Magika No Kenshi To Shoukan Maou (Indonesia):Volume 1 Chapter 2

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 2 - Rumah Penyihir[edit]

Part 1[edit]

Jumlah orang yang baru memperoleh sebuah enigma adalah jumlah konstan 144 setiap tahun.

Meskipun ada beberapa gadis yang menghindari kewajiban untuk masuk sekolah, pada dasarnya semua orang akan benar-benar berkumpul di sini dari dalam negeri untuk menjadi siswa baru di Divisi Sihir. Ini adalah kewajiban dari orang-orang yang memperoleh sebuah enigma.

Di Divisi Sihir, 144 orang ini akan ditempatkan di tahun ajaran yang sama dan dibagi menjadi tiga kelas dengan total 38 orang per kelas.[1]

Setelah upacara masuk, hasil penempatan kelas terungkap. Kazuki ditugaskan ke tahun ke-1 Kelas ke-2.

Pengaturan tempat duduk ruang kelas berdasarkan menurut nomor urut kehadiran gojūon[2], baris kedelapan, kursi <Hayashizaki> Kazuki adalah tepat di tengah-tengah kelas.

Baru saja saat dia duduk ke kursi, Kazuki kewalahan oleh tatapan terfokus dan bisikan dari segala arah.

Tatapan penasaran, kewaspadaan dan eksklusi——Dan berbagai perasaan lainnya tiba-tiba muncul ke arah Kazuki.

Namun, karena sudah tidak ada tempat bagi dia untuk lari, tidak ada cara yang lebih baik kecuali menghadapinya dengan acuh tak acuh.

"Selamat pagi, kalian sekelompok sampah! Senang bertemu denganmu!"

Di saat yang sama suara arogan terdengar keluar, pintu kelas dibuka dengan momentum yang kuat. Seorang gadis pirang muncul.

Kazuki tak bisa mempercayai matanya sendiri, dan semua orang di kelas gempar.

Apa yang masuk adalah seorang gadis, dengan tinggi sekitar 140 cm, dalam setelan jas. Bila dibandingkan dengan citra dari kata <Guru Perempuan>, dia memiliki tubuh berukuran kecil seperti dachshund mini.

Wajah itu. Tidak peduli siapa, mereka akan merasa bahwa dia hanya seorang siswa sekolah dasar. Akan tetapi, seperti sebuah lelucon, anak itu dengan ringan berjalan di depan papan tulis, melewatinya dan duduk di kursi khusus seorang guru.

Pupil tajam yang memandang di sekitar bagian dalam ruangan adalah hijau. Kakinya juga sangat ramping.

"...Wahh, lucunya!"

"Seperti boneka!"

Di dalam kelas, suara kegirangan bergema di mana-mana.

"Hei, siapa orang yang baru saja mengatakan lucu!? Berdiri untukku!!"

Dia, *ban,ban,ban*[3], memukul podium. Dengan suara yang jelas dan tajam, dia mengeluarkan raungan.

"...Namaku adalah Liz Liza Westwood. Aku lahir di tempat kelahiran Sihir, Inggris. Dengarkan! Aku disini untuk membuat kalian para sampah menjadi ksatria independen. Kalian seharusnya merasa terhormat!"

Apakah orang ini benar-benar guru kelas...Tidak, mungkin seseorang, yang mampu mengabdi sebagai guru di Akademi Ksatria, tidak bisa dinilai dari penampilan mereka.

"Walaupun aku mungkin terlihat kurang lebih muda, tapi ini adalah akibat suatu kecelakaan tertentu, sebagai hasilnya pertumbuhanku telah melambat. Meskipun aku sudah pensiun, tapi aku masih memiliki pengalaman praktik yang sesuai. Jangan mengambil sikap memandang rendah padaku. Pokoknya, kelas ini...Cih, benar-benar kelas yang merepotkan."

Liz Liza-sensei dengan kasar membenturkan bibirnya dan tatapannya terhenti pada Kazuki.

"Sebelum hal-hal menjadi menyusahkan, Aku harus mengatakan dengan benar kepada kalian semua. Itu adalah sebuah eksistensi yang tidak layak perhatianmu. Lebih dari itu, dia benar-benar seorang sampah <E-Rank>. Kami, staf pengajar, tidak memiliki pengharapan kepada orang itu. Jangan salah."

Setelah mendengar bahwa si siswa laki-laki, yang mana pusat perhatian, adalah E-Rank, kelas tiba-tiba menjadi lebih gaduh.

Ungkapan yang dipenuhi dengan maksud provokatif, itu membuat Kazuki merasa tak senang dan dia tidak bisa apa-apa kecuali menyanggah guru kecil itu.

"Aku tidak salah paham apapun...Dan, Aku tidak berencana tetap di E-Rank."

Yang disebut E-Rank adalah hasil dari ujian sebelum memasuki sekolah.

Siswa baru dari Divisi Sihir diminta untuk mengetes jumlah Kekuatan Sihir yang mereka miliki serta tes yang sebenarnya pada Sihir normal.

Sihir Normal yang memanipulasi Kekuatan Sihirmu sendiri dibagi menjadi 5 sistem: <Sihir Psikokinesis>, <Sihir Pyrokinesis>, <Sihir Peningkatan Fisik>, <Sihir Peningkatan Perseptibilitas> dan <Sihir Telepatis>.

Akan tetapi, Kazuki, yang selalu bertujuan untuk menjadi ahli pedang, hanya pernah melatih Sihir Peningkatan Fisik dan Sihir Peningkatan Perseptibilitas. Sebaliknya, ia dikelilingi oleh para elit, yang terlahir dengan Kekuatan Sihir ekstensif dan bertujuan untuk menjadi Pengguna Sihir Stigma.

Dengan demikian, Kazuki mendapatkan E-Rank, tingkat terburuk.

"Jawaban yang bagus. Sepertinya dia, dirinya sendiri, memahami situasinya sendiri dengan jelas. Kalian seharusnya juga tidak berteriak kegirangan karena ada orang spesial, seorang laki-laki...Meskipun mengatakan itu, jangan bully dia. Karena kalian semua masih belum cukup independen. Tidak ada waktu untuk meremehkan orang lain. Semua orang harus fokus pada tujuan mereka untuk mengembangkan diri mereka sendiri!"

Meskipun nada bicaranya buruk, sepertinya dia adalah orang yang tidak ingin Kazuki untuk diperolok.

"...Juga, di kelas kita, selain dari satu-satunya E-Rank di angkatan, satu-satunya dua A-Rank di angkatan juga ada. Apa mereka melempar siswa tingkat atas dan siswa tempat terakhir pada guru kompeten ini? Cih, ini benar-benar kelas terburuk."

" Ya! Akulah A-Rank Amasaki Mio!"

Siswi, yang nomor satu di nomor absensi, tiba-tiba berdiri dan dengan suara memecah.

Meskipun Kazuki hanya bisa melihat bagian belakang dari tempat duduknya, tapi dia bisa melihat twintails berwarna madu berkibar dan bergoyang-goyang.

"Sebagai putri dari keluarga penyihir yang mulia, keluarga Amasaki, aku memiliki tujuan menjadi Pengguna Sihir terkuat——Yaitu, Presiden Dewan Siswa! Aku tidak akan kalah pada siapa pun! Semuanya, mohon bantuannya!"

"...Aku tidak mengijinkanmu memperkenalkan diri. Duduk, kau sampah yang terpusat pada diri sendiri!"

Setelah Liz Liza-sensei selesai mengatakan ini dengan takjub, Mio duduk dengan patuh.

A-Rank. Frasa ini membuat kelas menjadi gaduh lagi.

"Hanya ada dua A-Ranks di angkatan, namun keduanya benar-benar di kelas ini, sungguh menakjubkan!"

"Siapa A-Rank yang lain?"

"Sensei, yang mana A-Rank lainnya?"

Tepat ketika seorang siswi, yang dengan berani mengangkat tangannya untuk bertanya, muncul, helaan napas datang dari belakang Kazuki.

"... Omong kosong. Hasil dari Rank sebelum membentuk kontrak dengan Diva, tak ada artinya untuk itu."

Liz Liza-sensei mengangguk ke arah belakang Kazuki.

Magika No Kenshi To Shoukan Maou Vol.01 055.jpg

"Itu A-Rank yang lain, Hiakari Koyuki, kan? Ya, seperti yang dikatakan Hiakari."

Kazuki berbalik dan melihat. Dia hanya bisa melihat seorang gadis dari dunia lain di sana.

Kesan yang dia berikan adalah warna putih ——atau lebih tepatnya, putih perak. Rambut berwarna peraknya berkilau. Warna kulitnya juga putih seperti salju.

Telinga panjang memanjang dari kedua sisi wajah tanpa ekspresinya...Itu adalah seorang <Elf> yang sangat cantik!

Yang disebut Elf, adalah manusia yang keadaan eksistensinya telah terdistorsi karena efek dari Sihir yang mereka miliki dalam diri mereka sendiri.

Postur itu indah, seperti sebuah fantasi. Ini memberi kesan bahwa para penghuni mitos telah dibawa ke sini dalam waktu nyata.

Karena mereka memiliki Kekuatan Sihir jauh lebih besar daripada perempuan rata-rata, dikatakan bahwa banyak yang bisa berkomunikasi dengan roh. Meskipun masih ada banyak aspek ekologi elf yang tidak dimengerti dibandingkan dengan Binatang Magis...

Karena sifat khusus ini, dalam waktu 15 tahun ini, elf menjadi objek prasangka dan diskriminasi.

Tatapan yang dilemparkan ke sisi ini sebelumnya, mungkin itu termasuk tatapan ke arah anak di belakangnya.

"Apakah ada sesuatu di tubuhku, E-Rank? Apakah aku hal sedemikian yang langka?"

