah, tampaknya kutukan ini akan hilang jika kau mengayunkannya pada banyak monster, dan akan berubah menjadi sebuah katana dengan nama yang sama. Yang lebih penting adalah kemampuan aslinya untuk menghisap nyawa manusia dan meningkatkan kekuatannnya juga bekerja di Underworld. Nyawa para pemain Amerika yang kau bunuh dan pemain Jepang yang dibunuh Cina dan Korea masih bertebaran di medan peperangan ini. Jika pemain Cina dan Korea juga mulai saling bunuh, energi yang tercipta akan semakin banyak.”
Line 374: Line 375:
 
''Tak apa.
 
''Tak apa.
 
Aku selalu ada di sisimu''
 
Aku selalu ada di sisimu''
  +
 
 
 
Cahaya biru mengisi dada Asuna dan menghilangkan cahaya hitam di hadapannya.
 
Cahaya biru mengisi dada Asuna dan menghilangkan cahaya hitam di hadapannya.
Line 401: Line 403:
 
“… Aku tak boleh kalah … Aku tak akan kalah dari … orang sepertimu yang hanya tahu kebencian!!”
 
“… Aku tak boleh kalah … Aku tak akan kalah dari … orang sepertimu yang hanya tahu kebencian!!”
   
Sambil Asuna berteriak, cahaya putih memancar dari Asuna dan mendorong PoH kebelakang.
+
Sambil Asuna berteriak, cahaya putih memancar dari Asuna dan mendorng PoH kebelakang.
   
 
Asuna berdiri. Menggenggam rapier di tangan kanannya dengan seluruh tenaga. Cahaya keunguan menyelimuti seluruh rapier.
 
Asuna berdiri. Menggenggam rapier di tangan kanannya dengan seluruh tenaga. Cahaya keunguan menyelimuti seluruh rapier.
Line 493: Line 495:
 
“…… Kirito-kun.”
 
“…… Kirito-kun.”
   
Asuna membalas, mencoba mengangkat tangan kanannya pada Kirito dan menunggu detik–detik pembantaian.
+
Asuna membalas, mencoba mengangkat tangan kanannaya pada Kirito dan menunggu detik–detik pembantaian.
   
 
===Bagian 2===
 
===Bagian 2===
Line 524: Line 526:
 
Dia juga pernah ikut serta dalam Closed Beta Sword Art Online yang dilaksanakan musim panas lalu.
 
Dia juga pernah ikut serta dalam Closed Beta Sword Art Online yang dilaksanakan musim panas lalu.
   
Bagi seribu orang di seluruh Jepang untuk terpilih, pastilah sebuah keajaiban jika dua orang dari sekolah yang sama, bahkan tingkat kelas yang sama bisa terpilih. Meskipun begitu aku pergi dan mengontaknya atas keinginanku sendiri setelah mendengar dia terpilih.
+
Bagi seribu orang di seluruh Jepang untuk terpilih, pastilah sebuah keajaiban jika dua orang dari sekolah yang sama, bahkan tiingkat kelas yang sama bisa terpilih. Meskipun begitu aku pergi dan mengontakknya atas keinginanku sendiri setelah mendengar dia terpilih.
   
 
Kami saling mengobrol setelahnya sebelum liburan musim panas dan berhenti ketika musim panas tiba—lebih tepatnya ketika Closed Beta SAO ditutup. Ketika tes beta kita menjadi sebuah tim setiap tiga hari sekali di sana, dan saling mengenal cukup baik. Namun, ketika aku menemuinya lagi setelah satu bulan di awal semester dua, kepribadianku berpikir seperti ini ''“Siapa sebenarnya orang ini?”'' kini aku menemuinya di dunia nyata—seseorang yang pernah kukenal di dunia virtual—muncul lagi.
 
Kami saling mengobrol setelahnya sebelum liburan musim panas dan berhenti ketika musim panas tiba—lebih tepatnya ketika Closed Beta SAO ditutup. Ketika tes beta kita menjadi sebuah tim setiap tiga hari sekali di sana, dan saling mengenal cukup baik. Namun, ketika aku menemuinya lagi setelah satu bulan di awal semester dua, kepribadianku berpikir seperti ini ''“Siapa sebenarnya orang ini?”'' kini aku menemuinya di dunia nyata—seseorang yang pernah kukenal di dunia virtual—muncul lagi.
Line 532: Line 534:
 
Tampaknya dia tetap menginginkan menjadi temanku setelah peluncuran SAO di bulan Oktober, baik itu di dunia nyata, tetapi ia menjaga jarak setelah mengetahui tingkah lakuku. Setelah itu kita tidak pernah saling berbicara lagi.
 
Tampaknya dia tetap menginginkan menjadi temanku setelah peluncuran SAO di bulan Oktober, baik itu di dunia nyata, tetapi ia menjaga jarak setelah mengetahui tingkah lakuku. Setelah itu kita tidak pernah saling berbicara lagi.
   
Jadi mengapa dia duduk di tempat parkir dengan siswa – siswa yang tampaknya tidak bisa diajak berteman?
+
Jadi mengapa dia duduk di tempat parkir dengan siswa– lsiswa yang tampaknya tidak bisa diajak berteman?
   
 
Dari matanya dan dari kata–kata yang diucapkan siswa disampingnya, akhirnya jelas terungkap.
 
Dari matanya dan dari kata–kata yang diucapkan siswa disampingnya, akhirnya jelas terungkap.
Line 564: Line 566:
 
Aku melihat sekeliling sebelum melihat tubuhku sendiri.
 
Aku melihat sekeliling sebelum melihat tubuhku sendiri.
   
Seragam hitam sekolah yang aku kenakan menghilang, diganti dengan jubah berwarna biru dan sebuah armor kulit. Tanganku tertutupi sarung tangan, kakiku memakai sepatu dengan alas logam. Di punggungku yang menggantung tas kini digantikan oleh sebuah pedang berat.
+
Seragam hitam sekolah yang aku kenakan menghilang, diganti dengan jubah berwarna biru dan sebuah armor kulit. Tanganku tertutupi sarung tangan, kakiku memakai sepatu dengan alas logam. Di punggungku yang menggantung tas kini digantikan oleh sebiah pedang berat.
   
 
“Dimana … aku ……?”
 
“Dimana … aku ……?”
   
Aku bergumam, tetapi tidak ada jawaban. Aku mulai berjalan melewati jalanan berkayu.
+
Aku berguman, tetapi tidak ada jawaban. Aku mulai berjalan melewati jalanan berkayu.
   
 
Butuh waktu sekitar satu menit sebelum ingatanku menjadi jelas. Hutan–hutan dan rerumputan ini. Aku sedang berada di bagian paling tenggara dari Lantai 1 Aincrad, «Town of Beginnings». Jika dugaanku benar, maka Desa Horunka seharusnya ada di depan sana.
 
Butuh waktu sekitar satu menit sebelum ingatanku menjadi jelas. Hutan–hutan dan rerumputan ini. Aku sedang berada di bagian paling tenggara dari Lantai 1 Aincrad, «Town of Beginnings». Jika dugaanku benar, maka Desa Horunka seharusnya ada di depan sana.
Line 602: Line 604:
 
“Ahh…………”
 
“Ahh…………”
   
Mengeluarkan suara serak, aku menunduk, seperti saat aku meninggalkan temanku di depan toko.
+
Mengeluarkan suara serak, aku menunduk, seperti saat aku meninggalkan temanku di depan toko.
   
 
Aku menatap rerumputan di kakiku, aku gemetaran, lalu mengubah arah jalanku dan mulai memasuki hutan lagi.
 
Aku menatap rerumputan di kakiku, aku gemetaran, lalu mengubah arah jalanku dan mulai memasuki hutan lagi.
Line 612: Line 614:
 
Aku melihat keatas dan sadar ini bukan lagi Lantai 1 Aincrad; kini sekarang aku berada di jalanan gelap. Ini pastinya dalam labirin … tetapi aku tak bisa menebak lantai mana ini.
 
Aku melihat keatas dan sadar ini bukan lagi Lantai 1 Aincrad; kini sekarang aku berada di jalanan gelap. Ini pastinya dalam labirin … tetapi aku tak bisa menebak lantai mana ini.
   
Tanpa aku sadari, equipment dan pedang di punggungku telah berganti ketika aku berjalan dalam koridor. Aku terus berjalan dan berjalan, seolah mengejar bayanganku yang tercipta akibat lampu minyak dalam labirin. Labirin terbesar Aincrad lebarnya 300 meter, jadi sebuah koridor sepanjang ini tidak mungkin ada, tetapi aku tidak berhenti juga tidak menoleh ke belakang. Aku terus menggerakkan kakiku.
+
Tanpa aku sadari, equipment dan pedang di punggunngku telah bergantii ketika aku berjalan dalam koridor. Aku terus berjalan dan berjalan, seolah mengejar bayanganku yang tercipta akibat lampu minyak dalam labirin. Labirin terbesar Aincrad lebarnya 300 meter, jadi sebuah koridor sepanjang ini tidak mungkin ada, tetapi aku tidak berhenti juga tidak menoleh ke belakang. Aku terus menggerakkan kakiku.
   
 
Kini aku mendengar sebuah suara lemah dari depan sana.
 