Suara monoton menghardik tatapan Kazuki. Sepertinya ia telah menatapnya untuk jangka waktu yang lama ... Jika demikian, ia juga tidak bisa menyalahkan para gadis di sekitar yang telah terus-menerus menatapnya.

"Maaf...Iya, karena aku merasa bahwa kau sangat cantik. Di berbagai tempat seperti di rambut..."

Untuk mencegah dia dari salah memahami bahwa ia memperlakukannya sebagai hewan eksotis, ia secara tidak sengaja menceploskan kebenaran memalukan. Faktanya, jumlah waktu ia melihat dirinya terpesona seharusnya cukup panjang.

"Aku cantik? ...Kau memperlakukanku sebagai monster, kan?"

Koyuki merasa bahwa itu tak terbayangkan dan memiringkan kepalanya. Karena tindakan ini, rambut berwarna peraknya bergesekan terhadap satu sama lain dan berkilau.

"Mengatakan kata-kata sedemikian tidak tulus untuk menyembunyikan sikapmu, itu benar-benar menjijikkan."

...Kenapa kau berpikir seperti itu? Apa karena kau adalah seorang elf?

Kazuki membangkitkan perasaan mendekati amarah dan tidak bisa apa-apa kecuali menaikkan suaranya.

"Aku tidak mengatakan kata-kata tidak tulus! Aku benar-benar berpikir bahwa kau cantik!"

Ekspresi Koyuki berubah untuk pertama kalinya. Matanya melebar. Dia menahan nafasnya dan berbisik.

"...Bagaimanapun, akan lebih baik jika kau memutar kepalamu ke depan."

Setelah mengeluarkan suara bodoh "Eh?", Kazuki akhirnya mengingat waktu dan lokasi.

"Hei, sampah E-Rank, mencoba bermesraan dengan gadis-gadis saat aku berbicara. Apa kau bercanda?"

Untuk beberapa saat, mata semua orang di kelas terfokus pada Kazuki. Liz Liza-sensei marah sampai-sampai pembuluh darahnya kejang.

"M, maaf..." Kazuki menurunkan bahunya dan bergegas membalikkan kepalanya kembali ke depan.

Kazuki membenci diskriminasi. Dia tidak bisa apa-apa kecuali kehilangan ketenangannya. Seperti diperkirakan, latihannya jauh dari cukup.

"...Orang yang aneh." Suara menggumam dari belakang dengan jelas menghampiri.

"Aku sepertinya memiliki beberapa kesalahpahaman tentang tatapanmu. Tapi aku...Pada seseorang, yang bisa memuji orang lain sebagai cantik berhadap-hadapan, aku...juga tidak tahu bagaimana harus menanggapinya. Jadi tolong jangan menatapku."

Liz Liza-sensei mengatur keadaannya dan melanjutkan berbicara.

"Sebagaimana Hiakari katakan, Rank saat ini tidak memiliki banyak arti. Rank mu akan secara konstan berubah selama kehidupan sekolahmu. Dan, dibandingkan Sihir Pemanggilan, Sihir Normal tidak berguna. Setelah Enigma mu berubah menjadi sebuah Stigma, perjuanganmu akan secara resmi dimulai."

Dibandingkan dengan Sihir Pemanggilan yang memerlukan banyak waktu dan konsentrasi, Sihir Normal yang menggunakan Kekuatan Sihir mu sendiri kurang kekuatan destruktif.

Dengan demikian, satu-satunya Sihir Normal yang dapat digunakan dalam pertarungan adalah Sihir defensif yang secara refleks melindungi tubuhmu dan Sihir Peningkatan Fisik yang suportif.

Secara tipikal, Sihir Normal seperti Sihir Psikokinesis digunakan untuk <Alkimia> untuk merekonstruksi item dari <Akar dari Partikel>. Itu digunakan untuk membuat kehidupan sehari-hari lebih mudah.

Bagi kami, apa yang lebih penting adalah Sihir Pemanggilan yang lebih sesuai untuk pertarungan. Ini akan tergantung pada masa depan.

——Untukku, tujuan, penggunaan kekuatan, hal semacam ini tidak ada.

Akan tetapi, tetap di E-Rank usang tidak bisa diterima.

Kontrak dengan Diva. Aku sedikit menantikannya.

"Setelah mengatakan itu, kontrak dengan Diva adalah berdasarkan urutan kelas, jadi sementara kita menunggu, kita melakukan pengenalan diri. Kalau begitu, kita mulai dari tempat duduk nomor #1 ...Meskipun aku ingin mengatakan itu, tapi karena Amasaki sudah memperkenalkan dirinya, kita lupakan saja."

"T, Tolong tunggu! Aku hanya mengatakan isi begitu sedikit, itu tidak cukup untuk semua orang mengerti!"

"Fitur karaktermu sudah cukup terkomunikasikan pada semua orang, Amasaki-san dari keluarga penyihir yang mulia."

Setelah mendengar sarkasme Liz Liza-sensei, kelas meledak tertawa, tapi Mio mengabaikan semua ini dan berdiri.

Mata besarnya berbinar dan mengikuti gerakan berpaling nya, dua kuncir kuda nya melengkung.

Begitu dia berbalik ——Itu membuat semua orang memiliki perasaan bahwa bunga sakura mekar penuh.

"Aku adalah Presiden Dewan Siswa masa depan, Amasaki Mio! Hobiku adalah menggambar, menulis puisi dan juga menyulam! Keahlianku adalah tentu saja, Sihir!" Suara keras itu aktif lagi.

Mio, yang melihat sekeliling kelas, bertemu mata dengan Kazuki dan mata besar itu tiba-tiba melebar.

Kemudian, ekspresinya tiba-tiba berseri dan dia, *pata,pata*[4] melambai. Seolah-olah dia bertemu kembali dengan seseorang yang penting dan pipinya juga berubah semerah apel.

...Apa dia melambai ke arahku? Kazuki bingung dan melihat ke belakang untuk mengkonfirmasi situasinya.

Bisa jadi dia melambai merespon pada seseorang di belakangku.

Akan tetapi, di balik Kazuki, hanya Koyuki yang tanpa ekspresi di sana.

Kazuki bingung dan sekali lagi berbalik ke depan. Dia melihat wajah simetris Mio berubah menyakitkan mata dan dengan suara tidak senang dia berkata "Itu saja yang aku perlu katakan!" dan, *dosun*[5], duduk kembali ke bangkunya.

...Apa yang baru saja terjadi? Salah mengenai orang...dan semacamnya, situasi seperti ini seharusnya tidak mungkin.

——Setelahnya, pengenalan diri juga dengan lancar berjalan.

Karena Mio mengatakan hobi dan keahliannya, para teman sekelas semua meniru format itu dan memperkenalkan diri mereka.

Secara bertahap, suasananya menjadi santai. Percakapan yang dihasilkan pada hobi, "Aku juga suka itu! Mari kita akrab dengan satu sama lain! "dan pada keahliannya "Mengagumkan!".

Itu adalah suasana aktif dari sekolah tinggi perempuan. Kemudian, akhirnya giliran Kazuki.

"Aku Hayashizaki Kazuki. Meskipun aku E-Rank, tapi aku akan berusaha keras! Hobiku adalah latihan, mencuci pakaian dan memasak."

Suara tawa menggema dari dalam kelas. Memiliki hobi seperti mencuci pakaian dan memasak tampaknya sangat mengejutkan.

Keahliannya adalah, apa? Karena selain dari mengatakan <Keahliannya adalah keterampilan pedang.>, Ia tidak bisa memikirkan kata lain, jadi dia mengatakannya seperti ini.

"Meskipun dia di Divisi Sihir...tapi dia berkata keterampilan pedang."

Begitu Kazuki mengatakan kalimat ini, kelas menjadi suasana yang sinis seketika.

"Apa itu, seperti orang bodoh."

Orang yang mengatakan ini tanpa menyembunyikannya ——adalah Amasaki Mio sebelumnya.

"Apanya yang keterampilan pedang, tidak ada nilai di dalamnya di Divisi Sihir. Di Keluarga Keterampilan Pedang Gaya Kuno tradisional ada seorang laki-laki, yang memiliki tujuan menjadi ahli pedang, tapi memperoleh sebuah enigma...Meskipun aku pernah mendengar berita semacam ini, tapi bukankah kau sudah memasuki Divisi Sihir? Meskipun kau akan menjadi Pengguna Sihir Stigma, apa kau masih memiliki perasaan berkepanjangan terhadap keterampilan pedang? Meskipun kau adalah E-Rank dan tempat terakhir, tapi kau tahu keterampilan pedang, sangat menyakitkan mata!"

Setelah mendengar kalimat <Perasaan Berkepanjangan pada Keterampilan Pedang>, Kazuki merasa bahwa dadanya secara brutal ditikam.

...Tidak, meski begitu, <Keterampilan Pedang tidak memiliki nilai> kalimat ini juga terlalu berlebihan!

"Hayashizaki. Di Divisi Sihir, di saat Keterampilan Pedang atau semacamnya dikatakan, tidak akan ada orang yang akan memberimu tatapan yang baik. Ini adalah tempat di mana elit Sihir berkumpul. Tidak hanya mereka memegang rasa persaingan, sebagian besar orang memandang rendah Keterampilan Pedang. Mungkin kau merasa bahwa itu tidak mungkin untuk diterima, tapi ini adalah tempat semacam itu. Mau bagaimana lagi. Katakan ini pada dirimu sendiri. Duduk."

Ketika Kazuki ingin membalas, Liz Liza-sensei terlebih dahulu mengakhirinya.

...Apa ini? Sementara pikirannya tertinggal di dalam hatinya, Kazuki kembali ke tempat duduknya.

Mio menatap Kazuki tanpa mengalihkan pandangan. Setelah matanya bertemu dengan matanya, dia langsung membuat wajah muram dan berbalik ke depan lagi.

...Memang, Sihir Pemanggilan yang ia lihat pada upacara masuk sangat mengagumkan.

Tapi, untuk mengaktifkan Sihir besar itu, jumlah waktu yang diperlukan untuk melantunkan panjang. Jika kau berada di medan pertempuran, itu membuat seseorang merasa bahwa itu adalah fatal.

Jika demikian...Bahkan Keterampilan Pedang bisa bertarung dengannya, kan?

Dia tidak mengetahui tentang Keterampilan Pedang lain, tapi kalau itu adalah Hayashizaki-Ryuu yang ia dan Kanae diajari oleh ayah angkatnya...

"Dibandingkan diriku yang memiliki jumlah yang lebih besar dari kekuatan sihir hanya karena aku perempuan, aku merasa bahwa Keterampilan Pedang yang diasah melalui usaha lebih layak dihormati."

Setelah mendengar kalimat ini yang tampaknya menyemangati dirinya, Kazuki terkejut dan melihat ke belakang. Dia menyadari bahwa Koyuki telah berdiri.

"...Keadaanmu tidak penting bagiku. ——Aku Hiakari Koyuki. Tidak ada hobi dan keahlian. Selesai."

Setelah mendengar pengenalan diri terlalu dingin dari sang A-Rank, kelas mulai menjadi gaduh lagi.

Kazuki menatapnya takjub. Koyuki, yang duduk lagi, menunjukkan sedikit emosi dan mengernyit.

"Seperti yang kukatakan, tolong palingkan kepalamu. Jangan melihat ke sini."

Part 2[edit]

Setelah pengenalan diri usai, Liz Liza-sensei membawa para siswa ke luar gedung sekolah.

Di samping gedung sekolah, ada lapangan olahraga yang dikelilingi oleh kehijauan. Penandatanganan ritual kontrak dengan Solomon 72 Pilar Iblis itu saat ini sedang dilakukan di lapangan olahraga.

——Saat ini di Jepang, membentuk kontrak dengan Diva di luar 72 Pilar Iblis Solomon tidak diterima.

Jika mereka membentuk kontrak dengan Diva lain, mereka akan diperlakukan sebagai Sihir Pengguna Ilegal dan dikejar oleh Ksatria.

Itu adalah kejahatan. Karena di antara Diva, ada beberapa yang memiliki kebencian terhadap manusia. Dengan memberikan kekuatan untuk memikat manusia, mereka akan mengikis pikiran manusia dan merebut tubuh manusia mereka.

15 tahun yang lalu, ketika Sihir baru saja muncul di dunia, sebuah insiden terjadi di mana manusia yang dikendalikan oleh Diva menghancurkan Tokyo. Di depan Pengguna Sihir Ilegal di mana Sihir Normal dan Senjata bukan tandingan untuk mereka, yang mengulurkan tangan membantu Jepang, yang dipaksa ke dalam situasi mengerikan untuk pertama kalinya, adalah 72 Pilar Iblis Solomon.

Melalui upaya <Ksatria Original> yang membentuk kontrak dengan 72 Pilar Iblis Solomon, Pengguna Sihir Ilegal ditekan.

Karena cerita ini, 72 Pilar Iblis Solomon menjadi satu-satunya mitra yang bisa dipercaya.

Di dalam hati mereka, para siswa baru yang dianugerahi sebuah enigma dipenuhi oleh ekspektasi tentang mana Iblis dari 72 Pilar Iblis Solomon yang akan membentuk kontrak dengan mereka dan menantang ritual kontrak.

Ini adalah hal penting pertama setelah upacara masuk.

"Pada akhirnya, Diva macam apa yang akan membentuk kontrak denganku? Setelah aku berpikir sampai di sini, hatiku begitu bersemangat seolah-olah aku menarik lotere."

Di jalan menuju ke lapangan olahraga, Kazuki berusaha untuk berbicara dengan Koyuki.

Sepertinya dia adalah satu-satunya yang tidak akan memperlakukannya dengan prasangka apapun.

"Tidak masalah yang mana untukku. Tidak peduli yang mana, itu tetap sama."

"Tetap sama? Bagaimana mungkin!"

Suara yang tiba-tiba menyela dari belakang Kazuki dan Koyuki adalah——Mio.

"Di 72 Pilar, masih ada berbagai tipe yang berbeda. Ada satu yang terlihat seperti ikan[6] dan ada juga satu yang terlihat seperti bintang laut[7]. Bukankah jauh lebih baik untuk menemukan satu yang terlihat lebih cantik daripada mereka!"

"Penampilan...itu adalah hal yang paling tidak berguna di dunia."

Koyuki mungkin mendapati moodnya dihancurkan oleh topik ini dan segera mempercepat dan berjalan menjauh.

"Benar-benar orang yang dingin", Mio, yang ditinggalkan mengerutkan bibirnya.

Dia mungkin membenci topik penampilan. Meskipun orang itu jelas sangat cantik.

"Lupakan saja...teman sekelas E-Rank, yang masih menggantung tentang keterampilan pedang, seharusnya berusaha keras untuk menemukan Diva yang cocok! Misalnya Diva yang terlihat seperti kecoa, seorang Diva yang terlihat seperti kaki seribu, atau mungkin Diva yang tampak seperti jamur, dll."

Mio melemparkan tatapan dengki pada Kazuki dan mulai mengejeknya.

"...Aku berpikir bahwa di dalam 72 Pilar Iblis Solomon, tidak ada Diva seperti itu."

"Omong-omong, mungkin saja bahwa kau bahkan tidak bisa mengubah enigma mu menjadi stigma!"

Mio, yang berbicara seperti ini, sepertinya menunjukkan ekspresi marah kekanak-kanakan pada Kazuki.

...Rasanya metode bertengkar orang ini tidak rata-rata.

"Hei, saat pengenalan diri, kau melambai padaku, kan?"

Setelah mendengar Kazuki mengambil inisiatif untuk bertanya topik ini, mata Mio "!" melebar.

"Di mana kita pernah bertemu?"

"Baka!" Setelah Kazuki menanyakan pertanyaan ini, ia segera menerima balasan pahit.

Setelah itu, Mio tampak mengungkapkan ekspresi terpendam dengan amarah dan berjalan cepat menjauh tanpa menengok ke belakang.

...Apa dia marah? Seperti yang diperkirakan, dia pasti pernah bertemu dengannya di suatu tempat sebelumnya.

Akan tetapi, bahkan saat dia berpikir kembali ke masa sekolah dasar dan menengah, dia masih tidak memiliki kesan dari nama, Amasaki.

Panti asuhan tempat ia tinggal sebelumnya ——Di dalam organisasi peduli anak-anak <Institusi Nanohana>, di sana pada dasarnya hanya anak-anak yang lebih kecil dari dia, jadi pertama, itu tidak mungkin benar...

"Tapi sikap itu bukan sikap terhadap orang dia tidak kenal..."

Akan tetapi, meskipun dia bertanya lagi, dia hanya akan dengan sia-sia membuatnya marah, jadi Kazuki merasa bermasalah lagi.

"Semua siswa baru, kita bertemu lagi! Aku Otonashi Kaguya."

Di lapangan olahraga, Kaguya-senpai saat ini sedang menunggu kedatangan kami. Dia mengenakan jubah mirip dengan yang saat upacara masuk.

"Ritual kontrak akan dilakukan di bawah bantuan dari Presiden Dewan Siswa."

Setelah membariskan siswa berdasarkan pengaturan absensi mereka, Liz Liza-sensei mulai menjelaskan ritualnya.

"Dengarkan, Sihir Pemanggilan dibagi menjadi empat langkah <AccessMenghubungkan dengan Astrum>, <OrderMengundang Fenomena>, <TargetPenunjukan Koordinat> dan <CastAktifasi>. Menyelam menuju dunia psikologis yang dalam, menuju ke arah destinasi melewati Hati Pintu dan berbicara dengan seorang Diva. Setelah mempelajari <Mantra> yang disederhanakan untuk empat langkah Sihir Pemanggilan, kontrak terbentuk...Dengan kata lain, kalian akan secara resmi menjadi Pengguna Sihir Stigma."

Akhirnya menjadi Pengguna Sihir Stigma——Setelah mendengar kata-kata Liz Liza-sensei, para siswa tiba-tiba menjadi bersemangat.

"Akan tetapi, daripada ritual, itu lebih seperti cobaan. Meskipun rintangan awal, menghubungkan dengan Astrum tidak begitu sederhana. Kalian harus membiarkan kesadaranmu menyelam ke lubuk hatimu dan di dalam kegelapan di dalam Astrum, menangkap sosok dan suara sang Diva, itu membutuhkan Sihir Peningkatan Perseptibilitas yang sangat tajam. Kebetulan, jumlah orang-orang yang berhasil di Kelas 1 adalah nol."

Dalam rangka untuk membuat para siswa, yang menjadi impulsif, tegang, Liz Liza-sensei mengatakan ini.

Kaguya-senpai adalah yang pertama melepaskan sedikit senyuman untuk meringankan ketegangan siswa.

"Aku akan bertanggung jawab sebagai instruktur untuk membimbing jalur awal mu ke arah Astrum serta mencegah kecelakaan dari terjadi. Meski menggunakan Sihir Telepatik bisa membantu memandumu ke jalur ke arah Astrum, tapi selain dari itu, ada sedikit yang bisa dilakukan. Akan tetapi, tidak perlu perlu memaksakan diri untuk sukses pada percobaan pertamamu, jadi silakan santai sedikit."

"Kalau begitu, absensi nomor 1——Amasaki Mio! Maju ke depan!"

"Ya!" Setelah mengeluarkan nada sedikit gugup, Mio berjalan ke depan antrian.

"Pertama, pejamkan matamu dan biarkan kesadaran dan ketidaksadaranmu untuk menyatu (Trance)."