Kini aku mendengar sebuah suara lemah dari depan sana.
Line 646: Line 648:
 
—Tidak. Hentikan. Tidak.
 
—Tidak. Hentikan. Tidak.
   
Aku berteriak dalam hati, aku tak bisa mengeluarkan suara. Tak peduli seberapa inginnya aku memasuki ruangan itu, kakiku tidak bisa bergerak.
+
Aku berteriak dalam hati, aku tak bisa mengeluarkan suara. Tak peduli berapa inginnya aku memasuki ruangan itu, kakiku tidak bisa bergerak.
   
 
Ducker perlahan membuka peti tersebut.
 
Ducker perlahan membuka peti tersebut.
Line 698: Line 700:
 
Sesulit apapun kesulitan yang kualami, dia selalu menemaniku sambil tersenyum.
 
Sesulit apapun kesulitan yang kualami, dia selalu menemaniku sambil tersenyum.
   
Dengannya, aku bisa melakukan apapun.
+
Dengannya, aku bisa melalukan apapun.
   
 
Saling bahu membahu mendaki menara putih, mengalahkan musuh–musuh kuat.
 
Saling bahu membahu mendaki menara putih, mengalahkan musuh–musuh kuat.
Line 851: Line 853:
 
Mata hijaunya seperti biasa, terisi oleh keinginan yang kuat.
 
Mata hijaunya seperti biasa, terisi oleh keinginan yang kuat.
   
Tangan kiriku berhenti dan kuarahkan padanya.
+
Tanganku kiriku berhenti dan kuarahkan padanya.
   
 
Suara lemah kukeluarkan untuk memanggil namanya.
 
Suara lemah kukeluarkan untuk memanggil namanya.
Line 887: Line 889:
 
“Tak peduli berapa jauh kita terpisah ... suatu saat kita pasti akan mengatakan selamat jalan.”
 
“Tak peduli berapa jauh kita terpisah ... suatu saat kita pasti akan mengatakan selamat jalan.”
   
Muncul dari sisi Sinon, Suguha melanjutkan dengan suara penuh energi:
+
Muncul dari sisi Sinon, Suguha melanjutkan dengan suara penuhh energi:
   
 
“Ingatan dan Perasaan kita selalu terhubung, benar kan?”
 
“Ingatan dan Perasaan kita selalu terhubung, benar kan?”
Line 958: Line 960:
 
Dengan lubang menganga di dadanya, Mate Chopper yang telah membesar di genggaman tangan kanannya ia angkat tinggi – tinggi. Sebuah awan hitam terbentuk diatasnya, tubuh PoH menghisap Life Resource yang tercipta dari medan peperangan; awan itu kini membentuk pusaran angin.
 
Dengan lubang menganga di dadanya, Mate Chopper yang telah membesar di genggaman tangan kanannya ia angkat tinggi – tinggi. Sebuah awan hitam terbentuk diatasnya, tubuh PoH menghisap Life Resource yang tercipta dari medan peperangan; awan itu kini membentuk pusaran angin.
   
Dengan kata lain, pedang iblis yang ada di genggamannya yang menghisap Resource. Jika kita bisa menghancurkan pedang tersebut, sumber energi yang diberikan pada pemiliknya akan hancur, dan tanpa energi tersebut PoH pasti akan ter log out karena lubang di dadanya itu.
+
Dengan kata lain, pedang iblis yang ada di genggamannya yang menghisap Resource. Jika kita bisa menghancurkan pedang tersebut, sumber energi yang diberikan pada pemiliknya akan hancur, dan tanpa energi tersebut PoH pasti akan ter log out karena lupang di dadanya itu.
   
Tetapi jika hanya mengalahkan pemimpin musuh tak akan cukup untuk mengendalikan situasi ini. Terprovokasi oleh kata – kata PoH, pasukannya telah termotivasi untuk menghancurkan pemain Jepang. Peperangan ini akan berakhir sampai pemain jepang dan penduduk Underworld terbunuh semua.
+
Tetapi jika hanya mengalahkan pemimpin musuh tak akan cukup untuk mengendalikan situasi ini. Terprovokasi oleh kata – kata PoH, pasukannya telah termotivasi untuk menghancurkan pemain Jepang. Peperangan ini akan berakhir sampai pemain jepang dan ppenduduk Underworld terbunuh semua.
   
 
Apa yang harus kulakukan?
 
Apa yang harus kulakukan?
Line 992: Line 994:
 
Tepat saat Asuna mengucapkan nama orang yang disayanginya.
 
Tepat saat Asuna mengucapkan nama orang yang disayanginya.
   
“Incarnation ini… Ini milik Kirito…” Sortiliena bergumam sambil menahan emosinya yang akan meluap.
+
“Incarnation ini… Ini milik Kirito…” Sortiliena berguman sambil menahan emosinya yang akan meluap.
   