Setelah mematuhi instruksi Kaguya-senpai, Mio menutup matanya. Dari permukaan tubuhnya, cahaya biru samar keluar.

Yang disebut Trance adalah untuk memungkinkan pikiranmu untuk memasuki keadaan terkonsentrasi tinggi melalui Sihir Peningkatan Perseptibilitas.

"Kemudian aku akan menggunakan Sihir Telepatik untuk melakukan sinkronisasi dengan pikiranmu. Meskipun jalur memandu pikiran yang sebenarnya mungkin tampak lebih abstrak dari apa yang kamu bayangkan, tapi kalau dua orang mensinkronisasikan pikiran mereka, fluktuasi di dalam hatiku akan berubah menjadi panjang gelombang dan dikirimkan kepadamu. Kamu juga akan perlu untuk mencocokkan dan biarkan kesadaranmu untuk bergerak."

Tubuh Kaguya-senpai juga memancarkan cahaya biru. Cahaya biru itu seperti menjadi jembatan dan mengalir ke dalam tubuh Mio.

Mereka berdua menutup mata mereka dan tidak bergerak. Hanya cahaya biru yang seperti menjadi cahaya pada permukaan air berguncang. Meskipun itu tidak jelas dari samping, kesadaran dua manusia telah berangkat menuju dunia alternatif.

——Setelah beberapa menit, mereka berdua membuka mata mereka.

Pupil Mio di dalam tatapannya seperti masih berada di dalam mimpi dan linglung. Namun, dia perlahan membuka mulutnya seakan dia adalah seorang miko yang menerima wahyu dan mulai menjalin mantra.

"Aku tahu nama-Mu...nama-Mu adalah <Phenex>[8]...Seorang penyair dan Penyihir!"

"Mungkinkah...dia berhasil dalam satu percobaan!?" kata Liz Liza-sensei dengan suara terkejut.

Suara sorak-sorai tersebar di lapangan olahraga, kemudian gadis dengan hasil teratas itu——

"Burung puitis yang menggunakan kata-kata manis untuk bermain dengan kebenaran, patuhi perintahku dan tnunjukkan kekuatan-Mu!"

Pelantunan mantra berakhir luar biasa. Di saat yang sama, cahaya warna jingga yang seperti lidah api keluar. Di dalam cahaya itu, seragam sekolahnya terurai. <Kesadaran dari Diva> mengalir ke seragam yang dibuat melalui sutra alkimia, merekonstruksi partikel akarnya, dan dengan cerdik mendandani kontraktornya dalam penampilan yang <Layak disebut Penuh Keagungan>.

Ini adalah busana pertempuran yang hanya orang-orang yang terpilih dapat peroleh dari Diva——Gaun Magis.

Di belakang Mio, bayangan dari burung api besar keluar. Berbalut tirai cahaya jingga, Mio mengungkapkan——penampilan setelah berganti ke Gaun Magis.

Dari tempat di mana kulit dipapar, pola merah keluar——Stigma.

Memiliki lekuk anggun sama seperti gaun untuk pesta, itu adalah postur yang misterius dan indah.

Mata kabur Mio mendapatkan kembali warna realita dan berulang kali berkedip beberapa kali.

"...Aku tahu! Mantra nya muncul di dalam pikiranku!! Mengundang Fenomena, Menunjuk Koordinat dan Aktivasi semua...aku langsung dapat mengaktifkan Sihir Pemanggilan Level 1!!"

"Tidak apa-apa jika kau tidak melakukan sampai titik ini! Orang yang baru saja menyelam ke Astrum untuk waktu yang lama seharusnya tidak sembrono!!"

Setelah Liz Liza-sensei bergegas untuk menghentikannya, Mio memutus sambungan pikirannya dengan Astrum.

Ilusi Phenex berubah menjadi partikel cahaya dan menghilang. Gaun Magisnya juga kembali menjadi seragam sekolah.

"Ini seperti setelah berenang di kolam renang. Meskipun kamu mungkin tidak merasakannya, kamu sebenarnya sangat lelah. Tidak perlu terburu-buru. Karena mantranya sudah diajarkan, maka itu sudah terhubung ke hotline. Kamu akan bisa memasuki keadaan terhubung lebih mudah mulai dari sekarang...Selamat untuk kontrak sukses kamu!"

Kaguya-senpai mengungkapkan senyum dan bertepuk tangan. Teman sekelas juga mulai bertepuk tangan.

Setelah Mio mendengar suara tepuk tangan dikirimkan padanya, dia dengan gembira melihat sekeliling. Setelah matanya bertemu dengan Kazuki, dia tidak bisa apa-apa kecuali mengungkapkan ekspresi sangat bahagia dan mengulurkan tangannya untuk membuat gestur V.

Kazuki, yang menepukkan tangannya, tidak tahu bagaimana harus merespon. Jadi, Mio tiba-tiba penuh dengan ketidakbahagiaan dan kembali kembali ke antrian.

"Absensi Nomor 14, Hayashizaki Kazuki, maju ke depan!"

——Kemudian akhirnya giliran Kazuki. Tak satu pun dari orang-orang setelah Mio berhasil.

"Kita bertemu lagi, Kanae-chan otouto-kun!"

Setelah Kazuki melangkah dari antrian, Kaguya-senpai mengeluarkan senyum senang.

"...Aku sangat menyesal untuk pagi ini, aku membuat kamu melihat tempat-tempat memalukan di dalam sekolah tiba-tiba."

Kaguya-senpai sepertinya berpikir bahwa itu adalah tanggung jawabnya sendiri dan menurunkan bahunya dalam kesedihan.

"Aku merasa bahwa orang yang paling benar di tempat kejadian adalah kau, senpai."

"Kalau kamu dapat mengatakan ini, itu benar-benar membuatku merasa senang. Meskipun aku pernah meminta Divisi Sihir dan Divisi Pedang untuk menjadi lebih ramah dan akur bersama, semua orang tidak mendengarkan kata-kataku...Pada akhirnya, tanpa menyadarinya, tingkat dukunganku perlahan-lahan berkurang. Kepercayaan pada Otonashi, Presiden Dewan Siswa, sudah dalam krisis besar...Tapi aku percaya bahwa kalau aku tidak berusaha keras untuk membuat Pedang dan Sihir menerima kekurangan satu sama lain, tidak mungkin bagi mereka untuk menarik keluar kekuatan sejati mereka!"

Kaguya-senpai mengepalkan kepalan tangannya dan dengan semangat berbicara.

"...Aku percaya bahwa pemikiran senpai benar."

"Kamu setuju dengan pandanganku, otouto-kun? Kamu akan membantuku, yang seorang diri!?"

"Karena aku juga ahli pedang sebelumnya! Jika ada sesuatu yang aku bisa bantu, apa pun tidak apa-apa!"

"Kawan!"

Mata Kaguya-senpai menjadi lembab dan memegang tangan Kazuki dengan erat.

"Terima kasih, kawan! Meskipun tipe dillydally Kanae-chan sangat lucu, tapi tipe straight-forward seperti otouto-kun juga sangat lucu. Wahhh, boleh aku mengelus kepalamu? Aku elus, aku elus, rambutmu sangat halus. Lucu, sangat lucu——. Otouto-kun, apa kamu mau makan permen?"

"Apa kau Oba-chan dari Osaka!"

Kazuki melepaskan serangan pisau tangan pada kepala Kaguya-senpai, yang mengeluarkan permen dari saku jubahnya, dan mengeluh.

"Aku dikomplain", Kaguya-senpai dengan ceria menjulurkan lidahnya.

"...Hei, kalian berdua, cepat mulai!"

Raungan Liz Liza-sensei datang dan hanya kemudian Kaguya-senpai mulai memberikan instruksi pada Kazuki.

"Kalau begitu mulai sekarang, otouto-kun juga perlu untuk memungkinkan upacara di mana kesadaranmu dan milikku dengan intim bersinkronisasi dengan satu sama lain."

Mendengarkan kata-katanya, rasanya seperti ada hambatan halus. Kazuki juga mengikuti instruksi Kaguya-senpai dan menutup matanya. Menggunakan Sihir untuk menyatukan pikiran dan menyelam ke dalam dunia spiritual——

Apa yang tersebar di dalam hati batinnya adalah kegelapan yang melimpah dan luas. Itu adalah tempat yang memberi perasaan di mana seseorang akan kehilangan diri mereka sendiri.

Akan tetapi, di permukaan gelap ini, sedikit riak menyebar. Ini adalah riak yang dipicu oleh kesadaran Kaguya-senpai.

"Ikuti aku", suara Kaguya-senpai terdengar. Seolah-olah ia menarik riak, Kazuki mengikuti.

Secara terus menerus menuju ke arah tempat yang lebih dalam di dalam kegelapan.

Itu adalah gambaran dari laut dalam. Warna hitam pekat dari kegelapan perlahan menjadi lebih dan lebih gelap.

Akan tetapi, itu seperti dasar laut dari laut dalam. Itu adalah dunia di mana cahaya tidak bisa menjangkau. Jika kau menggunakan Sihir Peningkatan Perseptibilitas, maka kau akan mengerti bahwa <Masa lalu Jauh> dan <Perasaan Masa Lalu> yang kau tidak bisa ingat saat ini tertidur di sini, seperti hal itu mengakumulasi lapisan. Yang disebut pikiran bawah sadar adalah dunia semacam ini.

Persis seperti bagaimana tekanan air laut dalam itu sangat tinggi, di dalam dunia spiritual, warna kegelapan akan menjadi lebih gelap saat kau menyelam lebih jauh ke kedalaman, dan ego mu akan menjadi lebih kabur. Jika kau mempertahankan Perseptibilitas Peningkatan Sihir untuk waktu yang lama, kau bahkan akan kehilangan kesadaran.

Perasaan hambatan dari kegelapan itu seperti berlari maju melawan angin.

Akhirnya, setelah melintasi garis——fase dunia berubah.

Kesadaran Kaguya-senpai yang memimpin, berhenti. Mereka telah melewati Hati Pintu dan tiba di Astrum.

Dalam kegelapan di mana masih sangat mudah untuk kehilangan kesadaran, Kazuki mencari untuk keberadaan Diva.

"...Ara, rasanya seperti atmosfirnya sangat aneh."

Menggunakan Sihir Telepatik untuk bersinkronisasi dengan kesadaran Kazuki, suara Kaguya-senpai terdengar di Astrum.

"——Hayashizaki Kazuki."

Sebuah suara yang berbeda dari Kaguya-senpai terdengar——Itu adalah suara perempuan. Apakah ini suara dari Diva...?

Kegelapan di depannya meningkat dalam kepekatan dan memadat. Sepertinya sesuatu berada di sana.

"Apakah kau memiliki ketetapan menjadi dibebani oleh kekuatan yang dapat mengubah dunia?"

Kazuki tidak bisa mengidentifikasi gesturnya. Dia tidak memiliki kekuatan untuk mengidentifikasinya.

Akan tetapi, suara yang datang itu jelas. Jika itu yang terjadi, mereka seharusnya bisa berkomunikasi dan seharusnya bisa membuat kontrak.

Sebuah kekuatan yang dapat mengubah dunia——Apakah ini sesuatu yang bisa diperoleh melalui kontrak dengan Diva ini, apakah itu benar-benar sebuah kekuatan yang sebegitu sangat besar?

Sejujurnya, aku tidak tahu tentang bagaimana aku akan menggunakan kekuatan sebegitu dahsyat.

Akan tetapi, jika aku adalah orang yang <Terpilih>, maka aku harus merespon pada hal itu.

Mungkin aku hanya manusia kecil, tapi aku tetap akan mempertaruhkan hidupku dan memberikan semuanya.

"...Jika itu ketetapan, maka aku memilikinya!"

Setelah Kazuki menjawab seperti ini, cahaya yang kuat berkilas di depannya.

——Saat ia pulih, kesadaran Kazuki sudah kembali ke lapangan olahraga.

Itu terasa aneh. Di dalam pikirannya yang kacau, ia adalah berangsur-angsur bingung.

Apakah kontraknya selesai? Tidak, hal itu tidak memberitahunya mantranya.

Dan penampilan dari Diva itu tidak jelas sampai akhir. Pada akhirnya, apa-apan itu?

Apakah bahkan mungkin untuk membentuk kontrak di bawah situasi di mana dia tidak tahu siapa yang lain?

Pada saat ini, cahaya putih tiba-tiba bersinar di depan Kazuki.

Di saat yang sama, ia merasa Sihirnya dihisap keluar dari rohnya dan memasuki cahaya di depannya. Sesuatu...sesuatu dari dunia lain saat ini sedang bermaterialisasi!?

Pada saat berikutnya, cahaya yang membuat semua orang menutup mata mereka meledak——

"Seorang gadis!?" Kaguya-senpai mau tidak mau berteriak.

Cahayanya berubah menjadi penampilan seorang gadis muda.

Seorang gadis telanjang dengan kulit coklat saat ini melayang di depan Kazuki.

Dan, ini adalah <Pemanggilan Komplit>. Gadis ini bukan <Ilusi> dibuat tetap oleh Sihir, tapi tubuh dengan massa.

Gadis yang muncul di dalam udara dengan halus melayang dan menatap pada Kazuki.

"Melalui ciuman, bentuk kontrak dengan Leme."

Gadis itu menarik kepala Kazuki dengan kedua tangan dan membawanya di depannya.

Menghiraukan Kazuki yang bingung, *Chuuu*, dia menciumnya.

Sebuah panas yang hebat beranjak dari mulutnya ke arah tangan kirinya.

Panas! A, Apa ini...Itu berubah!? Enigmanya...menjadi Stigma!?

"Fufu, dengan ini, kontrak selesai."

Magika No Kenshi To Shoukan Maou Vol.01 072.jpg

Dia tersenyum dan panasnya berhenti. Kazuki dengan ragu-ragu melihat pada tangan kirinya untuk mengkonfirmasinya. Apa yang di sana adalah bukan sebuah Enigma, tetapi <Heksagram> berbentuk bintang Stigma.

Kontraknya——selesai? Tapi siapa orang ini? Kenapa pemanggilannya dengan biasa diaktifkan?

Melihat pada perkembangan yang berbeda dari Diva normal, arena olahraga tiba-tiba mulai gaduh.

"Eh?...Eh?"

Setelah dia turun ke tanah, dia dengan tidak percaya melihat pada tubuhnya sendiri.

"WAHHHH!? APA INI! KENAPA LEME TELANJANG! KENAPA TELANJANG——!?"

Dia menggunakan kedua tangannya untuk menutupi tubuhnya sambil berteriak "Pakaian——! Pakaian!?"

Dengan mode panik secara halus, Kaguya-senpai melepaskan jubahnya sendiri dan menyerahkannya kepadanya.

Gadis kecil itu mengungkapkan terima kasihnya, "Oh, oh, terima kasih!", dan memakainya dengan gugup.

Kazuki dengan biasa menatap pada Kaguya-senpai dan tiba-tiba terkejut. Setelah Kaguya-senpai melepaskan jubahnya, apa yang di bawahnya adalah busana yang sangat terbuka. Meskipun seluruh tubuhnya ditutupi dengan sesuatu yang mirip dengan armor hitam, tapi area permukaannya sangat kecil. Kontras bersama dengan kulit putihnya membuatnya sangat menstimulasi.

"Kalau kamu menatap seperti ini, aku akan menjadi sangat malu...!"

"M, Maaf. Tatapanku secara alami hanya...Itu adalah, apa itu Gaun Magis Asmodeus?"

Busana berwarna hitam mengeluarkan cahaya ungu samar. Itu berarti Kekuatan Sihir mengalir.

"Guna untuk segera menangani masalah tak terduga saat ritual kontrak, aku mau tidak mau memakai Gaun Magis ku! Tapi, Gaun Magis Asmodeus ini sarat dengan desain menjengkelkan...Meskipun aku berpikir untuk menggunakan jubah untuk menyembunyikannya!"

Sebuah Gaun Magis dibuat dengan memperlihatkan wujud Stigma. Untuk Stigma Asmodeus, ada banyak bagian kecil yang perlu diperlihatkan pada tubuh, dengan demikian, derajat paparan setinggi itu.

Kazuki sekali lagi melihat pada tubuhnya sendiri. Omong-omong, dia tidak mendapatkan Gaun Magis.

Semuanya dalam kekacauan.

"Liz Liza-sensei, apa gerangan yang baru saja terjadi......!?"

Sepertinya Kaguya-senpai tidak mengerti situasinya dan menoleh ke arah Liz Liza-sensei.

Seorang Diva yang memperoleh tubuh fisik bisa menggunakan kekuatan yang kuat dari mitos mereka sendiri tanpa batasan.

Seorang Diva yang secara sah tidak diketahui bermaterialisasi di depan mata mereka adalah situasi yang sangat berbahaya.

Aslinya, materialisasi seorang Diva tidak seharusnya dicapai tanpa memakan derajat tertentu Kekuatan Sihir...

"...Kau adalah Diva yang berbeda dari 72 Pilar Solomon. Siapa kau?"

Liz Liza-sensei menggunakan nada yang benar-benar berbeda dan dengan hati-hati bertanya Diva ini, yang di luar dari spesifikasi.

"Leme adalah Leme. Selain dari itu...Itu, aku tidak tahu. Ara? Aku tak dapat mengingatnya."

"Seorang Diva hilang ingatan? Kalau begitu pertanyaan berikutnya, kekuatan macam apa yang kau miliki? Seorang Diva seharusnya normalnya memiliki 10 tipe Sihir Bawaan."

Simbol dari Diva adalah 10 tipe dari Sihir Bawaan mereka. Melalui kontrak, hal ini menjadi Sihir Pemanggilan.

"Soal itu, kontraknya memang selesai...Sihir Bawaan? Sihir Bawaan...Tidak ada hal semacam tu. Apa kekuatan yang kau bicarakan ini? Di dalam tubuh Leme...Tidak ada kekuatan seperti itu?"

"D, Diva yang tidak memiliki kekuatan!? Bagaimana mungkin!?"

"...Wawaahh. Meskipun aku tidak mengerti, tapi aku mengantuk. Leme akan tidur. Selamat malam."

Leme hanya berbaring di tempat itu, tak lama kemudian, suara mendengkur dimulai. Dia benar-benar terlalu bebas.

"...Apa-apaan dengan orang ini? Ini terus terang tak dapat dipercaya..."

"Soal itu, Liz Liza-sensei...Mungkinkah sebuah kontrak terbentuk di luar 72 Pilar Diva?"

Kaguya-senpai memperlihatkan ekspresi menakutkan dan bertanya Liz Liza-sensei.

"...Kita akan membahas masalah ini pada pertemuan staf. Pertama-tama, kita bawa orang ini ke ruang kesehatan."

Melihat pada gadis muda yang dibawa ke ruang kesehatan, bahkan Kazuki akan kehilangan ketenangannya.

"T, Tolong tunggu sebentar...Adalah kau yang mengubah hidupku!? Setidaknya jelaskan padaku kenapa kau memberiku Enigma! Kau terlalu tidak bertanggungjawab, bukan!?"

"Aku tahu nama-Mu...nama-Mu disebut <Vepar>[9] ...Penyanyi duyung menyampaikan pikiran sedingin es, menyebabkan seluruh dunia untuk tertanam dengan air mata kesedihan."

Mengeluarkan pancaran cahaya biru, ilusi seperti-fantasi dari duyung muncul di atas Koyuki, yang melantunkan mantranya.