 
Sebelum mereka berdua menyadarinya, kabut putih ini telah menyelimuti tanah yang dipijak pemain Cina dan Korea dan masih meluas. Karena fokus bertempur, mereka tampaknya tidak menyadari hal ini, tanah yang mereka pijak telah tertutupi kristal es putih.
 
Sebelum mereka berdua menyadarinya, kabut putih ini telah menyelimuti tanah yang dipijak pemain Cina dan Korea dan masih meluas. Karena fokus bertempur, mereka tampaknya tidak menyadari hal ini, tanah yang mereka pijak telah tertutupi kristal es putih.
Line 1,028: Line 1,030:
 
“Terima kasih, Liena-san… Aku tak apa sekarang.”
 
“Terima kasih, Liena-san… Aku tak apa sekarang.”
   
Si Pemimpin Penjaga menarik tangannya dan Asuna menyentuh tanah yang membeku sambil memandang Kirito. Sortiliena di belakangnya dan juga Ronye juga datang mendekat.
+
Si Pemimpin Penjaga menarik tangannya dan Asuna menyentuh tanah yang membeku sambil memandang Kirito. Sortiliena di belakngnya dan juga Ronye juga datang mendekat.
   
 
Kirito masih terbaring dan tidak bergerak di atas tanah, lengan kirinya masih memeluk pedang patah tersebut. Tetapi Asuna mengerti.
 
Kirito masih terbaring dan tidak bergerak di atas tanah, lengan kirinya masih memeluk pedang patah tersebut. Tetapi Asuna mengerti.
Line 1,038: Line 1,040:
 
Tepat ketika tangan kanan Asuna hendak menyentuh rambut hitam miliknya.
 
Tepat ketika tangan kanan Asuna hendak menyentuh rambut hitam miliknya.
   
Sebuah suara memekakkan terdengar dari belakang.
+
Sebuah suara memekakan terdengar dari belakang.
   
Asuna langsung menolehkan wajahnya dan melihat...
+
Asuna langsungmenolehkan wajahnya dan melihat...
   
Si pria bertudung telah memecahkan sulur es dan maju kedepan.
+
Si pria bertudung tellah memecahkan sulur es dan maju kedepan.
   
 
Tudungnya tertiup angin, PoH berteriak keras.
 
Tudungnya tertiup angin, PoH berteriak keras.
Line 1,058: Line 1,060:
 
Tetapi pedang iblis tersebut yang kini telah membesar tiga kali lipat dari ukuran semula, tidak perlu menyentuh pedang milik Sortiliena, aura yang menyelimutinya sudah cukup untuk mematahkan senjata milik Sortiliena menjadi dua bagian.
 
Tetapi pedang iblis tersebut yang kini telah membesar tiga kali lipat dari ukuran semula, tidak perlu menyentuh pedang milik Sortiliena, aura yang menyelimutinya sudah cukup untuk mematahkan senjata milik Sortiliena menjadi dua bagian.
   
Daya hantam membuat Sortiliena terjatuh. Asuna dan Ronye berusaha melindunginya dari belakang.
+
Daya hantam membuat Sortiliena terjatuh. Asuna dan Ronye berusaha melindunginya dari belakang.
   
Tebasan mematikan ditujukan kearah mereka bertiga—
+
Tebasan mematikan dituujukan kearah mereka bertiga—
   
 
Shiiiiiiiing!!
 
Shiiiiiiiing!!
Line 1,094: Line 1,096:
 
“Aku kembali, Asuna.”
 
“Aku kembali, Asuna.”
   
Air mata bercucuran dari kedua matanya. Asuna menggenggam erat kedua tangannya berusaha menahan emosi yang meluap – luap.
+
Air mata bercucuran dari kedua matanya. Asuna menggenggam erat kedua tangannya berusaha menahan emosi yang meluap – luap.
   
 
“……… Selamat datang, Kirito-kun.”
 
“……… Selamat datang, Kirito-kun.”
Line 1,106: Line 1,108:
 
Setelah terlempar sejauh sepuluh meter, PoH perlahan berdiri dan kedua kakinya kini menyentuh tanah setelah sebelumnya hanya melayang.
 
Setelah terlempar sejauh sepuluh meter, PoH perlahan berdiri dan kedua kakinya kini menyentuh tanah setelah sebelumnya hanya melayang.
   
Seharusnya sudah tidak ada lagi Spatial Resources baru karena para pemain Cina dan Korea yang saling bunuh telah ditahan dan membeku oleh duri - duri es, tetapi awan hitam diatas PoH masih berputar dan mengelilingi senjata miliknya. Sepertinya jika pedang itu tidak dihancurkan, maka PoH tak akan bisa dihentikan.
+
Seharusnya sudah tidak ada lagi Spatial Resources baru karena para pemain Cina dan Korea yang saling bunuh telah ditahan dan membeku leh duri - duri es, tetapi awan hitam diatas PoH masih berputar dan mengelilingi senjata miliknya. Sepertinya jika pedang itu tidak dihancurkan, maka PoH tak akan bisa dihentikan.
   
Walau agak telat dibandingkan PoH, Kirito kini berdiri sepenuhnya. Asuna berusaha menahan diri untuk tidak membantunya berdiri. Karena ia tidak memiliki sisa tenaga untuk berjalan, ia hanya akan mengganggunya. Sekarang, ia harus mempercayai Kirito. Ia harus tetap diam dan percaya padanya.
+
Walau agak telat dibandingkan PoH, Kirito kini berdiri sepenuhnya. Asuna berusaha menahan diri untuk tidak membantunya berdiri. Karena ia tidak memiliki sisa tenaga untuk berjalan, ia hanya akan mengganggunya. Sekarang, ia harus memercayai Kirito. Ia harus tetap diam dan percaya padanya.
   
 
Kirito mengangkat lengannya yang telah beregenerasi dan pedang hitam yang terbaring cukup jauh darinya terbang mendekat dan ia tangkap.
 
Kirito mengangkat lengannya yang telah beregenerasi dan pedang hitam yang terbaring cukup jauh darinya terbang mendekat dan ia tangkap.
Line 1,114: Line 1,116:
 
Bentuk pedang tersebut berbeda dari «Elucidator», pedang miliknya dahulu di jaman SAO, dan pedang putih yang ada di tangan kirinya. Kedua pedang tersebut memberikan kesan yang sama saat Asuna bertemu dengannya pada hari itu: Si «Black Swordsman».
 
Bentuk pedang tersebut berbeda dari «Elucidator», pedang miliknya dahulu di jaman SAO, dan pedang putih yang ada di tangan kirinya. Kedua pedang tersebut memberikan kesan yang sama saat Asuna bertemu dengannya pada hari itu: Si «Black Swordsman».
   
Pedang putih milik Kirito masih bersinar dan menyebarkan debu salju. Meskipun ia menggunakan teknik mengagumkan dengan membekukan lebih dari 20,000 pemain pada saat yang bersamaan, wajah Kirito tidak menunjukkan tanda kelelahan. Seolah ada orang lain yang berdiri di sampingnya, meminjamkan kekuatan.
+
Pedang putih milik Kirito masih bersinar dan menyebarkan debu salju. Meskipun ia menggunakan tehnik mengagumkan dengan membekukan lebih dari 20,000 pemain pada saat yang bersamaan, wajah Kirito tidak menunjukkan tanda kelelahan. Seolah ada orang lain yang berdiri di sampingnya, meminjamkan kekuatan.
   
 
Mata milik PoH bersinar merah dari balik tudungnya, Kirito perlahan mendekatinya. PoH membuka kedua tangannya seolah menyambut kedatangan Kirito, sehingga lubang besar di dadanya terlihat jelas.
 
Mata milik PoH bersinar merah dari balik tudungnya, Kirito perlahan mendekatinya. PoH membuka kedua tangannya seolah menyambut kedatangan Kirito, sehingga lubang besar di dadanya terlihat jelas.
Line 1,136: Line 1,138:
 
Asuna telah menyadari jika Underworld bukanlah dunia VRMMO semata yang diciptakan The Seed. Setiap objek didalamnya adalah «Mnemonic Visual» — sebuah ingatan, dan bisa diubah melalui imajinasi.
 
Asuna telah menyadari jika Underworld bukanlah dunia VRMMO semata yang diciptakan The Seed. Setiap objek didalamnya adalah «Mnemonic Visual» — sebuah ingatan, dan bisa diubah melalui imajinasi.
   
Menurut Integrity Knight Alice, Kirito telah menghabiskan hampir setengah tahun di dunia ini tidak sadarkan diri. Tak jelas apakah ia memiliki ingatan mengenai periode setengah tahun ini atau tidak, tetapi ia harusnya sadar jika selama ini ia telah tak sadarkan diri. Mungkin Kirito memikirkan “Aku telah melemah” sehingga mempengaruhi kinerja tubuhnya.
+
Menurut Integrity Knight Alice, Kirito telah menghabiskan hampir setengah tahun di dunia ini tidak sadarkan diri. Tak jelas apakah ia memiliki ingatan mengenai periode setengah tahun ini atau tudak, tetapi ia harusnya sadar jika selama ini ia telah tak sadarkan diri. Mungkin Kirito memikirkan “Aku telah melemah” sehingga mempengaruhi kinerja tubuhnya.
   