Di saat yang sama, seragamnya menjadi Gaun Magis berwarna putih ketat.

"Dengan ini, ini adalah orang ke-3. Jumlah orang yang berhasil di kelas ini..."

Liz Liza-sensei mengeluarkan suara sangat terkejut. Amasaki Mio, Hayashizaki Kazuki, kemudian Hiakari Koyuki.

Akan tetapi untuk Kazuki, bisakah dia masih dihitung sebagai salah satu yang sukses ——

Part 3[edit]

Mengikuti setelahnya, setelah makan siang di kantin sekolah, sesi briefing diadakan mengenai standar hidup sekolah dan program pendidikan. Akan tetapi, semua ini tidak memasuki telinga Kazuki......Jadwal untuk hari pertama sekolah benar-benar berakhir.

Bel berbunyi menandakan bahwa sekolah berakhir.

Para siswa semua dibawa ke asrama siswa——Mereka semua dipenuhi dengan ekspektasi untuk hari-hari masa depan mereka.

Akan tetapi, Kazuki tidak diizinkan untuk bergabung dengan barisan orang-orang yang ramai.

"Mengenai kontrak yang tidak benar dengan Diva, rapat staf saat ini sedang digelar. Sampai rapat berakhir, tolong tunggu di ruang kesehatan.", Dia menerima pemberitahuan dari Liz Liza-sensei seperti ini.

Di ruang kesehatan, di bawah pengawasan Ksatria, Leme memperlihatkan penampilan konsisten dari seorang gadis muda, yang sedang tidur tanpa peduli.

Gaun Magis dan sepuluh Sihir Pemanggilan tidak diberikan, itu adalah Diva yang benar-benar tidak diketahui.

Kalau Leme ini dilihat sebagai ancaman, lalu apa yang akan terjadi padanya, yang membentuk kontrak dengannya. Mungkin dia akan mendapati kualifikasi dirinya sebagai Siswa Divisi Sihir dibatalkan.

......Benar-benar lelucon. Aku sudah bertekad untuk bertarung di Divisi Sihir.

Jika ada kemungkinan tertidur di dalam tubuhnya yang belum ditemukan, dia ingin mencari tahu tentang hal itu di Divisi Sihir.

"Kita mulai dari kesimpulan. Kau dan Leme akan sementara ditempatkan di Divisi Sihir untuk mengamati situasi."

——Matahari berwarna jingga mulai bersinar masuk dari jendela ruang kesehatan, Liz Liza-sensei dan Kaguya-senpai, yang sepertinya menjadi saksi dari ritual dan berpartisipasi dalam rapat, memasuki ruang kesehatan.

"Hanya karena kau aslinya ahli pedang, jadi mereka membencimu, ada juga pendapat dari langsung menghilangkan segel kontrak dan mendesakmu ke Divisi Pedang. Akan tetapi, kesimpulan akhir adalah berada di bawah pengawasan, jadi seperti yang diperkirakan itu harus ditempatkan di tangan Divisi Sihir."

"Karena ada banyak pendapat yang berlawanan, Liz Liza-sensei mengatakan banyak untuk otouto-kun!"

"Aku hanya memberikan pendapat obyektif. Orang yang ingin melindungi sampah ini adalah kau."

"Itu tidak seperti itu. Sensei juga mati-matian melindunginya! Betapa tidak jujur!"

"Tidak, tidak, tidak, itu hanya kau. Hayashizaki Kazuki, kau harus berterima kasih pada orang ini."

Dengan kata lain, dua orang ini melindungiku.

"......Terima kasih, kalian berdua, untuk melakukan begitu banyak bagi seseorang sepertiku."

Karena perasaan lega melonjak melalui sekujur tubuhnya, Kazuki rileks dan membungkuk ke arah mereka berdua.

"Kau benar-benar sangat ingin tetap di Divisi Sihir, ini benar-benar mengejutkan. Namun, tidak semua guru percaya pada Leme. Jadi kau dan Diva itu akan sementara ditempatkan sebagai target pengawasan.

Dimonitor dan ditempatkan dalam masa percobaan di sekolah. Tapi meski begitu, ini adalah perlakuan yang sangat ringan.

Kalau itu tidak dilakukan dengan baik, diperlakukan sebagai Pengguna Sihir Ilegal——Perlakuan seorang kriminal tidak akan aneh.

"Pada akhirnya, hal-hal yang Leme katakan sangatlah mencurigakan. Seorang yang disebut Diva seharusnya aslinya memiliki kekuatan sihir besar yang mampu mendistorsi dunia. Itu tidak mungkin untuk Diva dengan kesadaran diri untuk tidak memiliki kemampuan."

Liz Liza-sensei menggerakkan matanya ke sisi dan dengan dingin melotot pada Leme, yang saat ini tidur di tempat tidur.

......Dengan kata lain, Leme berbohong?

Kalau Leme benar-benar memiliki suatu kekuatan, karena dia sudah bermaterialisasi, kalau begitu dia seharusnya bisa untuk dengan bebas mengendalikan kekuatan itu......Meskipun Kazuki, yang mana kontraktornya, tidak diberikan kekuatan apapun.

"Akan tetapi, orang itu tahu mengenai aturan diantara 72 Pilar Iblis Solomon dan pemerintah Jepang tentang <Memberi dan Menerima Sebuah Enigma>. Dan dia mengikuti aturan itu. Jadi itu sangat sulit untuk membayangkan dia menjadi benar-benar tidak berhubungan dengan 72 Pilar Iblis Solomon. Kalau masalah ini tidak ditangani dengan baik, hal itu dapat menyebabkan hubungan antara negara ini dan 72 Pilar Iblis Solomon memburuk, kemudian itu akan menjadi masalah besar."

72 Pilar Iblis Solomon mengikuti doktrin rahasia dan tidak akan berbicara banyak kepada manusia.

Meskipun mereka meminjamkan kekuatan mereka kepada pemerintah Jepang, itu masih tampak seperti mereka duduk di satu sisi dan mengamati negara ini.

Jika mereka merasa bahwa negara tersebut tidak layak akan kekuatan ini, kemungkinan mereka segera berhenti untuk membantu negara ini ada.

......Walaupun Leme bukan anggota dari 72 Pilar Iblis Solomon, tapi dia tidak benar-benar tidak berhubungan, bukan?

"Ini adalah keputusan yang sangat rapuh. Jika sesuatu yang khusus terjadi dari pihakmu, tolong segera melapor padaku. Ingat ini......Pertanyaan berikutnya adalah mengenai di mana kau harus tinggal. Kau seharusnya ingat bahwa sekolah aslinya mengatur untuk dirimu tinggal di sebuah ruangan di luar sendirian?"

Asrama siswa Divisi Sihir, tidak mempertimbangkan kemungkinan dari seorang laki-laki tinggal di sana. Dengan kata lain, itu sepenuhnya asrama perempuan.

"Akan tetapi, bagi seseorang yang mengkontrak Diva dengan identitas tidak diketahui, tidak mungkin untuk membiarkan dia tinggal di luar sekolah. Tapi, kita tidak bisa mengijinkanmu untuk tinggal di asrama gadis Divisi Sihir. Meskipun ada juga orang-orang yang mengusulkan ide mendorongmu ke asrama Divisi Pedang, tapi membiarkan ahli pedang untuk mengawasimu sedikit meresahkan. Jadi......"

"Otouto-kun, kamu diatur untuk diterima ke asrama pribadi Dewan Siswa Divisi Sihir <Rumah Penyihir>!"

Kaguya-senpai, "Pan Paka Paaan,"[10], menjelaskannya dengan gaya ini sambil mengulurkan tangannya.

"Asrama pribadi, Dewan Siswa......?"

"Dewan Siswa Divisi Sihir berbeda dari siswa lain, mereka tinggal di asrama khusus. Dewan Siswa, yang mengumpulkan para siswa terkuat, mengijinkan mereka untuk tinggal bersama dan membentuk organisasi terkuat......Meskipun orang-orang ini juga perempuan, tapi titik lain adalah bahwa orang-orang ini adalah yang paling sesuai untuk bertindak sebagai pengawas."

Liz Liza-sensei menunjuk Kaguya-senpai dan berbicara.

"Berterimakasihlah pada orang ini. Karena orang ini dengan kuat mengusulkan bahwa jika sesuatu terjadi, Dewan Siswa Divisi Sihir memiliki kemampuan untuk menanggapi hal itu, jadi pada akhirnya, sampai pada kesimpulan dari pengawasan. Bahkan direktur mengatakan kata-kata tidak menyenangkan seperti, apakah ini sesuatu yang seorang gadis kecil manja sepertimu bisa lakukan?"

"......A, aku bukan gadis kecil manja." ——Ekspresi Kaguya-senpai secara tidak sengaja menjadi murung.

Tapi dia segera tersenyum lagi, wajahnya memperlihatkan lesung.

"Jadi itulah bagaimana, otouto-kun! Kita akan bersama! Kamu pasti sangat bahagia!"

"......Mungkinkah kau memendam keinginan menumbuhkan seorang anak laki-laki yang lebih muda darimu?"

Liz Liza-sensei melihat pada Kaguya-senpai, yang sangat bahagia, dengan mata curiga.

"A, Apa yang kamu katakan, sensei!? Jangan berbicara omong kosong seperti ini, oke!? ......Aku tidak merasa bahwa anak laki-laki yang lebih muda dariku itu lucu. Aku hanya ingin......secara pribadi melatih <Ahli Pedang Sihir> yang bisa menggunakan kedua teknik pedang dan Sihir Pemanggilan!"

"Ahli Pedang Sihir......?"

"Mulai hari ini dan seterusnya, kamu adalah murid pertamaku! Aku pasti akan melatih kamu menjadi Ahli Pedang Sihir yang terkuat!"