 
Tidak, mungkin tidak disebabkan hal itu saja.
 
Tidak, mungkin tidak disebabkan hal itu saja.
Line 1,142: Line 1,144:
 
Higa Takeru dari RATH telah menjelaskan alasan dibalik kerusakan jiwanya — yaitu, Dirinya Sendiri.
 
Higa Takeru dari RATH telah menjelaskan alasan dibalik kerusakan jiwanya — yaitu, Dirinya Sendiri.
   
—Kirito-kun tampaknya memiliki beberapa sahabat. Hampir semuanya binasa saat bertarungan melawan Gereja Axiom, dan sebagai hasilnya ketika ia berhasil mengontak RATH, ia merasa sangat bersalah. Dengan kata lain, Kirito menyerang Fluctlight miliknya sendiri. Tepat pada saat itu, orang – orang berpakaian hitam di Ocean Turtle memotong kabel daya dan hal itu menyebabkan gangguan pada STL. Akibatnya, rasa bersalah Kirito menjadi kenyataan, «dirinya» tak bisa bergerak.
+
—Kirito-kun tampaknya memiliki beberapa sahabat. Hampir semuanya binasa saat bertarungan melawan Gereja Axiom, dan sebagai hasilnya ketika ia berhasil mengontak RATH, ia merasa sangat bersalah. Dengan kata lain, Kirito menyerang Fluctlight miliknya sendiri. Tepat pada saat itu, orang – orang berbakaian hitam di Ocean Turtle memotong kabel daya dan hal itu menyebabkan gangguan pada STL. Akibatnya, rasa bersalah Kirito menjadi kenyataam, «dirinya» tak bisa bergerak.
   
 
Itu bukanlah informasi yang bisa langsung Asuna pahami, tetapi jika Kirito kehilangan orang berharga di dunia ini. Jiwanya merasa sangat menyesal. Asuna hanya tahu nama orang tersebut. Malam itu ketika ia berbicara dengan Alice, Ronye, dan Sortiliena hingga pagi hari, Asuna mendengar nama itu disebut beberapa kali.: Elite Swordsman-in-Training Eugeo.
 
Itu bukanlah informasi yang bisa langsung Asuna pahami, tetapi jika Kirito kehilangan orang berharga di dunia ini. Jiwanya merasa sangat menyesal. Asuna hanya tahu nama orang tersebut. Malam itu ketika ia berbicara dengan Alice, Ronye, dan Sortiliena hingga pagi hari, Asuna mendengar nama itu disebut beberapa kali.: Elite Swordsman-in-Training Eugeo.
Line 1,166: Line 1,168:
 
Kirito tidak berusaha menghindar. Kirito menggeser pedang di tangan kanannya untuk menahan serangan. Tetapi Asuna menyadarinya, tebasan milik Kirito terlalu pelan dan tak tajam.
 
Kirito tidak berusaha menghindar. Kirito menggeser pedang di tangan kanannya untuk menahan serangan. Tetapi Asuna menyadarinya, tebasan milik Kirito terlalu pelan dan tak tajam.
   
Pedang hitam panjang membentur senjata PoH dan nyaris terpental, daya hantam kedua senjata tersebut membuat kaki Kirito terdorong 30 sentimeter kebelakang.
+
Pedang hitam panjang membentur senjata PoH dan nyaris terpental, daya hantam kedua senjata tersebut membuat kaki Kirito terdorong 30 sentimeter kebelakang.
   
 
“… Hei, hei, jangan buat aku kecewa. Aku sudah menunggu dua tahun untuk hari ini …”
 
“… Hei, hei, jangan buat aku kecewa. Aku sudah menunggu dua tahun untuk hari ini …”
Line 1,180: Line 1,182:
 
Tetapi Asuna menahannya dengan penuh keyakinan.
 
Tetapi Asuna menahannya dengan penuh keyakinan.
   
“Tak apa, Liena-san.” Ia bergumam pada Pemimpin Penjaga Wanita ─ Yang juga mentor Kirito di Akademi Master Pedang Kerajaan Manusia ─ sambil harap – harap cemas.
+
“Tak apa, Liena-san.” Ia bergumman pada Pemimpin Penjaga Wanita ─ Yang juga mentor Kirito di Akademi Master Pedang Kerajaan Manusia ─ sambil harap – harap cemas.
   
 
“Kirito-kun akan baik – baik saja. Ia tak akan kalah ... dari pria sepertinya.”
 
“Kirito-kun akan baik – baik saja. Ia tak akan kalah ... dari pria sepertinya.”
Line 1,202: Line 1,204:
 
“Aku tahu cara – cara licikmu. Membuat orang – orang saling bunuh, menanam biji kebencian dan membuat banyak konflik. Itu membuatku kesulitan saat masa SAO, tetapi di Underworld ini... kau tak akan bisa lari lagi.”
 
“Aku tahu cara – cara licikmu. Membuat orang – orang saling bunuh, menanam biji kebencian dan membuat banyak konflik. Itu membuatku kesulitan saat masa SAO, tetapi di Underworld ini... kau tak akan bisa lari lagi.”
   
“Oho… dan apa yang akan kau lakukan? Saat es itu meleleh, mereka akan membunuh setiap pemain Jepang dan penduduk Underworld yang kau lindungi sepenuh hati. Satu – satunya cara menghentikan mereka adalah membunuhnya. Bunuhlah mereka saat tak bisa bergerak. Teman – temanmu pasti bisa melakukannya. Ayoo, beri mereka perintah... bunuh pemain Cina dan Korea.”
+
“Oho… dan apa yang akan kau lakukan? Saat es itu meleleh, mereka akan membunuh setiap pemain Jepang dan penduduk Underworld yang kau lindungi sepenuh hati. Satu – satunya cara menghentikan mereka adalah membunuhhnya. Bunuhlah mereka saat tak bisa bergerak. Teman – temanmu pasti bisa melakukannya. Ayoo, beri mereka perintah... bunuh pemain Cina dan Korea.”
   
 
“……”
 
“……”
Line 1,214: Line 1,216:
 
Setelah itu, PoH dengan Mate Chopper miliknya akan memanen resources yang ada di udara akibat kematian pemain Cina dan Korea. Ia akan memiliki kekuatan untuk mengalahkan Kirito, dan dengan mudah memusnahkan seluruh pemain Jepang dan penduduk Underworld.
 
Setelah itu, PoH dengan Mate Chopper miliknya akan memanen resources yang ada di udara akibat kematian pemain Cina dan Korea. Ia akan memiliki kekuatan untuk mengalahkan Kirito, dan dengan mudah memusnahkan seluruh pemain Jepang dan penduduk Underworld.
   
Kirito seharusnya juga menyadari hal ini. Tak mungkin ia terjebak hasutan PoH, tetapi untuk menghindari amukan seluruh pemain. Yang hanya bisa ia lakukan adalah mempertahankan Art skala besar yang membekukan para pemain dari pedang putih miliknya; namun, sambil menahan serangan musuh, ini adalah hal yang sulit dilakukan.
+
Kirito seharusnya juga menyadari hal ini. Tak mungkin ia terjebak hasutan PoH, tetapi untuk menghindari amukan seluruh pemain. Yang hanya bisa ia lakukan adalah mempertahankan Art skala besar yang membekukan para pemai dari pedang putih miliknya; namun, sambil menahan serangan musuh, ini adalah hal yang sulit dilakukan.
   
 
Seluruh tangan kananya bergetar menahan senjata PoH, percikan bunga api memancar. Ujung senjata PoH semakin menekan, kini hanya berjarak dua kepal tangan menuju pundak Kirito.
 
Seluruh tangan kananya bergetar menahan senjata PoH, percikan bunga api memancar. Ujung senjata PoH semakin menekan, kini hanya berjarak dua kepal tangan menuju pundak Kirito.
Line 1,234: Line 1,236:
 
Ketiganya melihat kebelakang dan melihat gadis berambut merah disana ─ Tiese.
 
Ketiganya melihat kebelakang dan melihat gadis berambut merah disana ─ Tiese.
   
Seketika, Asuna merasakannya. Rambut Tiese tertiup hembusan angin sepoi sepoi.
+
Seketika, Asuna merasakannya. Rambut Tiese tertiup hembusan angin sepoi –n sepoi.
   
 
Asuna menoleh kembali.
 
Asuna menoleh kembali.
Line 1,276: Line 1,278:
 
Bahkan ketika menyipitkan matanya, Asuna bisa melihatnya.
 
Bahkan ketika menyipitkan matanya, Asuna bisa melihatnya.
   
Cahaya tersebut berkumpul pada pedang yang patah, lalu meregenerasinya menjadi kebentuk semula.
+
Cahaya tersebut berkumput pada pedang yang patah, lalu meregenerasinya menjadi kebentuk semula.
   
 
Setelah kembali ke bentuk semula, pedang tersebut bersinar semakin terang ─
 
Setelah kembali ke bentuk semula, pedang tersebut bersinar semakin terang ─
Line 1,282: Line 1,284:
 
Swoosh! Kilatan cahaya semakin melebar.
 
Swoosh! Kilatan cahaya semakin melebar.
   