Kaguya-senpai dengan erat memegang tangan Kazuki, yang gemetaran setelah mendengarkan kata-katanya yang tak terduga.

"Ini di sini adalah Rumah Penyihir!"

Sambil menggendong Leme, yang sedang tidur, di punggungnya, Kazuki dibawa ke tempat ini.

Itu adalah, puri renaisans bergaya-Barat dibuat dengan kayu hitam mengelilingi dinding berwarna putih.

Dan namanya tidak cocok dengan suasana seperti-dongeng yang membuat orang bahagia.

Membuka gerbang besi dengan pola tanda air, dan kemudian membuka depannya ——Sebuah dunia yang benar-benar berbeda muncul.

Sebuah dunia berwarna kemerahan dan mahoni yang mempesona muncul.

Meskipun itu tidak glamor, tetapi interiornya sangat disempurnakan. Juga, ada varietas furnitur yang setara dengan hotel kelas tinggi.

Di langit-langit adalah beberapa lampu gantung megah......Bolehkah aku benar-benar tinggal di tempat ini?

"Area ini sangat besar, kan? Itu dibuat berdasarkan bentuk penyewaan kamar, ada banyak kamar di lantai dua, lantai pertama adalah ruang tamu bersama, dapur dan kamar mandi. Meskipun trainee tahun pertama Dewan Siswa utamanya bertanggung jawab untuk pekerjaan rumah tangga......"

Kata-kata Kaguya-senpai tiba-tiba menjadi agak samar, tetapi sebaliknya, Kazuki merasa cukup disambut oleh pengaturan seperti ini.

"Tidak masalah, aku sudah terbiasa melakukan pekerjaan rumah tangga. Faktanya, Aku malah suka melakukannya."

"Benarkah? Itu bagus! Kalau begitu kita segera mengatur kamar untukmu......"

"......Kazuki." Leme yang awalnya tertidur tiba-tiba membuka matanya dan melompat dari punggung Kazuki.

"......Dimana kamar mandinya? Leme, saat ini, sangat darurat!"

Tubuh Leme gemetaran. Diva ini, sangat sulit untuk membangunkannya, tapi hasilnya adalah hal semacam ini......!

Kaguya-senpai buru-buru memegang tangan kecil Leme.

"Aku akan membawa anak ini ke kamar mandi, pergilah dan pilih satu kamar yang kamu suka di lantai dua, otouto-kun!"

"Bolehkah aku memilih secara acak!?"

"Kamu tidak boleh masuk ke kamar dengan tanda! Itu adalah kamar kami!"

Setelah menyelesaikan kalimat itu pada Kazuki, yang mana linglung dan berdiri di tempat, Kaguya-senpai membawa Leme ke kamar mandi.

Meskipun tindak lanjut tidak mungkin, tapi menunggu di sini terasa cukup memalukan.

Di tengah-tengah aula depan, ada tangga spiral. Kazuki mau tidak mau memegang pegangan logam yang halus, dan naik ke lantai dua.

Lantai kedua menduduki ruang yang sangat sedikit. Ada sebuah lounge kecil dengan sofa. Dari titik itu, koridor yang memanjang ke kiri dan kanan dengan kamar-kamar yang tergorganisir dalam barisan.

Kazuki membuka kamar terdekat padanya tanpa tanda.

"......Eh? E-Rank?"

Apa yang memasuki matanya adalah ——seorang Amasaki Mio yang saat ini sedang ganti, yang hanya mengenakan pakaian dalamnya.

Tubuh berbentuk dengan indah, hal ini menyebabkan seseorang untuk memiliki ilusi dari sebuah pajangan dari patung seorang dewi.

Akan tetapi, perbedaan antara patung jelas, kau bisa memperhatikan tekstur kulit halus dan lembut dalam satu lirikan.

"A, AHHHHHHHHHHHHHHHH!?"

"Maaf! Itu tidak sengaja!!"

Kazuki segera bergegas keluar dari kamar dan menutup pintu dengan tangannya terlipat di punggungnya.

Kenapa!? Kepala Kazuki dipenuhi dengan tanda tanya selagi ia berdiri di koridor......

"......Aku pikir aku mendengar suara aneh......Kenapa E-Rank di sini?"

Dari belakang, suara dingin datang. Melihat ke belakang, ia hanya bisa melihat Hiakari Koyuki berdiri di sana.

"......A, Apa yang kau pakai!?"

"Ini adalah pakaian santai untuk di dalam ruangan, apakah ada masalah?"

Dia mengenakan pakaian di mana kemeja longgar ditempatkan di atas pakaian dalamnya. Tatapannya mau tidak mau terpikat oleh kaki mulus dan putih yang memanjang dari hem kemeja.

"......Bukankah aku mengatakan itu sebelumnya, jangan melihat padaku seperti ini."

Kazuki bergegas memindahkan pandangannya dari Koyuki, yang bergumam seakan dia tidak peduli.

Pemandangan menstimulasi muncul satu demi satu telah menyebabkan pikirannya panik.

"......Tunggu! Kenapa idiot pedang E-Rank di sini!"

Setelah memakai t-shirt dan rok, Mio berteriak sambil dia bergegas keluar dari kamarnya.

"Kalau aku harus mengatakan kenapa, maka meskipun aku tidak bisa menjelaskannya secara detail, tapi aku dibawa ke sini......Amasaki, kenapa kau di sini?"

"Kau tanya aku kenapa, tentu saja itu karena aku A-Rank. Hmmph, Aku A-Rank!"

"Jadi begitu, aku tidak mengerti."

"Pahamilah secara menyeluruh! Seorang siswa tahun pertama dengan nilai luar biasa menjadi trainee Dewan Siswa, memasuki Rumah Penyihir dan belajar dari senpai adalah bagian dari tradisi di sini."

"Begitu ya, karena kau menjelaskan begitu tepat, aku juga mengerti."

Omong-omong, apa yang senpai baru saja katakan juga mewakili bahwa ada trainee Dewan Siswa tahun pertama lainnya di sini.

"Dengan kata lain, orang-orang di sini adalah elit dari elit, hanya orang-orang dengan A-Rank! ......Tapi kenapa E-Rank masuk ke sini? Tempat ini bukanlah tempat untuk idiot pedang sepertimu seharusnya tinggal! D, Dan kau baru saja melihatku telanjang, kan!?"

"itu tak terhindarkan! Aku juga dipanggil ke sini oleh Kaguya-senpai......"

"Apa kalian berdebat? Apa yang terjadi?"

Mengeluarkan suara langkah kaki patapata, Kaguya datang menaiki tangga.

"Ah, mungkinkah para siswa tahun pertama lainnya juga datang? Jadi itulah apa! Karena rapat staf membutuhkan waktu lama, jadi sensei menunjukkan jalannya! Mungkinkah kalian bertemu satu sama lain?"

Dengan kata lain, Kaguya-senpai berpikir bahwa siswa tahun pertama lainnya belum tiba, jadi dia langsung mengatakan kata-kata santai seperti membuka kamar manapun selama itu bukan kamar seseorang.

"Presiden Dewan Siswa, apa-apaan dengan E-Rank ini!?"

"Anak ini adalah muridku nomor satu. Ahli Pedang Sihir ini akan dilatih olehku!"

"M, Murid pertama Presiden Dewan Siswa!? Ahli Pedang Sihir, apa ini! Kenapa......Dibandingkan denganku, yang adalah A-Rank, kenapa seorang pria mengintip dari Keluarga Hayashizaki, yang hanya terampil dalam keterampilan pedang, menikmati perlakuan khusus seperti ini!?"

"Eh eh, otouto-kun mengintip? Ini adalah kejahatan! Kartu kuning, diskors dari sekolah!"

"......Kau mengintip? Itu......E-Rank, aku salah tentangmu."

Kazuki dikelilingi oleh tiga gadis. Tepat ketika atmosfir interogatif akan dimulai.

"Hei hei. Dimana tempat untuk mencuci tanganku? Orang yang mengatakan akan memanduku, pandu aku sampai akhir!"

Dari bawah tangga, suara Leme tiba-tiba datang.

"Suara itu......Mungkinkah Diva aneh yang dengan kau membuat kontrak? Kenapa dia di sini?"

Melihat bahwa Mio bergumam curiga, Kaguya-senpai memperlihatkan sedikit senyum.

"Meskipun anak laki-laki mungkin agak......Hayashizaki Kazuki-kun dan Diva kontraknya, Leme-chan, mereka berdua akan menjadi teman, yang akan tinggal di sini! Kalian harus akrab dengan satu sama lain."

Part 4[edit]

Dalam rangka untuk membuat semua orang bertemu satu sama lain, para penghuni Rumah Penyihir berkumpul di ruang tamu di lantai pertama.

Kazuki, Mio, Koyuki, Kaguya-senpai dan Leme, lima dari mereka duduk di kursi di sekitar meja.

"Wakil presiden saat ini sedang keluar melakukan quest, jadi kita tunggu dia selama beberapa waktu. Hal itu sudah ditunjukkan di televisi, masalah tentang Pengguna Sihir Ilegal <Perburuan Stigma> sudah terjadi. Akhir-akhir ini, tidak tenteram."

"......Apa itu quest?"

Setelah Kazuki memperlihatkan ekspresi terkejut, Mio menunjukkan tampilan tidak percaya.

"Hei, E-Rank. Kau jelas pada yang terendah, tapi kau tidak mendengarkan pada penjelasan?"

......Pada saat itu, kepalanya dipenuhi dengan pikiran dari apa yang akan terjadi selanjutnya, jadi dia pada dasarnya tidak mendengarkan.