Sejenak, suara memekakkan telinga terdengar di seluruh medan peperangan, seperti bunyi puluhan ribu lonceng. Membalikkan tubuhnya, mata Asuna dan ketiga gadis tadi melebar.
+
Sejenak, suara memekakan telinga terdengar di seluruh medan peprangan, seperti bunyi puluhan ribu lonceng. Membalikkan tubuhnya, mata Asuna dan ketiga gadis tadi melebar.
   
 
Banyak bunga es berwarna putih mulai bermekaran dari tubuh pemain Cina dan Korea. Bunga itu menyerupai pahatan kaca, sungguh indah berwarna biru transparan.
 
Banyak bunga es berwarna putih mulai bermekaran dari tubuh pemain Cina dan Korea. Bunga itu menyerupai pahatan kaca, sungguh indah berwarna biru transparan.
   
Setelah mekar sempurna, kelopak mawar mulai mengambil partikel silver dari dasarnya. Asuna tahu jika itu adalah Life Resources ─ HP milik pemain.
+
Setelah mekar sempurna, kelopak mawar mulai mengambil partikel silver dari dasarnya. Asuna tau jika itu adalah Life Resources ─ HP milik pemain.
   
Pemain – pemain tersebut yang sebelumnya terisi oleh kemarahan dan siap saling bunuh kini satu persatu mulai tertidur, terbungkus cahaya lalu menghilang. Tidak ada rasa sakit ataupun semacamnya, seolah mereka dipaksa log out dengan cara yang menenangkan.
+
Pemain – pemain tersebut yang sebelumnya terisi oleh kemarahan dan siap saling bunuh kini satu persatu mulai tertidur, terbungkus cahata lalu menghilang. Tidak ada rasa sakit ataupun semacamnya, seolah mereka dipaksa log out dengan cara yang menenangkan.
   
 
Biji kebencian yang ditanam PoH di hati pemain Cina dan Korea tidak jadi muncul.
 
Biji kebencian yang ditanam PoH di hati pemain Cina dan Korea tidak jadi muncul.
Line 1,304: Line 1,306:
 
Sambil gemetaran, Asuna memanggil kekasihnya.
 
Sambil gemetaran, Asuna memanggil kekasihnya.
   
Dengan menghisap Sacred Power dari Pemain Jepang yang terbunuh sebelumnya, yang mana jumlahnya 2000 orang. Mate Chopper menjadi besar tiga kali lipat dari ukuran semula. Bahkan senjata itu mampu melampaui equipment GM akun Stacia. Jika PoH mengambil lagi Sacred Power yang besarnya sepuluh kali lipat sebelumnya, PoH akan benar – benar menjadi iblis … Tidak, dia akan menjadi Satan. Jika Kirito tidak mengambil tindakan menggunakan Art skala besar, maka Asuna akan membantunya ─
+
Dengan menghisap Sacred Power dari Pemain Jepang yang terbunuh sebelumnya, yang mana jumlahnya 2000 orang. Mate Chopper menjadi besar tiga kali lipat dari ukuran semula. Bahkan senjata itu mampu melampaui equipment GM akun Stacia. Jika PoH mengambil lagi Sacred Power yang besarnya sepulluh kali lipat sebelumnya, PoH akan benar – benar menjadi iblis … Tidak, dia akan menjadi Satan. Jika Kirito tidak mengambil tindakan menggukan Art skala besar, maka Asuna akan membantunya ─
   
 
Tetapi, tepat ketika Asuna berusaha menggerakkan kakinya yang kaku untuk berdiri.
 
Tetapi, tepat ketika Asuna berusaha menggerakkan kakinya yang kaku untuk berdiri.
Line 1,336: Line 1,338:
 
Kirito masih tetap mengangkat pedang putihnya tinggi – tinggi, lalu mengangkat pedang hitamnya ke atas juga.
 
Kirito masih tetap mengangkat pedang putihnya tinggi – tinggi, lalu mengangkat pedang hitamnya ke atas juga.
   
Awan hitam yang dipanggil oleh PoH kini melebar. Sebuah cahaya matahari keemasan muncul dari pusatnya seolah menembus langit biru, membuat tubuh pedang hitam Kirito bersinar seperti kristal hitam.
+
Awan hitam yang dipanggil oleh PoH kini melebar. Seubah cahaya matahari keemasan muncul dari pusatnya seolah menembus langit biru, membuat tubuh pedang hitam Kirito bersinar seperti kristal hitam.
   
 
“Release recollection.“
 
“Release recollection.“

Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see Baka-Tsuki:Copyrights for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource. Do not submit copyrighted work without permission!

To protect the wiki against automated edit spam, we kindly ask you to solve the following CAPTCHA:

Cancel Editing help (opens in new window)