"Para siswa Divisi Magis bisa pergi ke tempat yang disebut <Guild> dan membantu pekerjaan Ksatria. Para siswa akan membentuk kelompok diantara mereka sendiri dan melenyapkan Binatang Magis, pergi ke luar dan menyelidiki Tanah Magis, menangkap Pengguna Sihir Ilegal, dll ......Mereka dapat memilih quest sulit untuk meningkatkan evaluasi mereka sendiri. Dan, Rank kita mulai sekarang juga akan secara konsisten berubah karena hasil dari quest."

"Juga, ada <Duel>, sebuah kompetisi diantara para siswa, yang juga akan menyebabkan Rank berubah."

"......Menggunakan Rank saat ini sebagai alasan untuk membuat masalah adalah hal yang sangat bodoh."

Koyuki dengan lirih berbisik. Dia masih mengenakan pakaian dalam ruangan kasual, yang mana adalah penampilan kemeja + pakaian dalam.

"Hiakari-san, rasanya seperti kau sangat familiar dengan tempat ini......Apakah ini pertama kalinya datang ke sini?"

"Tidak, Aku sudah di sini sejak tahun lalu."

"Karena Kekuatan Sihir bawaan dari lahirnya tidak biasa besar, hal itu diketahui bahwa Koyuki-chan akan memperoleh Enigma tanpa diragukan lagi, jadi selama periode sekolah menengah, dia mulai tinggal di akademi ini. Dewan Siswa mendapat perintah dari sensei di sana untuk mengurusnya."

Mio melemparkan tatapan dipenuhi dengan konfrontasi pada Koyuki.

"......Betapa membosankan." Terhadap reaksi ini, Koyuki berpaling ke satu sisi.

"Kaguya-senpai adalah siswa tahun kedua, kan? Apakah tidak ada siswa tahun ketiga?"

"Apa kau benar-benar tidak mendengarkan saat briefing? Setelah kau mencapai tahun ketiga, dikarenakan <Internships>, mereka akan mengikuti Ksatria mengelilingi seluruh negeri. Oleh karena itu, pada dasarnya mereka tidak di asrama."

"......Mau bagaimana lagi. Saat briefing, aku gelisah tentang masa depanku sendiri."

Akan tetapi, dia merasa terganggu hingga titik di mana ia gemetaran membuatnya merasa malu.

Kazuki melirik pada Leme yang duduk di sampingnya. Setelah Leme menyadari tatapannya——

"Tidak apa-apa." Dia berkata dengan pelan dan memegang tangan Kazuki di bawah meja.

Tindakan tiba-tiba ini membuat Kazuki bingung. Apa orang ini berusaha untuk menyemangatiku?

"Aku kembali." Suara lain datang dari pintu depan.

"Ah, Hikaru sepertinya sudah kembali sekarang. Dia adalah wakil presiden Dewan Siswa. Hikaru, datanglah ke ruang tamu sebentar!"

"Ara, para tahun pertama sudah datang? Aku sudah membuat kalian menunggu untuk waktu yang lama, siswa baru!"

Apa yang membuka pintu dan dengan gagah muncul adalah seorang——<Bangsawan> elegan.

Dengan gaya rambut netral dan wajah gagah yang hampir akan membuat semua orang mengenalinya dengan tidak tepat sebagai seorang anak laki-laki cantik.

Senpai elegan ini melihat pada Kazuki dan mendapati matanya segera terbalik.

"......! Ada seseorang yang benar-benar terlihat lebih seperti anak laki-laki dariku!?"

Dia menurunkan barang bawaan di tangannya dan bergegas di depan Kazuki.

"M, Mengagumkan! Wajahnya agak keren, tubuhnya sangat kokoh, mungkin sedikit tidak sopan, tetapi pada dasarnya persis seperti seorang anak laki-laki! ......Persis seperti......anak laki-laki......ara?"

"Aku seorang anak laki-laki......senpai."

Kazuki panik karena senpai, yang dia temui untuk pertama kalinya, tiba-tiba menyentuhnya di mana-mana.

Senpai dengan erat memegang jaket Kazuki dan wajah seperti-anak laki-laki cantik itu langsung berubah merah.

"S, Ssssooorrryyyy! Seorang anak laki-laki asli!? Kenapa anak laki-laki sini!?"

Dengan momentum menakjubkan, dia lari dari sisi Kazuki dan bersembunyi di balik Kaguya-senpai.

"Maaf, anak ini tidak terbiasa untuk berurusan dengan anak laki-laki."

"Tidak terbiasa? ......Meskipun dia begitu bermartabat dan luar biasa tampan?"

"K, Karena aku selalu di sekolah gadis sejak kanak-kanak, jadi aku tidak memiliki imunitas terhadap anak laki-laki......"

Senpai ini menunjukkan kepalanya dari balik punggung Kaguya-senpai. Keringat secara konstan menetes dari dahinya.

"Tapi aku tidak tahu kenapa aku selalu diperlakukan sebagai seorang pangeran oleh orang-orang sekeliling. Untuk merespon pada ekspresi sedemikian, jadi aku akan sering berusaha keras dan berperilaku seperti seorang pangeran......Tapi, cara seperti ini, hal itu juga menghasilkan kehidupan yang agak aneh......UWAHH, seorang anak laki-laki asli di sini......H, Hatiku melompat begitu cepat......Apa yang harus aku lakukan, sangat menakutkan."

"Hei, kamu harus berdiri di depan dan dengan benar memperkenalkan diri."

"Aku tidak mengira seorang trainee Dewan Siswa tahun pertama untuk benar-benar anak laki-laki......N, Namaku adalah Hoshikaze Hikaru. S, Saat ini menjabat sebagai wakil presiden Dewan Siswa. S, Senang bertemu denganmu."

Orang-orang ini adalah teman sekamar dari kehidupan baruku? Rasanya bahwa mereka adalah semua orang aneh......

"Begitu ya......Fufufu, menarik. Kelompok yang bernilai untuk kontrak......"

Leme membisikkan kata-kata yang terdengar mencurigakan di sampingnya......Kontrak?

"Akan tetapi, itu tidak apa-apa! Aku mutlak tidak akan menolak kouhai lucuku karena dia adalah seorang anak laki-laki! Aku akan memperlakukanmu sebagai jenis kelamin yang sama, dan menggunakan sikap yang lebih kasual daripada orang lain agar akrab dengan satu sama lain!"

Hoshikaze-senpai menyampaikan deklarasi penuh kebanggaan. Namun, setelah matanya bertatap dengan Kazuki, dia langsung menggunakan dua tangannya untuk menutupi wajahnya.

"Uuuuuu......T, Tolong jangan melihat padaku seperti ini......"

Mungkin dia adalah orang yang cukup manis, pikir Kazuki.

"Benar, benar, Kaguya. Setelah aku menyelesaikan quest, aku membeli banyak snack pulang."

"Bagus! Kalau begitu berikutnya, kita mengadakan pesta penyambutan semua orang!"

Malam 20:00 —— Itu adalah waktu untuk makan malam, tapi di meja——

"Itu benar-benar dipenuhi dengan snack."

Terhadap gunung penuh-snack, Kazuki mau tidak mau merasa takut.

Dan ini tidak semua produk yang diproduksi massal, tapi produk harga tinggi diterapkan dengan <Pengkondisian Alkimia>.

"Fufufu, bisa makan snack sebanyak ini, apakah aku saat ini bermimpi?"

Kaguya-senpai bersandar ke arah samping dan menegakkan dadanya.

"Tidak, ini adalah makanan yang sungguh tidak seimbang dalam nutrisi dan akan membuat seseorang bertambah berat badan......"

"Pesta seorang gadis adalah pada dasarnya seperti ini! Astaga, karena kamu sudah di Divisi Sihir, otouto-kun harus menjadi lebih familiar pada perasaan gadis. Oke, A——hhhhh"

Kaguya-senpai tiba-tiba mengambil biskuit manis, kecil dan mencoba untuk menyuapinya.

"......Kita masih belum bersulang."

Kazuki, yang tidak tahu bagaimana harus bereaksi, mendorong jauh tangan senpai.

"A——hhhhhh ditolak oleh seorang anak laki-laki!? Ini melawan etiket!"

"Kalau begitu mengikuti ini, semuanya, apa kalian mengisi minumanmu?"

Hoshikaze-senpai menuangkan minuman berkarbonasi ke dalam gelas dan secara pribadi memberikannya kepada semua orang.

Gelembung yang berkarbonasi memiliki kekuatan tak dapat percaya dari membuat atmosfir pesta menjadi aktif kembali.

Dengan tangan mereka memegang gelas, semua orang berteriak, "Bersulang!"

——Pesta Penyambutan berlanjut sampai pada saat tanggal berubah.


Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]

  1. Aku tahu bahwa 144/38 ≠ 3, tapi itulah yang raw(teks asli bahasa Jepang) tulis. Rupanya, matematika mereka salah karena aku mengira itu 48 bukan 38. Meskipun itu mungkin karena paragraf sebelumnya di mana beberapa orang tidak memasuki sekolah.
  2. pengurutan kana(huruf) Jepang. Info lebih lanjut di sini
  3. SFX untuk suara membenturkan.
  4. SFX untuk suara melambai.
  5. Suara sesuatu yang berat duduk/jatuh
  6. Mengacu pada Forneus, Iblis ke-30 dari 72 Pilar Solomon.
  7. Mengacu pada Decarabia, Iblis ke-69 dari 72 Pilar Solomon
  8. Phenex adalah Marquis Agung dari Neraka dan memiliki dua puluh legiun iblis di bawah komandonya. Ia juga dikenal sebagai Phoenix dan Iblis ke-37 dari 72 Pilar Solomon.
  9. Vepar adalah Duke Agung dari Neraka dan menguasai duapuluh-sembilan legiun iblis. Dia digambarkan sebagai duyung dan adalah Iblis ke-42 dari 72 Pilar Solomon.
  10. SFX Ledakan


Back to Chapter 1 Return to Main Page Forward to Chapter 3